0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan9 halaman
Bab ini membahas implementasi Wawasan Nusantara dalam berbagai aspek kehidupan seperti sosialisasi, sasaran, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan-keamanan. Sosialisasi dilakukan secara langsung dan tidak langsung melalui pendidikan, komunikasi, dan contoh perilaku untuk menanamkan semangat persatuan. Sasarannya adalah masyarakat Indonesia agar sadar sebagai bangsa yang satu. Secara khusus diterap
Bab ini membahas implementasi Wawasan Nusantara dalam berbagai aspek kehidupan seperti sosialisasi, sasaran, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan-keamanan. Sosialisasi dilakukan secara langsung dan tidak langsung melalui pendidikan, komunikasi, dan contoh perilaku untuk menanamkan semangat persatuan. Sasarannya adalah masyarakat Indonesia agar sadar sebagai bangsa yang satu. Secara khusus diterap
Bab ini membahas implementasi Wawasan Nusantara dalam berbagai aspek kehidupan seperti sosialisasi, sasaran, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan-keamanan. Sosialisasi dilakukan secara langsung dan tidak langsung melalui pendidikan, komunikasi, dan contoh perilaku untuk menanamkan semangat persatuan. Sasarannya adalah masyarakat Indonesia agar sadar sebagai bangsa yang satu. Secara khusus diterap
Untuk mengetuk hati nurani setiap warga negara Indonesia agar sadar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sosialisasi wawasan nusantara dijadikan pola yang mendasai cara berfikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi dan menangani permasalahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berorientasi kepada kepentingan rakyat dan keutuhan wilayah tanah air yang mencakup implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamananserta tantangan-tantangan yang akan muncul. Sosialisasi wawasan nusantara juga berguna agar mencerminkan tanggung jawab berdasarkan pada nilai-nilai pancasila dan UUD 1945 dan dapat memberi arah pandang bangsa Indonesia pada prinsip persatuan dan kesatuan bangsa. 1. Menurut sifat/ atau cara penyampaian, yang dapat dilaksanakan sebagai berikut a. Langsung Dalam penyampaian secara langsung dapat seperti ceramah, diskusi, dan dialog. Penyampain secara langsung lebih efektif dan aktif. Penyampain secara langsung dapat meningkatkan ke aktifan dari pendengar. Sosialisasi secara langsung juga sering digunakan lembaga-lembaga formal. Karena dalam penyampaian secara langsung pendengar dapat bertanya langsung apabila materi yang dijelaskan kurang jelas kepada penyampai materi. Tanpa adanya perantara pendengar dan penyampai akan lebih akbrab dan mengenal. Karena dalam penyampain secara langsung penyampai dan pengdengar bertatap muka secara langsung. Dengan bertatap muka secara langsung pengdengar akan berkonsentrasi dan memperhatikan saat penyampaian materi. Dalam pemnyampaian secara langsung pendengar akan terbiasa untuk tenang dan berkonsentrasi penuh terhadap penyampaian materi. Dan penyampaian secara langsung b. Tidak langsung. Penyampain tidak langsung terdiri dari media elektronik dan media cetak. Penyampain tidak langsung akan lebih sulit di pahami karena dalam penyampain tidak langsung terdapat perantara yaitu media elektronik dan media cetak. Sosialisasi tidak langsung dapat menyulitkan oarang untuk memahami sosialisasi itu sendiri jika penalarannya kurang baik. 2. Menurut metode penyampaian yang berupa : a. Keteladanan Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku kehidupan sehari-hari kepada lingkungannya terutama dengan memberikan contoh-contoh berpikir, bersikap dan bertindak mementingkan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan sehingga timbul semangat kebangsaan yang selalu cinta tanah air. Dengan memberikan contoh yang baik kepada anak usia dini maka diharapkan nantinya dapat memiliki pribadi yang baik dan Orang yang lebih tua harus memiliki sifat yang lebih dewasa agar memberi contoh perilaku yang baik kepada orang lain. Dan menjadi panutannya. b. Edukasi Yakni melalui metode pendekatan formal dan informal. Pendidikan dormal ini dimulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, pendidikan karier di semua strata dan bidang profesi, penataran, kursus dan sebagainya. Dipendidikan formal guru sebagai pembimbing harus dapat memberi didikan yang baik dan nemanamkan pendidikan karekter kepada muridnya. Sedangkan pendidikan non-formal dapat dilaksanakan di lingkungan keluarga, pemukiman, pekerjaan, dan organisasi kemasyarakatan. Dalam lingkup terkecil keluarga harus memberi contoh perilaku yang baik dan nasehat yang dapat mengembangkan perkembangan pada anak. Lingkungan juga harus dalam lingkungan yang baik agar mendapat contoh dan perilaku yang baik yang warga sekitar. c. Komunikasi Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara melalui metode komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang akan mampu menciptakn iklim saling menghargai, menghormati, mawas diri, dan tenggang rasa sehingga terciptanya kesatuan bahasa dan tujuan tentang wawasan nusantara. Dengan memiliki komunikasi yang baik antar sesama masyarakat, maka akan tercipta keharmonisan diantara masyarakat. Masyarakat juga dapat saling membantu. Dalam Komunikasi yang baik masyarakat dapat menyampaikan informasi yang di dapat dari para pemateri dengan penuh tanggungjawab. Komunikasi yang baik sesama masayarakat dapat menyatukan satu sama lainnya, namun komunikasi yang baik dilakukan dengan secara langsung atau bertatap muka. Karena dengan komunikasi secara langsung dapat menggurangi kesalah pahaman informasi yang diberikan. d. Integrasi Tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan/sosialisasi wawasan nusantara melalui metode ini adalah terjalinnya pemahaman tentang wawasan nusantara akan membatasi konflik di Indonesia. Kionflik yang terjadi padat dihadapi nanti dengan mudah, baik pada saat ini maupun di masa mendatang dan akan memantapkan kesadaran untuk mengutamakan kepentingan nasional dan cita-cita tujuan nasional. Dengan kesadaran masyarakat atas persatuan dan kesatuan maka masyarakat dapat menjauhkan diri dari konflik atau masalah yang akan terjadi.
B. Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara
Sasaran utama implementasi wawasan nusantara adalah masyarakat Indonesia. Untuk mengetuk hati nurani setiap masyarakat Indonesia agar sadar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diperlukan pendekatan / pemasyarakatan. Dengan adanya wawasan nusantara dan menerapakan sesuai dengan UUD dan Pancasila, maka kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku perjuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara. Implementasi wawawasan nusantara dapat di terapkan dalam berbagi bidang kehidupan. 1. Dalam bidang politik a. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti uu partai politik, uu pemilihan umum, dan uu pemilihan presiden. pelaksaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa. b. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di ndonesia harus sesuai dengan hukum yang berlaku. seluruh bangsa indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. c. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk meningkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan. 2. Dalam bidang ekonomi Implementasi atau penerapan wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. imlementasi wawasan nusantara senatiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Disamping itu, juga dapat mencerminkan tangung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyaraka antar daerah secara timbal balik serta jelestarian sumber daya alam itu sendiri. Prinsip-prinsip implemantasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi yaitu : a. Kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata. b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah masing-masing dalam pengembangan kehidupn ekonomi. c. Kehidupan perekonomian diseluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem kerakyatan untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya. Dalam bidang ekonomi, implementasi wawasan nusantara akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. contohnya sebagai berikut : 1. Menyeimbangkan keuangan pusat dan daerah dengan keluarnya undang- undang No. 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan daerah. Pembagian yang semula 80% anggaran daerah harus menuggu didatangkan dari pusat, padahal 90% hasil-hasil daerah diserahkan pada pemerintahan pusat kini diubah menjadi Hasil pajak bumi dan bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan 90% untuk daerah Hasil bea perolehan hak tas tanah dan bangunan, 20% untuk pusat 80% untuk daerah Hasil kehutanan, pertambangan, umum, dan perikanan, 20% untuk daerah dan 80% untuk daerah 3. Bidang Sosial Budaya Budaya atau kebudayaan secara etimoologis adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan budi manusia. kebudayaan diungkapkan sebagai cita, rasa, dan karsa. Secara universal kebudayaan masyarakat yang heterogen mempunyai unsur-unsur yang sama, yaitu : a. Sistem religi dan upacara keagamaan sistem masyarakat dan organisasi kemasyarakatan. b. Sistem pengetahuan c. Bahasa d. Sistem mata pencarian e. Sistem teknologi dan peralatan 4. Bidang Pertahanan dan Keamanan a. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan akttif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal- hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran. b. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah juga menjadi ancama bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan. c. Membangun TNI yang professional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi egiatan pengamanan wilayah Indonesia.
C. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara
Tantangan dalam Implementasi Wawasan Nusantara ini dapat dimaksudkan juga penerapan cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa, dan NKRI. Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara bersikap, berpikir, dan bertindak dalam menghadapi berbagai masalah yang bersangkutan dengan kehidupan masyarakat dan Negara. Penerapan wawasan nusantara juga tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok. 1. Pemberdayaan masyarakat Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan kondisi nasional yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas. Dalam hal ini yang mencakup pembangunan nasional harus dapat meratakan pembangunan secara nasional juga. Namun ternyata pembangunan nasional malah tidak merata. Banyak daerah yang tertinggal dari pembangunan. Sehingga dapat menimbulkan kemiskinan dan kesenjangan sosial di masyarakat. Kemiskinan akan menjadi masalah turun temurun yang akan selalu terjadi di masyarakat daerah tertinggal. Dan jika kesenjangan terjadi terus menurus dapat menyebabkan konflik antara si kaya dan si miskin. Jika masalah itu tidak segera diatasi maka semakin banyak pula masalah yang bermunculan. . Sehingga pemberdayaan untuk kepentingan rakyat banyak perlu mendapat prioritas utama mengingat Wawasan Nusantara memiliki makna persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan untuk lebih mempererat kesatuan bangsa Pembangunan di setiap daerah seharusnya dapat direncanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan fasilitas juga harus diberikan kepada daerah yang tingkat kesejahteraan ekonominya rendah. 2. Globalisasi Perkembangan IPTEK , perkembangan IPTEK saat ini sudah sangat maju dan cepat berkembang. Semua orang didunia hampir setiap hari menggunakan IPTEK. Perkembangan IPTEK juga membawa dampak bagi masyarakat Indonesia. Jika masyarakat tidak dapat membentengi diri dengan iman dan kepribadian, itu dapat berdampak buruk bagi masyarakat Indonesia. Dampak yang sering terjadi adalah kecanduan pada IPTEK. Jika sudah seperti itu sulit untuk menganggulanginya. Seperti juga halnya jika masyarakat terlalu sering menggunakan IPTEK, bisa jadi masyarakat akan lupa akan segala hal. Hal ini juga dapat memengaruhi kepribadian dari masyarakat itu sendiri. Ia akan menjadi sosok yang individualisme dan tergantung pada IPTEK. Karena hal itu dapat membahayakan kepribadian masyarakat indonesia, harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup dan bijaksana. Perkembangan Teknologi yang sangat maju dan cepat berkembang tidak hanya berdampak pada mental dan juga kesahatan. Tidak hanya pada kesehatan, tetapi jika kita tidak bisa mengikuti berkembangannya maka bisa terjadi penyisihan. Oleh karena itu kita harus berperan dalam perkembangan IPTEK agar kita dapat memanfaatkannya dengan baik dan 3. Kesadaran Bela Negara Kesadaran bela negara juga dapat menumbuhkan rasa nasionalisme di dalam diri masyarakat. Negara Indonesia adalah negara kepualaun Indonesia di dasarkan atas paham negara kesatuan, menempatkan kewajian di muka sehingga kepentingan umum atau masyarakat, bangsa dan negara harus didahulukan dari kepentingan pribadi dan golongan.Bela negara sesungguhnya adalah suatu sikap mental warga negara sebagai wujud rasa cinta kepada bangsa dan tanah air. Bela negara itu sendiri dapat berupa fisik maupun non-fisik. Bela negara secara fisik adalah pembelaan terhadap setiap hambatan, gangguan, halangan dan tantangan yang dilakukan warga negara untuk melindungi bangsa dan negaranya. Secara non-fisik, bela negara adalah suatu bentuk pembelaan berdasarkan hak-hak, kewajiban dan kehormatan serta profesi dan kemampuan masing-masing warga negara untuk meningkatkan ketahanan nasional dan mampu menghadapi ancaman yang berupa politik, ekonomi dan sosial budaya. Bela negara secara non-fisik dapat berupa melestarikan budaya Indonesia seperti tarian tradisional dan bahasa daerah. Wawasan Nusantara diperlukan kesadaran setiap warga negara Indonesia untuk dapat mengerti, memahami dan menghayati tentang hak dan kewajiban warga negara sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. guna mencapai cita-cita dan tujuan nasional. Saat mempertahankan kemerdekaan Indonesia menunjukan kesadaran bela negara yang optimal, dimana seluruh rakyat bersatu padu berjuang tanpa mengenal perbedaan, tanpa pamrih dan tidak kenal menyerah yang ditunjukan dalam jiwa heroism dan patriotism karena senasib sepenanggungan dan setia kawan melalui perjuangan fisik untuk mengusir penjajah demi merdeka. Di dalam aspek kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan social, memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme, menguasai IPTEK, meningkatkan kualitas SDM guna memiliki daya saing / kompetitif, transparan dan memelihara serta menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.