0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan aparatur sipil negara (ASN) yang profesional dan bebas dari intervensi, serta pelaksanaan pelayanan publik yang berkualitas. Terdapat 3 aspek penting dalam pelayanan publik yaitu organisasi penyelenggara, penerima layanan, dan kepuasan yang diberikan. ASN diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan melalui tindakan dan perilaku yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan aparatur sipil negara (ASN) yang profesional dan bebas dari intervensi, serta pelaksanaan pelayanan publik yang berkualitas. Terdapat 3 aspek penting dalam pelayanan publik yaitu organisasi penyelenggara, penerima layanan, dan kepuasan yang diberikan. ASN diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan melalui tindakan dan perilaku yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan aparatur sipil negara (ASN) yang profesional dan bebas dari intervensi, serta pelaksanaan pelayanan publik yang berkualitas. Terdapat 3 aspek penting dalam pelayanan publik yaitu organisasi penyelenggara, penerima layanan, dan kepuasan yang diberikan. ASN diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan melalui tindakan dan perilaku yang baik.
diharapkan dapat: a. menjelaskan kedudukan, peran, hak dan kewajiban, kode etik dan kode perilaku ASN; b. menjelaskan konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN; c. menjelaskan mekanisme pengelolaan ASN.
a. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. b. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negarayang unggul selaras dengan perkembangan jaman. c. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: a) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). d. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. e. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: a) Pelaksana kebijakan publik; b) Pelayan publik; dan c) Perekat dan pemersatu bangsa. f. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Sesuai dengan asas proposionalitas, ASN yang telah memperoleh hak tentu harus menjalankan kewajibannya sesuai dengan tugas dan tanggungjawab. g. Sebagai profesi, ASN bekerja dengan berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah dan bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
a) Pangkat dan jabatan dalam ASN diberikan berdasarkan
kompetensi, kuaifikasi dan persyaratan jabatan. b) Pengembangan karier ASN dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi,penilaian kinerja yang mencerminkan kebutuhan instansi masing-masing. c) Mutasi pegawai dilakukan dengan mempertimbangkan kualifikasi, kompetensi dan kebutuhan isntansi. d) Penilaian kinerja dilakukan dengan dasar kinerja sesungguhnya dari seorang pegawai. Sistem penilaian kienrja yang digunakan harus bisa membedakan pegawai berkinerja dan tidak berkinerja. Penilaian kinerja memberikan kesempatan kepada pegawai yang tidak berkinerja baik untuk diperbaiki, dan juga mengapresiasi pegawai yang berkinerja tinggi (sebagai wujud pengakuan organisasi terhadap orang berkinerja tinggi/reward). e) Promosi pegawai dilakukan dengan berdasarkan pada kinerja pegawai dan bukan pada pertimbangan subyektif. pelayanan publik dapatdisimpulkan sebagai pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan keypad penerima pelayana
Dengan demikian, terdapat 3 unsur penting dalam
pelayanan publik, yaitu unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yangberkepentingan dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Sebagai seorang ASN tentu Saudara akan
terlibat, baik langsung maupun tidak langsung, dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Dengan demikian tindakan dan perilaku Saudara sebagai ASN yang baik akan sangat mempengaruhi upaya perbaikan kualitas pelayanan publik. Kesadaran seluruh anggotaASN untuk memberikan kontribusi terhadap upayaperbaikan kualitas pelayanan publik di Indonesia akan memiliki implikasi strategis jangka panjang yang penting bagi upaya untuk mengubah kinerja birokrasi dalam memberikan pelayanan publik.
Setelah prinsip dasar pelayanan dipahami,
seorang ASN baru akan dapat menjalankan prinsip-prinsip pelayanan sebagai panduan agar pelayanan publik yang baik dapat diwujudkan, yaitu: (i) partisipatif; (ii) transparan; (iii) responsif; (iv) tidak diskriminatif; (v) mudah dan murah; (vi) efektif dan efisien; (vii) aksesibel; (viii) akuntabel; dan (ix) berkeadilan. Beberapa perilaku pelayanan prima yang perlu dibudayakan dalam organisasi antara lain (1). Menyapa dan memberi salam, (2). Ramah, (3). Cepat dan tepat waktu, (4). Mendengar dengan sabar dan aktif, (5). Penampilan yang rapi, (6). Jangan lupa mengucapkan terimakasih, (7).