Abstract
___________________________________________________________________
Acute lymphoblastic leukemia (ALL) is a hematologic malignancy characterized by excessive
lymphoblast production in the bone marrow. Treatment with chemotherapy is the main curative
therapy in ALL. In this paper, a mathematical model of interaction between leukemia cells and
healthy cells in ALL is given by administering chemotherapy drugs. The model is a system of
differential equations in 3 variables that describe the interactions between leukemia cells, healthy
cells, and chemotherapy drugs. Next, the properties of solutions are discussed including positivity,
limitations, existence, and uniqueness of the solution and the stability of the equilibrium point.
The results show several possibilities that occur due to the provision of chemotherapy in patients
with ALL. These results are expected to be a reference for doctors and medical personnel to be able
to provide chemotherapy management with minimal side effects so that ALL cases can be
handled better
How to cite:
__________ ________________________________________________________
Kurnia, T. & Adi, Y.A. 2019. Model Matematika Interaksi Sel Leukemia dan Sel Sehat
pada Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) dengan Pemberian Kemoterapi . UNNES
Journal of Mathematics 9(1): 87-96.
88
Titik, K. & Adi, Y.A./UNNES Journal of Mathematics 7(2) (2020)
89
Titik, K. & Adi, Y.A./UNNES Journal of Mathematics 7(2) (2020)
Jika kondisi awal 𝑳(𝟎) ≥ 𝟎, 𝑺(𝟎) ≥ 𝟎, 𝑲(𝟎) ≥ 𝟎, Pada model (1) dipunyai
maka solusi model (1) 𝑳(𝒕) ≥ 𝟎, 𝑺(𝒕) ≥ 𝟎, 𝑲(𝒕) ≥ 𝑳(𝒕)
𝟎 untuk setiap 𝒕 > 𝟎. x = ^ 𝑺(𝒕) _,
𝑲(𝒕)
Bukti. dan
Dari model (1) dengan kondisi awal
𝑳(𝟎), 𝑺(𝟎), 𝑲(𝟎) ≥ 𝟎, diperoleh: 𝒓𝟏 𝑳(𝒕)`𝟏 − 𝒄𝑳(𝒕)a − 𝜶𝟏 𝑲(𝒕)𝑳(𝒕)
𝒕
G∫𝟎 {𝒓𝟏 (𝟏I𝒄𝑳(𝝉)I𝜶𝟏 𝑲 } 𝒅𝝉K
𝑳(𝒕) = 𝑳(𝟎)𝒆 ≥ 𝟎, f(x) ^𝒓𝟐 𝑺(𝒕)`𝟏 − 𝒃𝑺(𝒕)a − 𝜷𝑺(𝒕)𝑳(𝒕) − 𝜶𝟐 𝑲(𝒕)𝑺(𝒕)_.
𝒕
(𝟏I𝒃𝑺(𝝉)I𝜶
𝑺(𝒕) = 𝑺(𝟎)𝒆G∫𝟎{𝒓𝟐 𝟐 𝑲 } 𝒅𝝉K
≥ 𝟎, 𝛍 − 𝛄𝑲(𝒕)
𝝁 𝝁 I𝜸𝒕
𝑲(𝒕) = + M𝑲(𝟎) − N 𝒆 ≥ 𝟎.
𝜸 𝜸 Jelas bahwa 𝒇 ∈ ℂ𝟏 (ℝ𝟑 ) sehingga 𝒇
Dengan demikian terbukti bahwa solusi Lipschitz lokal pada ℝ𝟑 . Dengan
model (1) 𝐋(𝐭) ≥ 𝟎, 𝐒(𝐭) ≥ 𝟎, 𝐊(𝐭) ≥ 𝟎 untuk demikian,berdasarkan Lemma 1, Lemma 2,
setiap 𝐭 > 𝟎. dan Teorema eksistensi dan ketunggalan solusi
(Perko, 2001), maka terbukti bahwa solusi
Lemma 2. model (1) ada dan tunggal.
Terdapat 𝑴 > 𝟎, sedemikian sehingga solusi model
(1) 𝑳(𝒕) ≤ 𝑴, 𝑺(𝒕) ≤ 𝑴, 𝑲(𝒕) ≤ 𝑴 untuk setiap Pada bagian berikutnya akan dibahas
𝒕 > 𝟎. eksistensi dan kestabilan titik ekuilibrium
Bukti. model (1).
Akan ditunjukkan bahwa untuk setiap 𝐭 > 𝟎,
𝐦𝐚𝐤𝐚 𝑳(𝒕), 𝑺(𝒕), dan 𝑲(𝒕) terbatas. Dari Eksistensi dan kestabilan titik ekuilibrium
persamaan pertama model (1) diperoleh,
𝒅𝑳 Model (1) memiliki tiga titik ekuilibrium,
≤ 𝒓𝟏 𝑳(𝟏 − 𝒄𝑳). yaitu:
𝒅𝒕
Dari teori perbandingan (Khalil, 2002)
𝝁
diperoleh 1. Titik ekuilibrium trivial 𝑬𝟏 = (𝟎, 𝟎, 𝜸).
𝟏
𝐥𝐢𝐦 𝐬𝐮𝐩 𝑳(𝒕) ≤ = 𝑴𝟏 .
𝒕→Z 𝒄
Secara sama, dari persamaan kedua Titik ekuilibrium 𝐸f menyatakan keadaan
diperoleh, dimana sel leukemia dan sel sehat tidak
𝒅𝑺 terdapat dalam tubuh. Titik ekuilibrium 𝐸f ini
≤ 𝒓𝟐 𝑺(𝟏 − 𝒃𝑺). selalu eksis, namun secara medis tidak
𝒅𝒕
Dari teori perbandingan (Khalil, 2002) memiliki arti.
diperoleh
𝟏 2. Titik Ekuilibrium bebas leukemia 𝑬𝟐 =
𝐥𝐢𝐦 𝐬𝐮𝐩 𝑺(𝒕) ≤ = 𝑴𝟐 . 𝒓 𝜸I𝜶 𝝁 𝝁
𝒕→Z 𝒃 g𝟎, 𝟐𝒓 𝒃𝜸𝟐 , 𝜸h.
Sedangkan dari persamaan ketiga model 𝟐
(1) diperoleh,
𝝁 𝝁 Titik ekuilibrium 𝐸i menyatakan suatu
𝑲(𝒕) = + M𝑲(𝟎) − N 𝒆I𝜸𝒕 ≥ 𝟎,
𝜸 𝜸 keadaan dimana setelah diberi kemoterapi, sel
sehingga leukemia sudah tidak terdapat dalam tubuh
𝝁 dan dapat dikatakan seorang penderita LLA
𝐥𝐢𝐦 𝐬𝐮𝐩 𝑲(𝒕) ≤ = 𝑴𝟑 .
𝒕→Z 𝜸 telah bebas dari leukemia. 𝐸i akan eksis jika
Selanjutnya dapat dipilih 𝑴= 𝑟i 𝛾 − 𝛼i 𝜇 ≥ 0 yakni laju pertumbuhan sel
𝐬𝐮𝐩{𝑴𝟏 , 𝑴𝟐 , 𝑴𝟑 } , sehingga 𝑳(𝒕) ≤ 𝑴, 𝑺(𝒕) ≤ sehat lebih besar daripada laju penurunannya
𝑴, dan 𝑲(𝒕) ≤ 𝑴 untuk setiap 𝐭 > 𝟎. akibat kemoterapi.
90
Titik, K. & Adi, Y.A./UNNES Journal of Mathematics 7(2) (2020)
pertumbuhan selsehat yakni menyebabkan Karena 𝛾 > 0, maka 𝜆o < 0. Sedangkan untuk
penurunan produksi sel sehat. Titik 𝐸o akan 𝜆f , 𝜆i belum dapat ditentukan apakah 𝜆f , 𝜆i <
eksis jika 𝑟f 𝛾 − 𝛼f 𝜇 ≥ 0 yaitu laju 0 atau 𝜆f , 𝜆i > 0. Diperoleh 𝜆† < 0, ∀† =
pertumbuhan sel leukemia lebih besar dari 1,2, … , 𝑛 jika 𝑟f 𝛾 − 𝛼f 𝜇 < 0 dan 𝑟i 𝛾 − 𝛼i 𝜇 <
pada laju penurunannya akibat kemoterapi. 0. Dengan kata lain titik ekuilibrium bebas
leukemia 𝐸f stabil asimtotik lokal jika 𝑟f 𝛾 −
4. Titik ekuilibrium leukemia 𝑬𝟒 = 𝛼f 𝜇 < 0 dan 𝑟i 𝛾 − 𝛼i 𝜇 < 0. Secara medis jika
𝒓 𝜸I𝜶 𝝁 𝒓 𝒄(𝒓 𝜸I𝜶 𝝁)I𝜷(𝒓𝟏 𝜸I𝜶𝟏 𝝁) 𝝁
(𝟏 𝟏 , 𝟏 𝟐 𝟐 , ). sel leukemia dan sel sehat berada disekitar
𝒓𝟏 𝒄𝜸 𝒓𝟏 𝒓𝟐 𝒃𝒄𝜸 𝜸 titik ekuilibrium 𝐸f , maka kondisi ini tidak
memiliki arti. ∎
Titik ekuilibrium 𝐸q manyatakan suatu
keadaan dimana setelah diberi kemoterapi, sel Teorema 2.
leukemia dan sel sehat masih terdapat dalam
tubuh. Sehingga untuk mencapai kesembuhan
Titik ekuilibrium bebas leukemia 𝐸i stabil asimtotik
pengobatan selanjutnya dapat ditentukan
jika 𝑟f 𝛾 − 𝛼f 𝜇 < 0.
dengan kondisi pasien yang sudah diketahui.
Titik 𝐸q akan eksis jika 𝑟f 𝛾 − 𝛼f 𝜇 ≥ 0
dan𝑟f 𝑐(𝑟i 𝛾 − 𝛼i 𝜇) − 𝛽(𝑟f 𝛾 − 𝛼f 𝜇) ≥ 0 yakni Bukti.
laju pertumbuhan sel leukemia lebih besar dari
pada laju penurunannya akibat kemoterapi ‚… yI„… x x
Matriks Jacobian di titik 𝐸i = g0, , yh
‚… •y
dan laju interaksiya dengan sel sehat.
adalah
Kestabilan titik ekuilibrium
𝐽(𝐸2 )
𝛼3 𝜇
⎡ 𝑟3 − 0 0 ⎤
𝛾
Kestabilan titik ekuilibrium dair model ⎢ 𝑟2 𝛾 − 𝛼2 𝜇 𝑟2 𝛾 − 𝛼2 𝜇 𝛼2 𝜇 𝑟2 𝛾 − 𝛼2 𝜇 ⎥
=⎢
(1) dapat ditentukan dengan memperhatikan −𝛽 • ’ 𝑟2 − 2 • ’− −𝛼2 • ’⎥
⎢ 𝑟2 𝑏𝛾 𝛾 𝛾 𝑟2 𝑏𝛾 ⎥
tanda bagian real dari nilai eiggen matriks ⎣ 0 0 −𝛾 ⎦
Jacobian dari f dari model (1). Matriks
‚ƒ yI„ƒ x
Jacobian dari istem (1) adalah dengan nilai eigen 𝜆f = , 𝜆i =
y
I(‚… yI„… x)
𝑟f − 2𝑟f 𝑐𝐿 − 𝛼f 𝐾 0 −𝛼f 𝐿 y
, dan 𝜆o = −𝛾.
𝐽=# −𝛽𝑆 𝑟i − 2𝑟i 𝑏𝑆 − 𝛽𝐿 − 𝛼i 𝐾 −𝛼i 𝑆0.
0 0 −𝛾
Karena 𝛾 > 0 dan berdasarkan syarat
eksistensi, maka 𝜆i , 𝜆o < 0. Sedangkan 𝜆f < 0
Selanjutnya kestabilan titik ekuilibrium Ef
jika 𝑟f 𝛾 − 𝛼f 𝜇 < 0. Sehingga titik ekuilibrium
dinyatakan dalam teorema berikut.
𝐸i stabil asimtotik jika 𝑟f 𝛾 − 𝛼f 𝜇 < 0. Secara
medis jika sel leukemia dan sel sehat berada
Teorema 2. disekitar titik ekuilibrium 𝐸i maka penderita
LLA akan mencapai kesembuhan. ∎
Titik ekuilibrium bebas leukemia 𝐸f stabil asimtotik
jika 𝑟f 𝛾 − 𝛼f 𝜇 < 0 𝑑𝑎𝑛 𝑟i 𝛾 − 𝛼i 𝜇 < 0.
Teorema 3.
Bukti.
Titik ekuilibrium terinfeksi leukemia 𝐸o stabil
x asimtotik jika 𝑟f 𝑐(𝑟i 𝛾 − 𝛼i 𝜇) − 𝛽(𝑟f 𝛾 − 𝛼f 𝜇) <
Matrik Jacobian di titik 𝐸f = (0,0, y ) adalah 0.
𝛼f 𝜇 Bukti.
⎡𝑟f − 𝛾 0 0⎤
⎢ 𝛼i 𝜇 ⎥
𝐽(𝐸f ) = ⎢ ‚ƒ yI„ƒ x x
0 𝑟i − 0⎥ Matriks Jacobian di 𝐸o = g , 0, h
⎢ 𝛾 ⎥ ‚ƒ •y y
⎣ 0 0 −𝛾⎦ adalah
𝐽(𝐸4 )
Diperoleh nilai eigen dari matriks Jacobian, ⎡𝑟3 − 2 •
𝑟3 𝛾 − 𝛼3 𝜇
’−
𝛼3 𝜇
0 −𝛼3 •
𝑟3 𝛾 − 𝛼3 𝜇
’⎤
𝛾 𝛾 𝑟3 𝑐𝛾
⎢ 𝑟3 𝛾 − 𝛼3 𝜇 𝛼2 𝜇 ⎥
=⎢ ⎥
‚ƒ yI„ƒ x ‚… yI„… x 0 𝑟2 − 𝛽 • ’− 0
⎢ 𝑟3 𝑐𝛾 𝛾 ⎥
𝜆f = , 𝜆i = , dan 𝜆o = −𝛾. ⎣ 0 0 −𝛾 ⎦
y y
91
Titik, K. & Adi, Y.A./UNNES Journal of Mathematics 7(2) (2020)
ekuilibrium 𝐸o stabil asimtotik jika 𝑟f 𝑐(𝑟i 𝛾 − 𝒓𝟐 0.4 Feizabadi & Witte (2011)
𝛼i 𝜇) − 𝛽(𝑟f 𝛾 − 𝛼f 𝜇) < 0.. Secara medis jika 𝒄 𝟏. 𝟐 × 𝟏𝟎I𝟔 Feizabadi & Witte (2011)
sel leukemia dan sel sehat berada disekitar 𝒃 𝟏 × 𝟏𝟎 I𝟔 Feizabadi & Witte (2011)
titik ekuilibrium 𝐸o , maka penderita LLA
𝜷 𝟏 × 𝟏𝟎 I𝟔 Feizabadi & Witte (2011)
masih terinfeksi leukemia.∎
𝜶𝟏 0.05
Feizabadi & Witte (2011), De
Phillis dkk (2007)
Teorema 4. 𝜶𝟐 0.01
Feizabadi & Witte (2011), De
Phillis dkk (2007)
γ 0 – 1,1 Todorov dkk (2001), De Phillis
Titik ekuilibrium terinfeksi leukemia 𝐸q stabil dkk (2007)
asimtotik. 𝝁 2.5 Katzung, (1997)
Bukti.
Sedangkan nilai awal yang digunakan
∗
Matriks Jacobian di titik 𝐸q = (𝐿 , 𝑆 , 𝐾 ) = ∗ ∗ adalah
‚ yI„ x ‚ •(‚ yI„ x)I (‚ yI„ x) x
g ƒ ‚ •yƒ , ƒ … ‚… ‚ ••y ƒ ƒ , y h adalah 𝑳(𝟎) = 𝟓 × 𝟏𝟎𝟓 𝒔𝒆𝒍; 𝑺(𝟎) = 𝟕 × 𝟏𝟎𝟓 𝒔𝒆𝒍; 𝑲(𝟎)
ƒ ƒ … = 𝟑𝟎 𝒎𝒈.
Simulasi numerik
92
Titik, K. & Adi, Y.A./UNNES Journal of Mathematics 7(2) (2020)
93
Titik, K. & Adi, Y.A./UNNES Journal of Mathematics 7(2) (2020)
94
Titik, K. & Adi, Y.A./UNNES Journal of Mathematics 7(2) (2020)
95
Titik, K. & Adi, Y.A./UNNES Journal of Mathematics 7(2) (2020)
agar obat memberikan efek yang optimal dalam Farmakologi Fakultas Kedokteran UNSRI.
tubuh, laju penurunan obat haruslah sebanding Ed. H. Anwar Agoes. Jakarta: EGC
dengan jumlah konsentrasi obat.
Khalil, H.K., 2002. Nonlinear Systems: An
PENUTUP Introduction, Springer: New York.
96