Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

(Critical Journal Review)

Mata Kuliah Dasar Dasar Ilmu Kepelatihan


Dosen Pengampu : Siti Rahima Gultom

Disusun Oleh :

Anastasia Itonaro Br.Tambunan


(6203321011)
PKO C 2020

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2020/2021
REVIEW JURNAL

1. IDENTITAS JURNAL
Judul PENGEMBANGAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK
MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL BAGI ANAK USIA
DINI
Nama Jurnal Jurnal Ilmu Keolahragaan
Download file:///D:/Documents/Downloads/12368-30752-1-PB.pdf
Tahun Tahun 2016
Penulis Uswatun Hasanah, M.Pd.I.
Reviewer Anastasia Itonaro Br.Tambunan
Tanggal 17 November 2020

2. ISI JURNAL
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu memperoleh gambaran tentang
Implikasi pengembangan fisik kemampuan fisik motorik
melalui permainan tradisional bagi anak usia dini
Subjek/Objek Penelitian Subjek penelitian pada Jurnal ini ialah anak usia dini
Metode penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan
teknik pengumpulan data
Hasil Penelitian Anak-anak sangat dekat dengan permainan. Dalam
kehidupan sehari-hari, permainan baik tradisional
maupun modern selalu dilakukan anak-anak. Permainan
yang dilakukan merupakan sesuatu yang dianggap wajib
dilakukan sebagai sarana untuk perkembangan fisik
motorik bagi Anak Usia Dini. Permainan modern yang
sekarang ini sering dimainkan oleh anak-anak di
perkotaan lebih cenderung mengasah kemampuan otak
daripada kemampuan otot, oleh karena itu kepada para
orang tua yang tinggal di perkotaan disarankan lebih
memperkenalkan pada anak-anak mengenai jenis-jenis
permainan yang lebih melatih kekuatan otot-otot mereka
dan permainan tradisional dapat menjadi salah satu
solusinya. Permainan tradisionalpun perlahan namun
pasti mulai ditinggalkan, karena dianggap kuno serta
melelahkan. Padahal jika ditinjau lebih dalam, beragam
permainan tradisional secara langsung dapat memberikan
kontribusi kepada anak-anak diantaranya berupa: 1)
pembentukan fisik yang sehat, bugar, tangguh, unggul
dan berdaya saing; 2)pembentukan mental meliputi:
sportivitas, toleran, disiplin dan demokratis;
3)Pembentukan moral menjadi lebih tanggap, peka, jujur
dan tulus; 4) pembentukan kemampuan sosial, yaitu
mampu bersaing, bekerjasama, berdisiplin, bersahabat,
dan berkebangsaan
Kesimpulan Permainan tradisional sesungguhnya memiliki banyak
manfaat bagi anak-anak. Selain tidak mengeluarkan
banyak biaya dan bias juga untuk menyehatkan badan
melatih kemampuan fisik anak,anak Lebih mudah untuk
bersosialisasi, Anak belajar sportifitas, Belajar mengelola
emosi,, bisa juga permainan tradisional adalah sebagai
olaraga karena semua permainan mengunakan gerak
badan yang ekstra, permainan tradisional sebenarnya
sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak. Secara
tidak langsung, anak akan dirangsang kreatifitas,
ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan
keluasan wawasannya melalui permainan
tradisional.Melatih kemampuan fisik anak, Lebih
bersosialisasi, Anak belajar sportifitas, Belajar mengelola
emosi,

IDENTITAS JURNAL PEMBANDING

Judul Model Evaluasi Mata Pelajaran Penjasorkes Dalam


Upaya Pengembangan Fisik Dan Karakter Siswa

Nama Jurnal Jurnal Ilmu Keolahragaan


Download https://jepjurnal.stkipalitb.ac.id/index.php/hepi/article/view/11
Tahun 2020
Penulis FIO Unesa
Reviewer Anastasia Itonaro Br.Tambunan

Tanggal 17 November 2020

ISI JURNAL PEMBANDING

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui upaya


Tujuan Penelitian pengembangan fisik dan karakter seorang siswa dalam
olahraga.
Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah
Metode penelitian penelitian dalam penelitian ini adalah metode
pengembangan model. Metode ini tepat karena guru
membutuhkan model evaluasi dan Pembelajaran yang
relevan dengan tujuan - tujuan belajar, tepat, dan mudah
Ketidak pahaman guru tersebut menyebabkan evaluasi
Hasil Penelitian Penjasorkes lebih dekat dengan pengetahuan-keterampilan
berbagai cabangolahraga. Hasil identifikasi terhadap
kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru Penjasorkes
yang kuliah pada Prodi S-2 Penor Unesa, menemukan
bahwa Guru Penjasorkes yang mengajar di jenis dan jenjang
pendidikan yang sama tetapi pada satuan pendidikan yang
berbeda memberlakukan jenis tes hasil belajar yang berbeda
antara satu dengan lainnya. Fakta ini tentu
menggambarkan bahwa diantara guru Penjasorkes tidak
memahami tujuan-tujuan pengajarannya bahkan mungkin
memiliki tujuan-tujuan pengajaran yang berbeda.Perbedaan
tujuan pengajaran tersebut nampak pada perbedaan
pengukuran hasil belajar yang dilakukan guru. Ada
peserta diskusi (guru) yang mengetes muridnya di akhir
semester dengan keterampilan lompat jauh, ada yang ngetes
lari 100 meter, ada yang ngetes bolavoli, dan berbagai tes
lainnya. Penilaian seperti ini tentu tidak adil karena mungkin
ada anak yang suka dan bermain sepakbola dengan baik
justru mendapat nilai buruk, karena gurunya mengukur hasil
belajar Penjasorkes dengan tes bolavoli.
Modelevaluasi yang dikembangkan pada tahap initidak
dapat menyangkut semua komponen fisik yang ada,
melainkan dipilih yang paling dominan dan dibutuhkan oleh
siswa dengan pertimbangan: (1) waktuyang diperlukan
untuk mengukur kompnen-komponen tersebut cukup
panjangsedangkan jam pelajaran di sekolah hanya sekitas 70
s/d 90 menit, (2) guru akan kesulitan dalam melaksanakan
tes jika kecakapan fisik yang diukur terlalu banyak, (3)
diperlukan kemampuan yang lebih tinggi dalam membuat
programkomputernya. Karena itu program evaluasi akan
berisi: (1) analisis kebugaran jasmani yang dapat diukur
dengan tes MFT atau TKJI, (2) kecepatan putra-putri yang
dapat diukur denganlari 30 meterspinttest, (3) kelincahan
putra-putri yang diukur dengan tes lari 10 meter bolak balik,
(4) keseimbangan putra-putri yang diukurdengan stork-
stand test, (5) kekuatan otot perut putra-putri yang diukur
dengan push-uptest, dan (6) kekuatan otot punggung putra-
putriyang diukur dengan back-up test
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas
Kesimpulan dapat dirumuskan beberapa simpulan: (1) peningkatan
kualitas fisik, nilai-nilai olahraga, dan kesehatan sangat
penting dicapai dalam upaya mencapai manusia
Indonesia seutuhnya, (2) model evaluasi Penjasorkes
dikembangkan dari PP dan Permen yang relevan dengan
kajian teoretikdan tujuan-tujuan pembangunan SDM
Indonesia, (3) Hasil uji coba model
meningkatkanakuntabelitaskarena data tercatat, teranalisis
dengan cermat, dan dapat diakses oleh siapa saja, (4)
Penggunaan model memerlukan tambahan pengetahuan
guru terutama dalam mengamati indikator-indikator
nilai-nilai olahraga yang ditampilkan siswa.

Anda mungkin juga menyukai