Oleh: Kelompok I
ILMU KEOLAHRAGAAN
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan sosial budaya, politik, ekonomi, teknologi serta pertumbuhan
penduduk yang cukup cepat. langsung atau tidak langsung telah mempengaruhi
tatanan nilai dan budaya suatu bangsa. Secara material arus pertumbuhan dan
perkembangan tersebut seolah-olah berjalan dengan mulus dan menjadi
kebanggaan suatu bangsa. Namun kenyataan sebenarnya telah terjadi kesenjangan
yang sangat mencolok. Di satu pihak telah terwujud bangunan–bangunan mewah
yang dapat di banggakan dan menjadi pusat perhatian, tetapi tidak jauh dari areal
tersebut, tumbuh perkampungan kumuh yang sangat memprihatinkan dan perlu
mendapat perhatian khusus. Pemerataan pembangunan yang selama ini menjadi
salah satu kata kunci di semua lini pemerintahan ternyata tidak berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Munculnya kesenjangan sosial dalam masyarakat
merupakan suatu fakta yang tidak dapat dipungkiri sebagai hasil dari pembangunan
tersebut. Kondisi ini jelas terlihat dari ketimpangan pembangunan wilayah
khususnya daerah perkotaan dan pedesaan. Munculnya pusat-pusat pemerintahan
dan perekonomian di daerah perkotaan membawa pengaruh pada semakin
tingginya tingkat mobilitas dan kompetisi masyarakat dalam upaya memenuhi
kebutuhan ekonominya.
1.2 Kebudayaan
Kebudayaan mencakup banyak hal dalam kehidupan masyarakat. Tak hanya soal
kesenian yang kerap disandingkan dengan kata budaya, kebudayaan juga melingkupi
segala aspek kehidupan suatu masyarakat.
Dalam buku Antropologi Sosial Budaya karya Sriyana, S.Sos, M.Si., Melville J.
Herskovits dan Bronishaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri.
Secara garis besar, definisi kebudayaan adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi
tingkat pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang ada dalam pikiran
manusia serta kehidupan sehari-hari sehingga sifatnya adalah abstrak.
Selain itu, Harsya w Bachtiar dalam buku berjudul Budaya dan Manusia Indonesia
(1985: 1-17) menjelaskan, ada empat tahap perkembangan sistem budaya di Indonesia,
yaitu:
1. Sistem budaya etnik (masing-masing memiliki wilayah budaya yang terdiri dari
18 masyarakat etnik atau lebih)
2. Sistem budaya agama-agama Besar, yang bersumber dari praktek agama-
agama Hindu, Budha, Islam, Kristen, dan Katolik
3. Sistem budaya Indonesia (Bahasa Indonesia/Melayu, nama Indonesia,
Pancasila dan UUD 1945)
4. Sistem Budaya Asing (budaya-budaya India, Belanda, Arab, Cina, Amerika, dan
Jepang)
1.3 Kebudayaan
Mempelajari unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk
memahami beberapa unsur kebudayaan manusia. Kluckhon dalam bukunya yang berjudul
Universal Categories of Culture, membagi kebudayaan yang ditemukan pada semua bangsa di
dunia dari sistem kebudayaan yang sederhana. Seperti masyarakat pedesaan hingga sistem
kebudayaan yang kompleks seperti masyarakat perkotaan.
Kluckhon membagi sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal atau disebut
dengan kultural universal. 7 unsur kebudayaan tersebut adalah bahasa, sistem pengetahuan,
sistem organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi dan mata
pencaharian hidup, sistem religi, serta kesenian.
Berikut ini akan diuraikan 7 unsur kebudayaan universal yang terdapat dalam masyarakat.
Sistem Bahasa
7 unsur kebudayaan universal yang pertama adalah bahasa. Bahasa merupakan
sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau
berhubungan dengan sesamanya.
Kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman
tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya
kepada generasi penerusnya sangat bergantung pada bahasa. Dengan demikian,
bahasa menduduki porsi yang penting dalam analisa kebudayaan manusia.
Sistem Pengetahuan
7 unsur kebudayaan universal yang kedua adalah pengetahuan. Sistem
pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan
teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide
manusia.
Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan
manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupan.
Misalnya, masyarakat biasanya memiliki pengetahuan akan astronomi tradisional,
yakni perhitungan hari berdasarkan atas bulan atau benda-benda langit yang
dianggap memberikan tanda tanda bagi kehidupan manusia.
Tiap kebudayaan selalu mempunyai suatu himpunan pengetahuan tentang alam,
tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada di sekitarnya. Setiap
suku bangsa di dunia memiliki pengetahuan mengenai, antara lain;
a. Alam sekitarnya
b. Tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya.
c. Binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya.
d. Bahan mentah dan benda benda dalam lingkungannya.
Lima sistem mata pencaharian tersebut merupakan jenis mata pencaharian manusia
yang paling tua dan dilakukan oleh sebagian besar masyarakat pada masa lampau. Dan
pada saat ini banyak masyarakat yang beralih ke mata pencaharian lain.
Mata pencaharian meramu pada saat ini sudah lama ditinggalkan karena terbatasnya
sumber daya alam karena semakin banyaknya jumlah penduduk.
Sistem Religi
7 unsur kebudayaan universal yang keenam adalah unsur religi atau keagamaan.
Dalam memahami unsur religi sebagai kebudayaan manusia tidak dapat dipisahkan
dari religious emotion atau emosi keagamaan.
Emosi keagamaan adalah perasaan dalam diri manusia yang mendorongnya
melakukan tindakan-tindakan yang bersifat religius. Emosi keagamaan ini pula yang
memunculkan konsepsi benda-benda yang dianggap sakral dan profan dalam
kehidupan manusia.
Dalam sistem religi terdapat tiga unsur yang harus dipahami selain emosi
keagamaan, yakni sistem keyakinan, sistem upacara keagamaan, dan umat yang
menganut religi itu.
Kesenian
7 unsur kebudayaan universal yang ketujuh adalah kesenian. Perhatian ahli
antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas
kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian
tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti
patung, ukiran, dan hiasan.
Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri atas seni patung, seni relief, seni ukir, seni
lukis, dan seni rias. Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrumental, sedangkan
seni sastra terdiri atas prosa dan puisi. Selain itu, terdapat seni gerak dan seni tari,
yakni seni yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran maupun penglihatan.
Jenis seni tradisional adalah wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan lenong. Sedangkan
seni modern adalah film, lagu, dan koreografi.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang
cukup signifikan terhadap kehidupan manusia. Salah satunya, dengan adanya
internet yang berpengaruh sangat besar terhadap perubahan di dunia pendidikan.
Dengan banyaknya kelebihan internet baik dari sisi efisiensi waktu, lengkapnya
informasi, maupun fleksibelitas membuat buku tidak lagi menjadi satu-satunya
sumber pengetahuan. Ini semua merupakan contoh perubahan budaya di dunia
pendidikan saat ini. Lalu, apa sebenarnya pengertian perubahan kebudayaan itu?
Secara umum, perubahan kebudayaan merupakan perubahan dalam sistem yang
menyangkut ide dalam kehidupan masyarakat. Perubahan kebudayaan juga dapat
dikatakan sebagai terjadinya kondisi ketidaksesuaian antar unsur-unsur budaya yang
ada dan akhirnya menciptakan keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan.
Perubahan kebudayaan sebenarnya lebih mengacu pada sebuah perubahan dalam
proses tata sosial dalam masyarakat. Dimana, perubahan kebudayaan ini dapat
berlangsung dengan sangat cepat ataupun lambat dan umumnya sangat tidak bisa
disadari oleh masyarakat dalam sebuah Negara.
Selo Soemardjan
Selo Soemardjan mengemukakan pendapatnya bahwa perubahan
kebudayaan adalah semua perubahan yang terjadi pada lembaga
kemasyarakatan yang dapat mempengaruhi suatu sistem sosial, baik itu sikap,
nilai-nilai, maupun pola perilaku seseorang yang ada diantara kelompok
dalam masyarakat.
2.1 Globalisasi
Di era sekarang, proses globalisasi rasanya tidak bisa dibendung atau bahkan
semakin cepat penyebarannya. Ini karena kemajuan teknologi hampir di semua
bidang mendukung hal tersebut. Contoh kecil globalisasi adalah seperti
terkoneksinya jaringan internet yang bisa menghubungkan orang dari dua kota
berbeda hingga dari dua benua berbeda. Singkatnya, proses globalisasi sampai
detik ini masih terus berjalan. Semua nilai kebudayaan dari bangsa lain dapat
mudah diketahui dengan layanan internet. Dengan adanya globalisasi, dunia
yang begitu luas dan jarak antarnegara yang jauh tidak lagi menjadi penghalang
untuk saling berhubungan. Dampak globalisasi pun sangat besar.
Dampak Negatif:
Membanjirnya produk impor
Ketergantungan terhadap negara maju
Lapangan kerja semakin sempit
Nilai nilai sosial memudar
2.2 Multikulturaismel dan Masyarakat Majemuk
Menurut Furnivall, masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat yang terdiri atas dua
atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di
dalam satu kesatuan politik.
Konsep multikultural menjelaskan tentang kehadiran dan daya tahan sekelompok orang
dari beragam ras dan etnik minoritas yang mendefinisikan diri mereka secara berbeda
dengan orang lain yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat majemuk adalah masyarakat
multikultural yang mempunyai banyak budaya, banyak suku bangsa, banyak bahasa
dan aneka ragam adat istiadat dalam suatu tatanan kesatuan sosial dan politik.
Lembaga-lembaga sosial saling tergantung satu sama lain karena adanya tingkat
perbedaan budaya yang tinggi
Kurang mengembangkan konsensus di antara anggota masyarakat.
Kecenderungan terjadinya konflik lebih besar di antara kelompok satu dengan
yang lain
Integrasi sosial tumbuh di antara kelompok sosial yang satu dengan yang lain
Adanya kekuasaan politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain
Perbedaan masyarakat majemuk dan multikultural yang paling mendasar adalah keberadaan
sekelompok masyarakat yang saling berbeda satu sama lain. Dan perbedaan-perbedaan lain
diantara keduanya yaitu:
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, masyarakat majemuk terdiri dari banyak perbedaan
dimana dari perbedaan tersebutlah terkadang terjadi konflik diantara anggota masyarakatnya.
Konflik inilah yang jika ditangani secara bersama-sama bisa mengeluarkan sebuah solusi atau
jalan keluar yang disepakati bersama sehingga konflik tersebut tidak terulang lagi dan
masyarakat majemuk berubah menjadi bentuk masyarakat multicultural.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masyarakat dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan, karena masyarakat merupakan wadah
dari kebudayaan itu sendiri. Sehingga manusia melahirkan kebudayaan yang dianggap
sebagai nilai- nilai yang hidup bagi masyarakat. Dengan adanya suatu kebudayaan
disebabkan oleh keberadaan manusia itu sendiri, akan tetapi kebudayaan hanya aakan
tumbuh berkembang pada masyarakat yang berjumlah banyak atau manusia yang hidup
secara berkelompok dan beragam suku bangsa.
B. Daftar Pustaka
https://www.merdeka.com/jatim/7-unsur-kebudayaan-universal-dalam-
masyarakat-pahami-penjelasannya-kln.html
http://eprints.umm.ac.id/21986/2/jiptummpp-gdl-debbyfajar-40515-2-babi.pdf
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-kebudayaan-dan-sistem-sosial-
budaya-di-indonesia-1vE5A2vEwbD
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/pengertian-perubahan-kebudayaan-
8736/
https://materiips.com/pengertian-perubahan-kebudayaan