Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi yang semakin kompetitif ini menuntut organisasi

maupun perusahaan untuk selalu meningkatkan kualitasnya agar dapat

bertahan di lingkungan persaingan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan

adalah dengan menentukan perencanaan yang tepat. Organisasi maupun

perusahaan yang telah merencanakan kegiatan operasinya akan lebih siap

bersaing dibandingkan mereka yang tidak merencanakan kegiatan operasinya

sehingga hal ini menunjukkan betapa pentingnya suatu perencanaan.

Perencanaan penjadwalan merupakan langkah awal yang harus

dilakukan oleh perusahaan sebelum menjalankan proses operasinya.

Penjadwalan identik dengan suatu aktivitas penentuan waktu yang digunakan

untuk memperkirakan penyelesaian suatu proyek (Heizer dan Render, 2016).

Pada hakekatnya, penjadwalan dapat dibagi menjadi 3 yaitu: penjadwalan

jangka pendek, penjadwalan jangka menengah, dan penjadwalan jangka

panjang.

Penjadwalan pada perusahaan manufaktur berbeda dengan penjadwalan

pada perusahaan jasa. Penjadwalan pada perusahaan manufaktur berkaitan

dengan pembelian bahan baku, waktu produksi, tingkat produksi, dan tingkat

persediaan. Penjadwalan pada perusahaan jasa berkaitan dengan tenaga kerja

yang dimiliki perusahaan tersebut. Penjadwalan penting dilakukan untuk

1
memaksimalkan kegiatan operasi perusahaan dan meminimalisir kemungkinan

permasalahan yang terjadi berkaitan dengan penjadwalan.

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penjadwalan

antara lain; Asmoro D.N. dan Firman A.E. (2017) mengatur penjadwalan kerja

dengan diagram Gantt untuk memenuhi kebutuhan konsumen PT. Sai Apparel

Industries Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Sai Apparel

Industries memiliki lima gedung produksi/hall. Masing-masing hall

memproduksi sesuai permintaan yang masuk ke perusahaan dalam satu bulan.

Dalam hall produksi, terdapat line-line pekerjaan yang saling berurutan.

Seluruh proses produksi termasuk bahan baku disesuaikan dengan permintaan

konsumen sehingga dapat menghasilkan produk sesuai yang diinginkan

konsumen.

Penelitian menggunakan shortest processing time, earliest due date,

gantt chart, dan diagram fishbone dilakukan oleh Iswandi I. (2013) pada UD.

Budi Deli Serdang. Tujuan penelitian ini adalah merencanakan penjadwalan

produksi guna menambah peningkatan produksi UD. Budi Deli Serdang di

masa yang akan datang dengan mengoptimalkan penggunaan mesin dan tenaga

kerja. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat empat penyebab utama

yang menyebabkan perusahaan tidak dapat memenuhi target produksi yaitu

mesin dan peralatan, manusia, metode kerja, dan lingkungan kerja. Pada man

and machine chart, penggunaan operator sebesar 54.2% dan penggunaan mesin

sebesar 75%, sedangkan pada usulan menghasilkan penggunaan operator

sebesar 50% dan penggunaan mesin sebesar 81,82%. Penjadwalan untuk


3

memproduksi produk AMDK Merek Link q 250 ml dengan metode LPT

adalah: 1 – 3 – 4 – 2 – 5 , dimana dari gantt chart dan perhitungan penjadwalan

mesin maka diperoleh penjadwalan yang optimal dengan makespan 180 menit

untuk sekali produksi produk AMDK Merek Link q 250 ml. Berdasarkan man

and machine chart, usulan untuk pekerjaan 1 selama 110 menit, maka didapat

penjadwalan yang optimal dengan makespan 170 menit.

Di Indonesia, perusahaan dibagi menjadi dua macam berdasarkan

kepemilikannya, yaitu milik swasta dan milik negara. Perusahaan milik swasta

adalah perusahaan yang modal seluruhnya milik swasta sehingga tidak ada

campur tangan pemerintah. Sedangkan perusahaan milik negara adalah

perusahaan yang modal seluruhnya merupakan kekayaan milik negara tersebut,

salah satunya Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik.

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau yang biasa disebut

Perum BULOG adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di

bidang logistik pangan. Di Indonesia, pangan identik dengan beras yang

merupakan makanan pokok utama yang setiap harinya dikonsumsi oleh

sebagian besar masyarakat. Dengan jumlah penduduk sebesar 269 juta jiwa,

Indonesia memerlukan ketersediaan pangan dalam jumlah yang sangat besar

guna mencukupi kebutuhan konsumsi maupun stok pangan nasional disetiap

tahunnya.

Luasnya wilayah Indonesia merupakan tantangan tersendiri yang

dihadapi oleh Perum BULOG dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan

masyarakatnya. Akses jalan dari satu daerah dengan daerah lain tidak dapat
4

dilewati hanya dengan menggunakan satu jenis transportasi. Sehingga Perum

BULOG perlu merencanakan penjadwalan logistik pangan guna

memperkirakan waktu tempuh serta biaya yang harus dikeluarkan untuk suatu

aktivitas logistik pangan.

Terdapat tiga macam kegiatan logistik pangan yang dilakukan oleh

Perum BULOG, yaitu movement nasional, movement regional, dan movement

lokal. Movement nasional atau movenas adalah suatu proses pemindahan

barang dari gudang ke gudang lainnya antar divisi regional. Movement regional

atau movereg adalah suatu proses pemindahan barang dari gudang satu sub

divisi regional ke gudang sub divisi regional lainnya yang masih dalam satu

divisi regional. Movement lokal atau yang disebut movelok adalah suatu proses

pemindahan barang dari gudang ke gudang lainnya pada satu sub divisi

regional / divisi regional operasional.

Dalam melaksanakan kegiatan movement, Perum BULOG bekerja

sama dengan penyedia layanan jasa logistik. Beberapa penyedia layanan jasa

logistik yang menjadi mitra kerja Perum BULOG yaitu: Jasa Prima Logistik

Bulog, Kendangsari Utama, Bintang Timur Bersatu Jaya, Bina Setia, Harindra

Surya Sempurna, dan lain sebagainya. Mitra kerja tersebut yang akan

bertanggung jawab selama pelaksanaan kegiatan movement sesuai kontrak

kerja yang telah disepakati antara kedua belah pihak.

Pelaksanaan kegiatan movement tidak terlepas dari berbagai kendala

baik dari internal maupun eksternal Perum BULOG. Berdasarkan wawancara

yang dilakukan dengan Kepala Seksi Pergudangan Persediaan dan Angkutan


5

Perum BULOG Divre Jatim, kendala yang biasanya dihadapi saat pelaksanaan

kegiatan movement adalah penyusutan berat komoditi yang diangkut, waktu

pelaksanaan yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, jadwal

kapal, cuaca, dan lain sebagainya. Berikut data pelaksanaan movement nasional

yang tidak sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan Perum BULOG Divre

Jatim tahun 2018.

Tabel. 1.1 Data Pelaksanaan Kegiatan Movement Nasional Tahun 2018

Jumlah Jumlah
Persentase
No Periode Perintah Perpanjangan
(%)
Logistik Waktu
1 Januari 3 1 0,6
2 Februari 0 0 0
3 Maret 16 0 0
4 April 13 0 0
5 Mei 7 0 0
6 Juni 3 0 0
7 Juli 36 20 12
8 Agustus 8 5 3
9 September 36 28 17
10 Oktober 17 9 5
11 November 10 9 5
12 Desember 19 14 8
Total 168 86
Sumber : Perum BULOG Divre Jatim (2018)

Perpanjangan waktu saat pelaksanaan movement tentu berdampak pada

aktivitas operasi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Perpanjangan waktu pelaksanaan movement dapat mempengaruhi kinerja

Perum BULOG dalam mewujudkan kedaulatan pangan, seperti : menghambat

penyediaan stok pangan dan penyaluran beras bersubsidi bagi masyarakat

berpendapatan rendah. Hal tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja, apalagi

menunggu munculnya permasalahan yang besar dan merugikan perusahaan


6

sehingga baru diatasi. Antisipasi terhadap kemungkinan permasalahan yang

muncul akibat perpanjangan waktu saat pelaksanaan movement perlu dilakukan

oleh perusahaan. Merencanakan penjadwalan merupakan langkah yang dapat

dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan. Penjadwalan dapat membantu

perusahaan dalam melaksanakan movement secara efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat ditarik judul penelitian yakni

“Evaluasi Penjadwalan Movement Nasional pada Perusahaan Umum Badan

Urusan Logistik Divisi Regional Jawa Timur”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penjadwalan movement nasional pada Perum BULOG?

2. Permasalahan apa yang terjadi berkaitan dengan penjadwalan movement

nasional pada Perum BULOG?

3. Bagaimana upaya yang seharusnya dilakukan untuk menyelesaikan

permasalahan yang berkaitan dengan penjadwalan movement nasional pada

Perum BULOG?

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar pokok permasalahan yang diteliti tidak

terlalu melebar. Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data penjadwalan movement nasional selama tahun 2018.

2. Data penjadwalan movement nasional khusus komoditi beras.

3. Divre/subdivre penerima movement nasional tahun 2018.


7

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan menganalisis penjadwalan movement nasional pada Perum

BULOG.

2. Mengetahui dan menganalisis permasalahan penjadwalan movement

nasional pada Perum BULOG.

3. Mengetahui dan menganalisis upaya yang seharusnya dilakukan untuk

menyelesaikan permasalahan penjadwalan movement nasional pada Perum

BULOG.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini kedepannya diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

Divisi Pergudangan, Persediaan dan Angkutan Perum BULOG dalam

pengambilan kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan penjadwalan

movement.

2. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi

mahasiswa atau peneliti berikutnya dalam memecahkan permasalahan pada

kajian yang sama mengenai evaluasi penjadwalan logistik.

Anda mungkin juga menyukai