Anda di halaman 1dari 6

Tugas

Keperawatan Komunitas II

Oleh :

Nama : Selfonsina Larwuy


NPM : 12114201190232
Kelas : B

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU TAHU 2021
Nama : Selfonsina Larwuy
NPM : 12114201190232

Pokok bahasan : Perilaku hidup bersih dan sehatan (PHBS)


Sub pokok : Menggosok Gigi
Sasaran : Anak sekolah dasar (SD)
Waktu : 5 menit
Puluk : 10.00 sampai selesai
Media : Leaflet
Tempat : SD Impres 24 Ambon (Jl. Skip, Kel Karang Panjang, Sirimau, Kota
Ambon, Maluku)

1. Latar Belakang
Menggosok gigi menjadi kebiasaan yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia setiap
hari. Umumnya kebiasaan menggosok gigi dilakukan oleh masyarakat setiap hari pada waktu
mandi pagi dan atau sore. Kebiasaan menggosok gigi di waktu tersebut dilakukan oleh hampir
seluruh masyarakat Indonesia dengan presentase sebanyak 90,7%. Hal tersebut menjadi
fenomena tersendiri bagi Indonesia, karena menggosok gigi yang benar seharusnya dilakukan
setiap hari pada waktu pagi hari sesudah sarapan dan malam sebelum tidur. Menggosok gigi di
waktu tersebut akan mendapatkan hasil yang optimal. Apabila kegiatan menggosok gigi
dilakukan pada waktu yang salah maka akan muncul penyakit baru pada gigi, salah satunya
adalah karies gigi. Kegiatan menggosok gigi pada waktu yang salah juga menjadi salah satu
faktor umum yang menyebabkan angka karies gigi meningkat .(Kemenkes. No.151,2016). Karies
gigi itu sendiri merupakan penyakit yang merusak struktur gigi sehingga mengakibatkan gigi
berlubang (Wisnu, 2017).

2. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan perilaku menggosok gigi yang baik dan benar

3. Sasaran
Anak Sekolah Dasar.

4. Pokok-pokok bahasan :
A. Cara mencegah penyakit gigi dan mulut
B. Cara menggosok gigi yang baik dan benar
C. Manfaat menggosok gigi

5. Pemateri : Selfonsina Larwuy

6. Metode : Ceramah

7. Media : Leaflet

MATERI PENYULUHAN
A. Cara mencegah penyakit gigi dan mulut
Cara mencegah penyakit gigi dan mulut adalah sebagai berikut :
1) Memelihara kebersihan mulut, yaitu dengan cara menghilangkan plak dan bakteri. Cara
yang paling efektif adalah dengan menggosok gigi secara rutin agar kita dapat memutus
rantai penyebab terjadinya berbagai penyakit gigi dan mulut. Aktivitas menggosok gigi
yang disarankan oleh para dokter adalah 2 hari sekali yaitu pagi dan malam. Bila perlu
gunakan benang gigi (flossing) untuk menghilangkan sisa makanan.
2) Memperkuat gigi dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung flour. Pilihlah pasta
gigi dengan keuntungan perlindungan total dan terlengkap, jangan hanya memilih pasta
gigi yang memutihkan saja.
3) Mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat. Makanan yang berserat selain
membantu kesehatan tubuh juga dapat memelihara kesehatan gigi dan mulut. Buah-
buahan dapat membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel pada sela-sela
gigi kita. Hindari mengonsumsi gula berlebih, penggunaan rokok serta minuman
beralkohol karena dapat menyebabkan kerusakan gigi yang serius.
4) Menjaga kebersihan sikat gigi. Tanpa kasat mata, sikat gigi begitu banyak mengandung
kuman dan bakteri. Biasakan untuk membilas sebelum dan sesudah menggosok gigi
untuk mengurangi penyebaran kuman dan bakteri yang masuk ke mulut saat menyikat
gigi. Disarankan untuk mengganti sikat gigi dengan yang baru maksimal 3 bulan sekali.

B. Cara menggosok gigi yang baik dan benar


Agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut, terapkan cara menggosok gigi
yang benar dengan melakukan langkah-langkah berikut ini :
1) Awali dari seluruh geraham
Setelah sikat gigi dibasahi dan dioleskan pasta gigi secukupnya, gosok bagian luar gigi
geraham pada perbatasan gusi dan gigi dengan gerakan memutar selama kira-kira 20
detik.
Setelah itu, gosok gigi geraham dari atas ke bawah, mulai dari batas gusi hingga ujung
gigi, untuk menghilangkan plak dan sisa makanan di permukaan dan sela-sela gigi.
Lakukan selama 20 detik.
Lakukan kedua gerakan tersebut pada semua bagian luar gigi geraham, baik sisi atas
maupun bawah. Setelah itu, ulangi langkah yang sama pada bagian dalam gigi geraham.
2) Sikat gigi bagian depan
Setelah semua gigi geraham selesai disikat, arahkan sikat ke gigi depan bagian luar.
Gerakkan sikat gigi secara melingkar dan perlahan hingga semua permukaan gigi depan
terkena, agar sisa makanan dan plak yang menempel dapat tersapu.
Setelah itu, gosok bagian dalamnya dengan gerakan vertikal (ke atas dan ke bawah) atau
seperti sedang mencangkul, baik pada deretan yang atas maupun bawah. Ulangi cara
menggosok gigi ini sebanyak 2–3 kali pada masing-masing sisi.
3) Sikat permukaan mengunyah
Permukaan mengunyah gigi geraham ukurannya lebar dan agak cekung, sehingga
memungkinkan makanan untuk menempel di sana. Sikat permukaan gigi ini dengan
gerakan memutar agar sisa makan agar sisa makanan bisa terangkat.
4) Sikat area lidah dan sisi dalam pipi
Setelah semua gigi tersikat, jangan lupa untuk menyikat permukaan lidah dan sisi dalam
pipi dengan sikat gigi atau sikat lidah. Sisa makanan dan bakteri penyebab bau mulut
mungkin menempel pada area ini, sehingga Anda perlu menyikatnya juga secara lembut.
5) Bersihkan sela gigi dengan benang gigi
Agar perawatan gigi dan mulut maksimal, Anda disarankan untuk lanjut membersihkan
gigi menggunakan benang gigi. Benang gigi mampu mengangkat sisa makanan yang
mungkin masih terselip di sela-sela gigi yang sempit dan tidak terjangkau oleh sikat gigi.

C. Manfaat menggosok gigi

Menggosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur sangatlah penting untuk dilakukan, maka dari
itu dapatkan manfaat gosok gigi berikut ini :

1) Memberihkan sisa makanan


Manfaat sikat gigi akan membersihkan berbagai sisa makanan yang tertinggal pada gigi
setelah sarapan pagi. Jika kita tidak menyikat gigi, bakteri akan menggerogoti sisa
makanan tersebut dan bisa mengubahnya menjadi asam yang tidak baik bagi kesehatan
gigi.
2) Menghilangkan bau mulut
Banyak dari kita yang sarapan dengan makanan atau minuman yang manis sehingga tentu
membuat bakteri bisa berkembang dengan cepat pada gigi bila kita tidak segera
membersihkannya. Hal ini berarti, jika kita tidak menyikat gigi, ada kemungkinan kita
justru bisa mengalami masalah bau mulut seharian yang tentu akan membuat kita tidak
percaya diri.
3) Menurunkan risiko sakit gigi
Lamanya jeda antara waktu menyikat gigi ternyata bisa membuat kita mengalami
perkembangbiakan bakteri yang sangat cepat di dalam mulut sehingga kita pun akan
berisiko lebih besar terkena masalah kesehatan gigi.

4) Mencegahan gigi berlubang


Menyikat gigi dua kali sehari sangat membantu dalam mencegah gigi berlubang. Ini
membantu mengurangi penumpukan karang gigi dan plak. Dan ketika itu terjadi, gigi
berlubang dapat dicegah dan gigi menjadi lebih putih dan sehat. Bahkan, manfaat gosok
gigi secara teratur juga dapat mengurangi kemungkinan penyakit gusi dan periodontitis
(infeksi gusi). Jadi, sebisa mungkin untuk tidak luma menyikat gigi, jika tidak akan
membuat gigi melemah dan gusi rusak.
5) Menjaga kesehatan mulut yang optimal
Manfaat gosok gigi secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan
mulut. Ketika melakukannya secara konsisten, kebiasaan baik ini membuat gigi dan gusi
bebas dari risiko bakteri. Juga dapat mencegah penumpukan plak dan melemahkan
struktur gigi. Bahkan, sebagian besar masalah gigi akan hilang jika mempertahankan
kebiasaan menyikat gigi secara teratur.
Daftar Pustaka

1. Bogoch, A. Watts, A. Thomas-Bachli, C. Huber, M.U.G. Kraemer, K. Khan, Pneumonia of

unknown etiology in wuhan, China: potential for international spread via commercial air

travel, J. Trav. Med. (2020), https://doi.org/10.1093/jtm/ taaa008.

2. Budiharto , 2010. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan Gigi.

Jakarta: EGC.

3. Cucinotta D., Vanelli M. WHO declares COVID-19 a pandemic. Acta bio-medica: Atenei

Parmensis. 2020;91;157 [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]

4. Darwita RR, Rahardjo A, Amalia R. Penerimaan guru SDN 03 Senen terhadap program

sikat gigi bersama di dalam kelas pada murid kelas 1 dan 2. Cakradonya Dent J 2010; 2(2):

159-250.

5. Fatimatuzzahro, N., Prasetya, R. C., & Amilia, W. (2016). Gambaran Perilaku Kesehatan

Gigi Anak Sekolah Dasar di Desa Bangalsari Kabupaten Bantaeng. Jurnal IKESMA, 12(2),

85.

6. Hariyani N, Setyo L, Soedjoko. Mengatasi kegagalan penyuluhan kesehatan gigi pada anak

dengan pendekatan psikologi. Dentika Dent J 2008; 13: 80-4.

Anda mungkin juga menyukai