Anda di halaman 1dari 6

J. Akademika Kim.

4(1): 50-55, February 2015


ISSN 2302-6030
ANALISIS KALIUM, KALSIUM DAN NATRIUM DALAM BUAH MERAH
(Pandanus baccari) ASAL KABUPATEN POSO SEBAGAI
ALTERNATIF PELURUH BATU GINJAL

Content Analysis of Potassium, Calcium, And Sodium In Red Fruit (Pandanus


baccari) from Poso District as An Alternative To Disinte Grate Kidney Stones

*Iluh Devi Yulianti, Daud K. Walanda, dan Irwan Said


Pendidikan Kimia/FKIP - Universitas Tadulako, Palu - Indonesia 94118
Received 12 Desember 2014, Revised 21 January 2015, Accepted 26 February 2015

Abstract
Red fruit (Pandanus baccari) founded in Poso District was not known by many people. Red fruit
contains chemicals that can be used as a traditional medicine for a wide variety oftreatments. The
purposes of this study were to analyze the content of potassium, calcium, and sodium in the extract of
red fruit, and the solubility of calcium in the extract. Concentration ofthe extract was varied to 1%,
2%.4%, and 6% to test the solubility of the calcium. Solubility of calcium in the extract of red fruit
wasdetermined byusing atomic absorption spectrophotometer (AAS). The results showed that the extract
of red fruit contained 30.35 ppm, 58.24 ppm, and 50.00 ppm of potassium, calcium, and sodium,
respectively. Results of the solubility test of calcium in the extract showed that the higher the concentration
affected to the greater solubility. This can be seen from the difference between the lowest concentration to
the highest concentration in a row at 29.446 ppm, 78.856 ppm, 189.446, and 285.016 ppm. Thus it
can be concluded that the extract of red fruit was possible to dissolve kidney stones.
Keywords: Red fruit (Pandanus baccari), calcium, sodium, potassium, kidney stones
Pendahuluan
Indonesia terkenal dengan keanekaragaman bahan kerajinan dan sebagai bahan obat untuk
floranya yang kaya akan berbagai khasiat dan berbagai jenis penyakit (Budi & Paimin, 2005).
potensi untuk dikembangkan sebagai salah Bentuk buah adalah lonjong dengan diameter
satu sumber obat tradisional. Sampai sekarang 5-15 cm, panjang bisa mencapai 150 cm, dan
obat tradisional dari tumbuhan masih banyak berat 3-12 kg per buah. Berat dan ukuran buah
digunakan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan merah bervariasi tergantung jenisnya. Buah
karena biasanya obat tradisional harganya relatif merah akan mencapai tingkat kematangan
lebih murah dan efek sampingnya relatif lebih maksimal saat berumur enam bulan setelah
sedikit dibanding dari penggunaan obat sintetis bunga mekar (Makaruku, 2008).
(Muntasiroh, 2010). Di daerah Sulawesi Tengah juga terdapat
Buah merah (Pandanus conoideus Lam) buah merah, hanya saja spesiesnya berbeda
merupakan salah satu buah yang terkenal di dengan yang ada di Papua. Dengan melihat
Papua. Sejak zaman nenek moyang, buah bentuk, ukuran, tempat tumbuh dan lain-
merah (Pandanus conoideus Lam) sudah lain, buah merah yang ada di Sulawesi Tengah
dimanfaatkan oleh masyarakat Papua, terutama kemungkinan besar termasuk spesies Pandanus
yang tinggal di pedalaman. Secara garis besar, Baccari (Pitopang & Keim, 2014).
buah merah (Pandanus conoideus Lam) Penelitian tentang pengaruh sari buah
dimanfaatkan dalam empat hal pokok, yaitu merah (pandanus conoideus Lam) terhadap
sebagai bahan pangan, bahan pewarna alami, pertumbuhan sel kanker payudara dan sel
*Correspondence: kanker usus besar telah dilakukan. Kemampuan
Iluh Devi Yulianti sari buah merah dalam menghambat
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan pertumbuhan sel kanker payudara dan sel
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako
email: devywan@yahoo.com kanker usus besar diuji dengan uji sitotoksisitas.
Published by Universitas Tadulako 2015 Sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa,
50
Iluh Devi Y. Analisis Kalium, Kalsium Dan Natrium Dalam Buah ................

