Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK

“ SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) “

O
L
E
H
KELOMPOK II
1. ANI FITRI (1609142010003)
2. GITA AFRILIA (1609142010007)
3. MELDA NINGSIH (1609142010008)
4. SALMA SALSABILA (1609142010015)
5. SRY RAHAYU PUTRI HARAHAP (1609142010019)
6. YOLANDA SOPIA (1609142010027)

DOSEN PEMBIMBING :
Ns.Ade Sriwahyuni,MNS

STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI


PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SENAM KAKI DM
Pokok bahasan : DM
Sub pokok bahasan : Langkah-langkah senam kaki DM
Waktu : 30 menit
Tempat : Kelurahan Bukik Cangang
Metode : ceramah
Media : leafleat

A.    LATAR BELAKANG


Pada era globalisasi ini, kemajuan teknologi, tingkat kemakmuran, dan informasi
semakin pesat pula. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadi
pergeseran pola konsumsi serta gaya hidup masyarakat. Pergeseran-pergeseran ini tentu saja
berpengaruh terhadap tingkat kesehatan yang dialai oleh masyarakat. Penyakit yang dahulu
banyak disebabkan oleh infeksi kuman beralih ke munculnya sindroma metabolik salah satunya
adalah Diabetes Mellitus.
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut
maupun relatif (Suastika, 2008). Menurut American Diabetes Association/ADA (2006), DM
merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena destruksi sel beta dan resistensi insulin.
DM saat ini menjadi penyakit yang sangat populer di kalangan penduduk dunia. WHO
menyebutkan, jumlah penderita DM di dunia pada tahun 2011 mencapai lebih dari 346 juta jiwa.
Jumlah ini kemungkinan akan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030 tanpa intervensi.
Berdasarkan survey WHO pada tahun 2006, jumlah penderita DM di Indonesia sekitar 17 juta
orang (8,6 persen dari jumlah penduduk) atau menduduki urutan terbesar ke-4 setelah India,
Cina, dan Amerika Serikat (Prihatno, 2006). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali,
jumlah penderita DM tipe 2 di Bali pada tahun 2009 sebanyak 610 orang dan peningkatan kasus
pada tahun 2010 sebanyak 819 orang.
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan perilaku penanganan
mandiri yang khusus seumur hidup. Pasien perlu belajar mengatur keseimbangan berbagai
faktor. Pasien bukan hanya harus belajar merawat diri sendiri setiap hari guna menghindari
penurunan atau kenaikan kadar glukosa darah yang mendadak tetapi juga harus memiliki
perilaku preventif untuk mencegah komplikasi diabetes mellitus.
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan diabetes mellitus adalah kaki
diabetes. Seperti yang diungkapkan oleh dr. Sapto Adji H, Sp.OT dari bagian bedah ortopedi
Rumah Sakit Internasional Bintaro (RSIB), beliau menyebutkan bahwa komplikasi yang paling
sering dialami pengidap diabetes adalah komplikasi pada kaki yaitu sebesar 15% yang kini
disebut kaki diabetes.
Strategi pengelolaan pasien dibagi ke dalam tiga bagian. Strategi pertama adalah
diagnosis DM sedini mungkin, diikuti strategi kedua dengan kontrol glikemik dan perawatan
kaki sebaik-baiknya, dan strategi ketiga ditujukan pada pengendalian keluhan neuropati/nyeri
neuropati diabetik. Perawatan kaki yang dapat dilakukan seperti menjaga kebersihan kulit,
hindari trauma kaki seperti sepatu yang sempit (Subekti, 2006; Setyanto, 2009). Menurut
Setyanto (2009) salah satu perawatan kaki yang baik dilakukan oleh penderita DM adalah latihan
senam kaki diabetes. Latihan senam kaki diabetes ini dapat dilakukan dengan cara
menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki misalnya duduk dengan kedua tumit diangkat,
mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan dapat berupa gerakan menekuk, meluruskan,
mengangkat, memutar keluar atau ke dalam dan mencengkram pada jari-jari kaki (Soegondo,
2008).
Pada keluarga Tn. M disebutkan bahwa Ny. T menderita DM sejak tahun 1 tahun yang
lalu, namun keluarga belum terlalu memahami mengenai penyakit DM itu sendiri. Hal ini
menyebabkan tingginya risiko komplikasi dari penyakit yang diderita Ny. T akibat kurangnya
pengetahuan klien dan keluarga mengenai penyakit DM dan perawatannya. Oleh sebab itu, perlu
dilakukan pendidikan kesehatan mengenai penyakit DM dan perawatan pada pasien DM pada
keluarga Tn. M untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam perawatan
pasien DM khususnya yang dapat dilakukan di rumah.
1. Tujuan instruksional umum

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, keluarga dan pasien dapat


mengetahui tentang langkah-langkah senam kaki pada pasien DM

2. Tujuan instruksional khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga dan pasien mengetahui:


a. Definisi Senam DM
b. Tujuan Senam kaki DM
c. Langkah-langkah Senam kaki

G. Penatalaksanaan Kegiatan
1. Topik : Diabetes Mellitus
2. Metode : Tanya jawab
3. Media dan alat : leaflet
4. Waktu dan tempat :
1. Hari/ tanggal
2. Jam
3. Tempat
5. Seting tempat :
Lembar Balik
1. Penyaji : Yolanda Sopia

2. Moderator : Gita Afrilia

3. Fasilitator : Ani Fitri

Melda Ningsih

Salma Salsabila

4. Observer: Sry Rahayu Putri H

5. Audience : Lansia dibukit cangang

Uraian Tugas

1. Moderator

Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta,

mengatur proses dan lama penyuluhan dan menutup acara penyuluhan

2. Penyaji

Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan muda dipahami

3. Fasilitator

Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan

4. Observer

Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan

5. Peserta

Lansia dibukit cangang

3. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Kegiatan penyuluh Kegiatan audiens waktu


1 Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam 2 menit

- Menjelaskan tujuan - memperhatikan


Penyuluhan

2 Penyajian - definisi Senam Kaki - memperhatikan 20


DM- Tujuan Senam menit
- memperhatikan
Kaki DM
- Langkah-langkah - memperhatikan
Senam Kaki DM

3 Penutup - memberikan - mengajukan pertanyaan 8 menit


kesempatan kepada
- memperhatikan
keluarga dan pasien
untuk mengajukan - menjawab pertanyaan
Pertanyaan
- menjawab salam
- menjawab pertanyaan

- melakukan evaluasi
tentang materi yang
Disampaikan

- salam penutup

4. Evaluasi

prosedur: akhir kegiatan


waktu: 8 menit
bentuk soal: tanya jawab
5. Materi Penyuluhan

1. PENGERTIAN

Senam kaki diabetes adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh


pasien yang menderita diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan
membantu memperlancar peredaran darah pada bagian kaki (Setyoadi &
Kushariadi, 2011; 119).

Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan


memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk
kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga
mengatasi keterbatasan pergerakan sendi. (www.diabetesmelitus.com)

2. TUJUAN SENAM KAKI DIABETIK

a. Latihan menguatkan sendi pergelangan kaki

b. Latihan menguatkan otot kaki

c. Latihan menguatkan otot intrinsik (jari kaki)

d. Memperbaiki sirkulasi darah

e. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki

f. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha

g. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

3. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI


a. Indikasi

Senam kaki ini dapat dibeikan kepada seluruh penderita Diabetes Melitus
dengan tipe I dan II. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa
menderita Diabetes Melitus

b. Kontraindikasi

1.     Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnu atau nyeri dada
2.      Orang yang depresi , khawatir dan cemas

GERAKAN – GERAKAN SENAM KAKI DIABETIK

Dalam posisi duduk


 Posisi duduk tegak di atas bangku dengan kaki menyentuh lantai

 Letakkan tumit di lantai , Jari jari kedua belah kaki


diluruskan ke atas lalu dibengkokkan kembali ke bawah
seperti cakar ayam sebanyak 10 x.
 Letakkan tumit salah satu kaki di lantai angkat telapak kaki
lainnya , jari – jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit
kaki diangkatkan ke atas . Cara ini dilakukan bersamaan
pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi
sebanyak 10 x.

 Tumit kaki diletakkan di lantai . Bagian ujung kaki


diangkat ke atas dan buat gerakan memutar dengan
pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 x.
 Jari – jari diletakkan di lantai . Tumit diangkat dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan
kaki sebanyak 10 x.

 Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari


ke depan, turunkan kembali secara bergantian ke kiri dan ke
kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
 Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat
kaki tersebut dan gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah
lalu turunkan kembali ke lantai.

 Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8,


namun gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi
sebanyak 10 kali.
 Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi
tersebut. Gerakan pergelangan kaki ke depan dan ke
belakang.

 Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada


pergelangan kaki, tuliskan pada udara dengan kaki dari
angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.

 Letakkan sehelai Koran di lantai. Bentuk kertas itu menjadi


seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola
itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua
belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja.

1. Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua


bagian koran.

2. Sebagian Koran disobek-sobek menjadi kecil-kecil


dengan kedua kaki.

3. Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut


dengan kedua kaki lalu letakkan sobekan kertas
pada bagian kertas yang utuh.

4. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi


bentuk bola.
DAFTAR PUSTAKA
Kushariadi & Setyoadi.2011.Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien
Psikogeriatrik. Jakarta:Salemba Medika
Noer, Sjaifoellah.1996.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3.Jakarta: FKUI
PSIK – STIKES WIRA MEDIKA.2009/2010.Buku Panduan Skills Lab
Program Reguler Semester III.PSIK-STIKES WIRA MEDIKA
Smeltzer, Suzzanne C.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth Ed.8.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai