LP Perilaku Kekerasan (Novi Triwanto)
LP Perilaku Kekerasan (Novi Triwanto)
PERILAKU KEKERASAN
LP
PERILAKU KEKERASAN
A. Pengertian
memiliki tujuan khusus, tapi lebih merujuk pada suatu perangkat perasaan
diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi
dalam dua bentuk yaitu saat sedang berlangsung perilaku kekerasan atau
sindiran.
C. Rentang Respon
Faktor Predisposisi
Faktor presipitasi
Respon terhadap
stressor Sumber
koping Mekanisme
koping Respon
Marah
Adaptif Maladaptif
Amuk/PK
Keterangan
mengungkapkan
perasaannya
tidak terkontrol
4
D. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor Biologis
sekitar jam 09.00 dan jam 13.00. pada jam tertentu orang lebih
b. Faktor Psikologis
1) Teori psikonalisa
ketidakpuasan fase oral antara usia 0-2 tahun dimana anak tidak
bermusuhan
6
rendah.
kekerasan diterima.
4) Pengalaman sosial
5) Peran sosial
d) Praduga negatif.
2. Faktor Presipitasi
ekonomi.
dewasa.
perkembangan keluarga.
E. Mekanisme koping
ego seperti :
1. Displacement
2. Proyeksi
3. Depresi
4. Reaksi formasi
F. Psikopatologi
kata yang dapat dimengerti dan diterima tanpa menyakiti hati orang lain,
sehingga rasa marah tersebut dapat dipahami oleh orang lain. Selain akan
merasa tidak kuat, individu akan berpura-pura tidak marah atau melarikan
diri dari rasa marahnya, sehingga rasa marah tidak terungkap. Kemarahan
yang demikian akan menimbulkan rasa bermushuan yang lama dan suatu
saat dapat
10
menimbulkan kemarahan yang destruktif yang diajukan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan.
G. Pohon Masalah
lingkungan.
H. Penatalaksanaan
1) Farmakologi
ada
11
2) Terapi Okupasi
Terapi ini sering diterjemahkan dengan terapi kerja, terapi ini bukan
karena itu didalam terapi ini tidak harus diberikan pekerjaan terapi
4) Terapi Somatik
(Prabowo, 2014).
1. Masalah keperawatan:
Data Subyektif :
Data Subyektif :
13
Data subyektif :
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
diri sendiri.
Data obyektif :
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
J. Diagnosa Keperawatan
Perilaku kekerasan
K. Rencana Tindakan
Tujuan Umum: Klien terhindar dari mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
Tujuan Khusus:
Tindakan:
1.1. Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, empati, sebut nama
14
Tindakan:
2.3. Dengarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien dengan
sikap tenang.
Tindakan :
jengkel/kesal.
3.3 Simpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel / kesal yang dialami klien.
Tindakan:
4.2. Bantu bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan.
kemarahan. Tindakan :
6.2. Diskusikan cara lain yang sehat.Secara fisik : tarik nafas dalam jika
6.3. Secara verbal : katakan bahwa anda sedang marah atau kesal / tersinggung
diberi kesabaran.
7.4. Beri reinforcement positif atas keberhasilan yang dicapai dalam simulasi.
7.5. Anjurkan menggunakan cara yang telah dipilih saat jengkel / marah.
8.1. Beri pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien melalui pertemuan
keluarga.
(sesuai program).
Tindakan:
9.1. Diskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan
efek samping).
9.2. Bantu klien mengunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama klien,
9.3. Anjurkan untuk membicarakan efek dan efek samping obat yang
dirasakan.
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Carpenito, L.J. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC
3. Townsend, M.C. 1998. Buku saku Diagnosa Keperawatan pada Keoerawatan Psikiatri,
4. Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
5. Keliat Budi Ana, Gangguan Konsep Diri, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
6. Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino
Gonohutomo, 2003
7. Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP
Bandung, 2000