Anda di halaman 1dari 4

A.

PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


Pendidikan Kewarganegraan disebut juga dengan “Civic Education” yang dalam
bahasa Indonesia diartikan dengan Pendidikan Kewargaan dan akhirnya menjadi
Pendidikan Kewarganegaraan.
Definisi dari para Ahli:
1. Menurut Azis Wahab, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan media
pengajaran yang meng-Indonesiakan para siswa secara sadar, cerdas, dan penuh
tanggung jawab. Karena itu, program PKn memuat konsep-konsep umum
ketatanegaraan, politik dan hukum negara, serta teori umum yang lain yang cocok
dengan target tersebut (Cholisin, 2000:18) 2.
2. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006 adalah pendidikan yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
3. Pendidikan kewarganegaraan diartikan sebagai penyiapan generasi muda (mahasiswa)
untuk menjadi warga negara yang memiliki pengetahuan, kecakapan, dan nilai-nilai
yang diperlukan untuk berpartisipasi aktif dalam masyarakatnya (Samsuri, 2011: 28).
4. Menurut Zamroni (Tim ICCE, 2005:7) pengertian pendidikan kewarganegaraaan
adalah: “Pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga
masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan
kesadaran kepada generasi baru, bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat
yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat”.
5. Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Depdiknas, 2006:49).
6. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan
pengetahuan dan kemampuan dasar berkenan dengan hubungan antar warga negara
dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara menjadi warga negara agar
dapat diandalkan oleh bangsa dan negara (Somantri, 2001: 154)
7. Pendidikan Kewarganegaraan dapat diharapkan mempersiapkan peserta didik menjadi
warga negara yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa


pengertian pendidikan kewarganegaraan adalah suatu mata kuliah yang merupakan satu
rangkaian proses untuk mengarahkan peserta didik menjadi warga negara yang
berkarakter bangsa Indonesia, cerdas, terampil, dan bertanggungjawab sehingga dapat
berperan aktif dalam masyarakat sesuai ketentuan Pancasila dan UUD 1945.
B. TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGRAAN
Aspek – aspek penting berupa tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah:
1. Menciptakan setiap warga negara yang berkarakter dan berbudaya tinggi
2. Menciptakan warga negara yang cerdas
3. Menjadikan warga negara yang terampil
4. Menjadikan setiap warga negara yang memahami hak dan kewajibannya kepada
negara
5. Untuk menanamkan semangat nasionalisme setiap warga negara kepada NKRI
6. Menjadikan warga negara yang berjiwa demokratis dan berkpribadian.
7. Pengetahuan dan keterampilan guna membantu memecahkan masalah dewasa ini.
8. Kesadaran terhadap pengaruh sains dan teknologi pada peradaban serta manfaatnya
untuk memperbaiki nilai kehidupan.
9. Kesiapan guna kehidupan ekonomi yang efektif.
10. Kemampuan untuk menyusun berbagai pertimbangan terhadap nilai-nilai untuk
kehidupan yang efektif dalam dunia yang selalu mengalami perubahan.
11. Menyadari bahwa kita hidup dalam dunia yang terus berkembang yang
membutuhkan kesediaan untuk menerima fakta baru, gagasan baru, serta tata cara
hidup yang baru.
12. Peran serta dalam proses pembuatan keputusan melalui pernyataan pendapat kepada
wakil-wakil rakyat, para pakar, dan spesialis.
13. Keyakinan terhadap kebebasan individu serta persamaan hak bagi setiap orang yang
dijamin oleh konstitusi.
14. Kebanggaan terhadap prestasi bangsa, penghargaan terhadap sumbangan yang
diberikan bangsa lain serta dukungan untuk perdamaian dan kerjasama.
15. Menggunakan seni yang kreatif untuk mensensitifkan dirinya sendiri terhadap
pengalaman manusia yang universal serta pada keunikan individu.
16. Mengasihani serta peka terhadap kebutuhan, perasaan, dan cita-cita umat manusia
lainnya.
17. Pengembangan prinsip-prinsip demokrasi serta pelaksanaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
C. LANDASAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1. Landasan Ilmiah Pendidikan Kewarganegaraan

 Dasar pemikiran, Penguasaan ilmu, teknologi, seni (ipteks) berlandaskan nilai nilai
keagamaan, moral, kemanusiaan dan nilai nilai budaya bangsa berperan sebagai
panduan dan pegangan hidup tiap Warga Negara dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
 Objek material, segala hal yang berkaitan dengan Warga Negara yg empirik/non
empirik meliputi wawasan, sikap dan perilaku Warga Negara dalam kesatuan bangsa
dan negara.
 Objek formal, hubungan antar Warga Negara dengan Negara termasuk hubungan
antar Warga Negara dan pembelaan Negara.
 Rumpun keilmuan, interdisipliner (antar bidang); Ilmu politik, hukum, filsafat,
sosiologi, Ekonomi Pembangunan, sejarah perjuangan bangsa dan ilmu budaya.

2. Landasan Yuridis Pendidikan Kewarganegaraan

Berikut landasan yuridis mengenai pendidikan kewarganegaraan, sebagai berikut:

 Undang-Undang RI No 20 th 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.


 SK Dirjen Dikti Depdiknas No 43/DIKTI/Kep/ 2006, tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan Kelompok Mk Pengembangan Kepribadian (MPK) di Perguruan
Tinggi.
 Undang-Undang RI th 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 35 ayat 3
 Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib memuat mata kuliah : Agama, Pancasila,
Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia.
D. RUANG LINGKUP PKN

Dibawah ini terdapat beberapa ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan, antara lain:

1. Persatuan dan Kesatuan bangsa meliputi, Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta
lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah Pemuda, Keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan Negara, Keterbukaan dan
jaminan keadilan.
2. Norma, hukum dan peraturan meliputi, Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib
di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-
norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistem hhukum dan peradilan
nasional, Hukum dan peradilan internasional.
3. Hak asasi manusia meliputi, Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota
masyarakat, Instrumen nasional dan Internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM.
4. Kebutuhan warga Negara meliputi, Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga
masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga Negara.
5. Konstitusi Negara meliputi, Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar Negara
dengan konstitusi.
6. Kekuasaan Politik, meliputi, Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah
dan otonomi, Pemerintahan pusat, Demikrasi dan sistem politik, Budaya Politik,
Budaya Demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem Pemerintahan, Pers dalam
masyarakat demokrasi.
7. Pancasila meliputi, Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara,
Proses perumusan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi
terbuka.
8. Globalisasi meliputi, Globalisasi di Lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era
globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional, dan Mengevaluasi
globalisasi.

Anda mungkin juga menyukai