Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Materi Bahan Ajar


Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau
instruktur dalam melaksanakan kegiaatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa
berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun
secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang
memungkinkan siswa untuk belajar Salam, 2007:2-3. Berdasarkan pengertian di atas maka bahan
ajar yang dapat dikembangkan oleh orang lain selain guru yang sedang mengajar, dan berfungsi
sebagai pemancing interaksi aktif siswa dalam pembelajaran bahasa adalah buku teks. Di
samping itu karena bahan ajar yang paling umum dan paling banyak digunakan adalah buku teks.
Bahan pembelajaran (learning materials) merupakan seperangkat materi atau substansi
pelajaran yang disusun secara runtut dan sistematis serta menampilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar
memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi secara runtut dan sistematis sehingga
secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh/ terpadu.Untuk itu sangat
penting sorang tenaga pendidik memiliki kompetensi mengembangkan bahan pembelajaran yang
baik sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan yang diperlukan, sehingga materi pembelajaran
dapat tersampaikan dengan baik, serta siswa pun memiliki aktivitas belajar yang cukup baik.
Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Ahmad Sudrajad (2008) menjelaskan bahwa
secara garis besar materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan (kognitip),
keterampilan (psikomotor) dan sikap (apektif) yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam
rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.
Menurut Sungkono dkk (2003:1) Bahan Pembelajaran adalah seperangkat bahan yang
memuat materi atau isi pembelajaran yang “didesain” untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Suatu bahan pembelajaran memuat materi, pesan atau isi mata pelajaran yang berupa ide, fakta,
konsep, prinsip, kaidah, atau teori yang tercakup dalam mata pelatihan sesuai disiplin ilmu serta
informasi lain dalam pembelajaran. Atas dasar batasan tersebut, dapat diketahui bahwa
pengertian bahan pembelajaran adalah “desain” suatu materi atau isi pelatihan yang diwujudkan
dalam bentuk benda atau bahan yang dapat digunakan untuk belajar siswa dalam proses
pembelajaran.

B. Fungsi pembuatan bahan ajar

 Memfasilitasi kegiatan pembelajaran mandiri peserta didik, baik tentang subtansi maupun
tentang penyajiannya yang memasukkan sejumlah prinsip yang dapat meningkatkan
kompetensi yang hendak dimiliki peserta didik.

 Bagi pengajar, bahan ajar berfungsi untuk pengembangan kompetensi peserta didik,
sebab melalui buku ajar, pengajar memiliki kebebasan dalam memiliki, mengembangkan
dan menyajikan materi sejalan dengan prinsip-prinsip intsruksional untuk mencapai
tujuan pembelajaran
 Sebagai pedoman bagi siswa yang mengarahkan segala aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, dan sebagai bahan kompetensi yang harus dipelajari/ dikuasai.

 Pedoman bagi pendidik untuk menyelaraskan segala aktivitasnya dalam proses


pembelajaran, serta sebagai substansi kompetensi yang harus ditanamkan kepada peserta
didiknya.

 Alat untuk mengevaluasi kinerja pembelajaran

C. Tujuan pembuatan bahan ajar

 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik lisan
maupun tulisan.

 Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa 4.444


perkumpulan dan sebagai bahasa nasional.

 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakan secara tepat dan kreatif untuk berbagai
keperluan.

 Gunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan kematangan


emosi dan sosial. hal. Misalnya Menikmati dan menggunakan karya sastra untuk
memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan berbahasa.

 Menghargai sastra Indonesia sebagai kekayaan budaya dan kekayaan intelektual bangsa
Indonesia dan berbangga.

D. Sejarah pengembangan bahan ajar indonesia

Menurut Halim (2007:64), pengembangan model bahan ajar merupakan suatu bentuk
penyederhanaan dari berbagai hal yang kompleks sehingga pemecahannya menjadi mudah dan
sederhana, dapat ditampilkan bagian-bagian utama yang penting dan perlu. Hal yang
dikemukakan Halim (2007:64) lebih menyederhanakan definisi dari pengembangan model. Ia
lebih menekankan bahwa model merupakan sarana untuk menyederhanakan hal yang bersifat
kompleks menjadi mudah dan sederhana. Dan sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila
seorang guru mengembangkan bahan ajar sendiri, yakni antara lain; pertama, diperoleh bahan
ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, kedua, tidak lagi
tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh, ketiga, bahan ajar menjadi
labih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi, keempat, menambah
khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar, kelima, bahan ajar akan
mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa karena
siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya. Di samping itu, guru juga dapat memperoleh
manfaat lain, misalnya tulisan tersebut dapat diajukan untuk menambah angka kredit ataupun
dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
Dengan tersedianya bahan ajar yang bervariasi, maka siswa akan mendapatkan manfaat
yaitu, kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. Siswa akan lebih banyak mendapatkan
kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran
guru. Siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang
harus dikuasainya.

Anda mungkin juga menyukai