potensi sitotoksik sari buah merah terhadap sel (Yaswir & Ferawati, 2012).
kanker usus besar jauh lebih tinggi dibanding Kandungan kalium dan natrium pada
terhadap sel kanker payudara. LC50 untuk tumbuhan berkhasiat sebagai diuretik dan
sel kanker payudara 600 ppm sedangkan sel pemecah batu ginjal. Kalium akan bereaksi
kanker usus besar hanya 200 ppm. Dari hasil dengan batu ginjal yang berupa kalsium
uji doubling time sari buah merah dapat karbonat membentuk kalium karbonat.
menghambatan pertumbuhan sel kanker. Sari Endapan batu ginjal ini kemudian larut
buah merah selain berpotensi sebagai bahan dan keluar bersama urin. Mineral natrium
khemopreventif diperkirakan juga mengandung akan membantu pengeluaran air seni yang
senyawa sitotoksik (Moeljopawiro et al., 2007). disebut dengan efek dieresis. Mineral ini akan
Sedangkan penelitian tentang pengaruh menambah kecepatan pembentukan volume
ekstrak buah merah (pandanus conoideus urin (Rasyid & Mahyuddi, 2011).
Lam) terhadap kadar glukosa darah, dari hasil Penelitian tentang Pengaruh Fraksi Bulbus
penelitian dapat disimpulkan bahwa buah Bawang Dayak (Eleutherine Palmifolia (L) Merr)
merah memiliki efek hipoglikemik (Astuti & Terhadap Aktivitas Diuretika Dan Peluruh
Dewi, 2007). Batu Ginja Tikus Putih Jantan telah dilakukan.
Kalsium merupakan nutrien esensial yang Dari data yang diperoleh didapatkan bahwa
dibutuhkan untuk berbagai fungsi tubuh. ada perbedaan yang signifikan pada kelompok
Kalsium juga dapat beresiko terhadap tubuh perlakuan dengan kelompok kontrol, dimana
seperti menyebabkan batu ginjal, kanker fraksi ekstrak methanol, fraksi petroleum eter,
prostat, sulit buang air besar (konstipasi) dan fraksi etil asetat, dan fraksi n-butanol dosis 400
penumpukan kalsium dipembuluh darah mg/kg BB dapat menurunkan kadar kalsium
(Fitriani, 2012). Sejumlah kecil kalsium urin, meningkatkan volume air seni 24 jam,
penting diperlukan untuk konduktivitas saraf, menurunkan pH air seni dan menurunkan
kontraksi otot, hormon dan sekresi enzim, dan ratio bobot ginjal per 200 gram berat badan
pembekuan darah. Asupan Ca yang memadai (p<0,05) (Arnida & Sutomo, 2008).
sangat penting untuk pertumbuhan normal Penyakit batu ginjal merupakan penyakit
dan pengembangan kerangka dan gigi, serta yang disebabkan oleh adanya sedimen urin
untuk kecukupan mineralisasi tulang. Pada dalam ginjal dan saluran kemih. Batu tersebut
usia dewasa, asupan kalsium yang rendah akan lebih cepat terbentuk apabila urin sangat
dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko pekat dan tidak minum cukup banyak
osteoporosis dan patah tulang (Kressel & air. Keadaan ini akan sangat mendukung
Wolters, 2010). kemungkinan terjadinya pengendapan dari
Kalium merupakan kation penting dalam sedimen-sedimen yang terdapat dalam urin
cairan intraselular yang berperan dalam sehingga lama-kelamaan akan terbentuk
keseimbangan pH dan osmolalitas. Kekurangan suatu massa padat dan keras menyerupai
kalium umumnya disebabkan karena ekskresi batu. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
yang berlebihan melalui ginjal dan karena terbentuknya batu ginjal yaitu tingginya
muntah-muntah yang berlebihan atau diare garam-garam yang larut dalam urin, adanya
yang hebat (Maharani, 2012) . kelainan yang menyebabkan kristal-kristal
Natrium adalah kation utama dalam darah berkumpul menjadi batu antara lain karena
dan cairan ekstraseluler yang mencakup 95% perubahan pH urin, penurunan volume
dari seluruh kation. Oleh karena itu, mineral ini urin, adanya koloid dalam urin, adanya
sangat berperan dalam pengaturan cairan tubuh, infeksi di ginjal oleh jenis bakteri tertentu
termasuk tekanan darah dan keseimbangan yang dapat memicu pembentukan batu ginjal
asam basa. serta berperan pada regulasi dan terlalu aktifnya kelenjar paratiroid yang
tekanan osmotisnya juga pada pembentukan dapat menyebabkan kalsium dalam urin
perbedaan potensial (listrik) yang perlu bagi (Nessa, 2013). Penelitian yang telah dilakukan
kontraksi otot dan penerusan impuls di saraf tentang Calcium Kidney Stones menyatakan
(Pardede & Muftri, 2011). Ekskresi natrium bahwa risiko batu ginjal pada orang kulit putih
terutama dilakukan oleh ginjal. Pengaturan adalah tiga kali dari pada orang-orang kulit
eksresi ini dilakukan untuk mempertahankan hitam, Serta 11,0% laki-laki dan 5,6% wanita
homeostasis natrium, yang sangat diperlukan memiliki gejala batu ginjal (Worcester & Coe,
untuk mempertahankan volume cairan tubuh 2010). Ada beberapa faktor yang menyebabkan
51
Volume 4, No. 1, 2015: 50-55 Jurnal Akademika Kimia

mudahnya terbentuk batu ginjal yaitu, faktor kalium, kalsium, dan natrium dengan
pertama termasuk berkurangnya volume air menggunakan spektrofotometer serapan atom
seni (misalnya dehidrasi atau kehilangan cairan pada panjang gelombang yang berbeda, dimana
tubuh) dan meningkatnya zat-zat pembentukan panjang gelombang yang digunakan yaitu
batu ginjal seperti kalsium, oksalat, urat, sistin, untuk kalium 766,5 nm, kalsium 422,7 nm,
santin dan fosfat. Faktor kedua diduga karena dan natrium 589 nm.
terlalu lama menahan air kencing (member
kesempatan zat-zat pembentukan batu untuk Uji daya larut kalsium posfat
mengendap atau mengkristal), perubahan pH,
adanya benda-benda asing dan mengurangnya Pengujian kelarutan kalsium posfat dalam
zat-zat yang dapat mencegah pengendapan ekstrak buah merah dilakukan pada konsentrasi
(Pelani, 2008). ekstrak yang berbeda. Dimana peneliti
memvariasikan ekstrak buah merah menjadi
Metode empat yaitu 1%, 2%, 4%, dan 6% dengan
Penelitian dilakukan di Laboratorium volume masing-masing 50 mL. Masing-masing
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas konsentrasi ekstrak buah merah ini, volumenya
Tadulako, Palu. Peralatan yang digunakan: dibagi menjadi 2. Salah satunya ditmbahkan
Spektrofotometer serapan atom (SSA) GBC kalsium posfat sebanyak 0,1 gram kemudian
932 AA, neraca analitik, labu ukur, gelas kimia, diaduk menggunakan magnetik stirer setelah
gelas ukur, Erlenmeyer, pipet tetes, batang itu disaring. Kemudian kita mengukur
pengaduk, corong, blender, neraca digital, pH absorbansi kalsium pada masing-masing
meter dan magnetik stirer. Bahan-bahan yang konsentrasi buah merah tersebut, sebelum dan
digunakan: buah merah yang diambil di daerah sesuadah penambahan kalsium posfat dengan
Mattirowaslle Kabupaten Poso, aquades, menggunakan spektrofotometer serapan atom.
aluminium foil, kertas saring, kalsium posfat
(Ca3(PO4)2 dan larutan standar untuk kalium
(K) 1000 ppm (Ajax), kalsium (Ca) 1000 ppm Hasil dan Pembahasan
(Ajax) dan natrium (Na) 1000 ppm (Ajax). Penelitian ini dilakukan analisis logam
Preparasi sampel dilakukan dengan kalium (K), kalsium (Ca), dan natrium (Na)
menyiapkan dan membersihkan sampel buah pada buah merah (Pandanus Baccari) yang
merah. Belah buah, lalu keluarkan empulurnya tumbuh di daerah Kabupaten Poso, Kecamatan
(bagian kayu dibagian tengah buah). Pamona Selatan. Sampel penelitian ini dianalisis
Selanjutnya, potong-potong daging warna menggunakan spektrofotometri serapan atom
merahnya, lalu cuci dengan air hingga bersih. (SSA).
Setelah itu daging buah dipisahkan dari bijinya, Berdasarkan hasil pengukuran serapan
kemudian keringkan dengan cara diangin- dari beberapa larutan baku kalium dengan
anginkan. Setelah kering, kemudian sampel konsentrasi 0,0 ppm; 0,5 ppm; 1,0 ppm; 1,5
dihaluskan dengan menggunakan blender. ppm; dan 2,0 ppm diperoleh regresi linear
Sampel buah merah yang halus tersebut siap sebagai berikut: y = 0,329x - 0,008
untuk diekstraksi. Pembuatan ekstrak daun sirih Sedangkan hasinl pengukuran serapan
merah dimulai dengan menimbang 30 gram dari beberapa larutan baku kalsium dengan
serbuk kering buah merah. Sampel dimasukkan konsentrasi 0,0 ppm; 1,0 ppm; 1,5 ppm; 2,0
ke dalam gelas kimia dan ditambahkan
dengan 300 mL aquades. Kemudian menutup ppm dan 2,5 ppm diperoleh regresi linear
gelas kimia tersebut dengan menggunakan sebagai berikut: y = 0,034x + 0,001
aluminium foil dan dipanaskan selama 30 Sementara hasil pengukuran serapan
menit didalam air yang telah mendidih. Ekstrak dari beberapa larutan baku natrium dengan
disaring menggunakan saring dan filtrat yang konsentrasi 0,0 ppm; 1,0 ppm; 2,0 ppm; 3,0
didapatkan akan digunakan dalam analisis ppm dan 4,0 ppm diperoleh regresi linear
kalium, kalsium, natrium dan uji daya larut sebagai berikut: y = 0,004x + 0,000
kalsium posfat. Berdasarkan persamaan regresi linear di atas,
konsentrasi K, Ca dan Na dalam sampel dapat
Penentuan kadar Kalium, kalsium, dan ditentukan. Hasil analisis diperoleh ditentukan
Natrium dengan menggunakan persamaan regresi
Ekstrak buah merah yang telah diperoleh tersebut.Hasil konsentrasi kalium, kalsium dan
diambil beberapa mL, kemudian analisis natrium yang diperoleh dapat diringkaskan

52
Iluh Devi Y. Analisis Kalium, Kalsium Dan Natrium Dalam Buah ................

pada Tabel 1. dilihat kelarutan kalsium posfat pada masing-


masing kosentrasi buah merah tersebut dengan
cara melihat selisihnya.
Berdasarkan data diatas juga bisa melihat
hubungan antara konsentrasi masing-
masing ekstrak buah merah dengan selisih
kosentrasinya, seperti pada Gambar 1.

Tabel 1. Hasil kadar Kalium, Kalsium dan


Natrium

Uji daya larut kalsium posfat dalam


ekstrak buah merah dilakukan dengan cara
memvariasikan ekstrak buah merah yaitu 1%,
2%, 4% dan 6%. Pemvariasian ekstrak buah
merah berfungsi untuk melihat kosentrasi Gambar 1. kurva hubungan antara selisih
konsentrasi terhadap ekstrak buah merah
optimumnya. Konsentrasi masing-masing
ekstrak tersebut dibuat dengan volume 50 mL, Meningkatnya konsentrasi ekstrak
kemudian dibagi dua sehingga masing-masing buah merah tersebut juga meningkatkan
diperoleh 25 mL. Salah satu volume (25 mL) itu absorbansinya, dimana kadar kalsium yang
ditambahkan dengan kalsium posfat, kemudian terlarut dalam ekstrak buah merah dapat
diaduk selama 5 jam dengan menggunakan dilihat dari selisih antara konsentrasi kalsium
magnetik stirer. Tujuannya adalah untuk sebelum dan sesudah penambahan batu ginjal
mendapatkan kondisi optimal seperti yang (Lusiyanah, 2011). Gambar 4.4, dimana
terjadi dalam tubuh, khususnya dalam organ menunjukan bahwa ektrak buah merah dapat
ginjal yang kemudian bergerak kesaluran melarutkan kalsium dalam kalsium posfat,
kemih sebagai tempat biasa ditemukannya batu dimana semakin besar konsentrasi ekstrak buah
ginjal itu sendiri (Lusiyanah, 2011). Setelah merah semakin banyak kalsium yang terlarut
itu larutan didiamkan, selanjutnya disaring ini dapat dilihat dari nilai selisih konsentrasinya
sehingga diperoleh filtratnya. dimana pada konsentrasi 6% memiliki nilai
Masing-masing konsentrasi ekstrak buah selisih tertinggi yaitu sebanyak 285,016 ppm.
merah baik yang belum ditambah maupun Ini desebabkan karena adanya efek dari ion
yang sudah ditambah kalsium posfat diukur sekutu dan ion asing. Ion sekutu adalah suatu
pHnya, kemudian dianalisis kalsiumnya dengan ion yang juga merupakan salah satu bahan
mengunakan SSA, sehingga diperoleh hasil endapan.
absorbansinya. Dari hasil absorbansi tersebut Umumnya dapat dikatakan bahwa kelarutan
kita dapat menentukan konsentrasi kalsium suatu endapan dapat berkurang jika salah satu
pada masing-masing konsentrasi sampel ion sekutu terdapat dalam sampel. Dalam hal
baik yang sebelum dan yang sudah ditambah ini kalsium merupakan ion sekutunya karena
kalsium posfat seperti tertera pada Tabel 2. terdapat pada ekstrak buah merah sebelum
maupun sesudah penambahan kalsium
posfat, namun karena adanya ion asing pada
ekstrak buah merah tersebut, sehingga dapat
meningkatkan kelarutan kalsium pada kalsium
posfat (Lusiyanah, 2011).
Salah satu faktor yang mempengaruhi
kelarutan kalsium yaitu adanya kalium dan
natrium yang terkandung dalam ekstrak buah
Tabel 2. Data konsentrasi Ca pada ekstrak
merah. ion-ion natrium dan kalium yang
buah merah sebelum dan sesudah ditambah cukup tinggi, dapat menjaga keseimbangan
kalsium posfat dan selisihnya elektrolit pada ginjal. Kalium inilah yang
membuat batu ginjal tercerai berai, karena
Sehingga dari kosentrasi tersebut dapat kalium akan menyingkirkan kalsium dan

53
Volume 4, No. 1, 2015: 50-55 Jurnal Akademika Kimia

bergabung dengan senyawa yang terdapat kalsium; 30,35 ppm untuk kalium dan 50,00
dalam batu ginjal, dengan membentuk ppm untuk natrium per 30 gram buah merah,
senyawa garam yang mudah larut dalam air, dan juga ekstrak buah merah dapat melarutkan
sehingga batu ginjal itu akan terlarut secara kalsium dalam kalsium posfat, dimana semakin
perlahan-lahan dan ikut keluar bersama urine tinggi konsentrasi ekstrak buah merah maka
dengan reaksi kimia sebagai berikut (Hidayati kelarutan kalsium semakin besar. Sehingga
& Yusrin, 2009) ekstrak buah merah ini baik digunakan sebagai
peluruh batu ginjal.
6 K+ + Ca3(PO4)2 2K3PO4 + 3Ca2+
Ucapan Terima Kasih
Proses pergeseran ini dapat terjadi karena Ucapan terima kasih penulis berikan
kalium memiliki kereaktifan yang lebih besar kepada laboran Laboratorium Agroteknologi
dari kalsium dan merupakan reduktor yang FAPERTA Universitas Tadulako yang banyak
sangat kuat sehingga dapat dengan mudah membantu penulis dalam menyelesaikan
mereduksi kalsium. Hal tersebut dapat dilihat penelitian ini.
dari deret volta, semakin kekiri kedudukan
suatu logam deret tersebut maka Referensi
1. Logam semakin reaktif (mudah
melepaskan elektron) Arnida, & Sutomo. (2008). Pengaruh fraksi
2. Logam merupakan reduktor yang bulbus bawang dayak (eleutherine palmifolia
semakin kuat (semakin mudah (l) merr) terhadap aktivitas diuretika dan
mengalami oksidasi (Wientarsih, peluruh batu ginjal tikus putih jantan. Sains
2008) dan Terapan Kimia, 3(2), 134-143.
Adanya sifat asam pada ekstrak
tersebut merupakan salah satu faktor yang Astuti, Y., & Dewi, R. L. L. (2007). Pengaruh
mempengaruhi kelarutan kalsium pada ekstrak buah merah (pandanus conoideus
kalsium posfat. Kelarutan garam dari asam l.) terhadap kadar glukosa darah. Mutiara
lemah bergantung pada pH larutan. Beberapa Medika Edisi Khusus, 7(1), 1-6.
contoh dari garam tersebut adalah oksalat,
karbonat dan posfat. Ion hidrogen akan
bersenyawa dengan anion suatu garam untuk Budi, M. I., & Paimin, R. F. (2005). Buah
membentuk asam lemah, dengan demikian merah. Jakarta: Penebar Swadaya.
dapat meningkatkan kelarutan garam tersebut.
Dari hasil penelitian yang diperoleh, dimana Day, R. A., & Underwood, A. L. (2002). Kimia
pH sebelum penambahan kalsium posfat kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
diperoleh sebesar 3,8 sedangkan pH sesudah
penambahan kalsium posfat diperoleh sebesar Fitriani, C. N. (2012). Penentuan kadar kalium
4 ini menandakan bahwa ekstrak tersebut (K) dan kalsium (Ca) dalam labu siam
memiliki sifat asam (Day & Underwood, (sechium edule) serta pengaruh tempat
2002). tumbuhnya. Jurnal Akademika Kimia, 1(4),
Kebiasaan minum berpengaruh terhadap 174-180.
kadar kalsium urin. Meningkatnya intake
cairan akan mengakibatkan bertambahnya Hidayati, A., & Yusrin. (2009). Pengaruh
volume urin sehingga menyebabkan tingkat frekuensi penggunaan teh daun tempuyung
saturasi (kejenuhan) kalsium oksalat menurun kering (sonchus arvensis) terhadap daya
dan mengurangi kemungkinan pembentukan larut kalsium oksalat (CaC2O4). Jurnal
kristal. Intake cairan yang sedikit menurunkan kesehatan, 2(2), 30-37.
jumlah urin sehingga mengakibatkan
peningkatan reaktan (kalsium dan oksalat) Izhar, D. M., & Haripurnomo. (2007).
dan pengurangan aliran urin (Izhar & Hubungan antara kesadahan air minum,
Haripurnomo, 2007). kadar kalsium oksalat urin pada anak usia
sekolah dasar. Berita Kedokteran Masyarakat,
Kesimpulan 23(4), 200-209.
Ekstrak buah merah mengandung kalsium,
kalium dan natrium. Kadar yang diperoleh Kressel, G., & Wolters, M. (2010). Bioavailability
dalam ekstrak buah merah pada masing-masing and solubility of different calcium-salts as a
logam tersebut adalah 58,24 ppm untuk basis for calcium enrichment of beverages.

54
Iluh Devi Y. Analisis Kalium, Kalsium Dan Natrium Dalam Buah ................

Food and Nutrition Sciences, 1(1), 53-58. Pardede, R. T., & Muftri, S. (2011). Penetapan
kadar kalium, natrium dan magnesium
Lusiyanah. (2011). Pengaruh kosentrasi ekstrak pada semangka (citrullus vulgaris, schard)
akar dari akar kucing (acalypha indica) daging buah berwarna kuning dan merah
terhadap kelarutan kalsium pada batu ginjal. secara spektrofotometri serapan atom.
Palu: Universitas Tadulako. Jurnal Dharma Agung, 4(2), 154-160.
Maharani, E. T. (2012). Analisis kalium dan Pelani. (2008). Pengaruh ekstrak daun alpukat
prosentase daya larut calsium oksalat oleh (persea folium) terhadap kelarutan kalsium
kalium dalam air the daun sukun (artocarpus dari batu ginjal. Universitas Tadulako, Palu.
altilis). Universitas Muhammadiyah
Semarang. Pitopang, R., & Keim, A. (2014). Personal
komunikasi. Upt herbarium. Palu: Universitas
Makaruku, M. H. (2008). Kajian agronomi Tadulako.
dan pemanfaatan buah merah (pandanus
conoideus lamk). Jurnal Agroforestri, 3(2), Rasyid, R., & Mahyuddi, N. (2011).
126-132. Pemeriksaan kadar kalium dan natrium
Moeljopawiro, S., Anggelia, M. R., Ayungtyas, pada herba centella asiatica (l) urban dengan
D., Widaryanti, B., Sari, Y., & Budi, metoda fotometri nyala. Scientia, 1(2),
M. I. (2007). Pengaruh sari buah merah 2087-5045.
(pandanus conoideus lamk.) terhadap
pertumbuhan sel kanker payudara dan sel Wientarsih, I. (2008). Daun Alpukat Mampu
kanker usus besar. Berkala ilmiah biologi, Obati Batu Ginjal. Bogor: Institut Pertanian
6(2), 121-130. Bogor (IPB).

Muntasiroh, Q. A. (2010). Isolasi dan Worcester, M. E., & Coe, L. F. (2010). Calcium
identifikasi komponen kimia fraksi teraktif kidney stones. New England. Journal of
buah merah (pandanus conoideus lam.) hasil Medicine, 363(2), 954-965.
uji toksisitas secara brine shrimp lethality test.
Surakarta: Universitas sebelas maret. Yaswir, R., & Ferawati, I. (2012). Fisiologi dan
gangguan keseimbangan natrium, kalium
Nessa. (2013). Efek diuretik dan daya larut batu dan klorida serta pemeriksaan laboratorium.
ginjal dari ekstrak etanol rambut jagung (zea Kesehatan, 1(2), 90-95.
mays L.). Andalas: Universitas Andalas.

55

Anda mungkin juga menyukai