Anda di halaman 1dari 4

CRITICAL BOOK REVIEW

Dasar-dasar Pendidikan Moral


(Basis Pengembangan Pendidikan Karakter)

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti
Perkuliahan Psikologi Pendidikan

Tiara Safitri (1802050092)


3B Pagi

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
T.A 2019-2020
IDENTITAS BUKU
Judul buku: Dasar-dasar pendidikan moral (basis pengembangan pendidikan karakter)
Penulis : Drs.Muchson AR.,M.Pd dan Dr.Samsuri, M.Ag
Penerbit : Penerbit Ombak
Tahun terbit : 2013
Kota terbit : Yogyakarta
Ukuran buku : 14,5 x 21 cm
ISBN : 978-602-258-036-2

FOTO BUKU
ISI RINGKASAN BUKU
DASAR-DASAR PENDIDIKAN MORAL
(Basis Pengembangan Pendidikan Karakter)
Sebagaimana kutipan pengertian moral yang disampaikan para ahli, diperoleh pemahaman
yang lebih jelas bahwa tidaklah berbeda, yaitu tentang tingkah laku. Kata moral juga
disamakan dengan etika. Dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dinyatakan pasal 3 bahwa tujuannya anttara lain adalah berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berakhlak mulia atau bermoral tinggi.
Ada beberapa kajian pembentukan karakter peserta didik, tergantung pada aspek
penekanannya. Pendidikan karakter hendaknya mencakup aspek pembentukan kepribadian
yang mencakup nilai-nilai kebijakan menyeluruh, dan kesadaran norma-norma kehidupan
yang tumbuh dan berkembang. Pendidikan karakter, mampu membuat kesadaran individu
dalam perilaku berdasarkan konteks kehidupan dimana ia berada, memiliki kesadaran global,
namun mampu bertindak sesuai konteks lokal.
Pendidikan karakter harus diajarkan dalam pembelajaran. Pentingnya beberapa mata
pelajaran dalam pembentukan karakter yaitu, mengembangkan toleransi terhadap nilai
demokratis (sejarah), mengembangkan kemandirian dan menghormati orang lain (Bahasa
inggris), tanggung jawab sosial (matematika), mengembangkan sikap tertentu terhadap
lingkungan (ilmu alam), mengembangkan nilai multikultural dan anti rasis (desain &
teknologi), mengembangkan kualitas fundamental kemanusiaan dan spiritual kehidupan
(seni), dan mengembangkan kerjasama (pendidikan jasmani dan olah raga).
Hal ini memperkuat alasan bahwa pendidikan karakter merupakan kurikulum sebagai
program kurikuler berdiri sendiri dan lintas kurikuler. Namun, juga dapat dilaksanakan
sebagai bagian dari program extra-kurikuler. Sebagai pendidikan karakter dapat didekati dari
perspektif programatik maupun teoritis.
Perspektif programatik, mengelompokkan antara habit dan reasoning serta fokus atas
individu dan lingkungan/masyarakat, dan perspektif ini menekankan kepada perilaku
kebaikan hingga menjadi kebiasaan. Sedangkan perspektif teoritis sesuai pendekatan
pendidikan karakter yang dikembangkan para ahli, yaitu, menekankan kepada model
pengajaran langsung, menekankan kepada model pengajaran tidak langsung, dan
menekankan pembangunan komunitas.
Standar mutu pendidikan karakter memiliki 11 prinsip yaitu, (1) inti nilai etis sebagai dasar
karakter yang baik, (2) mengartikan karakter secara utuh termasuk pemikiran, perasaan dan
perilaku, (3) menggunakan pendekatan yang komprehensif, (4) menciptakan suatu
kepedulian pada masyarakat sekitar, (5)Peluang unntuk melakukan tindakan moral,
(6)Kurikulum akademik yang menghormati semua peserta didik, mengembangkan
kepribadiannya, dan membantunya berhasil, (7)Mendorong pengembangan motivasi peserta
didik, (8)Komunitas pembelajaran dan moral yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan
karakter, (9)Memupuk kepemimpinan Moral dan dukungan jangka panjang terhadap inisiatif
pendidikan karakter, (10)Melibatkan keluarga dan anggota masyarakat dalam uppaya
pembangunan karakter, dan (11)Menilai karakter sebagai pendidik karakter dan memperluas
kesempatan para peserta didik untuk menampilkan karakter yang baik.
Indikator pendidikan karakter yang efektif tersebut tampak bahwa, tanggung jawab
pendidikan karakter tidak hanya terletak pada peran sekolah, tetapi melibatkan peran orang
tua dan masyarakat. Di lingkungan sekolah Pendidikan karakter perlu didukung oleh Kepala
Sekolah yang melibatkan segenap elemen himpunan sekolah karyawan dan iklim berkarakter
Mulia sesama peserta didik. Program pendidikan karakter yang efektif akan tampak dari
beberapa komponen yaitu, visi, standar-standar, ekspetasi, kriteria implementasi,
kepemimpinan, sumber, pelatihan, dan kemitraan.
Ada beberapa model dan strategi pembelajaran Pendidikan karakter yang digunakan yaitu,
model pembangunan konsensus, model pembelajaran kooperatif, model pengajaran sastra,
model diskusi dan perdebatan siswa dalam penalaran moral. Model penting dalam pendidikan
karakter yang pertama adalah model pendidikan karakter melalui kehidupan sekolah atau
kampus model ini menekankan pentingnya dibangun kultur yang kondusif untuk penciptaan
iklim moral yang diperlukan dengan melibatkan semua komponen penyelenggaraan
pendidikan, dan kedua adalah modal penggunaan metode di dalam pembelajaran itu sendiri
seperti problem solving, cooperative learning, dan experience-based project.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


KELEBIHAN KEKURANGAN
Buku ini menjelaskan pemahaman tentang Pemilihan kertas buku yang terkesan
moral, nillai norma dan karakter, serta monoton dan terlihat kusam, sehingga
hubungannya dengan pendidikan. memberi kesan kurang menarik

Buku ini juga mengikut sertakan ahli- Jika melihat perkembangan zaman yang
ahli/akademisi yang memperkuat ada, maka buku ini perlu mendapatkan
penjelasan yang ada. tambahan kejadian yang sedang
berkembang di masyarakat menjadi rujukan
dalam materi buku.

Anda mungkin juga menyukai