Fase penting dalam kerja obat dimana obat dibuat dalam formulasi, dosis, dan bentuk sediaan yang
sesuai dengan kondisi pasien adalah fase
A. Farmasetik
B. Farmakodinamik
C. Farmakokinetik
D. Bioavailabilitas
2. Di bawah ini adalah rute pemberian obat yang mengalami efek lintas pertama oleh hati
A. Intro vend
B. Intra muscular
C. Inhalas
D. Per oral
3. Proses perjalanan suatu obat yang diabsorbsi melewati saluran cerna kemudian masuk ke sirkulasi hati
sebelum ke sirkulasi sistemik sehingga kadar obat berkurang dinamakan
A. Absorbsi
B. Distribusi
C. Metabolisme Lintas Pertama
D. Eksresi
4. Dibawah ini adalah pernyataan yang benar mengenai pengaruh pH pada absorbsi obat, KECUALI
A. Molekul obat yang tidak terionisasi lebih larut lemak
B. Obat dalam bentuk terionisasi lebih bersifat larut air
C. Molekul obat yang tidak terionisasi lebih sulit menembus membran saluran cerna
6. Obat apabila dikonsumsi bersamaan dengan susu akan menimbulkan proses sebagai berikut, kecuali
A. Obat akan membentuk kompleks obat protein
B. Absorbsi obat lebih cepat
C. Obat tidak dapat berikatan dengan reseptornya
D. Obat tidak dapat menimbulkan respon biologis
7. Proses dimana abat yang dieksresi melalui empedu diolah kembali oleh bakteri menjadi bentuk lipofilik
(mudah larut lemak) dan diabsorbsi kembali dalam tubuh dinamakan....
A. Metabolisme lintas pertama
B. Siklus enterohepatik
C. Metabolisme fase ll
D. Eksresi obat
9. Fase kerja obat dimana obat bebas berikatan dengan reseptornya untuk menghasilkan efek
farmakologis adalah
A. Farmasetik
B. Farmakokinetik
C. Farmakodinamik
D. Ketersediaan hayati
Tujuan : Menghilangkan jaringan nekrotik, tumpukan serpihan dentin dan membasahi saluran akar gigi
sehingga mempermudah dalam pelaksanaan preparasi serta pengurangan jumlah mikroorganisme di
dalam saluran akar.
Cara Penggunaan : Biasanya digunakan untuk bahan irigasi dalam perawatan endodontic/ Perawatan
Saluran akar, menggunakan larutan H2O2 3% diikuti dengan larutan irigasi lainnya yaitu Aquades (H 2O),
karena sisa oksigen peroksida dalam saluran akar harus dinetralisir atau dihilangkan.
Efek samping : Hidrogen peroksida (H2O2) 3% tidak dapat menembus struktur gigi yang lebih dalam
seperti tubuli dentin dan saluran akar tambahan. Namun, hidrogen peroksida (H 2O2) 3% harus dibersihkan
dari kavitas gigi sebelum kavitas ditutup, karena evaluasi oksigen setelah penutupan dapat mendorong
kotoran dan mikroorganisme ke jaringan periapikal. Gas oksigen yang terjebak dapat terbawa keluar
menuju jaringan periapikal dan menimbulkan empisema (pembengkakan pada bagian wajah).
2. Chlorhexidine
Mekanisme Kerja : Chlorhexidine merupakan antibakteri dengan spektrum yang luas dan sangat efektif
untuk bakteri Gram (+), Gram (-), bakteri ragi, jamur serta protozoa; algae dan virus. Chlorhexidine
dapat mengikat bakteri, mungkin disebabkan adanya interaksi antara muatan positif dan molekul-
molekul chlorhexidine dengan dinding sel yang bermuatan negative. Interaksi ini akan meningkatkan
permeabilitas dinding sel bakteri yang menyebabkan terjadinya penetrasi ke dalam sitoplasma yang
menyebabkan kematian mikroorganisme.
Tujuan : Sebagai bahan disinfeksi saluran akar. Dapat membunuh Candida albicans dan Enterococcus
faecalis, maupun biofilmnya yang merupakan bakteri dominan pada infeksi sekunder perawatan saluran
akar (PSA) sehingga menyebabkan kegagalan perawatan saluran akar (PSA).
Cara Penggunaan : Biasanya digunakan untuk bahan irigasi dalam perawatan endodontic/ perawatan
saluran akar, menggunakan larutan Chlorhexidine 2% diikuti dengan larutan irigasi lainnya. Disamping
itu, Chlorhexidine tidak mengiritasi jaringan periapikal, kurang toksik dibandingkan dengan larutan
lainnya, dan baunya tidak menyengat
Tujuan : Mampu melarutkan jaringan pulpa vital dan nekrotik, membilas debris keluar dari saluran akar,
bersifat anti mikroba dengan spekrum luas, sporisid, virusid, pelumas, harganya ekonomis dan mudah
diperoleh.
Cara Penggunaan : Konsentrasi sodium hipoklorit digunakan dalam perawatan saluran akar. Konsentrasi
yang diperlukan biasanya diantara 2,5% dan 0,5% NaOCl. Penelitian in vivo lain menunjukkan larutan
sodium hipoklorit 2.5% yang ditahan selama 5 menit dalam saluran akar, mampu membuat saluran akar
menjadi steril. Serta membilas dengan larutan lain seperti aquades selama perawatan .
Efek samping : Toksisitas terhadap jaringan sehat, sakit spontan yang hebat, oedema dari jaringan lunak
sekitarnya, dapat meluas ke separuh wajah, bibir atas.
2. Glutaraldehid
Mekanisme Kerja : Glutaraldehid bekerja dengan cara mengganggu protein membran dan inti sel. Dalam
membunuh spora, glutaraldehid berinteraksi dengan lapisan luar spora dan membentuk ikatan disulfide.
Tujuan : dipakai untuk mendisinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan, dioles dengan kasa steril
kemudian dioles kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan akuades, karena glutaraldehid yang
tersisa pada instrument dapat mengiritasi kulit/mukosa, operator harus memakai masker, kacamata
pelindung dan sarung tangan.
Cara Penggunaan : digunakan dalam campuran air konsentrasi 0,5% – 5%. Konsentrasi yang digunakan
Larutan glutaraldehyde 2% direkomendasikan untuk sterilisasi peralatan bedah, daerah operasi, perawatan
endodontik intrakanal dan sterilisasi bahan cetak alginat pada bidang kedokteran gigi.