Anda di halaman 1dari 1

Case 1

PT X dan PT Y memiliki masing-masing 25 persen dan 15 persen saham biasa yang memiliki hak suara pada
rapat umum pemegang saham pada PT Z. Sementara PT Y memiliki 75 persen saham biasa yang memiliki
hak suara pada rapat umum pemegang saham PT X dan ditentukan bahwa PT X adalah anak perusahaan
dari PT Y. Setelah dilakukan analisis, PT X dan PT Y tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama PT
Z.

Diminta:
Tentukan apakah PT X dan PT Y memiliki pengaruh signifikan atas PT Z. Jelaskan alasannya.

Case 2

Pada tanggal 10 Januari 2020, investor A memiliki investasi sebesar 20% atas saham beredar investee
dengan biaya perolehan Rp350.000.000. Pada saat itu, nilai ekuitas investee adalah Rp1.500.000.000 dan
tidak ada perbedaan antara nilai tercatat dan nilai wajar atas aset dan liabilitas pada investee kecuali atas
Tanah (nilai wajar lebih tinggi Rp 150.000.000 dari nilai tercatat). Setelah dilakukan analisis atas
kepemilikan tersebut, investor A memiliki pengaruh signifikan atas investee. Selama tahun 2020, investee
membagikan dividen pada tanggal 1 April sebesar Rp100.000.000, melaporkan laba bersih sebesar
Rp200.000.000, dan mengakui surplus revaluasi atas aset tetap senilai Rp30.000.000. Pada tanggal 31
Desember 2020, nilai wajar investasi yang dimiliki Investor A pada saham investee adalah Rp 380.000.000.

Diminta:
1. Hitunglah goodwil yang menjadi bagian dari nilai investasi tersebut.
2. Buatlah jurnal yang harus dicatat oleh Investor A atas investasinya pada investee selama tahun 2020.

Case 3

Pada awal tahun 2020, Entitas A dan B (para pihak) membuat pengaturan melalui badan hukum terpisah
(Entitas X) yang mana masing-masing memiliki 60% dan 40% bagian hak suara. Keputusan atas aktivitas
relevan dari pengaturan tersebut mensyaratkan persetujuan 80% hak suara. Bentuk hukum Entitas X
menyatakan bahwa aset dan liabilitas yang dimiliki dalam Entitas X merupakan aset dan liabilitas dari
Entitas X dan bukan aset dan liabilitas Entitas A dan B. Para pihak (A dan B) tidak membuat pengaturan
kontraktual tententu untuk memodifikasi hak dan kewajiban yang diberikan berdasarkan bentuk hukum
Entitas X. Selain itu, Entitas X diharuskan untuk menjual seluruh persediaan yang diproduksi hanya kepada
Entitas A dan B. Penjualan ke pihak lain tidak diperkenankan. Akibatnya liabilitas yang terjadi pada Entitas
X, secara substansi, dipenuhi oleh arus kas yang diterima dari entitas A dan B melalui pembelian mereka
atas output yang dijual oleh Entitas X.

Selama tahun 2020:

1. Total pendapatan Entitas X dari penjualan ke pihak A dan B masing-masing adalah Rp18.000.000 dan
Rp12.000.000.
2. Beban pokok penjualan Entitas X adalah Rp16.000.000.
3. Entitas A menjual kembali seluruh persediaan yang dibeli dari Entitas Z pada tahun 2021.

Diminta:

1. Tentukan jenis pengaturan bersama tersebut.


2. Hitung berapa bagian keuntungan yang diakui oleh Entitas A atas pengaturan bersama tersebut pada
tahun 2020.

Anda mungkin juga menyukai