Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME METODOLOGI KEPERAWATAN

“KONSEP EVALUASI KEPERAWATAN”

Disusun oleh:

Chykita Putri Amanda

203110126

1.A

Dosen Pembimbing :

Ns. Yessi Fadriyanti, M. Kep

D-III KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TA 2020/2021
Pemikiran Kritis dan Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu proses kontinu yang terjadi saat anda melakukan kontak
dengan klien. Setelah melakasanakan intervensi, kumpulkan data subjektif dan objektif dari
klien, keluarga, dan anggota tim kesehatan. Selain itu, anda juga meninjau ulang pengetahuan
tentang status terbaru dari kondisi, terapi, sumber daya pemulihan, dan hasil yang diharapkan.

Gunakan pemikiran kriti dan standar untuk menentukan apakah hasil telah tercapai.
Jika hasil telah terpenuhi, berarti tujuan untuk klien juga telah terpenuhi. Pemikiran kritis
mengarahkan anda untuk menganalisis temuan berdasarkan evaluasi. Selama evaluasi, anda
membuat keputusan klinis dan terus-menerus mengarahkan kembali asuhan keperawatan.

Proses Evaluasi

Proses evaluasi yang menentukan efektivitas asuhan keperawatan meliputi lima unsur:

1. Mengidentifikasi Kriteria dan Standar

Anda mengevaluasi asuhan keperawatan dengan cara mengetahui hal yang harus dicari.
Tujuan dan hasil yang diharapkan dari klien akan memberikan anda kriteria objektif yang
dibutuhkan untuk menilai respon klien terhadap pelayanan.

2. Mengumpulkan Data untuk Menentukan Apakah Kriteria san Standar telah


Dipenuhi

Evaluasi yang benar akan mampu menjawab pertanyaan berikut: Apa respon yang
diberikan klien terhadap asuhan keperawatan? Apakah terapi yang diberikan efektif dalam
meningkatkan kesehatan fisik/emosional klien? Dll.

3. Menginterpretasi dan Meringkas Data

Perbandingan antara harapan dengan temuan sebenarnya akan memungkinkan anda untuk
menginterpretasikan dan menilai kondisi klien dan juga menetukan apakah telah terjadi
perubahan yang sudah diperkirakan. Untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan pencapaian
pelayanan secara objektif, gunakan langkah berikut:

a. Perhatikan kriteria hasil untuk mengidentifikasi perilaku/respon yang diharapkan.


b. Periksa perilaku/respon klien di lapangan.
c. Bandingkan kriteria hasil yang sudah ditetapkan dengan perilaku/respon yang ditemukan
di lapangan.
d. Nilai derajat kesesuaian antara kriteria hasil dan perilaku yang ditemukan di lapangan.
e. Jika tidak ada kesesuaian (atau hanya sedikit kesesuaian), apakah hambatan yang
menyebabkannya? Mengapa tidak sesuai?
4. Mendokumentasikan Temuan dan Setiap Pertimbangan Klinis

Langkah ini merupakan bagian penting dari evaluasi. Untuk membuat keputusan klinis,
dibutuhkan informasi akurat pada rekam medis klien. Saat mendokumentasikan respons klien
terhadap interveni, selalu berikan deskripsi dengan tindakan evaluative yang sama. Tujuan
anda adalah menyajikan data evaluasi yang jelas tentang perbaikan/perburukan kondisi klien.

5. Menghentikan, Meneruskan, atau Merevisi Rencana Keperawatan

Lakukan evaluasi hasil yang diharapkan dan tentukan apakah tujuan telah terpenuhi. Lalu
putuskan apakah dibutuhkan penyesuaian rencana keperawatan. Jika tujuan telah berhasil
terpenuhi, bagian rencana keperawatan tersebut dapat dihentikan. Setelah mengevaluasi klien,
anda mungkin ingin mengubah atau menambahkan diagnosis keperawatan dengan tujuan dan
hasil yang sesuai, dan menegakkan intervensi.

Anda juga harus mendefenisikan ulang prioritas. Ini merupakan langkah penting dalam
pemikiran kritis untuk mengetahui bagaimana kondisi klien mengalami kemajuan dan
bagaimana masalah membaik atau memburuk.

Organisasi pelayanan kesehatan bertanggung jawab dalam mengevaluasi dan


meningkatkan kualitas pelayanan yang mereka selenggarakan. Saat perawat professional
berpikir tentang manajemen hasil, tindakan mereka akan lebih bermakna dan berfokus pada
peningkatan kesehatan klien.
REFERENSI

Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai