Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PASAR OLIGOPILI

DISUSUN OLEH:
ANNISA ARIANTI
L061211036

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat ALLAH SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya, yang berjudul “Pasar oligopoli”.
Makalah ini dibuat dengan observasi dan beberapa bantuan berbagai
pihak untuk menyelesaikan makalah ini tanpa hambatan selama mengerjakan.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini .
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak luput dari segala
kekurangan dan kesempurnaan. Namun penulis telah mengusahakan yang
terbaik bagi penulisan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Makassar, 6 oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Oligopoli……………………………………………. 3


B. Bentuk Pasar oligopoly………………………………………………… 3
C. Ciri-Ciri Pasar Oligopoli………………………………………………... 3
D. Rintangan memasuki industry…………………………………………...4
E. Dampak positif dan negative pasar oligopoly……………………..……. 5
F. Kesetimbangan harga pasar oligopoly……………………………...……6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………… 9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


Pasar pada umumnya merupakan tempat bertemunya atau proses hubungan
timbal balik antara para penjual dan pembeli dimana di dalam pasar tersebut
menjual berbagai macam kebutuhan manusia seperti kebutuhan pangan, sandang
dan papan. Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyakat, baik
masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada
di kalangan kelas atas.pasar kadangkalanya diartikan hanya ada seorang atau
sekelompok orang yang bersekutu untuk menguasai pasar tersebut. Karena dari
beberapa pengertian itulah pasar dapat digolongkan dari beberapa jenis
diantaranya pasar monopoli, monopolistis, dan oligopoli.
Semua unsur yang berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar oligpoli
mulai dari unsur produksi, distribusi, ataupun unsur konsumsi.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya setiap
perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan
permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan
produk baru, perubahan harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk
menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar dan juga
perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga
jual, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang
melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke
dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi
melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen
atau identik dengan kartel (kelompok produsen independen yang bertujuan
menetapkan harga untuk membatasi suplai dan kompetisi), sehingga ketentuan
yang mengatur mengenai oligopoli ini sebaiknya digabung dengan ketentuan
yang mengatur mengenai kartel.
I.2 Rumusan masalah
1. Apa Pengertian pasar oligopoly?
2. Apa saja bentuk-bentuk dari pasar oligopoly?
3. Apa saja ciri-ciri dari pasar oligopoly?
4. Apa rintangan yang dihadapi oleh perusahaan baru yang akan memasuki pasar
oligopoly?
5. Apa dampak positif dan negarif pasar oligopoly?
6. Bagaimana keseimbangan harga dalam pasar oligopoly?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Oligopoli


Istilah oligopoli berarti beberapa penjual. Beberapa penjual di dalam konteks ini
maksudnya dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan.
Beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10 sampai 15 perusahaan. Pasar
oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa produsen yang
menghasilkan barang-barang yang bersaing. Jika pasar oligopoli hanya terdiri dari dua
perusahaan saja maka disebut duopoli.
Dalam oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sendiri sebagai bagian yang
terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung pada
tindak-tanduk pesaing mereka, sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk
baru, perubahan harga dan sebagainya dapat dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan
konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar.
Perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba
normal dibawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas sehingga
menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli
menjadi tidak ada.

B. BENTUK-BENTUK PASAR OLIGOPOLI


Bentuk pasar oligopoli dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu:
1. Oligopoli ketat, dimana terdapat penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki pangsa
pasar 60% - 100%. Kesepakatan diantara mereka dalam menetapkan harga relatif mudah.
Sebagai contoh: Semen, Siaran TV, Perbankan Lokal.
2. Oligopoli longgar, dimana terdapat penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki
40% atau kurang dari pangsa pasar, kesepakatan diantara mereka untuk menetapkan harga
sebenarnya tidak mungkin. Sebagai contoh: Kayu, perangkat keras, perkakas rumah (mebel).

C. CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI


Cirri-ciri tersebut diterangkan dalam uraian berikut.
1. Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak
Adakalanya perusahaan dalam pasar oligopoli menghasilkan barang standar. Industry
dalam pasar oligopoli yang demikian yang sifatnya banyak dijumpai dalam industry yang
menghasilkan bahan mentah seperti produsen bensin, industry baaja dan aluminium dan
industry bahan baku seperti industry semen dan bahan bangunan. Di samping itu ada pula pasar
oligopoly yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang berbeda corak.
Barang seperti ini pada umumnya adalah barang akhir. Contoh dari pasar oligopoli yang
menghasilkan barang akhir adalah industry mobil dan truk, industry rokok, dan industry sabun
cuci dan sabun mandi.

2. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh


Dari dua keseimbangan ini, yang mana yang akan wujud tergantung kepada bentuk
kerjasama di antara perusahaan-perusahaan dalam pasar ologopoli. Tanpa ada kerjasama,
kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila suatu perusahaan menentukan
harga, dalam waktu yang singkat ia akan menarik banyak pembeli. Perusahaan yang kehilangan
pembeli akan melakukan tindakan balasan dengan mengurangi harga yang lebih besar lagi
sehingga akhirnya perusahaan yang mula-mula menurunkan harga kehilangan langganan.
Tetapi kalau perusahaan dalam pasar oligopoly bekerja sama dalam menentukan harga, maka
harga dapat distabilkan pada tingkat yang mereka kehendaki. Dalam hal ini kekuasaan mereka
untuk menentukan harga adalah sangat besar, yaitu sama seperti dalam monopoli.

3. Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan


Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoli yang
menghasilkan barang yang berbeda corak. Pengeluaran untuk iklan biasanya besar sekali untuk
perusahaan-perusahaan yang seperti itu. Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif
tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli
lama. Perusahaan oligopoli yang menghasilkan barang standar membuat pengeluaran untuk
iklan yang lebih sedikit. Iklan tersebut terutama untuk memelihara hubungan baik dengan
masyarakat.

D. RINTANGAN MEMASUKI INDUSTRI (Barrier to Entry) PADA PASAR OLIGOPOLI


Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas di dalam pasar merupakan suatu bukti nyata
bahwa perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk ke pasar oligopoli.
Factor-faktor penting yang menyebabkan kesukaran memasuki pasar oligopoly adalah:
• Skala ekonomi
• Perbedaan biaya produksi
• Sifat-sifat produksi yang mempunyai keistimewaan yang sukar diimbangi oleh perusahaan
baru
Skala Ekonomi
Skala ekonomi yang dinikmati oleh perusahaan yang terdapat dalam pasar oligopoli
dapat menjadi penghambat yang sangat penting kepada perusahaan baru untuk masuk ke dalam
industry itu. Apabila suatu perusahaan oligopolies dapat menikmati skala ekonomi sehingga
ke tingkat produksi yang sangat besar, ini berarti semakin banyak produksinya semakin rendah
biaya produksi per unit. Sekiranya permintaan dalam pasar bertambah, perusahaan yang ada
dalam industry akan mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk memenuhi permintaan
tersebut, semakin efisien kegiatan memproduksinya. Ini akan menyukarkan kemasukan
perusahaan baru, karena pada mulanya luas pasaran barangnya hanyalah sebagian kecil
daripada perusahaan yang telah ada, dan oleh karena itu biaya produksi per unit adalah lebih
tinggi daripada dalam perusahaan yang lama.
Biaya Produksi yang Berbeda
Yang dijelaskan di atas adalah biaya produksi per unit yang berbeda sebagai akibat dari
tingkat (jumlah) produksi yang berbeda. Di samping itu biaya produksi dapat pula berbeda
pada tingkat produksi yang sama. Biasanya pada setiap tingkat produksi, biaya produksi per
unit yang harus dikeluarkan perusahaan yang baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluarkan
perusahaan lama. Ini berarti kurva AC (biaya total rata-rata) perusahaan baru adalah lebih
tinggi daripada kurva AC perusahaan yang lama. Oleh karenanya perusahaan baru tidak dapat
menjual barangnya semurah seperti perusahaan lama. Keadaan ini menghambat kemasukan
perusahaan baru.
Terdapat banyak factor yang menimbulkan kecenderungan perbedaan biaya produksi
tersebut. Yang penting adalah:
• Perusahaan lama dapat menurunkan biaya produksi sebagai akibat pengetahuan yang
mendalam mengenai kegiatan memproduksi yang dikumpulkan dari pengalaman masa lalu.
• Para pekerjanya sudah lebih berpengalaman di dalam mengerjakan pekerjaan mereka, dan ini
menaikkan produktivitas pekerja, yang selanjutnya memungkinkan penurunan biaya produksi.
• Perusahaan lama sudah lebih dikenal oleh bank, dan para penyedia bahan mentah dan oleh
karenanya dapat memperoleh kredit yang lebih baik dan harga bahan mantah yang lebih murah.
Keistimewaan Hasil Produksi
Keistimewaan yang dimiliki oleh barang yang diproduksikan oleh perusahaan lama
merupakan sumber lain yang dapat menghambat kemasukan perusahaan baru. Keseimbangan
ini dapat dibedakan dalam beberapa bentuk. Yang pertama ialah karena barang tersebut sudah
sangat terkenal dan masyarakat sudah menaruh kepercayaan dan penghargaan yang tinggi ke
atas barang tersebut.tanpa dapat menawarkan barang lain yang jauh lebih baik dari barang yang
dikenal masyarakat ini, perusahaan baru akan mengalami kesukaran untuk bersaing dengan
baik di pasaran.
Keseimbangan yang kedua adalah apabila barang tersebut sangat rumit yaitu ia terdiri
dari komponen-komponen yang banyak sekali sehingga sukar membuat dan memperbaikinya.
Barang seperti itu antara lain adalah mobil, televise, peti es, dan sebagainya. Sifat barang yang
rumit tersebut menyebabkan tidak semua pengusaha yang mempunyai modal dapat masuk ke
dalam perusahaan tersebut. Pengusaha tersebut harus juga mengetahui cara-caranya membuat
barang itu yang mutunya tidak kalah dengan barang-barang yang sudah ada di pasar.
Selanjutnya keistimewaan lain yang mungkin dimiliku oleh perusahaan dalam pasar
oligopoliadalah ia memproduksikan berbagai barang yang sejenis. Kalau ia produsen rokok,
maka rokok yang diproduksinya terdiri dari berbagai bentuk dan jenis sehingga dapat
menyediakan berbagai produk seperti rokok berfilter dan cerutu yang diinginkan masyarakat
yang cita rasanya berbeda-beda. Perusahaan sabun mandi, sabuncuci, minuman ringan dalam
botol, dan produsen mobiladalah beberapa contoh lain dari perusahaan-perusahaan yang sering
kali memproduksikan sesuatu barang dalam bentuk dan sifat, serta mutu yang sangat berbeda.
Dengan cara ini pasarannya meliputi golongan masyarakat yang lebih luas dan sebagai
akibatnya sukarlah untuk perusahaan baru memasuki pasar oligopoli.

E. DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF DARI PASAR OLIGOPOLI


Adapun dampak positif dari pasar oligopoli, yaitu antara lain:
✓ Terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan investasi yang besar untuk masuk kedalam pasar.
✓ Jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat
tertentu.
✓ Bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan.
Adapun dampak negatif dari pasar oligopoli, yaitu antara lain:
➢ Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk kedalam pasar.
➢ Akan terjadi perang harga.
➢ Produsen bila melakukan kerjasama (kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen.

F. KESEIMBANGAN HARGA
Setiap tindakan yang dilakukan suatu perusahaan akan menimbulkan implikasi kepada
perusahaan lain. Apabila implikasi tersebut merugikan perusahaan-perusahaan lain, maka
mereka akan melakukan tindakan balasan.
Untuk menganalisis perilaku produsen dalam pasar oligopoli dikembangkan berbagai
macam model, diantaranya adalah: Cournot, Bertrand, Edgeworth, dan lain-lain. Namun, yang
akan kami perkenalkan pada makalah ini hanya model kurva permintaan terpatah (kinked
demand curve).

Keterangan
Kurva D1D1 menggambarkan permintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli
apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan lain tidak melakukan perubahan harga, walaupun
perusahaan perusahaan yang pertama melakukan hal itu (mengubah harga). Sedangkan kurva
D2D2 adalah permintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan
perubahan harga yang dilakukannya akan diikuti oleh langkah yang sama oleh perusahaan-
perusahaan lain. Seterusnya misalkan pada permulaannya harga yang berlaku di pasar adalah
P0. Maka jumlah permintaan adalah seperti yang ditunjukkan oleh titik E, yaitu jumlahnya
adalah sebanyak Q0.
a. Efek Penurunan Harga
Sekiranya perusahaan dalam pasar oligopoli tersebut menurunkan harga penjualannya
ke P1, maka permintaannya akan bertambah ke tingkat yang ditunjukkan oleh titik C1.
Pertambahan yang besar ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu: langganan perusahaan lain yang
menghasilkan barang sejenis membeli barang yang harganya telah menurun, dan segolongan
konsumen membatalkan konsumsinya ke atas barang pengganti dan menambah konsumsi ke
atas barang yang mengalami penurunan harga tersebut. Akan tetapi jika perusahaan lain
mengikuti jejak perusahaan yang pertama, yaitu juga menurunkan harga, permintaan hanya
bertambah sampai ke tingkat seperti yang ditunjukkan titik C.
b. Efek Peningkatan Harga
Perusahaan oligopoli tersebut menaikkan harga ke P3. Kalau perusahaan-perusahaan
lain tidak mengubah harga, dan tetap menjual pada P0, maka perusahaan yang menaikkan akan
kehilangan banyak langganan. Pada harga P3 jumlah barang yang dapat dijualnya adalah seperti
yang ditunjukkan titik A1. Akan tetapi sekiranya perusahaan-perusahaan lain juga turut
menaikkan harga, perusahaan yang memulai menaikkan harga tidak akan kehilangan
langganan dan oleh sebab itu dapat menjual barangnya sampai ke tingkat yang ditunjukkan
oleh titik A.
Adalah wajar untuk menganggap bahwa perusahaan tidak akan suka kehilangan
langganan dan akan merasa gembira mendapat langganan baru. Dengan demikian apabila suatu
perusahaan oligopoli mengubah harga penjualannya, reaksi perusahaan-perusahaan lain adalah
seperti berikut: (i) Mereka akan turut menurunkan harga apabila perusahaan lain menurunkan
harga supaya tidak kehilangan langganan, dan (ii) Mereka tidak akan turut menaikkan harga
apabila perusahaan lain menaikkan harga, karena apabila harga tidak berubah mereka akan
mendapat tambahan langganan.

Keterangan
Apabila kurva terpatah D1ED2 adalah bentuk kurva permintaan yang dihadapi oleh
semua perusahaan dalam pasar oligopoli, maka kurva MR1 adalah kurva hasil penjualan
marginal apabila kurva permintaan adalah D1D1 dan kurva MR2 adalah kurva hasil penjualan
marginal apabila kurva permintaan adalah adalah kurva terpatah D1ED2, maka kurva hasil
penjualan marginal adalah kurva MR1 yang ditebalkan (dari atas hingga ke titik A1) dan kurva
MR2 yang ditebalkan (dari titik A2 ke bawah).

G. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN

Keterangan
Misalnya pada mulanya biaya marginal adalah MC0. Untuk memaksimumkan
keuntungan MC0 harus sama dengan MR, maka berdasarkan keadaan dalam Gambar 3
keuntungan maksimum dicapai apabila harga adalah P0 dan jumlah produksi adalah Q0.
Sekiranya terjadi perubahan ke aras biaya produksi, misalkan biaya produksi mengalami
kenaikan sehingga menyebabkan kurva biaya marginalnya menjadi seperti yang ditunjukkan
oleh MC2. Dari keadaan Gambar 3 dapat dilihat bahwa keuntungan yang maksimum masih
akan tetap dicapai oleh perusahaan itu pada ketika harga adalah P0 dan jumlah barang yang
diproduksikan adalah Q0. Hanya setelah kurva biaya marginalnya berada diatas
MC2 keseimbangan untuk memaksimumkan keuntungan akan mengalami perubahan. Dari
keadaan dalam Gambar 3 dapat disimpulkan pula bahwa selama perubahan biaya produksi
tidak menyebabkan kurva biaya marginal berada di atas MC2 atau di bawah MC1,
keseimbangan pemaksimuman keuntungan yang dinyatakan di atas tidak akan mengalami
perubahan. Dengan demikian, selama kurva biaya marginal memotong MR diantara titik
A1 dan A2 harga dan jumlah produksi perusahaan tidak akan mengalami perubahan.
Berdasarkan kepada analisis di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pasar oligopoli di
mana perusahaan-perusahaan tidak melakukan persepakatan di antara mereka, tingkat harga
adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami perubahan. Ia cenderung untuk tetap
berada pada tingkat harga yang telah ditetapkan pada permulaannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pasar oligopoli yaitu pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja. Adakalanya
pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar seperti itu dinamakan duopoli.
Berdasarkan analisis diatas dapatlah disimpulkan bahwa dalam pasar oligopoli dimana
perusahaan-perusahaan tidak melakukan kesepakatan diantara mereka, tingkat harga adalah
bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami perubahan. Ia cenderung untuk tetap berada pada
tingkat harga yang telah ditetapkan pada permulaannya. Dan kemungkinan mengurangi
persaingan dan memperoleh untung yang tidak normal ini menimbulkan akibat yang kurang
menguntungkan.
Apabila terjadi perang harga dalam pasar oligopoli maka konsumenlah yang akan
diuntungkan, sebaliknya jika produsen-produsen melakukan kerjasama maka konsumen yang
akan dirugikan.
DAFTAR PUSTAKA

Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi, 2002, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada


Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo Pracoyo, Aspek Dasar Ekonomi Mikro. 2006, Jakarta:
PT Grasindo
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/ciri-ciri-pasar-oligopoli.html

http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/dampakpositifnegatif-pasaroligopoli.html

Anda mungkin juga menyukai