Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK AGAMA

HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM

ANGGOTA KELOMPOK 01

1. Devani Nur Fasya 2120401080


2. Onky Fadilah Akbar 2120401081
3. Ataf Ilhan Susilo 2140401102
4. Tri Woro Hapsari 2140401112

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TIDAR

2021

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

DAFTAR ISI ii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 3


1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 3

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hakikat 4


2.2 Pengertian Manusia 4
2.3 Konsep Manusia 5
2.4 Tujuan Penciptaan Manusia 6
2.5 Peranan dan Fungsi Manusia 7

BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan 8
3.2 Saran 8

DAFTAR PUSTAKA 8
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penciptaan Allah SWT yang sangat luar biasa, Allah SWT menciptakan alam semesta
beserta isinya satunya yaitu manusia, manusia termasuk ciptaan yang paling sempurna dan
tinggi derajatnya diantara lainnya yang ada di bumi. Allah SWT menciptan manusia dari
tanah, kemudian menjadi nutfah, alaah dan mudgah, sehingga menjadi makhluk Allah SWT
yang mempunyai banyak kelebihan dan kemampuan.
Allah menciptakan manusia dengan dua unsur yakni jasmani dan rohani. Unsur raga
atau tubuh dan jiwa. Tujuan hakikat diciptakan manusia itu sendiri bukan untuk sia siakan
tetapi dalam bentuk sebaik-baiknya untuk dapat menjalankan semua kewajiban dan
perintah –Nya serta menjauhi larangan-Nya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan hakikat?
2. Apakah yang dimaksud dengan manusia?
3. Apa yang dimaksud dengan konsep manusia menurut islam?
4. Apa saja tujuan dari penciptaan manusia?
5. Apa saja peranan dan fungsi dari manusia?

1.3 Tujuan
1) Untuk menambah pengetahuan tentang hakikat
2) Menambah wawasan lebih tentang manusia
3) Mengetahui apa tujuan penciptaan manusia
4) Mengetahui peranan manusia dalam Islam
5) Mengetahui fungsi adanya manusia

3
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hakikat

Hakikat merupakan intisari atau kenyataan yang sebenar-benarnya dari sebuah benda
atau situasi, pernyataan ini berdasarkan dari kata hakikat itu sendiri (Haqiqat) yang
merupakan kata benda yang berasal dari bahasa Arab yaitu “Al-Haqq”, dalam bahasa
indonesia menjadi kata pokok yaitu kata “hak” yang berarti milik (kepunyaan), kebenaran,
atau yang benar- benar ada, sedangkan secara etimologi Hakikat berarti inti sesuatu, puncak
atau sumber dari segala seusatu. Maka dari itu dapat dikatakan hakikat syariat adalah inti
dan jiwa dari suatu syariat itu sendiri. Hakikat manusia adalah sebagai berikut :

1) Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2) Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
3) Seseorang yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu
mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4) Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
pernah selesai selama hidupnya.
5) Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
untuk ditempati.
6) Individu yang mudah terpengaruh oleh lingkungan terutama bidang sosial.

2.2 Pengertian Manusia

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “manusia” diartikan sebagai ‘makhluk
yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insan; orang’. Menurut pengertian ini
manusia adalah makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi, nalar dan molar untuk
dapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran dan kemaslahatan. Manusia adalah
makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah Swt. Dalam Al-quran istilah
manusia ditemukan di 4 kosa kata yang berbeda dengan makna manusia, akan tetapi
memiliki substansi yang berbeda yaitu :

a. Bani Adam
Manusia disebut bani adam, karena dilihat dari aspek historis dibalik
penciptaanya yaitu makhluk ciptaan Allah yang merupakan keturunan nabi adam.
b. Basyar
Kata “Basyar” sendiri dalam Al-Quran disebut 27 kali, memberikan gambaran
bahwasanya manusia adalah makhluk biologis. Hal itu dapat dilihat dari firman
Allah pada QS.Ali Imran dari perkataan yang terlontar dari Maryam kepada Allah
swt “Tuhanku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak, padahal aku tidak
disentuh basyar”(QS Ali Imran : 47)
c. Insan
Kata “Insan” disebut dalam Al-Quran sebanyak 65 kali. Konsep insan selalu
dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang
dapat berfikir, diberi ilmu, dan memikul amanah. Insan adalah manusia yang
menjadi (becoming) dan terus bergerak maju kearah kesempurnaan.
d. An-Nas
Kata “An-Nas” disebut sebanyak 240 kali dalam Al-Quran. Konsep An-Nas
merujuk bahwa semua manusia adalah sebagai makhluk sosial atau kecenderungan
untuk hidup berkelompok dengan sesamanya.

2.3 Konsep Manusia

Para ahli mencari makna manusia dengan dilakukan melalui ilmu pengetahuan. Para ahli
berusaha mendefinisikan makna manusia sesuai dengan bidang kajian (objek materia) ilmu
yang digelutinya.
a. Konsep manusia menururt Teori Behaviorisme
Para penganut sistem teori behviorisme menyebutkan manusia sebagai homo
mehanicus(manusia berfikir). Menurut behaviorisme analisis perilaku manusia
berdasarkan perilaku yang nampak serta dapat diukur.
b. Konsep manusia menurut Teori Kognitif
Para penganut sistem teori kognitif memandang manusia sebagai homo sapiens
(manusia berfikir) yang selalu berusaha memahami lingkungannya. Mempelajari cara
manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar, mengingat dan berpikir
tentang informasi.
c. Konsep manusia menurut Teori Humanisme
Para penganut sistem teori humanism meenyebut manusia sebagai homo ludens
(manusia bermain). Menurut teori humanisme, manusia berperilaku menghormati
manusia sebagai manusia.
d. Konsep Manusia Menurut Al-Quran
Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan sosial.
Manusia sebagai lisan dan An-Nas bertalian dengan hembusan roh Allah yang
memiliki kebebasan dengan memilih untuk tunduk atau menentang takdir Allah.
2.4 Tujuan Penciptaan Manusia

Tujuan diciptakannya manusia pastinya bukan sebuah kesia-siaan. Sebagai makhluk yang
diciptakan paling sempurna dibanding makhluk lain, sudah semestinya manusia mengetahui
tujuan penciptaan manusia.
 Untuk Beribadah dan Bertaqwa kepada Allah
Telah dijelaskan dalam Q.S. Al-dzariyat bahwa pada umumnya manusia diciptakan
untuk beribadah kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan ayat Q.S. Al-Dzariyat ayat 56
yang berbunyi :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.” (QS. Al-Dzariyat: 56)
Allah berfirman Dia menciptakan manusia dan jin semata-mata agar mereka beribadah
kepada-Nya. Allah menciptakan manusia bukan hanya untuk sekedar tidur, bekerja,
makan maupun minum melainkan untuk melengkapi bumi ini dan beribadah kepada-
Nya.
 Pengurus Bumi Atau Khalifah
Khalifah adalah hamba Allah yang ditugaskan untuk menjaga ke-maslahatan dan
kesejahteraan dunia. Tujuan penciptaan manusia sebagai khalifah tertuang dalam Q.S.
Al-An’am ayat 165 yang berbunyi :
”Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk
mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat
cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
 Agar Manusia Mengetahui Maha Kuasa Allah
Tujuan manusia diciptakan antara lain juga agar mengetahui bahwa seluruh bumi, tata
surya, dan isinya telah terbentuk berkat maha kuasa Allah SWT. Hal tersebut telah
dijelaskan dalam firman Allah berikut ini:
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah
berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha-Kuasa atas segala
sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (QS at-
Thalaq: 12)
 Mengemban Amanah
Tujuan penciptaan manusia memikul beban taklif yang diberikan oleh Allah SWT.
Tujuan penciptaan manusia ini mendidik orang-orang beriman supaya selalu memelihara
amanah dan mematuhi perintah tersebut. Hal ini juga tertuang dalam Q.S. Al-Ahzab ayat
72 yang berbunyi
”Sesungguhnya kami Telah menge-mukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-
gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikulah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu
amat zalim dan amat bodoh” (Q.S. Al-Ahzab ayat 72)
Amanah yang sudah ditetapkan tersebut agar tidak dikhianati.
2.5 Fungsi dan Peranan Manusia

Fungsi dan peran manusia berpedoman pada Al-Quran surah Al-Baqoroh ayat 30-36.
Jika khalifah diartikan sebagai penerus ajaran Allah maka peran yang hendaknya dilakukan
aeorang khalifah sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah, diantaranya adalah :

 Belajar (Q.s. An-Naml : 15 dan Al=Mukmin : 54)


Belajar adalah yang dinyatakan pada ayat pertama surat Al-Alaq untuk mempelajari ilmu
Allah yaitu Al-Quran.
 Mengajarkan Ilmu (Q.S. Al-Baqoroh : 35)
Khalifah yang telah diajarkan ilmu Allah wajib untuk mengajarkannya kepada manusia
yang lain.
 Membudayakan Ilmu (Q.S. Al-Mukmin : 35)
Ilmu yang sudah didapatkan tidak hanya untuk disampaikan kepada orang lain, tetapi
diterapkan terlebih dahulu kepada diri sendiri agar membudidaya seperti apa yang
dilakukan oleh Rasulullah SAW.
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari data dan fakta yang telah dipaparkan oleh saya dan teman-teman diatas,kita bisa
memahami tentang pengertian manusia dan hakikat manusia, kemudian tujuan penciptaan
manusia,serta peranan dan fungsi manusia. Manusia adalah makhluk paling sempurna yang
pernah diciptakan Allah SWT. Manusia diciptakan sebagai khalifah atau pengurus bagi
planet bumi dan juga untuk menyembah Allah SWT supaya manusia mengetahui maha
kuasa Allah SWT.
Peran manusia yang harus dilakukan adalah sebagai pelaku ajaran Allah dan sekaligus
pelopor dalam membudayakan ajaran Allah. Untuk menjadi pelaku ajaran Allah, apalagi
menjadi pelopor pembudayaan ajaran Allah, seseorang dituntut memulai dari diri dan
keluarganya, baru setelah itu kepada orang lain.Peran yang hendaknya dilakukan seorang
khalifah sebagaimana yang telah ditetapkan Allah, diantaranya adalah belajar.dan
mengajarkan ilmu tersebut.

3.2 Saran
Dari materi yang telah disampaikan saya dan teman-teman diatas, maka diharapkan
pembaca dapat memahami dan mengetahui mengenai pengertian manusia, hakikat manusia
dan tujuan penciptaan manusia. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Penulis menyadari dalam makalah ini banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang positif.

DAFTAR PUSTAKA

Hakikat Manusia Menurut Islam https://docplayer.info/72828701-Makalah-hakikat-manusia-


menurut-islam.html diakses pada 7 September 2021 jam 11.57

Tujuan Penciptaan Manusia http://studyinglathif.blogspot.com/p/blog-page_54.html?m=1


diakses pada 8 September 2021 jam 10.59

KBBI pengertian manusia https://kbbi.web.id/manusia diakses pada 7 September 2021 jam


14.34

Anda mungkin juga menyukai