Anda di halaman 1dari 13

ILMU SOSIAL BUDAYA

( Manusia Dan Kebudayaan )

Oleh: Kelompok I

Anatasia Itonaro Tambunan ( 6203321011)


Fifin Ardiansyah (6201121025)
Habib Maulana (6201121009)
Binter Tampubolon (6203121088)

ILMU KEOLAHRAGAAN
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan sosial budaya, politik, ekonomi, teknologi serta pertumbuhan
penduduk yang cukup cepat. langsung atau tidak langsung telah mempengaruhi
tatanan nilai dan budaya suatu bangsa. Secara material arus pertumbuhan dan
perkembangan tersebut seolah-olah berjalan dengan mulus dan menjadi
kebanggaan suatu bangsa. Namun kenyataan sebenarnya telah terjadi kesenjangan
yang sangat mencolok. Di satu pihak telah terwujud bangunan–bangunan mewah
yang dapat di banggakan dan menjadi pusat perhatian, tetapi tidak jauh dari areal
tersebut, tumbuh perkampungan kumuh yang sangat memprihatinkan dan perlu
mendapat perhatian khusus. Pemerataan pembangunan yang selama ini menjadi
salah satu kata kunci di semua lini pemerintahan ternyata tidak berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Munculnya kesenjangan sosial dalam masyarakat
merupakan suatu fakta yang tidak dapat dipungkiri sebagai hasil dari pembangunan
tersebut. Kondisi ini jelas terlihat dari ketimpangan pembangunan wilayah
khususnya daerah perkotaan dan pedesaan. Munculnya pusat-pusat pemerintahan
dan perekonomian di daerah perkotaan membawa pengaruh pada semakin
tingginya tingkat mobilitas dan kompetisi masyarakat dalam upaya memenuhi
kebutuhan ekonominya.

B. Tujuan Ilmu Sosial Budaya


Adapun tujuan ilmu budaya dasar adalah mengembangkan kepribadian kepekaan
dan wawasan pemikiran yang berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap
persepsi, dan penalaran mengenai lingkungan budaya manasiswa dapat lebih luas
Tujuan ilmu budaya dasar tersebut dinarapkan dapat:
 Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan
budaya sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.

 Memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk dapat memperluas


pandangan mereka tentang masaiah kemanusiaan dan budaya serta
mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang
menyangkut kedua hal tersebut.
BAB II
Kajian Teori

1.1 Manusia Sebagai Makhluk Yang Berakal Budi


Manusia merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah di dunia yang dikaruniai akal
budi sehingga memiliki perbedaan dengan makhluk lain. Oleh karena itu manusia
sering disebut sebagai makhluk berakal budi yang dapat membedakan baik-
buruknya sesuatu. Pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan individual yang
ingin menyendiri. Namun di sisi lain, manusia memiliki naluri sosial yang tidak dapat
hidup sendiri melainkan berinteraksi dengan sesamanya guna mencapai suatu
kepentingan dan kebutuhan hidup.
Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa hidup bersama dan saling bergantung
satu sama lain. Dalam memenuhi kebutuhan dan tujuan hidup, manusia selalu
membuat kelompok-kelompok sehingga membentuk sebuah perkumpulan atau
organisasi.

1.2 Kebudayaan

Kebudayaan mencakup banyak hal dalam kehidupan masyarakat. Tak hanya soal
kesenian yang kerap disandingkan dengan kata budaya, kebudayaan juga melingkupi
segala aspek kehidupan suatu masyarakat.
Dalam buku Antropologi Sosial Budaya karya Sriyana, S.Sos, M.Si., Melville J.
Herskovits dan Bronishaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri.
Secara garis besar, definisi kebudayaan adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi
tingkat pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang ada dalam pikiran
manusia serta kehidupan sehari-hari sehingga sifatnya adalah abstrak.

Sistem sosial budaya Indonesia


Dalam ejournal berjudul Tentang Konsep Kebudayaan oleh Nurdien Harry Kistanto,
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, ada tiga poin macam kebudayaan
atau sub-kebudayaan dalam masyarakat Indonesia, yaitu:
 Kebudayaan Nasional Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 45
 Kebudayaan suku-suku bangsa
 Kebudayaan umum lokal sebagai wadah yang mengakomodasi lestarinya
perbedaan-perbedaan identitas suku bangsa serta masyarakat-masyarakat
yang saling berbeda kebudayaannya yang hidup dalam satu wilayah.

Selain itu, Harsya w Bachtiar dalam buku berjudul Budaya dan Manusia Indonesia
(1985: 1-17) menjelaskan, ada empat tahap perkembangan sistem budaya di Indonesia,
yaitu:
1. Sistem budaya etnik (masing-masing memiliki wilayah budaya yang terdiri dari
18 masyarakat etnik atau lebih)
2. Sistem budaya agama-agama Besar, yang bersumber dari praktek agama-
agama Hindu, Budha, Islam, Kristen, dan Katolik
3. Sistem budaya Indonesia (Bahasa Indonesia/Melayu, nama Indonesia,
Pancasila dan UUD 1945)
4. Sistem Budaya Asing (budaya-budaya India, Belanda, Arab, Cina, Amerika, dan
Jepang)

1.3 Kebudayaan

Mempelajari unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk
memahami beberapa unsur kebudayaan manusia. Kluckhon dalam bukunya yang berjudul
Universal Categories of Culture, membagi kebudayaan yang ditemukan pada semua bangsa di
dunia dari sistem kebudayaan yang sederhana. Seperti masyarakat pedesaan hingga sistem
kebudayaan yang kompleks seperti masyarakat perkotaan.

Kluckhon membagi sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal atau disebut
dengan kultural universal. 7 unsur kebudayaan tersebut adalah bahasa, sistem pengetahuan,
sistem organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi dan mata
pencaharian hidup, sistem religi, serta kesenian.

Berikut ini akan diuraikan 7 unsur kebudayaan universal yang terdapat dalam masyarakat.
 Sistem Bahasa
7 unsur kebudayaan universal yang pertama adalah bahasa. Bahasa merupakan
sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau
berhubungan dengan sesamanya.
Kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman
tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya
kepada generasi penerusnya sangat bergantung pada bahasa. Dengan demikian,
bahasa menduduki porsi yang penting dalam analisa kebudayaan manusia.

 Sistem Pengetahuan
7 unsur kebudayaan universal yang kedua adalah pengetahuan. Sistem
pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan
teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide
manusia.
Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan
manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupan.
Misalnya, masyarakat biasanya memiliki pengetahuan akan astronomi tradisional,
yakni perhitungan hari berdasarkan atas bulan atau benda-benda langit yang
dianggap memberikan tanda tanda bagi kehidupan manusia. 
Tiap kebudayaan selalu mempunyai suatu himpunan pengetahuan tentang alam,
tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada di sekitarnya. Setiap
suku bangsa di dunia memiliki pengetahuan mengenai, antara lain;
a. Alam sekitarnya
b. Tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya.
c. Binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya.
d. Bahan mentah dan benda benda dalam lingkungannya.

 Sistem Organisasi Sosial


7 unsur kebudayaan universal yang ketiga adalah organisasi sosial. Unsur budaya
berupa sistem kekerabatan dan organisasi sosial merupakan usaha untuk
memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai
kelompok sosial.
Tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-
aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup
dan bergaul dari hari ke hari. 
Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabat, yaitu keluarga inti yang
dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam
tingkatan-tingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi sosial dalam
kehidupannya.
 Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
7 unsur kebudayaan universal yang keempat adalah peralatan hidup dan
teknologi. Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga
mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut.

 Sistem Ekonomi/ Mata Pencaharian Hidup


7 unsur kebudayaan universal yang kelima adalah ekonomi atau mata pencaharian.
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian
penting etnografi.
sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu
kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara lain;
a. Berburu dan Meramu
b. Beternak
c. Bercocok tanam di ladang
d. Menangkap ikan

Lima sistem mata pencaharian tersebut merupakan jenis mata pencaharian manusia
yang paling tua dan dilakukan oleh sebagian besar masyarakat pada masa lampau. Dan
pada saat ini banyak masyarakat yang beralih ke mata pencaharian lain.

Mata pencaharian meramu pada saat ini sudah lama ditinggalkan karena terbatasnya
sumber daya alam karena semakin banyaknya jumlah penduduk.

 Sistem Religi
7 unsur kebudayaan universal yang keenam adalah unsur religi atau keagamaan.
Dalam memahami unsur religi sebagai kebudayaan manusia tidak dapat dipisahkan
dari religious emotion atau emosi keagamaan.
Emosi keagamaan adalah perasaan dalam diri manusia yang mendorongnya
melakukan tindakan-tindakan yang bersifat religius. Emosi keagamaan ini pula yang
memunculkan konsepsi benda-benda yang dianggap sakral dan profan dalam
kehidupan manusia.
Dalam sistem religi terdapat tiga unsur yang harus dipahami selain emosi
keagamaan, yakni sistem keyakinan, sistem upacara keagamaan, dan umat yang
menganut religi itu.
 Kesenian
7 unsur kebudayaan universal yang ketujuh adalah kesenian. Perhatian ahli
antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas
kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian
tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti
patung, ukiran, dan hiasan.
Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri atas seni patung, seni relief, seni ukir, seni
lukis, dan seni rias. Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrumental, sedangkan
seni sastra terdiri atas prosa dan puisi. Selain itu, terdapat seni gerak dan seni tari,
yakni seni yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran maupun penglihatan.
Jenis seni tradisional adalah wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan lenong. Sedangkan
seni modern adalah film, lagu, dan koreografi.

1.4 Perubahan Kebudayaan

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang
cukup signifikan terhadap kehidupan manusia. Salah satunya, dengan adanya
internet yang berpengaruh sangat besar terhadap perubahan di dunia pendidikan.
Dengan banyaknya kelebihan internet baik dari sisi efisiensi waktu, lengkapnya
informasi, maupun fleksibelitas membuat buku tidak lagi menjadi satu-satunya
sumber pengetahuan. Ini semua merupakan contoh perubahan budaya di dunia
pendidikan saat ini. Lalu, apa sebenarnya pengertian perubahan kebudayaan itu?
Secara umum, perubahan kebudayaan merupakan perubahan dalam sistem yang
menyangkut ide dalam kehidupan masyarakat. Perubahan kebudayaan juga dapat
dikatakan sebagai terjadinya kondisi ketidaksesuaian antar unsur-unsur budaya yang
ada dan akhirnya menciptakan keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan.
Perubahan kebudayaan sebenarnya lebih mengacu pada sebuah perubahan dalam
proses tata sosial dalam masyarakat. Dimana, perubahan kebudayaan ini dapat
berlangsung dengan sangat cepat ataupun lambat dan umumnya sangat tidak bisa
disadari oleh masyarakat dalam sebuah Negara.

Berikut ini pengertian perubahaan kebudayaan menurut para ahli:


 Samuel Koenig
Samuel Koenig mengemukakan pendapatnya bahwa perubahan kebudayaan
yaitu suatu cara untuk memodifikasi hal yang ada pada pola-pola kehidupan
manusia. Adapun terjadinya sebuah modifikasi disebabkan karena faktor
internal maupun eksternal.

 Selo Soemardjan
Selo Soemardjan mengemukakan pendapatnya bahwa perubahan
kebudayaan adalah semua perubahan yang terjadi pada lembaga
kemasyarakatan yang dapat mempengaruhi suatu sistem sosial, baik itu sikap,
nilai-nilai, maupun pola perilaku seseorang yang ada diantara kelompok
dalam masyarakat.

 John Lewin Gillin dan John Philip Gillin


Menurut John Lewin Gillin dan John Phillip Gillin, perubahan kebudayaan
adalah cara hidup yang bervariasi yang terjadi karena disebabkan oleh
perubahan kondisi geografis termasuk ideologi , komposisi penduduk.

Faktor Terjadinya Perubahan Kebudayaan


Terjadinya perubahaan kebudayaan tentunya disebabkan karena ada faktor yang
mendorong terjadinya perubahan tersebut. Faktor yang mempengaruhi perubahan
kebudayaan meliputi faktor internal dan juga eksternal. Berikut ini penjelasan lengkap
mengenai faktor internal dan juga faktor eksternal terjadinya perubahan kebudayaan.

 Faktor internal terjadinya perubahan kebudayaan yaitu sebagai berikut:


a. Terjadinya perubahan demografis. Perubahan itu mencakup perubahan ukuran
struktur, dan juga distribusi penduduk. Contoh dari perubahan demografis
yaitu kelahiran, kematian, dan juga migrasi.
b. Adanya penemuan baru. Baik itu ide ataupun alat, atau dapat juga
menyempurnakan penemuan baru tersebut dan memperbaharui ataupun
mengganti yang ada.
c. Adanya konflik sosial di dalam masyarakat. Dengan adanya konflik sosial maka
dapat merubah suatu kepribadian orang yang ada pada bagian masyarakat
tersebut. Contohnya seseorang yang tiba-tiba menjadi pendiam, tidak mau
bersosialisasi dengan orang lain.
d. Adanya pemberontakan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya
perubahan kebudayaan pada struktur pemerintahan.

 Faktor eksternal terjadinya perubahan kebudayaan yaitu sebagai berikut:


a. Terjadinya peperangan merupakan faktor eksternal terjadinya perubahan
kebudayaan. Dengan adanya peperangan maka akan terjadi perubahaan unsur-
unsur budaya pada suatu negara baik dalam unsur ekonomi, sistem
pengetahuan, teknologi, bahasa, kesenian ataupun sistem kemasyarakatan.

b. Faktor eskternal kedua yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan


yaitu adanya pengaruh budaya lain. Adanya pengaruh budaya lain biasanya lebih
mudah terjadi pada masyarakat yang terbuka, karena masyarakat terbuka dapat
lebih mudah menerima adanya unsur budaya lain. Contoh dari adanya pengaruh
budaya lain yaitu adanya hubungan antara dua bangsa yang dapat saling
mempengaruhi seperti terjadinya akulturasi, difusi (penyebaran kebudayaan).
dan juga proses bertemunya antar budaya yang menghasilkan suatu budaya baru
akan tetapi tidak melihat budaya lama.

c. Terjadinya perubahan alam dapat mempengaruhi juga perubahan kebudayaan.


Maksud dari perubahan alam yaitu perubahan lingkungan fisik yang disebabkan
karena bencana alam misalkan gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, dll. Dengan
terjadinya suatu bencana alam maka akan terjadi banyak perubahan pada
kehidupan seperti perpindahan tempat tinggal, maka mau tidak mau mereka
harus saling menyesuaikan. Hal tersebut memicu terjadinya perubahan
kebudayaan. 

2.1 Globalisasi
Di era sekarang, proses globalisasi rasanya tidak bisa dibendung atau bahkan
semakin cepat penyebarannya. Ini karena kemajuan teknologi hampir di semua
bidang mendukung hal tersebut.  Contoh kecil globalisasi adalah seperti
terkoneksinya jaringan internet yang bisa menghubungkan orang dari dua kota
berbeda hingga dari dua benua berbeda. Singkatnya, proses globalisasi sampai
detik ini masih terus berjalan. Semua nilai kebudayaan dari bangsa lain dapat
mudah diketahui dengan layanan internet. Dengan adanya globalisasi, dunia
yang begitu luas dan jarak antarnegara yang jauh tidak lagi menjadi penghalang
untuk saling berhubungan. Dampak globalisasi pun sangat besar. 

Proses globalisasi didukung oleh kemajuan teknologi informasi, komunikasi, dan


transportasi. Dengan adanya kemajuan tersebut hubungan antarmanusia
menjadi lebih mudah. Misalnya saja, jika kamu ingin berbicara dengan temanmu
di luar negeri. kamu dapat menggunakan telepon tanpa harus jauh-jauh
menemuinya. Pembedanya Dahulu orang berkomunikasi melalui telegram dan
surat biasa yang memerlukan waktu lama. Sekarang kita dapat menggunakan
internet yang lebih mudah dan cepat.
Dampak globalisasi tak hanya di perkotaan, namun juga di pelosok daerah. Salah
satu pengaruh globalisasi yang terjadi di masyarakat pedesaan tanpa kita sadari
yakni adanya pengaruh budaya.
I. Ciri Ciri Globalisasi
 Batas negara semakin menipis
Di dunia ini terdapat lebih dari dua ratus negara. Tiap-tiap negara memiliki wilayah dan
batas negara tertentu. Oleh karena pengaruh globalisasi, batas wilayah antarnegara
menjadi hal yang tidak penting lagi. Setiap orang pada zaman sekarang bisa
mendapatkan informasi di luar batas negaranya. Perkembangan teknologi dan
komunikasi menjadi penyebab hilangnya batas-batas negara tersebut. Sekarang orang
dengan mudah dapat menghubungi kerabat atau temannya yang berada di negara lain
dengan menggunakan telepon.

 Informasi mudah menyebar


Proses globalisasi adalah penyebaran informasi menjadi lebih mudah dan cepat.
Berbagai peristiwa sekecil apa pun sekarang dapat diterima di semua tempat dan oleh
semua orang. Globalisasi memudahkan setiap negara dan setiap orang menunjukkan
diri pada seluruh dunia. Prestasi yang dimiliki seseorang dapat dengan mudah
disebarluaskan di seluruh penjuru dunia. Media yang digunakan antara lain internet dan
televisi.

 Kegiatan perdagangan semakin luas


Ciri dari globalisasi adalah perdagangan antarnegara yang semakin masif. Kegiatan
perdagangan terus berkembang akibat pengaruh globalisasi di bidang ekonomi.
Kegiatan ekonomi dan perdagangan di dunia menjadi semakin terbuka melintasi batas-
batas wilayah sebuah negara. Tidak hanya itu, kegiatan ekonomi sekarang ini juga
menyangkut masalah perpindahan tenaga kerja. Pada era global tenaga kerja dapat
memilih bekerja di negara mana pun sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.

II. Dampak Globalisasi


Secara Positif :
 Masyarakat semakin maju
 Semagat kerja meningkat
 Pertukaran budaya
 Komunikasi antar negara mudah

Dampak Negatif:
 Membanjirnya produk impor
 Ketergantungan terhadap negara maju
 Lapangan kerja semakin sempit
 Nilai nilai sosial memudar
2.2 Multikulturaismel dan Masyarakat Majemuk
Menurut Furnivall, masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat yang terdiri atas dua
atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di
dalam satu kesatuan politik.

Sedangkan masyarakat multikultural, menurut Liliweri, Dosen Pengajar Indonesia,


adalah suatu masyarakat yang struktur penduduknya terdiri dari beragam etnik, dan
keragaman itu menjadi sumber keragaman kebudayaan atau subkultur dari masing-
masing etnik.

Konsep multikultural menjelaskan tentang kehadiran dan daya tahan sekelompok orang
dari beragam ras dan etnik minoritas yang mendefinisikan diri mereka secara berbeda
dengan orang lain yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat majemuk adalah masyarakat
multikultural yang mempunyai banyak budaya, banyak suku bangsa, banyak bahasa
dan aneka ragam adat istiadat dalam suatu tatanan kesatuan sosial dan politik.

I. Ciri-ciri Masyarakat Multikultural

 Terintegrasinya masyarakat ke dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki ciri


khas budaya yang berbeda satu sama lain.

 Lembaga-lembaga sosial saling tergantung satu sama lain karena adanya tingkat
perbedaan budaya yang tinggi
 Kurang mengembangkan konsensus di antara anggota masyarakat.
 Kecenderungan terjadinya konflik lebih besar di antara kelompok satu dengan
yang lain
 Integrasi sosial tumbuh di antara kelompok sosial yang satu dengan yang lain
 Adanya kekuasaan politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain

II. Ciri Ciri Masyarakat Majemuk


  Struktur sosialnya lebih bersifat nonkomplementer
 Sering terjadi konflik sosial yang berbau pada SARA
 Proses integrasinya berlangsung lambat
 Sering terjadinya dominasi ekonomi, politik, dan bahkan sosial budaya
 Struktur budayanya lebih dari satu
 Nilai-nilai dasar hasil kesepakatan bersama susah berkembang

Perbandingan Masyarakat Majemuk dan Multikultural

Perbedaan masyarakat majemuk dan multikultural yang paling mendasar adalah keberadaan
sekelompok masyarakat yang saling berbeda satu sama lain. Dan perbedaan-perbedaan lain
diantara keduanya yaitu:

1. Masyarakat majemuk adalah kelompok masyarakat yang terdiri dari banyak


perbedaan seperti ras, suku, bahasa, agama, strata, budaya, tradisi, dan
sebagainya yang berada pada satu daerah tertentu. Masyarakat yang memiliki
banyak perbedaan ini berjalan apa adanya hingga terkadang sering terjadi konflik
atas perbedaan yang ada.

2. Berbeda dengan masyarakat majemuk, masyarakat multikultural adalah kelompok


masyarakat yang terdiri dari banyak perbedaan, sama seperti masyarakat
majemuk, hanya saja terdapat sebuah kesepakatan yang diakui bersama sehingga
kemungkinan terjadinya konflik bisa dikurangi.

3. Masyarakat majemuk adalah dasar dari terciptanya masyarakat multikultural.


Artinya, masyarakat majemuk bukan berarti adalah masyarakat multikultural tapi
masyarakat multikultural yang pasti sudah di bilang adalah masyarakat majemuk.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, masyarakat majemuk terdiri dari banyak perbedaan
dimana dari perbedaan tersebutlah terkadang terjadi konflik diantara anggota masyarakatnya.
Konflik inilah yang jika ditangani secara bersama-sama bisa mengeluarkan sebuah solusi atau
jalan keluar yang disepakati bersama sehingga konflik tersebut tidak terulang lagi dan
masyarakat majemuk berubah menjadi bentuk masyarakat multicultural.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Masyarakat dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan, karena masyarakat merupakan wadah
dari kebudayaan itu sendiri. Sehingga manusia melahirkan kebudayaan yang dianggap
sebagai nilai- nilai yang hidup bagi masyarakat. Dengan adanya suatu kebudayaan
disebabkan oleh keberadaan manusia itu sendiri, akan tetapi kebudayaan hanya aakan
tumbuh berkembang pada masyarakat yang berjumlah banyak atau manusia yang hidup
secara berkelompok dan beragam suku bangsa.

B. Daftar Pustaka
https://www.merdeka.com/jatim/7-unsur-kebudayaan-universal-dalam-
masyarakat-pahami-penjelasannya-kln.html
http://eprints.umm.ac.id/21986/2/jiptummpp-gdl-debbyfajar-40515-2-babi.pdf
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-kebudayaan-dan-sistem-sosial-
budaya-di-indonesia-1vE5A2vEwbD
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/pengertian-perubahan-kebudayaan-
8736/
https://materiips.com/pengertian-perubahan-kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai