FARMAKOLOGI
Disusun Oleh :
Kelompok 1
KOTA BENGKULU
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Farmakokinetik care
penyakit (ISPA) Infeksi Saluran Pernafasan Akut “ dengan lancar. Dalam makalah ini penulis
mencoba menjelaskan secara lebih dalam mengenai hal-hal yang berhubungan dengan ISPA.
Berbagai kendala dan masalah banyak dijumpai selama penyusunan, tetapi berkat bimbingan,
bantuan dan motivasi yang diberikan kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan
dengan baik.
Oleh karena itu ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada Dosen pengajar yaitu
Bapak Drs. Asrizal, Apt, M.Kes serta teman-teman yang telah banyak membantu dan
memberikan sumbangan pikiran maupun tenaga dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat kekurangan, untuk
itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................I
KATA PENGANTAR.......................................................................................................II
DAFTAR ISI......................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
2.1 Pengertian ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)....................................................5
2.2 Proses Terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Saluran.................................................5
2.3 Klasifikasi ISPA............................................................................................................5
2.4 Faktor Resiko.................................................................................................................6
2.5 Pencegahan ISPA Menurut Depkes RI, (2002..............................................................7
2.6 Spesiat Obat yang Beredar............................................................................................7
2.7 Fase Perjalanan Obat di Dalam Tubuh..........................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSAKA...........................................................................................................10
BAB I PENDAHULUAN
b. Faktor Biologis
Faktor biologis terdiri dari 2 aspek yaitu :
1) Status gizi
Menjaga status gizi yang baik, sebenarnya bisa juga mencegah atau terhindar dari penyakit
terutama penyakit ISPA. Misal dengan mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna dan
memperbanyak minum air putih, olah raga yang teratur serta istirahat yang cukup. Karena
dengan tubuh yang sehat maka kekebalan tubuh akan semakin 13 menigkat, sehingga dapat
mencegah virus ( bakteri) yang akan masuk kedalam tubuh.
2) Faktor rumah Memenuhi syarat-syarat rumah yang sehat.
c. Faktor Polusi
Adapun penyebab dari faktor polusi terdiri dari 2 aspek yaitu:
1) Cerobong asap
Cerobong asap sering kita jumpai diperusahaan atau pabrik-pabrik industri yang dibuat
menjulang tinggi ke atas (vertikal). Cerobong tersebut dibuat agar asap bisa keluar ke atas
terbawa oleh angin. Cerobong asap sebaiknya dibuat horizontal tidak lagi vertikal, sebab gas
(asap) yang dibuang melalui cerobong horizontal dan dialirkan ke bak air akan mudah larut.
Setelah larut debu halus dan asap mudah dipisahkan, sementara air yang asam bisa dinetralkan
oleh media Treated Natural Zeolid (TNZ) yang sekaligus bisa menyerap racun dan logam berat.
Langkah tersebut dilakukan supaya tidak akan ada lagi pencemaran udara, apalagi hujan asam.
Cerobong asap juga bisa berasal dari polusi rumah tangga, polusi rumah tangga dapat dihasilkan
oleh bahan bakar untuk memasak, bahan bakar untuk memasak yang paling banyak
menyebabkan asap adalah bahan bakar kayu atau sejenisnya seperti arang.
2) Kebiasaan merokok
Satu batang rokok dibakar maka akan mengelurkan sekitar 4.000 bahan kimia seperti nikotin, gas
karbon monoksida, nitrogen oksida, hidrogen cianida, ammonia, acrolein, acetilen, benzol
dehide, urethane, methanol, conmarin, 4-ethyl cathecol, ortcresorperyline dan lainnya, sehingga
di bahan kimia tersebut akan beresiko terserang ISPA.
b. Imunisasi
Pemberian immunisasi sangat diperlukan baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Immunisasi dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh kita supaya tidak mudah terserang
berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus / bakteri.
d. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA Infeksi saluran pernafasan akut
(ISPA)
Penyakit ini disebabkan oleh virus/ bakteri yang ditularkan oleh seseorang yang telah terjangkit
penyakit ini melalui udara yang tercemar dan masuk ke dalam tubuh. Bibit penyakit ini biasanya
berupa virus / bakteri di udara yang umumnya berbentuk aerosol (anatu suspensi yang melayang
di udara). Adapun bentuk aerosol yakni Droplet, Nuclei (sisa dari sekresi saluran pernafasan
yang dikeluarkan dari tubuh secara droplet dan melayang di udara), yang kedua duet (campuran
antara bibit penyakit).
Doksisiklin
Sediaan : Kapsul.
Kelompok Obat : Antibiotik golongan tetrasiklin
Kotrimoksazol
Sediaan : Tablet, sirup, suspensi.
Kelompok Obat : Antibiotik
Eritromisin
Sediaan : Tablet
Kelompok Obat : Antibiotik makrolid
Streptomisin
Sediaan : puyer, injeksi
Kelompok Obat : Antibiotik aminoglikosida
3.1 Kesimpulan
ISPA adalah suatu keadaan dimana kuman penyakit berhasil menyerang alat-alat tubuh
yang dipergunakan untuk bernafas yaitu mulai dari hidung, hulu kerongkongan, tenggorokan,
batang tenggorokan sampai ke paru-paru, dan berlangsung tidak lebih dari 14 hari. Etiologi ISPA
terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus, riketsia dan jamur. Bakteri penyebab ISPA antara lain
adalah dari genus Streptokokus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofillus, Bordetelia dan
Korinebakterium. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adnovirus,
Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain. Tanda dan gejala ISPA
banyak bervariasi antara lain demam, pusing, malaise (lemas), anoreksia (tidak nafsu makan),
vomitus (muntah), photophobia (takut cahaya), gelisah, batuk, keluar sekret, stridor (suara
nafas), dyspnea (kesakitan bernafas), retraksi suprasternal (adanya tarikan dada), hipoksia
(kurang oksigen), dan dapat berlanjut pada gagal nafas apabila tidak mendapat pertolongan dan
mengakibatkan kematian.
Pencegahan ISPA:
a. Menjaga kesehatan gizi agar tetap baik
b. Imunisasi
c. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
d. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA
3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini diharapkan bagi mahasiswa/ i dapat mengetahui tentang
Farmakokinetik care penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dan kami sebagai
penyusun berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita semua.
DAFTAR PUSTAKA