1. Jelaskan prinsip kerja friction welding dengan skematis gambar. Serta keuntungan
dan keterbatasan dari friction welding. Berilah contoh aplikasi dilapangan!
Friction welding adalah proses solid state welding dimana sambungan diperoleh
akibat gaya tekan antara permukaan benda kerja yang saling kontak dan berputar relatif
terhadap lainnya untuk menghasilkan panas dan deformasi plastis permukaan kedua
ujungnya.
Prinsip kerjanya:
a. Dua buah benda kerja ditekan
dan diputar sehingga akibat friksi
keduanya akan timbul panas.
b. Selanjutnya dipakai untuk
proses penyambungan.
Keuntungan Keterbatasan
Bisa digunakan untuk menggabungkan Preparasi benda akan sangat menentukan
material yang tidak sama. hasil pengelasan
Preparasi joint yang relatif mudah Biaya peralatan dan mesin tinggi
Dapat digunakan untuk desain yang sulit Meskipun sederhana, peralatan relatif berat
Contoh aplikasi-nya :
Industri aerospace (menggabungkan aluminium dengan high-strength steel),
Industri nuklir (menggabungkan aluminium-alloys dengan stainless steel dan
high-nickel-alloy untuk pipa larutan cryogenic dan vessel).
2. Jelaskan prinsip kerja Roll Bonding dengan skematis gambar. Serta keuntungan
dan keterbatasan dari Roll Bonding. Berilah contoh aplikasi dilapangan!
Prinsip kerja dari Roll Bonding adalah penggabungan dua benda kerja
menggunakan dua rol yang menekan dua benda kerja tersebut. Pada saat dilakukan
penekanan, penekanan dapat dilakukan dalam keadaan panas (hot roll bonding) ataupun
tidak (cold roll bonding). Roll Bonding umum ditemui pada industri pipa untuk kilang
minyak dan gas, dimana diinginkan adanya pemberian lapisan aluminium murni atau
paduan 1% Zn yang akan memberikan proteksi anodik terhadap baja.
Keuntungan Keterbatasan
Pengelasan dapat diproses Material yang dapat disambung
secara kontinu hanya dapat berbentuk plat
Penyambungan dapat terjadi
Biaya peralatan dan mesin tinggi
secara cepat
Dapat terjadi deformasi yang
Proses pengelasan dapat diotomasi
tidak diinginkan
Cocok untuk produksi masal Ruang yang dibutuhkan sangat besar
Dapat terjadi distorsi yang
Dapat untuk dissimilar metal
membengkokan material
Contoh aplikasi-nya : Pembuatan U.S Quarters, terbuat dari dua lapisan terluar
merupakan 75%Cu-25%Ni (Cupronikel) dan bagian tengah berupa Cu murni.
3. Jelaskan prinsip kerja friction stir-welding (FSW) dengan skematis gambar. Berilah
contoh jenis material logam yang umumnya diaplikasikan untuk jenis pengelasan
ini. Serta Sebutkan beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan
metoda FSW!
Friction stir welding dapat digunakan untuk mengelas paduan aluminium atau
tembaga yang age-hardenable, dimana paduan-paduan semacam itu sulit dilakukan
fusion welding dikarenakan adanya solidification dan liquation cracking. Contoh jenis
material logam yang umumnya diaplikasikan untuk jenis pengelasan ini adalah
Alumunium dan paduannya, Magnesium, Copper (tembaga), Zinc, dan Lead.
Keuntungan FSW:
Lebih kuat dan lebih bersih bila dibandingkan dengan fusion welds,
Keuletan tinggi pada las,
Energi efisiensi,
Simpel dan bersih (tidak ada fume, arcs, spatter),
Perlakuan sesudah dan straightening tidak diperlukan,
Low distrosi dan shrinkage,
Tidak ada porosity, lack of fusion, perubahan komposisi pada material.
4. Sebutkan beberapa parameter las untuk Friction Stir Welding (mis. jumlah rpm
minimum) pada Aluminium paduan dan gambarkan & jelaskan skematis daerah
lasannya!
Beberapa parameter las untuk Friction Stir Welding pada Aluminium paduan :
a. Spindle Speed: Kecepatan putar dari spindle, berpengaruh terhadap energi kinetik.
b. Axial Force: Pemberian tekanan pada benda kerja. Spindle speed akan lebih sulit
berputar (lebih pelan) bila axial force lebih tinggi.
c. Flywheel Size: Momen inersia dari flywheel, sangat berpengaruh kepada weld
energy.
d. Weld Energy: Energi yang diberikan pada proses welding.
e. Metal Loss: Total pengurangan dimensi pada benda kerja
f. Total Time: Total dari waktu pemanasan ditambah waktu penyambungan
Contoh parameter las untuk Friction Stir Welding batang Aluminum Alloy 1100
berdiameter 25 mm (ASM Handbook Vol 6):
Parameter Nilai
Spindle Speed 5700 rpm
Axial Force 27 kN
Flywheel Size 0,11 kgm2
Weld Energy 20 kJ
Metal Loss 3,8 mm
Total Time 1s
Pengaruh flywheel energy dapat dilihat pada gambar diatas. Bila flywheel
energy terlalu rendah, maka weld upset yang terbentuk menjadi lebih tebal dan
kurang baik. Sedangkan bila flywheel energy terlalu besar, maka akan terbentuk
weld upset yang terlalu melebar dan juga kurang baik.
Pengaruh dari Axial Force dapat dilihat pada gambar di atas. Hal yang
akan terjadi adalah kebalikan dari efek Initial Peripheral Velocity. Hal ini
dikarenakan ketika Axial Force lebih besar, maka Initial Peripheral Velocity yang
akan terjadi menjadi berkurang.
Material yang cocok antara lain AISI H13, AISI H22, dan lainnya. Material
tersebut harus memiliki melting point yang lebih tinggi dari benda kerja. Sebaiknya
material pengaduk harus memiliki melting point setidaknya 100 F lebih tinggi dari benda
kerja atau 200 F untuk aluminium. Lebih lanjut material pengaduk tersebut juga harus
memiliki kekuatan yang lebih baik dibandingkan benda kerja. Selain itu material pun
harus memiliki ketahanan aus yang baik, dan machinability yang baik. Jenis perlakuan
permukaan yang dapat dilakukan antara heat treatment berupa hardening, tempering
(menurunkan kekerasan menjadi 45-47 HRC), dan annealing (untuk remachining).
6. Jelaskan prinsip kerja las dingin (cold welding). Sebutkan beberapa syarat utama
agar material dapat disambung dengan metoda ini.
Las dingin atau biasa disebut dengan cold welding adalah salah satu proses solid
state welding dimana prinsip kerjanya berupa sambungan dihasilkan dari tekanan dua
buah material pada temperatur ruang. Proses ini tidak memerlukan panas sama sekali
baik itu dari luar ataupun ditimbulkan oleh proses pengelasannya.
Prinsip kerja las dingin pada dasarnya adalah dua buah benda kerja yang saling
berhadapan kedua ujungnya (butt), dijepit oleh alat penjepit, selanjutnya tekanan
diberikan dikedua ujung tersebut sehingga terjadi proses penyambungan. Proses ini
memerlukan gaya yang cukup besar agar terjadi kontak antar muka yang baik.
Syarat utama agar material dapat disambung dengan metoda ini ialah:
a. Minimal satu logam yang akan memiliki sifat ulet / sangat liat.
b. Tidak mengalami pengerasan regang yang drastis.
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Threshold Deformation serta kegunaan nilai
tersebut pada suatu material. Berilah contoh perhitungan untuk material tembaga!
8. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi nilai threshod deformation. Serta
jelaskan hubungan threshold deformation dengan pressure dan preparasi
permukaan untuk proses cold welding!
9. Jelaskan prinsip kerja explosive welding dengan skematis gambar. Berilah contoh
aplikasi dilapangan!
Prinsip kerjanya menggunakan tiga komponen, yaitu base metal, prime metal,
explosive. Secara rinci, prinsip kerjanya adalah:
a. Ketiga komponen disusun dimana prime component diletakan pada lapisan tengah
dan detonator di bagian atasnya.
b. Dengan meledakan detonator maka prime component akan menumbuk base metal
sehingga deformasi plastis terjadi dan kedua pelat tersambung.
Selain itu, biasanya explosive welding dapat dilakukan pada material baja karbon
dengan baja tahan karat, titanium pada low carbon steel, dan iron-nickel base alloy pada
low carbon steel.
10. Jelaskan prinsip kerja ultrasonic welding dengan skematis gambar serta mekanisme
penyambungan (bonding) dari metoda ini. Jelaskan hubungan energi panas yang
dipakai dengan properties material yang disambung. Serta berilah contoh aplikasi
dilapangan!
Hubungan antara energi panas yang dipakai dan sifat material yang disambung :
⁄
𝐸=
dimana E adalah energi (Joule), K adalah konstanta dari sistem pengelasan, H adalah
Vickers Hardness Number, dan T adalah ketebalan benda kerja yang bersentuhan dengan
sonotrode (mm). Dari persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin keras suatu
material yang digunakan, energi panas yang dibutuhkan akan semakin besar.
11. Bandingkan beberapa kemampuan spot resistance welding dan ultrasonic welding
untuk penyambungan material!