Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH MATAKULIAH WAWASAN IPTEKS

Dosen : Ir.ILHAM JAYA, MM.

INTEGRITAS DAN ASPEK ETIKA IPTEKS

Disusun oleh :
•NAFTALI NALWI (L061211006)
•NURUL ISTIQAMA (L061211012)
•NURATIKA AMELIA (L061211018)
•ANNISA ARIANTI ( L061211036)
•RUSAEDA (L061211030)

TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021/2022
KATA PENGANTAR o

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Integritas dan aspek etika Ipteks “ dengan tepat waktu .
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Dosen Ir.ILHAM JAYA , MM. pada mata kuliah “Wawasan Ipteks “
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
“Integritas dan aspek etika Ipteks” bagi para pembaca dan juga bagi penulis
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Sulawesi Selatan , 30 Agustus 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar .......................................................................................i


Daftar isi .................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ..................................................................................1-2
1.2 Rumusan masalah .............................................................................2
1.3 Tujuan pembahasan masalah ............................................................3

BAB ll PEMBAHASAN
2.1 Integritas Ipteks dalam dunia segitiga .............................................4-5
2.2 Aspek etika ilmu teknologi dan seni ...............................................6
2.3 Sistem tata nilai dengan kearifan lokal ...........................................6
2.4 Upaya meredani pemgaruh pengaruh negative Ipteks ....................7-8

BAB lll PENUTUP


3.1 Kesimpulan ................................................................................... 9
3.2 saran .............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Integritas menurut Khalid yaakub(1928) merupakan proses menyatu padukan
secara budaya dan secara kelompok-kelompok sosial yang berbeda-beda kepada
satu unit yang mempunyai identity yang umum dan tersendiri.Sedangkan
menurut Mohd Salleh lebar (1998),integritas yang diterima atau dikehendaki
ramai adalah sebuah proses yang mencoba menyatupadukan masyarakat
majemuk atau pelbagai kaum dan mewujudkan pula pembentukan kebudayaan
kebangsaan atau nasional yang tersendiri dikalangan mereka .Dari pernyataan
diatas kita dapat mengambil garis besar tentang pengertian Ipteks yaitu suatu “
proses menyatupadukan”.Frase “etika Ipteks”jika diuraikan Ipteks merupakan
singkatan dari ilmu pengetahuan teknologi dan sseni.sedangkan pengertian etika
(etimologi) berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” .yang berarti watak
kesusilaan atau adat kebiasaan (custom).Etika biasanya berkaitan erat dengan
moral yang merupakan istilah dari bahasa latin , yaitu”Mos” dan dalammbentuk
jamaknya “ mores “ Yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang
dalam melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menhun dan halhan
tindakan yang buruk.
Filsuf Aristoteles , dalam bukunya etika nikomacheia , menjelaskan tentang
pembahasan etika , sebagai berikut :
•Terminuis Techicus,pengertian etika dalam hal ini adalah , etika dipelajari
untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan tindakan
manusia.
•Manner dan Costom, membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan
kebiasaan(adat)yang melekat dalam kodrat manusia(in herent in human
nature)yang terkait dengan pengertian "baik dan buruk"suatu tingkah taku atau
perbuatan manusia.
Pengertian dan definisi etika dari para filsuf atau para ahli berbeda dalam
pokok perhatianya antara lain :
1.Merupakan prinsip normal yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat
dari hak (The priciples of morality,inncluding the science of good and the
nature of the right ).
2.pedoman perilaku,yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama
dari kegiatan manusia.(The rules of conduct , recognize in respect to a particular
class of human actions)
3.ilmu watak manusia yang ideal , dan prinsip prinsio moral sebagai individu
(The science of human charecter in its ideal state,and moral principles as of an
indidvidual)
4. merupakan ilmu mengenaisuatu kewajiban (The science of duty)
Dalam pembahasan etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan
kesusilaan atau etis , yaitu sama halnya dengan pembicara moral
[mores].manusia disebut etis ,ialah manusia secara utuh dan menyeluruh
mampu memenuhi hajat hdupnya dalam rangka asas keseimbangan antara
kepentingan pribadi dengan pihak yang lainya ,antara jasmani dan rohaninya
dan antara sebagai makhluk berdirisendiri dengan penciptaanya .termasuk
didalamnya pembahasan nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan
etika.
dengan demikian ''integritas dan aspek etika ipteks ''dapat kita artikan sebagai
proses menyatupadukan secara budaya dan sosial kelompok-kelompok sosial
yang berbeda-beda kepada satu unit yang mempunyai identiti yang umum dan
dalam lingkup prinsip-prinsip moral dalam penggunaan ilmu ,teknologi dan
seni.

1.2 Rumusan masalah

Dengan adanya permasalahan yang dibahas , penulis akan memberikan


beberapa rumusan masalah pada makalah ini berkaitan dengan apa yang
akan ditulis dan dibahas secara kongkit dengan sebuah judul "Integritas dan
aspek etika Ipteks” Penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1.2.1 Apa makna integritas Ipteks dalam bidang dunia segitiga ?
1.2.2 Bagaimana aspek ilmu teknologi dan seni dan apa pengaruhnya ?
1.2.3 bagaimana sistem tata nilai dan kearifan lokal
1.2.4 Bagaimana cara meredam pengaruh negatif Ipteks
1.3 Tujuan pembahasan masalah
Dari beberapa rumusan yang telah dilakukan , penulis akan memaparkan tujuan
dari pembahasan makalah ini sebagai berikut :
1.3.1Untuk mengetahui makan integritas Ipteks dalam dunia segitiga
1.3.2 Untuk mengetahui aspek etika ilmu teknologi dan seni serta
pengaruhnya
1.3.3 Untuk mengetahui sistem tata nilai dan kearifan lokal
1.3.4 Untuk mengetahui cara meredam pengaruh negatif ipteks
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Integritas Ipteks dalam dunia segi tiga


Frase “dunia bersudut segitiga ”merupakan konsepsi penyederhanaan dari
keadaan yang sebenarnya yang tentu saja sepanjang hal ini dapat menyingkap
misteri, maka penggunaannya dapat diperluas.Berbagai dunia segitiga lainya
dapat disingkap dan ternyata memiliki keterkaitan dengan fungsi dari masing-
masing sudut dunia segitiga .misalnya seperti berbagai dunia segitiga dari
segitiga intelektual,sensibilitas dan moralitas dapat diturunkan dari masing-
masing sudutnya menuju kanan bawah yaitu intelektualitas ke arah
sains,sensibilitas,dan moralitas ke arah teknologi dan menuju kiri bawah yaitu
intelektualiatas ke arah filsafat sensibilitas ke arah estetika moralitas ke arah
etika secara mendatar sudut filsafat berkaitan langsung dengan sains estetika
berkaitan langsung dengan seni dan etika berkaitan langsung dengan teknologi.
Dimana Insan, Ikhsan, dan Iman dalam frase model segitiga pada gambar
diperlihatkan adanya tiga subtansi lain yang menopang masing-masing dimensi
tersebut. Subtansi intelektualitas, sensibilitas, dan moralitas yang menopang
dimensi Iman dapat diturunkan dari masing-masing sudutnya. Menuju kanan
bawah, Intelektualitas kea rah sains, sensibilitas kearah seni, moralitas kearah
teknologi dan menuju kiri bawah, yaitu intelektualitas kearah filsafat,
sensibilitas kearah estetika, moralitas kearah etika. Secara mendatar sudut
filsafat berkaitan langsung dengan sains, estetika berkaitan langsung dengan
seni, dan etika berkaitan langsung dengan teknologi. Dari hasil pengembangan
ini diperoleh bahwa subtansi ipteks pada dimensi Insan ditopang oleh dimensi
Ihsan dengan tiga subtansi yaitu : filsafat, Etika, dan estetika. Dimensi Iman
juga dengan tiga subtansi yaitu : intelektual, Moralitas dan Sensibilitas.
Kualitas seni maupun ilmu akan dapat memiliki kemajuan yang baik dengan
bantuan teknologi.Terdapat begitu luas wilayah lahir (realita)berupa gejala alam
yang tidak berimpit dengan wilayah batin atau bahkan mungkin terdapat
wilayah batin yang tidak memeiliki realita.Perluasan keberimpitan wilayah
realita dan pemikiran dapat diperluas atau diperbesar dengan bantuan teknologi
walaupun begitu tidak berarti teknologi berada pada garis tengah yang
memisahkan antara ilmu dan seni namun terdapat pula perhubungan antara
teknologi dengan seni.oleh karena itu ketiganya membentuk suatu segitiga
ilmu,teknologi dan seni yang selanjutnya menjadi dasar terbangunya sistim
“dunia segitiga.
Jika kita mencermati gambar tersebut,maka kata ihsan secara harfiah
berkaiatan dengan keihlasan berbuata atau berkarya oleh karena kita sebagai
manusia merasa didalam pengawasan yang maha kuasa pencipta alam semesta
ini.Jadi ini adalah kesadaran batin yang terekspresi dengan tersendirinya oleh
karena kita sebagai insan sadar dan faham makna keberadaan diri kiata sendiri
yang diamanahkan mengelola dan memelihara alam semesta ini.pengalaman ini
dapat diwujudkan dengan selalu belajar baik formal ataupun non formal atau
melalui jalur filsafat,etika maupun estetika.Adapun kata “ iman”ini adalah
konsepsi jiwa yang abstrak dan terpatri secara mendalam pada diri manusia
namun dapat terpancar tak terhingga dan tanpa batas kekuatan keberadaanya
yang bahkan dapat melalui batas-batas yang konkrit sekalipun manusia yang
memiliki nilai iman maka intelektualitas, sensibilitas, dan moralitasnya akan
bersinergi satu sama lain bagai sutau bangunan yang tidak sempurna jika salah
satu diantara ketiganya tidak ada.
Berdasarkan keyakinan tentang kesatupaduan kebenaran kebaikan dan
keindahan dalam upendapat untuk menuntut ilmu pengetahuan,teknolgi dan seni
sehingga terbentuk kesatuan pendapat yang disebut IPTEKS. Pertama ilmu
pengetahuan bagi Al Fatabi sebagai seorang cendekiawan islam pada zaman
keemasan islam menyampaikan bahwa : ilmu yang sebernarnya bagaikan
batang tubuh pengethuan yang terorganisir dengan baik dan sebagai disiplin
ilmu akan memiiki tujuan yang premis dasar dan obyek kajian serta metode
ilmiah tertentu keedua pengertian teknologi menurut Fredick fere (1988) adalah
kecerdasan pengamalan praktis dari pengetahuan tentang ketertiban alam dan
manusia yang diwujudkan dlam bentuk dunia kebendaan dan atau dunia
kecerdasan.Ketiga menurut Hamka ,bahwa seni yang setinggi-tingginya adalh
ketika telah berkumpul didalam nya kebenaran ,keafialan dan keindahan yang
direkat oleh cinta yang kudus.Berdasrkan pada ketiganya komponen
tesebut,maka pemahaman tentang Integritas ipteks yang utuh tidak lain adalah
suatu konsepsi multi dimensiyang didalamnya memiliki nilai-niai kebenaran
(ilmu pengetahuan).kebaikan (teknologi) dan keindahan seni .seni adalah muara
dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ketiganya akan bahu
membahu dan sling membantudan bersinegi satu dengan yang lain dalam
perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni.
Karya-karya seni baik yang bersifat kebendaan maupun kecerdasan selain
ditunjang oleh beragam gagasan keindahan dari seniman itu sendiri ,juga akan
Nampak didalm bukti-bukti kemajuan dalm bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi yang menunjukan kesaatupaduan IPTEKS sebagai hasil olah
pikir,olah fisik dan olah jiwa manusia.Beberapa hasil karya IPTEKS ysng
mendukung dan berkaitan pengertian tersebut adalah :candi Borobudur
,bangunan taj mahal pyramid tembok cina,patng liberty,masjid al
haramain,menara pizza dan beberapa karya lainya dimana kesemuanya
memperlihatkan kesatuapaduan hasil karya ipteks yang luar biasa.
2.2 Aspek etika ilmu , teknologi dan seni
Berkaitan dengan pembatasan etika atas imu, teknologi dan seni, maka perlu
jelas bagi kita bahwa yan dibatasi secara etis ialah cara memperoleh, cara
pengujian dan cara penggunaan IPTEKS pada saat penerapannya dengan pihak
lain.
Etika IPTEKS merupakan hal yang penting, karena dengan adanya etika
ipteks pengaruh-pengaruh negative dari ipteks dapat dibatasi. Yang paling
penting adalah etika yang menyangkut hidup mati orang banyak, masa
depan,hak-hak manusia dan lingkungan hidup.
Seperti yang kita ketahui hasil-hasil dari pengembangan ipteks, selain
memiliki sisi positif juga memiliki sisi negative. Dan untuk meredam sisi
negative tersebut dibutuhkan usaha.

2.3 Sistem tata nilai dengan kearifan lokal


Jika kita berfikir tentang sensor bersikap dan bertindak, maka sistem nilai
merupakan Indikator perubahan yang paling menentukan, karena perubahan
pada aspek yang lain akan dimulai ketika aspek nilai telah mempengaruhi
keputusan yang akan diambil. Sistem tata nilai merupakan standar normatif
yang mempengaruhi manusia dalam penetapan tindakan diantara beragam
alternatif pilihan sesuai dengan persepsinya. Sistem tata nilai secara esensi
merupakan sikap(penilaian) berdasarkan suatu keyakinan terhadap suatu
peristiwa atau gejala bahwa sesuatu itu akan menguntungkan atau merugikan
bagi seseorang, kelompok atau lembaga, dan seterusnya. Sistim tata nilai yang
dimaksud adalah harus memiliki makna yang utuh baik duniawi dan ukhrawi.
Nilai-nilai duniawi secara dinamis diserahkan sepenuhnya kepada kita sebagai
khalifah untuk menggali, menghidupkan dan memeliharanya dan nilai-nilai
ukhrawi adalah nilai-nilai Ilahiyah yang bersumber dari Tuhan Yang Maha
Kuasa yang harus kita gali dam sinergikan, agar kita sebagai khalifah yang
dititipi amanah secuil dari nilai-nilai Ilahiyah tersebut dapat memancarkannya
dalam aktivitas kehidupan, sebagai wujud pertanggung jawaban kita. Salah satu
tata nilai adalah nilai kearifan lokal yang akan memperkaya nilai-nilai kearifan
nasional. Nilai-nilai kearifan likal kita begitu beragam, mulai dari nilai-nilai
kebaharian, nilainilai kejuangan, nilai-nilai kesantunan, nilai-nilai
kegotongroyongan, dan lain-lain yang ternyata Negara kita Indonesia sangat
kaya dan perlu dihidupkan agar dapat menginspirasi nilainilai kejuangan kita
sebagai generasi penerus Bangsa, di-era kemajuan IPTEKS sekarang ini. 6

2.4 Cara meredam pengaruh negative ipteks


Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meredam pengaruh negatif ipteks
antara lain :
• Rehumanisasi
Mengembalikan martabat manusia dalam perkembangan ipteks modern
yang sangat cepat dengan berbagai cara. Kecepatan perkembangan ipteks
sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan adaptasi populasi yang
bersangkutan. Perkembangan nilai-nilai agama, etika, hokum, dan kebijakan
lebih lambat dari perkembangan ipteks, maka masalah in harus mendapat
perhatian khusus. Artinya lebih jauh manusia harus dipandang secara utuh baik
lahi maupun batin sehingga pembangunan dan pengembangan ipteks selalu
harus selalu mengarah pada terwujudnya peningkatan kesejahteraan manusia
seutuhnya antara lahiriah dan batiniah. Apabila ini tidak diperhatikan maka laju
kehancuran peradaban manusia tidak akan dapat diimbangi oleh laju
rehumanisasi oleh karenanya semua fihak harus mengambil bagian dan
berkontribusi positif didalamnya.
• Kemampuan memilih
Dengan makin bayaknya kebolehjadian yang diakibatkan oleh ipteks,
maka timbul kesukaran dalam memilih, meskipun pilihan relatif lebih sedikit
daripada kebolehjadian. Pendidikan pada umumnyadiarahkan pada caraproduksi
bukan pada cara konsumsi. Terkikisnya nilai-nilai menyebabkan menurunnya
perbedaan antara yang mungkin dengan yang terjadi, bahkan mana yang benar
dan mana yang salah sudah sangat susah dibedakan. Segala yang teknis yang
akan dikerjakan, tidak dipertentangkan dan disaring oleh nilai-nilai
kemanusiaan artinya prinsip dasar yang esensi dari suatu hal maah terabaikan.
Etika yang didukung oleh aspek moal keagamaan, social dan aspek-aspek yang
terkait seharusnya menentukan apa yang mungkin dteliti dan dikembangkan,
kemudian tidak dilakukan jika tidak manusiawi, tidak adil, tidak bermoral dan
lain-lain.
•Arah perkembangan kemajuan
Anomali yang ditimbulkan oleh perkemangan ipteks sekarang, akan
mengakibatkan banyak ahli yang mempertanyakan apakah tepat cara-cara yang
dipakai menuju kesejahteraan kuantitatif dan kemajuan material manusa.
Beberapa ahli mengkonstalasi bahwa penyediaan kebutuhan material yang
berlebihanpun tidak akan membawa kebahagiaan dan kesejahteraan, bahkan
sebaliknya akan menimbulkan dekomposisi lingkungan, dehumanisasi dan
ketegangan-ketegangan dalam interrelasi unsur-unsur dalam ekosistem,
termasuk diantara sesame manusia.
• Revitalisasi
Perlunya upaya positif untuk mencegah distorsi biokultural yang
berkelanjutan. Pembangunan akan menuju ke suatu kebudayaan baru dimasa
depan, sehingga diperlukan persiapan-persiapn yang menyeluruh. Usaha-usaha
revitalisasi akan banyak dipengaruhi baik secara positif dan secara negative oleh
factor-faktor dalam maupn luar negeri.
BAB lll
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan pemahaman integritas dari sudut kata yang bermakna yang telah kita
kemukakan diatas, maka membebaskan kita untuk menjadi diri yang utuh tidak
peduli apa yang akan datang kepada kita.sehingga tingkat kedewasaan kita akan
menunjukkan “kalau apa yang saya katakan dan apa yang saya lakukan sama,
hasilnya konsisten dalam bersikap dan berperilaku.
Penilaian moral diukur dari sikap manusia sebagai pelakuknya, timbul pula
perbedaan penafsiran. Timbulnya dilema-dilema nurani yang mengakibatkan
konflik berkembangnya ilmu (pengetahuan) dengan moral, kemudian muncul
teori etika, tetapi juga tidak bisa serta merta menjadi pegangan untuk
mempertanggungjawaban pengambilan keputusan. Meski demikan, teori etika
memberikan kerangka analisis bagi pengembangan ilmu agar tidak melanggar
penghormatan terhadap martabat kemanusiaan.
Pengembangan ilmu harus berpijak pada proyeksi tentang kemungkinan yang
secara etis dapat diterima oleh masyarakat atau individu-individu manusia
selaku pengguna atau penerima hasil pengembangan ilmu (teknologi). Apa yang
baik dan buruk dari hasil pengembangan ilmu harus dapat
dipertanggungjawabkan pihak yang mengembangkan ilmu (ilmuwan ataupun
penemu). Sebagaimana namanya, “intiusionisme” memang tidak bisa
menjelaskan proses pengambilan keputusan, karena berpijak pada

3.1 Saran
Adapun saran dari makalah ini ialah agar kita sebagai mahasiswa dapat
memahami integritas dan aspek etika IPTEKS, serta dapat dan mampu
menerapkan hal tersebut dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari website


https://slideplayer.info/slide/12833860/
https://id.scribd.com/document/402369836/Makalah-Integritas-Dan-Aspek-
Etika-Ipteks-docx
http://icuk-sugiarto.blogspot.com/2016/08/makalah-integritas-dan-aspek-
etika.html?m=1
http://oneforallindo.blogspot.com/2015/11/makalah-integritas-dan-aspek-
etika.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai