Anda di halaman 1dari 220

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/341686034

METODOLOGI HUKUM ISLAM Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU

Book · October 2018

CITATIONS READS

0 36

1 author:

Ali Azhar
Islamic University of Indragiri
11 PUBLICATIONS   5 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Ali Azhar on 27 May 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


METODOLOGI HUKUM ISLAM
Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU
all rights reserved
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Ayat 3 dan 4


Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

1. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/ atau tanpa izin Pencipta dan
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hal ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan
/ atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/ atau pidana denda paling banyak
Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
2. Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000.000,00
(empat miliar rupiah).
METODOLOGI HUKUM ISLAM
Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU

Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.

TRUSSMEDIA GRAFIKA
Copyright © 2018, H. Ali Azhar

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.


Dilarang memproduksi atau memperbanyak seluruh atau sebagian dari buku ini dalam
bentuk atau cara apa pun tanpa izin dari penulis dan penerbit

METODOLOGI HUKUM ISLAM


Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU

Penulis:
Dr. H. Ali Azhar, S. Sos., M.H.

Editor/ Penyunting:
Lukman Santoso, M.H.

Penyelaras Akhir:
Minan Nuri Rohman

Cover & Layout:


st. Navisah

Penerbit:
Trussmedia Grafika
Jl. Gunungan, Karang, RT.03, No.18
Singosaren, Banguntapan, Bantul, DIY
Phone. 08 222 923 86 89/ WA: 0857 291 888 25
Email: one_trussmedia@yahoo.com

Cetakan I, Oktober 2018


x + 208; 15 x 23 cm
ISBN: 978-602-5747-28-1
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG

tubziH nad )TJ( hayibraT haamaJ emsimalsI acabmeM .B


48 ..................................................... )ITH( aisenodnI rirhaT
48 .........ratnagneP haubeS :simalsI nakareG acabmeM .1
69 .................................................. )TJ( hayibraT haamaJ .2
Pengantar Penulis
111 ........................................... aisenodnI rirhaT tubziH .3

III BAB
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
121 .......................................................................... AISENODNI
Puji dan syukur yang tak terhingga kita panjatkan kehadirat
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
Allah SWT. atas segala limpahan rahmat dan karunianya,
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
sehingga penulisan buku ini dapat diselesaikan sesuai dengan
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
target penulis.
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
Sejak periode awal sejarah perkembangan Islam, perilaku
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
kehidupan kaum Muslimin dalam keseluruhan aspeknya telah
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
diatur oleh hukum Islam. Dinamika kehidupan bermasyarakat
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
merupakan ciri adanya perubahan. Tidak ada suatu masyarakat
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
yang berhenti pada suatu titik tertentu sepanjang masa, sejarah
631 ....................................................................... hayibraT
peradaban manusia telah membuktikan adanya perubahan yang
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
konstan dan bergerak maju dalam masyarakat. Melalui daya
karsa, daya rasa dan daya cipta, manusia menciptakan benda-
VI BAB
benda budaya sebagai hasil kreasi mereka.
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNU PUK Perubahan-perubahan
GNIL GNAUR MALAyang D AISterjadiENODdalam masyarakat
NI RIR HAT jika
671 ...... SN diamati
U id hadapat yibraTterjadi
haamadalam J ayaDbermacam-macam
rebmuS isasiliboM bentuk.
.A Ada
/isageperubahan
rgA( laisnetyang oP ayterjadi
aD rebm secara
uS nalambat
klupmu(evolusi)
gneM .1dan ada juga
671...........perubahan
.....................cepat
..........(revolusi).
....................Perubahan
....... )noitagelambat
rggA terjadi dengan
iskud sendirinya
orP( lanresebagai tnI ayaDakibat rebmu adaptasi
S naklam masyarakat
iskameM dengan
.2 kondisi
681...........lingkungannya.
...............................Hal
..... )ndemikian
oitcudorP-berbeda fleS/iridndengan
aM perubahan
cepat yang muncul karena telah direncanakan. Dalam kondisi

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU ivxv
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
tersebut, masyarakat membutuhkan solusi hukum yang tidak
saja bersandar pada akar
B. Membaca historisnya
Islamisme Jamaah tetapi juga (JT)
Tarbiyah memilikidan Hizbut
dimensi kontekstual. Qiyâs dalam
Tahrir Indonesia (HTI)kondisi tersebut menjadi
..................................................... 84
pranata yang1.memiliki
Membaca posisi strategis
Gerakan di Ormas
Islamis: Sebuah NU. Qiyâs ......... 84
Pengantar
2. terjadinya
menjadi solusi Jamaah Tarbiyah
fluktuasi(JT) ..................................................
antara kebutuhan ijtihad 96
hukum yang3.kontekstual
Hizbut TahrirdanIndonesia ...........................................
mampu bersinergi dengan 111
kebutuhan masyarakat NU.
BAB
Qiyâs IIIdi NU kemudian menjadi pola ijtihad sekaligus
bermadzhab UMMAH DAN DAWLAH
yang dilakukan oleh NU, DALAM baik bermadzhab PANDANGAN secara
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
qauli  maupun manhaji. Akan tetapi sebenarnya, mayoritas TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
ulama NU hanya memegang dan mempelajari manhaj imam
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Syafi’i. Hal ini terlihat dalam kepustakaan yang menjadi rujukan
Implementasi Islamisme .................................................. 121
dan kurikulum pesantren yang diasuhnya. Kitab-kitab seperti
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
Waraqat, Hujjah al-Wushul, Lam’u al-Jawami’, al-Mushtasyfa,
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
al-Asybah wan al-Nazha’ir dan lain-lain banyak dijumpai
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
pada koleksi kepustakaan mereka dan dibaca (diajarkan)
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
di beberapa pesantren. Namun, akibat perkembangan dan
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
rumitnya persoalan-persoalan hukum baru yang dipertanyakan
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
komunitas warga NU telah memotivasi para kyai muda NU
Tarbiyah ....................................................................... 136
untuk bukan hanya “terhipnotis” mencari ‘ibarah dalam
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
literatur-literatur klasik yang diakui keabsahannya, tetapi lebih
dari itu, mereka mulai “berani” mengkritisi karya-karya ulama
BAB IV
terdahulu (kitab-kitab kuning).
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Atas TAHRIR
dukungan KH. Sahal DALAM
INDONESIA Mahfudh dan KH.
RUANG LINGKUPImron UNS 175
Hamzah, para
A. Mobilisasi Sumber Dayamudzakarah
kyai muda mengadakan Jamaah Tarbiyah denganditema UNS ...... 176
“Telaah Kitab1.Secara Kontekstual”Sumber
Mengumpulkan di Pondok DayaPesantren
Potensial Watu (Agregasi/
Congol-Muntilan-Magelang Jawa Tengah (15-17 Desember
Aggregation) .....................................................................176
1988). Muzakarah (seminar) ini menjadi
2. Memaksimalkan Sumbermomentum Daya Internal penting
(Produksi
menghasilkan pokok-pokok pikiran sebagai berikut; pertama,
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
memahami teks kitab harus dibarengi dengan konteks sosial

vixvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H. Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
historisnya; kedua, mengembangkan kemampuan observasi
tubziHdan nadanalisis
)TJ( hayterhadap
ibraT haamteks aJ em simalsketiga,
kitab; I acabmmemperbanyak
eM .B
48 ...........muqabalah
.....................(perbandingan)
..................... )ITdengan
H( aisenkitab-kitab
odnI rirhaTlain; keempat,
48 .........rameningkatkan
tnagneP haubintensitas eS :simalsdiskusi
I nakarintelektual
eG acabmantara
eM .1pakar disiplin
69 ...........ilmu
.........terkait
............dengan
..............materi
.... )TJ(yang
hayitercantum
braT haamdalam
aJ .2 kitab klasik;
111 .........dan
........kelima,
...............menghadapkan
........... aisenodnkajian
I rirhaT tubkitab
teks ziH .klasik
3 dengan
wacana aktual dan bahasa yang komunikatif.
Buku berjudul “METODOLOGI HUKUMIIISLAM; I BAB
NTelaah
AGNAQiyâs DNAPdalam MALA D HAHukum
Fatwa LWADNU” NAD iniHmerupakan
AMMU kajian
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
komprehensif dinamika aktual hukum Islam di Indonesia.
121 .......................................................................... AISENODNI
Penulisan buku ini juga bertujuan mengembangkan khazanah
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
keilmuan di bidang hukum dan hukum Islam, sehingga
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
Kendati sudah mengupayakan untuk menjadikan buku
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
yang sempurna, namun hadirnya kekurangan dari sajian
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
buku ini semoga merupakan celah bagi para pembaca untuk
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
memberikan masukan-masukan positif demi berkembangnya
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
dialektika metodologi Hukum Islam yang lebih ideal di
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
masa depan. Dengan paradigma yang demikian, diharapkan
631 ....................................................................... hayibraT
aplikasi dan aktualisasi Metodologi Hukum Islam di Indonesia
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
menghasilkan kajian yang komprehensif, orisinil sekaligus
kontekstual dalam memberikan solusi bagi bangsa VI BAdan
B
perkembangan masyarakat. Kepada
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG penerbit, penulis sampaikan
571 SNUbanyak
PUKGNterima
IL GNkasih,
AUR Msemoga
ALAD Apenerbitan
ISENODNbuku
I RIRini
HAbermanfaat
T
dan teriring do’a Ihdinashirotol mustaqiem,
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A Jazakumullah
/isageKhairan
rgA( laisKatsiran.
netoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
671..................................................................... )noitagerggA
Indragiri Hilir, Oktober 2018
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681............................................... )noitcudorPPenulis -fleS/iridnaM

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU ivvii
x
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG

tubziH nad )TJ( hayibraT haamaJ emsimalsI acabmeM .B


Daftar Isi
48 ..................................................... )ITH( aisenodnI rirhaT
48 .........ratnagneP haubeS :simalsI nakareG acabmeM .1
69 .................................................. )TJ( hayibraT haamaJ .2
111 ........................................... aisenodnI rirhaT tubziH .3

Pengantar Penulis ~ v
III BAB
Daftar Isi ~ ix
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
121 .......................................................................... AISENODNI
BAB I
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
121 .........PENDAHULUAN
......................................... em ~ 1simalsI isatnemelpmI
721 .........A.
.......Latar
.... halw Belakang
aD nad h~am 1 mU pesnoK imahameM .B
721 .........B.
.......Kerangka
....................Pikir
...........~..13
........ hammU pesnoK .1
031 .........C.
.......Metodologi
........................Kajian
..............~..20
.. halwaD pesnoK .2
haamaJD. nagSistematika
nadnaP malad halwa~ D
Buku 24nad hammU pesnoK .C
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
haaBABmaJ nII agnadnaP malad halwaD nad hammU .1
631 ....................................................................... hayibraT
QIYÂS: SEBUAH METODOLOGI DAN
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
SUMBER PENETAPAN HUKUM ~ 27
A. Ijtihâd dan Fatwa ~ 28 VI BAB
TUBZB.
IH NQiyâs
AD Hdalam
AYIBRALintasan
T HAAMSejarah ~ S50NAKAREG
AJ LAISO
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SNBABU id h IIIayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
/isageSTRUKTUR
rgA( laisnetoP ayaQIYÂS D rebmuS~n101 aklupmugneM .1
671..................................................................... )noitagerggA
A. Kasus Asal ~ 101
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
B. Kasus Cabang ~ 125
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM
C. ‘Illat ~ 133

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU ix
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
BAB VI
B. Membaca Islamisme Jamaah Tarbiyah (JT) dan Hizbut
ANALISIS METODOLOGI QIYÂS
Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
TERHADAP FATWA HUKUM NU ~ 163
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
A. Sekilas Sejarah NUTarbiyah
2. Jamaah ~ 163 (JT) .................................................. 96
B. NU dan3. Pemikiran Hukum
Hizbut Tahrir dengan
Indonesia Pendekatan
........................................... 111
Bermadzhab ~ 165
C. BAB
Mekanisme
III Pemecahan Masalah ~ 174
a. Metode
UMMAH Qauly
DAN ~ 174
DAWLAH DALAM PANDANGAN
JAMAAH
b. Metode TARBIYAH
Ilhaqi ~ 176 DAN HIZBUT TAHRIR
INDONESIA ..........................................................................
c. Metode Manhaji ~ 176 121
D. QiyâsA.dalam
Syumuliyah Islam:NU
Pandangan Sebuah ~ 177Kerangka Acuan bagi
E. Metode Im plementasi
Ilhaq; SebuahIslamisme
Fenomena ..................................................
Qiyâs ala NU ~ 179 121
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
BAB V 2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
PENUTUP ~ 183Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
C. Konsep
A. Kesimpulan ~ 183dan HTI ............................................................. 136
Tarbiyah
B. Saran ~ 185
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Tarbiyah ....................................................................... 136
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
Glosarium ~ 186
Daftar
BAB Pustaka
IV ~ 187
Indeks ~ GERAKAN
199 SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Tentang TAHRIR
Penulis ~INDONESIA
205 DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Aggregation) .....................................................................176
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
Mandiri/Self-Production) ...............................................186

xxvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H. Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
urugreP id kitiloP malsI nakareG Gerakan Islam Politik di Pergurua

haamaJ emsimalsI acabmeM .B B. Membaca Islamisme Jamaah T


........... )ITH( aisenodnI rirhaT BAB I
Tahrir Indonesia (HTI) ...........
simalsI nakareG acabmeM .1 1. Membaca Gerakan Islamis
........ )TJ( hayibraT haamaJ .2 2. Jamaah Tarbiyah (JT) ........
... aisenodnI rirhaT tubziH .3 PENDAHULUAN 3. Hizbut Tahrir Indonesia ...

III BAB BAB III


LAD HALWAD NAD HAMMU UMMAH DAN DAWLAH DALA
IH NAD HAYIBRAT HAAMAJ JAMAAH TARBIYAH DAN HIZ
.................................. AISENODNI INDONESIA ..................................
reK haubeS :malsI hayilumuyS .A A. Syumuliyah Islam: Sebuah Ker
.......... emsim A.
alsILatar
isatneBelakang
melpmI Implementasi Islamisme ..........
d hammU pesnoK imahameM .B B. Memahami Konsep Ummah d
Istilah Qiyâs biasa digunakan dalam beberapa disiplin
................. hammU pesnoK .1 1. Konsep Ummah .................
kajian keislaman yang berbeda, di antaranya hukum Islam,
.................. halwaD pesnoK .2 2. Konsep Dawlah ..................
bahasa, kalam/teologi, dan logika/filsafat. Dalam kajian hukum
halwaD nad hammU pesnoK .C C. Konsep Ummah dan Dawlah d
Islam, Qiyâs ditempatkan pada posisi keempat dari urutan dalil
..................... ITH nad hayibraT Tarbiyah dan HTI .....................
hukum, Alqur’an, Sunnah, Ijma’ dan Qiyâs. Qiyâs lahir paling
alad halwaD nad hammU .1 1. Ummah dan Dawlah dalam
belakang, ia dianggap sebagai prinsip, dasar atau sumber hukum
............................... hayibraT Tarbiyah ...............................
yang keempat, seperti sumber-sumber lainnya. Sebenarnya
alad halwaD nad hammU .2 2. Ummah dan Dawlah dalam
Qiyâs adalah salah satu cara ijtihâd dan bukan sebagai sumber
hukum seperti yang digambarkan pada keempat perangkat teori
VI BAB BAB IV
hukum di atas.1 Alasannya adalah ia bukan ḫujjah (otoritas)
AT HAAMAJ LAISOS NAKAREG GERAKAN SOSIAL JAMAAH TA
R MALAD AISENODNI RIRHAT
Para ahli ushûl al-fiqh membedakan antara dalil TAHRIR
dan sumberINDONESIA
hukum. Sumber DALAM RU
1

merupakan wadah yang darinya hukum diambil. Sedangkan dalil hanya merupakan
amaJ ayaD repetunjuk bmuS dimana isasililetak
boMkeberadaan
.A A. Mobilisasi
hukum. Dengan demikian Sumber
al-Qur’an dan sunnah Daya Jamaa
dapat
D rebmuS naklupmugneM .1 disebur dengan sumber sekaligus dalil, sedangkan ijma’ dan qiyâs
1. Mengumpulkanhanya dapat Sumber Da
disebut dalil. Penjelasan lebih lanjut lihat Muhammad Hasyim Kamali, The Principles
........................of noitagJurisprudence,
.. )Islamic erggA (Cambridge: The Islamic Texts Society, Aggre gation)
1991), hlm. ..........................
30.,
Amir
D rebmuS naklamiskameM .2 Syarifuddin, Ushûl Fiqh, jilid 1 (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997),
2. Memaksimalkan hlm. Sumber D
44. Namun Wahbah al-Zuhaili memberikan definisi kompromis, di mana sumber
.... )noitcudorPhukum -fleS/berarti
iridna“Dalil
M Shara’ yang dengannya hukum-hukum Syar’iyyah Mandiri/Self-Production)
digali”. Maka ....
dengan demikian ungkapan sumber dan dalil tidak konfrontatif. Lihat Wahbah al-
Zuhaili, Ushûl al-Fiqh al-Islami, (Damaskus: Dar al-Fikr, 2005), Juz I, hlm. 401.

iv1x
xvi
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
dan bukan pula sumber yang berdiri sendiri. Ia merupakan
proses ijtihâd yang sistematis
B. Membaca Islamisme untuk mengungkap
Jamaah Tarbiyah ketetapan
(JT) dan Hizbut
hukum. Ia sepenuhnya bergantung
Tahrir Indonesia (HTI) pada sumber hukum yang
..................................................... 84
lain, baik al-Qur’ân maupunGerakan
1. Membaca sunnah.Islamis:
Terkadang Sebuah ia didasarkan
Pengantar......... 84
2. Jamaah
pada Ijma’, yang Tarbiyah
juga mencari (JT) ..................................................
dukungan pada kedua sumber 96
3. Hizbut
tersebut. Dengan demikianTahrir
semua Indonesia
sumber tersebut ...........................................
saling terkait 111
dan pada dasarnya merujuk pada satu sumber, yaitu al-Qur’an.
BAB III fungsi Qiyâs dalam ushûl al-fiqh untuk memperluas
Sedangkan
hukum yang UMMAH
secara DAN DAWLAH
tekstual tidak terdapatDALAM dalamPANDANGAN
Al-Qur’an
dan Sunnah.JAMAAH
KarenaTARBIYAH
tidak semuaDAN persoalanHIZBUT yangTAHRIRterjadi ada
INDONESIA ..........................................................................
penjelasannya secara tekstual di dalam Alqur’an dan Sunnah. 121
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Dilihat dari fungsi Qiyâs inilah al-Shâfi’î sejak semula
‫ن‬
mengatakan bahwa Qiyâs adalah ijtihâd itu sendiri (� ‫�ه�م�ا ا ��س���م�ا‬
Implementasi Islamisme .................................................. 121

‫)�ل���م�ع ن�ى وا ح�د‬.2 Artinya, Qiyâs tidak bisa terjadi apabila ada hukum
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
yang pasti dari al-Qur’an atau al-Sunnah, karena hukum dari
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
keduanya harus diikuti. Sedangkan apabila tidak terdapat
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
hukum pasti dari keduanya, maka seseorang harus melalui jalan
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
yang benar dalam memperoleh pengetahuan akan ketetapan
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
hukumnya yaitu dengan menggunakan petunjuk (al-dilâlah).
Tarbiyah ....................................................................... 136
Menggunakan petunjuk hukum dengan segala perangkatnya
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
disebut dengan ijtihâd, dan ia tidak bisa dilakukan kecuali ada
petunjuk itu sendiri yaitu Qiyâs. Oleh karena itu Qiyâs adalah
BAB IV
ijtihâd dan ijtihâd itu adalah mengoperasikan Qiyâs. Tentang
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
hal ini al-Shâfi’î menjelaskan:
‫� ق ف ف ل ��ة �م � �ة‬ ‫ك �م�ا ن� ز ����م��س ف ف‬ ‫ ق��ل� ت‬...... 176
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
‫ع��لى��س�ب� ي��ل ا �لح‬Daya ‫� ز‬
‫ وع��لي��ه‬,A. ‫������ي���ه د ا ل� و‬Sumber
‫ج ود‬Mobilisasi ‫��ل �����ي���ه ح ك�م‬Tarbiyah
‫لا ��ما و‬Jamaah ‫ب‬ ‫ �ل �ل‬di:�
‫م‬
UNS
‫حق‬ �� ‫��ل ��س�ب��� ا‬1.
‫ل‬ ‫�ة‬ ‫ن‬ ‫ف‬
� ‫ن‬ ‫�ذ‬ ‫ت‬ ‫ا �ذ ا ن‬
‫( ف�ي���ه ب��عي�� ن���ه ح ك‬Agregasi/
� ‫��� ي���ه ب��عي�����ه ط�ل� ب� ا �ل�د لا �ل� عى ي ل‬
Mengumpulkan ‫ وا ا �ل�م ي� ك‬.‫ ا �ب��ا ع�ه‬,‫�م‬
Sumber Daya �Potensial � ‫كا‬

3 �� ‫� ق‬ ‫ت‬ ‫ت‬ ‫ف‬
‫ والا ج�����ه�ا د ا ل����ي���ا س‬.‫�ي���ه ب�ا لا ج�����ه�ا د‬
Aggregation) .....................................................................176
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
2
Muhammad Mandiri/Self-Production)
bin Idrisi l-Sysyâfi’î, Al-Risalah (Beirut: ...............................................186
Daru l-Kutubi l-‘Ilmiyyah,
tanpa tahun), hlm.477.
3
Ibid.

2xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H. Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Dalam disiplin bahasa Arab, Qiyâs ditempatkan pada
tubziHposisi nad )T J( haydalam
ketiga ibraT hderetanaamaJ eurutanmsimalsdalil I acadalam
bmeM cabang
.B ilmu
48 ...........ini,
........yaitu
..........al-ssamâ’
.................atau
....... al-riwâyah,
)ITH( aisenoijmâ’ dnI,rdan
irhaTQiyâs. Fungsi
48 .........raQiyâs
tnagndalameP haub haleS ini:simuntuk
alsI namemperluas
kareG acabmkalam eM .1Arab dengan
69 ...........cara
........meng-qiyâs-kan
.............................pada
.. )TJpola
( haybahasa
ibraT hyang aamada.
aJ .Ibn
2 Anbari (w.
111 .........557
........H)
......mendefinisikan
.................... aiseQiyâs
nodnIsebagairirhaT “membawa
tubziH .3 (ḫaml) far’”
kepada ashl karena ada ‘illat dan memberlakukan hukm ashl
kepada cabang tersebut.4 Dengan kata lain ketetapan III hukum
BAB
Nbagi
AGNkasus ADNA P MAL(far’)
cabang AD Hdidasarkan
ALWAD Npada AD Hketetapan
AMMU hukum
R I R H A T T U B Z I H N A D H
kasus pokok (ashl) karena ada sifat yang menghubungkanA Y IB R A T H A AMAJ
121 .........(washf
............jami’)
...........antara
............keduanya. ............ A
..................Definisi ISE
Ibn NODN
Anbari I terkesan
ini
igab nadengan
mirip ucA akdefinisi
gnareK yang haubeumum S :malsdalam I hayililmu
umuyHukum
S .A Islam,
121 .........seperti
.............yang
........diungkapkan
.................... em simalsI idengan
al-Âmidî, satnemmengutip
elpmI pendapat
721 .........Abu .. halwaal-Basri,
.........Ḫusain D nad hamengemukakan
mmU pesnoK imdefinisi ahameMQiyâs.B sebagai
721 .........“penerapan
.....................hukum
.............ashl ...... ham
........kepada far’mU pesnoada
karena K kesamaan
.1 ‘illah
031 .........antara ..................5................... halwaD pesnoK .2
............keduanya”.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
Walaupun secara teknis tidak sama persis, kemiripan Qiyâs
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
dalam ilmu logika juga terlihat jelas dengan pandangan dua
haamaJ nagnadna6P malad halwaD nad hammU .1
disiplin di atas. Dalam ilmu logika, yang merupakan salah satu
631 ....................................................................... hayibraT
Abi Barakat ibn Anbari, luma’u l-Adillah, (ttp, 1988), hlm. 93.
451 .......... Kamaluddin
4
ITH nagnad naP malad halwaD nad hammU .2
Bandingkan dengan Said al-Afghani, Fî Ushûli l-Nahwi, (Beirut: Al-Maktab Al-
Islami, 1987), hlm. 78.
5
Saifuddin Abi Hasani l-Âmidî, Al-Iḫkâm fî Ushûli l-Ahkâm, (Beirut: Daru l-Fikr,
2003), juz II, hlm. 126. Definisi senada hanya berbeda redaksi ada pada hampir
VI BAB
TUBZIH NADahli
seluruh Hushûl
AYIBdari RAberbagai
T HAA MAJ Lmisalnya
kalangan, AISOS ibn NAQudamah
KAREG (salah seorang
pemuka Hanabilah), mendefinisikan dengan : “menetapkan hukum yang serupa
571 SNU PterhadapUKGNsesuatu IL GNyang AURlain Mkarena
ALAD AISENODNI RIRHAT
terdapat kesamaan ‘illat”, lihat. Abdu l-Karîm
671 ...... SNU binid ‘Alîhbin
ayiMuḫammadi
braT haaml-Namlah, aJ ayaDIthâfu rebm uS il-Bashâiri
dzawi sasilibobiMSyarḫi
.A Raudhautu
l-Nâziri fî Ushûli l-Fiqhi ‘alâ Madzhabi l-Imâmi Ahmada bin Hambali, Vol.7 (Riyadh:
/isagergDâru A( ll-‘aAissimah,
netoP1996),ayaD rebmuS naklupmugneM .1
hlm. 28., di kalangan mazhab Hanafi, ada Ibn Hajib yang
671..............mendefinisikan
......................dengan
...........“kesamaan ...... )nofuru’
................hukum itagdengan
erggA Ashl karena terdapat
kesamaan ‘illat”, lihat. Muhammad bin Mahmud bin Ahmad al-Baberti Al-Hanafi,
iskudoAl-Rudûd
rP( lanwan retnl-Nuqûd;
I ayaDSyarh rebm uS naklaIbni
Mukhtashari misl-Hajib,
kamevol.
M 2 .(Riyadh:
2 Maktabatu
681..............l-Rusyd
...........Nasyirun,
.............2005), )no456.
.........hlm. itcudorP-fleS/iridnaM
6
Kemiripan tersebut tidaklah aneh karena muara dari disiplin ilmu keislaman adalah
bahasa arab. Lihat, “Struktur logika dalam teori hukum Islam (telaah atas teori qiyâs

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU ivx3
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
cabang filsafat, Qiyâs dipahami sebagai “menetapkan sesuatu
serupa dengan sesuatu Islamisme
B. Membaca yang lain”.Jamaah
7
DalamTarbiyah
ruang yang (JT) lebih
dan Hizbut
teknis, ia beroperasi pada penetapan
Tahrir Indonesia terhadap sesuatu yang
(HTI) ..................................................... 84
inderawi, yang1. diperoleh
Membacadari dua premis.
Gerakan Islamis:Pada
Sebuah setiap premis ......... 84
Pengantar
tersebut harus2.ada
Jamaah Tarbiyah
petunjuk (JT) ..................................................
yang sama, sehingga dapat ditarik 96
3. ataupun
hukum afirmatif Hizbut Tahrir
negatif.Indonesia
Pembuktian ...........................................
yang meyakinkah 111
hanya dapat diperoleh dengan cara membuat penalaran
BAB III Qiyâs yang akurat.8
berdasarkan
UMMAH
Persamaan DAN
di atas akanDAWLAH DALAM
terus berlanjut PANDANGAN
pada kajian lanjutan
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
dalam sistem penalaran masing-masing disiplin. Sehingga TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
pelacakan latar belakang persamaan tersebut dalam ranah
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
historis dirasa perlu ditelusuri. Dengan demikian akan terlihat
Implementasi Islamisme .................................................. 121
hubungan, perbedaan, persamaan, dan independensi setiap
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
bidang.
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Lebih jauh dalam kajian hukum Islam, perbedaan pendapat
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
tentang Qiyâs terjadi dalam hal penilaian keabsahan Qiyâs untuk
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
dijadikan sebagai salah satu metode untuk mengistinbathkan
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
hukum dalam Islam. Mayoritas ulama’ menerima Qiyâs sebagai
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
salah satu metode ijtihâd, walaupun dengan tingkat penerimaan
Tarbiyah ....................................................................... 136
yang berbeda. Tetapi Ibn Hazm menolak Qiyâs untuk dijadikan
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
metode istinbath dalam hukum Islam. Sesungguhnya perbedaan
pandangan
BAB IV
terhadap kehujjahan Qiyâs terpulang pada seberapa
banyak peran ra’y, atau akal dalam menentukan hukum yang
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
tidak terdapat ketetapannya
TAHRIR INDONESIA dalam nash, yang
DALAM RUANG padaLINGKUP
gilirannya UNS 175
memunculkan kualifikasiSumber
A. Mobilisasi sah danDaya tidaknyaJamaah Tarbiyah Qiyâs.
penggunaan di UNS ...... 176
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
dan double movement)” dalam www.scribd.com/doc/61739646/struktur-logika-
Aggregation) .....................................................................176
dalam-teori-hukum-islam. (25 desember 2011)
7
2. Memaksimalkan
Ahmad al-Damanhuri, Sumber
Syarhu Idhahi l-Mubham, Daya al-Haramain,
(Singapura: Internal (Produksitanpa
tahun), hlm. 12.
8
Muhammad bin ‘AbdMandiri/Self-Production) ...............................................186
al-Karimi l-Sysyahrastani, al-Milâl wa l-Nnihâl, (Beirut: Dâr
al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2007), juz III, hlm. 542.

4xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H. Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Adalah mengherankan pada seorang Ibn Hazm, yang
tubziHmerupakan
nad )TJ( hasalah yibrasatuT hatokohamaJ edan msim alslogika,
ahli I acabm iaejustru
M .B menolak
48 ...........Qiyâs.
.............Ada
9 .......beberapa
................alasan
...... )IT H( aiseniaod
mengapa nI rirhaT penggunaan
menentang
48 .........raQiyâs
tnagndalam eP hauhukum.
beS :simaIalsImengakui nakareG apenggunaancabmeM .1 Qiyâs dalam
69 ...........ilmu
.........fisika,
...........tetapi
...........tidak
........ dalam
)TJ( hailmu-ilmu
yibraT haakeagamaan,
maJ .2 terutama
111 .........hukum
...............Islam.
.............Sebagai
...... aisenseorang
odnI rirh aT tlogika
ahli ubziH ia .3 mempunyai
pemikiran yang mendalam tentang Alquran dan menemukan
hanya ada tiga sumber hukum: Alqur’an, Al-SunnahIIdan I BA B .
Ijma’
NIaAberpendapat
GNADNAP M ALAumat
bahwa D HAIslam LWAtidak D NA D HAMuntuk
dituntut MU mencari
R I R H A T T U B Z I H N A D
sebab-sebab perintah Tuhan. Jika seseorang mengambil H A Y IB R A T H A A M AJ sebab
121 .........suatu
...........ketetapan
..................hukum
.............dan ............... AISbahwa
........menganggap ENODitu NIjuga yang
igab naucA ak
dikehendaki gnarTuhan,
oleh eK hauhal beS itu lsI hayilumukeputusan
:mamerupakan yS .A yang
121 .........sewenang-wenang.
....................................Jika
..... em s i m a ls I i sa tn em e lp
pintu sebab-akibat, aturan-aturanm I
........... hterbuka,
721 .........syari’ah alwaD nmaka ad haakan mmU pesnoterjadi
banyak K imah ameM .B di antara
perselisihan
721 .........manusia
................dan
........kekacauan .... hamelanda
....................akan mmU peshukum. noK .1Menurutnya,
031 .........dalam
............hukum
..............tidak
..........ada ...... habagi
.......ruang lwaDakal pesnsama
oK sekali.
.2 Hukum
haamaJdidasarkan
nagnadnaPpada malanash d hayanglwaDdiwahyukan
nad hammUTuhan. pesnoK 10 .C

631 ............................................................. ITH nad hayibraT


Ia menganggap bahwa logika dan hukum adalah dua
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
ilmu yang terpisah, dan merupakan kesalahan yang besar
631 ....................................................................... hayibraT
menyamakan satu dengan lainnya. Dalam logika, sarana-
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
sarana untuk memperoleh pengetahuan adalah persepsi indera,
penyelidikan dan sebab-sebab. Sedang dalam hukum sarana
VI BAB
untuk memperoleh pengetahuan adalah wahyu. Ada perbedaan
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
besar antara objek yang tidak terlihat (mughîbât) dengan objek-
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
objek fisik (thabi’iyyât). Benar bahwa hasil keduanya kadang-
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
kadang bertepatan. Tetapi seseorang tidak boleh tertipu oleh
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
ketepatan ini, karena premis kedua ilmu itu berbeda. Karena
671..................................................................... )noitagerggA
iskud 9
oPenolakan
rP( lanribn etnHazm
I ayatehadap
D rebqiyâs
muSia n aklamisdalam
bentangkan kamebukunya
M .2Al-Ihkâm fî ushûli
l-Ahkâm, (Beirut: Dâru l-Kutubi l-‘Ilmiyyah, tt) dan bukunya tentang logika, al-
681..............Taqrîb
.........li..Haddi
.........l-Mantiq, )noitcDar
.............(Beirut: udoal-Fikr,
rP-flett).
S/iridnaM
10
Abu Muhammad ‘Ali ibn Hazm, Al-Ihkâm… hlm. 515.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU ivx5
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
itu, syari’ah tidak boleh disamakan dengan ilmu-ilmu kealaman.
Syari’ah didasarkan
B. Membaca pada premis-premis
Islamisme yang diambil
Jamaah Tarbiyah (JT) dan dariHizbut
Alur’an, sunnah danIndonesia
Tahrir Ijma’ ulama’
.
(HTI)
11 ..................................................... 84
Mayoritas1.ahli
Membaca Gerakan Islamis:
hukum menerima keberadaan Sebuah QiyâsPengantar
sebagai ......... 84
sumber dan 2. dalilJamaah
hukumTarbiyah
dengan (JT) ..................................................
mendasarkan pada alasan 96
naqliyyah dan3.‘aqliyyah.
Hizbut 12
Tahrir
Di sini Indonesia
penulis hanya ...........................................
memaparkan 111
jawaban Muhammad Abu Zahrah, sebagai sanggahan orang
BAB
yang III Qiyâs, yaitu: “… (dengan demikian) mereka telah
menolak
menetapkan UMMAH
(hukum) DAN DAWLAH
bahwa air kencing DALAM manusia PANDANGAN
adalah najis
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
karena ada nash dan air kencing babi suci karena tidak terdapat TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
nash yang membicarakan masalah ini..”.13 Hemat penulis,
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
perbedaan pandangan tersebut terjadi hanya dalam wacana
Implementasi Islamisme .................................................. 121
teoritis yang akan berhenti pada tarik ulur penggunaan istilah
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
yang ingin diajukan oleh setiap aliran pemikiran dan akan
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
terhenti bila berhadapan dengan masalah praktis dan kasuistik.
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
Oleh karena itu perlu diadakan pengamatan yang mendalam
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
atas setiap bangunan teoritis tersebut, untuk kemudian pada
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
gilirannya dapat terhubung secara sinambung dalam masalah
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
yang bersentuhan langsung dengan peristiwa-peristiwa hukum
Tarbiyah ....................................................................... 136
yang terjadi di masyarakat.
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
Pemetaan terhadap Qiyâs tidak berhenti hanya pada
menerima
BAB IV
dan menolak. Dinamika yang me warnai
perkembangan metodologi ini lebih banyak dipengaruhi oleh
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
intensitasTAHRIR
penerimaan terhadapnya.
INDONESIA DALAMDalam hal ini,
RUANG berbagai UNS 175
LINGKUP
tema didiskusikan secara
A. Mobilisasi intensif,
Sumber sepertiTarbiyah
Daya Jamaah menetapkan
di UNS ...... 176
11
Abû Muhammad 1.‘AliMengumpulkan
ibn Hazm, Al-Taqrîb…Sumber Daya
hlm. 144, 163, 170 Potensial
dan 202. (Agregasi/
12
Sejumlah bukti dipaparkan cukup panjang dapat dilihat dalam Wahbah al-Zuhaili,
Aggregation) .....................................................................176
Ushûl…, hlm. 591-597.; Badruddin Muhammad bin Bahadur bin Abdullah al-
2. l-Muhît
Zarkasyi, al-Bahru Memaksimalkan
fî Ushûl al-Fiqh,Sumber Daya
vol.5 (Kuwait: DarInternal
al-Safwah,(Produksi
1992),
hlm.16-21., Mandiri/Self-Production) ...............................................186
13
Muhammad Abu Zahrah, Ushûl al-Fiqh, (Mesir: Dar al-Fikr al-‘Arabi, 1973), hlm. 217.

6xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H. Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
definisi, memberikan klasifikasi, macam-macam, dan tata cara
tubziHmerumuskan
nad )TJ( hayhukum ibraT haberdasarkan
amaJ emsimQiyâs,
alsI acseluruhnya
abmeM .B memiliki
48 ...........bagian
.............yang
.........diperdebatkan.
.................... )ITH( aisenodnI rirhaT
14

48 .........ratnaGejala
gneP hpemikiran
aubeS :simadilsIatas naktidak
areGterjadi
acabmdieMIndonesia,
.1 dalam
69 ...........bentuk
..............tema
..........secara
............khusus.
... )TJ( hNamun
ayibraTdemikian,
haamaJ .kita
2 juga tidak
111 .........bisa
.........mengabaikan
......................... fakta
aisenobahwa
dnI rirhtelah
aT tub ziH .3
ditetapkan berbagai
keputusan hukum/fatwa, baik dari perseorangan maupun
kelompok/organisasi. Kenyataan ini secara apriori mengajak III BAkita
B
Nuntuk
AGNA DNAP bahwa
percaya MALAtelah D HA LWAD
terjadi NAD HApemikiran
pergolakan MMU yang
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
besar mengiringi proses ditetapkannya putusan-putusan/fatwa-
121 .......................................................................... AISENODNI
fatwa tersebut.
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
Mohammad Atho Mudzhar melaporkan maraknya kegiatan
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
penggalian hukum yang kemudian difatwakan oleh individu
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
atau kelompok. Dengan pemetaan yang ia anggap menjadi
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
tren pemikiran hukum Islam yang terjadi pada abad 19, yaitu
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
Negara-Negara yang menganggap Syari’at merupakan hukum
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
dasar, dan negeri-negeri yang menerima hukum sekuler secara
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
utuh. Akibat dari kedua tren ini bertolak belakang, satu sisi
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
aktivitas pemikiran hukum terus berlanjut, sedangkan sisi yang
631 ....................................................................... hayibraT
lain tidak massif atau bahkan terhenti. Indonesia digolongkan
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
pada tren yang ketiga yang berusaha mencapai kompromi antara
kedua wilayah hukum tersebut. Dalam bentuk ini, V kedua
I BABsisi
TUBZhukum
IH NADditerima dan
ATditerapkan
HAAMAJ Ldalam
AISOSwaktu
NAKbersamaan.
15
HAYIBR AREG
571 SNU PUK Terhadap
GNIL GNA pemetaan
UR MALAD yang AISE ketiga
NODNini I RIAtho
RHATMudzhar
671 ...... SNmenyebut.
U id hayib“dapat raT hadiharapkan
amaJ ayaD rberjalan ebmuS isterus
asilibserta
oM .merupakan
A
/isage14r gAhmad
A( laiHasan
snetosecara
P ayakhusus
D reb muS naklupsalah
mendedikasikan mug nekaryanya
satu M .1 tentang masalah
yang didalamnya secara rinci menjelaskan beragam pemetaan pemikiran yang
671..............berbeda
...........dari
......–hampir-
.............seluruh
...........materi .... )nAhmad
...........Lihat: oitageHasan;
rggA Penalaran Analogis di
iskudodalam rP( lHukum
anretnIslam,
I ayaterj.
D rWidyawati,
ebmuS n(Bandung: aklamisPustaka,
kameM 2001)..2
15
Mohammad Atho Mudzhar, Fatwa-fatwa Majelis Ulama Indonesia; Sebuah Studi
681..............tentang
...........Pemikiran ........ )nIslam
..............Hukum oitcudidoIndonesia,
rP-fleS/1975-1988,
iridnaM edisi DwiBahasa, terj.
Soedarso Soekarno (Jakarta: INIS,1993), hlm. 3.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU ivx7
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
gejala yang sangat penting bagi perkembangan pemikiran hukum
Islam”. Meskipun kemudian
B. Membaca dalam Jamaah
Islamisme laporannya, Atho (JT)
Tarbiyah Mudzhardan Hizbut
membuktikan bahwa
Tahrir pemikiran
Indonesia (HTI) hukum di Indonesia lebih
..................................................... 84
didominashi 1.danMembaca
dipengaruhi
Gerakanoleh Islamis:
pemikiran Sebuah fiqhPengantar
mazhab ......... 84
2. pemikiran
Syafi’i.16 Produk Jamaah Tarbiyah
hukum(JT) ..................................................
di Indonesia secara umum 96
sebagaimana3.juga Hizbut
dalamTahrir
tradisiIndonesia ...........................................
fiqh di berbagai zaman dan 111
tempat- dikenal dengan fatwa.
BAB III
Di Indonesia, fatwa hanya dilakukan oleh ulama atau fuqaha
UMMAH DAN
secara perorangan, hinggaDAWLAH
memasukiDALAM kuartal PANDANGAN
ke-2 abad 20.
JAMAAH TARBIYAH DAN
Adalah Nahdatul Ulama pada tahun 1926, memberikan HIZBUT TAHRIR fatwa
INDONESIA .......................................................................... 121
secara organisatoris, disebut sebagai organisasi pertama yang
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
menginstitusionalkan fatwa. Kegiatan ini berlanjut dan diikuti
Implementasi Islamisme .................................................. 121
oleh Muhammadiyah pada tahun 1927 dan MUI pada tahun
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
1975.17
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Di kalangan NU, perumusan dan pengambilan hukum
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
berada di bawah naungan Lajnah Bahtsul Masail (LBM). LBM
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
ini diselenggarakan dan menjadi agenda rutin di setiap jajaran
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
organisasi. Yang tertinggi adalah Bahtsul Masail yang diadakan
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
bersamaan dengan Muktamar.18 LBM pada tingkat Nashional
Tarbiyah ....................................................................... 136
hanya merespons masalah-masalah yang terjadi setelah tidak
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
berhasil dicarikan dan ditetapkan hukumnya pada jajaran di
tingkat bawah.19 Sehingga sesungguhnya dinamika pergulatan
BAB IV
pemikiranGERAKAN
hukum lebih kental di tingkat-tingkat terbawah di
SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
ormas ini.TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
Setelah
A. diajukan keSumber
Mobilisasi LBM tingkat Nashional,
Daya Jamaah dilakukan
Tarbiyah di UNS ...... 176
identifikasi masalah untuk mempersiapkan
1. Mengumpulkan Sumber Dayajawaban. Dalam
Potensial (Agregasi/
16
Ibid. Aggregation) .....................................................................176
17
Ibid, hlm. 4-5.
18 2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
Said, Imam Ghazali, ed: Ahkamul Fuqaha; Solusi Hukum Islam, Keputusan Muktamar,
Munas, dan KombesMandiri/Self-Production) ...............................................186
Nahdlatul Ulama (1926-2004), (Surabaya: Diantama, 2006),
hlm. xxiv.
19
Ibid., hlm. xli.

8xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H. Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
mencari solusi hukumnya, LBM mencari jawaban dalam
tubziHkitab-kitab
nad )TJ( haklasik, yibraT hmodernaamaJ em simmajalah
atau alsI acabm eM ditulis
yang .B oleh
48 ...........ulama
............yang
..........diakui
............kredibilitas
........ )ITH( keilmuannya.
aisenodnI rirhaPada
20 T tahap ini
48 .........rabeberapa
tnagneP hmasalah aubeS :siteoritis,
malsI naatau kareG acabmkeberatan,
bahkan eM .1 bisa saja
69 ...........muncul
...............bila
........diamati
..............secara
.. )TJ( sepintas
hayibraTlalu. haam aJ .2 dalam hal
Misalnya
111 .........kriteria
..............penggunaan
.................... kitab
aisenyangodnI dijadikan
rirhaT tubrujukan
ziH .3sebagai dasar
penetapan hukum, apa ukurannya?, penolakan dan penerimaan
rujukan tersebut merupakan sebentuk diskriminashi III BAatau
B
Nkualifikasi?,
AGNADNAatau P MAlebih LADjauh HALlagi, WAD NAD H
dimana AMM
letak U
karakteristik
R I R H A T T U B Z I H N A D H A Y IB R
“ijtihâd” bila hanya terhenti pada yang telah tercatat, sedangkan AT H A A M A J
121 .........ia
.....adalah
..............merupakan
......................aktivitas ....... AISENilmiah,
.................penalaran, ODNI teoritis-
igab naucdan
metodis, A akabstrak?,
gnareK hadan ubeS hayilumuylain
:malsI persoalan
banyak S .Ayang bisa
121 .........terus
..........diajukan.
............................... emsimalsI isatnemelpmI
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
Dengan tidak bermaksud memberikan jawaban atas
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
pertanyaan-pertanyaan di atas, penulis melihat ada hal positif
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
yang patut diapresiasi dalam langkah ini. Hemat penulis,
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
pemilihan rujukan diserahkan pada peserta yang kompeten
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
seperti ini akan membuahkan otentisitas metodis, di mana
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
setiap peserta menentukan metode sendiri dalam hal mencari
631 ....................................................................... hayibraT
dan menentukan pilihan, serta menjadikannya maksimal dalam
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
mempersiapkan argumen dasar atas rujukan tersebut. Kuat dan
lemahnya argumen, tentu berakibat pada diterima atau tidaknya
VI BAB
ushûlan putusan hukum yang diajukan pada tahap berikutnya.
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNU PUK Tahap
GNIL G selanjutnya
NAUR MALadalah AD AISE mendengarkan
NODNI RIRHAT argumen-
671 ...... SN argumen
U id hayyang ibraT terkait,
haamaJ lalu ayaDmerumuskan
rebmuS isasilkesimpulan
iboM .A untuk
/isageditawarkan
rgA( laisneto sebagai
P ayaDketetapanrebmuS nakolektif, klupmugkemudian
neM .1 ditetapkan
671...........sebagai
...............putusan
................hukum.
..................Pada
......... )tahap erggA metode ijtihâd,
noitaginilah
21

iskud kedalaman
orP( lanrepemahaman tnI ayaD rebterhadap muS naklspirit amisk(rûh)
ameM shari’ah,
.2 ketajaman
................................. )noitcudorP-fleS/iridnaM
681...........20.. .Ibid.
21
Ibid.,

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU ivx9
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
pemikiran dan kekuatan persepsi muncul ke permukaan dan
memainkan B. perannya
Membacayang paling Jamaah
Islamisme vital. Pergulatan
Tarbiyahpemikiran
(JT) dan Hizbut
yang dimunculkan
Tahrirdalam argumentasi
Indonesia yang matang, metode-
(HTI) ..................................................... 84
metode ijtihâd1. yang digunakan
Membaca Gerakan akan selaluSebuah
Islamis: dipertanyakan
Pengantar......... 84
keabsahannya, 2. termasuk Qiyâs. Dari
Jamaah Tarbiyah (JT) ..................................................
hasil putusan hukum 96
yang diambil,3.untuk
Hizbut Tahrir Indonesia
digunakan secara praktis ...........................................
oleh warga dan 111
simpatisan tempat masalah tersebut muncul atau tempat lain
BAB
yang III
menghadapi masalah serupa. Dalam tataran teoritis, ini
UMMAH
adalah tugas DAN DAWLAH
serius untuk mengkoordinashikan DALAM PANDANGAN hasil putusan
JAMAAH
hukum dengan TARBIYAH
teori-teori hukumDAN yang HIZBUT
digunakan, TAHRIR
atau yang
INDONESIA ..........................................................................
digunakan oleh kitab rujukan yang dipilih. Sebagai ilustrasi, 121
A. Syumuliyah
yaitu putusan muktamarIslam: NU ke-2 Sebuah Kerangkatahun
di Surabaya Acuan1927, bagi
Imple
tentang jual beli mentasi
petasan Islamisme
(mercon) untuk..................................................
perayaan hari raya, 121
pengantin,B.dan sejenisnya.Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
Memahami
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Dalam kasus ini muktamar memutuskan hukum jual
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
belinya sah, karena terdapat tujuan baik yaitu perasaan
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
gembira, menggembirakan dengan suara petasan.22 Dalam
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
putusan ini “tujuan baik” merupakan alasan (‘illat) sah jual-
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
beli. Dalam hal ini perlu pelacakan mendalam terhadap dasar
Tarbiyah ....................................................................... 136
yang dipakai oleh rujukan putusan ini, karena rujukan yang
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
berkenaan dengan “tujuan baik” ini hanya disebut diambil dari
kitab I’ânatu l-Ththâlibîn, di mana masalah yang dibicarakan
BAB IV
adalah saat seorang yang diserahi tugas mengelola harta anak
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
kecil atau orang gila boleh menyerahkan hartanya kepada
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
anak tersebut (setelah sampai usia tertentu), atau telah waras
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
(bagi orang gila), dengan syarat di antaranya anak tersebut
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
atau orang gila yang telah sembuh itu diketahui tidak akan
Aggregation) .....................................................................176
menyia-yiakan (mubadzir) harta dalam mu’amalahnya. Lain
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
halnya bila dikeluarkan untuk sedekah, maka tidak termasuk
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Ibid., hlm. 34.
22

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


10 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
mubadzir.23 Dengan demikian tujuan baik dalam sedekah serupa
tubziHdengan nad )TJtujuan( hayibbaik raT huntukaamaJbersenang-senang
emsimalsI acabmepada
M .Bperayaan.
48 ...........Hal
........ini
.......memerlukan
.........................serangkaian
.. )ITH( aisenpenjelasan
odnI rirhaTteoritis yang
48 .........rapanjang,
tnagneP hingga haubeSakhirnya:simalsI nsampaiakareGpada
acabsoal
meMsah.1dan tidaknya
69 ...........penerapan
....................metode
..............ijtihâd
..... )TJyang
( haydilakukan,
ibraT haamkhususnya
aJ .2 tentang
111 .........pemberlakuan
..........................teori
........ Qiyâs.
aisenodnI rirhaT tubziH .3
Sebagai ormas yang “bertugas” menangani masalah yang
terjadi di masyarakat. Di satu sisi, masing-masing memiliki III BAvisi-
B
Nmisi,
AGNtargetADNAdan P Msasaran
ALAD H ALWAD yang
organisasi, NADmengharuskan
HAMMU para
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
penyelenggaranya berjalan dalam koridor yang telah ditetapkan.
121 .......................................................................... AISENODNI
Di sisi lain, telah terjadi “kooptasi” atau keterbelahan yang
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
mengarah pada ta’assub di masyarakat, yang tercampur dan
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
hidup bersama dalam sebuah Negara-bangsa, yang berpotensi
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
memempengaruhi keputusan setiap organisasi pada pembelaan
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
terhadap kepentingan “warga”, anggota, atau simpatisannya.
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
Istilah “kultur/tradisi” dalam NU, mewakili keterbelahan
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
tersebut. Jika benar adanya, maka kita menemukan ada metode
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
lain dalam perumusan hukum selain Ushûl al-Fiqh, yaitu kultur
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
dan gaya hidup. Atau boleh jadi hal ini diasumsikan sebagai
631 ....................................................................... hayibraT
batas bagi penerapan teori hukum dalam putusan, di mana
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
Ushûl al-Fiqh terhenti operasionalnya bila telah mengarah pada
“sesuai dan tidaknya” dengan kepentingan warga, anggota, atau
VI BAB
simpatisan, atas nama kultur atau gaya hidup.
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNU PUK Dari
GNImodelL GNAU ijtihad
R MALNU AD A diISatas,
ENOD berikut
NI RIRkeistimewaan
HAT
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .kesimpulan
metodologi ijtihâdnya, mengarahkan kita pada satu A
/isagebahwa isnetoP ayaDQiyâs
rgA( lapenggunaan rebmu walau
S nakdalamlupmugbentuk
neM .dan 1 spesifikasi
671...........berbeda
..................adalah
...............bagian
...............dari )noitaistimbat
..........cara gerggA hukum yang
iskud digunakan.
orP( lanretnNamun I ayaD resejauh bmuS n mana
aklammetode
iskameM Qiyâs.2 beroperasi
681...........23.. .Pembicaraan
.................selengkapnya noitcudlihat
................ )silahkan orPAbi -flBakr
eS/irbin
idal-Sayyid
naM Muhammad Syatha,
I’ânât al-Ththâlibîn, (Beirut: Dâru l-Fikr, 1993), juz III, hlm. 84-85.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv11
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
dalam perumusan putusan-putusan, ketetapan-ketetapan,
dan fatwaB.dari lembaga Islamisme
Membaca tersebut masih
Jamaahdirasa perlu, (JT)
Tarbiyah terutama
dan Hizbut
bila dibanding dengan
Tahrir perjalanan
Indonesia (HTI)dan perkembangan teori
..................................................... 84
Qiyâs dalam kajian ilmu hukum
1. Membaca Gerakan Islamis:al-fiqh.
Islam/ushûl SebuahTentu Pengantarsaja ......... 84
kita tidak bisa2.berharap
Jamaah bentuk
Tarbiyah (JT) ..................................................
penalaran ini muncul dalam 96
3. putusan
setiap lembaran Hizbut Tahrir
hukumIndonesia ...........................................
yang berbentuk fatwa, karena 111
motivasi fatwa itu sendiri lebih kepada kepentingan praktis.
BAB III
Namun oleh karena itu pula berbagai asumsi bisa muncul.
AsumsiUMMAH DAN DAWLAH
yang berusaha penulis bangun DALAMdalam PANDANGAN melihat
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
fatwa-fatwa yang telah diputuskan adalah bahwa semua TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
ormas di Indonesia menggunakan Qiyâs sebagai salah satu
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
metode istinbath hukum. Namun demikian, sejauhmana Qiyâs
Implementasi Islamisme .................................................. 121
mempengaruhi putusan/fatwa tersebut adalah perkara lain yang
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
bisa diamati dari beberapa perspektif, di antaranya melacak
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
dan menggali informasi dari pelaku/subjek yang terlibat dalam
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
berbagai keputusan hukum yang ditetapkan. Hal ini memiliki
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
muatan subjektifitas yang sangat tinggi. Bentuk lain, adalah
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
dengan mengamati dan meneliti hasil putusan/atau fatwa yang
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
ditetapkan oleh organisasi/lembaga terkait. Dalam hal ini,
Tarbiyah ....................................................................... 136
prediksi hanya dapat dilakukan bila ada faktor eksternal yang
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
dijadikan ukuran, yang dalam hal ini adalah teori-teori yang
dimapankan dalam analisa terhadap metodologi Qiyâs.
BAB IV
Berangkat dari latar belakang diatas, buku ini, lebih
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
menitik beratkan
TAHRIRkajiannya
INDONESIA padaDALAM telaah hasil RUANG putusan/fatwa
LINGKUP UNS 175
hukum setelah terlebih dahulu melakukan
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah analisis terhadap
di UNS ...... 176
teori Qiyâs yang berkembang dalam
1. Mengumpulkan Sumber ilmuDaya ushûlPotensial
al- fiqh. (Agregasi/
Oleh
karena itu, dari bangunan asumsi
Aggregation) yang tercermin dalam latar
.....................................................................176
belakang diatas, penulis merumuskan
2. Memaksimalkan Sumber beberapa
Daya Internal point (Produksi
yang
dapat diidentifiksi sebagai rumusan pembahasan
Mandiri/Self-Production) buku ini,
...............................................186
yaitu: Pertama, Bagaimana Pembentukan Metodologi Qiyâs

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


12 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
bagi Pembentukan Hukum Islam ? dan Bagaimana Penerapan
tubziHmetodologi
nad )TJ( haQiyâs
yibraT haaNU
Oleh maJdalam
emsimmerumuskan
alsI acabmeMfatwa
.B hukum?
48 ..................................................... )ITH( aisenodnI rirhaT
48 .........raB.
tnaKerangka
gneP haubePikir S :simalsI nakareG acabmeM .1
69 ..................Indonesia
.................adalah
...........Negara
.... )TJ(Kesatuan
hayibraT haamaJ Republik,
berbentuk .2 dengan
111 .........warga
...........Negara
............yang
.........majemuk.
.. aisenodDalam
nI rirhhal
aT agama
tubziHyang
.3 dianut, Islam
adalah agama yang dianut oleh mayoritas warga Negara Indonesia.24
Kenyataan ini memiliki banyak implikasi, diantaranya III B AB
adalah
Nbahwa
AGNAsetiap DNAP MALAD
pemeluk agamaHALmemiliki
WAD NA D HAMM
keinginan U inheren
yang
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
untuk melakukan sesuatu yang dianggap benar menurut keyakinan
121 .......................................................................... AISENODNI
agamanya. Dalam hal tidak semua pemeluk agama mengerti
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
ajaran agamanya, maka diperlukan otoritas yang diakui setidaknya
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
secara pribadi untuk menyampaikan ajaran tersebut. Dalam Islam,
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
pemberian informasi atas ajaran agama ini secara umum dikenal
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
dengan istilah “fatwa”.
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
Istilah ini digunakan oleh tokoh-tokoh agama dan ilmuan
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
Islam hampir tidak bisa dibatasi dalam cabang ilmu tertentu. Ia
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
hanya dilihat dari pola “ada masalah/pertanyaan yang kemudian
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
diberikan jawaban, maka jawaban tersebut adalah fatwa”. Jarang
631 ....................................................................... hayibraT
dilakukan klasifikasi walaupun sesungguhnya klassifikasi tersebut
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
ada apakah solusi/jawaban atas masalah keyakinan (I’tiqad)
dinamakan fatwa atau bukan. Ataukah fatwa hanya V
berkenaan
I BAB
dengan masalah-masalah ‘amaliyah yang
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG menjadi domain ilmu
571 SNUFiqh.
PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SNU iAdapun d hayibrsebelum aT haamfatwa aJ ayadiberikan,
D rebmuSpara isasiahli/ulama’/ilmuan,
liboM .A
/isagemelakukan
rgA( laisneserangkaian
toP ayaD repenelitian bmuS nakdengan lupmugmenggunakan
neM .1 metode-
671...........metode
...............yang
..........telah
..........ditetapkan
.....................dalam
.. )noitametodologi
gerggA penggalian
iskud hukum
orP( la(istinbath).
nretnI ayaQiyâs, D rebm adalah
uS nasalahklamsatu
iskametode
meM yang .2 digunakan
681...........24.. Berdasarkan
...................sensus ...... )n87,18%
.........2010, oitcudpenduduk
orP-fleSIndonesia
/iridnaM beragama Islam.; http://
id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia (diakses pada tanggal 30 Januari 2012).

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv13
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
dalam hal tidak ditemukan jawaban pada Al-Qur’an, Sunnah, dan
Ijma’. Aktifitas penalaran menggunakan
B. Membaca metode
Islamisme Jamaah penalaran
Tarbiyah (JT) hukum
dan Hizbut
tersebut dalam tradisi
Tahrir pemikiran
Indonesia hukum
(HTI) Islam dikenal dengan
..................................................... 84
Ijtihâd. 1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
2. seputar
Teori-teori JamaahIjtihâd,
Tarbiyah (JT)dan
Qiyâs, ..................................................
Fatwa dalam kajian 96
hukum Islam3.tidak Hizbut Tahrir Indonesia
sepenuhnya seragam............................................
Terdapat berbagai 111
perbedaan yang prinsip dalam penerimaan dan penggunaan teori-
BAB
teori III dalam tradisi pemikiran hukum Islam, yang telah
tersebut
UMMAH
terjadi sejak DAN DAWLAH
awal formulasinya. KeadaanDALAM ini di satu sisiPANDANGAN
merupakan
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
sebuah dinamika yang memiliki nilai positif dan layak diapresiasi. TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
Namun di sisi lain, guna kepentingan praktis, harus ada kualifikasi
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
dan verifikasi teoritis, yang bisa saja berakibat penolakan atau
Implementasi Islamisme .................................................. 121
setidaknya mengabaikan sebagian dan menerima sebagiannya.
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
Usaha untuk melakukan kualifikasi dan verifikasi tersebut
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
merupakan sebuah usaha dalam penelitian ini untuk membangun
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
perspektif. Sedangkan teori yang dihasilkan, merupakan grand
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
theory untuk melihat gejala-gejala nyata. Pada tahap selanjutnya,
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
keberadaan tiga organisasi yang dijadikan objek dalam penelitian
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
ini, merupakan penghubung bagi adanya putusan hukum atau
Tarbiyah ....................................................................... 136
fatwa, yang didalamnya konsep-konsep Qiyâs mungkin ada dan
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
dilaksanakan. Dalam struktur teori, keduanya disebut middle theory
dan apply theory.25
BAB IV
1. Ijtihâd,GERAKAN
Qiyâs dan SOSIAL
Fatwa JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
IjtihâdTAHRIR
adalah kataINDONESIA
arab dalam DALAMbentuk RUANG
masdarLINGKUP dari kata UNS 175
‫د‬-‫�ه‬- ‫ج‬Daya

A. Mobilisasi
ijtahada, dengan kata dasarSumber yangJamaah Tarbiyahdengan
berarti berusaha di UNS ...... 176
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
25
Juhaya S. Praja, Teori Hukum dan Aplikasinya (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm.
Aggregation) .....................................................................176
129.; Deddy Mulyana menafikan ada teori yang bisa digunakan untuk melihat realitas
2. Memaksimalkan
dalam ilmu komunikasi Sumber
dan ilmu sosial lainnya. Daya
Menurutnya Internal
hanya perspektif (Produksi
yang
bisa melakukan hal tersebut setelah menghasilkan kesimpulan berupa teori. Lihat:
Mandiri/Self-Production)
Deddy Mulyana, Metodologi ...............................................186
Penelitian Kualitatif; Paradigma Baru Ilmu Komunikasi
dan Ilmu Sosial Lainnya (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 3 dan seterusnya.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


14 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
sungguh-sungguh26 atau mengerahkan segala daya upaya untuk
tubziHmencapai
nad )TJ(suatu hayibtujuanraT h27a.aDijelaskan
maJ emsim alsISayyid Muhammad
oleh acabmeM .B Musa
48 ...........Tuwana
.................dan
28 .......Wahbah
..............al-Zuhaily
.... )ITH( aibahwa
29 senodnkata haT ‫د‬-‫ه‬-‫ ج‬dan
I rirdasar
48 .........rasemua
tnagnkata eP hyang
aubeberasal
S :simadari lsI nkata
akardasar
eG acini,
abm eM .1dipakai untuk
biasanya
69 ...........arti
.......yang
.........berhubungan
.......................dengan
)TJ( hasuatu
yibraT haamaJ yang
pekerjaan .2 tidak biasa/
111 .........berat,
...........keadaan
...............yang
........memberatkan
aisenodnI riratau haT ttidak
ubziH .3
disenangi. Kata ini
telah menjadi istilah teknis dikalangan para ahli hukum/para Yuris
terutama para ahli Ushûl Fiqh. III BAB
NAGIjtihâd
NADNyang AP M ALAmenjadi
telah D HAListilah WAD teknis NAD H AMMU
ini, oleh para ulama
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
didefinisikan dalam bentuk dan redaksi yang sangat beragam
121 .......................................................................... AISENODNI
namun pada intinya adalah sama. Ibn Qayyim al-Jauziyyah; ‘tidak
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
ada perbedaan pendapat bahwa ilmu itu berarti pengetahuan
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
(al-ma’rifah) yang diperoleh dari dalil, tanpa dalil ia hanyalah
721 ....................30halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
taqlîd’ , mengisyaratkan bahwa ijtihâd adalah keseluruhan dari
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
aktivitas ilmiah dalam usaha mendapatkan pengetahuan lewat
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
dalil-dalil, sebagai lawan dari taqlid. Al-Syirazi memberi  definisi
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
meluangkan kesempatan dan mengerahkan segenap kemampuan
631 ............................................................. ITH nad h31ayibraT 32
dalam mencari ketentuan hukum Syar’i . Al-Subki dan al-
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
Âmidî memberi definisi yang lebih mengarah pada kedudukan
631 ....................................................................... hayibraT
hukum hasil ijtihâd dan lapangan ijtihâd, yaitu pengerahan
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
kemampuan seorang Yuris untuk memperoleh sangkaan
kuat  (Zhan) adanya hukum, lebih jelas lagi Abd al-Wahhab
VI BAB
Warson Munawwir, al-Munawwir (Yogjakarta,UPBIK, 1984), hlm. 234.
TUBZ27I H
26
NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
Muhammad Abu Zahrah. Usuhl al-Fiqh ( Kairo: Dar al-Fikr al-Arabi, 1958),
571 SNU Phlm.379. UKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
28
Sayyid Muhammad Musa Tuwana, al-Ijtihâd wa  mâdza  Ha­jâtunâ ilaihi fi hâdza al-
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
`Ashr (Mesir: Dâr  al-Kutub al-Haditsah, 1973), hlm. 97.
/isage29r gWahbah A( laiAl-Zuhaili,
snetoP ay Ushûl aD ral-Fiqh
ebmu al-Islâmi.
S naklu Juz.II.
pmu(Damasqus:
gneM .1Dar al-Fikr, 1998),
hlm. 1065.
671...........30.. .Muhammad
.................bin
....Abu
.......Bakr
......Ayyub
.........(lebih .... )nodengan,
........dikenal itagergdan
gAselanjutnya disebut, ibn
iskudoQayyim rP( lan retnI ayaD
al-Jauziyyah), rebm
A’lâmu uS naklam
l-Muwaqqi’în ‘aniskaml-‘eÂM
Rabbi .2Vol.2 (Riyad: Dar
lamîn,
ibn al-Jauziy, 1423 H), hlm. 12.
681...........31.. Al-Syirazi,
...............al-Luma’ .... )nal-Fiqh
............ fi... Ushûl oitcud( oSurbaya:
rP-fle Mathba`ah
S/iridnaM  al-Hi­dayah, tth.), hlm. 70
32
Al-Subki, Jam’u  l-Jawâmi’, Juz.II. (Bairut: Dar al-Fikr, 1982), hlm. 379.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv15
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Khallaf memberi definisi, pengerahan kemampuan untuk
33

menghasilkan hukum Syar’i


B. Membaca dari dalil-dalilnya
Islamisme secara terinci.
Jamaah Tarbiyah (JT) dan DanHizbut
diperjelas olehTahrir
Abu Zahrah
Indonesia
34
atau dalam
(HTI) aplikasinya.
..................................................... 84
1. Membaca
Dari beberapa Gerakan
definisi di atas secaraIslamis:
umum dapatSebuah Pengantar......... 84
disimpulkan
bahwa ijtihâd2.adalah
Jamaah Tarbiyah
penalaran (JT) ..................................................
maksimal seorang Yuris untuk 96
3. Hizbut
memperoleh prediksi Tahrir
logis Indonesia
atau estimasi ...........................................
hukum dalam masalah 111
aktual yang secara jelas tidak ada pernyataan Nash dalam al-
BAB III
Qur’an, al-Hadits ataupun ijma’.
UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
Qiyâs adalah bentuk penalaran sistematis dalam hukum.35
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
Defenisi praktis Qiyâs telah banyak dirumuskan oleh para ahli
INDONESIA .......................................................................... 121
hukum, namun meminjam istilah Ahmad Hasan ‘penuh teka-
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
teki’.36 Pernyataannya tersebut dibuktikan dalam karyanya, yang
Implementasi Islamisme .................................................. 121
bahkan dalam definisi terminologis Qiyâs tidak menemukan
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
kesepakatan. Yang disepakati dalam teori Qiyâs sementara ini
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
hanya berkenaan dengan unsur-unsur Qiyâs, yaitu; ashl, furu’,
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
hukum ‘ashl, dan ‘illat.
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Di antaraTarbiyah
para peneliti yang.............................................................
dan HTI telah mengkaji seputar Qiyâs 136
antara lain Joseph Schacht dalam The Origins
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah of Muhammadan
Jurisprudence,37 yang menyimpulkan
Tarbiyah bahwa Qiyâs dalam hukum
....................................................................... 136
Islam berasal 2. Qiyâs yang
dariUmmah dan adaDawlahdalam agama
dalam Yahudi. Tetapi
Pandangan HTI.......... 154
Schacht tidak menjelaskan bagaimana proses masuknya gagasan
BAB Qiyâs
tentang IV yang ada dalam agama Yahudi tersebut masuk atau
tepatnya diadopsi
GERAKAN olehSOSIAL
para ahliJAMAAH
hukum Islam. 38
TARBIYAH DAN HIZBUT
33
Abdul WahhabTAHRIR INDONESIA
khallaf, ‘Ilm DALAM
Ushûl al-Fiqh (Cairo: RUANG
 al-Dar  al-Kuwai­ LINGKUP
tiah, 1968), hlm. 216. UNS 175
34
Muhammad Abu Zahrah, Ushûl ..... hlm. 379.
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
35
Ahmad Hasan, Analogical Reasoning in Islamic Jurisprudence, (Islamabad: Islamic
1. 1986),
Research Institute, Mengumpulkan
hlm. 5. Sumber Daya Potensial (Agregasi/
36
Ibid, hlm. 115.
37 Aggregation) .....................................................................176
Joseph Schacht, The Origins of Muhammadan Jurisprudence,london: Oxford
University Press,2.1959.
Memaksimalkan
Topik yang sama lihatSumberWael B.DayaHallaq,Internal
The Origins (Produksi
and
Evolution of Islamic Law, United kingdom: Cambridge University Press, 2005. Yassin
Dutton, The Origins ofMandiri/Self-Production)
Islamic Law, (Great Britain: Curzon ...............................................186
Press, 1999).
38
Tampaknya Agus Triyanta berusaha memberikan penjelasan proses masuknya qiyâs

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


16 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Berbeda dengan Schacht, Ahmad Hasan dalam The Early
tubziHDevelopment
nad )TJ( hayiof brIslamic
aT haamJurisprudence,
aJ emsimalsI a39camengatakan
bmeM .B bahwa
48 ...........Qiyâs
...........yang
.........ada
........dalam
...........ushȗl
... )ITal-fiqh
H( aisenbukan
odnI rberasal
irhaT dari agama
48 .........raYahudi
tnagneatau P habudaya
ubeS :siasingmalsIlainnya,
nakareG acabmeMia muncul
melainkan .1 sebagai
69 ...........desakan
................kebutuhan
....................sosial
... )TJmasyarakat
( hayibraT hArab
aamaJIslam.
.2 Tapi perlu
111 .........penjelasan
....................lebih
..........lanjut
.... aisemengenai
nodnI rirhproses
aT tubpembentukan
ziH .3 Qiyâs
tersebut sampai pada tingkat kematangannya seperti sekarang
ini. Bisa jadi dalam perkembangannya Qiyâs mendapat III BAB
Npengaruh
AGNADN AP budaya
dari MALAD HALWAD NAD HAMMU
asing.
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
Di kalangan ushûliyyin sendiri, perbedaan definisi hampir
121 .......................................................................... AISENODNI
memenuhi seluruh ruang teori Qiyâs, baik dari definisi
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
etimologi dan terminologi, syarat 40, rukun dan bahkan
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
operasional penalaran intern kelompok penalaran.
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
Adapun fatwa, menurut Rohadi Abdul Fatah berarti “jawaban
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
suatu kejadian (memberikan jawaban yang tegas terhadap segala
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
peristiwa yang terjadi dalam masyarakat).41 Ibn Qayyim al-
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
Jauziyyah, dengan bahasa khasnya yang indah mengungkapkan
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
haam aJ nhukum
dalam agnadIslam.
naP m alad halw
Menurutnya, aD sistematisasi
upaya nad hamm U oleh
qiyâs .1 Sysyâfi’î terjadi
631 ....................................................................... hayibraT mana Abu Hanifah
setelah terjadi interaksi dengan murid-murid Abu Hanifah, di
adalah orang yang telah mempelajari Teologi dan berhubungan intens dengan
451 ..........IT Hn
para agnaYahudi
Rabbi dnaPKufah.malaAgus d haTriyanta,
lwaD n“Greek ad ham mU .2And Islamic Law
Philosophy
(The Influence of Aristotle’s Logic on Analogical Qiyâs in Sysyâfi’î’s Risala)”, dalam
Logika, no.6, Volume.5 Juli 2001, hlm. 28.
39
Lihat Ahmad Hasan, The Early Develofment of Islamic Jurisprudence, VI(Islamabad:
BAB
Islamic Research Institute, 1970), dan Analogical Reasoning in Islamic Jurisprudence,
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
(Islamabad: Islamic Research Institute, 1986).
571 SNU40P Pembicaraan
UKGNIL G NAtentang
rinci UR Msyarat ALAfatwaD AIsebagaimana
SENODNjuga I RIdiakui
RHAAhmad
T Hasan-
hanya dibahas oleh kalangan Hanafiyah; seperti al-Bazdawi yang mengetengahkan
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
4 syarat, sedangkan al-Syarakhshi membicarakan panjang lebar 5 syarat . Lihat:
/isagergal-Bazdawi,A( laisneUshûl toP aal-Bazdawi,
yaD rebm uS nmargin
dalam aklup‘Ambdual-‘
gnAeziz
Mbin.1ahmad al-Bukhari,
Kasyfu l-asrâr ‘an Ushûli Fakhri l-Islam al-bazdawi, Juz.3 (Beirut: Dar al-Kitab
671..............al-‘ ....A..rabiy,
........tanpa
........tahun),
...........hlm.
.......301-344.; .. )noitagerbin
.............Muhammad ggA
Ahmad bin Abi Sahl al-
iskudoSarakhsi, rP( lanUshûl retnIal-Sarakhsi,
ayaD rejuz. bm2u(India:
S nakLajanah
lamiskIhya’
ameal-Ma’arif
M .2 al-Nu’maniyyah,
tanpa tahun), hlm. 149.
681...........41.. .Rohadi
..........Abdul
.........Fatah, ...... )noFatwa
........Analisis itcudKeagamaan
orP-fleS/dalam
iridnIslam
aM (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), hlm. 7.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv17
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
posisi fuqaha’; “…. para fuqaha’ Islam, yaitu orang yang fatwanya
meluncur B.dariMembaca
ucapan mereka,
Islamisme beredar diantara
Jamaah manusia.
Tarbiyah (JT)Mereka
dan Hizbut
diistemewakan karena
Tahrir menggali(HTI)
Indonesia hukum-hukum, menjadi tujuan
..................................................... 84
untuk merentangkan
1. MembacakaidahGerakan
halal danIslamis:
haram, maka Sebuah kedudukan
Pengantar......... 84
mereka di bumi 2. Jamaah
laksanaTarbiyah
bintang (JT) ..................................................
di langit, yang menunjuki 96
3. Hizbut
segala yang melata (untukTahrir
keluar) Indonesia
dari kegelapan. ...........................................
hajat manusia 111
kepada mereka lebih besar dari hajat mereka kepada makanan
danBAB III
minuman, ketaatan kepada mereka lebih dikedepankan
UMMAH
(afrad) bagi manusia DAN DAWLAH
dibanding ketaatanDALAM mereka kepada PANDANGAN ibu dan
JAMAAH
bapak mereka…. ”. Dari
42 TARBIYAH
ungkapanDAN ini, Ibn HIZBUT
QayyimTAHRIR seolah mau
INDONESIA ..........................................................................
menegaskan bahwa fatwa adalah ucapan tentang halal-haram 121
A. Syumuliyah
(hukum) yang keluar dariIslam:
seorang Sebuah Kerangkahukum,
yang menggali Acuan bagi dan
Im ple mentasi Islamisme ..................................................
mengurainya berdasarkan kaidah-kaidah penggalian/istinbath 121
hukum. B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
2. Fatwa Hukum
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
Permasalahan
C. Konsepyang dihadapi
Ummah dan olehDawlah umat IslamPandangan
dalam IndonesiaJamaah
diperhatikanTarbiyah
dan berusaha
dan HTI semaksimal mungkin dicarikan
............................................................. 136
solusinya. Permasalahan
1. Ummah dantersebut
Dawlah sangatdalam kompleks,
Pandangan meliputi
Jamaah
seluruh bidang kehidupan masyarakat, baik dalam perilaku
Tarbiyah ....................................................................... 136
beragama keyakinan/I’tiqad,
2. Ummah dan Dawlah ibadah, mu’amalah,
dalam Pandangan akhlak/
HTI.......... 154
perilaku, maupun masalah-masalah sosial kemasyarakatan,
seperti politik, relasi sosial, dan lain-lain. NU merupakan
BAB IV
lembaga sosial keagamaan
GERAKAN SOSIALyang menyediakan
JAMAAH ruang
TARBIYAH dalam
DAN HIZBUT
TAHRIR INDONESIA
gerakan organisasinya DALAM RUANG
untuk merespons LINGKUP UNS 175
masalah-masalah
tersebut. A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
NU dalam1.merespons
Mengumpulkan
masalahSumber
yang muncul, Daya Potensial
baik diajukan (Agregasi/
Aggreforum
atau tidak, melalui gation)muktamar.
.....................................................................176
Hal ini di satu sisi,
2. Memaksimalkan
memudahkan peneliti untuk menentukanSumber Dayajenis Internal
fatwa (Produksi
yang
Mandiri/Self-Production)
Ibn Qayyim al-Jauziyyah,Muhammad
42 ...............................................186
bin Abu Bakr Ayyub. A’lâmu l-Muwaqqi’în ‘an
Rabbi l-‘Âlamîn, Vol.2. (Riyadh: Dar ibn al-Jauziyy, 1423 H), hlm. 14.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


18 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
melibatkan Qiyâs sebagai metode pengambilan hukumnya.
tubziHHanya nad )Tsaja J( hterdapat
ayibraT hketidak-tegasan
aamaJ emsimalspenggunaan
I acabmeM metodologi
.B
48 ...........Qiyâs,
..............yang
..........tertutupi
..................jejaknya
)ITH( aispada
enodnrujukan
I rirhaT kitab-kitab
48 .........ramu’tabarah.
tnagneP haDengan ubeS :sim alsI nakarpeneliti
demikiran, eG acabharus
meM melacak
.1 rujukan
69 ...........tersebut
...............untuk
...........mendapatkan
............. )TJ( hkarakteristik
ayibraT haapenalaran
maJ .2 Qiyâs-nya.
111 ........................................... aisenodnI rirhaT tubziH .3
3. Implementasi penggunaan Metode Qiyâs yang tercermin
dalam Fatwa
III BAB
NAGMembicarakan
NADNAP MALimplementasi AD HALWAmetodologi D NAD HAyang MMU digunakan
hingga
RIRH ditetapkan
AT TUBZsebuah IH NAsolusi D HAhukum YIBRAberarti
T HAAmembicarakan
MAJ
121 .........prosedur
...................penalaran
....................yang
..........tidak ..... AISbersifat
...........hanya ENODNteknis
I dan
igab naunamun
konkret, cA akgnjuga areKbersifat
haubeS :malsI dan
dinamis hayiabstrak.
lumuyS Mohammad
.A
121 .........Atho
..........Mudzhar
..................telah
.........melakukan
.... emsimalsstudi I isatnatas
emepemikiran
lpmI hukum
721 .........Islam . halMUI,
..........oleh waD nyang ad hdalam
ammUsalah pesnsatuoK ihasil
mahastudinya
meM .Bditetapkan
721 .........bahwa
.............secara
............metodologi, . hammU peMUI
......................fatwa-fatwa snoK tidak
.1 mengikuti
031 .........pola-pola
.................tertentu.
...............43...Dilihat .. habeberapa
............dari lwaD pessample
noK .2yang diujinya,
haamaJterlihat
nagnadbahwa naP mMUI alad hjuga alwamenggunakan
D nad hammUpenalaran pesnoK .Qiyâs,
C yang
631 .........walaupun
..................tidak
..........dijelaskan
...................apakah
..... ITHQiyâs nad hbermakna
ayibraT perluasan
haahukum
maJ nagyang nadnberarti
aP malatermasuk d halwaD didalamnya
nad hammU diskusi .1 tentang
631 .........system
..............penentuan
....................‘illat
..........yang
.........tersembunyi
......... hayibraTdi luar teks, atau
451 .........hanya
.ITH nakhusus gnadnauntuk P malaanalogi.d halwaDMisalnya, nad hammtentangU .2 kehadiran
orang Islam pada perayaan Natal, yang oleh MUI diputuskan
haram. Penalaran yang digunakan adalah penggunaan VI B AB
kaidah
TUBZ‘menghindari
IH NAD HAYmafsadat IBRAT HA AMAJ LAlebih
(kerugian) ISOS diutamakan
NAKAREG daripada
571 SNUmemburuPUKGNIL G NAUR MA(keuntungan).
mashlahat LAD AISENOD44NIBentuk RIRHApenalaran
T
671 ...... SN U iadalah
ini d hayibrimplementasi
aT haamaJ ayaD rebmuS isinduktif,
penalaran asiliboM .yang
A pada
/isageawalnya
rgA( laisnmerupanetoP ayaDobservasi rebmuS nterhadap aklupmugn eM .1
kasus-kasus parsial,
671...........seperti
..............menyisir
.................rambut
..............ketika )noitagberkumur-kumur
.............ihram, erggA dan
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
43
Mohammad Atho Mudzhar, Fatwa-Fatwa Majelis Ulama Indonesia: Sebuah Studi
681..............tentang
..........Pemikiran ......... )dinIndonesia,
..............Hukum oitcudor1975-1988
P-fleS/ir(Jakarta:INIS,
idnaM 1993), hlm. 139.
44
Ibid, hlm. 121.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv19
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
memasukkan air ke hidung, menjual senjata bagi orang yang
diduga akan berbuat jahat,
B. Membaca berbohong
Islamisme Jamaah untukTarbiyah melindungi
(JT) dan Hizbut
orang yang akan dianiaya,
Tahrir dan (HTI)
Indonesia banyak.....................................................
kasus parsial lain, yang 84
kemudian digeneralisasikan
1. Membaca Gerakanpesan Islamis:
umum dari Sebuah setiap kasus ......... 84
Pengantar
2. perbuatan
tersebut, yaitu Jamaah Tarbiyah
yang akan(JT)berakibat
..................................................
buruk adalah 96
3. Hizbut
dilarang, walaupun bisaTahrir Indonesia
memperoleh untung...........................................
atau kebaikan 111
bila dilakukan. Maka dalam kasus yang difatwakan tersebut,
BAB III
kemudharatan yang ingin dihindari oleh majlis adalah
kerusakanUMMAH
iman. DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
JAMAAH
Berbeda denganTARBIYAH
Mohammad DAN Atho HIZBUTMudzhar, TAHRIR kajian
INDONESIA .......................................................................... 121
buku ini memberi sedikit ruang untuk menganalisa prosedur
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
penggunaan Qiyâs, yang dianggap tidak lengkap dalam
Implementasi Islamisme .................................................. 121
mengambil illat (masalik al-‘illah). Kritik yang diajukan adalah
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
berkenaan dengan pembajakan, yang diprediksi sebagai ‘Illat
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
oleh para peneliti. bila ‘illat-nya adalah pembajakan, dan
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
pembajakan itu sendiri adalah salah satu “perbuatan” yang
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
tidak disebutkan dalam nash, yang berarti harus melewati
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
proses perluasan hukum, maka kejahatan terhadap kekayaan
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
intelektual didasarkan pada Qiyâs ‘ala al-Qiyâs .
Tarbiyah ....................................................................... 136
Di dalam NU, penyandaran kepada kar ya ulama’
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
menandakan penggunaan prosedur penalaran tertentu yang
berkenaan
BAB IV
dengan perluasan hukum. Hal ini setidaknya berarti
prosedur penilaian orang-orang yang dijadikan rujukan adalah
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
hal penting.
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
C. Metodologi Kajian
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Kajian dalamAggre
buku ini, merupakan
gation) kajian kepustakaan
.....................................................................176
(Library Research), yang dioperasikan
2. Memaksimalkan Sumber untukDaya mengeksplorasi
Internal (Produksi
dan mengeneralisasikan dokumen-dokumen
Mandiri/Self-Production) yang berkenaan
...............................................186
dengan sejarah, Shart, rukn, dan teori-teori seputar Qiyâs,

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


20 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
keputusan-keputusan hukum oleh lembaga-lembaga hukum,
tubziHyang nad )berupa
TJ( hayteori-teori,
ibraT haamakonsep-konsep,
J emsimalsI acabm eM pernyataan-
atau .B
48 ...........pernyataan
.......................tertulis
...............para
.... )IT H( aberkenaan
ahli isenodnI rirdengan
haT masalah
48 .........rayang
tnagn eP haubyang
dibahas, eS :sim alsI nakadalam
disajikan reG acbentuk
abmeMdeskriptif,
.1 untuk
69 ...........kemudian
...................dianalisis
..................menggunakan
.. )TJ( hayibraTmetode
haamaJberfikir
.2 deduktif
111 .........dan
........induktif.
.......................... aisenodnI rirhaT tubziH .3
45

Sumber data yang dipergunakan dalam kajian buku ini


dikelompokkan dalan dua kelompok, sumber data primer III BAdan
B
Nsumber
AGNAD NAP
data MALADSumber
sekunder. HALWdata AD N AD Hterdiri
primer AMMU dari karya-
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
karya yang secara khusus meneliti tentang dan menitik beratkan
121 .......................................................................... AISENODNI
pada tema Qiyâs dan fatwa-fatwa/keputusan-keputusan hukum,
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
khususnya terkait NU. Untuk karya penelitian, seperti karya
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
Sulaiman Abdullah yang berjudul Konsep al-Qiyâs Imam Syafi’i
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
dalam Perspektif Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia, yang
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
kemudian diterbitkan dengan judul: Dinamika Qiyâs dalam
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
Pembaharuan Hukum Islam (Kajian Qiyâs Imam Syafi’i).46 karya
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
Ahmad Hasan tentang Qiyâs dapat diajukan dalam data jenis
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
ini, yaitu Analogical Reasoning in Islamic Yurisprudence. Karya
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
ini dalam edisi terjemahan berbahasa Indonesia berjudul: Qiyâs;
631 ....................................................................... hayibr47
aT
Penalaran Analogis di dalam Hukum Islam. Serta Said, Imam
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
Ghazali, ed: Ahkamul Fuqaha; Solusi Hukum Islam, Keputusan
Muktamar, Munash, dan Kombes Nahdhatul Ulama (1926-2004),
VI BAB
(Surabaya: Diantama, 2006).
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNU P Metode kualitatif adalah serangkaian prosedur penelitian yang menghasilkan data
45
UKGN IL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
deskriptif, yakni data-data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka-angka
671 ...... SNU id h
secara ayibraT
langsung. haRobert
lihat; amaJ bogdan,
ayaD rdkk, ebm uS isasMetoda
Pengantar iliboM .A Kualitatif,
Penelitan
terj. Arief Furqon (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), hlm. 21.; Bandingkan dengan,
/isagergLexy A( J.laMoleong,
isnetoPMetodologi
ayaD rePenelitian
bmuS n aklupmugneM .1
Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 1996), hlm.
....................................................... )noitagerggA
671..............2-8.
46
Sulaiman Abdullah, Dinamika Qiyâs dalam Pemabaharuan Hukum Islam (Kajian
iskudoQiyâs rP( Imam
lanreSyafi’i),
tnI ay(Jakarta:
aD rebPedoman
muS naIlmu klaJaya,
misk ameM .2
1996).
681............. .Kedua
47
.........versi
.......yang
.......ada .... )npenulis:
......pada oitcudAhmad
orP-flHasan,
eS/iriAnalogical
dnaM Reasoning in Islamic
Jurisprudence, (Islamabad: Islamic Research Institute, 1986).; Ahamad Hasan, Qiyâs;
Pelaran Analogis di dalam Hukum Islam, terj. Widyawati (Bandung:Pustaka, 2001).

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv21
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Data sekunder, adalah segala jenis dokumen yang mendukung
data primer,
B. yang dalamIslamisme
Membaca hal ini karya-karya
Jamaah Tarbiyahushûl al-fiqh(JT) dan danHizbut
karya-karya lain yangIndonesia
Tahrir terkait dengan
(HTI)NU serta situs-situs resmi
..................................................... 84
yang bisa digunakan untuk mendukung
1. Membaca analisis.
Gerakan Islamis: Dalam
Sebuah hal ini, ......... 84
Pengantar
sebagian sumber2. Jamaah Tarbiyah
layak untuk disebutkan; al-Risalah karya Al-
(JT) .................................................. 96
3. Hizbut
Shafi’i, al-Muwatta’ KaryaTahrir Indonesia
Malik, ...........................................
Kitab al-Mu’tamad fi Ushûl 111
al-Fiqh karya Abu Husain al-Basri, Referensi Penting Amaliyah
NUBAB
danIIIProblematika Masyarakat oleh Abu An’im.
UMMAHuntuk
Data sekunder DANsumber
DAWLAH yangDALAMberkaitanPANDANGAN
dengan ushûl
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
al-fiqh, sumber utamanya adalah Al-Risalah karya al-Shafi’i, TAHRIRal-
INDONESIA .......................................................................... 121
Muwatta’ karya Malik, Kitab al-Mu’tamad Fi Ushûl al-Fiqh, karya
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Abu Husain al-Basri dan buku-buku lain yang relevan.
Implementasi Islamisme .................................................. 121
Karya al-Shafi’i dipilih karena karya itu merupakan buku
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
ushûl al-fiqh pertama dan secara cukup jelas memperlihatkan
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
konsep Qiyâs.48 Sedangkan Al-Muwatta’, meskipun secara
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
umum merupakan buku kumpulan hadits, namun buku tersebut
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
memuat metodologi penalaran hukum Mâlik, yang secara implisit
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
memberikan gambaran awal terhadap perkembangan konsep.49
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Schacht, sejauh pengetahuan penulis adalah orang pertama
Tarbiyah ....................................................................... 136
yang meyakini bahwa Qiyâs dalam ushûl al-fiqh berasal dari
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
konsep tafsir Bibel Yahudi. Sedangkan Ahmad Hasan melakukan
penelitian
BAB IV
tentang Qiyâs dan dalam beberapa hal kesimpulan
penelitiannya berbeda pandangan dengan Schacht.
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
UntukTAHRIR
sumber INDONESIA Qiyâs yang
utama tentangDALAM digunakan
RUANG LINGKUP oleh UNS 175
setiap lembaga yang diteliti,
A. Mobilisasi Sumberpenulis
Dayamenggunakan situs-situs
Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
resmi dan buku, diantaranya Ahkamal
1. Mengumpulkan Fuqaha’,
Sumber Solusi Hukum
Daya Potensial (Agregasi/
48 Aggregation) .....................................................................176
Muhammad bin Idris al-Sysyâfi’î, al-Risalah (Beirut:Dar al-Fikr, tanpa tahun), hlm.
476-503. 2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
49
Muwatta’ memiliki banyak riwayat, sementara ini yang ada di tangan penulis (1)
Mandiri/Self-Production)
riwayat yahya bin yahya ...............................................186
al-laithi, (2) riwayat Abi Mush’ab al-Zuhri, dan (3) riwayat
Muhammad bin al-Hasan al-Shaibani.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


22 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Islam, Keputusan Muktamar, Munash dan Konbes Nahdhatul
tubziHUlama
nad )T(1926-2004)
J( hayibraT editor:
haamaJImam Ghazali
emsimalsI acaSaid.
bmeM .B
48 ..................Kajian
..............buku
...........ini
.......mengkaji
... )ITH( abasisisenodepistemologis
nI rirhaT Qiyâs.
48 .........raPendekatan
tnagneP hau b e S : si m a lsI na k a r e G a c a bm
yang akan dipakai adalah pendekatan sejarah dane M . 1
69 ...........filsafat.
.............Epistemologi
.......................adalah
... )TJ(salah
hayibsatu raT cabang
haamaJfilsafat.
.2 Objeknya
111 .........adalah
..............membahas
.................... tentang
aisenodn I rirhaT tkonsep,
sejumlah ubziH .3prinsip dasar
dan aktivitas untuk memperoleh pengetahuan dalam suatu
era sejarah tertentu.50 Pendekatan filsafat digunakan III Buntuk
AB
Nmengkaji
AGNADN AP MALAD HA
struktur-struktur LWAD NA
pembentuk DH
dan AMMU aliran-
memetakan
R I R H A T T U B Z I H N A
aliran pemikiran hukum yang menggunakan Qiyâs,D H A Y IB R A T H A AMAJyang pada
121 .........gilirannya
...................diharapkan
.....................dapat .............. Abasis
...........diketahui ISENepistemologinya.
ODNI
igab naucA
Berkaitan akgnarmuatan
dengan eS :malsI hyang
eK haubtema-tema ayiludibicarakan
muyS .A dalam
121 .........Qiyâs,
............pendekatan
......................konseptual
....... emsimaanalitik,
lsI isatneyaitu
melpberusaha
mI untuk
........... halwaD
721 .........mendapatkan nad hammU
karakteristik pesnoK
tertentu imahdata
dalam ameyang
M .Bdiperoleh.
721 .........Namun
..............tidak
..........menutup ........ hammUdalam
................kemungkinan pesnoperjalanan
K .1 analisa,
031 .........akan
...........ditetapkan
.....................sebuah
..............perspektif
... halwaD pyang esnoKmerupakan
.2 hasil
haamaJkonstruksi
nagnadnaPulang malad(rekonstruksi)
halwaD nad hteori-teori noK .C Qiyâs.
ammU pespenalaran
631 .........Rekonstruksi
........................tersebut
..............mungkin terjadi
.............. IT H naddenganhayibrcara
aT melakukan
haapemetaan
maJ nagnatas adnatema-tema
P malad hadalam lwaD n pemikiran
ad hammU hukum
.1 Islam51
631 ................Terhadap
...................data-data
...................yang
...........terkait
...... haydengan
ibraT penggunaan
451 .........Qiyâs
.ITH noleh agnaNU, dnaP d halwaD nyang
malaterpenting
usaha ad hharus
ammUdilakukan
.2 adalah
menentukan tipologi pemikiran hukum dengan memanfaatkan
karakteristik yang menyamakan dan batas perbedaanVIindividu
BAB
TUBZatau
IH Nkelompok
AD HAYIpemikir.
BRAT HOleh
AAMkarena
AJ LAIitu,
SOSpendekatan
NAKAREG Tipologis52
571 SNUmenjadi
PUKGNdominan
IL GNAUR MALpenelitian
dalam AD AISENini.
ODNI RIRHAT
671 ...... SN U id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
50
Hardono Hadi, Epistemologi, (Jakarta: Kanisius, 2005), hlm. 55.
/isage51r gPembacaan
A( laisneterhadap
toP ayaD rebmuS npengetahuan
bidang-bidang aklupmugn eM .1 Fazlur Rahman
ditekankan
agar menjadi system penataan ulang/Systemic Reconstruktion, dalam penelitian ini
671..............merupkan
..............bagian
..........dari
......pendekatan ......... )noitagergFazlur
................konseptual-analitik; gA Rahman, Islam and
iskudoModernity:rP( lanreTransformation
tnI ayaD reb ofm anuSIntellectual
naklamTradition,
iskameM terj. .Ahsin
2 Muhammad
(Bandung: Pustaka, 1993), hlm. 182-198.
681...........52.. .Bentuk
..........pendekatan ....... )noadalah
................tipologis itcudmengamati
orP-fleS/pola
iridatau
naM sifat khas dari pemikiran
individu atau kelompok. Lihat: Mariasusai Dhavamoni, Fenomenologi Agama, terj.
Kelompok Studi Agama “Driyarkara” (Yogyakarta: Kanisius, 1995), hlm. 29-30.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv23
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Setelah data terkumpul maka akan dilakukan langkah
analisa data
B. sebagai
Membaca berikut.
Islamisme Pertama, Jamaah reduksi
Tarbiyahdata.(JT) Langkah
dan Hizbut
ini berguna untuk
Tahrirmensimplikasi
Indonesia (HTI) data.....................................................
menjadi pokok-pokok 84
tertentu dengan1. mengambil
Membaca Gerakan intisari data agarSebuah
Islamis: ditemukan tema ......... 84
Pengantar
pokok, fokus2.masalah,
Jamaahkarakteristik
Tarbiyah (JT)dan ..................................................
pola-pola tertentu. 96
3. Hizbut
Langkah ini juga bergunaTahrir
sebagai Indonesia
verifikasi ...........................................
terhadap timbunan 111
data. Kedua, menganalisis data. Langkah ini merupakan
BAB IIIdan berhubungan dengan langkah pertama, di
lanjutan
mana hasil UMMAH DANverifikasi
reduksi dan DAWLAH DALAM
kemudian PANDANGAN
dianalisis untuk
mendapatkanJAMAAH TARBIYAH
tipe, pola, kesimpulan, DAN atauHIZBUT
generalisasi.TAHRIR Ketiga,
INDONESIA ..........................................................................
data yang terkumpul juga dianalisis menggunakan teknik 121
A. Teknik
analisis isi. Syumuliyah Islam: Sebuah
ini sebenarnya jugaKerangka
merupakan Acuan langkahbagi
pertama untuk Immemperoleh
plementasi Islamisme ..................................................
substansi-substansi pemikiran dari 121
keseluruhan Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
B. data.
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Dari data yang terkumpul, dan kemudian dilakukan
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
langkah-langkah analisis dengan pendekatan-pendekatan
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
yang telah digariskan, maka dilakukan penyajian. Penyajian
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
dilakukan dengan teknik deskriptif. Deskripsi ini meliputi data
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
yang telah ditetapkan, dan juga menyertakan analisa-analisa
Tarbiyah ....................................................................... 136
yang dijalankan. Dengan demikian, sifat penelitian ini secara
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
keseluruhan disebut deskriptif-analitik-filosofis.

D. BAB IV
Sistematika Buku
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Sistematika
TAHRIR secara keseluruhan
INDONESIA DALAM buku RUANG ini akanLINGKUP diuraikan UNS 175
dalam beberapa bab, yaitu:
A. Mobilisasi BabDaya
Sumber I berisiJamaahPendahuluan,
Tarbiyah di yangUNS ...... 176
memuat latar1.Belakang, Kerangka
Mengumpulkan Pikir, Daya
Sumber Metodologi
Potensial Kajian,
(Agregasi/
dan Sistematika Buku.
Aggregation) .....................................................................176
Bab II berisi pembahasan seputar
2. Memaksimalkan Sumber Daya Qiyâs
konsep Internal sebagai
(Produksi
metodologi sekaligus sumber penetapan hukum.
Mandiri/Self-Production) Sub bab ini
...............................................186

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


24 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
berisi pembahasan seputar Ijtihad dan Fatwa, serta Qiyâs dalam
tubziHLintasan
nad )TJ(Sejarah.
hayibraT haamaJ emsimalsI acabmeM .B
48 ..................Pembahasan
........................pada
..........Bab
. )ITIII
H( aialah
isenotentang
dnI rirhstruktur
aT Qiyâs.
48 .........raPada
tnagsubnePbab hauinibeSmembahas
:simalsI naterkait
kareGkasus
acabm e M . 1
asal dan kasus cabang.
69 .................................................. )TJ( hayibraT haamaJ .2
Selanjutnya Bab IV berisi penjelasan seputar Analisis
111 ........................................... aisenodnI rirhaT tubziH .3
Metodologi Qiyâs Terhadap Fatwa Hukum NU, meliputi
Sejarah Singkat NU dan Pemikiran Hukum dengan Pendekatan
III BAB
Bermazhab, Mekanisme Pemecahan Masalah, Metode Qauly,
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
Metode Ilhaqi, Metode Manhaji, Qiyâs dalam Pandangan NU,
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
Metode Ilhaqi; Sebuah Fenomena Qiyâs a la NU.
121 .......................................................................... AISENODNI
igabTeakhir,
naucA aBab kgnV areberisi
K haupenutup
beS :mayang lsI hamencakup
yilumuyS kesimpulan
.A
dan catatatan rekomendasi.[]
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
631 ....................................................................... hayibraT
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2

VI BAB
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
671..................................................................... )noitagerggA
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv25
x
urugreP id kitiloP malsI nakareG Gerakan Islam Politik di Pergurua

haamaJ emsimalsI acabmeM .B B. Membaca Islamisme Jamaah T


........... )ITH( aisenodnI rirhaT BAB II Tahrir Indonesia (HTI) ...........
simalsI nakareG acabmeM .1 1. Membaca Gerakan Islamis
........ )TJ( hayibraT haamaJ .2 2. Jamaah Tarbiyah (JT) ........
... aisenodnI rirhQIYÂS:
aT tubziH SEBUAH
.3 METODOLOGI DAN
3. Hizbut Tahrir Indonesia ...

SUMBERIIPENETAPAN
I BAB BAB III
HUKUM
LAD HALWAD NAD HAMMU UMMAH DAN DAWLAH DALA
IH NAD HAYIBRAT HAAMAJ JAMAAH TARBIYAH DAN HIZ
.................................. AISENODNI INDONESIA ..................................
reK haubeS :malsI hayilumuyS .A A. Syumuliyah Islam: Sebuah Ker
.......... emsimalsI isatnemelpmI Implementasi Islamisme ..........
d hammU pesnoK imahameM .B B. Memahami Konsep Ummah d

Q
................. hammU pesnoK .1 1. Konsep Ummah .................
.................. halwaD pesnoK .2iyâs dalam tradisi pemikiran hukum2. Islam,
Konsep dipahami
Dawlah ..................
halwaD nad hammU pesnoK .C sebagai sumber hukum oleh sebagian pemikir.
C. Konsep Ummah Dalam dan Dawlah d
hal
..................... ITH nad hayibraT qiyâs menjadi dasar penetapan dan perluasan
Tarbiyah dan HTI .....................
hukum,
alad halwaD nad hammU .1 maka istilah sumber dapat diterima. Namun dan
1. Ummah dalam Dawlah dalam
makna teknis,
............................... hayibraT ia lebih dekat dipahami sebagai salah satu metode
Tarbiyah ...............................
penetapan,
alad halwaD nad hammU .2 dan juga menjadi dalil hukum.2. Ummah bagian
Sebagai dan Dawlah dalam
dari sistem penalaran hukum (ijtihâd), qiyâs tetap menjadi
pembahasan yang kontroversial.
VI BAB BAB Dengan
IV tidak bermaksud
AT HAAMA menghilangkan
J LAISOS NAKAnilai REG kontroversi tersebut,
GERAKANtulisan berikut
SOSIAL JAMAAH TA
akan
R MALAD AISENODNI RIRHAT menyajikan analisis tentang posisi qiyâs dalam sistem
TAHRIR INDONESIA DALAM RU
penalaran
amaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A hukum Islam/ijtihâd. Diharapkan hasil analisis
A. Mobilisasi Sumberini Daya Jamaa
D rebmuS nmemberi aklupmuggambaran
neM .1 singkat tentang esensi 1. ijtihâd, sejarah Sumber Da
Mengumpulkan
.....................dan
..... )nperkembangan,
oitagerggA serta teori-teori penting dalam qiyâs, dan
Aggregation) ..........................
D rebmuS nmembahas aklamiskamtentangeM .2 Fatwa yang merupakan2.salah satu bentuk Sumber D
Memaksimalkan
.... )noitcudopublikasi
rP-fleS/irid atas
naM penalaran hukum. Mandiri/Self-Production) ....

i27
xvi
vx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
A. Ijtihâd dan Fatwa
B. Membaca Islamisme Jamaah Tarbiyah (JT) dan Hizbut
Sumb er hukum paling utama dalam tahap awal
Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
perkembangan hukum Islam adalah Alqur’an yang diperinci,
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
diberi contoh dan ditafsirkan oleh sunnah. Dengan demikian,
2. Jamaah Tarbiyah (JT) .................................................. 96
Alqur’an dan sunnah merupakan satu sumber hukum.
3. Hizbut Tahrir Indonesia ........................................... 111
Masyarakat di mana Alqur’an diturunkan secara alamiah
tumbuh dan berkembang semakin luas seiring dengan
BAB III
tersebarnya Islam keseluruh penjuru. Dengan terjadinya kontak
UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
sosial danJAMAAH
saling pengaruh-mempengaruhi
TARBIYAH DAN HIZBUT antara Islam TAHRIR dengan
budaya-budaya
INDONESIAlain yang bertetangga dengannya, banyak
.......................................................................... 121
persoalan-persoalan
A. SyumuliyahbaruIslam:
muncul sebagai
Sebuah akibat dari
Kerangka Acuan kontak
bagi
sosial tersebut. Sedangkan persoalan-persoalan tersebut belum
Implementasi Islamisme .................................................. 121
pernah terjadi pada umat
B. Memahami IslamUmmah
Konsep yang hidup di masa ....................
dan Dawlah Nabi. 127
Dengan demikian hukum-hukum
1. Konsep Ummah yang disediakan oleh sumber
......................................................... 127
Alqur’an-Sunnah di masaDawlah
2. Konsep Nabi harus ditambahi dan sesekali
.......................................................... 130
ditafsir ulang untuk mengakomodir persoalan-persoalan
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah baru
yang harus dicarikan
Tarbiyah jawaban
dan HTIhukumnya. Dengan demikian
............................................................. 136
hukum Islam1.berkembang
Ummah dan denganDawlah munculnya
dalam Pandanganpersoalan Jamaah baru
dari waktu ke waktu semenjak
Tarbiyah masa Nabi, serta dicipta dan
....................................................................... 136
dicipta lagi, ditafsir
2. Ummahdan ditafsir
dan Dawlah lagi sesuai
dalam denganPandangan tuntutan
HTI.......... 154
situasi dan kondisi. Proses pemikiran ulang dan penafsiran
ulang
BABhukum
IV ini disebut ijtihâd. 1 Maka secara sederhana
Ahmad Hasan,
1
GERAKAN
The Early…,SOSIAL
hlm. 115. JAMAAH
Secara harfiahTARBIYAH DAN HIZBUT
ijtihâd berarti bersungguh-
sungguh dalam melakukan sesuatu. Makna
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUPharfiah ini diungkapkan para ahli tidak UNS 175
dalam redaksi yang seragam, namun tidak lepas dari (a) bahwa ia merupakan kegiatan,
(b) dilakukanA.dengan
Mobilisasi
mengerahkanSumber Daya
kemampuan Jamaah
optimal hinggaTarbiyah
pada tingkatdi UNS ...... 176
payah/
sulit, dan (c) aktivitas tersebut berkenaan dengan sesuatu yang memang telah menjadi
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
target. Maka kegiatan mengangkat satu batu kecil, tidak dianggap ijtihâd dalam makna
bahasa. Lihat Muḫammad Aggre gation) .....................................................................176
al-Syaukâni, Irsyâdu l-Fuhûli ilâ tahqîqi l-haqqi min ‘Ilmi
l-ushûl, (Beirut: Dar al-Fikr, 2000), 250.; ‘Ali bin Muḫammad al-Âmidî, al- Iḫkâmu
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
fî Ushûli l-Aḫkâm, Vol IV, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1993), hlm. 197.; ‘Abd
al-Karim bin ‘Ali binMandiri/Self-Production)
Muḫammad al-Namlah, al-Muhadzdzab ...............................................186
fi ‘ilm Ushûli l-Fiqhi
al-Muqâran; Tahrîru li Masâilihî wa Dirâsatiha Dirasata Nnazariyyata Ttathbiqiyyah,
Vol.5 (Riyad, Maktabah al-Rusyd, 1999), hlm. 2317.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


28 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
ijtihâd dipahami sebagai sebagai sebuah upaya penalaran
tubziHdan nadpenafsiran
)TJ( hayibr(reasoningaT haamaJ and emsiinterpretation).
malsI acabmeM 2 .B
Pemahaman
48 ...........sederhana
...................inilah
...........yang
.........diterima
... )ITH(dan
aisedijalankan
nodnI rirhilmuan
aT Muslim
48 .........raawal
tnagsebelum
neP haubdiformulasikan
eS :simalsI nakadan reGdisistematiskan
acabmeM .1 pada masa
69 ...........al-Syâfi’î
................dan
........masa-masa
............... )Tselanjutnya.
J( hayibraT haamaJ .2
111 ................Ijtihâd
.............adalah
.............kata
. aisearab
nodndalam
I rirhaT tubziHmasdar
bentuk .3 dari kata
ijtahada, dengan kata dasar ‫د‬-‫�ه‬- ‫ ج‬yang berarti berusaha
� III BAB
dengan sungguh-sungguh3 atau mengerahkan segala daya
Nupaya
AGNAuntuk DNAP M ALAD HA
mencapai LWAD
suatu NAD4 .HDijelaskan
tujuan AMMU oleh
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIB R AT H A AMAJ
Sayyid Muhammad Musa Tuwana dan Wahbah al-Zuhaily6 5

bahwa kata dasar ‫د‬-‫�ه‬- ‫ ج‬dan semua kata yang berasal dari
121 .......................................................................... AISENODNI
igab naucA akgnareK hau �beS :malsI hayilumuyS .A
kata dasar ini, biasanya dipakai untuk arti yang berhubungan
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
dengan suatu pekerjaan yang tidak biasa/berat, keadaan yang
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
memberatkan atau tidak disenangi. Kata ini telah menjadi istilah
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
teknis dikalangan para ahli hukum/para Yuris terutama para
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
ahli Ushûl Fiqh.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
Ijtihâd yang telah menjadi istilah teknis ini, oleh para ulma
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
didefinisikan dalam bentuk dan redaksi yang sangat beragam
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
namun pada intinya adalah sama. Ibn Qayyim al-Jauziyyah;
631 ....................................................................... hayibraT
‘tidak ada perbedaan pendapat bahwa ilmu itu berarti
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
pengetahuan (al-ma’rifah) yang diperoleh dari dalil, tanpa
dalil ia hanyalah taqlid’7, mengisyaratkan bahwa ijtihâd
VI Badalah
AB
TUBZ2I H NAD
United HInstitute
State AYIBRofAPeace, T HA AMA
Ijtihâd: J LAISOSIslamic
Reinterpreting NAKPrinciples
AREGfor the Tenty-
first Century,
571 SNU3PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRH2004),
edisi Special Report, no.125 (Washington DC: USIP, AT hlm. 2.
Warson Munawwir, al-Munawwir (Yogjakarta,UPBIK, 1984), hlm. 234.
671 ...... SN4 U id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
Muḫammad Abu Zahrah. Ushûl al-Fiqh ( Kairo: Dar al-Fikr al-Arabi, 1958), hlm.
/isage5rg379. A( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
Sayyid  Muḫammad Musa Tuwana, al-Ijtihâd wa maza  Ha­jatuna ilaih fi haza al-Asr
671..............(Mesir:
..........Dar
...... al-Kutub
.............al-Hadîtsah,
................1973), . )no97.
.........hlm. itagerggA
6
Wahbah Al-Zuhaili,  Usuhl al-Fiqh  al-Islami.  Juz.II. (Damasqus: Dar al-Fikr, 1998),
iskudohlm. rP(1065.
lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681............ ..Muḫammad
7
.................bin
.....Abu
......Bakr noitc(lebih
..... )Ayyub udordikenal
P-fleSdengan,
/iridndan
aMselanjutnya disebut, ibn
Qayyim al-Jauziyyah), A’lam al-Muwaqqi’in ‘an Rabb al-‘Alamin, Vol.2 (al-Riyadh:
Dar ibn al-Jauziyy, 1423 H), hlm. 12.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv29
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
keseluruhan dari aktivitas ilmiah dalam usaha mendapatkan
pengetahuan lewat dalil-dalil,
B. Membaca Islamismesebagai Jamaahlawan Tarbiyah dari(JT) taqlid.
dan Hizbut
Al-Shirazi memberi definisi
Tahrir Indonesia meluangkan kesempatan dan
(HTI) ..................................................... 84
mengerahkan1.segenap
Membacakemampuan
Gerakan dalam Islamis: mencari
Sebuahketentuan
Pengantar......... 84
hukum Syar’i2. 8 Jamaah9 Tarbiyah
. Al-Subki dan al-Âmidî (JT) memberi
..................................................
definisi yang 96
lebih mengarah 3. Hizbut Tahrir Indonesia
pada kedudukan hukum...........................................
hasil ijtihâd dan 111
lapangan ijtihâd, yaitu pengerahan kemampuan seorang Yuris
BABmemperoleh
untuk III sangkaan kuat (Zhan) adanya hukum,
lebih jelasUMMAH
lagi AbdDAN DAWLAH
al-Wahhab KhallafDALAM 10
memberiPANDANGAN definisi,
pengerahan JAMAAH
kemampuanTARBIYAH DAN HIZBUT
untuk menghasilkan hukum TAHRIR
Syar’i dari
INDONESIA ..........................................................................
dalil-dalilnya secara terinci. Dan diperjelas oleh Abu Zahrah11 121
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
dalam aplikasinya.
Implementasi Islamisme .................................................. 121
Ijtihâd adalah instrument terpenting dalam sistem hukum
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
Islam untuk bertahan di segala tempat dan segala kondisi.
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Karena hukum terikat dengan kaidah “perubahan tempat dan
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
waktu menghendaki perubahan status hukum”.12 Ia merupakan
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
langkah harmonisasi antara nilai absolut wahyu dengan
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
relativitas akal. Seluruh sumber hukum setelah Alqur’an dan
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
al-Sunnah, baik ijma’ dan Qiyâs sebagai sumber yang disepakati,
Tarbiyah ....................................................................... 136
maupun istiḫsân, istislah, dan lain-lain, merupakan refresentasi
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
dari ijtihâd.13 Diskusi tentang ijtihâd kontemporer diwarnai dan
dihubungkan dengan kondisi sosial dan peradaban umat Islam,
BAB IV
di mana kemunduran umat Islam setelah berakhirnya kejayaan
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Abbasiyah dikaitkan dengan inovasi pemikiran melalui ijtihâd
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
8
Al-Syirâzî, al-Luma  fi  Ushûl al-Fiqh ( Surbaya:  Mathbaah  al-Hi­dayah, tth.), hlm. 70
9 1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Al-Subki, Jam’u  l-Jawâmi’, Juz.II. (Bairut: Dar al-Fikr, 1982), hlm. 379.
10
Abdul Wahhab Khallaf,Aggre gation)
‘Ilm Ushûl al-Fiqh.....................................................................176
(Cairo:  al-Dar  al-Kuwai­tiah, 1968), hlm. 216.
11
Muḫammad Abu Zahrah, Ushûl ..... hlm. 379.
12 2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
Muḫammad Tahir al-Qudri, Ijtihâd; Meaning, Application and Scope (Lahore:
Mandiri/Self-Production)
Minhajul Qur’an Press, 2007), hlm. 29. ...............................................186
Mohammad Hashim Kamali, Principles of Islamic Yurisprudence
13

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


30 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
yang terhenti. Secara teknis,14 ijtihâd seperti disimpulkan al-
tubziHZuhaili-
nad )TJmerupakan
( hayibraT h“kegiatanaamaJ empenggalian
simalsI acahukum
bmeM Syari’
.B at dari
48 ...........dalil-dalil
..................yang
.........telah
..........rinci”.
..... )ITH
15 ( aisenodnIini
Kesimpulan rirmerupakan
haT hasil
48 .........raanalisis
tnagneP haubeSberbagai
terhadap :simalsI definisi
nakareGyang acabberusaha
meM .1diajukan oleh
69 ...........para
.........ahli
.......dengan
.............cara
........mengajukan
.. )TJ( hayibrsatuaT hdua
aamkeberatan
aJ .2 terhadap
111 .........definisi-definisi
...............................tersebut,
... aisenoddiantaranya
nI rirhaT tubal-Âmidî,
ziH .3 16
penulis
Fawâtihi l-Rrahamût dan komentarnya Musallamu al-Tstsubût,17
Al-Ghazâli, dan ilmuan lain. III BAB
NAG‘Abd NADN AP MALal-Namlah
al-Karim AD HALWA D NAD HAM
memandang MU ijtihâd
makna
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
dari dua perspektif; Pertama, memandang maknanya sebagai
121 .......................................................................... AISENODNI
sumber perbutan (masdari) dari orang yang melakukan ijtihâd,
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
maka ia berarti “pengerahan kemampuan secara maksimal
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
oleh ahli fiqh (faqîh) untuk memperoleh dugaan kuat (Zhann)
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
terhadap hukum shara’ yang bersifat ‘amali, dari dalil-dalil
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
yang rinci”. Dengan definisi ini ia hendak menekankan bahwa
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
ijtihâd/kegiatan mengerahkan kemampuan maksimal, harus
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
dilakukan oleh ahli fiqh, hanya dalam masalah-masalah furu’,
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
dan berkenaan dengan usaha penggalian hukum dengan
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
menggunakan metodologi pemahaman teks/istidlal, atau
631 ....................................................................... hayibraT
menggunakan qiyâs, dan lain-lain. Kedua, melihat makna
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
ijtihâd sebagai sifat yang melekat pada Mujtahid, maka ia

Hampir seluruh karya ushûl al-fiqh membahas tentang definisi ijtihâd,


14 VIbaik
BAdalam
B
satu bagian tertentu atau disisipkan dalam tema-tema lain.
TUBZ15IH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
Wahbah al-Zuhaili, Ushûl al-Fiqh al-Islami, Vol. 2 (Beirut: Dar al-Fikr, 1986), hlm. 326.
571 SNU16P Ali UKbin GMuḫammad
NIL GNAal-A<midi, UR MALal-AIḫkâm…, D AISEhlm. NO197. DNI RIRHAT
17
Keduanya tergabung dalam satu format. Fawâtihi al-Rrahamût ditulis oleh ‘Abd al‘Ali
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
Muḫammad bin Nizhamu l-Din Muḫammad al-Sahalawi, sedangkan Syarh-nya
/isagergberjudul
A( laisMusallam
netoP aal-tsubût
yaD reditulis bmuSoleh naMuhibbullah
klupmugnbin eM‘Abdu .1l-Syakûri l-Bihâri.
Dalam tulisan ini, referensi ditulis dengan nama penulis fawatih saja, sedangkan
671..............judul
........buku
.........ditulis
..........‘Fawâtihu
..............l-Rrahamût
.............. )bi noSyarhi itagerMusallami ggA
‫ن‬ ‫�ظ‬ ‫ش‬ ‫ت‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫�ة‬‫ق‬ ‫�ذ‬
l-tsubût’. Ijtihâd
iskudodidefinisikan
rP( lanretdengan:nI ayaD(�‫�ي‬re�‫ي‬b ‫ر�ع‬m
���‫�م‬
�‫ك‬u‫ح‬S‫ل‬n
���‫���صي‬a�k�‫ف‬l�a‫���ه‬m

�‫ح‬ ‫� ي ي‬ ���
������
‫ل‬i‫ا‬ s �
‫م‬
k � a�� ‫ا‬

m‫ط‬ �
��‫ل‬ ‫ا‬
e ‫ل‬
M �
�),
‫ب‬ .2
‘pengerahan segenap
kemampuan oleh ahli fiqh dalam menghasilkan hukum Shar’ yang Zhanni’. ‘Abd ‘Ali
681..............Muḫammad
.................bin
......Nizham noitcMuḫammad
.......... )al-Dîn udorP-fleSal-Sahalawi, /iridnaMFawâtihi l-Rrahamut bi
Syarhi Musallami l-Tsubût, Vol.2 (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2002), hlm. 404.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv31
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
bermakna “kemampuan memperoleh argument-argument
hukum syari’
B. aMembaca
h”.18 Islamisme Jamaah Tarbiyah (JT) dan Hizbut
Al-GhazaliTahrir Indonesia
membahas (HTI)
ijtihâd .....................................................
dalam 3 kelompok kajian 84
1. sebagai
yang disebutnya Membaca Gerakan
rukn, Islamis: Sebuah
yaitu; Mujtahid (subjekPengantar
Ijtihâd), ......... 84
Mujtahad fih2.(objek
Jamaah Tarbiyah
ijtihâd), dan(JT) ..................................................
ijtihâd itu sendiri. Ijtihâd 96
3. Hizbut didefinisikan
dalam pandangannya Tahrir Indonesia ...........................................
sebagai “Pengerahan 111
kemampuan secara maksimal oleh Mujtahid dalam memperoleh
BAB III atas hukum-hukum syari’ah”.19 Definisi sejenis ini
pengetahuan
UMMAH
dapat ditemukan di DAN
hampir DAWLAH
semua ahli DALAM PANDANGAN
ushûl klasik. Tentang
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
mujtahid, al-Ghazali membicarakan dua syarat, yaitu: 20 TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
1. Memiliki perangkat pengetahuan
A. Syumuliyah Islam: Sebuah yang memadai
Kerangka terhadap
Acuan bagi
empat hal Imyang merupakan
plementasi Islamisme tempat beradanya hukum;
.................................................. 121
al-Kitab, al-Sunnah, Ijma’,
B. Memahami Konsep ‘aql, yang
danUmmah danmemungkinkan
Dawlah .................... 127
mujt a h i1.
d me ng g uUmmah
Konsep na k an ny a u ntu k me mp e rol eh
......................................................... 127
pengetahuan zhann pada
2. Konsep Dawlah hukum-hukum syari’at. Sarana
.......................................................... 130
pengetahuan
C. Konsep tersebut
Ummahsecara dan Dawlah langsung dalam berguna
Pandangan bagiJamaah
mujtahidTarbiyah
untuk mengetahui di mana, menggunakan alat-
dan HTI ............................................................. 136
alat apa dan bagaimana
1. Ummah dan tataDawlah caradalammemperoleh
Pandangan hukum,Jamaah
yaitu memahami Alqur’an,
Tarbiyah al-Sunnah dan ijma’, mengenal
....................................................................... 136
sumber-sumber
2. Ummahdalil,dan
mengenal
Dawlahbahasa dalamArab Pandangandan IlmHTI..........
al- 154
Nahw, mengenal nashikh dan mansukh, dan mengenal ilmu
hadits.
BAB IV
GERAKAN
2. ‘Adl dan menjagaSOSIAL
diri dariJAMAAH TARBIYAH
maksiat yang DAN HIZBUT
menggugurkan
TAHRIR
‘adalah INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
(sifat keadilannya).
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
Tatkala membicarakan mujtahad fih, al-Ghazali menyatakan
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
bahwa wilayah ijtihâd adalah segala hukum syari’at yang tidak
Aggregation) .....................................................................176
18
‘Abd al-Karîm bin ‘Ali bin Muḫammad al-Namlah, al-Muhadzdzab fi..., hlm. 2318-
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
2319.
19
Muḫammad bin MuḫammadMandiri/Self-Production) ...............................................186
al-Ghazâli, Al-Mustasfa min ‘Ilmi l-Ushûl (Beirut: Dar
al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2008), hlm. 527.
20
Ibid, hlm. 527-531.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


32 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
memiliki sandaran dalil qath’i. artinya ijtihâd tidak berlaku
tubziHpada nad )masalah-masalah
TJ( hayibraT haam aJ emsimlogis
penalaran alsI a(logika)
cabmeMdan .B teologi.21
48 ............Perbedaan
..................mendasar
.................antara
...... )IT H( aidan
ijtihâd senopengarahan
dnI rirhaT kemampuan
48 .........rasecara
tnagneoptimal
P haubeSpada :simbidang-bidang
alsI nakareG acapemikiran, bmeM .1 teologi dan
69 ............kajian
...........penalaran
...................murni
........ )Tyang
J( halain,
yibraT haamterletak
adalah aJ .2 pada nilai
111 ..........relativitasnya.
..........................Artinya,
....... aiseijtihâd
nodnI ryang irhaTdilakukan
tubziH .3oleh seorang
mujtahid, lalu ia fatwakan dan ternyata salah di kemudian hari
tidak dianggap berdosa. Sedangkan dalam teologi danIpenalaran II BAB
Nlogis,
AGNkebenaran
ADNAP Mitu ALtunggal.
AD HAL WAbila
Apa D NsalahAD H AMMUatau salah
menalar
R I R H A T T U B Z I H N A
menetapkan nilai-nilai keyakinan maka dianggapD H A Y IB R A T H A AMberdosa
AJ dan
121 ..........bahkan ................................................... AISENODNI
.............kafir.
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
Dari diskusi di atas, setidaknya terdapat beberapa tema yang
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
disepakati, di antaranya:
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
....................Ijtihâd
721 ..........1. Bahwa .............dilakukan
.............. hadengan
mmU pusaha esnoK yang
.1 maksimal.
031 ................Keputusan
.....................hukum
..............yang
....... hmungkin
alwaD pesdianggap
noK .2 sederhana,
haamaJ nagseperti nadnaPmembasuh malad halmuka waD n3akali d hadalam
mmU berwudu’
pesnoK .C hukumnya
631 ................Sunnah.
.................Namun
...............sesungguhnya
............. ITH nadusaha hayibyang
raT luar biasa
haamadilakukan
J nagnadnaP oleh
malparaad hamujtahid
lwaD nad sebelum hammU memfatwakan
.1
631 ................hukum
..............Sunnah
..............dalam
............membasuh
............... hamuka,
yibraT di mana mereka
451 ..........ITHharus nagnmelakukan
adnaP malausaha d halwyang aD namelelahkan
d hammU untuk.2 mencari
dan mengumpulkan nash-nash Alqur’an dan al-Sunnah,
serta ijma’ yang berkenaan dengan wudu’, lalu melakukan
VI BAB
TUBZIH N analisis
AD HAY mendalam
IBRAT HAmenggunakan
AMAJ LAISOS N segala
AKARpengetahuan
EG
571 SNU PUK yang
GNIbisa
L GNdiperoleh,
AUR MALmelalui
AD AISEanalisa
NODNbahasa,
I RIRHApenafsiran-
T
671 ...... SNU ipenafsiran,
d hayibraT hdan
aamlain-lain, sehingga
aJ ayaD rebmuS isasiditetapkan
liboM .A sebuah
/isagergAkesimpulan
( laisnetoP ahukum.
yaD rebmuS naklupmugneM .1
671...........2.
.......Ijtihâd
.............harus
..........dilakukan
...................oleh . )noitadalam
........Faqîh gerggAmasalah-masalah
iskudorPfiqh ( lan(‘amali).
retnI ayaDMeskipun rebmuS nausaha klamisk ameM .2 kesimpulan
penarikan
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM
21
Ibid, hlm. 531.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv33
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
terhadap masalah-masalah I’tiqâd (keyakinan), bahasa,
dan bidang-bidang ilmu lain terkadang
B. Membaca Islamisme Jamaah Tarbiyah juga dinamakan
(JT) dan Hizbut
dengan ijtihâd,
Tahrir namun dalam
Indonesia tulisan
(HTI) ini dapat diabaikan
..................................................... 84
karena bukan fokus Gerakan
1. Membaca kajian, atau
Islamis:setidaknya,
Sebuah Pengantar harus ......... 84
2. Jamaahuntuk
direkomendasikan Tarbiyah (JT) ..................................................
penelitian yang lain yang secara 96
3. Hizbut Tahrir
khusus membicarakan Indonesia
ijtihâd dalam ranah ...........................................
I’tiqâd, bahasa, 111
dan ilmu-ilmu yang lain.
BAB III
Para ulama membagi ijtihâd kedalam dua bagian yaitu:
UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
1. Ijtihâd Sempurna,
JAMAAH yaitu teknik
TARBIYAH DAN ijtihâd
HIZBUT yang TAHRIR
hanya bisa
INDONESIA
dilakukan ..........................................................................
oleh sekelompok orang yang betul-betul 121
mampu A. menggali
Syumuliyah Islam:dan
hukum Sebuah Kerangkahukum
menetapkan Acuan dari bagi
Implementasi
sumber aslinya secaraIslamisme
independen ..................................................
dalam arti mereka 121
tidak B. Memahami
terpengaruh Konsep
oleh metodologiUmmah dan Dawlah
ijtihâd pendahulunya .................... 127
1. Konsep
dan betul-betul Ummah
menggali hukum .........................................................
dengan metode sendiri 127
2. Konsep
yang orisinil, Dawlah
seperti yang ..........................................................
telah dilakukan oleh para 130
ulamaC.Sahabat, Ummah
KonsepTabi’in dan dan para Dawlah
imamdalam Madzhab PandangansepertiJamaah
imam Maliki, Tarbiyah dan HTI
Hanafi, Syâfi’î.............................................................
dan Ahmad bin Hambal 136
dan  termasuk1. Ummah dan Dawlah
juga al-Auza’i, dalam Pandangan
al-Thabari dan imam Ja’far Jamaah
Tarbiyah Syi’ah
Shadiq dari golongan .......................................................................
22
. 136
2 . I j t i h â d 2.P eUmmah a n gDawlah
n g e m bdan a n a t dalama u t e Pandangan
k n i k i j t i HTI..........
hâd 154
y a n g  d i l a k u k a n  o l e h  u l a m a  y a n g hanya
BAB IV
diterapkan  dan  mengembangkan  metodologi atau teori-
GERAKAN SOSIAL JAMAAH
teori hukum yang dihasilkan TARBIYAH DAN
oleh pemula-pemulanya, HIZBUT
seperti
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
yang dilakukan oleh Abu Yusuf al-Anshari, Muhammad bin
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
Hasan al-Syaibânî, Abul Hasan al-Karkhi dan Muhammad
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
bin Abi Sahal al-Sarkhisi dari madzhab Hanafi, Abdullah
Aggregation) .....................................................................176
Ziyad bin Abdurrahman al-Qurthubi, Isa bin Dinar Abd
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
Rahman bin Qasim al-’Idqi dan Muhammad bin yahya
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Sobhi Mahmassani, Filsafat Hukum dalam Islam. Terj: Ahmad Sudjono (Bandung:
22

PT. Al-Ma`arif, 1977), hlm. 145.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


34 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
al-Andalusi dari madzhab  maliki, Abu al-Ma’ali Abd al-
tubziH nadMalik )TJ( binhayAbdibraTAllah haam aJ emsimaAbu
al-Juwainy, lsI aIbrahim
cabmeMal-Muzhanni,
.B
48 ..................Abu
.........al-Qasim
..................al-Rafi’i
........ )ITdan
H( aAbu
isenoZakaria
dnI rirhal-Nawawi
aT dari
48 .........ratnamadzhab
gneP haubSyâfi’î, eS :sim alsI n
serta akareGbin
Ahmad acaMuhammad
bmeM .1 al-Barwasi
69 ..................dari
........madzhab
................Hambali.
........ )TJ( hayibraT haamaJ .2
111 ..................................23
......... aisenodnI rirhaT tubziH .3
Al ‘Imrithi dalam kitab Nazhmu l-Waraqât karangan Abu
l- Ma’âli al-Juwaini yang dikenal dengan imam al-Haramain,
III BAB
mengklasifikasikan ijtihâd dengan melihat kepada validitas
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
hukumRIRHyang AT Tdihasilkan
UBZIH NA yaitu
D HA YIBRAijtihâd
kepada MAJvalid dan
T HAAyang
121 .........ijtihâd .........invalid.
............yang ............Pembagian
....................ini
.....didasarkan
....... AISENkepada
ODNIhadis yang
diriwayatkan
igab naucA aoleh kgnaMuslim
reK haubtentang
24
eS :malspahala I hayilganda
umuySbagi
.A mujtahid
121 .........yang
..........valid ............ijtihâd-nya
.........dalam .......... emsidan malssatu I isatpahala
nemelpbagi
mI yang invalid
721 .........dalamijtihâd-nya.
........... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
721 ................Sedangkan
...................Mahmud
................Hilmi mmU pesijtihâd
...... h25amembagi noK .dengan
1 melihat
031 .........jumlah
.............personil
...............mujtahid
.................dan
.... hkekuatan
alwaD pemengikat
snoK .2 dan tidaknya
haamaJhukum nagnadyang naP dihasilkan
malad halwkedalam aD nad dua hammacam
mU pesyaitu:
noK .C
631 .........1.
.......Ijtihâd
.............Kolektif
...............(jama’i)
...............yaitu
.. ITHijtihâd
nad hyang
ayibradilakukan
T oleh
haamasekelompok
J nagnadnaP ulama malad hterhadapalwaD nasuatu d hamtopik
mU .1atau masalah
631 ................hukum
..............yang
.........diajukan
...............oleh
........ulil
.......amri
.. hayuntuk
ibraT dicari ketetapan
451 ..........ITHhukumnya
nagnadnaPyang d halwaD n
malakemudian ad hammsebagai
disepakti U .2 ketentuan
hukum yang bersifat mengikat kepada setiap masyarakat
secara umum. VI BAB
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
2. Ijtihâd Individual (fardi) yaitu ijtihâd yang dilakukan
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
oleh badan perseorangan yang mempunyai kapasitas dan
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
/isage23r Al-Imriti,
gA( laisnTashîl etoP al-Thuruqât
ayaD reb li­ mNazmi
uS nal-Waraqât.
klupmug(Bandung:
neM .1Shirkah al-Ma’arif,
tth.), hlm. 3.
671...........24.. Al-Nawawi,
.................Sahih
.........Muslim
...........bi...Syarhi ....... )noitaJuz.XII,
......... l-Nnawawi. gerggA XV. (Bairut: Dar al-Fikr,
iskudo1983), rP( lhlm.
anre13tndanI ayal-Suyuti,
aD rebm uS na l-Shshaghîr
 al-Jamî’u klamiska fi mAhâditsi
eM .2 l-Bashîri  l-Nazhîr
(Indonesia:  Maktabah Dar Ihya’ al-Kutub  al-Arabiyyah, tth.), hlm. 24.
681...........25.. Mahmud
..............Hilmi,
.........Nizhamu noitcul-Islami:
........... )l-Hukmi dorP-flMuqâranah
eS/iridnabiMl-Nnizhamu l-Mu’asirah.
(tt:Dar al-Huda, 1987), hlm. 225.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv35
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
kualifikasi yang memadai. Hasil ini sifatnya tidak mengikat
atau tidak mempunyai
B. Membaca kekuatan
Islamisme Jamaah hukumTarbiyah kecuali(JT) pada
dan Hizbut
pencetusnya.
Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
Sesuai dengan pengertian teknis yang telah dikemukakan
2. Jamaah Tarbiyah (JT) .................................................. 96
oleh para ulama’ di atas, maka lapangan aplikasi ijtihâd adalah
3. Hizbut Tahrir Indonesia ........................................... 111
semua masalah realitas yang bisa dibedakan dalam dua kategori
yaitu:
BAB III
1. Masalah yang menyangkut
UMMAH DAN DAWLAH materi hukum DALAM dalam arti nashh-
PANDANGAN
nashhJAMAAH
yang bisa menjadi
TARBIYAH lapanganDANaplikasiHIZBUT ijtihâd.
TAHRIR
INDONESIA ..........................................................................
2. Masalah yang menyangkut kasus hukum yang membutuhkan 121
A. Syumuliyah
penyelesaian Islam:
dengan cara Sebuah Kerangka
mengembalikan kepada Acuan sumberbagi
pokok yangImtelah
plementasi
disepakatiIslamisme
yaitu al..................................................
Qur’an dan al Sunnah26, 121
karenaB.setiap
Memahami dalam Ummah
masalahKonsep pandangan danIslamDawlah telah....................
ada 127
ketentuan1.hukumnya
Konsep 27Ummah .........................................................
hanya ternyata mayoritas ketentuan 127
tersebut 2.tidak
Konsep Dawlahsecara
dijelaskan ..........................................................
rinci terutama yang 130
C. Konsep
menyangkut Ummah
masalah nondan Dawlah dalam
akidah-ibadah Pandangan Jamaah
(mu’amalah),
Tarbiyah
bahkan tidak dandiantara
sedikit HTI .............................................................
masalah-masalah tersebut 136
1. Ummah
seperti masalah pidana,dan Dawlahtata
perdata, dalam
negara, Pandangan
hukum niaga Jamaah
Tarbiyah
dan lain sebagainya .......................................................................
tidak ditemukan ketentuan yang jelas 136
dalan nashh Ummah
2. al Qur’andan danDawlah
al Sunnah. dalam Pandangan HTI.......... 154

Mengenai
BAB IV masalah yang terkait dengan masalah hukum,
diketahuiGERAKANbahwa dalam Syari’at
SOSIAL Islam secara
JAMAAH TARBIYAH umum DAN ada dua HIZBUT
sifat materi hukum,INDONESIA
TAHRIR yaitu: DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
1. Qath’iA.atau Mobilisasi Sumberyang
materi hukum Dayamenunjuk
Jamaah Tarbiyah pada makna di UNS ...... 176
tertentu,1.dapat Mengumpulkan
dipahami dengan Sumbergamblang Daya Potensial dan tidak(Agregasi/
membutuhkan Aggre gation) .....................................................................176
ta’wil.
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
26
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Al-Qur’an, 4 (al-Nisa’:59).
Al-Qur’an, 6 (al-An’am:38).
27

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


36 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
2. Zhanni atau materi hukum yang menunjuk pada suatu
tubziH nadmakna
)TJ( hdan
ayibdimungkinkan
raT haamaJ emadanya
simalsI makna
acabmelain.
M 28 .B
48 ..................................................... )ITH( aisenodnI rirhaT
Adapun nash-nash yang bisa menjadi lapangan ijtihâd adalah
48 .........ratnagneP haubeS :simalsI nakareG acabmeM .1
nashh yang Zhanni indikasi/dalalahnya, terdiri dari al Qur’an
69 .................................................. )TJ( hayibraT haamaJ .2
atau al-Sunnah, atau nashh al-Hadits yang Zhanni eksistensi/
111 ........................................... aisenodnI rirhaT tubziH .3
wurudnya. Adapun tugas mujtahid terhadap nash yang Zhanni
eksistensinya adalah meneliti sanad sampai pada  Nabi, sifat-
III BAB
sifat perawi dari segi kejujuran,  keadilan, dan thiqahnya, dan
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
terhadap
RIRHAmateri T TUBhukum ZIH NA (al-Hadits)
D HAYIBR yang
AT HZhanni
AAMA indikasinya
J
121 .......................................................................... AISENODNI petunjuk
adalah memberi tafsir dan ta’wil, mencari kuatnya
terhadap
igab naucA makna
akgnayang reK hdikehendaki,
aubeS :malsI hmenyelamatkan apabila
ayilumuyS .A
terjadi ta’arrud,
121 .................................................. emsimalsI isatnemelphukum
menentukan bahwa materi mI tersebut
721 .........menunjuk pada
aD nsalahad hasatummhukumU pesnotaklifiK imah. ameM .B
29
........... halw
721 ................Sedangkan
....................masalah
..............yang
....... menyangkut
hammU pesnkasus oK .hukum
1 setelah
031 .........dikembalikan
..........................pada
..........sumber
............. haslinya,
alwaD pmaka esnoKdapat
.2 dibedakan
haamaJkedalamnagnadnmasalah aP maladyang halwtidak
aD nabisa d hamenjadi
mmU peslapangan
noK .C aplikasi
631 .........ijtihâd
..............dan
.........masalah
................yang
..........bisa
... ITH menjadi
nad haylapangan
ibraT aplikasi
haaijtihâd
maJ na.gnadnaP malad halwaD nad hammU .1
30

631 ................Masalah-masalah
..................................yang
...........tidak
..........bisa
hayibdijadikan
raT lapangan
451 .........aplikasi
.ITH nagijtihâd:nadnaP malad halwaD nad hammU .2

1. Kasus-kasus hukum yang ditetapkan nash secara pasti


VI BAB
qath’î indikasi dan eksistensinya seperti kewajiban shalat
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
dan zakat, dan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan31
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
dan kewajiban menunaikan haji32 atau yang ditetapkan
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
dengan metode penalaran yang telah disepakati, seperti
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
671...........28.. .Abdul
.........Wahab
.........Khallaf,
...........Ilm
.....Ushûl....,
............hlm. .. )noitagerggA
.......35.
29
Ibid, 216-217.; lihat juga, Wahbah Al-Zuhaili,  Ushûl al-Fiqh..., hlm. 1081.
iskud 30 orP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM
Al-Syirâzî, al-Luma’.., hlm. 70-71.
.2
681............. Al-Qur’an,2
31
.................(al-Baqarah: )noitcudorP-fleS/iridnaM
.................43).
Al-Qur’an,3 (Ali Imran: 97).
32

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv37
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
kaidah-kaidah umum yang dihasilkan dari nash-nash secara
kumulatif, kohesif dan
B. Membaca konprehensif
Islamisme Jamaahseperti
Tarbiyahkaidah-kaidah
(JT) dan Hizbut
kulliyah yang lima
Tahrir .
Indonesia
33 (HTI) ..................................................... 84
1. hukum
2. Kasus-kasus Membaca Gerakan
yang Islamis:
tidak ada nashhSebuah Pengantar......... 84
akan tetapi para
2. sepakat
ulama telah Jamaah Tarbiyah
mengenai(JT) ..................................................
ketetapan hukumnya atau 96
3. Hizbut
kasus-kasus hukumTahrir
yang Indonesia ...........................................
tidak diketahui kejelasannya 111
hukumnya dari agama34 seperti memberikan seperenam
BAB III waris kepada nenek dan tidak sah perkawinannya
bagian
wanitaUMMAH DANlaki-laki
Islam dengan DAWLAH DALAM PANDANGAN
non-Islam.
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
Sedangkan kasus-kasus
INDONESIA hukum yang bisa menjadi lapangan
.......................................................................... 121
aplikasi ijtihâd yaitu:
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Imple
1. Kasus-kasus mentasi
hukum Islamisme
yang ..................................................
ada nashhnya tetapi indikasi 121
B. Memahami
dan eksistensinya Konsep Ummah
diragukan (Zhanni). Dawlahini
danKondisi ....................
bisa 127
1.pada
ditemukan Konsep UmmahAhad
hadits-hadits .........................................................
dan macam-macamnya. 127
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
Sedangkan tugas mujtahid dalam masalah ini adalah
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
meneliti keabsahan sanad dan menjelaskan petunjuk nash
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
terhadap masalah yang akan diselesaikan.
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
2. Kasus-kasus hukum yang ditetapkan dengan nashh qath’î
Tarbiyah ....................................................................... 136
tetapi indikasi dalalah hukumnya tidak jelas. Kondisi ini
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
bisa ditemukan dalam nashh-nashh al Qur’an dan hadis
mutawatir. Karena kadangkala, meskipun nash-nash
BAB IV
tersebut menunjuk pada makna yang jelas (Zhâhiru l-ma’na)
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
namun yang dimaksud
TAHRIR INDONESIAbukanlah DALAM maknaRUANG Zahirnya, dan juga UNS 175
LINGKUP
kadangkala berbentuk kata ‘âm,
A. Mobilisasi Sumber Dayamuthlaq,
Jamaah Tarbiyahmusytarakdidan UNS ...... 176
mutaradif.1.Sedangkan tugas mujtahid
Mengumpulkan Sumber Daya dalamPotensial
hal ini adalah (Agregasi/
menjelaskanAggre
makna dan memastikan petunjuknya pada
gation) .....................................................................176
salah satu2.hukum taklifi.
Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
33
Al-Madani, Mawâtinu Mandiri/Self-Production) ...............................................186
l-Ijtihâd fi Syari’ati  l-Islâmyyiah. I. (Kuwait: Maktabah al-
Manar, tth.), 6-9.; lihat juga, Wahbah Al-Zuhaili,  Ushûl al-Fiqh...., hlm. 1080.
34
Al-Syirâzî, al-Luma’...., hlm. 71.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


38 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
3. Kasus-kasus hukum yang ditetapkan dengan nashh qath’î
tubziH nadtetapi eksistensinya
)TJ( hayibraT haadiragukan. maJ emsimKeadaan
alsI acabm inieM
bisa.B
ditemukan
48 ..................pada
..........hadis-hadis
.......................Ahad.
.. )ITHAdapun
( aisenodtugas
nI rirh aT
mujtahid dalam
48 .........ratnamasalah
gneP hauini beSadalah
:simalmeneliti
sI nakarekeabsahan
G acabmeM .1
sanadnya.
69 ...........4.
.......Kasus-kasus
.......................hukum
......... )Tyang
J( hatidak
yibraTada
haanash
maJ hukumnya
.2 dan
111 ................ketetapan
..................hukumnya
......... aisenobelum
dnI rirpernah
haT tubdisepakati
ziH .3 oleh para
ulama. Dalam hal ini para ulama betul-betul melakukan
III dengan
ijtihâd, karena harus mencari ketentuan hukumnya BAB
NAGmetode-metode
NADNAP MALpenalarannya.
AD HALWAD 35 NAD HAMMU

RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ


121 ................Ijtihâd
.............adalah
.............suatu
...........pekerjaaan
....................yang
. AISEtidak
NODsemua
NI orang
dapat melakukannya,
igab naucA akgnareK hkarena aubeS :pekerjaan
malsI hayilini umterkait
uyS .Alangsung
121 .........dengan
..............hak-hak
...............Syar’i
..........(Allah
.. emsim dan
alsIRasulNya)
isatnemeldalam
pmI arti, setiap
721 .........ketentuan
........... halwhukumaD nad yang hammdihasilkan
U pesnoK ioleh mahaseorang
meM .Bmujtahid
721 .........adalah
.............mewakili
..................kehendak
................. Tuhan,
hammU atau
pessingkatnya
noK .1 ia adalah
031 .........kepanjangan
.......................tangan
.............Tuhan
............dalam
. halwmengatur
aD pesnoK hamba-Nya.
.2 Oleh
haamaJsebab nagnaitu dnatidak
P malsalahad halkalau
waD npara ad haulama
mmU p menetapkan
esnoK .C syarat-
631 .........syarat,
............meskipun
..................syarat-syarat
......................tersebut
ITH nadmenuruthayibraTIqbal36 hampir
haatidak
maJ n mungkin
agnadnadirealisasikan
P malad halwapada D nabadand hamperseorangan
mU .1 karena
631 .........terlalu
............diidealkan
...................dengan
.............capaian-capaian
.................. hayibmasa
raT lalu para imam
451 .........madzhab.
.ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
Syarat-syarat Mujtahid yang ditetapkan oleh ulama
dikelompokkan menjadi: VI BAB
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
1. Syarat-syarat Umum
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SN U iYang d haytermasuk
ibraT haasyarat maJ aumum yaD rebadalah; muS isDewasa,
asiliboMberakal
.A sehat,
/isagergAmempunyai ( laisnetoP aIQ. rebmuS naQuotient)
yaD(Intellegence klupmugntinggi
eM .dan
1 beriman.
37

671...........35.. A.
.....Wahab
...........Khallaf,
...........‘Ilm
......Ushûl...,
............34-35.; . )nojuga,Wahbah
..........lihat itagerggA Al-Zuhaili,  Ushûl al-
iskudoFiqh..., rP( lahlm.nre1081.
tnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
36
Muḫammad Iqbal, The Recontruction of Religious Thought in Islam. Terj.(Jakarta:
681..............PT.Bulan Bin­
.................t.ang,
......1983), )no205.
.........hlm. itcudorP-fleS/iridnaM
37
Tuwana, al-Ijtihâd..., hlm. 160-164.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv39
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
2. Syarat-syarat Pokok
B. Membaca
Di antara Islamisme
syarat-syarat Jamaah
pokok yang telah Tarbiyah
dirumuskan (JT) dan olehHizbut
Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
ulama adalah:
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
a. Menguasai bahasa Arab dan ilmu-ilmu yang
2. Jamaah Tarbiyah (JT) .................................................. 96
berhubungan dengannya seperti, Nahwu, Sharaf dan
3. Hizbut Tahrir Indonesia ........................................... 111
Balaghah, memahami makna-makna kosa kata serta,
sehingga bisa mengetahui susunan dan redaksi suatu
BAB III
kalimat dan juga pada bentuk-bentuk muhkam dan
UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
mutashabih, haqiqah dan majaz, mutlaq dan muqayyad,
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
mujmal dan mubayyan serta ‘am dan khasnya38.
INDONESIA .......................................................................... 121
b. Memahami Alqur’an
A. Syumuliyah Islam: danSebuah
ilmu-ilmu ikutannya,
Kerangka Acuan seperti
bagi
ilmu Asbabu l-Nnuzul dan nashikh-mansukh, agar hasil
Implementasi Islamisme .................................................. 121
ijtihâdnya tidak termasuk
B. Memahami Konsep Ummah dalam hukum dan Dawlah nashh....................
yang 127
telah 1.
dimansukh 39
.
Konsep Ummah ......................................................... 127
c. Menguasi al-Sunnah
2. Konsep Dawlah serta mengetahui jalan-jalan
.......................................................... 130
periwayatannya
C. Konsep Ummah sehingga dan bisaDawlah mengetahui
dalam Pandangan tingkatanJamaah
tingkatan kehujjahan
Tarbiyah dan HTI dalam bentuk mutawatir, masyhur
............................................................. 136
dan ahad-nya,
1. Ummah serta
danmengetahui
Dawlah dalam tingkatan-tingkatan
Pandangan Jamaah
keabsahan dalam bentuk
Tarbiyah shahih, hasan dan dha’if-nya.40
....................................................................... 136
2. Ummah
d. Mengusai dan Dawlah
metode-metode dalam
qiyâs, karenaPandangan
menurutHTI..........
al- 154
Syâfi’î, ijtihâd tidak lain adalah Qiyâs41, sedangkan
BAB IV
untuk menguasainya dibutuhkan tiga penguasaan,42
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
yaitu:
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
38
Tuwana, al-Ijtihâd..., hlm. 168,; Abu Zahrah, Ushûl..., hlm. 380.
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
39
Al-Mahalli, Syarhu Matni Jam’i l-Jawâmi’, Juz, 2 (Bairut: Dar  al-Fikr,1982), hlm. 384,;
1. al-Badakhsy
Al-Badakhsi, Syarh Mengumpulkan Sumber
 Minhaji l-‘Uqul, Juz. 3Daya Potensial
 (Bairut: Dar  al-Kutub (Agregasi/
 al-
‘Ilmiyah, tth.), hlm. 284,; Al-Isnawi, Syarh   al-Asnawi: Nihâyatu  l-Ssul,  juz, 3
Aggregation) .....................................................................176
(Bairut: Dar  al-Kutub  al-Ilmiyah, tth.), hlm. 283.; Al-Zuhaili,  Ushûl al-Fiqh..., hlm.
1074. 2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
40
A. Wahab Khallaf, ‘Ilm Ushûl ..., hlm. 219.
41 Mandiri/Self-Production)
Al-Syâfi’î, al-Risalah (Mesir: Musthafa al-Babi al-Halaby,...............................................186
1969), hlm. 318, 205.
42
Abu Zahrah. Ushûl..., hlm. 385.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


40 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
1)  Mengetahui latar belakang materi hukum yang
tubziH nad )TJ( hamenjadi yibraT hadasar amaJ serta
emsimillat-illat
alsI acabm eM .B
hukumnya, agar
48 ................................proses
............penalaran
......... )ITHdan
( aianaloginya
senodnI rirh aT salah.
tidak
48 .........ratnagneP haMenguasai
2)  ubeS :simadengan lsI nakapasti
reG aaturan-aturan
cabmeM .1 serta batasan
69 ................................batasan
..............dalam
.... )TJ(mengoperasikan
hayibraT haamaQiyâs.
J .2
111 ........................................... aisenodnI rirhaT tubziH .3
3) Mengetahui metodologi ulama-ulama klasik dalam
mencari ‘illat hukum dan sifat-sifat yang dijadikan
III BAB
alasan dalam menetapkan ketentuan hukum.
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
RIRH ATSehubunganTUBZIH NAdengan D HAYIB syarat-syarat
RAT HAAMA yang
J telah
121 ..............................disebutkan
....................di
.....atas,
.........al-Syâfi’î
.......... AISmenyatakan
ENODNI bahwa
43

igab naucA syarat-syarat


akgnareK hautersebut beS :malsadalah I hayilubersifat
muyS .Akumulatif
121 ..............................(bukan
...............alternatif
..... emsim)alsartinya,I isatnemapabila
elpmI salah satu
721 .................... halwdari aD nsyarat-syarat
ad hammU petersebut snoK imtidak ahamdijumpai
eM .B dalam
721 ..............................diri
........seorang
...............mujtahid,
.... hammUmaka pesnoiaK terlarang
.1 untuk
....................ijtihâd.
031 ..............................melakukan ........ halwaD pesnoK .2
haamaJ nage. nadMengetahui
naP malad hkaidah-kaidah
alwaD nad ham umum
mU pesnoK .C
631 ................ .......Yang
..........dimaksud
..................kaidah-kaidah
.......... ITH nadumum hayibrini,
aT menurut al-
haamaJ naSubki gnadnyaitu alad halwaD napokok
aP mkaidah-kaidah d hamfiqhiyyah
mU .1 (al-qawâ’id
631 .......................al-fiqhiyyati
.....................l-kulliyât)
................44
....yaitu
....... hal-umûru
ayibraT bi maqâshidiha,
451 ..........ITH naal-yaqînu
gnadnaP m ad halwbiaD
laalyuzâlu nad hamal-Masyaqqât
l-Sysyakk, mU .2 tajlîbu
l-ttaisîr, al-dharar yuzâlu dan al-’âdah muhakkamah.
VI BAB
f. Mengetahui teori tarjih ketika terjadi perlawanan
TUBZIH NAD(ta’arrud)
HAYIBRAantara
T HAAM AJ Ldalil
dua AISO 45S NAKAREG
, karena jika terjadi
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
pertentangan antara dua dalil maka pertama kali yang
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
harus dilakukan adalah men-tauqif dan apabila tidak
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
memungkinkan maka harus diadakan tarjih dan wajib
671..................................................................... )noitagerggA
iskud 43
orP( lanal-Risâlah...,
Al-Syâfi’î, retnI ayaD hlm.re318.
bmuS naklamiskameM .2
44
Al-Subki, Jam’u  l-Jawâmi’, hlm. 383.
681...........45 ...Al-Taftazani, ............... )nlioMukhtasar
..................Syarhu l-QadI itcudorPal-Muntaha,
-fleS/iridnJuz.II
aM (Bairut: Dar al-Kutub
al-‘ilmiyah,1983), hlm. 390.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv41
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
berpegang pada salah satu dari kedua dalil tersebut46.
B. Membaca
g. Memahami Islamisme
ideal Jamaah Tarbiyah
moral Syari’ah atau Maqâshid (JT) dan al-Hizbut
tasyri’Tahrir Indonesia
atau rûh al-Syari’(HTI) .....................................................
ah. Sehubungan dengan syarat 84
yang 1. Membaca
terakhir Gerakan Islamis:
ini, al-Shathibi mengatakan Sebuah bahwaPengantar
ideal ......... 84
moral2.Syari’ah
Jamaah Tarbiyah
adalah syarat(JT)
yang..................................................
sangat pokok dalam 96
3. Hizbut
melakukan Tahrir
ijtihâd Indonesia
sedangkan ...........................................
syarat-syarat yang telah 111
disebutkan di atas adalah syarat yang mengiringinya
BAB III
atau syarat pelengkap.47
UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
3. Syarat-syarat
JAMAAH Pelengkap
TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
INDONESIA
Di antara ..........................................................................
syarat pelengkap yang dimaksud adalah: 121
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
a. Tidak ditemukan dalil qath’î dalam suatu kasus hukum,
Implementasi Islamisme .................................................. 121
baik berupa dalil nashh atau ijma’ atau masalah yang
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
belum ada kepastian hukumnya.
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
b. Mengetahui
2. Konsepmasalah-masalah yang diperselisihkan oleh
Dawlah .......................................................... 130
ulama. 48
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Tarbiyah
Berdasarkan dan HTIsebagaimana
persyaratan .............................................................
di atas, para ahli 136
1. Ummah
kemudian berusaha dan Dawlah
memberikan dalam
klasifikasi Pandangan
terhadap Jamaah
mujtahid
Tarbiyah .......................................................................
dengan tingkat pemenuhan syarat yang telah ditetapkan. Secara 136
2. Ummah
umum, mujtahid dan Dawlahdalam
bisa diklasifiksikan dalamdua Pandangan
macam yaitu: HTI.......... 154

1. Mujtahid Mutlak
BAB IV
Mujtahid atau mujtahid
mutlak SOSIAL
GERAKAN JAMAAH fi alTARBIYAH
Syar’i atau mujtahid DAN HIZBUT
kamil adalah TAHRIRseorang ulama yang
INDONESIA mampuRUANG
DALAM menggali hukum- UNS 175
LINGKUP
hukum agama dari dalil-dalilnya
A. Mobilisasi Sumber Daya secaraJamaahlangsung dan mampu
Tarbiyah di UNS ...... 176
46 1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Al-Barzanji,  al-Ta’arudu  wa al-Tarjîhu baina al-Adillati l-Sysyar’iyyah: Bahtsu
Ushûli wa muqâran biAggre gation)
al-Madzâhibi .....................................................................176
l-Islamiyyati  l-Mukhtalifah, Juz.II. (Bairut: Dar
al-Kutub al-‘Ilmiyah,1993), hlm. 308.
47 2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
Al-Syâthibî, al-Muwafaqat fi Ushûl al-Aḫkâm , juz 4 (Bairut: Dar  al-Fikr, tth), hlm.
105-106. Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Tuwana, al-Ijtihâd..., hlm. 200.
48

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


42 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
menetapkan metodologi dan dasar-dasar pokok dalam aktivitas
tubziHijtihâdnya.
nad )TJ( h
49
ayibraT haamaJ emsimalsI acabmeM .B
48 ..................Tingkatan
....................mujtahid
............... )yang
ITH( pertama ini
aisenodnI rirdapat
haT dibedakan
48 .........radalam
tnagnedua P hhal,
aubeyaitu:
S :simalsI nakareG acabmeM .1
69 .................................................. )TJ( hayibraT haamaJ .2
a. Mujtahid mutlak mustaqil atau mujtahid yang mampu
111 ........................................... aisenodnI rirhaT tubziH .3
menggali hukum-hukum baru dengan metodologinya
yang orisinil tanpa terpengaruh oleh ulama-ulama
III BAB
pendahulunya seperti  yang telah dilakukan oleh ulama-
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
ulama  sahabat, tabi’in seperti Sha’id bin Musayyab dan
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
121 .......................Abdu
...........al-Rahman
..................... al-Nakha’i
...................  para
AISEN pendiri
ODNImadzhab
igab nauseperticA akgAbu nareK  Ḫanîfah,
haubeS Malik :malsIbin hay Anash,
ilumuyS Muhammad
.A
bin Idris al-Syâfi’î  dan  Ahmad
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI bin Hambal dan lain
721 .................... hsebagainya
alwaD nad .hammU pesnoK imahameM .B
50

721 ................b.
.......Mujtahid
.................Mutlak
.............Muntasib
.... hammatau U peulama
snoK  yang
.1 mencapai
031 .......................tingkatan
..................mujtahid
................. mutlak
halwaDhanya pesnosaja
K .2mereka tidak
haamaJ nagnadmenetapkan naP malad h hukum alwaD ndengan ad hamm metodenya
U pesnoKsendiri
.C tetapi
631 .......................memakai
..................metodologi
.................... IT  yang
H nad dipakai T mujtahid
hayibraoleh
haamaJ namustaqil gnadnaP  dan mala juga d halmemakai
waD nad keterangan-kerangannya
hammU .1
631 .......................dalam
............hukum
............. asal
........ sebagai
..............landasan
. hayibraT penalaran  dalam
451 ..........ITH napenggalian
gnadnaP mhukum alad halmasalah-masalah
waD nad hammUcabang. .2 51

2. Mujtahid Madzhab
VI BAB
TUBZIH N Mujtahid
AD HAYIBmadzhab RAT HAAadalah MAJ LAIulama SOS NAyang
KAREmengikuti
G
571 SNUmetodologi
PUKGNIL GNsalah AUR M satu
ALAimam D AISEmadzhabNODNI RIdalam
RHAT hukum
671 ...... SN asal atau
U id haycabang ibraT hadan amahanya
J ayaD mampu rebmuS imengembangkan
sasiliboM .A  dan
/isagemenerapkannya
rgA( laisnetoP ayaserta D rebm  meng-istimbat-kan
uS naklupmugneM . hukum 1 yang
671...........belum
............ terdapat di
......................dalam
............madzhabnya.
............ )noitage.rggA
52

iskud 49
orP(Zahrah,
Abu lanretUshûl...,
nI aya385.;D reTuwana,
bmuSal-Ijtihâd...,
naklamihlm.
skam eM .2
356.
50
Al-Zuhaili,  Ushûl al-Fiqh...,1107.; Tuwana, al-Ijtihâd..., hlm. 357.
681...........51.. Ibid.;
........Al-Zuhaili,
............... Ushûl .. )noitcudorPMahmassani,
.........al-Fiqh....,1107,; -fleS/iridn Falsafah...,
aM hlm. 145 .
52
Al-Anshari,  Ghayah  al-Wushûl  Syarh lubbi l-Ushûl ( Semarang: Syirkah al-Nur

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv43
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Tingkatan mujtahid yang kedua ini dapat diklasifikasikan
dalam duaB.tingkatan,
Membaca yaitu:
Islamisme Jamaah Tarbiyah (JT) dan Hizbut
Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
a. Mujtahid takhrij atau ulama yang mengeluarkan
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
ketentuan hukum yang belum ditetapkan dengan
2. Jamaah Tarbiyah (JT) .................................................. 96
metodologi pendahulunya.
3. Hizbut Tahrir Indonesia ........................................... 111
b. Mujtahid tarjih atau mujtahid fatwa ialah ulama yang
mentarjih pendapat yang berbeda dalam madzhabnya
BAB III
untuk memperoleh pendapat yang paling kuat dan lebih
UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
mendekati
JAMAAHpada nashh atau
TARBIYAH DANqiyâsHIZBUT
yang benar atau yang
TAHRIR
paling sesuai dengan
INDONESIA kebutuhan manusia.
.......................................................................... 121
A. Syumuliyah
Di samping pembagian Islam: Sebuah
ijtihâd Kerangka
di atas, dengan Acuan melihatbagi
kapasitas danImplementasimujtahidnya
kualifikasi Islamisme ..................................................
dapat dibedakan juga 121
kepada: B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
1. Mujtahid umum (general) atau mujtahid yang mampu
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
melakukan ijtihâd dalam semua aspek kajian hukum
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Fiqh.
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
2. Mujtahid khusus dan
1. Ummah (parsial)
Dawlah ataudalam
mujtahid Pandanganyang hanya Jamaah
mampu berijtihâd dalam masalah parsial hukum Fiqh
Tarbiyah ....................................................................... 136
seperti
2. melakukan
Ummah danijtihâdDawlah dalam
dalamhukum Pandangan keluarga,
HTI.......... 154
hukum pidana dan dalam masalah-masalah yang lain
yang sifatnya parsial.53
BAB IV
GERAKAN
Jika ijtihâd pada SOSIAL
masa NabiJAMAAH telah  bisa TARBIYAH dilakukan, DAN HIZBUT
baik
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
yang dilakukan dihadapan Nabi seperti yang  dilakukan
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
oleh  Abu  Bakar dan Umar ataupun dilakukan tidak berada
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
dihadapan Nabi seperti yang dilakukn oleh Mu’ad bin  Jabal,
Aggregation) .....................................................................176
maka pada masa sesudah wafatnya lebih bisa dilakukan, bahkan
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
Asia, tth.) hlm. 148, ; Al-Subki, Jam’u l-Jawâmi’...,385,; Al-Mahalli, Syarhu Matni
Mandiri/Self-Production)
Jam’i l-Jawâmi’…, hlm. 385. ...............................................186
53
Mahmud Hilmi, Nizhâmu l-Hukm...., hlm. 226.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


44 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
wajib dilakukan54, karena disamping semakin banyak masalah
tubziHaktual nad )T J( hatidak
yang yibraditemukan
T haamaJ edi msmasa
imalsNabi,
I acabjuga
meMkarena
.B wahyu
48 ...........Alqur’an
.................(atau
...........Nabi
..........sebagai
.... )ITHtempat
( aisenopenyelesaian
dnI rirhaT masalah-
48 .........ramasalahnya)
tnagneP hautelah beS :sterputus.
imalsI nakareG acabmeM .1
69 .................. Mengenai
...................  hukum-hukumnya
............. )TJ( hayibrasecara
T haam aJ dijelaskan
rinci .2 oleh
111 .........al-Umari
................55
....yaitu:
.............. aisenodnI rirhaT tubziH .3

1. Wajib ‘ain, yaitu kewajiban bagi seseorang dimintai


III BAB
fatwa dalam suatu masalah hukum dan masalah
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
RIRHtersebut
AT TUBdikhawatirkan
ZIH NAD HAYlenyap IBRATtanpa memperoleh
HAAM AJ
kepastian hukum.
121 .......................................................................... AISENODNI
igab2. nauWajibcA akkifai, gnareyaitu K haukewajiban
beS :malsIbagi hayiorang
lumuyyang
S .A  dimintai
121 .......................f..a..t..w
....a....d
...a...n.....o..reamnsgimtaelsrIsiseabtnuetmteilp
dma kI k h a w a t i r
721 .................... hhilangnya
alwaD na masalah d hammUtersebut pesnoK tanpa imaha memperoleh
meM .B suatu
721 .......................kepastian
..................hukum
............. karena
... hamm masih
U pesbanyak
noK .1mujtahid lain
031 .......................yang
.........mampu
...............memutuskannya
........... halwaD pesnoK .2
haamaJ nag3. nadM nau P bmaalhad, ha ylawai D t unad mheam l amkUupkesannoK p.Crediksi
631 .......................hukum dalam
......................... masalah-masalah
............. ITH nad hyang ayibrbelum
aT terjadi.
haama4. Makruh,
J nagnadnaP m yaitu halwaD nad ijtihâd
alad melakukan hammUdalam .1 masalah-
631 .......................masalah
...............yang
..........tidak
.........mungkin
.............. hterjadi.
ayibraT
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
5. Haram, yaitu melakukan ijtihâd untuk memperoleh
ketentuan hukum yang berlawanan dengan nashh
VI BAB
atau  Qawâid Ushûliyyah dan Qawâid Fiqhiyyah yang
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
masyhur atau ijtihâd yang dilakukan oleh orang yang
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
tidak memenuhi kualifikasi karena  orang  tersebut
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
tergolong dalam  kelompok  orang orang yang wajib
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
bertanya apabila tidak tahu.56
671..................................................................... )noitagerggA
iskud 54
orP( lanr Syarh
Al-Isnawi, etnI   al-Asnawi...,
ayaD rebm uS268.
hlm. naklamiskameM .2
55
Al-Umari, al-Ijtihâd fi l-Islam:  Ushûluh, Aḫkâmuh,Tafaquh (Bairut: Muassasah al-
681..............Risalah,
...........1986),
.........hlm. ....... )noitcudorP-fleS/iridnaM
......122-123.
Al-Qur’an, 16 (al-Nahl:43).
56

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv45
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Alasan-alasan kewajiban ijtihâd secara umum dibagi
menjadi B.dua alasan Islamisme
Membaca yaitu alasan-alasan
Jamaah Tarbiyah internal(JT) dan danHizbut
alasan-alasan   eksternal.
Tahrir Indonesia Alasan-alasan internal   yang
(HTI) ..................................................... 84
dimaksud adalah alasan-alasan
1. Membaca Gerakan yang  berasal
Islamis: Sebuah  dariPengantar
 dalam ......... 84
2. Jamaah
sumber hukumnya, Tarbiyah
sedangkan (JT) ..................................................
alasan-alasan eksternal  adalah 96
3. Hizbut
masalah-masalah Tahrir
realitas yang Indonesia ...........................................
harus disikapi agar ternaungi 111
oleh hukum Islam.
BAB III
a. Alasan-Alasan Internal
UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
Dalam al-Qur’anTARBIYAH
JAMAAH memang tidak DAN ditemukan
HIZBUTnashh-nashhTAHRIR
INDONESIA ..........................................................................
yang secara langsung menyuruh melakukan ijtihâd, namun 121
demikian, A. ungkapan-ungkapannya
Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka tentang keharusanAcuan bagi
Imple
berfikir, secara mentasi
umum banyakIslamisme
ditemukan ..................................................
terutama  dalam 121
B. Memahami Konsep
bentuk pertanyaan-pertanyaan yangUmmahsangatdan Dawlah ....................
menggugah untuk 127
1. Seperti
segera disikapi. Ummah .........................................................
Konsepdiantaranya  pernyataan-pernyataan 127
2. Konsep
afalâ tatafakkarûn 57 Dawlah
, afalâ ..........................................................
 yatadabbarûn 58
, afalâ ta’lamûn59, 130
dan afalâC. Konsep Ummah
tadzakkarûn 60
 bahkan dan Dawlah
lebih jelas dalam lagi,Pandangan
 al-Qur’anJamaah
mempertanyakanTarbiyah
dalamdan HTIbentuk .............................................................
pengingkaran (istifhâm 136
1. Ummah
inkari)  tentang keberadaan Dawlah dalam
dan seseorang yangPandangan
tahu  dan  yang Jamaah
Tarbiyahyang
tidak tahu, orang-orang .......................................................................
mau melihat dan peduli  pada 136
realitas dengan Ummah dan Dawlah
2. orang-orang  yang  acuh dalam pada Pandangan
realitas.61HTI.......... 154
Dalam kesempatan yang sama al-Qur’an menyuruh
BAB IV contoh dan ibarat62 terhadap ayat yang diturunkan-
mengambil
Nya63, serta GERAKAN
menyuruh SOSIAL
untukJAMAAH
mengkaji,TARBIYAH
memperdalam DANdan HIZBUT
memahami TAHRIR INDONESIA
materi-materi hukumDALAMdengan cara RUANG LINGKUP UNS 175
mengembalikan
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
57
Al-Qur’an , 6 (al-An’am:50).
58
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Al-Qur’an , 8 (al-Nisa’:82).
59
Al-Qur’an , 3 (Ali Imran:60). 6 (al-An’am:31).
60 Aggregation) .....................................................................176
Al-Qur’an , 11 (Hud:24).
61
2. Memaksimalkan
Al-Qur’an, 39(al-Zumar:9), 6 (al-An’am:50). Sumber Daya Internal (Produksi
62
Al-Qur’an, 59(al-Hashr:2); 12(Yusuf:111).
63 Mandiri/Self-Production)
Al-Qur’an, 2 (al-Baqarah:266); ...............................................186
13(Al-Ra’d:3); 30(al-Rum:21,23,24,28); 39(al-
Zumar:42); 3(Ali Imran:118); 6 (al-An’am:65).

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


46 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
setiap kasus hukum kedalam naungan wahyu yang diturunkan-
tubziHNya nad64)T sebagai
J( hayibsumber pokok
raT haamaJ emsdalam imalsI aSyari’ah
cabmeM . Sementara
65 .B

48 ...........disatu
............sisi,
........al-Qur’an
.................. mengancam
.... )ITH( aiseorang-orang
nodnI rirhaTyang enggan
48 .........ramenjadikan
tnagneP haubhukum eS :simaAllah lsI naksebagai
areG acarujukanbmeM .dengan
1 gelar
69 ...........“Zhalimûn,
.......................fâsiqûn,
66
................ lebih
67
)TJ( ekstrem
hayibraTlagi hadengan
amaJ .gelar
2 kâfirûn68,
111 .........dan
........di
.....sisi
.......lain,
..........Alqur’an
.... aisenomenjanjikan
dnI rirhaT tupetunjuk bziH .3 (huda) dan
kedudukan yang tinggi disisi Allah bagi orang-orang yang
mau berusaha keras dengan harta maupun dengan jiwanya. III BAB
69

NTeAG rNmA aD s uNkAP d aMl aAm LApDe H n gAeLrW t iAaDn N j iA


hDa dHaAlM
- nM aU
fs adalah
jihad intelektual
RIRHAT TUByang ZIH N juga dianjurkan oleh
AD HAYIBRAT HAA al-Qur’an
MAJ yaitu
121 .........memperdalam
..........................pengetahuan
.......................tentang
..............agama
.. AISEatau tafaqquh
NODNI fi al-
din
igab nketika
70
aucA aorang-orang
kgnareK hauIslam beS :mkeluaralsI hasemua
yilumuuntuk
yS .A berjihad
121 .........fisik
..........dan
........dimaksudkan agar
....................... emsimbisa alsI imenyelesaikan
satnemelpmI masalah-
721 .........masalah
........... harealitas.
lwaD naAlasan d hamm yang
U pjuga
esnoK takimkalah
ahampentingnya
eM .B yang
721 .........juga
.........termasuk alasan
.............................internal
.......... haadalah,
mmU pdiketahui
esnoK .1bahwa dalam
031 .........Alqur’an banyak .................. hstatement-statement
...............................ditemukan alwaD pesnoK .2 umum dan
haamaJglobal nagnaseperti alad halwaD nmutlaq,
dnaP mbentuk-bentuk ad hamm mujmal
U pesnharus
oK .C ditetapkan
631 .........indikasinya
.....................untuk
..........diaplikasikan
..................... Idalam
TH namasalah-masalah
d hayibraT parsial
haa(juz’i),
maJ naterlebih
gnadnaPlagi madalam
lad halw al-Qur’an
aD nad hterdapatammU ayat-ayat
.1 yang
631 .........samar
............(mutasyabihat)
...........................yang
.........harus
...........dijelaskan
... hayibraTartinya (ta’wil).
451 ..........ITHAdapun
nagnadalasan-alasan
naP malad hakewajiban
lwaD nadyang
hamterdiri
mU .2dari al-Hadits
adalah banyak sekali baik yang dimengerti dari tindakan-
tindakan Nabi ketika menghadapi kasus-kasus hukum yang
VI BAB
TUBZtidak
IH NAterselesaikan
D HAYIBRAT dengan
HAAMwahyu al-Qur’an,
AJ LAISOS NAKA atau
REG anjuran-
571 SNUanjuran
PUKGNdanIL Gpersetujuan
NAUR MALNabi
AD A ISENOD
terhadap NI Rsahabatnya
para IRHAT dalam
671 ...... SN U id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
64
Al-Qur’an, 5(al-Maidah:49),  4 (al-Nisa’:105).
/isage65r Al-Qur’an,
gA( laisn4e(al-Nisa’:59),
toP ayaD  3re(Ali bm‘Imran:32).
uS naklupmugneM .1
66
Al-Qur’an, 5(al-Maidah:45).
671...........67.......................................................... )noitagerggA
Al-Qur’an, 5(al-Maidah:47).
iskud 68 orP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM
Al-Qur’an, 5(al-Maidah:44). .2
69
Al-Qur’an, 9 (al-Taubah:20,80).
681...........70.................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM
Al-Qur’an, 9 (al-Taubah:122). 

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv47
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
menghadapi kasus yang secara jelas tidak ditemukan bukti
tekstual. Dalam hal ini, Mahmassani
B. Membaca mengutip
Islamisme Jamaah
71
Hadits:
Tarbiyah (JT) dan Hizbut

‫ح‬ ‫� �ا �ل ء � ف������م�ا �ل� � ن�� ز‬


�‫�ل ف�ي���ه و‬.....................................................

‫ك‬ ‫ا ن�ا ا �ق���� �� ن‬

‫م‬ ‫م‬
Tahrir Indonesia (HTI) 84
�‫ي‬
1. Membaca Gerakan ‫ي‬
Islamis: ‫ي‬ �‫ ب ر ي‬Pengantar
Sebuah ‫ي‬ ‫ب‬ �‫ض‬
‫ي‬ ......... 84
2. Jamaah
Dan perkataan Tarbiyah
Nabi kepada(JT) Ibn..................................................
Mas’ud yang secara 96
3. Hizbut
langsung menyuruh Tahrir Indonesia
melakukan ijtihâd, yaitu: ........................................... 111
‫�م ف����ه���م�ا ا �ت‬ ‫ت ف �ذ ت‬ ‫� ن �ة �ذ‬ ‫ت‬ ‫قض‬
‫��د ا �ل‬
� � �
‫�ك‬� ‫ء‬‫ر‬
‫ ي‬III
BAB
‫�د‬
‫ه‬ ���
� ‫ج‬ �‫ي‬ �
‫ك‬ ‫ح‬ ‫م‬
‫�ج‬ ‫ل‬
�� ‫ا‬ ‫ا‬
� ‫ا‬
�‫م‬ �
��‫ه‬��
� ‫�د‬ ‫و�ج‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ���‫س‬
� ���‫ل‬ ‫ا‬‫و‬ �‫ا ����� ب�ا � ك ب‬
�‫ل‬
‫ا‬
��
UMMAH
Dan Hadits yangDAN DAWLAH
diriwayatkan olehDALAM PANDANGAN
Mu’ad bin Jabal ketika
JAMAAH
ia dan Abu TARBIYAH
Musâ al-Asy’ari diutusDAN HIZBUT TAHRIR
ke Yaman.
INDONESIA .......................................................................... 121
Disamping alasan-alasan di atas,  ternyata  para
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
u l am a  m a d z h ab y ang s el am a i n i s el a lu d ij a d i k an
Implementasi Islamisme .................................................. 121
acuan, dengan  jelas mengatakan  tidak  boleh bertaqlid, seperti
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
perkataan Abu Ḫanîfah dan Abu Yusuf yang  dikutip oleh
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Mahmassani72 yaitu:
‫ن �ن ق‬ � ‫��ق��و��لن��ا‬dalam ‫ان‬
‫ي� ���لن��ا ه‬ �‫� �ي��ق��ول ب‬Pandangan
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
�‫ �ي�ع��ل �م‬Dawlah
‫� ا‬dan �‫ح‬ ‫ح�للا ح�د‬ �‫لا ي‬Jamaah

C. Konsep Ummah
‫م‬ �‫ت‬
‫ي‬
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
Dan perkataan Ahmad bin Hambal, yaitu:
‫ن � ث �خ �ذ‬ ‫�خ �ذ‬ ‫ل����ا ف���ع لا ا ��لث‬ ‫ن‬ ‫تق‬
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
‫��ا لا ا � ش‬ � � ‫ل‬
‫حي���� ا � وه‬Tarbiyah
� �
‫م‬ � ‫ا‬‫و‬ � ‫و‬ � �
‫ي‬ ‫ر‬ ‫و‬� ‫و‬ �‫ي‬ ‫و‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ا‬
�‫م‬ � ‫ا‬ ‫و‬ � ‫لا ������ل�د و �ي‬
....................................................................... 136
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
b. Alasan-Alasan Eksternal
Disamping
BAB IV alasan-alasan  internal yang telah disebutkan di
atas,  alasan-alasan
GERAKAN  yang
SOSIAL paling  mendesak
JAMAAH untuk melakukan
TARBIYAH DAN HIZBUT
TAHRIR
ijtihâd adalah INDONESIA
alasan-alasan yangDALAM bersifat RUANG eksternal,LINGKUP yaitu UNS 175
A. Mobilisasi Sumber
berupa masalah-masalah yangDaya terbias Jamaah  dariTarbiyah
transformasi di UNS ...... 176
peradaban manusia1. Mengumpulkan
yang semakin Sumber
berkembang Daya Potensialyang setelah (Agregasi/
dikonsultasikan Aggre padagation)
preseden .....................................................................176
yang ada, tidak ditemukan
2. Memaksimalkan
secara jelas kepastian aturan-aturannya. Sumber Daya Dan Internal
meskipun (Produksi
al-
71 Mandiri/Self-Production)
Mahmassani,  Falsafah  al-Tashri’, hlm. 129. ...............................................186
Mahmassani,  Falsafah  al-Tasyri’, hlm. 148.
72

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


48 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Qur’an merupakan sumber norma dan nilai-nilai normatif
tubziHyang nadsudah)TJ( hkomplitayibraT dan haam aJ em
setiap simalsImenurut
masalah acabmeM .B
pengakuannya
48 ...........telah
..........dijelaskan
....................,..ternyata
73 .......... )ITketika
H( aisdihadapkan
enodnI rirhapadaT masalah-
48 .........ramasalah
tnagneP realitas, haubeS :sangat simalsIsulit nakamenafsirkan dan
reG acabmeM .1menentukan
69 ...........indikasinya,
......................dengan
.............kata
.... )T J( hpreseden
lain ayibraT hal-Qur’an
aamaJ .2atau al-Hadits
111 .........telah
...........tidak
..........dialogis
............. adan
isendialektis
odnI rirhlagi aT tuseperti
bziH .3 halnya ketika
diturunkan atau diriwayatkan yang selalu memberi solusi
terhadap masalah realitas. Sementara disatu sisi, dikatakan III BAoleh
B
Nulama,
AGNAbahwa DNAPal-Qur’an MALADyang HALharus WADdijadikan
NAD HA MMU ternyata
rujukan,
hanya memuat kurang lebih 500 ayat (atau 600 M
R I R H A T T U B Z I H N A D H A Y IB R AT H A A AJ menurut
ayat
121 .........sebagian
................ulama
...........yang
.........dianggap ............. A
................muhkam ISEyang
atau NOD NI
 mengandung
igab nauhukum
elemen cA akgndari areKkeseluruhan
haubeS :maayat lsI hayang
yilum uyS .A  6219,
 berjumlah
121 .........itupun
.............mayoritas
..................berkaitan
.......... emsdengan
imalsI ismasalah
atnemelpritual
mI sedangkan
721 .........yang halwaD nlangsung
...........bertalian ad hammU pesnoK
dengan imaham
hukum eM .berjumlah
hanya B
721 .........80
......ayat
........74...,.. jadi ................... hadan
..........kelengkapan mmU pesnoK .1
keuniversalannya justru
031 .........terletak
.............. pada keumuman .... hkeglobalan
...............................dan alwaD pesn oK . 2
ungkapan-ungkapan
haamaJyang dnaP malad halwaD pada
nagna akan dihadapkan nad ha masalah
mmU pesnactual.
oK .C Dan di
631 .........sisi lain, al-Hadits sebagai sumber dan
.................................................... ITH nadpenjelas hayibrabagi
T al-Qur’an,
haamayoritas
maJ nagnaadalah dnaP m alad halwaD
merupakan nad hadari
spesifik mmU .1
masalah-masalah
631 .........realitas
...............di.....waktu
............al-Hadits
..................tersebut
............ hdikeluarkan,
ayibraT jadi tanpa
451 .........menggali
.ITH nagndan P malad halwaDpada
adnamengembalikan hammU .2 keniscayaan
nad motif-motif
keduanya sangat sulit mengaplikasikan pada masalah aktual.
VI BAB
Kedudukan hasil ijtihâd apabila dilihat dari produk
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
hukumnya secara umum dapat dibagi ke dalam ijtihâd 
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
valid dan yang invalid, ini didasarkan pada pernyataan Nabi
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
tentang pahala ganda bagi yang valid hasil ijtihâdnya dan satu
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
pahala bagi yang invalid.75
671..................................................................... )noitagerggA
iskud 73 orP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM
(Q.S; 6:38; 16:89). .2
................Toward
681............. An-Na’im,
74
............an
.....Islamic
. )noitc Reformation:
udorP-fleSCivil/iridliberties,
naM Human
Raight and
International  Law, Terj. (Yogyakrta: LKiS dan Pustaka Pelajar,1994), hlm. 41.
75
Al-Nawawi, Shahîh Muslim..., hlm. 13.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv49
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Sedangkan apabila dilihat dari mengikat (multazim) dan
tidaknya, B.
hukum
Membacahasil ijtihâd
Islamisme adalah JamaahtidakTarbiyah
mengikat (JT)kecuali
dan Hizbut
kepada diri pencetusnya,
Tahrir Indonesia dan(HTI)tidak .....................................................
menjadi hujjah kepada 84
seluruh ummat manusia dan
1. Membaca tidak Islamis:
Gerakan  seorangpun Sebuah yang wajib ......... 84
Pengantar
mengikuti dan 2. bertindak
Jamaah Tarbiyah
sesuai dengan (JT) ..................................................
hasil  ijthad tersebut76, 96
sebab masalah 3. yang
Hizbut Tahrir
 telah Indonesia
ditetapkan oleh...........................................
seorang mujtahid 111
didasarkan pada dalil Syar’i yang Zhanni yang memungkinkan
BAB III hukum karena perbedaan penalaran,  metode  yang
perbedaan
UMMAH
dipakai  serta situasi DAN DAWLAH
dan kondisi yang DALAM PANDANGAN
melatari  tersebut. Akan
JAMAAH
tetapi hukum TARBIYAH
ijtihâdi bersifat mengikatDAN HIZBUT kepada TAHRIR orang yang
INDONESIA ..........................................................................
secara khusus meminta fatwa dalam suatu masalah. 121
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Metode yang dipakai oleh para ulama dalam rangka
Implementasi Islamisme .................................................. 121
istinbâth hukumnya sangat beragam sekali terutama setelah
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
tidak menemukan bukti tekstual yang akan dijadikan landasan
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
penetapan hukumnya. Keadaan ini lebih banyak dipengaruhi
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
oleh sosio-kultur dan aliran penalaran hukum mereka.
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Metode-metode tersebut yaitu: metode Ijma’, Qiyâs,
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
Istihsân, Istishlâh dan istidlâl (mencari  dalil) yang menurut
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
istilah ulama Ushûl Fiqh adalah dalil yang bukan  terdiri dari
Tarbiyah ....................................................................... 136
nashh,  ijma’  dan  qiyâs atau juga dipakai sebagai istilah dalam
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
menyandarkan suatu ketentuan pada nash atau ijma’. Sedangkan
Metode-metode
BAB IV
yang digolongkan kedalam istidlal adalah:
Istishhâb GERAKAN
atau barâ’ahSOSIAL
ashliyyah dan Sadd al-Dzari’ah yang
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
masing-masingnya
TAHRIR memiliki
INDONESIA karakterDALAM metodologis
RUANG yang khusus. UNS 175
LINGKUP
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
B. Qiyâs dalam Lintasan Sejarah
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Sarana utama Aggre gation)
ijtihâd pada.....................................................................176
periode awal perkembangan
hukum Islam2.adalah
Memaksimalkan
ra’y. Istilah ini Sumber
mendahuluiDaya Internal istilah (Produksi
qiyâs
Mandiri/Self-Production)
dan istihsân dalam penalaran hukum pada generasi awal................................................186
Mahmud Hilmi, Nizhâmu l-Hukmi l-Islâmi..., hlm. 226.
76

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


50 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Pembahasan dalam sub-bab ini akan dilakukan dengan urutan
tubziHtersebut
nad )TJ(yaitu, hayibrra’y,aT haqiyâsamaJ edan
msimistihsân.
alsI acabm eM .Bketiganya
Karena
48 ...........mempunyai
......................kaitan
............yang
........ sangat
)ITH( erat.
aisenodnI rirhaT
48 .........ratnaSecara
gneP haharfiahubeS :sira’y malsberarti
I nakarpendapat
eG acabmdan
eM pertimbangan.
.1
69 ...........Orang-orang
.......................Arab
..........telah
...... )lama
TJ( hmempergunakan
ayibraT haamaJ makna
.2 tersebut
111 .........untuk
............pendapat
.................dan
..... akeahlian
isenodnIyang
rirhaT tub z iH . 3
dipertimbangkan dengan
baik dalam menangani persoalan yang dihadapi. Seseorang
yang memiliki pertimbangan yang bijaksana dikenal sebagai III BAB
dzu
Nl-ra’y.
AGNA DNAPkata
Lawan MALdari AD H dzuALl-ra’y
WAD NAD Hadalah
tersebut AMMU mufannad,
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
seseorang yang lemah dalam berfikir dan tidak bijaksana
121 .......................................................................... AISENODNI
dalam pertimbangan. Penggunaan kata mufannad tersebut
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
hanya diperuntukkan bagi laki-laki dan tidak bagi perempuan,
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
karena menurut keyakinan orang Arab dulu perempuan tidak
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
mempunyai ra’y meskipun di masa mudanya, apalagi dimasa
721 ......................77................................... hammU pesnoK .1
tuanya. Al-Quran menunjukkan bahwa kaum Nuh as. telah
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
menolak pesan yang disampaikannya karena beliau diikuti oleh
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
orang-orang yang lemah dan tidak matang dalam pertimbangan
631 ....................................78......................... ITH nad hayibraT
(badiya al-ra’y).
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
Penjelasan di atas secara implisit menyiratkan bahwa
631 ....................................................................... hayibraT
kesempurnaan intelektual dan kematangan dalam menimbang
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
sesuatu telah lama dipakai sebagai kriteria bagi kebesaran
seseorang. Al-Quran sendiri secara berulang-ulangVmenyeru I BAB
untuk berfikir secara
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG mendalam dan merenungkan ayat-
571 SNUayatnya.
PUKGNIAl-Quran L GNAUR M jugaALA mengajak
D AISENO untuk
DNI Rmempergunakan
IRHAT
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A hukum.
nalar dalam menyelesaikan persoalan-persoalan
/isageNabi rgA( lSAW aisnetsendiri
oP ayaDmemberikan
rebmuS naklucontoh pmugnedengan
M .1 menerima
671...........pendapat
..................sahabat
...............dalam
.............persoalan-persoalan
............ )noitagerggA di mana beliau
iskud 77 orP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM
Muḫammad ibn Sa’ad, Tabaqat al-Kubra, Juz. V, (Beirut: Dar .al-Fikr,
2 1975), hlm.
................................. )noitcudorP-fleS/iridnaM
681...........78...292-293.
Al-Qur’an, 47: 24.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv51
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
tidak dituntun wahyu. Contoh terbaik untuk ini adalah dalam
peristiwa B.
perang Badar.Islamisme
Membaca Nabi memilih Jamaah tempat tertentu
Tarbiyah (JT)untuk
dan Hizbut
membangunTahrirperkemahan
Indonesia bagi(HTI)pasukan Muslim. Seorang
..................................................... 84
sahabat, Hubbâb ibn Mundzir,
1. Membaca Gerakanbertanya Islamis: Sebuah apakahPengantarbeliau ......... 84
memilih tempat2. tersebut
Jamaah Tarbiyah (JT) ..................................................
atas pertimbangan (ra’y) pribadi atau 96
atas petunjuk3.Allah.
Hizbut Tahrir
Nabi SAWIndonesia
menjawab...........................................
bahwa pemilihan 111
tempat tersebut berdasarkan pertimbangan beliau sendiri.
BABsahabat
Ketika III tersebut mengusulkan suatu tempat yang lebih
UMMAH
cocok, Nabi DAN DAWLAH
SAW mengatakan kepadaDALAM PANDANGAN
sahabat tersebut bahwa
dia telah JAMAAH
memberikan TARBIYAH
pertimbangan DAN HIZBUT yang matang TAHRIR (laqad
INDONESIA ..........................................................................
asyarta bi al-ra’y). Demikitan pula dorongan al-Quran untuk
79 121
A. Syumuliyah
bermusyawarah dengan para Islam: Sebuah
sahabat dalam Kerangka
berbagaiAcuan persoalan bagi
yang sedang Im plementasi
dihadapi, secaraIslamisme ..................................................
tidak langsung memberi arti 121
B. penggunaan
diterimanya Memahami Konsep ra’y dalam Ummah dan Dawlah
memutuskan .................... 127
persoalan,
1. Konsep
termasuk persoalan Ummah ......................................................... 127
keagamaan.
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
Persoalan yang dihadapi umat Islam tidaklah pelik ketika
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Nabi SAW masih hidup. Karena setiap saat dapat ditanyakan
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
langsung kepada Nabi dan keputusan beliau merupakan
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
keputusan final. Tetapi setelah beliau wafat persoalan semakin
Tarbiyah ....................................................................... 136
lama semakin pelik. Di hadapan para sahabat terdapat dua
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
landasan untuk memutus kasus-kasus yang baru, yaitu al-Quran
dan preseden-preseden hukum yang ditinggalkan oleh Nabi
BAB IV
SAW. Tentang al-Quran, dapat dikatakan bahwa ra’y merupakan
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
alat terbaik untuk menimbang ayat al-Quran yang mana yang
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
tepat untuk diterapkan pada suatu situasi tertentu dan mana
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
yang tidak.
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Persoalan Sunnah
Aggrejauh lebih
gation) sulit dari persoalan al-Quran.
.....................................................................176
Alasannya adalah pertama, dibutuhkan
2. Memaksimalkan Sumber Daya penegasanInternal apakah
(Produksi
Mandiri/Self-Production)
Abu Muḫammad ‘Abdullah
79 ...............................................186
ibn Yusuf ibn Hisham, Sirâhu l-Nnabawi, juz II
(Kairo: Dar al-Kutub, 1929), hlm. 210-211.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


52 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
suatu Sunnah tertentu memang benar berasal dari Nabi SAW.
tubziHKedua, nad )TapakahJ( hayibsahabatraT haam aJ em
yang simalsI acabmSunnah
meriwayatkan eM .B tersebut
48 ...........benar-benar
.......................memahami
................... makna
)ITH( aSunnah isenodnyang I rirhdiriwayatkanya.
aT
48 .........raDalam
tnagnemasalah
P haubeini S :sdapat
imalsIdikemukakan
nakareG acakritik bmeMinternal
.1 sejumlah
69 ...........sahabat
..............terhadap
................sahabat
......... )Tlainnya
J( hayibtentang
raT haaSunnah-Sunnah
maJ .2 yang
111 .........mereka
...............riwayatkan.
................... aAkibatnya
isenodnI ripenggunaan
rhaT tubziH ra’y .3 merupakan
sesuatu yang tidak bisa dihindari. Kaum muslimin dituntut
untuk menggunakan ra’y dalam menafsirkan ayatIIal-Quran I BAB
Ndan
AGN ADNAP Msunnah-sunnah
menyeleksi ALAD HALWAyang D NA D Huntuk
tepat AMMU diterapkan
R I R H A T T U B Z I H N A D80 HAYIBRAT HAAMAJ
pada kasus-kasus tertentu. Penafsiran dan penyeleksian ini
121 .........menyiratkan
.......................anjuran
...............digunakannya .. AISENO
.........................pendapat DNI Karena
pribadi.
igabsejak
itu, naucmasa-masa
A akgnareK awalhauIslam
beS :m hayiluperbenturan
alsIterjadi
telah muyS .A antara
121 .........hukum
..............yang
.........tersurat
..............dengan
.... emsim alsI isatnyang
semangat emelptersirat
mI di dalam
721 .........teks. . haberarti
..........Ini lwaD nbahwa ad ham m U p e s n o K i m ah am eM
ra’y tetap digunakan meskipun terdapat .B
721 .........ayat
........atau
.........hadits
...........tentang ...... htertentu.
..............kasus ammU pesnoK .1
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
Jika dilakukan penelitian yang cermat terhadap sejumlah
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
pendapat sahabat, dapat ditemukan bahwa mereka tetap
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
menggunakan ra’y meskipun terdapat ayat atau hadits tentang
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
masalah tertentu. Kenyataannya seorang sahabat menunjuk
631 ....................................................................... hayibraT
suatu ayat atau hadits sedangkan sahabat yang lain menunjuk
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
ayat atau hadits lain yang berbeda. Suatu ayat yang sama
tetapi dipahami secara berbeda. Kasus ijtihâd Umar ibn
VI BAB
al-Khaththâb memadai untuk menjelaskan persoalan ini.
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
Umar ibn al- Khaththâb menggunakan pendapat pribadinya,
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
meskipun petunjuk dalam masalah yang sedang dihadapi dapat
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
diputuskan karena sudah ada ayat atau hadits yang mengatur.
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
671..................Diriwayatkan
..........................bahwa
.............Umar
............ibn
)noial-Khaththâb
tagerggA menghapus
iskud pembagian
orP( lanretzakat nI ayayang D rediberikan
bmuS nakkepada lamiskaorang
meM Muslim
.2 tertentu
681...........atau
........non-muslim
.......................tertentu
..... )noituntuk
cudorPmemantapkan
-fleS/iridnaM atau menggugah
80
Ahmad Hasan, The Early…, hlm. 118.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv53
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
hati mereka, seperti yang diperitahkan oleh al- Quran.81 Nabi
biasanya B.
memberikan bagian ini Jamaah
Membaca Islamisme kepada Tarbiyah
kepala suku (JT) Arab
dan Hizbut
tertentu dengan
Tahrirtujuan untuk(HTI)
Indonesia menarik mereka agar masuk
..................................................... 84
Islam atau mencegah
1. Membaca mereka agar tidak
Gerakan membahayakan
Islamis: Sebuah Pengantar umat ......... 84
Islam. Bagian2. Jamaah Tarbiyah
ini diberikan pula kepada (JT) orang-
..................................................
orang yang baru 96
3. Hizbut
masuk Islam agar merekaTahrir Indonesia Islam
tetap menganut ...........................................
dengan teguh. 111
Tetapi Umar ibn al-Khaththâb tidak melakukan pembagian
BAB III
tersebut pada masa pemeritahannya. Umar ibn al-Khaththâb
UMMAH
berpendapat bahwa DAN DAWLAH DALAM
Nabi memberikan PANDANGAN
bagian tersebut untuk
memperkuatJAMAAH TARBIYAH
Islam, tetapi DAN HIZBUT
karena keadaan telah berubah TAHRIR maka
INDONESIA ..........................................................................
pembagian tersebut menjadi tidak diperlukan lagi. Tindakan 82 121
Umar ibnA.al-Khaththâb
Syumuliyah Islam: Sebuahtampaknya
ini sekilas Kerangka Acuan bertolak bagi
Imple
belakang dengan mentasi Islamisme
pernyataan al-Quran...................................................
Tetapi sebenarnya dia 121
B. Memahami
mempertimbangkan Konsep
situasi yang ada Ummah dan Dawlah
dan mengikuti .................... 127
semangat
1. Konsep
perintah al-Quran. Ummah .........................................................
Pertimbangan pribadinya membawanya 127
2. Konsep bahwa
pada suatu kesimpulan Dawlahseandainya
..........................................................
Nabi SAW hidup 130
dalam kondisi yang Ummah
C. Konsep sama dengan dan Dawlah yang sedangdalam Pandangan
dia hadapi,Jamaah
Tarbiyah
tentulah beliau akan dan HTI .............................................................
memberikan keputusan yang sama. 136
Umar ibn ‘Abd Ummah
1. al-‘ Aziz, dan
sewaktu Dawlah dalamkhalîfah,
menjadi Pandangan Jamaah
pernah
memberikan bagian Tarbiyah .......................................................................
ini kepada orang-orang tertentu dengan 136
2. Ummah
tujuan yang sama sepertidan yang Dawlah
dilakukan dalamNabi Pandangan
SAW ketika HTI.......... 154
beliau hidup.83 Kedua contoh ini memperlihatkan bagaimana
ra’yBAB IV
dipergunakan untuk memutuskan kapan dan dengan cara
bagaimana suatu ayatSOSIAL
GERAKAN atau hadits JAMAAH diterapkan.TARBIYAH DAN HIZBUT
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
Contoh lainnya adalah keputusan Umar ibn al-Khaththâb
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
untuk tidak membagikan tanah-tanah di Iraq dan Suriah kepada
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
para prajurit yang ikut berperang. Kaum muslimin mendesak
Aggregation) .....................................................................176
81
Al-Qur’an 9: 60.2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
82
Abu Bakar Ahmad ibn Ali al-Jashshas, Aḫkâm al-Qur’an, juz III (Beirut: Dar al-
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
kutub, 1925), hlm. 123-124.
Muḫammad ibn Sa’ad, Al-Thabaqât…, hlm. 350.
83

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


54 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Umar Ibn Khaththâb agar membagikan tanah rampasan perang
tubziHtersebut
nad )TJseperti
( hayibrpraktik
aT haam aJ em
yang simadilakukan
dulu lsI acabmeNabi.
M .BUmar Ibn
48 ...........al-Khaththâb
........................menjawab
.................. desakan
)ITH( aitersebut
senodnIdengan
rirhaT mengatakan
48 .........rajika
tnagtanah-tanah
neP haubeS :stersebut imalsI natetap kareGdibagi,
acabmeseperti
M .1 keinginan
69 ...........para
..........pendesaknya,
.........................dari
.... )T J( haydia
mana ibramendapatkan
T haamaJ .2 biaya untuk
111 .........membayar
....................tentara
..............yang
aisenakanodnImenjaga
rirhaT tuperbatasan
bziH .3 dan kota-
kota yang baru direbut. Karena itu, pada akhirnya para sahabat
menyetujui pendapat Umar ibn al-Khaththâb dan mengatakan III BAB
Nbahwa
AGNApendapat DNAP MUmar ALAD ibnHal-Khaththâb
ALWAD NAtersebut D HAMbenar
MU (al-ra’yu
ra’yuka). Ini menunjukkan bahwa penggunaanAra’y
R I R H A
84 T T U B Z I H N A D H A Y IB R AT H A A M J bukan
121 .........sesuatu
..............yang
.........asing
.........oleh
........para
.........sahabat ... Agenerasi
.............dan ISENODmuslim
NI awal.
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
Umar ibn al-Khaththâb tampaknya meninggalkan ayat-ayat
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
yang memerintahkan membagi harta rampasan perang kepada
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
tentara yang ikut berperang. Menurut aturan dan praktik dari
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
Nabi, tanah juga harus dibagikan seperti barang-barang lainnya
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
yang termasuk ghanîmah. Umar ibn al-Khaththâb lebih memilih
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
keuntungan yang akan didapat umat Islam secara umum dari
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
pada memberikan keuntungan untuk masing-masing individu.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
Keadilan sosial menuntut bahwa tanah yang ditaklukkan
631 ....................................................................... hayibraT
tersebut tidak dibagikan kepada tentara yang ikut berperang.
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
Ini merupakan contoh penting dari penggunaan istiḫsân pada
masa awal, yaitu menyimpang dari aturan yang sudah mapan
VI BAB
demi mendapatkan keadilan dan kesejahteraan sosial.85
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNU PUK Menurut
GNIL GN riwayat,
AUR MA sejumlah
LAD AISbudak ENODmencuri
NI RIRHseekor
AT unta,
671 ...... SN menyembelihnya
U id hayibraT hadan amamemakannya
J ayaD rebmuberamai-ramai.
S isasiliboM .AKasus ini
/isagedisampaikan
rgA( laisnetokepada P ayaDUmar rebmuibn S nal-Khaththâb
aklupmugneM dan.1dengan segera
671...........dia
.......memerintahkan
..............................untuk
............dilakukan
......... )noitapotong
gerggA tangan terhadap
iskud 84
orP(Yusuf,
Abu lanreKitâbtnI aal-Kharaj,
yaD reb(Kairo:muS n akal-Kutub
Dar lamiskaal-Arabiyyah,
meM .2 1920), hlm. 13-
15.; Lihat juga Fazlur Rahman, Islamic Methodology in History, (Islamabad:
681..............Islamic
...........Research ......... )n1965),
.............Institute, oitcuhlm.dor181.
P-fleS/iridnaM
85
Ahmad Hasan, The Early…, hlm. 120.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv55
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
para budak tersebut. Tetapi setelah berfikir sejenak, Umar ibn al-
KhaththâbB.membatalkan putusannya
Membaca Islamisme dan mengatakan
Jamaah Tarbiyah (JT) kepada
dan Hizbut
pemilik budak bahwa
Tahrir dia telah
Indonesia (HTI)membuat lapar para budak
..................................................... 84
tersebut dengan tidak memberi
1. Membaca Gerakan merekaIslamis:makan.Sebuah 86
Karena
Pengantar itu ......... 84
2. Jamaahmemerintahkan
Umar ibn al-Khaththâb Tarbiyah (JT) ..................................................
kepada pemilik budak 96
tersebut agar 3. Hizbut Tahrir
mengganti unta yang Indonesia
telah dicuri ...........................................
itu dengan dua 111
kali lipat harga unta tersebut. Riwayat lain menyatakan bahwa
BAB III
seorang laki-laki mencuri suatu barang dari baitu l-mâl, namun
Umar ibn UMMAH
al-KhaththâbDANtidakDAWLAH
menerapkan DALAM sanksi PANDANGAN
potong tangan
kepadanya. JAMAAH
87
Dalam TARBIYAH
kasus-kasus di DAN atasHIZBUT
terlihat bahwa TAHRIR Umar
INDONESIA ..........................................................................
ibn al-Khaththâb tampaknya mengabaikan perintah ayat yang 121
A. Syumuliyah
memerintahkan Islam:tangan
pemotongan Sebuahpencuri.
KerangkaTetapi Acuanmesti bagi
diingat bahwaIm plementasi
al-Qur’an sama Islamisme
sekali tidak ..................................................
bicara tentang rincian 121
B. Memahami
potong tangan Konsep
tersebut. Dalam halUmmah
ini Sunnah dan atauDawlah .................... 127
ra’y sangat
berperan untuk Konsep Ummah
1. memutuskan kapan .........................................................
sanksi potong tangan itu 127
diterapkan dan 2. kapan
Konsep Dawlah .......................................................... 130
tidak.
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Semua contoh di atas memperlihatkan bahwa Umar ibn
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
al-Khaththâb tampaknya menyimpang dari perintah lahiriah
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
al-Qur’an atau Sunnah yang telah mapan. Tetapi sesungguhnya
Tarbiyah ....................................................................... 136
itu bukan suatu penyimpangan, melainkan suatu ketaatan yang
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
sejati terhadap semangat al-Qur’an, yang dilakukan dengan
pertimbangan pribadi.
BAB IV
Ra’y merupakan alat pokok dan alami untuk menyelesaikan
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
persoalan- persoalan
TAHRIR hukum oleh
INDONESIA DALAM paraRUANG
ahli hukum LINGKUP awal. UNS 175
Perbedaan A.dalam hukum
Mobilisasi diberbagai
Sumber pusat kegiatan
Daya Jamaah Tarbiyahhukum di UNS ...... 176
86
Malik ibn Anas,1.Al-Muwaththa’,
Mengumpulkan Sumber
(Kairo: Dar al-Kutub Daya Potensial
al-‘Arabiyyah, 1951), (Agregasi/
juz II,
hlm. 748.
87 Aggregation) .....................................................................176
Abu Yusuf, Kitâb al-Kharaj, 776.; Bandingkan dengan Fazlur Rahman, Methodology,
2. teori
hlm. 182.; Dalam Memaksimalkan
hukum Islam (ushûlu Sumber
l-fiqh) Daya Internal
ada sejumlah (Produksi
persyaratan
yang harus dipenuhi untuk dapat diterapkan sanksi pidana hukum potong tangan
Mandiri/Self-Production)
tersebut, di antaranya tindak pidana tersebut tidak ...............................................186
dilakukan dalam keadaan
terpaksa.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


56 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
awal 88 pada umumnya disebabkan oleh penggunaan ra’y.
tubziHIbn nadal-Muqaffa’
)TJ( hayibraT haamaJ emsimasuatu
menyampaikan lsI acagambaran
bmeM .B tentang
48 ...........pertentangan
.........................pendapat
.................yang
)ITHsudah ( aisensangat
odnI rimemprihatinkan.
rhaT
48 .........raDia
tnamenceritakan
gneP haubeS :bahwa simalsperbedaan
I nakareG pendapat acabmeMdiantara
.1 para ahli
69 ...........hukum
..............telah
.........menimbulkan
................ )TJ(situasi
hayibryang aT hkacau
aamaJsehingga
.2 sesuatu
111 .........yang
..........dianggap
................halal
........ di
aisHirah
enodndapat I rirhadianggap
T tubziH haram
.3 di Kufah.
Sesuatu hal tertentu diperbolehkan di satu bagian kota Kufah,
sementara di bagian lain kota, hal yang sama menjadiIterlarang. II BAB
NMadzhab-madzhab
AGNADNAP MALIraq AD dan HALHijaz WADbertahanNAD HA MMUpendapat
dengan
hukum yang ada pada mereka dan berusaha M
R I R H A T T U B Z I H N A D H A Y IB R AT H A A AJ
memojokkan
121 .........lawan-
..............lawannya.
.................89
....Berikut
..............ini
......akan AISENODNbagaimana
..........ditunjukkan I
igabdipergunakan
ra’y naucA akgnaredalam eS :malsI hahukum
K haubpembuatan yilumuydiS pusat-pusat
.A
121 .........kegiatan
................hukum
.............awal.
............ emsimalsI isatnemelpmI
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
Para ahli hukum Madinah pada umumnya mempergunakan
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
ra’y dan penalaran mereka dalam menerima hadits. Cara
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
mereka memperlakukan hadits banyak mendapat kritik dari
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
lawan-lawan mereka. Mereka meriwayatkan hadits dari Nabi
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
tetapi tidak mematuhinya. Ada sejumlah contoh yang dapat
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
memberikan gambaran bagaimana cara-cara orang Madinah
631 ....................................................................... hayibraT
memperlakukan hadits. Malik meriwayatkan sebuah hadits
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
bahwa Nabi pernah melaksanakan sholat Zhuhur dan ‘Ashar
dengan cara digabungkan (jama’), dan begitu pula beliau telah
VI BAB
menyatukan sholat Maghrib dan ‘Isya’ dalam keadaan tidak
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
ada kekhawatiran akan turun hujan. Mengakhiri riwayatnya,
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
Mâlik mengatakan ”Saya pikir (arâ) hal itu terjadi pada waktu
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
hari hujan”.90 Meskipun hadits dengan jelas menyatakan bahwa
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
........kegiatan
671............. Pusat .......hukum
......awal
.......adalah
.........Makkah,
.......... )Madinah,
noitagerSuriah
ggA dan Iraq. Di kota-kota
88
.tersebut ....terdapat....sejumlah ahli hukum yang sangat berpengaruh bahkan sampai
iskudopada rP( masa
lanreyang tnI kemudian.
ayaD rebUntuk muSsaat nakini lam iskabelum
Mesir meMmenjadi
.2 pusat kegiatan
hukum yang diperhitungkan. Lihat Joseph Schacht, The Origins…, hlm. 100-118.
681...........89.. Ibn
......al-Muqaffa’ ............fi)n
..............,..Risâlaṯu oitcudorP-fleS/iridnaM
l-Shshaḫabah, (Kairo: al-Babial-Halabi, 1954), hlm. 126.
90
Malik ibn Anas, al-Muwaththa’, hlm. 144.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv57
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Nabi menyatukan sholat tersebut tanpa suatu sebab, Malik
tidak membolehkan
B. Membaca hal Islamisme
itu kecuali Jamaah
jika ada Tarbiyah
suatu sebab (JT) seperti
dan Hizbut
keadaan ketika hari hujan.
Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
Para ahli 1. Membaca
hukum Gerakan
Madinah Islamis: Sebuah
meriwayatkan hadits dari Pengantar
Nabi ......... 84
dan praktik ke2.empat
Jamaah Tarbiyah
sahabat bahwa(JT) ..................................................
mereka biasanya membaca 96
3. Hizbut
surat-surat al-Qur’an Tahrir
yang Indonesia
panjang ...........................................
pada sholat shubuh.91 Tetapi 111
mereka tidak mengikuti tradisi ini karena menurut mereka hal
ituBAB
dapatIII
memberatkan.
UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
Madinah sebagai tempat asal sunnah, tidak sepenuhnya akan
INDONESIA .......................................................................... 121
dapat terbebas dari penggunaan ra’y. Penting untuk ditambahkan
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
bahwa ra’y di Madinah adalah esensi dan keseluruhan
Implementasi Islamisme .................................................. 121
kumpulan pendapat para ahli hukum Madinah sebelum Malik,
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
yang mengkristal dalam bentuk praktik yang telah disepakati
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
di Madinah (‘Amâlu ahli l-Madînah). Karena itu tidak bisa
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
dikatakan sebagai ra’y di Madinah adalah ra’y yang dilakukan
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
secara sembarangan. Kenyataan bahwa Mâlik meriwayatkan
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
suatu hadits tetapi kemudian dia sendiri mengabaikannya, ini
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
dapat dijadikan bukti betapa rumit hubungan hadits-ra’y di
Tarbiyah ....................................................................... 136
lingkungan para ulama’ saat itu. Sebagai seorang ahli hadits dia
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
meriwayatkan suatu hadits, tetapi sebagai ahli hukum dia tidak
mengikuti
BAB IV
hadits itu tetapi tidak pula mengabaikannya.92
Ahli hukum
GERAKANIraq SOSIAL
lebih kurang
JAMAAH setaraTARBIYAH
dengan ahliDAN hukum HIZBUT
MadinahTAHRIR
dalam menggunakan
INDONESIA DALAM ra’y untuk RUANG menyelesaikan
LINGKUP UNS 175
persoalan-persoalan hukum.
A. Mobilisasi Mereka
Sumber Daya disebut
Jamaah ahlu l-qiyâs karena
Tarbiyah di UNS ...... 176
seringnya mereka menggunakan ra’y
1. Mengumpulkan dan qiyâs
Sumber Daya dalam
Potensialpenalaran
(Agregasi/
hukum mereka. Kadang-kadang mereka mengkaji suatu hadits
Aggregation) .....................................................................176
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
91
Al-Syâfi’î, Kitâb al-Umm, (Kairo: Dar al-Kutub al-‘Arabî, 1924), Vol VII, hlm 192.
92
Ahmad Hasan, The Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Early Development of Islamic Jurisprudence, (Delhi: Adam
Publishers and Distributors, 1994), hlm 131.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


58 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
dengan dasar nalar. Cara mereka menafsirkan hadits tentang
tubziHmusarrat
nad )TJ(adalah hayibrasalah T haasatu maJ contoh
emsimarasionalitas
lsI acabmeM .B dalam
mereka
48 ...........hukum.
..............Nabi
.........diriwayatkan
................... )Imelarang
TH( aisen odnI rirhair
menahan aTsusu kambing
48 .........raatau
tnagunta
neP untuk
haubemenipu S :simalscalon I nakpembeli
areG acabinatangbmeM tersebut
.1 supaya
69 ...........diduga
..............banyak
..............menghasilkan
........... )TJ( haysusu. ibraTJika haam aJ .2
seseorang membeli
111 .........binatang
.................musarrat
.................dia
aismempunyai
enodnI rirhaT haktubpilih,
ziH apabila
.3 setelah
memerahnya, apakah setelah itu akan tetap memeliharanya,
atau mengembalikannya jika tidak menghendakinya. III BA B
Pada
Nsaat
AGN ADNAP MALAhewan
mengembalikan D HAtersebut
LWAD Ndisertai AD HAdenganMMU satu sha’
R I R H A T T U B Z I H N A D
kurma. Menanggapi hadits ini Abu Ḫanîfah mengatakan H A Y IB R A T H A A MAJ bahwa
121 .........pembeli
.................tersebut
................harus ..................... AISEbinatang
...........mengembalikan NODNI tersebut
igab naucA akgdengan
bersama-sama nareK hanilai ubeSair :masusulsI ha yilum
yang uyS diperahnya,
telah .A
121 .........bukan
............dengan
..............satu
.......sha’
........kurma.
emsimAlasan alsI isatpenafsiran
nemelpmI Abu Ḫanîfah
........... hadalah
721 .........tersebut alwaDbahwa nad haair mm U pyang
susu esnoditahan
K imahdalamameMkantung
.B susu
721 .........tersebut
...............berbeda
..............dalam ....... ham
............kwalitas m U p e sn oK . 1
dan kuwantitasnya, tergantung
031 .........pada
..........jenis
.........binatangnya. ...... halwaD dengan
........................Penggantian pesnoK satu .2 sha’ kurma,
haamaJseperti nagnadperintah
naP malayang d haltersurat
waD naddalam hammhaditsU pesntersebut,
oK .C sebagai
631 .........ganti
...........rugi
.........dari
........air
......susu
.........yang
......... Itelah
TH ndiperah
ad hayibtersebut
raT dengan
haakwalitas
maJ nagdan aP malad h
nadnkwantitas a lw a D n a d ha m m U
manapun tidaklah dapat disamakan . 1
631 .........sebagai
..............harga
..........air
.....susu
.........tersebut.
...............Oleh
.........sebab
hayibitu,
raT para ahli hukum
451 .........Iraq
.ITHberpendapat
nagnadnaP m alad hharga
bahwa alwaDairnasusulah d hammyang U .2harus dibayar
bukan dengan mengganti dengan satu sha’ kurma.93 Al-Syâfi’î
mengikuti hadits tersebut secara harfiah dan menekankan VI BAB
TUBZkepatuhan
IH NAD Hsecara AYIBRmutlak AT HAA MAJ LAhadits
terhadap ISOS Ntersebut.
AKAREG
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
Pemberian bagian dua kali lipat dari ghanimah bagi kuda
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
tunggangan perang merupakan persoalan yang diperselisihkan
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
oleh ahli hukum Iraq. Abu Ḫanîfah berpendapat bahwa
671..................................................................... )noitagerggA
penunggang kuda dan kudanya masing-masing harus diberi
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
satu bagian. Dia berargumen bahwa Gubernur Suriah pada
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM
93
Al-Syâfi’î, Ikhtilâf al-Hadîts, hlm 336-342.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv59
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
masa Umar ibn al-Khaththâb melakukan demikian dan Umar
ibn al-Khaththâb
B. Membaca sendiri menyetujuinya.
Islamisme Abu Ḫanîfah
Jamaah Tarbiyah (JT) tidak
dan Hizbut
mengakui keotentikan hadits-hadits
Tahrir Indonesia Nabi yang menyatakan
(HTI) ..................................................... 84
pemberian dua bagian kepada
1. Membaca Gerakan kuda tunggangan.
Islamis: Sebuah MenurutPengantar......... 84
Abu Ḫanîfah2.tidak Jamaah
masuk Tarbiyah
akal bagian(JT) ..................................................
seekor binatang dua 96
kali lipat lebih3.banyak
Hizbutdari
Tahrirbagian Indonesia
manusia. ...........................................
Tetapi Abu Yusuf 111
dan Hasan al-Syaibânî berbeda dengan pendapat guru mereka
BABkasus
dalam III ini. Abu Yusuf berpendapat bahwa hadits tentang
pembagian UMMAH
kuda lebihDAN DAWLAH
banyak DALAM PANDANGAN
dari penunggangnya itu lebih
otentik. IaJAMAAH
mengatakan TARBIYAH
bahwa perbedaan DAN HIZBUT pembagian TAHRIR tersebut
INDONESIA ..........................................................................
tak ada kaitannya dengan perbedaan derajat antara binatang 121
A. Syumuliyah
dengan manusia. Islam: Sebuah
Ia mengkritik pandangan Kerangka gurunya Acuan denganbagi
mengatakan Im plementasi
bahwa Islamisme
seolah-olah Abu ..................................................
Ḫanîfah menyamakan 121
B. Memahami
antara manusia Konsep94Ummah
dengan binatang. Lebih lanjut dan Dawlah
ia mengatakan .................... 127
bahwa pemberian 1. Konsep Ummah
lebih banyak kepada.........................................................
kuda tersebut bertujuan 127
2. Konsep
agar orang termotivasi Dawlah
untuk ..........................................................
memelihara kuda untuk keperluan 130
jihad. C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
Al-Syaibânî berpendapat bahwa tak ada masalah mengenai
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
keunggulan derajat binatang atas manusia, karena bagian untuk
Tarbiyah ....................................................................... 136
binatang tetap akan diberikan kepada manusia.95 Kasus yang
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
sedang dibicarakan ini adalah menyangkut masalah pasukan
berkuda dan pasukan jalan kaki. Contoh ini memperlihatkan
BAB IV
bahwa, dapat saja sebuah hadits diabaikan oleh Abu Ḫanîfah
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
tetapi hadits yang sama diakui oleh murid-muridnya atas dasar
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
ra’y dan nalar. Ini menunjukkan bahwa hadits secara umum
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
ditimbang atas dasar nalar meskipun beberapa pengecualian
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
dapat ditemukan.
Aggregation) .....................................................................176
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
94
Abu Yusuf, Kitâb al-Kharaj, h. 11. Abu Yusuf, l-Rraddu ‘alâ Siyâru l-Auza’i, (Kairo:
Mandiri/Self-Production)
Dar al-kutub, t.t), hlm. 21. ...............................................186
Abu Hasan al-Syaibanî, al-Siyâru l-Kabîr, juz II, (Beirut: Dar al-Fikr, 1957), hlm. 176.
95

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


60 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Seiring dengan luasnya penggunaan ra’y oleh para ahli
tubziHhukum nad )TJawal ( haytelah
ibraT menimbulkan
haamaJ emsimsuasana alsI acabm eM kurang
yang .B baik
48 ...........di
......berbagai
.................daerah
..............atau
..... )Ipusat
TH( apemikiran
isenodnI rirhukum.
haT Jika hal
48 .........raini
tnadibiarkan
gneP haubterus eS :simberlanjut
alsI nakarumat
eG acaIslam
bmeMakan .1 mengalami
69 ...........perpecahan.
.........................Keragaman
.............. )TJ(ini
haymemaksa
ibraT haamsejumlah
aJ .2 mazhab
111 .........hukum
..............untuk
...........menyingkirkan
......... aisenodnIperbedaan
rirhaT tubpendapat
ziH .3 ini dengan
menciptakan suatu kesatuan dasar dalam hukum yang disebut
Ijma’.96 Meskipun pada dasarnya ijma’ juga tidak sepenuhnya III BAB
Ndapat
AGNA DNAP MALAD
menyelesaikan HALWAD
perbedaan NAD HAnamun
pendapat, MMU ia telah
R I R H A T T U B Z
meminimalisir perbedaan tersebut.I H N A D H A Y IB R A T H A A MAJ
121 .......................................................................... AISENODNI
Ra’y yang merupakan cara penalaran hukum yang paling
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
alamiah dan tersebar luas pada madzhab hukum awal, lama-
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
kelaman diberikan persyaratan-persyaratan dan pembatasan-
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
pembatasan yang bertujuan untuk membatasi penggunaannya
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
secara semau-maunya dan agar proses penalaran menjadi
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
sistematis. Bentuk sistematis dari ra’y inilah yang kemudian
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
disebut qiyâs. Dari sini penulis meyakini bahwa qiyâs yang ada
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
dalam ushûl al-fiqh sepenuhnya produk budaya Arab.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
Menurut Joseph Schacht, qiyâs diambil dari istilah tafsir
631 ....................................................................... hayibraT
Yahudi hiqqish, kata dasarnya adalah Heqqesh, dari akar kata
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
Aramea hqsh, yang artinya memukuli bersama-sama. Lebih
jauh Schacht menjelaskan bahwa kata hiqqish ini dipergunakan VI BAB
untuk arti pertama,
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG dalam untuk penjajaran dua masalah
571 SNUBibel PUKG dan
NILmenunjukkan
GNAUR MALbahwa AD AIkeduanya
SENODNIharus RIRHdiberlakukan
AT
dengan cara yang sama. Kedua,
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A penafsir tentang kegiatan
/isageyang rgA(membuat
laisnetoP aperbandingan
yaD rebmuS ndengan aklupmmenggunakan
ugneM .1 teks yang
................Ketiga,
671...........tertulis. ..............untuk
.............membuat
............... )nsuatu
oitagerkesimpulan
ggA dengan
iskud 96
orP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
Ahmad Hasan, The Early…, hlm. 134.; Abu Muḫammad ibn al-Muqaffa’, Risâlaṯu
681..............fi...l-Shshaḫabah,
...................121, .... )n
.......125 oitc127.;
dan udorBandingkan
P-fleS/iriddengan
naM Ahmad Hasan, The
Doctrine of Ijma’, (Islamabad: Islamic Research Institute, t.t), hlm. 9.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv61
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
menggunakan analogi, berdasarkan adanya sifat-sifat penting
yang sama-sama terdapat
B. Membaca pada kasus
Islamisme patokan
Jamaah dan kasus
Tarbiyah (JT) dan baruHizbut
yang akan disejajarkan. Pengertian
Tahrir Indonesia (HTI)yang ketiga ini, menurut
..................................................... 84
Schacht, identik
1. dengan
Membaca qiyâs dalam hukum
Gerakan Islamis:Islam.
Sebuah Dari fakta
97 Pengantar......... 84

2. Jamaah
ini Schacht meyakini bahwa qiyâs yang
Tarbiyah (JT)ada
..................................................
dalam hukum Islam 96
3. Hizbut
tersebut diambil Tahrir
dari tafsir Indonesia ........................................... 111
Bibel.
Kesimpulan Schacht tersebut tidak dapat diterima karena
BAB IIIalasan. Pertama, tidak terdapat bukti sejarah yang
beberapa
memastikan UMMAH DANpeminjaman
telah terjadi DAWLAH konsep DALAM PANDANGAN
qiyâs dari orang-
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
orang Yahudi oleh orang Islam. Komunikasi yang intens antara TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
ummat Islam dengan Orang-orang Yahudi terjadi pada masa-
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
masa yang lebih belakangan, yaitu pada masa kejayaan Islam di
Implementasi Islamisme .................................................. 121
Andalusia. Sementara qiyâs telah dipakai dalam penalaran hukum
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
Islam pada masa-masa awal perkembangan hukum Islam.
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Kedua, metode filologi memiliki kelemahan dan
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
keterbatasan dalam mengungkap asal-ushûl pranata-pranata
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
fiqh. Jika dilakukan penelitian dan pengkajian yang mendalam
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
dan luas ke dalam berbagai bahasa dan budaya, dan istilah-
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
istilah dan pranata-pranata yang umum dipakai dalam suatu
Tarbiyah ....................................................................... 136
bahasa dan budaya, akan ditemukan sejumlah besar persamaan
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
kata dan pranata-pranata sosial. Namun dari kenyataan itu
tidak dapat disimpulkan bahwa suatu kata atau pranata sosial
BAB IV
dalam suatu budaya pastilah dipinjam dari budaya lain. 98
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Dalam kasus qiyâs ini
TAHRIR misalnya, fakta-fakta
INDONESIA DALAM RUANG filologi tidakLINGKUP dapat UNS 175
dijadikanA.
bukti. KarenaSumber
Mobilisasi maknaDaya “memukuliJamaahbersama-sama”,
Tarbiyah di UNS ...... 176
yang merupakan arti dasar dari kata
1. Mengumpulkan hiqqihs,
Sumber Dayatidak memberikan
Potensial (Agregasi/
pemahaman apapun dalam kaitannya dengan qiyâs. Katakanlah
Aggregation) .....................................................................176
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
97
Joseph Schacht, The origins of Muḫammadan Jurisprudence (London: Oxford
Mandiri/Self-Production)
University Press, 1959), hlm. 99. ...............................................186
98
Ahmad Hasan, The Early…, hlm. 135.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


62 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
bahwa kata hiqqihs dalam arti teknisnya dalam bahasa Yahudi
tubziHmemiliki
nad )TJ(arti hayqiyâs
ibraTseperti
haamayang J emada
simdalam
alsI acahukum
bmeMIslam,
.B seperti
48 ...........yang
.........diyakini
...............oleh
........Schacht,
.......... )Imasih
TH( atidak
isenod nI rirdibuktikan
dapat haT bahwa
48 .........raqiyâs
tnagnbenar-benar
eP haubeS :sdipinjam imalsI naoleh kareorang
G acabIslam
meMdari .1 kata Yahudi
69 ...........tersebut.
..................Alasannya
....................seperti
. )TJ( hatelah
yibraT haamategaskan
penulis J .2 di atas,
111 .........yaitu
..........tidak
..........ada
........kontak
...... aissosial
enodnyang
I rirhmemungkinkan
aT tubziH .3 terjadinya
peminjaman konsep tersebut.
Diperlukan bukti yang cukup untuk menetapkan III Bunsur
AB
Nasing
AGNA DNAPqiyâs.
dalam MALIni AD mengingat
HALWAD N AD Hbahasa
bahwa AMMUArab dan
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
bahasa Yahudi berada dalam rumpun bahasa yang sama,
121 .......................................................................... AISENODNI
yaitu rumpun bahasa Semit, tampaknya kedua kata tersebut
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
merupakan kata yang umum di kedua budaya tersebut dan
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
memiliki kedekatan arti.
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
Ketiga, dilihat dari sudut pandang sosiologis, setiap
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
masyarakat menciptakan prinsip-prinsip dan pranata-pranata
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
sosialnya sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
Adalah keliru untuk menarik kesimpulan bahwa pranata-
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
pranata tersebut mesti dipinjam dari budaya asing.99 Bagi
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
penulis, munculnya qiyâs sesungguhnya dikondisikan secara
631 ....................................................................... hayibraT
sosial. Qiyâs tentunya telah muncul dalam budaya Arab sejak
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
awal karena kebutuhan sosial, meskipun diakui pada masa-masa
belakangan memerlukan landasan teoritis. Sesungguhnya VI BAqiyâs
B
merupakan pengembangan lebih
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG lanjut dari ra’y atau tepatnya
571 SNUra’y PUK yang
GNIsistematis. MALAD AIra’y
L GNAUR Sedangkan SENdapat
ODNdimiliki
I RIRHAolehT semua
orang
671 ...... SN U id dan
hayisemua
braT habangsa.
amaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
/isagergAWalaupun ( laisnetoP aqiyâs yaD rmerupakan
ebmuS naklubentuk pmugnsistematis
eM .1 dari ra’y,
671...........terdapat
................perbedaan
...................yang
..........besar
..........antara gerggA Ra’y memiliki
... )noitakeduanya.
iskud sifat
orPyang
( lanrluwes
etnI adan yaDdinamis.
rebmuS n Iaamerupakan
klamiskamesuatuM .2prinsip untuk
681...........99.................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM
Ahmad Hasan, The Early…, hlm. 136.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv63
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
mengambil keputusan dalam sinaran kearifan yang mendalam
dalam upayaB. Membaca IslamismeRa’y
mencari keadilan. Jamaah adalah pendapat
Tarbiyah (JT) yang
dan Hizbut
bijaksana danTahrir
cermat dari seseorang
Indonesia yang berkeinginan kuat
(HTI) ..................................................... 84
untuk mencari 1. kebenaran
Membaca Gerakandan untuk mencapai
Islamis: Sebuah keputusan
Pengantar......... 84
2. Jamaah
yang tepat. Menurut Tarbiyah (JT)
Ibn al-Qayyim, ra’y ..................................................
merupakan keputusan 96
yang dicapai3.olehHizbut Tahrirsetelah
seseorang Indonesia ...........................................
melakukan pemikiran, 111
perenungan dan pencarian yang sungguh-sungguh terhadap
BAB III dalam-persoalan-persoalan di mana dalil-dalil
kebenaran,
UMMAH
yang diperoleh DAN
saling DAWLAH DALAM
bertentangan. 100
Dengan PANDANGAN
ungkapan
lain, ra’y JAMAAH TARBIYAH
dapat berarti suatu keputusan DAN HIZBUT yang pasti TAHRIR diambil
INDONESIA ..........................................................................
oleh wahyu seandainya wahyu masih turun, atau keputusan 121
yang pastiA.diambil
Syumuliyah Islam:sekiranya
oleh Nabi, Sebuah Kerangkabeliau masih Acuan bagi
hidup.
Impleadalah
Sedangkan qiyâs mentasi Islamisme ..................................................
perbandingan antara dua hal yang 121
B. Memahami
sejajar karena adanya unsur Konsep Ummah
kesamaan. dan Dawlah
Unsur kesamaan ....................
ini, 127
yang secara 1. Konsep
teknis Ummah
disebut ‘illat,.........................................................
tidak selamanya selalu 127
2. Konsep
dapat ditentukan Dawlah
secara pasti. Mujtahid..........................................................
dapat berbeda pendapat 130
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
dalam menentukannya.
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
Qiyâs merupakan perluasan dari suatu preseden, karena
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
itu cakupannya lebih terbatas dari pada ra’y. Dalam ra’y lebih
Tarbiyah ....................................................................... 136
ditekankan pada situasi aktual, sedangkan pada qiyâs penekanan
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
lebih diberikan pada analogi yang abstrak, apapun situasi
yang ada. Berikut ini diberikan contoh yang memperlihatkan
BAB IV
perbedaan antara qiyâs dengan ra’y.
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Jika seseorang
TAHRIRdatang meminta
INDONESIA pendapat
DALAM RUANGapakahLINGKUP dia harus UNS 175
berkata jujur
A. atau tidak. Sudah
Mobilisasi Sumber tentu
Daya bahwa
Jamaah kitaTarbiyah
akan sarankan di UNS ...... 176
kepadanya untuk berkata jujur. Kemudian
1. Mengumpulkan Sumber Daya orang itu bertanya
Potensial (Agregasi/
lagi apakah dia Aggre
harusgation)
berkata jujur dalam setiap keadaan,
.....................................................................176
misalnya jika 2.
adaMemaksimalkan
seseorang bertanya tentang
Sumber seseorang
Daya Internal tertentu
(Produksi
100 Mandiri/Self-Production)
Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah, A’lâmu l-Muwaqqi’în, Vol I...............................................186
(Beirut: Dar al-Fikr, 1985),
hlm. 23.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


64 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
yang ingin dibunuhnya, haruskah ia berkata jujur dan
tubziHmemberitahukan
nad )TJ( hayibraTkeberadaan haamaJ emcalon simalskorban
I acabmtersebut.
eM .B Dalam
48 ...........kasus
...........seperti
.............ini
.....qiyâs
..........menuntut
... )ITH( aorang isenodtersebut
nI rirhaTuntuk berkata
48 .........rajujur
tnagn eP hara’y
tetapi ubejustru
S :simamenyarankan
lsI nakareG acuntuk abmeM .1
melanggar aturan,
69 ...........yaitu
...........berbohong.
.....................Dalam
....... )TJcontoh
( hayibrini aT memperlihatkan
haamaJ .2 bahwa
111 .........qiyâs
..........gagal
...........berfungsi
............. akarena
isenodnsifatnya
I rirhaTyang tubzikaku
H .3dan terbatas.
Namun ra’y lebih akomodatif dalam menjawab tantangan
realitas faktual. Dari mulai al-Syâfi’î dan seterusnya,Ira’y II Bmulai
AB
Ntersingkirkan
AGNADNAPoleh MALqiyâs AD Hyang ALW AD N
sarat AD HApersyaratan
dengan MMU dan
R I R H A T T U B Z I H N A D H A Y
pembatasan dan akibatnya ra’y dikecam dengan sangat pedasnyaIB R A T H A A M A J
121 .........dan
........untuk
............selanjutnya
....................posisi
...........ra’y ....... AISENoleh
.......digantikan ODN I dalam
qiyâs
igab naucA101akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
penalaran.
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
Pada tahap awal qiyâs sangat sederhana dan tidak pelik.
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
Gagasan tentang premis mayor dan premis minor dan unsur
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
kesamaan esensial yang sama belumlah ada. Pada tahap ini qiyâs
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
hanya merupakan penjajaran dua preseden yang mirip atau
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
sebuah kasus yang analog. Qiyâs pada tahap ini tidaklah kaku
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
dan formal sebagaiman kemudian terlihat pada era al-Syâfi’î.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
Ini menegaskan bahwa qiyâs yang ada dalam ushûl al-fiqh,
631 ....................................................................... hayibraT
setidaknya untuk masa-masa awal, merupakan logika alamiah
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
yang dapat saja dimiliki oleh setiap orang dan semua bangsa.
Seiring berjalannya waktu qiyâs tersebut terus berkembang
VI BAB
semakin sistematis. Qiyâs tidak identik dengan logika formal.
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
Berikut ini diberikan sejumlah contoh yang menjelaskan
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
karakter dan penerapan qiyâs pada masa-masa awal. Secara
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
umum dapat dikatakan bahwa qiyâs pada tahap ini lebih dekat
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
kepada ra’y.
671..................................................................... )noitagerggA
iskudorPDi ( lan dalam
retnI aal-Qur’an
yaD rebmdan uS nal-Sunnah
aklamiskam tidak
eM terdapat
.2 aturan
681...........yang
..........eksplisit
................tentang
.......... )noganti
itcudorugi rP-fleyang
S/iridditetapkan
naM bagi cacat
Ahmad Hasan, The Early…, hlm. 140.
101

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv65
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
pada gigi geraham karena suatu tindak pidana. Menurut satu
riwayat, Ibn
B. Abbâs
Membacaditanya mengenai
Islamisme masalah
Jamaah ini. Ia menjawab
Tarbiyah (JT) dan Hizbut
bahwa sebuahTahrir
gigi geraham
Indonesia memiliki nilai yang sama dengan
(HTI) ..................................................... 84
gigi yang lain 1. sebagaimana
Membaca Gerakan halnya dengan
Islamis: Sebuahdengan jari- ......... 84
Pengantar
2. ruginya
jari, yang ganti Jamaah Tarbiyah (JT) ..................................................
adalah sama, dengan tidak melihat 96
3. Hizbut Tahrir
perbedaan ukurannya. 102 Indonesia
Dalam kasus ini...........................................
tampaknya Ibn 111
Abbas menggunakan qiyâs, tapi ini dilakukan dengan langsung,
BAB III dan alamiah. Sehingga dapat dikatakan qiyâs yang
sederhana
seperti iniUMMAH
lebih dekatDAN DAWLAH
kepada ra’y. DALAM PANDANGAN
ContohJAMAAH TARBIYAH
lain adalah tentang seorang DANummu HIZBUT l-walad.TAHRIRMenurut
INDONESIA .......................................................................... 121
Abu Ḫanîfah jika seorang ummu l-walad memeluk Islam di
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
daerah musuh dan kemudian pindah ke daerah Islam, maka
Implementasi Islamisme .................................................. 121
jika ia tidak sedang hamil, ia dapat menikah dengan siapapun
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
yang dikehendakinya tanpa ada ‘iddah yang mengikatnya. Tetapi
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
al-Auza’i berbeda pendapat dengan Abu Ḫanîfah dalan kasus
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
ini. Menurut al-Auza’i jika seorang perempuan meninggalkan
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
negerinya karena Allah untuk melindungi agamanya, maka
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
kasusnya sama dengan kasus perempuan yang berhijrah dari
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Makkah ke Madinah pada masa Nabi, ia tidak dapat menikah
Tarbiyah ....................................................................... 136
sampai masa ‘iddahnya selesai. Lebih jauh al-Auza’i merinci
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
dasar pandangannya bahwa perempuan–perempuan yang
pindah dari Makkah ke Madinah itu telah pergi menghadap
BAB IV
Nabi sedangkan suami-suami mereka yang masih kafir tinggal
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
di Makkah. Nabi mengembalikan istri-istri tersebut kepada
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
102
A.al-Muwaththa’,
Lihat Malik, MobilisasijuzSumber Daya
II, hlm. 862.; ‘Ali Jamaah Tarbiyah
Ibn Abi Thalib di UNS ...... 176
ketika menjadi
khalifah, diriwayatkan telah menganjurkan penjatuhan hukuman sebanyak
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
delapan puluh kali cambukan bagi peminum minuman keras atas dasar hukuman
qadzf (tuduhan palsuAggre gation)
melakukan .....................................................................176
hubungan seks di luar nikah) sebagaimana yang
ditetapkan al-Qur’an. Ia mengemukakan bahwa jika seseorang mabuk dan akhirnya
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
meracau. Apabila ia meracau, ia melakukan fitnah. Lihat Malik, al-Muwaththa’, juz
Mandiri/Self-Production)
II, hlm. 842. Pernyataan ‘Ali ibn Abi Thalib ini tampaknya ...............................................186
menunjukkan kemiripan
dengan silogisme dalam logika formal.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


66 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
suami mereka masing-masing ketika suami mereka masuk
tubziHIslam nad )dan TJ( kepada
hayibramerekaT haamdiberlakukan
aJ emsimalsI amasa
cabm‘iddah.
eM .B103 Contoh
48 ...........ini
......menunjukkan
.........................bahwa
........... qiyâs
)ITHpada
( aisenodnI rirhaT
masa-masa awal hanyalah
48 .........ramerupakan
tnagneP hau beS :spensejajaran
suatu imalsI nakaredua G ackasus
abmeyang
M .1serupa tanpa
69 ...........pembatasan-pembatasan
....................................... )Tspesifik
J( hayibapapun,
raT haam aJ .2 yang akan di
seperti
111 .........berlakukan
.....................pada
.........masa-masa
.... aisenodnterkemudian.
I rirhaT tubziH .3
Para ahli hukum Madinah juga menggunakan qiyâs
dalam memutuskan persoalan-persoalan hukum, tetapi III BAB
qiyâs
Nmereka
AGNAD NAP
juga MAkaku
tidak LAD dan HALformal.
WAD NUntuk AD HAmenyatakan
MMU dua
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
hal yang sejajar mereka seringkali menggunakan kata-kata
121 .......................................................................... AISENODNI
mitsal, ka (seperti) dan bi manzilah. Suatu kemiripan kecil
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
saja sudah cukup bagi mereka untuk menerapkan qiyâs dalam
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
menetapkan hukumnya. Kata qiyâs sendiri jarang digunakan
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
dalam penalaran hukum di Madinah, berbeda dengan di Iraq
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
di mana kata tersebut biasa dipakai. Berikut ini adalah contoh-
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
contoh qiyâs para ahli hukum Madinah.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
Kasusnya adalah masalah sanksi potong tangan bagi
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
pencuri. Menurut Malik, jika seorang buruh atau seorang
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
pegawai bekerja pada seseorang kemudian mencuri barang
631 ....................................................................... hayibraT
milik majikannya, maka tangan pencuri tersebut tidak
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
dipotong. Menurut Malik, kasus ini tidak sejajar dengan pencuri
melainkan sejajar dengan penggelap, dan tangan penggelap VI BAB
tidaklah dipotong.
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG Contoh lain lagi yang mirip dengan kasus
571 SNUdi PUatas,
KGN jika
IL G seseorang
NAUR Mmeminjam ALAD AISEsesuatu NODNdan I RIRmenolak
HAT untuk
671 ...... SN mengembalikannya,
U id hayibraT haamaJtangan ayaD resi bmpeminjam
uS isasilibotersebut
M .A tidak
/isagedipotong.
rgA( laisnKasus etoP aini yaDserupa
rebmudengan S naklukasus
pmugorang
neM yang
.1 berhutang
671...........kemudian
...................tidak
..........mau
.........membayar
....................hutangnya,
)noitagerggAdan tangan orang
iskud yang
orP(berhutang
lanretnI aytersebut aD rebmtidak uS nadipotong.
klamiskameContoh
104
M .2 berikutnya
681...........103
....Abu
......Yusuf,
.........l-Rraddu
............‘alâ )noial-Auza’î,
.....Siyâr tcudorP(Kairo:
-fleS/Dar
iridal-Kutub,
naM tt), hlm. 99-100.
Malik ibn Anas, al-Muwaththa, juz II, hlm. 841.
104

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv67
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
adalah jika seorang pencuri mengumpulkan barang-barang
di suatu tempat di dalam
B. Membaca rumah yang
Islamisme Jamaahakan dicurinya,
Tarbiyah (JT)tetapi
dan Hizbut
barang-barangTahrir
tersebut tidak dibawa
Indonesia (HTI) keluar dari rumah tersebut,
..................................................... 84
maka tangan1.pencuri
Membacaterebut juga tidak
Gerakan Islamis:dipotong.
SebuahKasus Pengantar ini ......... 84
2. kasus
sejajar dengan Jamaah Tarbiyahyang
seseorang (JT)menyiapkan
..................................................
minuman 96
3. Hizbut
keras dihadapannya namunTahrir
diaIndonesia ........................................... 111
tidak meminumnya.
Dari ketiga contoh di atas dapat ditunjukkan sifat
BAB III
kesederhanaan qiyâs orang-orang Madinah. Qiyâs mereka tidak
ketat danUMMAH DAN DAWLAH
tidak dilengkapi dengan persyaratan DALAMapapun, PANDANGAN cukup
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
dengan adanya kemiripan. Karena kesederhanaanya itu, qiyâs TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
orang orang Madinah tersebut rentan terhadap sanggahan.105
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Beralih ke contoh lain. Menurut Mâlik, seperti dikutip
Implementasi Islamisme .................................................. 121
oleh al-Syâfi’î, batas minimal harga barang-barang yang dicuri
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
untuk dapat diterapkannya hukuman (hadd) adalah seperempat
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
dinar. Ini dijadikan dasar bagi jumlah minimal mahar untuk
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
seorang perempuan yang akan dinikahi. Malik berpendapat
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
bahwa seorang perempuan tidak patut dinikahi dengan mahar
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
yang jumlahnya kurang dari seperempat dinar dan ini adalah
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
jumlah untuk dapat diterapkan had pencurian.106 Contoh
Tarbiyah ....................................................................... 136
ini menunjukkan bahwa jumlah minimal mahar menurut
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
ahli hukum Madinah didasarkan pada qiyâs. Namun dalam
pernyataannya
BAB IV
Mâlik menggunakan istilah ra’y, bukan qiyâs.
Pada GERAKAN
para ahli hukum
SOSIALIraq, qiyâs juga
JAMAAH tampaknya
TARBIYAH DAN lebih
HIZBUT
dekat kepada
TAHRIRra’y INDONESIA
yang lebih sistematis.
DALAM RUANG Kesistematisannya
LINGKUP UNS 175
sangat jelas
A.namun tidakSumber
Mobilisasi se-formal Dayaqiyâs sepertiTarbiyah
Jamaah pada masa al- ...... 176
di UNS
Syâfi’î. Yang membedakan antara qiyâs
1. Mengumpulkan Sumber orang-orang
Daya Potensial Iraq dengan (Agregasi/
orang-orang Madinah bahwa qiyâs orang-orang Iraq
adalah.....................................................................176
Aggregation)
lebih menekankan pada konsistensi
2. Memaksimalkan Sumberlogika, Daya sedangkan qiyâs
Internal (Produksi
Mandiri/Self-Production)
Ahmad Hasan, The Early…,
105
hlm. 139. ...............................................186
Al-Syâfi’î, Kitâbu l-Umm, Vol VII, hlm. 207.
106

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


68 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
orang-orang Madinah lebih menekankan pada praktik yang
tubziHtelah nad mapan.
)TJ( hayBerikut
ibraT hini aam aJ em
akan simalsI abeberapa
diberikan cabmeM contoh
.B qiyâs
48 ...........orang-orang
.......................Iraq.
................... )ITH( aisenodnI rirhaT
48 .........ratnaDalam
gneP hasuatu ubeSkontrak
:simalsI salâm,
nakarel-Sysyaibânî
G acabmeMmengatakan
.1 jika
69 ...........pembeli
.................dan
........penjual
.............. berbeda
)TJ( haypendapat
ibraT haam aJ .2 penentuan
tentang
111 .........batas
............waktu,
..............salah
........ asatu
isenodari
dnI rmereka
irhaT tubmengatakan
ziH .3 bahwa
batas waktunya disebut, sedangkan pihak lain menolaknya,
maka pernyataan pihak yang mengatakan bahwa batas III Bwaktu
AB
Ndisebutkan
AGNADNAitulah P MALyang AD H ALWADPendapat
diterima. NAD HAM iniMdidasarkan
U
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
pada istiḫsân, karena pihak yang menolak secara tersirat
121 .......................................................................... AISENODNI
merencanakan untuk membatalkan transaksi. Tetapi, dengan
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
berdasarkan qiyâs, pernyataan pihak yang menolaklah yang
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
harus diterima, dan kontrak dianggap batal (karena tidak ada
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
kontrak salam yang sah tanpa menyebutkan batas waktu).107
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
Contoh lain adalah apabila seseorang mengambil dua
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
helai pakaian dengan mengungkapkan keinginan bahwa ia
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
akan membeli salah satunya dengan harga sepuluh dirham
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
maka ia harus membeli salah satu dari dua pakaian tersebut
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
dengan harga sepuluh dirham. Jika salah satu dari dua pakaian
631 ....................................................................... hayibraT
tersebut hilang atau rusak, baik kerusakan disebabkan oleh
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
pembeli sendiri atau oleh orang lain yang kepadanya kain
itu diserahkan oleh pembeli, maka harus membayar VI Bharga
AB
pakain yang hilang
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG atau rusak tersebut dan mengembalikan
571 SNUkain PUKyang GNILsatu GNA lagi.
URMenurut
MALAD A al-Syaibânî,
ISENODNtransaksi
I RIRHATseperti ini
671 ...... SN tidak
U idsah ibraT haamaJqiyâs
hayberdasarkan ayaDkarenarebmusiS ipembeli dipaksa
sasiliboM .A untuk
/isagemembeli.
rgA( laisnetTetapi oP ayaal-Syaibânî
D rebmuS nmengabsahkanaklupmugneM transaksi seperti
108
.1
671...........itu .....................istiḫsân.
......berdasakan ............................... )noitagerggA
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681...........107... Abu
......Hasan
.........al-Syaibanî, .. )noit(Beirut:
................al-Ashl, cudorDarP-flal-Fikr,
eS/irid naM
1964), hlm.23.
Abu Hasan al-Syaibanî, al-Ashl…, hlm. 136.
108

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv69
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Contoh berikutnya adalah dalam masalah jual beli
minumanB.keras dan daging
Membaca babi yang
Islamisme Jamaahdilakukan
Tarbiyah oleh
(JT) orang-
dan Hizbut
orang non muslim yang dilindungi
Tahrir Indonesia (ahlu l-dzdzimmah).
(HTI) ..................................................... 84
Barang-barang 1. tersebut
Membaca bagi merekaIslamis:
Gerakan termasuk Sebuah barang yang ......... 84
Pengantar
2. Jamaah
berharga. Al-Syaibânî Tarbiyah (JT)
menganggap sah..................................................
transaksi tersebut.109 96
Dalam masalah 3. Hizbut
ini dia Tahrir Indonesia
mendasarkan ...........................................
pendapatnya dengan 111
istiḫsân dan meninggalkan qiyâs. Dari ketiga contoh di atas
BABdisimpulkan
dapat III bahwa qiyâs di situ dipergunakan dengan
pengertianUMMAH DANatau
aturan umum DAWLAH
landasanDALAM
rasional.PANDANGAN
JAMAAH
Selanjutnya akanTARBIYAH
dibahas sifatDAN qiyâs HIZBUT TAHRIR
menurut orang-orang
INDONESIA .......................................................................... 121
Iraq. Contoh yang dikemukakan untuk memperlihatkan
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
sifat qiyâs ini adalah kasus muzâra’ah (menyewakan lahan
Implementasi Islamisme .................................................. 121
pertanian). Persoalan muzâra’ah merupakan persoalan yang
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
diperselisihkan di antara mereka. Mereka yang membolehkan
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
musâqah juga membolehkan muzâra’ah. Sebaliknya mereka
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
yang tidak membolehkan musâqah juga tidak membolehkan
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
muzâra’ah. Ibn Abi Laila membolehkan musâqah dan dia
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
mendasarkan pendapatnya pada kontrak musâqah yang terjadi
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
antara Nabi SAW dengan orang-orang Yahudi penduduk
Tarbiyah ....................................................................... 136
Khaibar. Dengan menggunakan qiyâs kepada musâqah
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
tersebut ia mengabsahkan muzâra’ah. Tetapi Abu Ḫanîfah tidak
membolehkan (musâqah) maupun muzâra’ah. Abu Ḫanîfah
BAB IV
mendasarkan pendapatnya pada sebuah hadits yang berasal
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
dari Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Rafî’ ibn Khadij dan
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
Jabir ibn Abdullah yang melarang kontrak tersebut. Sedangkan
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
Abu Yusuf, seorang murid Abu Ḫanîfah, membolehkan
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
muzâra’ah atas dasar qiyâs. Menurut Abu Yusuf, muzâra’ah
Aggregation) .....................................................................176
sama dengan mudhârabah (persekutuan bagi hasil). Lebih jauh
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
ia mengatakan bahwa di dalam mudhârabah keuntungan dan
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
109
Ibid, hlm. 222.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


70 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
jumlahnya tidak ditentukan, maka hal yang sama berlaku pula
tubziHpada nad muzâra’
)TJ( hayaih. brIa aTmenerima
haamaJ em simmengikuti
dan alsI acabmhadits
eM .BNabi SAW
48 ...........tentang
...............kontrak
...............musâqah
............ )Idengan
TH( aiseorang-orang
nodnI rirhaTYahudi. Perlu
48 .........raditambahkan
tnagneP haubahwa beS :sim alsI nakAbu
menurut areGYusuf,
acabm eM .1ah dibolehkan
muzâra’
69 ...........berdasarkan
.......................qiyâs
..........kepada
...... )TJ(mudhârabah
hayibraT haadan
maJmudhârabah
.2 itu
111 .........sendiri
..............dibolehkan
....................berdasarkan
aisenodnI riqiyâs
rhaT kepada
tubziH musâqah.
.3 110
Jadi
muzâra’ah melibatkan qiyâs ganda, yaitu qiyâs kepada hasil dari
qiyâs. III BAB
NAGContohNADNAqiyâs P MA LAD H
seperti AL
ini WAD NAD HAsuatu
memperlihatkan MMUfenomena
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
penggunaan ra’y yang bebas dengan sifat yang fleksibel dan
121 .......................................................................... AISENODNI
sistematis pada orang-orang Iraq. Contoh tersbut sekaligus
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
memperlihatkan qiyâs orang-orang Iraq terkadang tanpa perlu
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
di dasarkan pada teks. Tetapi cukup berlandaskan pada hasil
. halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
721 ...................111
qiyâs.
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
Dalam beberapa kasus ditemukan qiyâs orang-orang Iraq
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
kurang logis dan tidak cukup kuat bertahan dari kritik. Contoh
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
berikut ini akan memperlihatkan hal tersebut. Diriwayatkan
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
bahwa Abu Ḫanîfah berpendapat bahwa seorang perempuan
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
yang berkhianat tidak boleh dibunuh. Abu Ḫanîfah berargumen
631 ....................................................................... hayibraT
bahwa Nabi SAW melarang membunuh perempuan di daerah
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
musuh. Al-Syâfi’î mengkritik qiyâs ini dengan mengatakan
bahwa membunuh seorang perempuan yang berkhianat VI BAB
tidaklah setara dengan membunuh
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG seorang perempuan di
571 SNUdaerah
PUKGN musuh.
IL GNAl-Syâfi’î
AUR MAmelanjutkan
LAD AISENO argumennya,
DNI RIRHAbahwaT Nabi
pernah
671 ...... SN U id hmelarang
ayibraT hamembunuh
amaJ ayaD rorang-orang
ebmuS isasiltua
iboMdan.Apelayan di
/isage110rg AbuA( lYusuf,
aisneKitâbu
toP ayl-Kharaj
aD reb(Kairo:
muS nDar aklual-Kutub
pmugnal-‘Ilmiyyah,
eM .1 1945), 50-51.;
671..............Bandingkan
................dengan
..........al-Syâfi’î,
..............Kitâbu ...... )nVol
.........l-Umm, oitaVII,
gerhlm.
ggA101-102.
111
Mendasarkan qiyâs kepada hasil qiyâs merupakan persoalan yang diperselisihkan
iskudooleh rP(para
lanahli
retushûl
nI ayal-fiqh.
aD reMayoritas
bmuS nahli aklushûl
amisal-fiqh
kamtidak
eM membolehkan
.2 bentuk
681..............qiyâs
.......berantai
............yang
......seperti noiLihat
........ )ini. tcudMuḫammad
orP-fleS/iHasyim
ridnaM Kamali, The Principles….,
hlm. 200.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv71
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
daerah musuh, demikian pula Abu Bakr melarang membunuh
pendeta-pendeta
B. Membacadalam peperangan.
Islamisme Jamaah Kemudian
Tarbiyah (JT) al-Syâfi’î
dan Hizbut
mengajukan pertanyaan jika orang-orang
Tahrir Indonesia ini berkhianat apakah
(HTI) ..................................................... 84
mereka tetap1.tidak boleh dibunuh?
Membaca Al-Syâfi’î
Gerakan Islamis: Sebuahmelanjutkan,
Pengantar......... 84
seperti halnya2. seorang
Jamaah Tarbiyah
perempuan (JT)boleh
..................................................
dibunuh karena 96
berzina dan 3. Hizbut Tahrir
pembunuhan, Indonesia
demikian pula...........................................
halnya ia boleh 111
dibunuh dalam kasus pengkhianatan. Di sini terlihat qiyâs
112

BAB
Abu III tidak cukup logis dan kritik al-Syâfi’î lebih masuk
Ḫanîfah
akal. UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
Dalam JAMAAH TARBIYAH
kasus-kasus tertentuDAN penalaranHIZBUT hukum TAHRIR orang-
INDONESIA .......................................................................... 121
orang Iraq terlihat lebih manusiawi dibandingkan dengan
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
penalaran hukum orang-orang Madinah. Contoh berikut ini
Implementasi Islamisme .................................................. 121
akan memperlihatkan hal tersebut. Kasusnya adalah dalam
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
pemotongan tangan dan kaki pencuri. Menurut orang-orang
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Iraq, jika tangan kiri si pencuri lumpuh, tangan kanannya
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
tidak akan dipotong, jika tetap dipotong itu berakibat dia tidak
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
memiliki tangan sama sekali. Jika kaki kanannya lumpuh, tangan
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
kanannya tidak akan dipotong agar ia tidak menjadi cacat pada
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
kaki dan tangan pada sisi yang sama. Jika kaki kanannya tidak
Tarbiyah ....................................................................... 136
cacat dan kaki kirinya yang lumpuh, maka tangan kanannya
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
yang akan dipotong. Jika ia mengulangi pencurian, kaki kirinya
yang lumpuh yang akan dipotong. Jika ia mengulangi lagi, ia
BAB IV
akan dimasukkan ke dalam penjara. Menurut penjelasan Abu
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Yusuf, satu tangan dan satu kaki harus ditinggalkan agar ia tetap
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
dapat memenuhi kebutuhan manusiawinya.113
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
Penalaran1.orang-orang
MengumpulkanMadinah tidak mempertimbangkan
Sumber Daya Potensial (Agregasi/
kondisi seperti itu. Jika seseorang melakukan pencurian empat
Aggregation) .....................................................................176
kali berulang-ulang, kedua tangan
2. Memaksimalkan dan kedua
Sumber kakinya (Produksi
Daya Internal akan
112 Mandiri/Self-Production)
Al-Syâfi’î, Kitab al-Umm, Vol VII…, hlm. 147. ...............................................186
Abu Yusuf, Kitab al-Kharaj, hlm. 106.
113

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


72 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
dipotong semua satu demi satu. Jika ia mengulangi pencurian
tubziHuntuk nad )kali TJ ( h ayibraT
kelima, iahakan
aamdimasukkan
aJ emsimalsIke acdalam
abmeM .B
penjara. Lebih
48 ...........jauh
..........menurut
.................mereka,
...............jika
)ITH ( aisenopencuri
seorang dnI rirhtidak
aT memiliki
48 .........ratangan
tnagneP haubemaka
kanan S :simtangan
alsI nakkirinya
areG acayang
bmeM akan.1 dipotong.114
69 ...........Dengan
...............demikian,
..................tampak
...... )TJ(bahwa
hayibrpenalaran
aT haamaJorang-orang
.2 Iraq
111 .........lebih
...........humanis
................dan
....... penalaran
aisenodnI hukumrirhaT tu bziH .3
orang-orang Madinah
terlalu legalistik.
Dalam argumen-argumen hukum yang mereka IIIbangun,
BAB
Norang-orang
AGNADNAP MA
Iraq LAD HAmenyampaikan
seringkali LWAD NAD HA MMU
kasus-kasus yang
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
sejajar. Kemudian mereka iringi dengan ungkapan alâ tarâ atau
.................................................. AISENODNI
121 ........................115
a raaita. Ungkapan-ungkapan ini sebenarnya menunjukkan
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
pengguanan qiyâs dalam pengertiannya yang luas, yang
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
mungkin dapat dikatakan sebagai ra’y yang lebih sistematis.
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa qiyâs pada
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
masa itu masih berada dalam tahap perkembangan. Qiyâs
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
digunakan dalam arti kesejajaran, preseden dan penalaran
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
secara umum. Makna ‘illah masih sangat umum dan abstrak,
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
meliputi segala sifat dan bentuk kemiripan. Istilah yang
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
dipakai untuk menunjukkan makna ’illah tersebut adalah
631 ....................................................................... hayibraT
bimanzilah dan matsal atau mitsal yang sekaligus menunjukkan
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
kesederhanaan qiyâs pada waktu itu. Jenis qiyâs yang sederhana
ini secara bertahap tersingkir oleh qiyâs yang logisVdan ketat
I BAB
pada periode al-Syâfi’î dan sesudahnya
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG yang akan dibahas pada
571 SNUpembahasan
PUKGNIL Gselanjutnya.
NAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SNU iPada d haybagian
ibraT hyang aamalalu J ayatelah
D rebditunjukkan
muS isasilibobahwa
M .A mazhab-
/isagemazhab
rgA( laishukum netoP aawal ebmuS naklupmuqiyâs
yaD rmempergunakan gneMdengan
.1 cara yang
671...........liberal
............dan
........lebih .....................ra’y
..........mendekati .......dari agergnashh.
)noitpada gA Penggunaan
iskud 114orP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM
Muḫammad ibn Qasim yang lebih dikenal dengan Sahnûn, al-Mudawwanaṯu
.2
681..............l-Kubrâ,
...........juz
.....XVI
......(Beirut: )noal-Fikr,
...........Dar itcud1939),
orP-fhlm.
leS/i82.
ridnaM
Abu Yusuf, l-Rraddu…, hlm. 23, 43,51.
115

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv73
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
ra’y yang bebas ini menimbulkan kekacauan hukum dan ini
mencemaskan al-Syâfi’î Karena
B. Membaca Islamisme itu al-Syâfi’î
Jamaahmenolak Tarbiyahpenggunan
(JT) dan Hizbut
ra’y yang dilakukan
Tahrir secara
Indonesiabebas tersebut
(HTI) dan sebagai gantinya
..................................................... 84
ia menawarkan 1. qiyâs yang Gerakan
Membaca lebih sistematisIslamis:dan Sebuahsangat terikat ......... 84
Pengantar
dengan nashh. 2. Dengan
Jamaah Tarbiyah
pembatasan (JT) yang..................................................
dilakukan oleh 96
3. Hizbut
al-Syâfi’î terhadap qiyâs,Tahrir
makaIndonesia
qiyâs menjadi ...........................................
sangat terikat 111
dengan nash dan menjadi kehilangan keampuhannya bagi
BAB III
pengembangan hukum. Dengan membatasi ruang lingkup qiyâs,
UMMAH DAN
ia ingin mengarahkan DAWLAH
penalaran DALAM PANDANGAN
yang sistematis dalam hukum
JAMAAH kekacauan,
dan menghilangkan TARBIYAH DAN
yang HIZBUT penggunaan
diakibatkan TAHRIR
INDONESIA ..........................................................................
ra’y yang bebas. Itulah sebabnya mengapa kemudian ia 121
A. Syumuliyah
menjastifikasi Islam:
qiyâs atas dasar Sebuahuntuk
al-Qur’an Kerangka pertama Acuan bagi
kalinya.
Impleakan
Dengan demikian, mentasi
muncul Islamisme
anggapan ..................................................
bahwa menggunakan 121
B. Memahami
qiyâs menjadi kewajiban bagiKonsep ummat Ummah Islam.dan Dawlah .................... 127
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Apakah al-Syâfi’î dipengaruhi oleh logika Yunani ketika ia
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
merumuskan tesisnya tentang teori hukum Islam, khususnya
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
tentang qiyâs? Menurut Margoliouth, meskipun tidak banyak
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
buku-buku Yunani yang mungkin telah diterjemahkan ke dalam
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
bahasa Arab sebelum akhir abad kedua hijrah, tampaknya
Tarbiyah ....................................................................... 136
al-Syâfi’î cukup mengenal logika Aristoteles, dan cukup
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
memahami istilah genus dan species.116 Dengan kata lain Syâfi’î,
menurut Margoliouth, dipengaruhi oleh logika Yunani dalam
BAB IV
penalarannya tentang qiyâs.
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Tampaknya
TAHRIR Al-Syâfi’î
INDONESIAtidaklah terpengaruh
DALAM RUANGoleh logika UNS 175
LINGKUP
Yunani dalam tesis-tesisnya
A. Mobilisasi tentang
Sumber qiyâs.
Daya
117
JamaahReaksinya terhadap
Tarbiyah di UNS ...... 176
116
Margoliouth, The1. Early
Mengumpulkan
Development of Sumber Daya Potensial
Muhammedanism, (London: Oxford(Agregasi/
University press, 1941), hlm. 97.
117 Aggregation) .....................................................................176
Menurut George Makdisi, tesis-tesis al-Syâfi’î ditujukan untuk membendung
penggunaan ra’y2.yangMemaksimalkan Sumber
liberal dari aliran teologi Daya
dan fiqh, Internal
karena itu sangat (Produksi
kecil
kemungkinan ia menggunakan logika Aristoteles untuk membangun tesis-tesisnya.
Dalam buku tersebutMandiri/Self-Production)
Makdisi menyebut al-Syâfi’î sebagai...............................................186
pembela ortodoksi. Lihat
George Makdisi, The Rise of Humanism…, (Edinburgh: Edinburgh University Press,
1990), hlm. 5.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


74 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
pemikiran hukum yang liberal, khususnya pada penggunaan
tubziHra’y, nadpada )TJ( aliran-aliran
hayibraT haahukum maJ emawal simalitulah
sI acabyang
meMmenyababkan
.B
48 ...........ia
......mempersempit
..............................ruang
...... )ITgerak
H( aisera’y. nodnI rDalam
118 irhaT upayanya
48 .........ramembendung
tnagneP haubpenggunaan eS :simalsI nara’y kareyangG acbebas
abmeM .1
tersebut, al-Syâfi’î
69 ...........menempuh
.....................dua
.......cara.
.........Pertama,
.. )TJ( haia yibmemberikan
raT haamaJ penekanan
.2 kuat
111 .........pada
...........nash
.........dan
........kepatuhan
...... aisenodkepada nI rirhaSunnah.
T tubziHItulah.3 sebabnya
ia mengushûlkan tahapan-tahapan penalaran hukum harus
dimulai dengan mencari jawaban atas persoalan yangIIdihadapi I BAB
Ndengan
AGNAD NAP MApada
merujuk LADteks HALlahiriah
WAD Nal-Qur’anAD HAMM U Sunnah.
dan
R I R H A T T U B Z I H N A D
Kedua, menolak ra’y dan membatasi ruang gerak qiyâsH A Y IB R AT H A A M A J dengan
121 .........cara
.........memberikan
.......................sejumlah ................. AISENODNI
................persyaratan.
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
Selanjutnya akan dibahas persoalan-persoalan yang
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
melibatkan qiyâs didalamnya dan perbedaan antara al-Syâfi’î
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
dan pendahulunya dalam persoalan qiyâs ini. Ini dilakukan
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
untuk memperlihatkan perkembangan qiyâs sampai pada era
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
al-Syâfi’î dan era sesudahnya.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
Menurut Malik, qiyâs bersifat sama dengan ra’y, oleh sebab
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
itu tidak perlu konsisten dan ketat. Al-Syâfi’î tidak setuju dengan
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
prisip seperti ini. Berikut ini adalah ilustrasinya. Menurut Malik
631 ....................................................................... hayibraT
pelaksanaan ibadah haji dengan cara diwakilkan adalah tidak sah
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
apabila yang bersangkutan masih hidup. Pelaksanaan haji baru
bisa diwakilkan jika yang bersangkutan telah meninggal VI BAatau
B
ia meninggalkan
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG wasiat untuk itu. Dengan logika yang sama,
571 SNUmereka PUKGNmenurunkanIL GNAUR Msuatu ALADpendapat AISENOD hukum
NI RIRdari
HATperkataan
671 ...... SN IbnU iUmar,
d hayibputra raT haUmar amaJ ayibn aD ral-Khaththâb,
ebmuS isasilibbahwa
oM .Aseseorang
/isagetidakrgA( lbolehaisnetomengerjakan
P ayaD rebmushalat S naklatau upmu puasa
gneMatas
.1 nama orang
671...........yang
.........sudah
...........meninggal,
.....................mereka
..............tidak
... )nomembolehkan
itagerggA perwakilan
iskud shalat
orP( ldan anrepuasa.
tnI ayaDi D rsamping
ebmuS nitu aklmereka
amiskam juga
eMberpendapat
.2 jika
681...........seseorang
...................berwasiat agar
................. )n oitcudilaksanakan
dorP-fleS/iridnshalat
aM atas namanya
Ahmad Hasan, The Early…, hlm. 192.
118

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv75
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
sepeninggalannya, shalat tersebut juga tidak sah.119 Al-Syâfi’î
mengkritik
B. ketidak-kosistenan
Membaca Islamisme qiyâs mereka.
Jamaah Tarbiyah (JT) dan Hizbut
Tahrir
Seperti yang Indonesia
telah (HTI)sebelumnya,
ditunjukkan .....................................................
bahwa qiyâs 84
menurut ahli 1.
hukumMembaca Gerakanpenyajian
awal hanyalah Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
batasan-batasan
sejajar yang 2.tidak
Jamaah Tarbiyah
memiliki (JT) ..................................................
kemiripan yang sangat ketat 96
3. sementara
satu sama lain, Hizbut Tahrir Indonesia
al-Syâfi’î memahami ...........................................
qiyâs sebagai 111
menyamakan kasus-kasus yang benar-benar identik. Dari sini
BAB
dapat III
disimpulkan bahwa qiyâs sedang mengalami pergeseran
UMMAH
makna sejak pada masaDAN al-DAWLAH
Syâfi’î danDALAM
berlanjutPANDANGAN
hingga masa-
JAMAAH
masa belakangan. TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
Pada pembahasan sebelumnya juga telah ditunjukkan
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
bahwa menurut ahli hukum awal, qiyâs dapat dibangun dengan
Implementasi Islamisme .................................................. 121
landasan hasil dari qiyâs yang lain. Contoh yang diberikan
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
untuk qiyâs berantai ini adalah kasus muzâra’ah. Al-Syâfi’î
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
keberatan dengan qiyâs yang seperti ini. Menurutnya, qiyâs
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
harus berlandaskan pada landasan yang orisinil (ashlan) dan
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
independen, bukan berlandaskan pada kesimpulan yang
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
diturunkan dari kesimpulan analogis pula.
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Al-Syâfi’î mempunyai satu jenis qiyâs yang khas yang
Tarbiyah ....................................................................... 136
tidak dapat ditemukan
2. Ummahasal-ushûlnya
dan Dawlah dalam qiyâs paraHTI..........
dalamPandangan ahli 154
hukum sebelumnya. Menurut al-Syâfi’î jika sebagian kecil dari
sekumpulan
BAB IV besar telah dinyatakan haram oleh Allah SWT
atau oleh GERAKAN
Nabi SAW, makaSOSIALbagian
JAMAAH yang lebih TARBIYAH besar juga DAN harusHIZBUT
dianggap TAHRIR
sebagai haram. DenganDALAM
INDONESIA logika yang RUANG sama,LINGKUPjika suatu UNS 175
perbuatanA.baik yang kecil
Mobilisasi telah dinyatakan
Sumber Daya Jamaah sebagai
Tarbiyah perbuatan
di UNS ...... 176
terpuji oleh Allah SWT atau NabiSumber
1. Mengumpulkan SAW, maka Dayaperbuatan baik
Potensial (Agregasi/
yang lebih besar Aggre
juga selayaknya dianggap sebagai perbuatan
gation) .....................................................................176
terpuji. Ini sejajar dengan kasus jikaSumber
2. Memaksimalkan sejumlah Dayabesar dari sesuatu
Internal (Produksi
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Al-Syâfi’î, al-Umm, Vol VII, hlm. 197.
119

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


76 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
diperbolehkan, maka sejumlah yang kecilnyapun seharusnya
tubziHdianggap
nad )TJ(boleh
hayibpula.
raT h120
aamaJ emsimalsI acabmeM .B
48 ..................Ada
.........perintah-perintah
.......................... )ITtertentu
H( aisenoyang dnI rmenurut
irhaT al-Syâfi’î
48 .........ratidak
tnagnboleheP haub e S : si m a lsI n a k a r e G a c a bm
diperluas dengan qiyâs. Jika terdapat suatu eM . 1
69 ...........aturan
.............dalam
............al-Qur’an
.............. )Tdan
J( hSunnah
ayibraT htentang
aamaJ suatu
.2 masalah,
111 .........tetapi
............Nabi
..........kemudian
............ aisemembuat
nodnI rirhpengecualian
aT tubziH .3 atas aturan
tersebut maka pengecualian tersebut tidak dapat diperluas
atau dijadikan landasan qiyâs. Contoh yang diberikannya III BAB
Nadalah
AGNAD NAP Mmengusap
masalah ALAD HAL WAD N
(mash) AD HAMenurutnya
sepatu. MMU ini
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
merupakan pengecualian dari aturan umum membasuh kaki
121 .......................................................................... AISENODNI
ketika berwudu’. Menurut al-Syâfi’î tidak boleh melakukan
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
pengusapan (mash) atas tutup kepala (topi dan sejenisnya)
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
dengan menerapkan qiyâs atas mengusap sepatu. Istilah yang
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
dipergunakan al-Syâfi’î untuk tidak melakukan penalaran pada
721 ......................................................... hammU pesn oK .1
aturan pengecualian ini adalah ta’abbud.121 Ini menunjukkan
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
bahwa kewenangan nalar untuk memahami hukum semakin
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
dipersempit.
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
Al-Syâfi’î menetapkan sejumlah persyaratan untuk bolehnya
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
seseorang mempergunakan qiyâs. Di antara persyaratan-
631 ....................................................................... hayibraT
persyaratan yang ditetapkannya antara lain adalah penguasaan
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
yang mendalam terhadap perintah-perintah al-Qur’an,
kewajiban-kewajiban yang diperintahkannya, prinsip-prinsip VI BAB
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG ayat-ayat
moralnya, aturan-aturan umum dan spesifikasinya,
571 SNUnashikhPUKGNdan IL GN mansukh.
AUR MAL Al-Syâfi’î
AD AISEN juga
ODmenyarankan
NI RIRHAT bahwa
671 ...... SN ayat-ayat
U id hayyang ibraTbermakna
haamaJ ayganda aD rebharuslah
muS isasiditafsirkan
liboM .A dengan
/isageberpedoman
rgA( laisnetopada P ayaSunnah
D rebmuRasullah.S naklupm Apabila
ugneMtidak
.1 ada Sunnah
671...........Rasullah
..................tentang
...............ayat
.........yang
...........ditafsirkan
..... )noitagertersebut,
ggA maka ayat
iskud tersebut
orP( lanmestilah
retnI ayaD ditafsirkan
rebmuS nadengan klamiskberdasarkan
ameM .2 ijma’, dan
681...........120... Al-Syâfi’î,
.............l-Rrisâlah, ...... )noDar
..............(Beirut: itcal-Fikr,
udorPt.t),
-flehlm.
S/ir70-71.
idnaM
121
Ibid, hlm. 75-76.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv77
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
jika dengan cara inipun tidak dapat ditemukan, maka saat itu
barulah qiyâs dapat dipergunakan.
B. Membaca Islamisme Penting
Jamaah untuk Tarbiyah ditambahkan
(JT) dan Hizbut
bahwa al-Syâfi’î mempergunakan
Tahrir istilah
Indonesia (HTI) qiyâs sama dengan
..................................................... 84
ijtihâd.122 1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
2. Jamaah
Masih terkait denganTarbiyah
persyaratan (JT)qiyâs,
..................................................
menurut al-Syâfi’î, 96
seseorang yang3.akan
Hizbut Tahrir Indonesia
mempergunakan ...........................................
qiyâs haruslah mengetahui 111
Sunnah yang telah mapan, pendapat yang disepakati dan tidak
BAB III oleh para ahli hukum pendahulunya dan memiliki
disepakati
UMMAH
pengetahuan DAN DAWLAH
yang cukup tentang bahasa DALAM Arab.PANDANGAN
Selain itu ia
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
harus memiliki fikiran yang sehat, yang dapat membedakan TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
dengan baik kasus-kasus yang memiliki persamaan yang dekat,
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
ia tidak boleh terburu-buru menyatakan pendapat, kecuali
Implementasi Islamisme .................................................. 121
ia telah yakin akan kebenarannya. Ini berarti, kesempurnaan
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
penalaran saja tidaklah cukup untuk melakukan qiyâs, tanpa
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
dilengkapi dengan persyaratan lain yang disebutkan. Alasannya
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
adalah orang tersebut bisa jadi tidak mengetahui Sunnah yang
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
otentik yang akan dijadikan landasan qiyâs. Perbandingannya
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
sama dengan seorang pedangang yang bijak, tidak boleh
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
menetapkan harga emas jika tidak mengetahui harga pasaran.
Tarbiyah ....................................................................... 136
Seseorang yang memiliki pengetahuan hukum hanya melalui
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
hafalan, tetapi tidak memahami apa yang dihafalnya, tidak
dibenarkan mampergunakan qiyâs karena bisa jadi ia salah
BAB IV
dalam memahami suatu kasus.123
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Sebaliknya,
TAHRIRseseorang yang memiliki
INDONESIA DALAMdaya RUANG ingatLINGKUP
yang kuat UNS 175
tetapi tidak
A.matang dalam
Mobilisasi penalaran
Sumber Daya atau kurang
Jamaah pengetahuan
Tarbiyah di UNS ...... 176
bahasa Arabnya, tidak boleh melakukan
1. Mengumpulkan Sumber Daya qiyâs.Potensial
Kekurangan (Agregasi/
dalam dua kualitas ini menurut al-Syâfi’î merupakan hal yang
Aggregation) .....................................................................176
sangat serius.2.Ia Memaksimalkan
menganggap kedua Sumber persyaratan
Daya Internal ini sebagai(Produksi
Ibid, hlm. 70.
122 Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Ibid, hlm. 71.
123

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


78 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
mendasar, karena kedua hal tersebut sebagai alat utama untuk
tubziHmelakukan
nad )TJ( haqiyâs. yibraT124haDenganamaJ emmenetapkan
simalsI acabmsejumlah
eM .B syarat
48 ...........yang
..........cukup
............berat
..........tersebut
.......... )Ibukan
TH( aiberarti
senodnorang
I rirhaT
boleh menjadi
48 .........ramuqallid.
tnagneP haubeS :simalsI nakareG acabmeM .1
69 ..................Dengan
..............menetapkan
.................. )T J( hayibrpersyaratan
sejumlah aT haamaJ dan.2 pembatasan
111 .........bagi
.........penerapan
....................qiyâs,
..... aistampaknya
enodnI rirhal-Syâfi’î
aT tubziHcenderung
.3 untuk
membatasi penggunaan ra’y secara bebas dalam hukum.
Implikasinya adalah bahwa ruang lingkup qiyâs yangIIIterbatas
BAB
Nmembuat
AGNADNjawaban
AP MALA D HALW
terhadap AD NAD HAMMU hukum
persoalan-persoalan
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
menjadi terikat erat dengan teks al-Qur’an dan Sunnah.
121 .......................................................................... AISENODNI
Al-Syâfi’î membagi qiyâs menjadi dua macam. Pertama,
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
qiyâs yang tingkat kemiripan antara kasus cabang dengan
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
kasus asal sangat identik dalam esensinya. Kedua, qiyâs yang
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
memiliki keserupaan dengan beberapa cabang. Untuk yang
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
disebut terakhir ini yang akan dijadikan patokan adalah yang
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
paling banyak tingkat kemiripannya.125 Pembagian seperti ini
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
memperlihatkan bahwa ia berusaha sedapat mungkin untuk
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
menjaga konsistensi dalam persoalan qiyâs ini.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
631 ................Telah
...........ditunjukkan
........................pada
.........bagian
........... hlalu
ayibbahwa
raT menurut al-
451 .........Syâfi’î agnadnqiyâs
.ITH nistilah aP mdan aladijtihâd
halwaD mempunyai
nad hammmakna U .2 yang sama.
Menjelaskan makna ijtihâd, ia mengatakan bahwa apabila
seorang muslim dihadapkan pada satu persoalan,VIiaBharus AB
TUBZmengikuti
IH NAD Hpetunjuk AYIBRATyang HAA jelas
MAyang J LAIbisa
SOSdiperolehnya.
NAKAREG Namun
571 SNUjika PUKpetunjuk
GNIL GNtersebut AUR MAgagal LAD AIdiperolehnya,
SENODNI RIRmaka HAT ia harus
671 ...... SN berusaha
U id hayuntuk ibraT hmencari
aamaJ aindikasi-indikasi
yaD rebmuS isasiuntuk liboM memperoleh
.A
/isagekebenaran
rgA( laisnetdengan oP ayaDjalan rebmijtihâd.
uS naklLebih upmuglanjut
neM ia.1 mengatakan
............ijtihâd
671...........bahwa .............tidak
..........lain .............qiyâs.
........adalah tagDengan
.. )noi126 erggA ungkapan lain
iskud 124
o Al-Syâfi’î,
rP( lanl-Rrisâlah,
retnI ay71.; aDBandingkan
rebmuS dengan
naklam iskKhadduri,
Majid ameM Islamic
.2 jurisprudence,
Baltimore, 1961, hlm. 306.
681...........125... Al-Syâfi’î,
.............l-Rrisâlah, ...... )noitcudorP-fleS/iridnaM
..............66.
Al-Syâfi’î, Kitab al-Umm, juz VII…., hlm. 85.; Al-Syâfi’î, al-Risalah…, hlm. 66.
126

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv79
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
dapat dikatakan bahwa upaya yang dilakukan seseorang dalam
mencari jawaban
B. Membaca disebut ijtihâd.
hukumIslamisme Jamaah Sedangkan
Tarbiyah petunjuk-
(JT) dan Hizbut
petunjuk yangTahrir
dipakai untuk mencari
Indonesia jawaban tersebut adalah
(HTI) ..................................................... 84
qiyâs. 1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
2. Jamaah Tarbiyah
Untuk mengabsahkan ijtihâd, (JT) ..................................................
al-Syâfi’î menjustifikasinya 96
3. Hizbut
dengan al- Qur’an. Tahrir Indonesia
Ia mengutip sejumlah ayat ...........................................
al-Qur’an yang 111
sama dengan yang dikutipnya ketika ia menjustifikasi qiyâs.
DiBAB III itu ia juga menjustifikasi ijtihâd dengan hadits
samping
Nabi ketikaUMMAH DAN DAWLAH
Nabi mengutus Mu’az ibn DALAMJabal untuk PANDANGAN menjadi
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
hakim di Yaman. Dengan cara ini al-Syâfi’î menganggap bahwa TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
ijtihâd dan qiyâs adalah identik. Fakta ini juga menunjukkan
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
bahwa qiyâs pada era al-Syâfi’î masih belum mencapai tingkat
Implementasi Islamisme .................................................. 121
perkembangan yang sempurna seperti yang terjadi pada masa-
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
masa kemudian.
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Sejalan dengan perkembangan hukum Islam dengan
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
berlalunya waktu, qiyâs menjadi doktrin yang berdiri sendiri
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
yang penggunaan dan karekteristiknya berbeda dengan ijtihâd.
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
Apakah 1. ijtihâd
Ummah dandan qiyâsDawlah benar-benar
dalam Pandangan identik?Jamaah Ini
diperselisihkan oleh para ahli
Tarbiyah ushûl al-fiqh. Menurut al-Bazdawi,
....................................................................... 136
qiyâs tidak sama dengandan
2. Ummah ijtihâd.
Dawlah Menurutnya,
dalam Pandangan qiyâs dapat HTI.......... 154
disebut ijtihâd hanya secara metaforis (majazan), sebab ijtihâd
adalah IV (tharîq) untuk menerapkan qiyâs. Kadang-kadang
BABproses
qiyâs disebut juga nazar,
GERAKAN karena
SOSIAL JAMAAHdalam proses TARBIYAH penerapannya
DAN HIZBUT
melibatkan penalaran
TAHRIR yang mendalam.
INDONESIA DALAM Menjelaskan
RUANG pernyataanLINGKUP UNS 175
al-Bazdawi A.diMobilisasi
atas, ‘AbduSumber
l-‘Azîzi l-Bukhârî
Daya Jamaah menyatakan
Tarbiyahbahwa di UNS ...... 176
pandangan al-Syâfi’î di atas berbeda
1. Mengumpulkan Sumber dengan Daya pandangan yang
Potensial (Agregasi/
dijadikan pegangan Aggreoleh para
gation) ahli fiqh secara umum. Bagi
.....................................................................176
‘Abdu l-‘Azîzi2.l-Bukhârî, ijtihâd lebih
Memaksimalkan Sumber umum Daya dari pada qiyâs.
Internal (Produksi
Qiyâs adalah salah satu cara ijtihâd dan hanya
Mandiri/Self-Production) selalu melalui
...............................................186

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


80 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
prosedurnya, tetapi tidak demikian dengan ijtihâd.127 Ijtihâd
tubziHdidefinisikan
nad )TJ( hayibsebagai raT haam aJ emyang
usaha simalssungguh-sungguh
I acabmeM .B dari
48 ...........seorang
...............mujtahid
................untuk
...........memperoleh
)ITH( aiseno dnI rirhaTdalam hukum
keyakinan
48 .........raShara’
tnagnemelalui
P haubetanda-tanda
S :simalsI nayang kareG acabmengantarkan
dapat meM .1 kepada
69 ...........keyakinan
...................itu.
.......Sedangkan
............. )TJqiyâs
( hayimerupakan
braT haamapenyatuan
J .2 antara
111 .........kasus
...........asal
........dengan
..............kasus
. aisencabang
odnI riberdasarkan
rhaT tubziH kesamaan
.3 nilai-
nilai antara keduanya. Karena itu ijtihâd tidak sama dengan
qiyâs. Bisa jadi ada berbagai cara ijtihâd untuk Imencapai II BAB
Nkebenaran
AGNADNdan AP qiyâs
MALadalahAD HA LWA
salah D NADDalam
satunya. HAMhal MUini, prinsip
R I R H A T T U B Z I H N A D
penerapan yang umum kepada yang khusus, yang tidakH A Y IB R A T H A A M A J terbatas
121 .........kepada
..............yang
.........terbatas
...............dan ................... Alainnya,
........prisip-prisip ISENOD NI dalam
masuk
igab naucAijtihâd,
pengertian akgnarbukan eK hauqiyâs.beS :malsI hayilumuyS .A
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
Ibn Rusyd juga membuat perbedaan antara qiyâs dengan
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
ijtihâd. Menurutnya, ijtihâd dapat berlaku pada kasus-kasus
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
yang dapat dikembalikan kepada asal dan juga kasus-kasus
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
yang tidak dapat dikembalikan kepada asal seperti menetapkan
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
denda luka-luka karena tindak pidana, biaya hidup istri dan
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
sebagainya. Sedangkan qiyâs hanya berlaku pada kasus-
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
kasus yang dapat dikembalikan kepada asal. Sesungguhnya ia
631 ....................................................................128
... hayibraT
merupakan salah satu cara ijtihâd. Dengan demikian ijtihâd
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
bersifat umum dan qiyâs bersifat khusus. Setiap orang yang
menggunakan qiyâs adalah mujtahid tetapi tidak setiap mujtahid
VI BAB
menggunakan qiyâs dalam penalaran hukumnya.
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNU PUK GNIL GNAURqiyâs
Sesungguhnya MALadalah AD AISsalah ENOsatu
DNIcara
RIRH ijtihâd.
AT Setiap
671 ...... SN qiyâs U id adalahhayibraijtihâd
T haamnamun aJ ayaD tidak S isasiliboMIjtihâd
rebmusebaliknya. .A dapat
/isagedilakukan
rgA( laisnedengan toP ayaD penafsiran
rebmuS nterhadap aklupmual-Qur’an
gneM .1 dan Sunnah
671...........secara
............literal
............dan
........dapat
...........pula
.........dilakukan
...... )noitagdengan
erggA menggunakan
iskud 127
o ‘ArP
bd(al-Aziz
lanreal-Bukhari,
tnI ayaDKashf rebm uS najuz
al-asrar, klaIII,
m(Beirut:
iskamDareMal-fikr
.2 al-Hadîts, 2000),
hlm. 988.
681...........128... Abu
......al-Walid
............Muḫammad noAhmad
............... )ibn itcudoibn rPRusyd,
-fleS/iKitâbu
ridnal-Muqaddimât,
M juz I (Kairo:
Dar al-Mustafa, t.t), hlm. 25.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv81
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
pendapat pribadi yang didasarkan pada penalaran yang
dilakukanB.secara sistematis.
Membaca Sesungguhnya
Islamisme Jamaah Tarbiyahijtihâd merupakan
(JT) dan Hizbut
usaha terbaikTahrir
dalamIndonesia
upaya menemukan kebenaran dengan
(HTI) ..................................................... 84
menggunakan1.penalaran.
MembacaSebelumGerakanberkembangnya
Islamis: Sebuahpenalaran Pengantar......... 84
yang sistematis 2. dalam
Jamaah Tarbiyah
bentuk qiyâs,(JT) ..................................................
semua bentuk penalaran 96
yang mengarah 3. pada
Hizbut Tahrir Indonesia
penemuan ...........................................
hukum diistilahkan dengan 111
ijtihâd. Karena itu ketika memberikan argumen bagi
129

BAB III qiyâs, al-Jassas tidak membedakan antara ra’y, qiyâs,


keabsahan
ijtihâd dan UMMAH DAN DAWLAH
bentuk-bentuk penalaran DALAM lainnya. BaginyaPANDANGAN ijtihâd
mempunyai JAMAAH TARBIYAH
tiga bentuk. Pertama, DAN ijtihâdHIZBUT
berarti analogi TAHRIR dalam
INDONESIA ..........................................................................
masalah-masalah hukum yang didasarkan pada nilai hukum 121
A. diambil
(‘illat) yang Syumuliyah
dari Islam:
nash atau SebuahyangKerangka
dipahamiAcuan dari nash. bagi
Implementasi
Berdasarkan faktor umum ini, Islamisme
kasus yang ..................................................
mirip dikembalikan 121
B. Memahami
ke kasus asal dan diungkap Konsep
melalui Ummahalasandan hukum Dawlah yang....................
sama 127
dengan alasan1.hukumKonsep Ummah
kasus .........................................................
asal karena kesamaan nilai antara 127
keduanya. ‘Illat Konsep Dawlah
2. hanyalah merupakan ..........................................................
penanda adanya hukum. 130
PenentuanC.alasan
Konsep Ummah
hukum dan Dawlah
merupakan indikasidalam untukPandangan
mencariJamaah
hukum melalui Tarbiyah
ijtihâd dan
. HTI ............................................................. 136
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Kedua, ijtihâd berarti mencari kebenaran dengan
Tarbiyah ....................................................................... 136
menggunakan pendapat pribadi tanpa menentukan sebab yang
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
pada akhirnya melibatkan kasus asal dan kasus cabang. Dalam
hal ini dapat diberikan beberapa contoh seperti usaha untuk
BAB IV
mencari arah kiblat yang benar ketika Ka’bah tidak terlihat
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
dengan pandangan mata, menyembelih binatang yang ukurannya
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
sama, menentukan jumlah maskawin seorang perempuan
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
dengan mempertimbangkan jumlah maskawin perempuan yang
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
setara. Semua kasus ini ditentukan dengan pertimbangan dan
Aggregation) .....................................................................176
penilaian seseorang dengan tanpa menyimpukan alasan hukum
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
Ahmad
129
Mandiri/Self-Production)
Hasan, Analogical ...............................................186
Reasoning in Islamic Jurisprudence (Delhi: Adam
Publishers and Distributors, 1994), hlm. 18.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


82 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
dari nash asal seperti yang dilakukan dalam qiyâs. Ketiga, ijtihâd
tubziHjuga naddapat)TJ( hdilakukan
ayibraT hdalam aamaJ bentuk
emsimapenalaran
lsI acabmyang
eM .didasarkan
B
48 ...........pada
..........prinsip-prinsip
...........................umum.
..... )ITH(Penggunaan
130 aisenodnI rirprinsip
haT maslahah
48 .........radan
tnag‘urf
nePdapathaubdimasukkan
eS :simalsI nke akadalam
reG ackelompok
abmeM .ini.
1
69 ..................Bentuk
..............lain
........dari
.........ra’y
. )TJpada
( hayperiode
ibraT haaawal
maJ adalah
.2 istiḫsân.
111 .........Ia
.....merupakan
.....................metode
........ aisyang
enodnunik
I rirhdari
aT tub z iH . 3
penggunaan pendapat
pribadi dengan mengesampingkan analogi yang ketat dan
lahiriah demi untuk mewujudkan kepentingan, persamaan III BAdan
B
Nkeadilan
AGNADumum. NAP MIstiḫsânALAD Hadalah ALWAkeputusan
D NAD Hmenyimpang
AMMU dari
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
aturan hukum yang sudah mapan dalam suatu keadaan tertentu
121 .......................................................................... AISENODNI
atau suatu keputusan yang lebih didasarkan pada penalaran
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
murni dari pada penalaran yang bersifat analogis.131 Seorang ahli
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
hukum seringkali dipaksa untuk melepaskan diri dari aturan
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
umum yang mengikat karena pertimbangan-pertimbangan
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
tertentu yang serius. Sesungguhnya adalah tergantung pada
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
ketajaman pikiran seseorang dalam hukum untuk membedakan
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
mana aturan dapat diterapkan dan kapan boleh ditinggalkan.
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
Istiḫsân bukanlah suatu pendapat sekehendak hati dan
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
sembarangan saja, tetapi ia merupakan salah satu cara untuk
631 ....................................................................... hayibraT
mengambil keputusan yang tepat menurut situasi yang ada.
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
Istilah ini sering ditemui pada para ahli hukum Iraq dalam
penalaran mereka. Penyimpangan dari qiyâs dan bertindak
VI BAB
sesuai dengan situasi yang ada bukanlah suatu metode yang
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
asing bagi ahli-ahli hukum Iraq. Tindakan ijtihâd Umar ibn al-
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
Khaththâb, misalnya, tidak membagikan tanah-tanah rampasan
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
/isage130rg ‘AA ( ll-Azîzi
bdu aisnetl-Bukhârî,
oP ayaD rebmhlm.
Kasyf…, uS n aklupmugneM .1
990.
131
Dalam bentuk yang lebih definitif, istihsan didefinisikan sebagai tidak menerapkan
671..............qiyâs
.......yang
.......nyata
.......dan
......beralih
..........pada
.......qiyâs .... )n
.......yang oitagerggA
tidak nyata karena ada alasan yang kuat
iskudountuk rP( lmengabaikan
anretnI ayqiyâs aD yang
rebm uS tersebut,
nyata naklam iskmeninggalkan
atau ameM .2aturan umum dan
menerapkan aturan parsial berdasarkan argumen.; Lihat Hasyim Kamali, Principles
681..............of...Islamic
..........Jurisprudence, . )noitcuCambridge,
...................(London: dorP-fleS1991),/iridhlm.
naM251.; Wael. B. Hallaq, A
History of Islamic legal Theories, (London: Cambridge, 1997), hlm. 108-109.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv83
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
perang kepada prajurit yang ikut berperang, tidak memotong
tangan pencuri pada musim
B. Membaca paceklik,
Islamisme sesungguhnya
Jamaah Tarbiyahmerupakan
(JT) dan Hizbut
gagasan dan Tahrir
sekaligus praktik(HTI)
Indonesia awal dari istiḫsân. Tentu saja
..................................................... 84
istilah istiḫsân
1. belum ada pada
Membaca masaIslamis:
Gerakan Umar ibn Sebuah al-Khaththâb
Pengantar......... 84
2. Jamaah
sampai para ahli hukum Tarbiyah (JT) ..................................................
Iraq memperkenalkannya. Semangat 96
dasar istiḫsân3. adalah
Hizbutpenyimpangan
Tahrir Indonesia dari ...........................................
satu aturan yang 111
sudah mapan atas dasar kepentingan umum atau keadilan atau
BABalasan
karena III lainnya yang serupa.
UMMAH oleh
Diperselisihkan DANpara
DAWLAH
ahli tentang DALAM orangPANDANGAN
pertama yang
memperkenalkan istilah ini. Goldziher berpendapatTAHRIR
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT bahwa Abu
INDONESIA .......................................................................... 121
Hanîfah adalah ahli hukum pertama yang menggunakan istilah
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
ini. Schacht berpendapat bahwa Abu Yusuf orang pertama
Implementasi Islamisme .................................................. 121
yang mempergunakan istilah ini, meskipun ia mengakui
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
bahwa gagasan tentang istiḫsân ini telah ada sebelum Abu
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Yusuf mempergunakannya.132 Tetapi al-Syaibânî mengaitkan
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
penggunaan istiḫsân kepada Abu Ḫanîfah dalam berbagai
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
kasus.133 Kuat dugaan bahwa Abu Ḫanîfah orang pertama yang
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
memperkenalkan istilah ini dan baik Abu Yusuf maupun al-
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Syaibânî menerima gagasan ini dari Abu Ḫanîfah.
Tarbiyah ....................................................................... 136
Pada umumnya para ahli hukum Iraq tidak memberikan
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
alasan bagi penerapan prinsip istiḫsân. Karena itu sulit diketahui
dengan
BAB IV
pasti alasan dan sifat kelayakan yang mereka libatkan
dalam penyimpangan dari aturan yang baku. Salah satu alasan
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
yang terlacak
TAHRIRadalah di samping DALAM
INDONESIA kepentingan RUANG umum, mereka UNS 175
LINGKUP
bahkan menyimpang
A. Mobilisasidari qiyâsDaya
Sumber dan mengutamakan
Jamaah Tarbiyahtradisi di UNS ...... 176
atau adat kebiasaan tertentu yangSumber
1. Mengumpulkan berlakuDaya di daerah
Potensial mereka.
(Agregasi/
Ini bukan berartiAggre
bahwa mereka lebih mengutamakan tradisi
gation) .....................................................................176
dari pada qiyâs, tetapi karena mereka
2. Memaksimalkan Sumber berpendapat
Daya Internal bahwa(Produksi
ada
tradisi-tradisi tertentu yang lebih sesuai dengan
Mandiri/Self-Production) kepentingan
...............................................186
Joseph Schacht, The Origins…, hlm. 112.
132

Abu Hasan al-Syaibanî, al-Ashl…, hlm. 298.


133

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


84 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
umum. Contoh berikut diharapkan dapat menjelaskan sifat dan
tubziHfungsi
nad )T J( hayibmenurut
istiḫsân raT haamaJ ehukum
ahli msimalIraq.
sI acabmeM .B
48 ..................Jika
........seorang
................hakim
........... atau
)ITHseorang
( aisenodimam
nI rirh(kepala
aT negara)
48 .........ramelihat
tnagnePseseorang
haubeS :smencuriimalsI natau akarememinum
G acabmeM . 1
minuman keras, ia
69 ...........tidak
..........dapat
..........menghukum
................... )T J( haytersebut
orang ibraT hatas
aamdasar
aJ .2 pengetahuan
111 .........pribadinya,
........................sampai
.......... aiterdapat
senodnI ralatirhaTbukti
tubziHhukum.3 yang sah
dikukuhkan. Prinsip seperti ini didasarkan pada istiḫsân. Tetapi
qiyâs menuntut orang tersebut dihukum berdasarkan III Bbukti
AB
Npribadi
AGNAhakim DNAPatau MAimam.LAD H 134A LWAD NAD HAMMU
Istiḫsân seperti ini logis. Sebab jika
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
tidak demikian, maka dengan tanpa bukti-bukti hukum yang sah
121 .......................................................................... AISENODNI
seorang imam akan dapat menghukum siapa saja, katakanlah
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
lawan-lawan politik yang tidak ia senangi, atas dasar pengetahuan
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
pribadinya sendiri, dengan menuduh lawan-lawan politiknya
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
telah melakukan kejahatan yang layak dihukum.
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
Beralih ke contoh lain. Kasusnya adalah jika seorang kafir
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
masuk ke daerah Islam dengan jaminan kaum muslimin.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
Kemudian seorang Muslim mencuri miliknya, atau memotong
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
tangannya. Menurut Abu Yusuf, tangan si Muslim tidak
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
dipotong. Dikatakannya bahwa menurut qiyâs, tangan si
631 ....................................................................... hayibraT
pencuri harus dipotong, tetapi dalam kasus ini ia menggunakan
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
istiḫsân.135 Abu Yusuf tidak memberikan alasan yang jelas bagi
penyimpangannya ini yang sebenarnya membentur VI Bsecara
AB
kategoris dengan ketentuan ayat
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG al-Qur’an. Diduga alasan yang
571 SNUdipergunakan
PUKGNIL GNAbu AURYusuf
MALadalah
AD AIkarena
SENOD iaNmenginginkan
I RIRHAT orang
asing
671 ...... SN U idberkecil
hayibraThati
haauntuk
maJ amasuk
yaD rebke
mdaerah
uS isasiIslam.
liboM .A
/isagergADefinisi ( laisnetoistiḫsân
P ayaDdiperdebatkan
rebmuS naklupoleh mugfuqaha’
neM . 1Dalam karya-
671...........karya
...........klasik
............tentang
................ushûl
............al-fiqh
....... )noterdapat
itagerggAberbagai definisi,
iskud yang orP( sebagian
lanretnI aydari aD rdefinisi
ebmuS ntersebutaklamiskdikritik
ameM .oleh
2 ahli fiqh
681...........134... Abu
......Yusuf,
.........Kitab ........... )noithlm.
.......al-Kharraj…., cud109.
orP-fleS/iridnaM
135
Ibid, hlm. 117.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv85
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Hanafi sendiri. Al-Karkhi (w. 340 H) mendefinisikan istiḫsân
B. Membaca
sebagai keputusan Islamisme
yang harus diambil Jamaah
dalamTarbiyah
kasus tertentu (JT) danyangHizbut
berbeda denganTahrir Indonesia
keputusan di (HTI) .....................................................
mana kasus-kasus yang serupa 84
1. berdasarkan
telah ditetapkan Membaca Gerakan presedennya Islamis: Sebuah
karena Pengantar
alasan yang ......... 84
2. Jamaah
lebih kuat ketimbang Tarbiyah
alasan (JT) ..................................................
yang ditemukan dalam kasus-kasus 96
serupa karena3. adaHizbut Tahrir
petunjuk Indonesia
yang menghendaki ...........................................
perpalingan 111
itu.136 Sedangkan Abu Bakr al-Jassas mendefinisikannya dengan
BAB IIIdari penalaran analogis yang jelas (qiyâs jali) dan
berpaling
menggunakanUMMAHanalogiDAN
yangDAWLAH
tidak jelasDALAM (qiyâs khafi) PANDANGAN
karena ada
faktor yangJAMAAH TARBIYAH
menghendaki perpalinganDAN HIZBUT tersebut. TAHRIR137
Dari dua
INDONESIA ..........................................................................
definisi di atas, definisi yang terakhir tampaknya sangat jelas 121
namun tidakA. Syumuliyah
mencerminkan Islam: Sebuah
seluruh Kerangka
bentuk Acuan
istiḫsân, bagi
seperti
istiḫsân yang Im plementasi
didasarkan pada Islamisme
kebiasaan ..................................................
umum (‘urf). 121
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
Abu Bakr al-Sarakhsi (w. 490 H) menjelaskan bahwa istiḫsân
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
merupakan salah satu jenis qiyâs. Ia berusaha membuktikan
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
bahwa istiḫsân merupakan bagian dari qiyâs. Dari sini dapat
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
disimpulkan bahwa istiḫsân merupakan bentuk perkembangan
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
ra’y yang menjadi perantara antara ra’y murni dengan qiyâs
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
yang sistematis. Ia mendefinisikan istiḫsân dengan (a) cara
Tarbiyah ....................................................................... 136
untuk mencari kemudahan dalam perintah-perintah hukum;
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
(b) mengesampingkan qiyâs dan menggunakan apa yang lebih
sesuai bagi masyarakat; (c) menggunakan hukum yang relevan
BAB IV
dan mencari keringanan; dan (d) menggunakan toleransi dan
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
mencari apa yang menyenangkan.138
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
Dari definisi di atasSumber
A. Mobilisasi dapat disimpulkan
Daya Jamaah bahwa Tarbiyah istiḫsân
di UNS ...... 176
bukanlah sumber hukum yang berdiri
1. Mengumpulkan sendiri,
Sumber Daya yang sepenuhnya
Potensial (Agregasi/
136 Aggregation) .....................................................................176
Abu Husain al-Basri, Kitab al-Mu’tamad fi ushûl al-fiqh, (Beirut: Dar al-Fikr, 1965),
hlm. 840. 2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
137
Abu Bakr al-Jassas, Ushûl al-Jassas, (Kairo: Dar al-Kutub al-Misriyyah, 1995), hlm.
229. Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Abu Bakr al-Sarakhsi, Ushûl Sarakhsi, juz X (Kairo: Dar al-Kutub, 1982), hlm. 145.
138

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


86 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
terpisah dari qiyâs. Pada dasarnya istiḫsân adalah jenis
tubziHqiyâs. nad )T J( haydibagi
Qiyâs ibraT hmenjadi
aamaJ em simjenis,
dua alsI acjali
abm(jelas)
eM .Bdan khafi
48 ...........(tersembunyi).
............................Jali
.......adalah
....... )ITqiyâs
H( aisyang
enoddengan
nI rirhaTmudah dapat
48 .........radipahami
tnagneP holeh aubeSpikiran,
:simalsIsedangkan
nakareG ackhafi
abmeadalah
M .1 qiyâs yang
69 ...........mensyaratkan
..........................pertimbangan
............. )TJ( hdan
ayibrpemikiran
aT haamaJyang .2 mendalam.
111 .........Sesungguhnya
...........................qiyâs
....... akhafi
isenolebih
dnI rikuat
rhaTpengaruhnya
tubziH .3 dibanding
dengan qiyâs jali, bukan dari segi ketidakjelasannya. Ini
sebanding dengan keutamaan yang diberikan IIIkepada
BAB
Nkehidupan
AGNADNmendatang AP MALAD HALkeabadiannya
karena WAD NAD Hyang AMM U
tersembunyi
R I R H A T T U B Z I H N A D
dibandingkan dengan kehidupan dunia yang jelas.H A Y IB R A T H A A M A
139J

121 .......................................................................... AISENODNI


Qiyâs jali ditolak jika ia bertentangan dengan nashh dan
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
ijma’. Dengan kata lain seorang ahli hukum mengesampingkan
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
qiyâs dan beralih ke istiḫsân. Berikut ini akan diberikan contoh-
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
contoh. Jika seseorang yang sedang menjalankan puasa makan
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
atau minum sesuatu karena lupa, ia boleh melanjutkan puasanya.
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
Puasa tidak batal, karena Nabi diriwayatkan berkata bahwa
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
Tuhan menjamu orang itu dengan makan dan minum. Tetapi
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
menurut qiyâs (aturan umum) menghendaki puasa tersebut
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
menjadi batal karena makan dan minum, sebab puasa berarti
631 ....................................................................... hayibraT
menjaga diri dari makan dan minum dan hubungan seksual
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
dari terbit fajar hingga matahari terbenam dengan niat puasa.
Karena itu Abu Ḫanîfah mengatakan kalau tidak karena ada
VI BAB
hadits niscaya ia akan memutuskan batal puasa yang demikian.140
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNU PUK Demikian
GNIL GNjuga MALADsalâm
AUR kontrak AISENtidak
ODNsah I RIRmenurut
HAT qiyâs,
671 ...... SN karena
U id hobjek ayibrkontrak
aT haamtidak aJ ayaadaD rpada
ebmusaatS iskontrak
asiliboMterjadi.
.A Tetapi
/isageqiyâsrgA( ltidak aisnetdapat
oP ayaditerapkan
D rebmuS ndi aklsini
upmkarena
ugneM ada.1 hadits yang
671...........membolehkan
...........................kontrak
...............salâm.
................ )noitagerggA
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681...........139... Al-Sarakhsi,
................Ushûl…, .....X,)nhlm.
............juz oitc145.
udorP-fleS/iridnaM
Al-Sarakhsi, Ushûl…, juz X, hlm. 202.
140

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv87
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Sesekali istilah qiyâs dipergunakan dalam pengertian
harfiahnyaB.yang
Membaca Islamismeistiḫsân
ketat sedangkan Jamaahdipergunakan
Tarbiyah (JT)dalam dan Hizbut
pengertian yang lebih
Tahrir luas. Berikut
Indonesia (HTI) ini.....................................................
adalah ilustrasinya. Jika 84
penduduk sebuah kota atau
1. Membaca benteng
Gerakan mencari
Islamis: Sebuahperlindungan
Pengantar......... 84
2. Jamaah
pada kaum Muslimin, Tarbiyah
termasuk (JT)atau
kota ..................................................
bentengnya dengan 96
3. Hizbut
perjanjian, maka menurut Tahrir
qiyâs, Indonesia
perlindungan ...........................................
hanya berlaku 111
pada kota dan bentengnya saja, tidak kepada seluruh isinya.
BAB al-Syaibânî
Tetapi III berpendapat atas dasar istiḫsân bahwa
UMMAH
perlindungan DAN DAWLAH
itu mencakup benteng atau DALAM PANDANGAN
kota beserta isinya,
JAMAAH
karena dalam TARBIYAH
penggunaan umum DAN (‘urf)HIZBUT
istilah TAHRIR
qal’ah atau
INDONESIA ..........................................................................
madinah tidak hanya berarti bangunan-bangunan saja, tetapi 121
termasuk A. Syumuliyah
dengan seluruh Islam:
isinya.Sebuah
141 Kerangka Acuan bagi
Implementasi Islamisme .................................................. 121
Kadang-kadang terjadi bahwa hasil akhir qiyâs dan istiḫsân
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
adalah sama bila dilihat dari titik tolak materinya, tetapi
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
sesungguhnya keputusan tersebut berdasarkan landasan yang
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
berbeda. Berikut ini adalah contohnya.
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Jika tentara Muslimin menyerang benteng atau perlindungan
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
kaum kafir dan sebagian tentara musuh meminta perlindungan
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
untuk keluarga dan harta milik mereka dengan syarat yang
Tarbiyah ....................................................................... 136
dinyatakan bahwa mereka akan membuka pintu gerbang bagi
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
tentara Muslimin, maka tentara-tentara tersebut akan diberi
perlindungan,
BAB IV
disamping harta dan keluarga mereka, bagi diri
mereka meskipun mereka tidak menyebutkan dengan tegas
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
untuk diriTAHRIR
mereka. Ketika penghuni
INDONESIA DALAM tempat
RUANG perlindungan
LINGKUP UNS 175
atau benteng tersebut keluar dan orang-orang
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah yang dijanjikan
di UNS ...... 176
perlindungan1.menyatakan bahwaSumber
Mengumpulkan si fulanDaya dan si fulan adalah
Potensial (Agregasi/
keluarganya dan Aggre
milikgation)
mereka, maka menurut qiyâs (aturan)
.....................................................................176
pernyataan mereka tersebut tidak
2. Memaksimalkan Sumber dapat diterima,
Daya Internal kecuali(Produksi
jika
ada kesaksian dari saleh. Tetapi qiyâs,
seorang muslim yang...............................................186
Mandiri/Self-Production)
Abu Hasan al-Shaiban, al-Siyar al-Kabir, (Kairo, Dar al-Kutub, 1945), hlm. 276.
141

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


88 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
menurut al-Syaibânî, tidak dapat diterapkan dalam situasi
tubziHsepertinad )Tini J( hkarena
ayibraTmereka haamaJsangatemsimsulit
alsI acmenemukan
abmeM .B seorang
48 ...........Muslim
...............yang
.........saleh
.........untuk
......... )mempersaksikan
ITH( aisenodnI rpernyataan
irhaT mereka
48 .........rasebelum
tnagnePmembuka haubeS :spintu imalsgerbang
I nakaretempat
G acabperlindungan
meM .1 tersebut.
69 ...........Karena
..............itu
.....prinsip
..............istiḫsân
...... )TJ(harus
hayibditerapkan.
raT haamaJAtas .2 dasar ini al-
111 .........Syaibânî
................berpendapat
.................. ajika
iseno dnI rirhaT tuyang
budak-budak bziHmereka
.3 nyatakan
sebagai anggota keluarga mereka, mempersaksikan pernyataan
mereka, maka kesaksian mereka harus diterima dan IIImereka
BAB
Nakan
AGNdiberiADNA P MALAD H142
perlindungan. ALWAD NAD HAMMU
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
Ulama’ Hanafiah umumnya menyamakan antara qiyâs khafi
121 .......................................................................... AISENODNI
dengan istiḫsân. Jika dicermati terdapat perbedaan kecil antara
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
keduanya. Istiḫsân lebih umum dari qiyâs khafi, karena yang
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
disebut pertama berlaku juga bagi hal-hal lain selai qiyâs khafi.
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
Sadr Syari’ah melihat bahwa jika kata qiyâs digunakan secara
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
mutlak, ia berarti qiyâs jali, jika istḫsân digunakan berarti qiyâs
....................................... halwaD pesnoK .2
031 ...................143
khafî.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
Istiḫsân (qiyâs khafî) dan qiyâs jali mempunyai
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
pembagiannya masing-masing menurut tingkat kekuatan
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
akibatnya dan menurut keabsahan dan ketidakteraturannya.
631 ....................................................................... hayibraT
Pembagian qiyâs dan istḫsân dipertimbangkan jika mereka
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
menyamai satu sama lain. Qiyâs yang tidak sama dengan istiḫsân
dengan sendirinya tidak mempunyai pembagian. V Demikian
I BAB
juga, istiḫsân yang
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG dilakukan tidak berdasar nash, ijma’ dan
571 SNUdharûrahPUKGNILtidak GNAU dikenai
R MALpembagianAD AISENOseperti DNI RIR ini.
HABerikut
T ini
671 ...... SN adalah ayibraT haaqiyâs
U id hpembagian maJ atauayaDistiḫsân
rebmuSyang isasisaling
liboMbertentangan
.A
/isagesatu rgA(sama laisnelain.
toP aJika yaDdikatakan
rebmuS nbahwa aklupmqiyâs
ugneM mempunyai
.1 akibat
671...........yang
..........lemah,
..............maksudnya
......................ia
.....berhadapan
....... )noitagerdengan
ggA istiḫsân dan
iskud bukan
orP( llemah
anretndenganI ayaD rsendirinya.
ebmuS nakJika lamidikatakan
skameM ia.2tidak teratur,
681...........maksudnya
......................ia
....tidak
.......... )beraturan -fleS/iridnaM dengan istiḫsân.
noitcudorPdibandingkan
Abu Hasani l-Sysyaibanî, al-Siyâr…, hlm. 309.
142

Sadru l-Sysyari’ah, al-Taudhih…, hlm. 82.


143

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv89
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Begitu juga, istiḫsân dikatakan lemah atau tidak teratur jika
B. dengan
berhadapan Membaca qiyâs,
Islamisme Jamaahsendirinya.
bukan dengan Tarbiyah (JT)
144 dan Hizbut
Fuqaha’ Tahrir
klasikIndonesia (HTI) .....................................................
mempertimbangkan kekuatan sebab 84
1. Membaca dan
(‘illat) atau keabsahannya Gerakan
bukanIslamis:
kejelasan Sebuah(zhuhûr)Pengantardan ......... 84
ketidakjelasannya2. Jamaah
(khafa’).Tarbiyah (JT)
Karena itu ..................................................
istiḫsân lebih diutamakan 96
ketimbang qiyâs 3. Hizbut
dalam Tahrir Indonesiadi...........................................
kasus-kasus mana ‘illat yang 111
tersembunyi lebih kuat akibatnya dan lebih benar ketimbang
BAB
‘illat IIIjelas. Jika ‘illat yang jelas (yakni, qiyâs jali) lebih kuat
yang
akibatnyaUMMAHdan lebih DANbenarDAWLAH
ketimbangDALAM
‘illat yangPANDANGAN
tersembunyi
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
(yakni, qiyâs khafi), qiyâs jali harus diutamakan. Berikut ini
INDONESIA .......................................................................... 121
adalah contohnya.
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Dalam kasus kebolehan menggunakan air sisa minuman
Implementasi Islamisme .................................................. 121
burung-burung pemangsa (sibâ’u al-thair). Analoginya dengan
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
binatang pemangsa (sibâ’u l-waḫsy) lemah. Sisa keduanya
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
berbeda satu sama lain. Ketidak-bolehan binatang pemangsa
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
adalah karena cara mereka memakan dan meminum. Mereka
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
makan dan minum dengan lidah mereka, dengan demikian, liur
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
mereka bercampur dengan sesuatu yang dimakan dan diminum.
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Terlihat bahwa liur mereka timbul dari daging mereka yang
Tarbiyah ....................................................................... 136
tidak boleh dimakan. Sebaliknya, burung-burung pemangsa
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
makan atau minum dengan paruhnya dan bukan dengan
lidahnya.
BAB IV
Paruh adalah tulang kering. Tulang binatang yang
mati tidaklah kotor, bagaimana
GERAKAN SOSIAL JAMAAHia menjadi kotor ketika
TARBIYAH DAN masih HIZBUT
hidup? Karena makan atau minum dengan
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175 paruh, maka tidak
ada kemungkinan bercampur
A. Mobilisasi Sumber antara
Dayaliur dengan
Jamaah sesuatudiyang
Tarbiyah UNS ...... 176
dimakan atau1.yang diminum oleh
Mengumpulkan burung-burung
Sumber Daya Potensial tersebut.
(Agregasi/
Karena itu, analogi kepada bekas binatang pemangsa tidak
Aggregation) .....................................................................176
berlaku dalam2.kasus ini. Jadi istiḫsân
Memaksimalkan lebih diutamakan
Sumber Daya Internal daripada
(Produksi
qiyâs. 145
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
‘Abdu l-‘Aziz l-Bukhari, Kasyf…, hlm. 1122.
144

Abu Bakri l-Ssarakhsi, Ushûl…, hlm. 204.


145

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


90 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Istiḫsân yang didasarkan pada nash, ijma’ dan al-dharûrah
tubziHtidak nad )dapatTJ( hadiperluas
yibraT haake makasus
J emscabang,
imalsI ackarenaabmeMmereka
.B tidak
48 ...........didasarkan
.....................pada
.........sebab
...........(‘illat),
. )ITH(tetapi aisenoitu dnsemua
I rirhaTadalah kasus-
48 .........rakasus
tnagnkhusus
eP haubyang eS :sitidak
malsI dapatnakaredikenai
G acabm eM Tetapi
qiyâs. .1 istiḫsân
69 ...........yang
..........didasarkan
.....................pada
........ qiyâs
)TJ( hkhafi,
ayibradapatT haam aJ .2 ke kasus-
diperluas
111 .........kasus
............cabang.
..............Contoh
........ aiseberikut
nodnI rirakan haT tumemperjelas
bziH .3 prinsip
ini. Jika terjadi perdebatan antara penjual dengan pembeli
mengenai harga, menurut qiyâs pernyataan pembeli III Bharus
AB
Nditerima.
AGNADN AP MAdisyaratkan
Pembeli LAD HALW AD NAD HAlasannya
bersumpah. AMMU adalah
R I R H A T T U B Z I H N A
penjual menuntut harga yang lebih tinggi dari D H A Y IB R A T H A AMA J
harga yang
121 .........disepakati
.....................dengan
...............pembeli,
.................karena AISia
............ itu ENmenolak
ODNI harga
igab ndituntut
yang aucA akgpenjual. nareK haMenurut ubeS :makaidah lsI hayilhukum,
umuyS .pihak
A yang
121 .........menolak
................klaim
...........harus
..........melakukan
.... emsimalssumpah. I isatnemInilah
elpmIyang dituntut
721 .........qiyâs. halwaD
........... Tetapi nad ham
menurut mU pesnkedua
istiḫsân, oK impihakahamedituntut
M .B untuk
721 .........bersumpah,
......................karena ............ hammUpihak,
..............masing-masing pesnoK .1 pengertian
dalam
031 .........tertentu,
................menolak
................klaim ...... hlain.
...........yang alwaPembeli
D pesnoK .2
menuntut penjual
haamaJmenyerahkan
nagnadnaP mbarang alad hakepadanya
lwaD nad hyang ammharganya
U pesnoKtelah
.C dibayar
631 .........kepada
..............penjual,
................sementara
.....................penjual
. ITH nadmenolak hayibraTmemberikan
haabarang.
maJ nagDengan malad halartinya
nadnaPdemikian, waD napenjual d hammjuga U .menolak
1 klaim
631 .........pembeli.
................Jika
........masing-masing
...........................pihak
...........bersumpah
hayibraT transaksi akan
451 .........terhapus.
.ITH nagnPrinsip malad h(melakukan
adnaP tahaluf alwaD nad sumpah hammUoleh .2 kedua belah
pihak) dapat pula diterapkan pada kasus-kasus sewa (ijârah),
VI BAB
pernikahan (nikâh) dan kasus di mana ada perdebatan antara
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
ahli waris penjual dengan pembeli setelah kematian mereka
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
berdasarkan jumlah harga, dengan syarat kepemilikan barang
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ aya146 D rebmuS isasiliboM .A
tidak diambil oleh pembeli.
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
Ada tiga pandangan mengenai keabsahan qiyâs. Menurut
671..................................................................... )noitagerggA
fuqaha’ Hanafiyyah, istiḫsân adalah salah satu jenis qiyâs, atau
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
dalil yang lebih kuat berhadapan dengan qiyâs, seperti penjelasan
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM
146
Abu Bakri l-Ssarakhsi, Ushûl…, hlm. 206-207.; Al-Bazdawi, Ushûl…, hlm. 1131.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv91
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
di atas. Menurut Malikiyyah, istiḫsân berarti menggunakan dalil
yang lebihB.kuat (aqwa l-ddalîlain).
Membaca Islamisme Jamaah SepertiTarbiyah
ketetapan (JT) dan Hizbut
hukum
tukar menukar Tahrir
kurmaIndonesia
yang basah (HTI)dengan .....................................................
yang kering yang 84
1. ahli
dilarang. Al-Bâji, Membaca
hukumGerakan
Malikiyyah, Islamis: Sebuah Pengantar
membolehkan istiḫsân ......... 84
2. Jamaah
berdasarkan hadits Tarbiyah (JT)
yang memberikan ..................................................
dukungan bagi kebolehan 96
‘âriyah sebagai 3. ketetapan
Hizbut Tahrir
hukumIndonesiapengecualian. ...........................................
147
Ada riwayat- 111
riwayat yang bertentangan tentang pandangan Ibn Hambal
BAB IIIkeabsahan istiḫsân. Ibnu l-Hâjib148 menyatakan bahwa
mengenai
Ibn Hambal UMMAH DAN DAWLAH
membolehkan DALAM Ibn
istiḫsân, sedangkan PANDANGAN
Qudamah,
ahli hukum JAMAAH
Hambali,TARBIYAH
mengkritik prinsip DAN HIZBUT ini. IbnTAHRIR
149
Subki juga
INDONESIA ..........................................................................
menolak penisbatan keabsahan istiḫsân kepada Ibn Hambal. 121
Menurutnya, A. tidak
Syumuliyah
ada yangIslam:
menganggapSebuahistiḫsân
Kerangka Acuan
sebagai sumberbagi
hukum yang Im plementasi
otoritatif kecuali Islamisme
ahli hukum ..................................................
Hanafi.150 Terlihat 121
bahwa IbnB.Hambal
Memahami Konsepistiḫsân
menganggap Ummahsebagai dan Dawlah sumber....................
yang 127
1. al-Thufi,
otoritatif, karena Ummah
Konsep yang .........................................................
juga seorang ahli hukum Hambali, 127
mendefinisikan Konsep Dawlah
2. istiḫsân ..........................................................
sebagai berpaling dari hukum yang 130
C. Konsep
telah ditentukan Ummah dan
berdasarkan Dawlah
otoritas hukum dalam Pandangan
(dalil al-shar’).Jamaah
Ia menisbatkan Tarbiyah
prinsipdan HTI .............................................................
ini kepada Ibn Hambal. Penting untuk 136
Ummah
dicatat bahwa1.istiḫsân yang dan Dawlah dalam
diperselisihkan olehPandangan
para ulama’ Jamaah
di
Tarbiyah .......................................................................
sini adalah istiḫsân yang oleh para fuqaha’ Hanafiyyah disebut 136
dengan qiyâs 2. khafiUmmah
dan tidak Dawlah dalam
dan didasarkan padaPandangan
nash, ijma’HTI..........
dan 154
dharûrah.
BAB IV
Ibn al-Hajib membahas panjang lebar masalah keabsahan
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
istiḫsân. Ia mengklasifikasinya ke dalam tiga kategori, yakni
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
147
Abu l-WalîdA.ibnMobilisasi Sumber
Khallafi l-Bâji, al-IsyaraṯDaya Jamaah
fi Ushûl Tarbiyah
al-Fiqh, pada catatan di UNS ...... 176
pinggir
Syarhu l-Waraqât, (Beirut: Dar al- Fikr, 1951), hlm. 112.
148 1. Amar
Jamalu l-Ddin Abu Mengumpulkan Sumber
Ibni l-Hajib, Muhtasharu Daya Potensial
l-Muntahâ, (Agregasi/
(Beirut: Dar al-Fikr,
1920), hlm. 485. Aggregation) .....................................................................176
149
Muwaffaq al-Din ibn Qudamah, Raudhaṯu l-Nnazhir, (Kairo: Dar al-Kutub, 1988),
hlm. 85-86. 2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
150
Taju l-ddin Abdu l-Wahab ibn al-Subki, Jam’u l-Jawâmi’,...............................................186
Mandiri/Self-Production) (Beirut: Dar al-Fikr, 1997),
hlm. 288.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


92 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
yang diterima (maqbûl), ditolak (mardûd) dan tidak pasti
tubziH(mutaraddah).
nad )TJ( hayibrDefinisi-definisi
aT haamaJ emsimistiḫsân alsI acabberikut
meM .B ini masuk
48 ...........ke
......dalam
.............kategori
................yang
....... )diterima.
ITH( aisen odnBerpaling
(1), I rirhaT dari qiyâs
48 .........rayang
tnagnlemaheP haudengan
beS :simmengutamakan
alsI nakareG acaqiyâs bmeMyang .1 lebih kuat.
69 ...........(2),
........Pengkhususan
...........................qiyâs
.... )TJdengan
( hayibrqiyâs aT haayang
maJ lebih
.2 kuat. (3),
111 .........Berpaling
...................dari
.........ketetapan
...... aisenohukum dnI rirhtentang
aT tubziH .3
kasus-kasus yang
serupa yang telah ditentukan berdasarkan dalil yang lebih
kuat. (4), Berpaling dari hukum yang telah ditentukan III dengan
BAB
Nmengutamakan
AGNADNAP Mhukum ALAD H ALWADberdasarkan
kebiasaan NAD HAMM U
kepentingan
R I R H A T T U B Z I H N A D
umum dan kebutuhan manusia, seperti mandi di kamarH A Y IB R AT H A A M A J mandi
121 .........tanpa
............kepastian
..................waktu
............kontrak, ....... AISair
................jumlah ENyang
ODNdigunakan
I
igab waktu
dan naucAuntuk akgnartinggal
eK haudi beSsitu.
:m151alsIInihasemua
yilumuytermasuk
S .A jenis
121 .........istiḫsân
...............yang
..........diterima.
................Sedangkan
emsimalsI iistiḫsân satnemeyanglpmI tidak diakui
721 .........oleh ... halwaapapun
........sumber D nad (nash,hammijma’ U pesdan noKdharûrah)
imahamemasuk
M .B ke dalam
721 .........kategori
...............yang ....................... hammU pesnoK .1
..........ditolak.
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
Para ahli hukum Syâfi’îyyah tidak mengakui istiḫsân
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
sebagai dasar hukum. Al-Syâfi’î sendiri menyampaikan
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
sejumlah keberatan yang serius terhadap keabsahan istiḫsân. Ia
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
menganggap istiḫsân sebagai pendapat yang sewenang-wenang
631 ....................................................................... hayibraT
dengan menyebutnya sebagai tindakan mencari kenikmatan
451 ..........ITH nagnadn152 aP malad halwaD nad hammU .2
(taladzdzudz), pembentukan hukum dalam agama (syarra’a),
yang sewenang-wenang. Menurutnya, qiyâs adalah sumber asal
VI BAB
hukum, karena ia didasarkan pada otoritas, sedangkan istiḫsân
TUBZIH NA D HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
tidak.153
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SNU iAl-Ghazalid hayibraT mengatakan
haamaJ ayaDbahwa rebmuistiḫsân
S isasilibyang
oM .didasarkan
A
/isagepada rgA( lhadits aisnetoatau P ayapendapat
D rebmuSsahabat naklupmdianggap
ugneM .1sebagai dasar
671...........hukum
...............yang
...........valid
...........oleh
..........ahli
.........hukum
.. )noitagSyâfi’îyyah.
erggA Tetapi ia
iskud 151orP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM
Ahmad Hasan, Analogical Reasoning…, hlm. 419. .2
681...........153... Al-Syâfi’î,
152
.............al-Risalah,
...............hlm. noitcudorP-fleS/iridnaM
..... )70.
Al-Syâfi’î, Kitab al-Umm, juz VI, hlm. 207.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv93
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
mengkritik Abu Ḫanîfah karena ia berpaling dari hadits-
hadits yangB. sahih
Membaca Islamisme Jamaah
dan menggunakan qiyâs atauTarbiyahistiḫsân(JT)dalam
dan Hizbut
sejumlah kasus.Tahrir
Ia Indonesia
mengutip (HTI) contoh.....................................................
di mana Abu Ḫanîfah 84
mengikuti qiyâs1. Membaca Gerakan hadits.
dan mengabaikan Islamis:Demikian
Sebuah Pengantar pula ia ......... 84
tidak mengikuti2. pendapat
Jamaah Tarbiyah
sahabat dalam (JT) ..................................................
kasus-kasus tertentu, 96
3. menyukai
sebaliknya lebih Hizbut Tahrir qiyâsIndonesia
ketimbang...........................................
pendapat sahabat. 111
Tentang istiḫsân yang didasarkan pada kebiasaan (‘urf), al-
BAB III
Ghazali menolaknya, karena praktik dan kebiasaan masyarakat
UMMAH
bukan otoritas. DAN istiḫsân
Mengenai DAWLAH yangDALAMdidasarkan PANDANGAN
pada qiyâs
JAMAAH TARBIYAH
khafî, ia menegaskan bahwa kasus-kasus DAN di HIZBUT
mana qiyâs TAHRIRjali tidak
INDONESIA ..........................................................................
dapat diterapkan, qiyâs khafi benar-benar sah. Tetapi di sini juga 121
A. Syumuliyah
ia menyalahkan Abu Ḫanîfah Islam:dalam Sebuah Kerangka
beberapa kasus.AcuanMisalnya, bagi
jika seseorangImmelakukan
plementasiperzinahan
Islamisme ..................................................
dan empat orang saksi 121
memberikan B. Memahami
kesaksian Konsep
bahwa orang Ummah dan Dawlah
tersebut melakukan .................... 127
zina di empat1.sudut
Konsep Ummah
rumah, .........................................................
masing-masing saksi menunjuk 127
sudut rumah2.yang Konsep Dawlah
berbeda, Hukuman ..........................................................
hadd harus dilakukan 130
C. Konsep
kepada tertuduh Ummah dan
berdasarkan Dawlah
istiḫsân, menurutdalamAbu Pandangan
Ḫanîfah.Jamaah
Tarbiyah
Sebenarnya tidak harusdan
ada HTIhukuman .............................................................
karena kesaksian mereka 136
1. Ummah
diragukan. Al-Ghazali dan Dawlah
mengkritik dalam Pandangan
ketetapan-ketetapan hukumJamaah
yang didasarkan Tarbiyah .......................................................................
pada istiḫsân yang semacam itu, karena dapat 136
meresahkan 2. Ummah dan
masyarakat. Dawlah dalam
Ia menegaskan Pandangan
bahwa sebenarnya HTI.......... 154
Abu Ḫanîfah dapat saja menafsirkan kesaksian tersebut dengan
BAB IV bahwa masing-masing saksi mungkin melihat
mengatakan
orang yang GERAKAN SOSIALpada
berzina tersebut JAMAAH waktu TARBIYAH
yang berbeda DAN secaraHIZBUT
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
terpisah. Akibatnya, ini bukan kesaksian yang standar. Dengan
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
begitu ia dapat menyelamatkan orang tersebut dari hukuman.
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Abu Ḫanîfah sebaliknya menafsirkan bahwa perzinahan telah
Aggregation) .....................................................................176
menarik wanita dari satu sudut ke sudut yang lain. Dengan cara
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
seperti ini ia mengakui perbedaan kesaksian.154
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
154
Al-Ghazali, al-Mankhûl, (Beirut: Dar al Fikr, 1970), hlm. 377.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


94 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Al-Ghazali menolak dukungan agama dari al-Qur’an dan
tubziHSunnah nad )TJyang ( haydigunakan
ibraT haamaoleh J emahli
simahukum
lsI acabHanafiyyah
meM .B untuk
48 ...........membenarkan
............................istiḫsân.
.............. )Mengikuti
ITH( aisenoal-Syâfi’î,
dnI rirhaTia menyebut
48 .........raistiḫsân
tnagnePsebagai haubeSpendapat,
:simalsI nnafsuakareG acasewenang-wenang
yang bmeM .1 dan
69 ...........imajinashi
...................yang
.........tidak
..........berdasar.
. )TJ( hayIaibmenganggap
raT haamaJ istiḫsân
.2 sebagai
111 .........keputusan
...................massa
............tentang
... aisenkebaikan
odnI rirhaatau
T tukeburukan
bziH .3 sesuatu.155
Penting untuk ditegaskan di sini bahwa tidak ada
perbedaan pendapat tentang penggunaan kataIIistiḫsân I BAB
N(menganggap
AGNADNAP suatu MALAobjek D HAsebagai
LWAD enak NADdanHAM MU karena
bagus),
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
al-Syâfi’î sendiri mempergunakan kata istishhab dan istiḫsân
.......................... AISENODNI
121 ................................................156
dalam berbagai kasus. Yang ditolak oleh fuqaha’ Syâfi’îyyah
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
adalah istiḫsân yang didasarkan pada pendapat seseorang
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
secara sewenang-wenang, tanpa mendasarkan pada sumber
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
hukum yang diakui. Al-Shaukani menegaskan bahwa tidak
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
ada manfaatnya membuat satu bab yang terpisah bagi istiḫsân.
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
Alasannya adalah jika istiḫsân merupakan salah satu dari
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
dasar-dasar hukum yang diakui, itu berarti hanya pengulangan
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
hal yang sama. Jika ia merupakan sesuatu yang lain dari dasar-
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
dasar tersebut, dan tidak masuk ke dalam salah satu sumber
631 ....................................................................... hayibraT
manapun, maka ia tidak mempunyai kaitan dengan Syari’ah.
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
Jadi ia merupakan prinsip yang bertentangan dengan Syari’ah.157
Keberatan-keberatan yang dikemukakan al-Syâfi’î, VI BApara
B
pengikutnya dan
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG para penentang istiḫsân dapat diringkas
571 SNUsebagai PUKGNberikut. IL GNAU Pertama,
R MALAseorang D AISEN Muslim
ODNI R harus
IRHAtaat
T kepada
671 ...... SN Tuhan
U id hdan ayibNabi-Nya
raT haamadalam J ayaDsegala rebmukeadaan.
S isasiliboIaMterikat
.A untuk
/isagemengikuti
rgA( laisnesegala toP ayaperintah-perintah
D rebmuS naklupmberdasarkan ugneM .1 nash yang
671...........jelas. ......................istiḫsân
..........Sedangkan ...............melibatkan,
........... )noitagpendapat,
erggA keleluasaan,
iskud orP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
155
Al-Ghazali, al-Mustasfa, hlm. 137-139.
681...........156... Al-Syâfi’î,
.............Kitabu
..........l-Umm, )noVII….,
..........juz itcudhlm.
orP182.
-fleS/iridnaM
157
Muḫammad al-Syaukani, Irsyâd…, hlm. 212.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv95
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
kecenderungan dan keinginan individu ahli hukum. Ia dapat
menerimaB.atau menolak
Membaca sesuatu Jamaah
Islamisme dengan Tarbiyah
pendapatnya (JT) yang
dan Hizbut
sewenang-wenang
Tahrirketika
Indonesiamenggunakan istiḫsân. Ini berarti
(HTI) ..................................................... 84
ia tidak mendasarkan
1. Membaca pendapatnya
Gerakan pada Islamis: otoritas
Sebuah yang benar. ......... 84
Pengantar
2. Jamaah
Karena itu, ketetapan Tarbiyah
hukum yang (JT) ..................................................
didasarkan pada pencarian 96
3. kecenderungan
kenikmatan dan Hizbut Tahrir Indonesia
seseorang tidak ...........................................
sah. Kedua, jika 111
tidak ada perintah-perintah yang didasarkan pada nash, qiyâs
BABdigunakan
dapat III untuk menyelesaikan kasus-kasus cabang.
UMMAH
Pada prinsipnya tidakDAN DAWLAH
ada sumber hukum DALAM selain PANDANGAN
nash, yakni al-
Qur’an danJAMAAH TARBIYAH
Sunnah, ijma’ dan qiyâs. DANPrinsip HIZBUT TAHRIR
yang mengabaikan
INDONESIA ..........................................................................
sumber-sumber ini tidak dapat menjadi dalil. 121
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Para pendukung istiḫsân menolak semua keberatan ini
Implementasi Islamisme .................................................. 121
dengan rinci dan membuktikan bahwa semua keberatan-
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
keberatan tersebut tidak berdasar. 158 Menyebut istiḫsân
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
dengan keinginan mencari kenikmatan, pendapat sewenang-
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
wenang, bentuk kecenderungan pribadi, keleluasaan dan
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
menentang nash atau paling kurang lebih menyukai pendapat
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
pribadi ketimbang nash semua itu tidak lain hanyalah
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
semacam kesalahpahaman tetang definisi dan hakekat
Tarbiyah ....................................................................... 136
istiḫsân. Seperti telah ditunjukkan sebelumnya bahwa istiḫsân
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
berarti mengutamakan dalil yang lebih kuat atas dalil yang
lebih lemah. Para ahli hukum Syâfi’îyyah mengkritik keras
BAB IV
prinsip ini sejak awal tanpa memahami kebenarannya. Al-
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Syâfi’î sendiri menggunakan prinsip semacam ini dalam
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
penalarannya meskipun ia tidak menggunakan istilah istiḫsân.
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
Abu Husain al-Basri menegaskan bahwa penggunaan istilah
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
istiḫsân mempunyai arti yang penting. Meskipun kata istiḫsân
Aggregation) .....................................................................176
menunjukkan keinginan dan usaha pencarian kesenangan oleh
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
seseorang, ia menunjukkan pengetahuan seseorang tentang
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Al-Sharakhsi, Ushûl…, hlm. 200, 201 dan 207.; ‘Abd al-‘Aziz al-Bukhari, Kasyf…, juz
158

IV, hlm. 1133.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


96 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
kebaikan sesuatu. Ia juga berkonotasi keyakinan dan penilaian
tubziHseseorang
nad )TJ( htentang ayibraTkeutamaan
haamaJ emssuatuimalsIobjek.
acabmJika
eM seorang
.B ahli
48 ...........hukum
..............sampai
............pada
.........suatu
....... )kesimpulan
ITH( aisenobahwa
dnI rirsesuatu
haT itu bagus,
48 .........rasecara
tnagnlogiseP haia ubdibolehkan
eS :simalsIuntuk nakarmemutuskan
eG acabmeMbahwa .1 ketetapan
69 ...........hukum
..............ini
......bagus.
..........159
......... )TJ( hayibraT haamaJ .2
111 ................Para
..........penentang
................. aiistiḫsân
senodnI rjuga
irhaTmenegaskan
tubziH .3 bahwa ia
merupakan pengkhususan ‘illat (takhsis al-‘illat) yang tidak
diakui sah dalam qiyâs. Para ahli hukum Hanafiyyah Imenjawab II BAB
Nbahwa
AGNAmasalahnya
DNAP MALtidaklah AD HAL WAD NAIstiḫsân
demikian. D HAMadalah
MU sejenis
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
qiyâs. Dalam penerapan istiḫsân, ketetapan hukum ditentukan
121 .......................................................................... AISENODNI
jika sebab (‘illat) dari ketetapan hukum itu ada. Jika sebab tidak
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
ada, ketetapan hukum juga tidak ada. Bekas burung-burung
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
pemangsa, dalam contoh yang lalu, dibolehkan karena sebab
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
larangannya, yakni makan atau minum dengan lidah, tidak ada.160
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
Sikap yang moderat dikemukakan oleh Taftazâni.
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
Keseluruhan perbedaan pendapat tentang istiḫsân disebabkan
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
karena kesalahpahaman. Para pendukung istiḫsân sesungguhnya
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
ingin membuktikan bahwa ia adalah sejenis qiyâs. Mereka
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
yang menentangnya menganggap istiḫsân sebagai penetapan
631 ....................................................................... hayibraT
hukum agama yang sewenang-wenang, sesungguhnya mereka
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
ingin mengatakan jika tidak didasarkan pada otoritas, seorang
ahli hukum seolah-olah memutuskan sendiri berdasarkan VI BAB
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG ia tidak
pendapatnya yang sewenang-wenang, padahal
571 SNUdibolehkan
PUKGNIL G melakukan
NAUR MAyang LAD demikian.
AISENODSebenarnya
NI RIRHATtidak ada
671 ...... SN perbedaan
U id hayipendapatbraT haam tentang
aJ ayaD istiḫsân.
rebmuJika S isaperdebatannya
siliboM .A adalah
/isageseputar
rgA( laipenggunaan
snetoP ayaDistilah, rebmusebuah S naklup adagium
mugneMmengatakan
.1 tidak
671...........ada
.......perbedaan
...................pendapat
.................tentang
..............penggunaan
. )noitagerggAistilah dibolehkan
iskud jika
orPmaknanya
( lanretnI asama.
161
yaD rebmuS naklamiskameM .2
681...........159... Abu
......Husain
..........al-Basri, ..... )n
............Kitâb oitcudorP-fleS/iridnaM
l-Mu’tamâd…, hlm. 840.
160
Al-Sharakhsi, Ushûl…, hlm. 204-207.
161
Sa’adu l-Ddin Mas’ud ibn Umar al-Taftazani, al-Taudhîh…., hlm. 81.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv97
x
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Al-Syatibi juga mendukung pendapat para pendukung
istiḫsân. Ia
B.menegaskan bahwa istiḫsân
Membaca Islamisme Jamaah bukanlah
Tarbiyah berarti
(JT) dan rasaHizbut
dan keinginanTahrir
seseorang. Seorang
Indonesia (HTI)ahli .....................................................
hukum yang melakukan 84
istiḫsân memahami
1. Membaca secaraGerakanmendalam Islamis:tujuanSebuah pemberiPengantar......... 84
hukum, kemudian2. Jamaah Tarbiyah (JT)
membandingkan ..................................................
kasus baru dengan kasus 96
sebelumnya di 3. mana
Hizbut Tahrir
qiyâs Indonesia untuk
mensyaratkan ...........................................
menerapakan 111
ketetapan hukum tertentu yang telah ditentukan. Tetapi dengan
BAB III hukum yang telah ditentukan pada kasus baru
ketetapan
UMMAH
ini, kepentingan DAN(maslahah)
umum DAWLAH DALAM hilang atau PANDANGAN
sebaliknya,
membawaJAMAAHkeburukan.TARBIYAH
Karena itu,DAN HIZBUT TAHRIR
ia mengesampingkan qiyâs
INDONESIA
dan menggunakan istiḫsân. ..........................................................................
162 121
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Jika dilakukan penelitian yang mendalam tentang masalah-
Implementasi Islamisme .................................................. 121
masalah dan hukum-hukum Syari’ah terlihat bahwa penerapan
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
suatu hukum yang telah ditentukan pada situasi tertentu
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
kadang-kadang menyebabkan hilangnya kebaikan manusia dan
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
keuntungan yang dicari darinya. Sebagai ganti untuk mencapai
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
kebaikan, ia malah membawa bahaya bagi masyarakat. Keadilan
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
sosial menuntut bahwa harus ada ruang bagi seorang ahli hukum
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
dalam prinsip-prinsip penetapan hukum di mana ia dapat
Tarbiyah ....................................................................... 136
berpaling dari ketetapan-ketetapan hukum yang ditentukan dan
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
menerapkan hukum dengan memelihara kepentingan umum
dan kebaikan manusia. Dengan demikian istiḫsân merupakan
BAB IV
prinsip yang sangat berguna untuk menetapkan hukum bagi
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
masalah-masalah baru. Ia dapat digunakan dalam kasus-kasus
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
yang di mana tidak ditemukan jawaban hukumnya dalam
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
literatur hukum.
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Dari Pembahasan dapat disimpulkan bahwa qiyâs
di atas .....................................................................176
Aggregation)
pada mazhab-mazhab hukum awalSumber
2. Memaksimalkan masih beradaDaya Internaldalam tahap (Produksi
Abu Ishaq l-Syâthibî,Mandiri/Self-Production)
162
al-Muwâfaqât fî Ushûl al-Syarî’ah,...............................................186
juz IV (Beirut: Dar al-Fikr,
2000), hlm. 103.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


98 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
perkembangan. Ia dipergunakan dalam pengertian kesejajaran,
tubziHra’y naddan )TJ(penalaran
hayibraT hsecara aamaJ umum.emsimalKonsep sI acabm‘illat
eM tampaknya
.B
48 ...........mempunyai
.....................makna
.............yang
........jauh
)ITH ( aisluas
lebih enodaripada
dnI rirhaTyang dipahami
48 .........raoleh
tnagahli
nePhukumhaubeSyang :simlebih
alsI nterkemudian.
akareG acabm eM sebabnya
Itulah .1 istilah
69 ...........‘illat
.........tidak
..........ditemukan
...................dalam
. )TJ( htulisan-tulisan
ayibraT haamamereka. J .2 Kata-kata
111 .........seperti
.............bimanzilah
...................(setara),
.. aisenoka dn(seperti)
I rirhaT dan tubzmithal
iH .3(keserupaan)
digunakan untuk menunjukkan sifat kesederhanaan qiyâs ini
dan keluasan ruang lingkupnya. Jenis qiyâs yang sederhana III BABini
Nsecara
AGNAbertahap DNAP M ALAD Holeh
tersingkir ALW AD yang
qiyâs NADlebihHAM MU
sistematis logis
R I R H A T T U B Z I H N A D H A Y IB
dan ketat sejak masa Al-Syâfi’î. Istiḫsân merupakan betuk lain R A T H A A M AJ
121 .........dari
........qiyâs,
...........tetapi
...........tidak
.........seketat ............. AISENODNI
.............qiyâs.[]
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
631 ....................................................................... hayibraT
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2

VI BAB
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
671..................................................................... )noitagerggA
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU iv99
x
urugreP id kitiloP malsI nakareG Gerakan Islam Politik di Pergurua

haamaJ emsimalsI acabmeM .B B. Membaca Islamisme Jamaah T


........... )ITH( aisenodnI rirhaT BAB III Tahrir Indonesia (HTI) ...........
simalsI nakareG acabmeM .1 1. Membaca Gerakan Islamis
........ )TJ( hayibraT haamaJ .2 2. Jamaah Tarbiyah (JT) ........
... aisenodnI rirhaT tubziH .STRUKTUR
3 QIYÂS3. Hizbut Tahrir Indonesia ...
III BAB BAB III
LAD HALWAD NAD HAMMU UMMAH DAN DAWLAH DALA
IH NAD HAYIBRAT HAAMAJ JAMAAH TARBIYAH DAN HIZ
.................................. AISENODNI INDONESIA ..................................

U
reK haubeS :malsI hayilumuyS .A A. Syumuliyah Islam: Sebuah Ker
.......... emsimalsI isatnemelpmI nsur utama pembentuk qiyâs dalam
Imushûl al-fiqhIslamisme
plementasi atau ..........
d hammU pesnoK imahameM .B struktur pembentuknya ada empat, yaitu, Hukum asal,
B. Memahami Konsep Ummah d
................. hammU pcabang .1 asal (ashl) dan ‘illat. Mana
esnoK (far’), kala membahas
1. Konsep Ummah .................
struktur
.................. halwaD pesnoK .2qiyâs dalam ushûl al-fiqh ini, hukum asal tidak dibahas
2. Konsep Dawlah ..................
secara
halwaD nad hammU pesnoK .C khusus, cukup disertakan dengan pembahasan
C. Konsep Ummah ketiga
dan Dawlah d
unsur lainnya,
..................... ITH nad hayibraT karena tidak terlalu signifikan.
Tarbiyah dan HTI .....................
alad halwaD nad hammU .1 1. Ummah dan Dawlah dalam
A. Kasus Asal
............................... hayibraT Tarbiyah ...............................
alad halwaD nKasus ad hamasal mU merupakan
.2 2. Ummah
salah satu dari empat danunsurDawlah dalam
pembentuk qiyâs. Dalam bagian ini akan dibahas secara lebih
VI Bkasus
rinci syarat-syarat hukum AB BABasal. IV
AT HAAMAJ LA ISOS NA
Hukum KAREsangat
klasik G dipengaruhiGERAKAN SOSIALal-
oleh pemikiran JAMAAH TA
R MALAD AISENODNI RIRHAT TAHRIR INDONESIA DALAM RU
Sysyâfi’î, seperti telah ditunjukkan pada bab yang lalu. Al-Sysyâfi’î
amaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaa
mengecam semua bentuk penalaran yang tidak bersumber
D rebmuS naklupmugneM .1 1. Mengumpulkan Sumber Da
pada al-Qur’an, sunnah dan ijma’. Karena itu, ia menentang
.......................... )noitagerggA Aggregation) ..........................
pengguanaan ra’y dan Istihsan dalam penalaran hukum, karena
D rebmuS naklamiskameM .2 2. Memaksimalkan Sumber D
keduanya tidak ashli didasarkân pada landasan-landasan wahyu.
.... )noitcudorP-fleS/iridnaM Mandiri/Self-Production) ....
Al-Sysyâfi’î hanya membolehkan penggunaan qiyâs, karena ia

101
xvi
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
bersandar pada nash dan ijma’. Qiyâs yang memiliki dasar nash
atau ijma’,B.membawa
MembacahukumIslamisme tentangJamaah kasus serupa(JT)
Tarbiyah (cabang)
dan Hizbut
mendekati hukum
Tahrirkasus asal karena
Indonesia (HTI) ia diambil dari sumber asal.
..................................................... 84
Kasus asal karenanya
1. Membaca memegang
Gerakan peranan
Islamis: penting,
SebuahmeskipunPengantar......... 84
2. Jamaah
bukan fundamental, Tarbiyah
seperti (JT) ..................................................
sebab hukum (‘illat) dalam proses 96
3. Hizbut
qiyâs. Alasannya adalah Tahrir
bahwa Indonesia
hukum kasus ...........................................
asal (ḫukm ashl) 111
berlaku bagi kasus serupa berdasarkân adanya kesamaan antara
BAB IIIkarena kasus asal merupakan dasar qiyâs. Seseorang
keduanya,
bisa salahUMMAH DAN DAWLAH
dalam menentukan kesamaan, DALAM PANDANGAN
dan ketetapan yang
diterapkanJAMAAH
pada kasusTARBIYAH
serupa juga bisa DAN HIZBUT
salah. KarenaTAHRIR itu ahli fiqh
INDONESIA ..........................................................................
klasik banyak memperhatikan pada penetapan hukum kasus 121
A. Syumuliyah
asal. Namun Islam: Sebuah
terdapat perbedaan pendapat Kerangkadi antara Acuan merekabagi
Imkasus
tentang definisi plementasi
asal dan Islamisme
syarat-syarat..................................................
hukumnya. 121
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
Sulit untuk memastikan kapan istilah ashl digunakan oleh
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
ahli fiqh klasik. Hal ini disebabkan kurangnya literatur awal
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
tentang fiqh. Tetapi ada hal penting yang patut dicatat bahwa
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
al-Sysyâfi’î kadang-kadang menggunakan kata ashl dalam
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
pengertian ratio logis (alasan hukum) atau sebab hukum (‘illat).1
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Dalam tulisan-tulisan al-Sysyâfi’î ditemukan penggunaan kata
Tarbiyah ....................................................................... 136
ashl di berbagai tempat dalam pengertian kasus asal, yakni
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
dasar qiyâs. Ia membagi qiyâs ke dalam dua jenis. Jenis pertama
yaitu qiyâs (qiyâs ‘illat) di mana kasus serupa (cabang), yang
BAB IV
ketetapan hukumnya akan dicari, secara literal mengandung
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
arti kasus asal. Tidak terdapat perbedaan pendapat tentang
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
jenis yang pertama ini. Jenis yang kedua adalah qiyâs di mana
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
kasus cabang bisa jadi mempunyai sejumlah kasus yang sama
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
dengannya. Jenis qiyâs yang seperti ini diperdebatkan oleh para
Aggregation) .....................................................................176
ulama yang mempergunakan qiyâs.2
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
1
Al-Sysyâfi’î, Ikhtilâfu l-Ḫadits, dalam catatan pinggir Kitâbu l-Umm, (Kairo: Dar al-
Kutub al-Arabiyyah),Mandiri/Self-Production)
Vol VII, hlm. 320. ...............................................186
2
Al-Sysyâfi’î, al-Rrisâlah, (Beirut: Dar al-Fikr, 1939), hlm. 66.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


102 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Al-Sysyâfi’î menekankan bahwa qiyâs harus diambil
tubziHberdasarkân
nad )TJ( hayal-Qur’an, ibraT haam aJ emsdan
Sunnah imalijma’.
sI acabIammenyebut
eM .B ketiga
48 ...........sumber
...............ini
.....sebagai
..............ushûl
........ )atau
ITHsumber
( aisenodyang
nI rirberfungsi
haT sebagai
48 .........radasar
tnagnbagi eP hqiyâs.
aubeS3 :NamunsimalsI ntidakakareditemukan
G acabmeM .1 al-Sysyâfi’î
tulisan
69 ...........tentang
..............definisi
.............ashl.
.........Istilah
... )TJ(yang
hayidipakai
braT haoleh
amaal-Sysyâfi’î
J .2 adalah
111 .........maqis
............‘alaih.
...................... aisenodnI rirhaT tubziH .3
Abu Bakr al-Jassas (w. 950 M) menggunakan istilah ashl
untuk kasus asal dan menunjukkannya sebagai salah Isatu II Bunsur
AB
Npembentuk
AGNADNA P MA
qiyâs. 4 LAD HA LWAD NAD HAMMU
Tetapi ia tidak mendefinisikannya. Masalah
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
definisi mungkin baru muncul setelah itu. Ia membahas secara
121 .......................................................................... AISENODNI
rinci apa yang menjadi kasus asal untuk melakukan qiyâs dan
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
apa yang tidak. Pandangannya tentang keabsahan kasus ashl
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
akan dikemukakan pada paragraph berikut ini secara singkat.
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
Setiap hukum yang memenuhi standar yang memenuhi
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
persyaratan bagi penetapan hukum Syarî’ah dapat menjadi kasus
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
asal (ashl) bagi qiyâs, karena adanya bukti yang menunjukkan
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
adanya sebab (‘illat) di situ. Qiyâs dapat dilakukan berdasarkân
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
nash al-Qur’an, sunnah dan ijma’ dan ketetapan hukum yang
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
didasarkân pada hadits ahad. Ketetapan yang diambil melalui
631 ....................................................................... hayibraT
qiyâs juga dapat dijadikan dasar bagi qiyâs, meskipun hal
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
tersebut diperdebatkan oleh para ahli fiqh. Ia memberikan
contoh nikah bersyarat yang sah berdasarkân qiyâsVI BAatas
B
keabsahan penjualan bersyarat.5
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNU PUK Terlepas
GNIL Gdari NAUpenggunaannya
R MALAD AISEdalam I RIRHqiyâs,
NODNkontek AT Qadhi
671 ...... SN Abd U idal-Jabbar
hayibraTmemberikan
haamaJ ayaD empat
rebmmaknauS isasibagi
liboM ashl..A Pertama,
/isagejalan rgA( atau laisnesaluran
toP ayaD menuju
rebmusesuatu,
S naklupm seperti
ugneM al-Qur’an
.1 sebagai
671...........3. Al-Sysyâfi’î,
..................Ikhtilâf…,
..............hlm.
.......148.; ........... )nodengan
.......Bandingkan itageral-Sysyâfi’î,
ggA Al-Risalah, hlm.
iskudo479. rP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
4
Abu Bakar al-Jassas, Ushûl al-Jassas, (Kairo: Dar al-Kutub al-Misriyyah, 1964), hlm.
................................. )noitcudorP-fleS/iridnaM
681..............247.
Abu Bakar al-Jassas, Ushûl…, hlm. 248-250.
5

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 103
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
sumber asal bagi semua perintah (ashlu l-aḫkâm). Kedua,
hukum yangB. dengannya
Membaca Islamisme
kasus baru diungkapJamaah Tarbiyah (maqis ‘alaih),
(JT) dan danHizbut
ini merupakanTahrir
kasusIndonesia (HTI) .....................................................
asal bagi pengambilan qiyâs (ashlu l-qiyâs). 84
1. yang
Ketiga, sesuatu Membaca Gerakan
pengetahuan Islamis: Sebuah
tentangnya bergantung Pengantar
pada ......... 84
pengetahuan 2.pada Jamaah
yang Tarbiyah
lain. Al-Âmidî (JT) ..................................................
memberikan contoh 96
3. Hizbut
untuk ini dengan Tahrirtentang
pengetahuan Indonesia Tuhan ...........................................
dan Nabi, karena 111
pengetahuan tentang yang disebut terakhir bergantung pada
BAB III tentang yang pertama. Pengetahuan tentang Tuhan
pengetahuan
merupakan UMMAH
ashl bagi DAN DAWLAHtentang
pengetahuan DALAM PANDANGAN
Nabi. Keempat,
JAMAAH
sesuatu yang TARBIYAH
berdiri sendiri dan tidak DAN adaHIZBUT
sesuatu yang TAHRIRlain yang
INDONESIA ..........................................................................
bergantung padanya melalui qiyâs. Pada bagian ini al-Âmidî 121
memberikanA. Syumuliyah
contoh berupaIslam: emas Sebuahdan Kerangka
perak yang Acuan menjadibagi
kasus asal bagiIm plementasiriba,
pelarangan Islamisme
meskipun ..................................................
tidak ada sesuatupun 121
B. Memahami
yang tergantung Konsep6 Ummah dan Dawlah .................... 127
pada keduanya.
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Terjadi perbedaan pendapat ulama tentang definisi kasus
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
asal. Menurut para teolog, ashl berarti nash. Misalnya, ayat
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
al-Qur’an yang melarang minuman khamr atau hadits yang
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
melarang tukar menukar gandum dengan ukuran berat
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
yang tidak sama, merupakan kasus asal (ashl). Al-Syaukanî
Tarbiyah ....................................................................... 136
mendefinisikan ashl sebagai nash yang menunjukkan penentuan
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
ketetapan hukum dalam objek kesepakatan. Pendapat ini
dipegang oleh Qadi Abu Bakr al-Bâqilâni dan Mu’tazilah.
BAB IV
Alasannya adalah karena nash menjadi sandaran bagi yang lain
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
dan yang lain menyandar pada nash, karean itu nash disebut
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
ashl.7
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
Pendapat1.lain mengatakan kasus
Mengumpulkan Sumber asal Dayaberarti ketetapan
Potensial (Agregasi/
hukum yang ditunjuk oleh nash. Seperti tidak bolehnya minum
Aggregation) .....................................................................176
6
2. al-Iḫkâmu
Saifuddin al-Âmidî, Memaksimalkan Sumber
fi ushûli l-Aḫkâm, juz II Daya
(Beirut: Internal
Dar al-Fikr,(Produksi
2003),
hlm. 240.
7 Mandiri/Self-Production)
Muhammad al-Sysyaukâni, Irsyâdu l-Fuhûli ilâ Tahqîqi...............................................186
l-Haqqi min ‘ilmi l-Ushûl,
(Beirut: Dar al-Fikr, tt), hlm. 14-15.; Bandingkan dengan Wahbah Zuhaili, Ushûlu
l-Fiqh al-Islami, (Dar al- Fikr al-Mu’asir, 1986), hlm. 16-17.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


104 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
khamr dan larangan tukar-menukar jenis barang yang sama
tubziHdengan nad )TukuranJ( hayibryang aT hatidakamaJsama,emsim alsI aditunjukkan
yang cabmeM .Boleh nash
48 ...........masing-masing.
............................Pendapat
.............. )ini
ITdipegang
H( aisenooleh
dnI Abu
rirhaHusain
T al-Basri
48 .........radan
tnagFakhruddin
neP haubeS al-Râzî. :simalsI nUntukakareG acabmeM pandangan
mendukung .1 ini
69 ...........ditegaskan
...................bahwa
............ashl
........adalah
)TJ( hsesuatu
ayibraTdihamana
amaJsesuatu
.2 yang lain
111 .........bergantung
.....................kepadanya,
............. aisedannodpengetahuan
nI rirhaT tubztentang
iH .3 hal tersebut
sangat penting untuk mengetahui yang lainnya. Sifat seperti ini
dapat ditemukan dalam hukum yang ditunjuk oleh nash, III B AB
seperti
Nlarangan
AGNADminum NAP Mkhamr ALADdiHatas. ALW AD NA
Karena ituDiaHharus
AMMdisebut
U ashl.
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
Menurut al-Âmidî perbedaan pendapat seputar masalah ini
121 .......................................................................... AISENODNI
hanyalah perdebatan soal kata-kata (khilaf lafzi). Sesungguhnya,
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
hal itu sangat terkait dengan makna kata ashl itu sendiri. Ashl
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
berarti sesuatu yang menjadi landasan bagi yang lain. Karena
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
itu, Ketetapan hukum dapat menjadi ashl, karena hukum dalam
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
kasus cabang didasarkân padanya. Jika hukum merupakan
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
ashl dalam kasus pelarangan minum khamr, maka nash yang
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
dengannya hukum diketahui merupakan ashl bagi ashl yang lain
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
(ketetapan hukum). Atas dasar ini, dengan cara apapun hukum
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
tentang minum khamr diketahui, baik melalui Ijma’ atau lainnya,
631 ..............................................8......................... hayibraT
ia dapat menjadi ashl. Lebih jauh al-Âmidî berpendapat bahwa
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
objek hukum lebih tepat dianggap ashl, Karena baik ketetapan
hukum maupun nash menuntut keberadaannya, namun tidak
VI BAB
sebaliknya, karena objek tidak selalu memerlukan nash atau
TUBZIH NAD9 HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
hukum.
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SNU iSetelah d hayibmengemukakan
raT haamaJ ayapandangan D rebmuS iahli sasifiqh tentang
liboM .A definisi
/isageashl, rgA(berikut
laisnetoini P apembahasan
yaD rebmuSdiarahkan naklupmupada gneMsyarat-syarat
.1 yang
671...........ditetapkan
....................oleh
........para
.........ahli
.......fiqh
........bagi keabsahan
...... )noitagerggAketetapan hukum
iskud yangorP(terkandung
lanretnI ayadalam D rebmkasus uS naasal.
klamAbuiskamIshaq
eM al-Sysyirazî
.2 (w.
681...........8. ..Saifuddin
.............al-Âmidî, ....... )noitchlm.
.............Al-Iḫkâm…, udo10. rP-fleS/iridnaM
9
Ibid, hlm. 11.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 105
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
476 H/ 1076 M) menyebutkan enam syarat, al-Ghazâlî (w.505
H/1111 M) dan al-Âmidî
B. Membaca Islamisme (w. 63Jamaah
H/1231Tarbiyah M) memberikan(JT) dan Hizbut
delapan syarat, sedangkan
Tahrir IndonesiaIbn (HTI)Qudamah (w. 620 H/ 1220
..................................................... 84
M) menyebutkan hanya duaGerakan
1. Membaca syarat. Al- RrâziSebuah
Islamis: (w. 606Pengantar
H/ 1200 ......... 84
2. Jamaah
M) dan Ibn al-Hajib (w. Tarbiyah
626 H/ 1226 (JT) M) ..................................................
memberikan enam 96
3. Hizbut(w.685
syarat dan al-Baidhawi Tahrir H/ Indonesia
1285 M)...........................................
memberikan lima 111
syarat. Dengan berlalunya waktu, jumlah syarat ini menjadi
duaBAB IIIseperti diuraikan oleh al- Syaukanî (w.1250 h/1850
belas,
UMMAH
M). Terlihat DAN
bahwa para DAWLAH
ahli fiqh tidakDALAM sepakat tentangPANDANGAN jumlah
yang pastiJAMAAH TARBIYAHini,
mengenai syarat-syarat DAN HIZBUT
karena sebagian TAHRIR
syarat itu
INDONESIA ..........................................................................
dianggap primer sedangkan lainnya dianggap sekunder. Karena 121
A. Syumuliyah
itu perbedaan tersebut akanIslam: terusSebuah
terjadi Kerangka Acuan bagi
dalam keseluruhan
Imple
proses ini. Sulit mentasi
untuk dicapaiIslamisme
kesepakatan ..................................................
dalam penalaran 121
spekulatifB. Memahami
seperti ini. Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Dalam mendiskusikan syarat-syarat hukum kasus
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
asal ini, yang akan di jadikan acuan adalah syarat-syarat
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
yang dikemukakan oleh al-Âmidî. Karena syarat yang
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
dikemukakannya telah mencakup syarat yang dikemukakan
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
oleh ulama’ lainnya. Hanya perlu disampaikan keberatan-
Tarbiyah ....................................................................... 136
keberatan ulama’ lain atas syarat-syarat yang disampaikan oleh
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
al-Âmidî.
Pertama, ketetapan hukum, yang dapat diperluas ke kasus
BAB IV
cabang, harus berupa hukum Syarî’ah. Karena tujuan qiyâs
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
syar’î adalah menerapkan
TAHRIR INDONESIA ketetapan
DALAM hukumRUANG syara’ kepada UNS 175
LINGKUP
kasus cabang baik secaraSumber
A. Mobilisasi positif (itsbât)
Daya Jamaah maupunTarbiyah negatif (nafî).
di UNS ...... 176
Jika hukum kasus asal tidak berkaitan
1. Mengumpulkan Sumber dengan Dayahukum Potensial Syarî’ ah,
(Agregasi/
maka tujuan qiyâsAggre
tidakgation)
dapat terlaksana. Jika hukum kasus asal
.....................................................................176
bukan syar’î, 2.
tetapi inderawi (hissi)
Memaksimalkan atau rasional
Sumber Daya Internal (‘aqli )(Produksi
atau
bersifat kebahasaan, maka qiyâs tidak berlaku
Mandiri/Self-Production) dalam persoalan-
...............................................186

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


106 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
persoalan tersebut. Menurut para fuqaha’, qiyâs tidak berlaku
tubziHdalam
nad )T J( hayibraT haamrasional
masalah-masalah aJ emsim alsIinderawi.
dan acabmeM10 .B
48 ..................Selanjutnya,
......................salah
..........satu
... )IT H( aisperintah
syarat enodnI rhukum
irhaT yang mesti
48 .........raada
tnagadalah
neP hausebab beS :sihukum
malsI nabagi kareG acabmeM hukum
keberadaan .1 dalam
69 ...........Syarî’ah.
................Jika
........praktek
...............tertentu
)TJ( hayada
ibrasebelum
T haamaJdatangnya
.2 Islam
111 .........dan
........ia
.....terus
..........ada,
........tetapi
... aiseIslam
nodnItidak
rirhaTmenggunakannya
tubziH .3 dalam
bentuknya yang ashli atau telah dimodifikasi, praktek tersebut
tidak dapat dianggap sebagai perintah hukum syara’ III BA B
yang
Nsah.
AGN ADNA
Secara P MAia
teknis LAdisebut
D HALnafy WAD NAD H
al-ashl, AMM
yakni U
praktik yang
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
ditiadakan sejak awal oleh Syarî’ah. Kebiasaan atau hukum pra
121 .......................................................................... AISENODNI
Islam tersebut tidak dapat dijadikan ashl bagi qiyâs menurut
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
mayoritas ahli fiqh.
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
Kedua, hukum kasus asal haruslah hukum yang telah tetap,
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
tidak dinashakh oleh hukum lain, sehingga ia dapat diperluas
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
ke kasus yang lain.11 Jika hukum tersebut belum tetap, atau
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
telah dinashakh, ia tidak dapat diperluas kepada kasus yang
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
lain. Suatu hukum diperluas dari kasus asal ke kasus cabang
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
berdasarkân kualitas yang berperan sebagai penghubung
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
dan ini bergantung pada pemberi hukum (law giver). Ketika
631 ....................................................................... hayibraT
hukum ditetapkan tidak berdasarkân kualitas yang diakui oleh
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
Syarî’ah, ia tidak dapat dipertimbangkan. Al-Ghazâlî mengakui
syarat ini dengan mengatakan bahwa hukum yang diterapkanVI BAB
dalam kasus cabang merupakan
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG tambahan bagi hukum yang
571 SNUdiakui
PUKGdan NIL diterapkan
GNAUR MA dalam
LAD A kasus
ISENasal.
ODNIniI Rbergantung
IRHAT pada
pengakuan
671 ...... SN U id hayibkasus
raT haasal
amaoleh
J ayapemberi
D rebmuhukum.
S isasiliJika
boMia.A
dinashakh,
/isage10r Saifuddin
gA( laisnal-Âmidî,
etoP ayal-Iḫkâm…,
aD rebmu S n278.;
hlm. akluSebenarnya
pmugneM qiyâs.1juga terjadi dalam
671...........11.......................................................... )noitagerggA teolog dan filosof.
persoalan-persoalan rasional seperti yang dilakukan oleh para
Muhammad Hashim Kamali, Principles of Islamic Jurisprudence, (Cambridge: Islamic
iskudotexts rP(Society,
lanret1991),
nI ayhlm.aD 202-203.;
rebmuSbandingkan
naklamidengan
skamImran
eM Ahsan.2 Khan Nyazee,
Islamic Jurisprudence, (Islamabad: The International Institute of Islamic Thought,
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM
2000), hlm. 218.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 107
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
berarti pemberi hukum tidak mempertimbangkan kualitas
penghubung (washf jami’).
B. Membaca Jika sebab
Islamisme Jamaah perintah
Tarbiyah tidak(JT)diakui
dan Hizbut
oleh pemberiTahrir
hukum karena dinashakh,
Indonesia bagaimana ia dapat
(HTI) ..................................................... 84
diperluas ke kasus cabang?12Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
1. Membaca
2. Jamaah
Ketiga, hukum kasusTarbiyah (JT)didukung
asal harus ..................................................
oleh otoritas 96
hukum (dalîl 3. syara’)
Hizbutyang
Tahrir Indonesia
sah. Yang demikian ...........................................
itu karena 111
ketetapan hukum yang tidak didasarkân atau dibangun oleh
BAB III
otoritas hukum yang diakui, tidak dapat menjadi perintah
hukum yangUMMAH DAN
sah.13 Jika DAWLAH
perintah DALAM
ditetapkan olehPANDANGAN
otoritas akal
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
atau bahasa, hal itu tidak dapat dijadikan sebagai dasar TAHRIRperintah
INDONESIA .......................................................................... 121
hukum. Sumber perintah harus otoritas hukum atau wahyu.14
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Hukum yang diakui dan otoritas yang diwahyukan bagi
Implementasi Islamisme .................................................. 121
penetapan perintah hukum bisa jadi berupa teks al-Qur’an
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
atau Sunnah atau ijma’. Ketetapan hukum yang didasarkân
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
pada teks ada dua macam. Pertama, ketetapan-ketetapan
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
hukum yang sebab-sebabnya dapat dipikirkan, seperti larangan
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
minum khamar. Kedua, ketetapan-ketetapan hukum yang
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
sebab-sebabnya tidak dapat dipikirkan, seperti jumlah bilangan
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
raka’at dalam shalat dan jumlah hari puasa Ramadhân. Qiyâs
Tarbiyah ....................................................................... 136
tidak berlaku pada bagian yang disebut terakhir. Sedangkan
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
untuk bagian yang disebut pertama, dibagi ke dalam dua jenis.
Pertama,
BAB IV
ketetapan-ketetapan hukum yang sebab-sebabnya juga
ditemukan pada kasus cabang. Kedua, ketetapan- ketetapan
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
hukum yang sebab-sebabnya
TAHRIR INDONESIAtidak DALAM ditemukan
RUANGpada LINGKUP kasus UNS 175
cabang. Qiyâs tidak berlaku
A. Mobilisasi Sumber pada
Daya kategori
Jamaahterakhir,
Tarbiyahhanya di UNS ...... 176
berlaku untuk 1. kategori yang disebut
Mengumpulkan Sumber pertama. 15
Daya PotensialSebenarnya (Agregasi/
12 Aggre(Beirut:
Al-Ghazâlî, Syifâ’u l-Ghalil, gation)Dar.....................................................................176
al Fikr, 2003), hlm. 636.; Bandingkan dengan
2. Al-Iḫkâm…,
Saifuddin al-Âmidî, Memaksimalkanhlm. 278. Sumber Daya Internal (Produksi
13
Saifuddin al-Âmidî, al-Iḫkâm…, hlm. 278.
14 Mandiri/Self-Production)
Al-Ghazâlî, al-Mustasfa, 87.; Al-Ghazâlî, Syifâ’ al-Ghalil,...............................................186
hlm. 278.
15
Abu Ishaq al-Sysyirazî, Al-Luma’, (Kairo: Dar al-Kutub al-‘Arabiyyah, 1925), hlm. 42.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


108 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
kategori yang kedua ini merupakan persoalan yang
tubziHdiperselisihkan
nad )TJ( hayibdiantara
raT haamahli
aJ efiqh.
msimalsI acabmeM .B
48 ..................Mengenai
..................ijma’,
...........ia
....sama
.. )ITH ( aisendengan
sahnya odnI rirteks
haT(nash) untuk
48 .........ramenetapkan
tnagneP haub eS :simalsI nakareG ahukum.
ketentuan-ketentuan cabmeM Ketetapan
.1 yang
69 ...........ditentukan
.....................melalui
..............ijma’
.... )Tdibagi
J( hayiblagi
raT seperti
haamaJpembagian
.2 teks,
111 .........sebagaimana
.........................telah
......... ditunjukkan
aisenodnI rirhdiaTatas.tubzSebagian
iH .3 ahli fiqh
madzhab al-Sysyâfi’î berpendapat bahwa qiyâs tidak berlaku
pada ketetapan yang didasarkân pada ijma’ kecuali ada IIIotoritas
BAB
Nteks
AGNyang ADNmenjadiAP MALdasar AD Hijma’ ALWtersebut
AD NADdiketahui.
HAMMUTetapi al-
Sysyirazî
RIRHA (ahli
T TfiqhUBZSyâfi’îyyah)
IH NAD Hdan AYIal-Sam’ani
BRAT HAtidak AMAsependapat
J
121 .........dengan
...............pandangan
.....................ini.
.......Keduanya
...................berpendapat
... AISENODbahwa
NI ijma’
merupakan
igab naucA aotoritas kgnareKyang haubsah eS :m untuk
alsI hamenentukan
yilumuyS .A perintah
121 .........hukum,
...............sama
..........sepert
...........teks
..... em(nash).
simalsKarena
I isatneitu, pmIqiyâs berlaku
meljika
721 .........pada
..........perintah
. halwaDyang nad didasarkân
hammU pepada snoKteks, imahiaam
juga
eMberlaku
.B pada
721 .........perintah
................yang
.........didasarkân
....................pada
... haijma’ . pesnoK .1
16
mmU
031 ................Keempat,
.................kasus
...........asal
........tidak
...... hboleh
alwaDmerupakan
pesnoK .2turunan dari
haamaJkasus nagnasaladnayang P malain.lad hPerintah
alwaD nyang ad hmenjadi
ammU pkasusesnoKasal
.Cbagi kasus
631 .........cabang
..............harus
..........mandiri
...............dan
........memiliki
..... ITH nsebabad hayhukumnya
ibraT sendiri.
Ini merupakan pendapat yang dianut oleh mayoritas ahli fiqh.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
Tetapi para ahli fiqh Hambali mengakui keabsahan kasus asal
631 ....................................................................... hayibraT
yang didasarkân pada kasus asal yang lain. Alasannya adalah
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
bahwa sebab kasus asal dengan kasus cabang sama seperti yang
ditemukan dalan kasus asal yang telah diambil dari kasus asal
VI BAB
yang lain. Dengan demikian qiyâs atas kasus asal menengah
TUBZyang
IH NAdidasarkân
D HAYIBRA T HAsudah
yang AMAJ didasarkân
LAISOS NAKpadaAREG kasus lain
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIR 17HAT
dimaksudkan untuk memperluas proses qiyâs.
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
Al-Ghazâlî tidak membolehkan qiyâs berantai ini. Menurut
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
al-Ghazâlî, suatu ketetapan hukum, tegasnya, yang tidak
671..................................................................... )noitagerggA
didasarkân pada teks atau ijma’ tidak dapat diterima sebagai dasar
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681...........17.. .Ibid,
......hlm.
.......44.;
......Muhammad oitcudorPIrsyâd…,
al-Sysyaukâni, -fleS/irihlm.
dna179.
16
.............. )n M
Saifuddin al-Âmidî, al-Iḫkâm…, hlm. 279.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 109
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
bagi qiyâs, karena hal tersebut akan mengarah pada qiyâs karena
keserupaan B. saja. Ketetapan
Membaca hukum yang
Islamisme Jamaah diambil
Tarbiyahdari kasus
(JT) dan asalHizbut
bisa jadi menyerupai kasus cabang
Tahrir Indonesia (HTI) yang ketiga, dan yang ketiga
..................................................... 84
menyerupai yang keempat dan
1. Membaca yang keempat
Gerakan Islamis: menyerupai
Sebuah Pengantar yang ......... 84
2. Jamaah
kelima. Hasilnya Tarbiyah
adalah bahwa (JT)yang
kasus ..................................................
terakhir tidak lagi 96
3. Hizbut
menyerupai kasus Tahrir Indonesia
asal pertama. Perbandingannya, ...........................................
menurut al- 111
Ghazâlî, sama dengan seseorang yang mengambil batu kerikil
BAB
yang III yang kedua sama dengan yang pertama, kemudian
mencari
UMMAH
mencari yang DANdengan
ketiga sama DAWLAH yang DALAM
kedua, begitu PANDANGAN
seterusnya
hingga yangJAMAAH TARBIYAH
kesepuluh. Tetapi akhirnya DAN HIZBUT yang kesepuluh TAHRIR tidak
INDONESIA ..........................................................................
lagi sama dengan yang pertama dalam keseluruhan aspeknya. 121
A. Syumuliyah
Ini disebabkan Islam: Sebuah
karena peningkatan Kerangka
perbedaan yangAcuankecil pada bagi
Impleperbedaan
akhirnya menjadi mentasi Islamisme
yang besar ..................................................
antara yang pertama 121
dengan yang terakhir.18 Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
B. Memahami
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Kelima, hukum kasus asal tidak boleh menyimpang dari
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
aturan umum qiyâs. Hukum yang menyimpang dari aturan
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
umum qiyâs ada dua macam. Pertama, ketetapan hukum
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
yang sebabnya dapat dipahami. Kedua, ketetapan hukum yang
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
sejak awal dikembangkan oleh Syarî’ah dan tidak mempunyai
Tarbiyah ....................................................................... 136
kemiripan dengan apapun. Untuk yang disebut terakhir ini tidak
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
dapat dijadikan landasan qiyâs. Tidak penting apakah sebabnya
dapat dipahami, seperti mengqasr shalat selama perjalanan
BAB IV
dan mengusap sepatu (mashu l-khuff), ataukah sebabnya tidak
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
dapat dipahami, seperti adanya denda (diyat) yang harus
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
dibayar sebagai sanksi pembunuhan. Untuk yang disebut
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
pertama terbagi menjadi dua bagian. Pertama, pengecualian
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
dari ketetapan umum, seperti keabsahan kesaksian seorang
Aggregation) .....................................................................176
saksi tunggal. Nabi membolehkan, sebagai kasus khusus,
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
Al-Ghazâlî,
18
Mandiri/Self-Production)
al-Mustasfa…, ...............................................186
hlm. 187.; Al-Ghazâlî, Syifâ’ al-Ghalil…., hlm. 636.;
Bandingkan dengan Muhammad Hasyim Kamali, Principles…, hlm. 201.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


110 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
menerima kesaksian Ibn Khuzaimah sebagai saksi standar,
tubziHmeskipun
nad )TJ( kesaksian
hayibraT hstandar aamaJ emensyaratkan
msimalsI acabduameM .B laki-laki
orang
48 ...........atau
.........seorang
..............laki-laki
...............dan
.... )Idua
TH(orang
aisenwanita.
odnI rirKedua,
haT ketetapan
48 .........rahukum
tnagnePyang haubsebabnya
eS :simalstidak I nakadapat
reG adiketahui
cabmeM sejak.1 awal. Ini
69 ...........dapat
............dicontohkan
.......................dengan
.... )TJ( hjumlah
ayibraTraka’at
haamadalam
J .2 shalat dan
111 .........standar
..............jumlah
.............emas
....... adan
isenperak
odnI ryang
irhaTwajib
tubzidizakati.
H .3 Ini bukan
kasus pengecualian, tetapi melakukan qiyâs dengan kasus-kasus
tersebut adalah tidak sah.19 III BAB
NAGAl-Ghazâlî
NADNAP M ALAD HAsyarat
membahas LWAD NADasal
kasus HAini
MM U
secara rinci.
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
Aturan umum tentang qiyâs mengatakan bahwa ketetapan
121 .......................................................................... AISENODNI
hukum yang dikecualikan atau dikeluarkân dari aturan umum
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
qiyâs tidak dapat diperluas secara analogis. Prinsip ini dibagi
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
kedalam empat sub bagian sebagai berikut:
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
a) Kasus khusus yang sebab pengecualiannya tidak dapat
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
dipahami, tidak dapat menjadi kasus asal bagi qiyâs.
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
Alasannya adalah hakekat pengecualian hukum bagi situasi
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
tertentu ditetapkan oleh nash. Qiyâs, di sisi lain, menghapus
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
ketetapan hukum pengecualian yang ditetapkan oleh nash.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
Padahal qiyâs tidak dapat menghapus nash, karena nash
631 ....................................................................... hayibraT
menunjukkan kekhususan, sedangkan qiyâs menunjukkan
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
keumuman. Beberapa contoh dapat dikemukakan di sini
untuk menjelaskan pernyataan di atas. VI BAB
TUBZ IH N Nabi
AD H dibolehkan
AYIBRAT Hmemiliki AAMAJ LA sembilan
ISOS NAK istri,
AREsedangkan
G
571 SNU PUK ketetapan
GNIL GNumum, AUR MAmenurut LAD AISE ketentuan
NODNI RAlqur’an,
IRHAT hanya
671 ...... SNU iempat d hayiistribraTyang haam diperbolehkan
aJ ayaD rebmsekaligus. Beliau
uS isasiliboM .A dibolehkan
/isagergAmenikahi( laisnetoPwanita ayaD rtanpa ebmumenentukan
S naklupmugmaharnyaneM .1 jika wanita
671..................tersebut
...............menawarkân
........................diri
.......kepadanya
..... )noitagersecara
ggA suka rela. Nabi
iskudorPmembenarkân,
( lanretnI ayaD sebagai rebmuS kasus naklam khusus
iskamesebagaimana
M .2 telah
681..................disebutkan
.....................sebelumnya,
........ )noitcudkesaksian
orP-fleS/irIbn idnaKhuzaimah
M sendiri
19
Saifuddin al-Âmidî, al-Iḫkâm…, hlm. 282.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 111
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
sebagai ganti dua orang saksi laki-laki. Kasus-kasus ini tidak
dapat B. Membaca
menjadi Islamisme
asal bagi qiyâs karena Jamaah Tarbiyah
ketetapan umum(JT) tidak
dan Hizbut
Tahrir
hilang dari Indonesia
kasus-kasus (HTI) .....................................................
pengecualian tersebut. Ketetapan- 84
ketetapan1.umum
Membaca
tetap Gerakan
ada. Ketetapan Islamis: Sebuah Pengantar
pengecualian yang ......... 84
diberikan2.bagi
Jamaah
situasiTarbiyah
tertentu atau (JT)orang..................................................
tertentu dan tidak 96
3. Hizbut
bersifat umum Tahrir Indonesia
kadang-kadang diketahui ...........................................
alasannya dan 111
kadang-kadang hanya spekulatif. Contoh lainnya adalah
BAB IIIorang-orang yang terbunuh pada perang Uhud. Nabi
kasus
UMMAH
diriwayatkan DAN DAWLAH
mengatakan: DALAMmereka
Kuburkanlah PANDANGAN dengan
JAMAAH
luka dan TARBIYAH
bekas darah mereka.DAN Abu HIZBUT TAHRIR
Hanifah berpendapat
INDONESIA ..........................................................................
bahwa kasus tersebut merupakan pengecualian dan 121
tidak A. Syumuliyah
dapat Islam: Karena
digeneralisasi. Sebuah itu, Kerangka
ketetapan Acuan umum bagi
memandikanImplejenazah
mentasi Islamisme
juga berlaku ..................................................
bagi para syuhada’ 121
yang B. Memahami
lainnya. AlasannyaKonsep adalahUmmah dan Dawlah
ungkapan Nabi di ....................
atas 127
merupakan 1. Konsep Ummahdan
pengecualian, .........................................................
ketetapannya bisa jadi 127
khusus buat mereka,Dawlah
2. Konsep dan Nabi ..........................................................
mungkin telah mengenal 130
betul C.
keikhlasan Ummah tetapi
Konsep mereka, dan Dawlah dalam Pandangan
selain mereka tidak tidakJamaah
ada yang Tarbiyah dan HTI
dapat diketahui. 20 ............................................................. 136

1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah


Contoh lain lagi, yaitu seorang Badui yang melakukan
Tarbiyah ....................................................................... 136
hubungan seksual dengan istrinya di siang hari bulan
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
Ramadhan. Nabi dibawakan sekeranjang kurma untuk
dibagikan kepada fakir miskin sebagai pembayar kaffarat.
BAB IV
Tetapi karena orang itu sendiri miskin, Nabi membolehkan
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
kurma itu digunakan untuk menafkahi keluarganya.
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
Lebih jauh Nabi membebaskan orang tersebut dari denda
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
puasa karena pelanggarannya dan membebaskan orang
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
tersebut dari denda memberi makan orang miskin, karena
Aggregation) .....................................................................176
dirinya sendiri miskin. Tentang kasus ini, mayoritas
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
20
Ahmad Hasan, Analogical Reasoning in Islamic Jurisprudence, (Delhi: Adam
Mandiri/Self-Production)
Publishers and Distributors, ...............................................186
1994), hlm. 300.; Yassin Dutton, The Origins of Islamic
Law, (Great Britain: Curzon Press, 1999), hlm. 174.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


112 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
ahli fiqh berpendapat bahwa kasus ini merupakan kasus
tubziH nadpengecualian
)TJ( hayibraT danhaatidak
maJ edapat
msimdigeneralisir
alsI acabmeMmelalui
.B qiyâs.
48 ..................Jika
........digeneralisasi,
.........................ini
.. )Idapat
TH( aditerapkan
isenodnI ripada
rhaT kasus zhihâr,
48 .........ratnadan gnePsejumlah
haubeS :sidenda malsI nlainnya.
akareG acKarena
abmeM itu,.1 lebih tepat
69 ..................menganggapnya
...............................sebagai
. )TJ( hakasus
yibraTkhusus
haamaJdibanding
.2 harus
111 ................menjadikannya
........................... asebagai
isenodnkasus
I rirhaumum.
T tubziH .3
Namun sebagian
ulama’ menegaskan bahwa kasus orang Badui tersebut
dapat dijadikan contoh bagi orang yang sama keadaannya III BAB
NAGdenganNADNA P MABadui
orang LAD tersebut,
HALWAyaitu D NAdalan
D HAhal
MMkemiskinan
U
Rdan
IRHdalanAT TUhal BZItidak
H NAkuasa D HAY IB R A T H A
menahan nafsu.A M21AJ

121 .......................................................................... AISENODNI


b) Ketetapan hukum pengecualian yang sebab pengecualiannya
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
dapat dipahami dapat dipeluas ke kasus-kasus serupa. Misalnya
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
pertukaran kurma kering dengan dengan kurma yang
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
masih dipohon diperbolehkan menurut satu hadits Nabi.
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
Tapi ini merupakan kasus khusus yang diperbolehkan bagi
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
kepentingan umum. Sebagai ketetapan umum, pertukaran
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
buah yang kering dengan buah yang masih dipohon tidaklah
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
diperbolehkan. Transaksi semacam ini dianggap sebagai riba.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
Ketentuan pertukaran buah kering dengan buah basah ini
631 ....................................................................... hayibraT
dapat pula diterapkan pada pertukaran anggur yang masih
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
segar dengan anggur kering karena sebabnya sama. Jika
sebabnya tidak sama, tidak boleh ada qiyâs antara keduanya.
VI BAB
Misalnya sebuah hadits mengatakan jika air kencing bayi laki-
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
laki mengenai pakaian, ia harus dibersihkan cukup dengan
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
percikan air. Sebaliknya, jika pakaian dikenai kencing bayi
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
perempuan, ia harus dicuci dengan air. Karena sebab yang
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
tidak sama, ketetapan ini tidak dapat diterapkan pada bayi
671..................................................................... )noitagerggA
binatang jantan dan betina.22
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681...........21.. .Hasyim
...........Kamali, ............of)nIslamic
..........Priciples oitcuJurisprudence,
dorP-fleS/i(Cambridge:
ridnaM Islamic texts society,
1991), hlm. 150.
Ahmad Hasan, Analogical…, hlm. 310.
22

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 113
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Menurut sebuah hadits, jika seseorang makan atau minum
karenaB.lupa ketika berpuasa,
Membaca Islamisme puasanya
Jamaahtidak batal.(JT)
Tarbiyah Menurutdan Hizbut
Abu Hanifah,
Tahrirhadits ini mengandung
Indonesia ketetapan hukum
(HTI) ..................................................... 84
pengecualian yang tidak
1. Membaca dapat menjadi
Gerakan Islamis: Sebuahdasar bagi qiyâs ......... 84
Pengantar
2. Jamaah
atas kasus-kasus Tarbiyah
berikut. (JT) ..................................................
Seseorang yang berbicara ketika 96
3. Hizbut
shalat karena Tahriryang
lupa, orang Indonesia
dipaksa, ...........................................
atau orang yang 111
meminum air karena lupa ketika membersihkan mulut
BAB III puasa. Kondisi lupa ketika melakukan tindakan-
ketika
UMMAH
tindakan DAN
ini tidak DAWLAH
dapat disamakan DALAM dengan PANDANGAN
kelupaan
orangJAMAAH TARBIYAH
yang berpuasa. TetapiDAN HIZBUT TAHRIR
jika seseorang melakukan
INDONESIA ..........................................................................
hubungan seksual karena lupa pada saat berpuasa, ia dapat 121
A. Syumuliyah
disamakan Islam: Sebuah
dengan kelupaan orang yang Kerangkaberpuasa Acuan denganbagi
Implementasi
makan melalui Islamisme
qiyâs. Menurut ..................................................
al-Sysyâfi’î, analogi lupa 121
B. Memahami
saat berpuasa Konsep Ummah
dapat diperluas ke seseorang dan Dawlah
yang berbicara .................... 127
1. Konsep
ketika shalat merupakan Ummah keputusan.........................................................
yang kurang hati-hati, 127
demikian2.pula pada Dawlah
Konsep seseorang ..........................................................
yang dipaksa makan saat 130
berpuasa, atau keUmmah
C. Konsep seseorang danyang Dawlahminum dalam air Pandangan
karena alpaJamaah
Tarbiyah dan HTI
ketika membersihkan mulut..............................................................
Alasannya adalah puasa 136
merupakan Ummah
1. salah satudan Dawlahyang
perintah dalam Pandangan
mempunyai Jamaah
sebab-
Tarbiyah
sebab yang berdiri .......................................................................
sendiri. 23 136
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
c) Ketetapan hukum yang sebabnya tidak dapat dipahami,
tidak dapat menjadi dasar bagi qiyâs. Jika seseorang
BAB IV
tidak memahami sebab hukum, bagaimana ia dapat
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
memperluasnya ke kasus cabang? Mengenai jumlah
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
bilangan raka’at shalat dan ukuran-ukuran jumlah zakat
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
yang telah ditetapkan, sebagaimana telah disebutkan
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
sebelumnya, dapat dijadikan contoh kembali untuk poin
Aggregation) .....................................................................176
ini.
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
23
Yassin Dutton, h. TheMandiri/Self-Production) ...............................................186
Origins…, hlm. 172.; Ahmad Hasan, Analogical…, hlm. 302.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


114 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
d) Ketetapan hukum yang tidak mempunyai kasus cabang,
tubziH nadmeskipun )TJ( hayisebabnya
braT haam aJ emdipahami,
dapat simalsI acatidakbmeM .B menjadi
dapat
48 ..................kasus
...........asal.
.........Alasannya
............... )IT H( aisebahwa
adalah nodnI kasus
rirhaTcabang tidak
48 .........ratnaditemukan
gneP haubedi S :sluar
imalkasus
sI nakyang areG ada acabdalam
meM teks .1 atau ijma’.
69 ..................Lebih
............lanjut
............yang
........ )menghalangi
TJ( hayibraT hkasus-kasusaamaJ .2 itu untuk
111 ................dianalogikan
.........................adalah
.. aiseno dnI rirhasebab
ketidaan T tubzdalam
iH .3 kasus-kasus
yang tidak diungkap oleh teks. Ketetapan- ketetapan
dalam teks tersebut mempunyai sebab yang tidak III Bdapat
AB
NAGdiungkap
NADNAP (‘illat MALA D HALWA
qâshirah). D NADcontoh
Sebagai HAMM U
mengqashar
Rshalat
IRHAT T U B Z I H N A D H A Y
ketika dalam perjalanan, mengusap sepatu I B R AT H A A M A J (mashu
121 ................l-khuff),
................dibolehkannya
.............................makan AISENOdalam
.............bangkai DNI kondisi
igabseseorang
naucA akgakan nareKmati haubkerena
eS :malslapar. I hayiluSemua
muyS .hukumA ini
121 ................mempunyai
......................sumber
............ eyang
msimberbeda.
alsI isatnKarena
emelpmitu I tidak dapat
.... halwaDbahwa
721 ................dikatakan nad hsebagian
ammU pehukum-hukumsnoK imahametersebut M .B adalah
721 ................pengecualian. .............. hammasing-masing
...........................Sebenarnya, mU pesnoK .1 hukum ini
031 ................mempunyai
......................sebabnya ... halwyang
.................sendiri aD petidak
snoKditemukan
.2 dalan
haamaJ nagkasus-kasus
nadnaP malalain. d halw a D n a d h a m m U p e
Al-Ghazâlî memberikan penjelasan sno K . C
631 ................untuk
............kasus-kasus
.....................ini.
......Mengusap
...... ITH nasepatu d hayibdiizinkan,
raT karena
haamakesulitan
J nagnadnmelepas aP malasepatu. d halwaSementara
D nad hamada mUkebutuhan
.1 untuk
631 ................terus
..........menerus
................memakai
................sepatu
............tersebut.
. hayibraTKarena itu sorban
451 ..........ITHdan nagkaus
nadnakaki P matidak lad hadapatlwaD ndisamakan
ad hammU dengan .2 sepatu
melalui qiyâs. Demikian pula, tidak ada jenis kesulitan yang
secara analogis dapat diqiyâskan dengan kesulitan VI BA B
yang
TUBZIH N AD HAketika
dialami YIBRAmelakukan
T HAAMAJperjalanan. LAISOS NAAlasannyaKAREG adalah
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
bahwa kesulitan itu tidak sama dalam hal sebabnya. Sakit
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
misalnya, masih mengharuskan pelaksanaan shalat secara
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
sempurna dan bukan dengan mengqasar shalat seperti
671..................................................................... )noitagerggA
yang terjadi dalam perjalanan. Seseorang yang sakit boleh
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
melaksanakan shalat dengan cara duduk, sebagai ganti
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM
berdiri. Semua itu tidak dapat dijadikan sebagai kasus asal

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 115
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
untuk menjadi landasan qiyâs karena kasus-kasus tersebut
B. Membaca
tidak mempunyai Islamisme
sebab Jamaah
yang sama padaTarbiyah (JT) dan24Hizbut
kasus cabangnya.
Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
Menurut al-Syaukanî, syarat-syarat ini telah dikemukakan
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
oleh Fakhruddin al-Rrâzî, al-Âmidî dan Ibnu l-Hâjib. Tetapi
2. Jamaah Tarbiyah (JT) .................................................. 96
menurut Ibn Burhan, bahwa sebagian fuqaha’ Syâfi’îyyah
3. Hizbut Tahrir Indonesia ........................................... 111
membolehkan penggunaan qiyâs bagi kasus-kasus yang
menyimpang dari aturan umum qiyâs. Fuqaha’ Hanafiyyah
BAB III
secara umum tidak membolehkan generalisasi hukum-hukum
UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
seperti ituJAMAAH
karena menyimpang
TARBIYAHdari DAN aturanHIZBUTumumTAHRIR qiyâs, yakni
kasus-kasus hukum pengecualian.
INDONESIA
25
.......................................................................... 121
Keenam,
A. ketetapan
Syumuliyahhukum
Islam:kasus
Sebuah asalKerangka
harus didukung Acuan oleh bagi
ijma’. KarenaImjika kasus asal
plementasi dalam dirinya
Islamisme diperdebatkan,
.................................................. 121
maka ia pertama-tama
B. Memahami harus
Konsepditetapkan,
Ummah baru
dankemudian dapat
Dawlah .................... 127
diperluas ke kasus-kasus
1. Konsep lain.
Ummah Menurut sebagian fuqaha’, kasus
......................................................... 127
asal yang diperdebatkan
2. Konsep Dawlahboleh..........................................................
untuk diqiyâskan, karena 130
qiyâs sendiri tidak mensyaratkan
C. Konsep Ummah dan Dawlah kesepakatan dalammenyeluruh
Pandangan Jamaah
atas kesimpulannya,
Tarbiyahdan
danitu
HTIberarti juga tidak mensyaratkan
............................................................. 136
kesepakatan dalam unsur-unsurnya.
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Ketujuh, Jika Tarbiyah
kasus asal.......................................................................
mengandung qiyâs majemuk (qiyâs 136
2. Ummah
murakkab), maka dan Dawlah
qiyâs tidak sah. Qiyâs dalam Pandangan
murakkab berarti HTI..........
di 154
mana ketetapan hukum kasus asal tidak ditetapkan oleh nash
BAB
atau IVmasyarakat. Qiyâs murakkab ini dapat dibagi ke dalam
ijma’
GERAKAN
dua kategori: majemukSOSIAL
dalam kasusJAMAAH TARBIYAH
asal (murakkab DANdan
al-ashl) HIZBUT
majemuk TAHRIR INDONESIA
dalam kualitas (murakkab DALAM RUANG
al-washf). LINGKUP UNS 175
Kemajemukan
kasus asalA. Mobilisasi
berarti Sumber
penentang menolakDaya‘illatJamaah yangTarbiyah
dipergunakan di UNS ...... 176
oleh pengguna 1. qiyâs.
Mengumpulkan
Penentang Sumber mungkinDaya Potensial
keberatan (Agregasi/
dengan
Aggre
keabsahan ‘illat dan gation) .....................................................................176
menegaskan ‘illat yang lain yang dianggap
2. Memaksimalkan
sebagai sebab yang sebenarnya yang Sumber Daya Internal
mendasari (Produksi
ketetapan
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
24
Al-Ghazâlî, al-Mustasfa…, hlm. 88-89.
25
Muhammad al-Sysyaukâni, Irsyâdu l-Fuḫûl…, hlm. 181.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


116 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
hukum. Misalnya, pengguna qiyâs menegaskan bahwa orang
tubziHyang nad )merdeka
TJ( hayibharus raT haadihukummaJ emsim alsI acajika
qishâsh bmeM .B
ia membunuh
48 ...........seorang
...............budak,
.............sebagaimana
.............. )ITHia( juga aisendibunuh
odnI rirhjika
aT membunuh
48 .........ramukatab
tnagneP h aubeS :yang
(budak simalmembayar
sI nakareG kemerdekaannya).
acabmeM .1 Dalam
69 ...........contoh
...............ini,
........mukatab
................ )adalah
TJ( hayikasus braT hasalaamayang
J .2 hukumnya
111 .........diperluas
.................ke
.....budak
............oleh
aisepengguna
nodnI rirhqiyâs. aT tubTetapi
ziH .penting
3 untuk
diingatkan bahwa kasus asal, dalam hal ini mukatab, persoalan
yang diperdebatkan oleh ahli fiqh. Contoh hukum IIItentang
BAB
Nmukatab
AGNADyang NAP diberikan
MALAD H ALW
oleh AD NAD qiyâs
pendukung HAMtersebut
MU tidak
R I R H A T T U B Z I H N A D H
ditetapkan oleh nash maupun ijma’. Analogi antara budak A Y IB R AT H A A M AJ
121 .........dan
.........mukatab
................sebagaimana ................ A
........................dipahami ISEN
oleh ODNI
pendukung qiyâs
iditolak
gab nauoleh cA akpenentangnya.
gnareK haubeSPenentang :malsI hayiberpendapat
lumuyS .A bahwa
121 .........mukatab
.................bukanlah
..................budak
...... emsepenuhnya,
simalsI isatneseperti melpmIbudak-budak
721 .........yang .. halwaD
.........dimiliki oleh d hammUYang
natuannya. pesndiperdebatkan
oK imahameM .B apakah
adalah
721 .........mukatab
..................milik
............tuannya .. hammkegagalannya
................karena U pesnoK .1 memenuhi
031 .........kontraknya
.......................ataukah
................milik halwaD pesnsetelah
.......... pewarisnya oK .2 membayar
haamaJharga nagnakontrak. lad halwaD nad
dnaP maKetidakpastian hammU
pemilik pesnoK al-mustahiq)
(jahalaḫu .C
631 .........untuk
.............menuntut
...................hukum
..............qishâsh
...... ITH baginad hpembunuh
ayibraT mukatab
haamerupakan
maJ nagnadsebab naP mayang lad hmenghalanginya
alwaD nad hammU . 1
dianggap sebagai
631 ....................................................................... hayibraT
kasus asal bagi budak. Tetapi dalam kasus pembunuhan budak,
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
tidak ada kepastian pemilikan. Singkatnya, dalam pandangan
penentang qiyâs, sebab yang dikemukakan pendukung qiyâs
tidak ditemukan dalam kasus cabang. Karena itu qiyâsVtidak I BAB
sah
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
karena tertolaknya hukum kasus asal maupun karena ketiadaan
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT 26
kesamaan antara sebab kasus asal dengan kasus cabang.
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
Sebagai tanda bahwa suatu qiyâs adalah majemuk
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
(murakkab) adalah bahwa sebab asal diperdebatkan oleh
671..................................................................... )noitagerggA
pengguna qiyâs. Sebagian mereka berpendapat bahwa sebab
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
yang mereka tegaskan diambil dari hukum kasus asal. Sementara
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM
Muhammad al-Sysyaukâni, Irsyâd…, hlm. 183.
26

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 117
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
penentangnya beranggapan bahwa hukum kasus asal telah
ditetapkanB.oleh sebab lain
Membaca yang berbeda
Islamisme dariTarbiyah
Jamaah yang dikemukakan
(JT) dan Hizbut
oleh pengguna qiyâs.Indonesia
Tahrir Karena masing-masing kelompok yang
(HTI) ..................................................... 84
berpendapat mempunyai
1. Membaca pandangannya sendiri
Gerakan Islamis: Sebuahtentang sebab ......... 84
Pengantar
2. Jamaah
kasus asal, karena Tarbiyah
itu ia menjadi (JT) ..................................................
majemuk. 27 96
3. Hizbut
Qiyâs murakkab Tahrir
dalam halIndonesia
kualitas (washf) ...........................................
berarti qiyâs 111
di mana kualitas hukum kasus asal diperdebatkan. Dengan
BAB
kata IIIyang diperdebatkan adalah apakah sebab hukum
lain,
kasus asalUMMAH DAN DAWLAH
yang ditegaskan oleh pengguna DALAM qiyâsPANDANGAN
ditemukan
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
atau tidak. Misalnya, pengguna qiyâs mengatakan bahwa TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
seseorang menceraikan wanita, katakanlah Aminah, dengan
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
mengatakan: Saya akan menceraikan Aminah jika saya
Implementasi Islamisme .................................................. 121
menikahinya. Menurut Ulama’ Hanafiyyah, jenis perceraian
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
seperti ini sah karena ia merupakan perceraian bersyarat atau
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
tertunda. Penentang berpendapat bahwa sebab dalam kasus
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
asal tidak ada karena adanya persyaratan dan penundaan.
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Aminah yang ia ceraikan belum menjadi istrinya. Bagaimana
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
perceraian bisa sah? Perceraian merupakan realisasi langsung
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
jika Aminah adalah istrinya. Dalam kasus ini, hal tersebut
Tarbiyah ....................................................................... 136
tidak terjadi. Lebih jauh para penentang mengatakan bahwa
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
andaikata perceraian bersyarat diakui, qiyâs tetap tidak sah,
karena perceraian bersyarat seperti itu tidak ditetapkan oleh
BAB IV
nash atau ijma’. Ini disebut qiyâs murakkab dari kualitasnya,
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
karena kualitasnya yang diperdebatkan. Jika pengguna qiyâs
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
adalah seorang mujtahid dan ia mempunyai dalîl yang otoritatif
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
untuk mendukung kasus asal selain nash dan ijma’, maka qiyâs
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
tersebut sah, karena bisa jadi kasus asal ditetapkan berdasarkân
Aggregation) .....................................................................176
ijtihadnya. Jika ia tidak mempunyai dalîl seperti itu, maka qiyâs
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
tidak sah. Demikian pula jika penentang qiyâs tersebut seorang
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Ahmad Hasan, Analogical…, hlm. 270.
27

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


118 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
mujtahid dan kesalahan dalîl yang menjadi dasar penetapan
tubziHkasus nad )T J( hadalah
asal ayibraTpendapatnya,
haamaJ emsimmaka alsI acia
abdapat
meM menentang
.B
48 ...........keabsahan
....................kasus
..........asal
.......tersebut.
..... )ITH(Tetapi
aisenojika
dnItidak
rirhasampai
T derajat
48 .........ramujtahid
tnagneP hiaautidak beS :sidiperbolehkan
malsI nakareG amembatalkan
cabmeM .1 kasus asal,
69 ...........karena
.............kapasitasnya
.......................tidak
... )TJcukup
( hayibuntuk
raT haitu.
am28aJ .2
111 ................Kedelapan,
....................dalîl
....... yang
aiseno dnI rirhdasar
menjadi aT tubpenetapan
ziH .3 kasus asal
tidak boleh mengandung atau menunjukkan kasus cabang. Jika
kasus cabang juga ditetapkan oleh otoritas yang sama III dengan
BAB
Nkasus
AGNA DNkasus
asal, AP McabangALAD tidak HALW lagiAD NAD
dapat HAMkasus
disebut MU cabang,
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
tetapi menjadi kasus asal. Dengan demikian menunjukkan
121 .......................................................................... AISENODNI
kesamaan antara keduanya menjadi tidak bermakna. Atau
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
menjadikan salah satu dari keduanya sebagai asal bagi yang lain,
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI 29
ini membuat tidak ada perbedaan antara keduanya.
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
Contoh untuk ini misalnya, sebuah hadits Nabi mengatakan:
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
Janganlah kamu menjual tepung dengan tepung kecuali
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
pembayarannya dilakukan dengan tunai, dan juallah berat yang
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
sama, dengan yang sama. Tepung meliputi tepung gandum dan
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
tepung jagung. Menerapkan hukum barter terhadap keduanya
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
berdasarkân kesamaan antara keduanya, tidaklah sah. Kedua
631 ....................................................................... hayibraT
kasus tersebut telah diungkap oleh nash secara langsung. Ini
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
berarti menggunakan qiyâs dengan perintah yang didasarkân
pada nash dan memperluasnya juga pada kasus yangVditunjuk
I BAB
oleh nash.30
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNU PUK Kesembilan,
GNIL GNAsebab UR Mketetapan
ALAD AIShukum ENODN kasus
I RIRasal
HAharus
T pasti
671 ...... SN dan U idtidakhayibambigu.
raT haam Alasannya
aJ ayaD rebadalah muS isbahwa
asiliboMkasus
.A cabang
/isageyang rgA(diungkaplaisnetoP oleh ayaDhukum rebmuSkasus naklu asal
pmberdasarkân
ugneM .1 sebab yang
671...........28.. Muhammad
...................al-Sysyaukâni,
.....................Irsyâd…, .... )n180.;
............hlm. oitagAdhuddin
erggA al-iji, Syarḫ…, hlm.
iskudo357-358.; rP( lanSaifuddin
retnI ayal-Âmidî,
aD rebal-Iḫkâm…,
muS naklhlm. ami276.
skameM .2
681...........30.. .Saifuddin
29
.............al-Âmidî, ....... )noitchlm.
.............al-Iḫkâm…, udo286-287.
rP-fleS/iridnaM
Adhuddin al-Iji, Syarḫ…, hlm. 360.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 119
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
sama antara kedua kasus tersebut. Karena itu seseorang harus
mengetahui B. dengan
Membaca pastiIslamisme Jamaah
bahwa hukum kasus Tarbiyah (JT) dan Hizbut
asal berdasarkân
Tahrir hal
sebab akibat. Dalam Indonesia
hukum (HTI) .....................................................
yang tidak berdasar pada sebab- 84
1. Membaca
akibat, qiyâs dianggap tidakGerakan Islamis:
sah. Karena Sebuahkeharusan
itu menjadi Pengantar......... 84
bahwa sebab 2. Jamaah
yang menjadiTarbiyah (JT) qiyâs
dasar bagi ..................................................
harus jelas, pasti 96
3. Hizbut Tahrir Indonesia ........................................... 111
dan tidak ambigu. 31

Terjadi perbedaan pendapat diantara ahli fiqh tentang


BAB IIIdalîl yang menunjukkan sebab-akibat hukum kasus
ketentuan
asal, dan UMMAH DANbagi
tentang dasar DAWLAH pelaksanaanDALAM PANDANGAN
qiyâs. Jika yang
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
dimaksud dengan dalîl adalah dalîl yang didasarkân pada al-
INDONESIA .......................................................................... 121
Qur’an, sunnah dan ijma’ yang secara khusus dapat diterapkan
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
pada kasus asal tersebut, maka syarat tersebut sah. Jika yang
Implementasi Islamisme .................................................. 121
dimaksud dengan dalîl berarti keumuman dan pemahaman,
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
maka syarat tersebut dibenarkân. Alasannya adalah bahwa
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
menentukan sebab-akibat setiap kasus asal sangat diperlukan
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
selama itu mungkin dan dapat dilakukan. Qiyâs hanya berlaku
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
dalam kasus-kasus jika kasus asalnya mempunyai sebab akibat.
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
Merupakan suatu hal yang luar biasa dukungan keagamaan
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
bagi qiyâs adalah ijma’ dan pendapat para sahabat. Dengan
Tarbiyah ....................................................................... 136
menyelidiki proses penalaran hukum dan penafsiran mereka
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
dikatakan, bahwa mereka menerapkan kasus yang mungkin
ada dalam kasus cabang dan kasus asal. Ada dalîl khusus yang
BAB IV
menunjukkan secara pasti sebab akibat kasus asal yang bisa
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
membuktikan keabsahan qiyâs. Karena itu, diriwayatkan bahwa
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
Umar ibn al-Khattab berkata kepada Abu Musa al-Asy’ari:
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
“Kenalilah kasus-kasus dan preseden-preseden yang serupa,
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
lalu bandingkan masalah-masalah tersebut melalui qiyâs
Aggregation) .....................................................................176
dengan pendapatmu”. Penting untuk dicatat bahwa Umar ibn
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
31 Mandiri/Self-Production)
Jamal al-Din Abdu l-Rrahmani l-Isnawi, Nihâyatu l-Ssul...............................................186
Fi Syarḫi Minhâji l-Ushûl,
(Kairo; Dar al-Kutub al-Arabiyyah, tt), hlm. 103.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


120 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
al-Khattab tidak menegaskan rincian proses ini. Masih dalam
tubziHkonteksnad )TJini, ( hamisalnya
yibraT haseseorang
amaJ emsimengatakan
malsI acabmekepada
M .B istrinya,
48 ...........“Kamu
..............haram
.............bagi
.........saya”.
...... )IT H( aisenpenafsiran
Berbagai odnI rirhaTbisa muncul
48 .........radalam
tnagnememahami
P haubeS :siungkapan malsI nakaini. reG Sebagian
acabmeMmenganggapnya
.1
69 ...........sebagai
..............thalaq
...........dan
.......sebagian
....... )TJ(lain
haymenganggapnya
ibraT haamaJ .2sebagai zhihâr
111 .........dan
........bisa
........jadi
.......kelompok
........... aiseyang
nodnlain
I rirlagi
haTmenganggapnya
tubziH .3 sebagai
sumpah. Lebih jauh tidak ada nash atau ijma’ langsung yang
diriwayatkan tentang metode qiyâs dari kasus-kasus IIIasal
BAdan
B
Nkeabsahan
AGNADNkualitas AP MAL AD HA
mereka. 32LWAD NAD HAMMU

RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ


Kasus cabang tidak boleh mendahului kasus asal, karena
121 .......................................................................... AISENODNI
hukum turunan harus datang belakangan dari kasus asalnya.
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
Jika kasus cabang mendahului kasus asal, ini mengandaikan
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpm33I
kontradiksi atau pertentangan antara keduanya.
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
Mengomentari syarat ini, al-Isnawi mengatakan, suatu
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
keharusan bahwa hukum kasus asal tidak boleh datang lebih
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
belakangan ketimbang hukum kasus cabang. Tetapi syarat ini
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
sah jika tidak ada dalîl bagi penetapan kasus cabang kecuali
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
melalui qiyâs. Jika hal ini dibolehkan, maka hukum kasus
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
cabang ada sebelum adanya hukum kasus asal, tanpa dalîl
631 ....................................................................... hayibraT
apapun. Tetapi jika ada dalîl lain selain qiyâs bagi hukum
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
kasus cabang, maka syarat mesti terdahulu ini tidaklah perlu,
karena hukum kasus cabang akan ditetapkan dengan VIotoritas
BAB
independen sebelum
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG diambil dari hukum kasus asal. Kemudian
571 SNUjika PUKhukum GNIL G kasus
NAUasal R MsudahALADditetapkan,
AISENODN hukum
I RIRHkasus
AT cabang
671 ...... SN akan
U idditetapkan
hayibraT hdengannyaaamaJ ayaD danrebdengan siliboMqiyâs.
muS isamelalui .A Paling-
/isagepaling
rgA( lahal isneinitoPakanayaDmengakibatkan
rebmuS naklupm adanya
ugneMsejumlah
.1 otoritas
671...........untuk
............mendukung
.......................hukum
..............tunggal
......... )nodan
itagini
erggtidaklah
A mustahil.
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681...........32.. .Saifuddin
.............al-Âmidî, ....... )noitchlm.
.............al-Iḫkâm…, udo287.
rP-fleS/iridnaM
Muhammad al-Sysyaukâni, Irsyâd…, hlm. 181.
33

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 121
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Berikut ini adalah contohnya. Al-Sysyâfi’î berpendapat
bahwa niatB.berwudhu’
MembacaadalahIslamisme wajibJamaah
berdasarkân Tarbiyah qiyâs(JT)kepada
dan Hizbut
wajibnya niatTahrir
padaIndonesia
tayammum. (HTI) Tetapi hukum tayammum
..................................................... 84
datang belakangan sesudahGerakan
1. Membaca hukum Islamis: wudhu’, Sebuahkarena ayat-ayat
Pengantar......... 84
2. Jamaah
al-Qur’an tentang tayammum Tarbiyah (JT) ..................................................
diwahyukan di Madinah sesudah 96
3. Hizbut
hijrah, sedangkan ayatTahrir
tentang Indonesia
wudhu’ ...........................................
turun lebih dulu. 111
Namun demikian, dalam kasus ini qiyâs sah karena hukum niat
BABwudhu’
dalam III ditetapkan oleh hadits Nabi yang mengatakan:
UMMAH DAN
“Perbuatan-perbuatan itu DAWLAH
hanya ditentukan DALAM olehPANDANGAN
niat”. Tetapi
JAMAAH
ini benar jika TARBIYAH
hadits ini datang sebelum DAN hukum HIZBUT TAHRIR
wudhu’ . Tetapi
INDONESIA ..........................................................................
jika hadits tersebut datang setelah hukum wudhu’, maka qiyâs 121
A. Syumuliyah
menjadi tidak sah.34 Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Implementasi Islamisme .................................................. 121
Kesepuluh, dengan menetapkan sebab hukum kasus asal,
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
ketetapan hukum tidak boleh diubah ketika diterapkan pada
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
kasus cabang. Misalnya, menurut sebuah hadits, jika seseorang
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
memiliki empat puluh ekor kambing, ia harus memberikan seekor
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
kambing sebagai pembayar zakatnya. Menurut al-Sysyâfi’î, karena
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
perintah tersebut supra rasional, seseorang harus mengeluarkân
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
seekor kambing dan bukan harganya. Lebih jauh ia menjelaskan
Tarbiyah ....................................................................... 136
bahwa tidak ada pilihan antara kambing dengan harganya dalam
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
hadits tersebut. Tetapi menurut Abu Hanifah, orang tersebut dapat
memberikan kambing atau harganya, karena tujuan memberikan
BAB IV
kambing adalah memenuhi kebutuhan orang miskin dan bukan
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
kebutuhan pada kambing itu sendiri. Tujuan ini dapat tercapai
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
dengan memberikan harganya. Al-Sysyâfi’î menyanggah dengan
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
dua cara: Pertama, diakui bahwa sasaran memberikan kambing
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
adalah untuk memenuhi kebutuhan orang miskin. Tetapi
Aggregation) .....................................................................176
sasaran ini hanyalah sebagian, bukan segala-galanya. Dengan
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
menyebutkan kambing Nabi mungkin bermaksud bahwa orang
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Jamal al-Din Abd al-Rahmanal-Isnawi, Syarḫ…, hlm. 103.
34

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


122 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
miskin bisa memiliki jenis kekayaan orang yang kaya. Karena
tubziHitu nadengan
d )TJ( hamemberikan
yibraT haamakambing J emsimalsebagai
sI acabmzakat
eM .B kita dapat
48 ...........mengikuti
...................makna
.............teks
........secara
.. )ITHharfiah
( aisenodan
dnIjelas
rirhaitu,
T di samping
48 .........rasifat
tnagsupra
neP hrasionalnya.
aubeS :simaKedua, lsI nakasebab
reG acperintah
abmeM ini.1adalah untuk
69 ...........memenuhi
....................keinginan
.................orang
.. )TJ(miskin,
hayibradan
T haini
amdiambil
aJ .2 dari hadits.
111 .........Jika
........pandangan
...................Abu
....... Hanifah
aisenodn I rirhaitu
diikuti, T tuberarti
bziH menghilangkan
.3
perintah nash-nya. Nash tersebut jelas-jelas mengkhususkan
kambing dan bukan harganya. Penafsiran tentangIIharganya I BAB
Ndibolehkan
AGNADNA P MAL
dengan AD HiaAdidukung
syarat LWAD Noleh AD H AMMyang
makna U benar-
R I R H A T T U B Z I H N A D H
benar dapat dipahami dari bahasa hadits tersebut. A Y IB R A T H A A M35 AJ

121 .......................................................................... AISENODNI


Di samping syarat-syarat hukum kasus asal yang telah
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
ditetapkan oleh ahli fiqh secara umum ini, ada sebagian ahli fiqh
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
yang menetapkan beberapa syarat lagi, yang umumnya tidak
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
dianggap relevan dengan keabsahan kasus asal.
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
Sebagian ahli fiqh misalnya mengangkat masalah apakah
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
ketetapan hukum yang bertentangan dengan prinsip dan
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
hukum-hukum umum yang ditentukan oleh syarî’ah, seperti
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
‘ariyyah, dapat dijadikan dasar bagi qiyâs. Masalah ini
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
diperdebatkan oleh ahli fiqh. Sebagian ahli fiqh Hanafiyyah
631 ....................................................................... hayibraT
dan Sysyâfi’îyyah membolehkannya tanpa syarat jika dasarnya
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
dapat dipahami. Al-Kharkhi berpendapat bahwa hal seperti
itu tidak diperbolehkan kecuali memenuhi salah satu
VIdari
BAtiga
B
syarat berikut:
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNUa. PUK GNIL Ghukum
Pemberi NAUR dengan MALAD AISmenunjukkan
jelas ENODNI RIRsebab HATketetapan
671 ...... SNU ihukumnya,
d hayibraT karena haamapenunjukannya
J ayaD rebmuS isecara sasiliblangsung
oM .A tentang
/isagergAsebab ( laisnsamaetoP adengan
yaD rebizinnyamuS nabagi klupm ugneM .1
qiyâs.
671...........b.
.......Masyarakat
.....................secara
............umum ..... )noittentang
.............sepakat agerggAsebab-akibatnya,
iskudorPsehingga( lanretnperintah
I ayaD retersebutbmuS natidak klamtermasuk
iskameMkedalam
.2 kategori
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM
35
Al-Ghazâlî, Al-Mustasfa…., hlm. 85.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 123
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
perintah yang tidak berdasarkân sebab-akibat dan sebab
akibatnya diperdebatkan,
B. Membaca seperti
Islamisme bersuci
Jamaah dengan (JT)
Tarbiyah air, sebab
dan Hizbut
itu sendiriTahrir
diperdebatkan.
Indonesia (HTI) ..................................................... 84
1. Membaca
c. Qiyâs terhadap Gerakan
kasus asal Islamis:
tidak boleh Sebuah Pengantar
bertentangan dengan ......... 84
2. Jamaah
prinsip-prisip umumTarbiyah
hukum. (JT) ..................................................
Jika bertentangan para ahli 96
3. Hizbut
fiqh mempunyai Tahrir
pilihan Indonesia
untuk mengambil ...........................................
satu dan tidak 111
lainnya. Prinsip seperti ini dipegang oleh al-Rrâzî. Lebih
BAB
jauhIII
ia melihat jika kasus asal yang bertentangan dengan
UMMAH
prinsip- prinsipDANumum DAWLAH
lain yang DALAM
merupakan PANDANGAN otoritas
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
yang pasti, maka ia akan menjadi kasus asal yang berdiri TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
sendiri, dan qiyâs berdasarkân kasus asal ini sama dengan
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
qiyâs berdasarkân lainnya. Dengan demikian seorang ahli
Implementasi Islamisme .................................................. 121
fiqh dapat memilih salah satu dari dasar tersebut dengan
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
meninggalkan lainnya. Jika ia bukan otoritas yang berdiri
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
sendiri, tetapi sebabnya dengan jelas disebutkan dalam nash,
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
maka perlu untuk memilih salah satu dengan mengabaikan
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
lainnya. Jika sebab kasus asal tidak disebutkan secara jelas
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
dalam nash, maka memelih qiyâs yang berdasarkân prinsip-
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
prinsip lain, ini lebih baik.36
Tarbiyah ....................................................................... 136
Utsman al-Batti
2. Ummahberpendapat
dan Dawlah bahwa syaratPandangan
dalam yang pasti HTI..........
bagi 154
keabsahan kasus asal adalah adanya otoritas yang menunjukkan
secara IV dibolehkannya qiyâs. Menjelaskan syarat ini al-
BABjelas
Qarafi menegaskan
GERAKAN bahwa otoritas
SOSIAL JAMAAH sepertiTARBIYAH
yang ditegaskan DANoleh HIZBUT
TAHRIR
al-Batti tersebut INDONESIA
harus menunjukkan DALAM RUANG
subjeknya LINGKUP
secara umum UNS 175
dan bukan A.masalah
Mobilisasi Sumber
yang diperluas Daya Jamaah
dengan Tarbiyah
qiyâs di UNS ...... 176
itu sendiri.
Misalnya jika1. masalah
Mengumpulkan
tersebut Sumber
berkaitan Daya Potensial
dengan (Agregasi/
masalah
perkawinan, maka Aggregation)
harus ada.....................................................................176
otoritas yang menunjukkan
dibolehkannya 2. qiyâs
Memaksimalkan
dalam masalah Sumber Daya Internal
perkawinan, atau(Produksi
jika
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Jamal al-Din Abd al-Rahmanal-Isnawi, Nihâyat…, hlm. 105.; Abu Bakar al-Razi, Al-
36

Mahsul min ‘Ilm al-Ushûl, (Beirut: Dar al-Fikr, 1986), hlm. 250.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


124 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
berkaitan dengan masalah perceraian, maka otoritas tersebut
tubziHharus
nad )menunjukkan
TJ( hayibraT hkeabsahan
aamaJ emsqiyâs
imalsdalam
I acabm eM .B 37
perceraian.
48 ..................Syarat
............lain
........bagi
.........keabsahan
...... )ITH( kasus
aisenoasal
dnI ryang
irhaTdikemukakan
48 .........raoleh
tnagBishr
neP hal-Marisi,
aubeS :simpemikir alsI nakaMu’tazilah,
reG acabmadalah
eM .1 bahwa sebab
69 ...........ketetapan
...................hukum
...............harus
..... )TJdidukung
( hayibraToleh
haamijma’
aJ ..2Pendapat ini
111 .........disetujui
................oleh
.........Sharif
......... al-Murtadha,
aisenodnI rirhseorang
aT tubzpemikir
iH .3 Shi’ah.38

Syarat yang ditetapkan oleh al-Batti dan Al-Marisi ditolak


III BAB
oleh kebanyakan ahli fiqh, karena ayat yang memberi dukungan
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
keagamaan bagi qiyâs, tidak membolehkan syarat semacam itu.
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
Lebih jauh, praktek para sahabat juga bertentangan dengan
121 .......................................................................... AISENODNI
syarat tersebut. Mereka tidak pernah menegaskan bahwa sebab
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
perintah harus ditunjukkan secara jelas oleh teks atau didukung
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
oleh ijma’. Mereka melakukan qiyâs berdasarkân keberadaan
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
sebab hukum secara umum. Karena itu syarat yang ditetapkan
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
oleh al-Batti dan al-Marisitidak perlu diperhitungkan.
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
B. Kasus Cabang
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
haamaKehidupan
J nagnadnaPselalu maladinamis,
d halwaDkondisi nad haselalu
mmU berubah,
.1 situasi
631 .........bervariasi
....................dan
........masalah
................berubah
................sejalan
.. hayibrdengan
aT perubahan
451 .........sosial.
.ITH nPerintah-perintah
agnadnaP malad h tekstual
alwaD yang nad hada amdalam
mU .2al-Qur’an atau
sunnah secara teknis dikenal dengan nusus, bentuk tunggalnya
nash. Keputusan hukum yang didasarkân pada kesepakatan VI BAB
TUBZummat IH NADIslam HAYmasa IBRAlalu, T HAyang AMA juga
J LAmerupakan
ISOS NAKA sumber
REG hukum
571 SNUotoritatif
PUKGNILyang GNAnilainya
UR MALsama AD AIdenganSENODnash, NI RIRtidaklah
HAT cukup
671 ...... SN untuk
U id menjawab
hayibraT hmasalah-masalah
aamaJ ayaD rebmdan uS isperubahan-perubahan
asiliboM .A
/isageyang rgA(muncullaisnetoP dalam
ayaDmasyarakat
rebmuS nakyang lupm selalu
ugneM berubah.
.1 Masalah-
671...........masalah
.................kehidupan
......................yang
..........selalu
......... )nberubah
oitagerggA sesungguhnya tak
iskud terbatas,
orP( lansedangkan
retnI ayaD hukum-hukum
rebmuS naklamtekstual iskameMtetap .2 dan terbatas
681...........37.. .Jamal
........al-Din
.........Abd .......... )noitcudorNihâyat…,
......al-Rahmanal-Isnawi, P-fleS/irhlm.
idna105.
M
Muhammad al-Sysyaukâni, Irsyâd…, hlm. 181.; Al-Isnawi, Nihâyat…, hlm. 105.
38

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 125
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
jumlahnya. Adalah tidak mungkin menyelesaikan yang tidak
terbatas B.
olehMembaca
yang terbatas.
Islamisme
39
Karena
Jamaah itu, penggunaan
Tarbiyah (JT) dan ra’yHizbut
dan qiyâs dimaksudkan untuk mencari
Tahrir Indonesia jawaban bagi masalah-
(HTI) ..................................................... 84
masalah yang1. tidak diungkap
Membaca Gerakanoleh Islamis:
hukum-hukumSebuah Pengantartekstual ......... 84
2. Jamaah
tersebut. Kasus-kasus, Tarbiyah
situasi (JT) ..................................................
dan masalah-masalah baru yang 96
tidak dijawab3.secara
Hizbut Tahriroleh
langsung Indonesia
hukum...........................................
nash secara teknis 111
disebut far’ (cabang) atau maqis (kasus yang diungkap melalui
BAB III
qiyâs).
AdalahUMMAH DANmelacak
sulit untuk DAWLAH DALAM
asal-ushûl far’PANDANGAN
atau maqis
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
dalam literatur hukum klasik. Tidak ditemukan kata far’ yang TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
digunakan Al-Sysyâfi’î dalam pengertian kasus baru yang
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
selaras dengan kasus yang diungkap oleh hukum nash. Untuk
Implementasi Islamisme .................................................. 121
kasus yang serupa dengan kasus asal ia menggunakan kata
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
shay’ (sesuatu atau objek).40 Tentu saja ia menggunakan istilah
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
maqis ‘alaih (kasus asal). Kemungkinan besar ia memahami dan
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
menyadari penggunaan istilah maqis (kasus cabang). Namun
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Abu Bakar al-Jassas (w.270 H) sering menggunakan istilah far’
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
untuk arti kasus cabang.41 Ini menunjukkan bahwa istilah far’
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
telah digunakan oleh para ahli fiqh pada abad ke-3 dan ke-4
Tarbiyah ....................................................................... 136
Hijrah. Tetapi tidak diketahui dengan pasti siapa orang pertama
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
yang menggunakan istilah ini.
Definisi far’, seperti juga definisi ashl, diperdebatkan oleh
BAB IV
ahli fiqh. GERAKAN
Mereka yang berpendapat bahwa hukum kasus asal
SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
disebut ashl menegaskan
TAHRIR INDONESIA bahwa DALAM hukum kasus RUANG cabang LINGKUPadalah UNS 175
far’. Misalnya jika hukum
A. Mobilisasi minumDaya
Sumber khamr Jamaahdisebut ashl, hukum
Tarbiyah di UNS ...... 176
minum nabiz1.(minuman yang terbuat
Mengumpulkan Sumber dariDayakurma) far’.
disebut(Agregasi/
Potensial
Kelompok lain mengatakan Aggregation) bahwa objek ( mahall) adalah ashl
.....................................................................176
39
Abu al-Walid ibn2.Rusyd,
Memaksimalkan
Bidayat al-MujtahidSumber
(Beirut: Dar Daya
al-Fikr,Internal
1997), hlm. (Produksi
3.
40
Al-Sysyâfi’î, Al-Risalah (Beirut: Dar al-Fikr, 1921), hlm................................................186
Mandiri/Self-Production) 66.
Abu Bakar al-Jassas, Ushûl al-Jassas, (Kairo: Dar al-Kutub, tt), hlm. 267.
41

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


126 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
dan far’, dan bukan hukum. Dalam contoh di atas, nabiz adalah
tubziHfar’ naddan )TJ(bukan
hayibrhukumaT haamtentangnya.
aJ emsimalsIAl-Âmidî
acabmeMberpendapat
.B
48 ...........lebih
...........baik
.........menyebut
..................hukum
.... )ITHturunan
( aisenodtentang
nI rirhaTobjek dengan
48 .........rafar’
tnadan
gnePobjeknya
haubeS :ssendiriimalsI ndengan
akareGashl.
acabm eM baik
Lebih .1 menyebut
69 ...........khamr
.............dengan
...............ashl
........ketimbang
... )TJ( hayimenyebut
braT haamnabiz
aJ .2 dengan far’,
111 .........karena
.............khamr
............adalah
......... akasus
isenod nI rSebaliknya
asal. irhaT tubzinabiz
H .3 adalah objek
asal yang berlaku baginya hukum turunan, dan bukan hukum
turunan itu sendiri.42 III BAB
NAGAl-Basri
NADNAmemberikanP MALAD H ALWAfar’
definisi DN AD HAdan
menurut MMfuqaha’
U . Para
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
teolog memberi definisi tentang far’ sebagai ketetapan hukum
121 .......................................................................... AISENODNI
yang harus ditetapkan melalui sebab-akibat, seperti keburukan
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
melakukan perbuatan zina. Fuqaha’ mendefinisikan far’ sebagai
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
kasus atau objek yang hukumnya dicari melalu qiyâs. Far’ juga
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
didefinisikan sebagai kasus yang hukumnya diperluas dari
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
dari kasus lain, atau objek yang hukumnya diketahui ditingkat
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
sekunder. Ia disebut far’ karena ketetapan hukumnya diambil
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
dari hukum kasus lain. Tetapi al-Basri sendiri lebih menyukai
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
pendapat para teolog yang menganggap ketetapan hukum atau
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
hukum turunan sebagai far’, dan bukan objeknya itu sendiri
631 .......................................................43
................ hayibraT
seperti diakui oleh fuqaha’.
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
Pada abad-abad kemudian, definisi baru tentang ashl dan
far’ muncul sebagai akibat kontroversi masalah sebelumnya.
VI BAB
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG dengan
Fuqaha’ menyebut titik kesepakatan (mahall al-wifaq)
571 SNUashl
PUKdan
GNtitik perbedaan AD AISal-khilaf)
AUR MAL(mahall RIRHAfar’.
ENODNIdengan
44
IL GN T
671 ...... SNU iNamun d hayibrdemikian,
aT haamaJtetap ayaDtidak rebmjelas
uS isaapakah
siliboMobjek .A benar-
/isagebenarrgA( lafar’ isneatau
toP ahukum
yaD rebtentangnya.
muS naklupTitik mugnkesepakatan
eM .1 (mahall
671...........al-ittifaq)
..................berarti
..............objek
............atau
.........kasus
..... )noyang
itagertidak
ggA diketahui atau
iskud 42 orP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM
Saifuddin al-Âmidî, al-Iḫkâm…, hlm. 276. .2
681............. .Abu
43
......Husain
..........al-Basri, ..... )nal-Mu’tamad
............Kitâb oitcudorPfî-f‘Ushûl leS/iral-Fiqh,
idnaM (Beirut: Dar al-kutub al-
Ilmiyyah, 1982), hlm. 50.
Muhammad al-Sysyaukâni, Irsyâd…, hlm. 179.
44

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 127
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
diperdebatkan. Ini menunjukkan bahwa objek adalah far’ dan
bukan hukum tentangnya.
B. Membaca Islamisme Jamaah Tarbiyah (JT) dan Hizbut
Tahrir
Syarat-syarat Indonesia
keabsahan far’(HTI) .....................................................
yang ditetapkan fuqaha’ secara 84
umum ada lima.1. Membaca
Tetapi ada Gerakan
perbedaan Islamis:
pendapat Sebuah Pengantar
di antara ahli ......... 84
2. JamaahDalam
fiqh tentang rinciannya. Tarbiyah (JT) ..................................................
paragraf-paragraf berikut akan 96
3. Hizbut
dibahas mengenai Tahrir Indonesia
syarat-syarat ini. ........................................... 111

Pertama, sebab kasus asal harus ditemukan dalam kasus


BAB III
cabang, karena perluasan ketetapan hukum kasus asal ke kasus
UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
cabang justru karena adanya kesamaan sebab dalam kedua
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
kasus tersebut. Tetapi kesamaan ini diungkap oleh ahli fiqh
INDONESIA .......................................................................... 121
dengan cara yang berbeda, misalnya al-Ghazâlî berpendapat
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
bahwa sebab kasus asal yang itu juga harus ditemukan pada
Implementasi Islamisme .................................................. 121
kasus cabang.45 Sedangkan al-Âmidî menggunakan ungkapan
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
“sebab kasus cabang harus sama dengan sebab kasus asal”.46
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Sementara al-Baidhawi menggunakan ungkapan “adanya sebab
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
tanpa keragaman” (wujud al-‘illah bila tafawut). Al-Isnawi
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
mengomentari ungkapan al-Baidhawi tersebut dengan “sebab
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
yang serupa” (‘illat mumathilah). Al-Iji menggambarkânnya
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
sebagai kesamaan sebab (musawi fi al-‘illat).47
Tarbiyah ....................................................................... 136
Ini berarti
2. sebab kasus
Ummah dan cabang
Dawlah harusdalam sama dengan sebab
Pandangan HTI.......... 154
kasus asal. Ketidak sepakatan terjadi akibat perbedaan seputar
definisi
BAB IV qiyâs. Menurut sebagian ahli fiqh, qiyâs merupakan
perluasanGERAKAN
hukum kasus asal kepada
SOSIAL JAMAAH kasus cabang, sedangkan
TARBIYAH DAN HIZBUT
sebagian TAHRIR
yang lainINDONESIA
berpendapat DALAMbahwaRUANG qiyâs merupakan
LINGKUP UNS 175
perluasanA.hukum kasusSumber
Mobilisasi cabangDaya
ke kasus Jamaah cabang.
Tarbiyah Perluasan
di UNS ...... 176
dilakukan berdasarkân adanya kesamaan
1. Mengumpulkan Sumber Daya sebabPotensial
antara kedua (Agregasi/
kasus tersebut. Aggregation) .....................................................................176
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
45
Al-Ghazâlî, al-Mustasfa, hlm. 89.
46 Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Saifuddin al-Âmidî, al-Iḫkâm…, hlm. 359.
47
Adhuddin al-iji, Syarḫ…, hlm. 384.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


128 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Perbedaan selanjutnya terjadi mengenai apakah kesamaan
tubziHtersebut
nad )TJharus ( hayib raT hasubstansi
dalam amaJ emssebab
imalsIataukah
acabmedalam
M .B jenisnya.
48 ...........Contoh
..............kesamaan
.................dalam
...........substansinya
)ITH( aiseno dnI riefek
adalah rhaTmemabukkan
48 .........rayang
tnagadanePpada haubnabizeS :sim alsI seperti
sama nakareG acaditemukan
yang bmeM .1 pada khamr.
69 ...........Kesamaan
....................dalam
............jenis
....... )dapat
TJ( hadicontohkan
yibraT haamadengan
J .2 hukuman
111 .........qishâsh
..............kasus
..........melukai
.......... aianggota
senodnIbadan
rirhaTdengan
tubziHhukuman
.3 qishâsh
karena pembunuhan. Jika tidak ada kesamaan antara sebab
kasus cabang dengan sebab kasus asal, baik pada substansinya III BAB
Nmaupun
AGNADdalam NAP Mjenisnya,
ALAD Hmaka ALWAtidak
D NAadaD Hperluasan
AMMU hukum
R I R
kasus asal. H A T
48 T U B Z I H N A D H AY IB R A T H A AMAJ
121 .......................................................................... AISENODNI
Al-Ghazâ lî mengang kat mas a la h kep ast ian dan
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
ketidakpastian sebab kasus cabang. Menurunya, jika sebab kasus
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
cabang tidak pasti, tetapi hanya dugaan, maka hukum kasus
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
asal sah untuk diterapkan pada kasus cabang. Tetapi in hanya
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
pendapat al-Ghazâlî. Sebagian ahli fiqh berpendapat bahwa
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
penerapan hukum kepada kasus cabang sama sekali tidak ada
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
kepastian maupun dugaan kuat. Hukum tersebut diterapkan
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
ke kasus cabang hanya semata-mata karena adanya kesamaan
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
sebab. Al-Ghazâlî menolak argumen ini dengan mengemukakan
631 ....................................................................... hayibraT
contoh. Penjualan kulit bangkai binatang yang tidak disembelih
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
secara syar’î adalah tidak sah. Sebab batalnya atau sebab
larangan penjualan tersebut adalah ketidak sucian kulit tersebut.
VI BAB
Berdasarkân qiyâs atas kasus ini, penjualan kulit anjing adalah
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
dilarang karena alasan yang sama, yaitu ketidaksucian. Tetapi
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
perlu ditegaskan bahwa ketidaksucian kulit anjing tidaklah pasti.
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
Ia hanyalah dugaan (mazhnûn).49
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
671..................Kedua,
..............kasus
...........cabang
..............tidak
...........boleh
. )noitamendahului
gerggA kasus asal.
iskud orP( lanretqiyâs
Melakukan nI ayawudhu’
D rebmdengan uS naklatayammum
miskameMdari.2 segi niatnya
681...........48.. ..Saifuddin
.............al-Âmidî, ...... )noitchlm.
.............al-Iḫkâm…, udo359.rP-fleS/iridnaM
49
Al-Ghazâlî, al-Mustasfa, hlm. 90.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 129
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
merupakan contoh qiyâs semacam ini. Menurut al-Sysyâfi’î,
niat diperlukan bagi keabsahan
B. Membaca Islamisme wudhu’ berdasarkân
Jamaah Tarbiyah (JT) qiyâs
dan Hizbut
kepada tayammum. Tetapi perlu
Tahrir Indonesia (HTI)dicatat bahwa perintah
..................................................... 84
tayammum diwahyukan
1. Membaca setelah Gerakanperintah Islamis: Sebuah wudhu’.Pengantar
Dalam ......... 84
2. Jamaah
contoh ini, kasus cabang,Tarbiyah
yaitu wudhu’ (JT), mendahului
..................................................
kasus asal, 96
3. Hizbut
yaitu tayammum. Karena Tahrir Indonesia
itu, qiyâs tersebut ...........................................
tidak sah. Tetapi 111
al-Ghazâlî mengakui qiyâs semacam ini dengan syarat, bukan
BABsyarat.
tanpa III Ia mengatakan jika suatu preseden berdasarkân
UMMAH
suatu petunjuk DANiaDAWLAH
(dalîl), bisa mendahului DALAMyang PANDANGANditunjuk
(madlûl). JAMAAH
PenciptaanTARBIYAH
alam semesta DAN HIZBUT TAHRIR
menunjukkan keberadaan
INDONESIA ..........................................................................
penciptanya. Tetapi preseden semacam ini tidak dibolehkan 121
A. Syumuliyah
dalam hubungan Islam: Sebuah
sebab-akibat, karenaKerangka
hukum ada Acuan dengan bagi
keberadaan Im plementasi
sebabnya. Islamisme mungkin
Bagaimana ..................................................
suatu sebab 121
B. Memahami
datang lebih belakangan dari Konsep Ummah
akibatnya. InidanhanyaDawlah .................... 127
dibolehkan
1. Konsep
dalam kasus seseorang Ummah .........................................................
menggunakan argumen balik terhadap 127
penentangnya. Konsep Dawlah
2. Selanjutnya ..........................................................
al-Ghazâlî mengemukakan jalan 130
C. Konsep
keluar untuk Ummah
membenarkân qiyâs Dawlahdengan
danwudhu’ dalam tayammum.
Pandangan Jamaah
Ia mengatakan Tarbiyah
jika adadan HTI .............................................................
otoritas lain selain tayammum untuk 136
1. Ummah
mendukung kewajiban niatdan Dawlah
dalam wudhu’ dalam, maka Pandangan
qiyâs tersebut Jamaah
sah. Dalam hal iniTarbiyah
tayammum .......................................................................
bukan satu-satunya otoritas yang 136
mendukung bagi2. Ummah
kewajiban Dawlah dalam
dantayammum. 50 Pandangan HTI.......... 154

Ketiga, syarat yang mesti bagi keabsahan far’ (kasus cabang)


BAB IV
adalah hukumnya harus sama dengan hukum kasus asal, baik
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
dalam hal substansinya maupun dalam jenisnya. Kesamaan
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
dalam substansi hukum dapat dijelaskan dengan contoh
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
hukuman qishâsh jika seseorang membunuh dengan sarana
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
yang mematikan. Hukum kasus cabang adalah sama dengan
Aggregation) .....................................................................176
hukum kasus asal, yaitu pembunuhan. Kesamaaan dalam hal
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
jenis hukum dapat dijelaskan dengan contoh kewalian anak
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Al-Ghazâlî, al-Mustasfa, hlm. 70.; Al-Ghazâlî, Syifâ’ al-Ghalil, hlm. 673-674.
50

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


130 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
perempuan kecil dalam perkawinan berdasarkân qiyâs atas
tubziHkewalian
nad )TJ(dalam hayibpengurusan
raT haamaJ harta. emsimKewalian
alsI acabm eM perkawinan
dalam .B
48 ...........masuk
.............dalam
............jenis
.........kewalian
........ )ITH ( aisenpengurusan
dalam odnI rirhaTharta, karena
48 .........rakeduanya
tnagneP merupakan
haubeS :simsebab-sebabalsI nakareG acabmeM(tasharruf),
pengaturan .1 tetapi
69 ...........keduanya
..................tidak
.........sama
..........karena
.. )TJ( hberbeda
ayibraTwatak haamakepengurusannya.
J .2
111 .........Jika
.......hukum
.............dalam
...........kedua
... aisekasus
nodnItersebut
rirhaT berbeda
tubziH dalam
.3 substansi
atau jenisnya, maka qiyâs menjadi tidak sah. Jika seorang non
muslim misalnya, mengatakan kepada istrinya bahwaIIia IB AB
seperti
Nibunya,
AGNAD NAPsuami
maka MALtidak AD Hboleh ALWA D NAD Hhubungan
melakukan AMMU seksual
R I R H A T T U B Z I H N A D H
dengan istrinya, menurut al-Sysyâfi’î. Ia menerapkan A Y IB R A T H A AMAJ hukum
121 .........muslim
...............kepada
.............non
........muslim
...............dengan AISqiyâs.
..............cara ENOD NI ulama’
Tetapi
igab naucA
Hanafiah akgnareK haqiyâs
menganggap ubeSyang I hayiluini
:malsseperti mutidak
yS .A sah. Dua
121 .........hukum
..............ini
......berbeda
................dan
..... ehukum
msimalsmuslim I isatnem elpmI zhihâr tidak
tentang
721 .........dapat halwaD napada
...........diterapkan d ham non mUmuslim.
pesnoK 51 imahameM .B

721 ......................................................... hammU pesnoK .1


Keempat, hukum kasus cabang tidak boleh merupakan
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
perintah yang didasarkân pada nash (mansus ‘alaih). Jika ia
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
perintah tekstual, maka akan terjadi qiyâs atas perintah tekstual
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
dengan perintah tekstual lainnya. Tetapi qiyâs berlaku jika
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
suatu kasus diungkap oleh nash, dan hukum kasus lain tidak
631 ....................................................................... hayibraT
diketahui. Jika hukum kasus asal dan kasus cabang diungkap
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
oleh nash, seseorang tidak dapat menerapkan hukum satu
kasus untuk yang lainnya. Lebih jauh, sulit menentukan mana
VI BAB
di antara keduanya yang menjadi kasus asal dan mana yang
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
kasus cabang. Syarat ini secara bulat disepakati oleh ahli hukum
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
klasik.52
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
/isagergAKeberatan ( laisnetoP muncul ayaD rebberkaitan
muS nakludengan pmugnepembebasan
M .1 budak
671...........Muslim
...............sebagai ............zhihâr
..............denda ..... )noitagergqiyâs
............berdasarkân gA kepada denda
iskud bagiorPpembunuhan,
( lanretnI ayaDkarena rebmukedua S naklakasusmiskatersebut
meM .diungkap
2 oleh
681...........51.. .Adhuddin
..............al-iji,
.......Syarḫ…, )noi384-385.
............hlm. tcudorP-fleS/iridnaM
Saifuddin al-Âmidî, al-Iḫkâm…, hlm. 363.
52

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 131
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
nash al-Qur’an. Karena itu qiyâs tidak sah. Al-Qur’an surat 4:92
menunjukkan bahwa budak
B. Membaca Islamisme Muslim Jamaah harus dibebaskan
Tarbiyah (JT) dan jikaHizbut
seseorang membunuh Muslim (HTI)
Tahrir Indonesia secara tidak sengaja. Al-Qur’an
..................................................... 84
surat 58:3 menunjukkan
1. Membaca bahwaGerakanseseorangIslamis:harus membebaskan
Sebuah Pengantar......... 84
seorang budak 2. jika
Jamaah Tarbiyah (JT)istrinya
ia menyerupakan ..................................................
dengan ibunya 96
3. Hizbut
(zhihâr). Tetapi ayat iniTahrir
tidakIndonesia
menyebutkan ...........................................
bahwa budak 111
tersebut harus beriman. Menurut Al-Sysyâfi’î, sudah seharusnya
BAByang
budak III dibebaskan adalah budak yang beriman dalam kasus
UMMAH
zhihâr, seperti DANkasus
juga dalam DAWLAH pembunuhan.DALAM PANDANGAN
Tetapi qiyâs yang
ia gunakanJAMAAH TARBIYAH
tidak sah karena kedua kasusDAN tersebut
HIZBUT TAHRIR
diungkap oleh
INDONESIA ..........................................................................
al-Qur’an. Al-Ghazâlî menjawab bahwa hal tersebut bukanlah 121
A. Syumuliyah
masalah qiyâs, Islam: Sebuah
tetapi pengkhususan Kerangka
(takhsis). Hukum Acuan bagi
zhihâr
adalah umumImatau plementasi Islamisme
tidak terikat (mutlaq),..................................................
sedangkan hukum 121
pembunuhan B. Memahami
adalah khusus Konsep atauUmmah dan Dawlah Dalam
terikat (muqayyad). .................... 127
hal ini, yang1.umumKonsep Ummah
dapat .........................................................
dikhususkan atau dikualifikasi 127
2. Konsep
dengan pembatasan. Dawlah
Hukum ..........................................................
zhihâr dalam al-Qur’an tidak 130
C. Konsep
terikat, karena Ummah
itu tidak cukupdan Dawlahalasan
dijadikan dalamuntuk Pandangan dendaJamaah
Tarbiyah
kecuali rinciannya dan HTIdan
didukung .............................................................
dikualifikasi bahwa budak 136
tersebut harus Ummahtelah
1. beriman dan Dawlah
diketahui dalamdariPandangan
al-Qur’an surat Jamaah
4:92.53 Karena ituTarbiyah .......................................................................
qiyâs tersebut tetap sah jika ia disebut qiyâs. 136
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
Kelima, Abu Hasyim, seorang pemikir Mu’tazilah,
menegaskan bahwa kasus cabang harus diungkap oleh perintah
BAB IV
nash secara umum, meskipun tidak rinci. Hukuman bagi
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
peminum khamr, menurutnya ditetapkan secara umum oleh
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
nash, tetapi jumlah cambukan yang pasti, yaitu delapan puluh
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
kali, ditetapkan dengan mengguakan qiyâs atas hukuman qazf
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
yang ditentukan oleh al-Qur’an. Argumen Abu Hasyim ini
Aggregation) .....................................................................176
ditolak oleh ahli fiqh. Mereka berpendapat bahwa para sahabat
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
Nabi menafsirkan sejumlah masalah hukum dengan cara yang
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Al-Ghazâlî, al-Mustasfa, hlm. 90.
53

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


132 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
berbeda-beda yang menghasilkan kesimpulan yang berbeda
tubziHpula.
nad )TJ( hayibraT haamaJ emsimalsI acabmeM .B
48 ..................Misalnya
.................ungkapan
..................seorang
)ITH( asuami
isenodkepada
nI rirhaistrinya
T “kamu
48 .........raharam
tnagnebagiku”
P haubditafsirkan
eS :simalsI oleh nakasebagian
reG acabsebagai
meM perceraian,
.1 dan
69 ...........lainnya
..............menganggapnya
......................... )T J( hayizhihâr
sebagai braT hadan
amakelompok
J .2 lain lagi
111 .........menganggapnya
..............................sebagai
.... aisensumpah.
odnI rirh54aT tub z iH . 3
Dalam kasus perceraian,
istri menjadi haram bagi suami; dalam kasus zhihâr, denda
menjadi mengikat bagi suami; dan dalam kasus sumpah III BABhal
Ntersebut
AGNADdianggap NAP MAsebagai LAD HA ila’LW AD mengakibatkan
yang NAD HAMMUbubarnya
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
pernikahan jika pisah terus berlangsung selama empat bulan.
121 .......................................................................... AISENODNI
Tidak ditemukan adanya perintah tekstual tentang kasus cabang
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
yang ditafsirkan oleh para sahabat.55
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
Sejumlah contoh dapat dikemukakan di sini untuk
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
mendukung pendapat bahwa tidak ada perintah tekstual,
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
baik secara umum maupun khusus, bagi kasus cabang yang
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
diperdebatkan. Jika hukum kasus asal ditetapkan oleh sebabnya,
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
ia dapat diperluas ke kasus-kasus lain yang terkait dan memiliki
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
kesamaan berdasarkân sebabnya, apapun kasus tersebut.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
631 ....................................................................... hayibraT
C. ‘Illat
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
Unsur pembentuk qiyâs berikutnya adalah ‘illat. Al-Bazdawi
dan al-Syarakhsi menyebut ‘illat dengan unsur esensial VI BA qiyâs
B
TUBZ(rukn IH NAal-qiyâs).
D HAYIBDengan RAT HAmemberi AMAJ LAjudul ISOSbabNAK “Fashl
AREG fi l-Rrukn”
571 SNUatau PUK“Babu GNILl-Rrukn”
GNAUR (bab MALtentangAD AISunsur ENODesensial),
NI RIRHyangAT mereka
671 ...... SN U id hayibrmungkin
maksudkan aT haamaJadalah ayaD rbahwa ebmuS‘illat
isasilitu
iboM .A adalah
sendiri
/isageqiyâs,
rgA( lasedangkan
isnetoP ayaunsur-unsur
D rebmuS nak lupm
lain ugneM sebagai
berperan .1 syarat-
671...........syarat
.............untuk
.............menentukan ...... )noitagehukum.
..........................ketetapan rggA Al-Bazdawi
iskud orP( lanretnIunsur
mengatakan ayaD ryang ebmumendasar
S naklamisk(ruknu ameM l-qiyâs)
.2 adalah
681...........54.. .Saifuddin
.............al-Âmidî, ....... )noitchlm.
.............al-Iḫkâm…, udo363.;
rP-fAl-Ghazâlî,
leS/iridnal-Mustasfa,
aM hlm. 363.
Adhuddin al-iji, Syarḫ…, hlm. 385.
55

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 133
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
kualitas yang ditunjuk sebagai penanda bagi ketetapan hukum
nash, di antara kualitas-kualitas
B. Membaca Islamisme yang dikandung
Jamaah Tarbiyah nash,dan
oleh (JT) danHizbut
yang menjadiTahrir
dasar bagi ketetapan
Indonesia hukum
(HTI) tersebut berlaku bagi
..................................................... 84
kasus cabang1.karena adanyaGerakan
Membaca kualitas Islamis:
yang sama Sebuahdidalamnya.
Pengantar 56 ......... 84

2. Jamaah
Ketika Sharakhsi Tarbiyah
menjelaskan (JT)ia..................................................
hal ini, melihat bahwa unsur 96
3. Hizbut
mendasar (rukn) sesuatuTahrir Indonesia
itu adalah dasar bagi ...........................................
tegaknya sesuatu 111
dan qiyâs dibangun di atas kualitas ini (yakni, ‘illat dan sebab). 57

BAB III ulama’ Hanafiah, unsur-unsur qiyâs yang lain


Menurut
UMMAH DAN
adalah syarat-syaratnya danDAWLAH
bukan unsur-unsur DALAMpembentuknyaPANDANGAN
(al-arkân).JAMAAH TARBIYAH
Alasanya adalah ketetapan DAN HIZBUT
hukum yang TAHRIR
dinisbatkan
INDONESIA .......................................................................... 121
kepada unsur yang mendasar (rukn) jika syarat-syarat terpenuhi,
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
dan tidak dinisbatkan kepada syarat itu sendiri. Pernikahan
Implementasi Islamisme .................................................. 121
misalnya, terjadi dengan ijâb dan qabûl ketika syarat-syaratnya,
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
yakni kemampuan, saksi dan lainnya terpenuhi. Penentuan
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
ketetapan hukum dinisbatkan kepada ijâb dan qabûl, dan bukan
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
kepada syarat-syaratnya.58
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Perlu dicatat bahwa qiyâs banyak bersandar pada ketiga
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
unsur lainnya, sebagaimana ia bersandar pada ‘illat. Ia tidak
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
banyak terkait dengan apakah yang satu disebut rukun dan
Tarbiyah ....................................................................... 136
ketiga lainnya disebut syarat. Unsur-unsur tersebut sangat
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
penting bagi qiyâs, sebagaimana ‘illat, karena qiyâs bergantung
pada unsur-unsur tersebut.
BAB IV
SecaraGERAKAN
literal ‘illat SOSIAL
berarti aksiden
JAMAAH (‘aridh) yang dengannya
TARBIYAH DAN HIZBUT
kualitas suatu
TAHRIR objek berobah dari
INDONESIA suatu RUANG
DALAM kondisi LINGKUP
ke kondisi UNS 175
lain ketikaA.ia Mobilisasi
diterapkan,Sumber
seperti perubahan
Daya Jamaah dari sehat kedisakit
Tarbiyah UNS ...... 176
56 1. Mengumpulkan
Abu Bakar al-Syarakhsî, Ushûl al-Syarakhsî,Sumber
(Kairo: DarDaya Potensial
al-Kitâb al-Arabi, (Agregasi/
1954),
hlm. 172.; Lihat juga Aggre gation) .....................................................................176
komentar Abdu l-Azizi l-Bukhârî, Kasyf al-Asrâr, (Beirut: Dar
al-Fikr, 1927), hlm. 1064.; Bandingkan dengan Al-Bazdawi, Ushûl al-Bazdawi, dalam
2. Memaksimalkan
catatan pinggir Kasyf Sumber
al-Asrâr, (Beirut: Dar al-Fikr, 1927),Daya Internal (Produksi
hlm. 1064.
57
Abu Bakar al-Syarakhsî, Ushûl…, hlm. 174.
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
58
‘Abdu l-‘Azîzi l-Bukhârî, Kasyf…, hlm. 1065.; Al-Syarakhsî, Ushûl…, hlm. 198.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


134 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
dan dari kuat ke lemah. Dengan kata lain, ‘illat merujuk pada
tubziHsebab nad )T J( hayibraTpada
perubahan haam aJ emsim
kondisi alsI acaKarena
sesuatu. bmeM itu .B aksiden
48 ...........(‘aridh)
...............disebut
..............‘illat.
..........Pendapat
... )ITH( alain isenmenegaskan
odnI rirhaT bahwa ‘illat
48 .........raberasal
tnagneP darihaukata
beS :‘alal
simayanglsI naberarti
kareG aminum cabmeM air .kedua
1 kalinya
69 ...........yang
..........dilakukan
...................oleh
........binatang
.. )TJ( haysetelahibraT hsebelumnya
aamaJ .2 ia minum.
111 .........Jelasnya,
.................‘illat
.........berarti
........ aiminum
senodnIair rirberulang-ulang.
haT tubziH .3 Pandangan
berikutnya menyatakan bahwa ‘illat adalah sesuatu yang
mempengaruhi sesuatu yang lain, apakah yang dipengaruhi III BABitu
Nkualitas
AGNADatau NAPesensi MALdan AD H ALWA
apakah iaDmempengaruhi
NAD HAMMUperbuatan
R I R H A T T U B Z I H N A D
atau diamnya sesuatu. Misalnya, sifat memabukkan H A Y IB RAT HAAMA J
merupakan
121 .........‘illat
.........datangnya
...................hukum
..............haram
.............bagi .. AISENPenyakit
........khamar. ODNI disebut
igab nkarena
‘illat aucA akia gnmempengaruhi
areK haubeS :makesehatan lsI hayilumu yS .A
seseorang yang
121 .........menjadikannya
............................lemah
...........dan
.. emmenghalangi
simalsI isatneseseorang
melpmI melakukan
........... hakegiatan.
721 .........berbagai lwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
Berikut ini akan diterapkan makna-mana ‘illat di atas pada
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
definisi ‘illat yang diterapkan dalam konteks hukum. Menurut
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
makna yang pertama, kualitas yang mempengaruhi ketetapan
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
hukum disebut ‘illat, karena kondisi hukum tekstual berubah
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
olehnya dari yang khusus ke umum. Sebelum menentukan
631 ....................................................................... hayibraT
‘illat, ketetapan hukum terbatas hanya pada kasus yang
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
disebutkan dalam nash. Tetapi setelah ditemukan kualitas yang
mempengaruhi ini, ketetapan hukum yang terkandung dalam
VI BAB
nash secara eksternal berubah dari yang khusus ke umum.
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
Sekarang ketetapan hukum yang sama akan berlaku pada
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
kasus lain jika ‘illat yang sama ditemukan pada kasus lain itu.
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
/isagergAMenurut ( laisnetomakna P ayaDyang rebmkedua,
uS nakkualitas
lupmugini disebut
neM .1 ‘illat karena
671...........ketetapan
..................hukum
...............ditentukan
....................secara
..... )noieksternal
tagerggA oleh makna ini,
iskud dan
orPketetapan
( lanretnI hukum ayaD reberulang
bmuS nadengan klamiskperulangan
ameM .2 kualitas ini.
681...........Karena
.............seorang
...............ahli
........hukum
)noitcumemikirkan
dorP-fleS/iridsecara
naM berulang-ulang
masalah yang berkaitan dengan qiyâs, tindakan berpikirnya

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 135
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
tentang alasan logis penetapan hukum itu disebut ‘illat. Menurut
makna yangB. ketiga,
Membaca kualitas ini disebut
Islamisme Jamaah ‘illat, ia berpengaruh
Tarbiyah (JT) dan Hizbut
dalam penetapan hukum
Tahrir apakah
Indonesia dalam
(HTI) kasus asal atau dalam
..................................................... 84
kasus cabang.1.
59 Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84

2. secara
Istilah ‘illat Jamaah Tarbiyah
teknis (JT) ..................................................
telah didefinisikan secara beragam 96
seperti berikut 3. ini:(1)
HizbutIdeTahrir
atau Indonesia
dasar (ma’na) ...........................................
yang menuntut 111
(yaqtadhi) atau menentukan ketetapan hukum; (2) Sesuatu
BAB
yang III
berperan sebagai tanda (‘alam) bagi ketetapan hukum
nash; (3) UMMAH
Sesuatu yangDANmenunjukkan
DAWLAH DALAM (mu’arrif) PANDANGAN
ketetapan
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
hukum, yakni indikator (dalîl) bagi adanya perintah; (4) TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
Sesuatu yang mempengaruhi (mu’âtsir) dalam ketetapan
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
hukum, yakni yang mempengaruhi adanya ketetapan hukum;
Implementasi Islamisme .................................................. 121
(5) Sesuatu yang berperan sebagai motif (bâits) bagi ketetapan
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
hukum, bukan dengan jalan mewajibkan (ijâb), tetapi sebagai
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
kebijakan (hikmah) atau kebaikan umum (mashlaḫah) yang
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
ditunjukkan oleh pemberi hukum ketika memberikan ketetapan
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
hukum; (6) Sesuatu yang meniscayakan ketetapan hukum
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
dengan sendirinya (mujib li l-hukm), pendapat ini dianut oleh
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Mu’tazilah; (7) Sesuatu yang mengharuskan ketetapan hukum,
Tarbiyah ....................................................................... 136
bukan dengan sendirinya, tetapi berdasarkân otoritas pemberi
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
hukum; (8) Sesuatu yang meniscayakan ketetapan hukum,
karena watak atau kebiasaannya. Pendapat ini dianut oleh
BAB IV
Fakhruddin al-Rrâzî.
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Karena ketidaksepakatan
TAHRIR INDONESIA tentang
DALAM definisi
RUANG ‘illat, berbagai UNS 175
LINGKUP
nama telah
A.digunakan
Mobilisasiuntuk
Sumber menyebutnya.
Daya JamaahMazhab-mazhab Tarbiyah di UNS ...... 176
fiqh awal, Iraq
1. maupun Madinah,
Mengumpulkan Sumber menggunakan
Daya Potensial sebutan(Agregasi/
mencari penghubung atau perantara umum antara kasus asal
Aggregation) .....................................................................176
dengan kasus2.cabang yang membenarkân
Memaksimalkan Sumber Daya Internal qiyâs,
penggunaan (Produksi
Mandiri/Self-Production)
Muhammad al-Sysyaukâni,
59 ...............................................186
Irsyâd…, hlm. 181.; Bandingkan dengan, ‘Abd ‘Aziz al-
Bukhârî, kasyf…, hlm. 1290.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


136 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
tetapi mereka tidak menggunakan kata ‘illat, istilah yang
tubziHbelakangan
nad )TJ( hdigunakan
ayibraT haaoleh maJ ahli
emsfiqh.
imalsSeperti
I acabm eM ditunjukkan
telah .B
48 ...........sebelumnya,
......................unsur
...........umum
......... )bagi
ITHkasus
( aisen odndan
asal I rikasus
rhaT cabang yang
48 .........ramenjadi
tnagnePdasar haubebagi S :sim alsI n
qiyâs akareGma’na
disebut acabmoleh
eM al-Sysyâfi’î.
.1 60
Ia
69 ...........juga
........menggunakan
.........................kata
...... )lain,
TJ( h ayib
ashl raT hauntuk
(dasar) amaJ menunjuk
.2 pada
111 .........makna
.............umum,
.............tetapi
........ tidak
aisenomenggunakan
dnI rirhaT tubkata
ziH‘illat.
.3 Tampaknya
ini merupakan istilah yang lebih awal dari pada ‘illat.61
Belakangan kata ashl menjadi istilah dalam artiIkasus II BAasal
B
Natau
AGN ADN‘alaih,
maqis AP Mdasar ALADqiyâs. HALIstilah
WAD‘illat NAD HAMMUpada abad
digunakan
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
ke empat Hijrah dalam pengertian penghubung umum dan
121 .......................................................................... AISENODNI
sebab qiyâs yang berpengaruh. Abu Bakr al- Jassas (w. 370 H)
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
sering menggunakan istilah ini dalam kitabnya Ushûl.62
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
Istilah-istilah lain untuk ‘illat pada periode pertengahan
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
adalah: ma’na (ide, dasar), sabab (sebab), amarah (tanda), da’i
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
(motif), mustad’i (faktor yang menuntut), bâits (pendorong,
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
motif), ḫâmil (pembawa pesan), manâth (dasar), dalîl (indikasi),
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
muqtadhi (yang menuntut), mujîb (yang meniscayakan, yang
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
mewajibkan), dan mu’atstsir (yang mempengaruhi). ‘Illat juga
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
disebut dengan jami’ (penghubung), mu’arrif (penanda) dan
631 ....................................................................... hayibraT
jalib (yang menarik hukum).63
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
Para pendukung qiyâs terbagi menjadi tiga kelompok dalam
menyikapi sebab-akibat (ta’lil) perintah hukum. Kelompok VI BAB
TUBZpertamaIH NAD HberpendapatAYIBRAT HAbahwa AMAJ Lperintah-perintah
AISOS NAKAREG hukum
571 SNUdiberikan
PUKGNIL oleh
GNpemberi
AUR MAhukum LAD Auntuk ISENOtujuan
DNI Rtertentu.
IRHAT Ia adalah
671 ...... SN motif
U id atauhayibsebabraT hayang amaJ meniscayakan
ayaD rebmuS ispemberianasiliboM .Aketetapan
/isagehukum,
rgA( laiskarena netoP ayperbuatan-perbuatan
aD rebmuS naklupmugTuhan neM .1bukanlah tak
671...........bertujuan.
...................Pandangan
.....................ini
.....dinisbatkan
............. )noitkepada
agerggAkaum Mu’tazilah.
iskud 60
orP( lanreAl-Risalah,
Al-Sysyâfi’î, tnI ayaD(Beirut:rebmDaruSal-Fikr,
naklatt),
mhlm.
iska36.
meM .2
61
Al-Sysyâfi’î, Ikhtilâf al-Ḫadits, pada catatan pinggir kitâb Al-Umm, hlm. 320.
681...........62..Abu
......Bakar
........al-Jassas, ........ )nhlm.
............Ushûl…, oitcu dorP-fleS/iridnaM
229.
63
Muhammad al-Sysyaukâni, Irsyâd…, hlm. 181.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 137
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Kelompok kedua memandang bahwa Tuhanlah yang mewajibkan
hukum dan B. bukan sebabIslamisme
Membaca itu sendiri,Jamaah karena sebab-sebab
Tarbiyah (JT) hukum
dan Hizbut
telah lama ada, tetapi
Tahrir hal itu tidak
Indonesia (HTI) dapat mewajibkan hukum.
..................................................... 84
Sebab-sebab1.tidak mempunyai
Membaca Gerakan peran
Islamis:dalam Sebuah mewajibkan
Pengantar......... 84
hukum. Hukum 2. Jamaah
menjadi Tarbiyah
efektif(JT) karena ..................................................
otoritas pemberi 96
3. Hizbut Tahrir
hukum. Ketetapan-ketetapan Indonesia
hukum ...........................................
diwajibkan oleh pemberi 111
hukum dan bukan oleh sebab-sebabnya. Pandangan seperti
iniBAB III oleh Ash’ariyyah. Kelompok terakhir berpendapat
dianut
UMMAH DANhukum
bahwa perintah-perintah DAWLAH diberikanDALAM TuhanPANDANGAN
untuk tujuan
JAMAAH
tertentu dan merekaTARBIYAH
mempunyaiDAN sebab HIZBUT
juga. Tetapi TAHRIR Tuhan
INDONESIA ..........................................................................
tidak mewajibkan ketetapan-ketetapan hukum berdasarkân 121
A. dan
sebab-sebab Syumuliyah Islam: Sebuah
tujuan-tujuannya, tetapiKerangka
sebagai rahmat Acuan bagi bagi
Implementasi
manusia. Sebab-sebab Islamisme
ketetapan hukum ..................................................
tidak menjadikan 121
B. Memahami
ketetapan-ketetapan Konsep
itu menjadi Ummah
wajib dengan dan Dawlah ....................
sendirinya, tetapi 127
1. Tuhan.
karena otoritas Ummah .........................................................
KonsepPerintah-perintah hukum dinisbatkan 127
2. Konsephanya
kepada sebab-sebabnya Dawlah secara ..........................................................
kiasan. Pandangan seperti 130
ini dianutC. Konsep
oleh Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Maturidiyyah.
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
Kaum Sunni, bertolak belakang dengan Mu’tazilah,
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
menyebut rasionalisasi ketetapan hukum (ta’lil) dengan istilah
Tarbiyah ....................................................................... 136
‘illat mu’âtsirah (sebab yang mempengaruhi). Dalam pandangan
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
mereka, tidak ada hubungan sebab-akibat antara ‘illat dengan
hukum. Kadang-kadang ‘illat ada, tetapi hukum tidak ada,
BAB IV
demikian pula sebaliknya. Yang diperdebatkan adalah apakah
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
hukum harus dinisbatkan kepada ‘illat (sebab) atau ke nash.
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
Satu pendapat mengatakan bahwa hukum dinisbatkan kepada
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
nash dalam kasus asal dan kepada ‘illat dalam kasus cabang.
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Nash-lah yang mewajibkan hukum kasus asal melalui kata-
Aggregation) .....................................................................176
katanya dan bukan ‘illat. Nash menyingkap hukum dan ‘illat
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
memotivasinya. Pendapat seperti ini dianut oleh ahli fiqh Iraq
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
abad pertengahan. Pendapat lain mengatakan bahwa hukum

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


138 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
dinisbatkan kepada ‘illat dan bukan kepada nash baik dalam
tubziHkasus nad )asalTJ( maupun
hayibraTdalam haamkasusaJ emcabang.
simalsI ‘Illat,
acabm eM .pandangan
dalam B
48 ...........ini
......merupakan
.....................tanda
..........(‘alam
..... )ITatau
H( aiamarah)
senodnI bagi
rirhaadanya
T hukum
48 .........ra(thubut
tnagneP haubeS dalam
al-hukm) :simalskasus
I nakaasal
reGdan
acakasus
bmeMcabang..1 Pendapat
69 ...........seperti
.............ini
......dianut
............oleh
........mayoritas
)TJ( hayibahli
raTfiqh.
haamaJ .2
111 ................Berbagai
................pandangan
........... aisenodnI ribaik
tentang rhaTdan
tubzburuknya
iH .3 perbuatan
manusia, menurut pandangan teologi, juga mempengaruhi
hukum. Berbagai definisi ‘illat yang telah dikemukakan III BdiAatas
B
Nmencerminkan
AGNADNAP Mketidaksepakatan ALAD HALWADtersebut. NAD HADefinisi-definisi
MMU
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
tentang ‘illat di atas dapat dikategorikan sebagai berikut. Pertama,
121 .......................................................................... AISENODNI
sesuatu yang mempengaruhi hukum dengan sendirinya (al-
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
mu’tatsir bi dzatih fi l-hukm). Kedua, sesuatu yang menandakan
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
hukum (al-mu’arrif li l-hukm). Ketiga, sesuatu yang menjadikan
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
hukum wajib bukan dengan sendirinya, tetapi berdasarkân
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
otoritas Tuhan (al-mujib bi ajli allah). Keempat, sesuatu yang
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
memotivasi pemberi hukum untuk memberikan hukum (al-bâits
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
li l-sysyâri’ ‘ala syâr’i l-hukm).
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
Pandangan pertama menyatakan bahwa ‘illat ketetapan
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
hukum mempengaruhi (mu’tatsir) hukum dengan sendirinya.
631 ....................................................................... hayibraT
Dengan kata lain, ‘illat suatu perintah yang menjadikan perintah
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
itu menjadi wajib, bukan Tuhan. Pandangan ini dinisbatkan
kepada Mu’tazilah karena mereka berpendapat Vbaik I BAdan
B
buruknya perbuatan
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG manusia, bersifat rasional dan menjadi
571 SNUkewajiban
PUKGNILTuhan GNAUuntuk R MAmelakukan
LAD AISENdan ODmemerintah
NI RIRHAT apa yang
671 ...... SN terbaik.
U id hKarenaayibraTitu, haamereka
maJ ayamendefinisikan
D rebmuS isasi‘illat sebagai
liboM .A sesuatu
/isageyang rgA( lmempengaruhi
aisnetoP ayaD reketetapan bmuS nakluhukum pmugnedengan
M .1 sendirinya
671...........(mu’tatsir
..................bi
.....zâtih).
64
................................... )noitagerggA
iskudorPKetika ( lanretn menjelaskan
I ayaD rebmuS pandangan
naklamiskam inieMSadr
.2 al-Syarî’ah
681...........mengatakan
........................bahwa
............ )mereka
noitcudoyang
rP-fleberpendapat
S/iridnaM bahwa sebab-
Al-Isnawi, Nihâyat…, hlm. 4.
64

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 139
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
sebab rasional (‘ilal ‘aqliyyah) yang berpengaruh dengan
sendirinyaB.juga berpendapat
Membaca bahwa Jamaah
Islamisme sebab-sebab hukum
Tarbiyah (JT)(‘ilal
dan al-Hizbut
syar’îyyah) juga sama.
Tahrir Dalam pendapat
Indonesia mereka, api merupakan
(HTI) ..................................................... 84
sebab kebakaran denganGerakan
1. Membaca sendirinya,
Islamis:tanpa
Sebuah penciptaan
Pengantar......... 84
kebakaran oleh 2. Tuhan,
Jamaah Tarbiyah
seperti (JT) ..................................................
juga pembunuhan yang disengaja 96
3. Hizbut
secara logis adalah sebabTahrir
hukumIndonesia
qishâsh. ........................................... 111
65

Ada keberatan terhadap pandangan ini yang dapat diangkat,


BAB
yaitu III yang sehat tidak dapat memikirkan bahwa waktu
orang
UMMAH
dapat menjadi sebabDAN DAWLAH
adanya kewajiban DALAM shalat, PANDANGAN
pembunuhan
JAMAAH TARBIYAH DAN
menjadi sebab adanya hukuman qishâsh, dan kasus- HIZBUT TAHRIR kasus
INDONESIA .......................................................................... 121
lain yang serupa, karena mereka merupakan aksiden dan
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
tindakan. Penciptaan dan menjadi ada tidak dapat dipahami.
Implementasi Islamisme .................................................. 121
Terhadap keberatan ini al- Taftazani menjawab bahwa pengaruh
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
(ta’tsîr), dengan sendirinya berarti bahwa intelek memberikan
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
pembenarannya bagi kewajiban hukuman qishâsh semata-mata
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
berdasarkân pembunuhan yang disengaja, tanpa bersandar pada
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
tindakan orang yang mewajibkan (mujib). Dan ini juga berlaku
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
bagi sesuatu yang oleh Mu’tazilah disebut ‘illat.66
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Ini bukan penggambaran yang benar tentang pandangan
Tarbiyah ....................................................................... 136
Mu’tazilah. Yang mereka maksudkan dengan keputusan akal
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
(hukmi l-‘aql) adalah akal memahami bahwa ada perintah
Tuhan untuk kasus tertentu, karena ada petunjuk atau hubungan
BAB IV
yang mesti (talâzum) antara keputusan akal dan keputusan
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Syarî’ah. Ini dijelaskan
TAHRIR oleh Kamal DALAM
INDONESIA ibn Humam. RUANG
67
Ia menjelaskan
LINGKUP UNS 175
bahwa pandangan
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyahbahwa
Mu’tazilah yang sebenarnya adalah, di UNS ...... 176
akal pertama-tama memahami ada
1. Mengumpulkan Sumber perintahDayaTuhan Potensial tentang
(Agregasi/
perbuatan yang sesuai dengan pemahaman akal. Mereka tidak
Aggregation) .....................................................................176
65
2. Memaksimalkan
Ubaidillah ibn Mas’ud Sumber
Sadr al-Syari’ah, al-Taudhîh, Daya
(Kairo: Internal
Dar al-‘ahd (Produksi
al-Jadid li al-
Thiba’ah, 1957), hlm. 62.
66
Sa’ad al-Din Mas’ud ibnMandiri/Self-Production) ...............................................186
Umar al-Taftazani, al-Talwih Syarḫ al-Taudhih, (Kairo: Dar
al-‘Ahd al-Jadid li al-Thiba’ah, 1957), hlm. 62.
67
Kamal ibn Humam, al-Musyârah, (Bulaq: al-Mathba’ah al-Amiriyyah, 1917), hlm. 159.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


140 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
berpendapat bahwa akal menentukan keputusannya pada
tubziHTuhan.
nad )TJ( hayibraT haamaJ emsimalsI acabmeM .B
48 ..................‘Illat
.........menurut
...............Mu’tazilah
........... )ITberarti
H( aisemotif
nodnI(bâits)
rirhaTbagi ketetapan
48 .........rahukum
tnagnedan P habukan
ubeS :sesuatu
simalsI yangnakarmewajibkan
eG acabmeM .1 sendirinya.
dengan
69 ...........‘.A
...bd
......al-Jabbar
..................sendiri
........... )menjelaskan
TJ( hayibraT h aamaJ .2
pandangannya tentang
111 .........‘illat.
..........Tujuan
.............qiyâs
.........dalam
.. aisenhukum
odnI riadalah
rhaT tumengetahui
bziH .3 ketetapan
hukum tentang perbuatan yang dilakukan oleh orang yang
mempunyai kewajiban dan pengetahuan tentang hal-hal III BAlain
B
Nyang
AGNterkait.
ADNAPJika MAsuatuLAD H ALWAD hukum
ketetapan NAD HA MMU
didasarkân pada
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
‘illat, tidak mungkin ‘illat harus berperan sebagai sebab yang
121 .......................................................................... AISENODNI
meniscayakan hukum, karena ia bertentangan dengan tujuan
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
yang disebutkan. Jika efek khamr yang memabukkan itu yang
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
meniscayakan dilarangnya minum khamr tersebut, perintah
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
hukum (taklif) dan ketaatan kepada Tuhan (ta’abbud) akan
................................ hammU pesnoK .1
721 .........................68
terhapus.
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
Abu Husain al-Basri membahas ‘illat lebih rinci. Ia
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
mengatakan bahwa ‘illat berarti sesuatu yang mempengaruhi
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
ketetapan Syarî’ah, dan suatu ketetapan menjadi syar’î ketika
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
ia diambil dari syâr’. Dalam teologi,’illat digunakan dalam
631 ....................................................................... hayibraT
pengertian haqiqi dan majazi (kiasan). Dalam pengertian haqiqi,
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
ia berlaku bagi setiap esensi yang meniscayakan kondisi (hal)
bagi sesuatu yang lain. Misalnya, jika dikatakan: Gerak VI Badalah
AB
sebab yang meniscayakan
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG (‘illat mujîbah) sesuatu yang bergerak
571 SNUmenjadi PUKGNIbergerak. L GNAUR Ini MAberarti
LAD AI‘illat SENOmempengaruhi
DNI RIRHAT sebuah
671 ...... SN nama,
U id hjika ayibdikatan
raT haam warna
aJ ayahitamD rebm adalah
uS isasebab
siliboM(‘illat)
.A sesuatu
/isagemenjadi
rgA( laishitam. netoP aDenganyaD rebm katauS lain,
nakluiapm adalah
ugneM sebab
.1 (‘illat) yang
671...........menjadikannya
.............................disebut
..............hitam.
............... )noitagerggA
iskudorPPenggunaan
( lanretnI aya‘illat D resecara
bmuS nkiasan
aklamditerapkan
iskameM .pada
2 sejumlah
681...........kasus
...........berikut.
................Sesuatu
......... )noyang
itcudomempengaruhi
rP-fleS/iridnaM makna (ma’na),
68
Mustafa Jamaluddin, al-Qiyâs, (Najaf: Mathba’ah Nu’man, 1972), hlm. 185.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 141
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
sesuatu yang mempengaruhi ketiadaan (nafy), seperti ketiadaan
hitam karena pengaruhIslamisme
B. Membaca putih, sesuatu Jamaah yang mempengaruhi
Tarbiyah (JT) dan Hizbut
ketetapan hukum Tahrir(itsbât) sesuatu,
Indonesia (HTI)pengaruh sebab terhadap
..................................................... 84
akibat (musabbab) dan kualitas
1. Membaca Gerakan yang mensyaratkan
Islamis: Sebuah Pengantarkualitas ......... 84
2. Jamaah Tarbiyah
yang lain. Masing-masing ini disebut(JT) ..................................................
‘illat, karena mereka 96
3. Hizbut
mempunyai pengaruh Tahriryang
(ta’tsîr) Indonesia
meniscayakan...........................................
sesuatu.’Illat 111
metaforis yang digunakan dalam berbagai bentuk juga disebut
BAB
‘illat. III ‘illat yang dipergunakan dalam arti hakiki disebut
Tetapi
UMMAH
‘illat karena DAN sebab
ia merupakan DAWLAH DALAM PANDANGAN
yang meniscayakan (mujîbah)
dalam semua JAMAAH TARBIYAH
kondisi tanpa syarat, DANtetapi HIZBUT tidakTAHRIRdemikian
INDONESIA
dengan jenis yang lain. .......................................................................... 121
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Al-Basri juga membedakan antara mu’allal (ketetapan
Implementasi Islamisme .................................................. 121
hukum asal yang tunduk pada sebab akibat) dengan ma’lûl
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
(akibat). Mu’allal berarti ketetapan hukum yang sebabnya
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
dicari, kemudian hukum itu disebabkan oleh sebab tersebut.
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
Tampaknya ini menunjuk pada ketetapan hukum yang
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
ditetapkan pada kasus asal, karena ketetapan hukum diketahui
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
pertama kali, lalu sebabnya dicari dan disebabkan olehnya.
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Ma’lûl adalah sesuatu yang dipengaruhi dan diciptakan oleh
Tarbiyah ....................................................................... 136
‘illat. Ini merujuk pada ketetapan hukum yang ditetapkan pada
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
kasus cabang, dan tidak seperti yang ditetapkan pada kasus asal.69
Ketika menjelaskan ‘illat syar’îyyah (sebab hukum), al-
BAB IV
Basri mengatakan bahwa ‘illat syar’îyyah itu berbeda dengan
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
‘illat ‘aqliyyah (sebab
TAHRIR rasional) dalam
INDONESIA DALAM hal. Pertama,
dua RUANG LINGKUP sebab UNS 175
hukum dipersyaratkan
A. Mobilisasioleh waktu,
Sumber Daya karena
Jamaah sebab hukumdi
Tarbiyah tidak
UNS ...... 176
berpengaruh dalam semua waktu. Ia
1. Mengumpulkan tidak berpengaruh
Sumber Daya Potensial sebelum
(Agregasi/
datangnya Syarî’aAggre
h. Kedua, ia bergantung pada perintah Tuhan
gation) .....................................................................176
dan tidak bergantung pada
2. Memaksimalkan‘illat syar’îyyah
Sumber Daya itu sendiri.
Internal Dengan
(Produksi
kata lain ‘illat syar’îyyah meniscayakan ketetapan hukum
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Abu Husain al-Basri, Kitâbu l-Mu’tamad…, hlm. 704-705.
69

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


142 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
dengan perintah Tuhan. ‘Illat syar’îyyah tidak meniscayakan
tubziHhukum nad )TJdengan ( hayibrsendirinya.
aT haamaJ em simalsI aca‘illat
Sebaliknya bmeM .B
rasional (‘illat
48 ...........‘aqliyyah)
..................tidak
.........dipersyaratkan
............... )ITH(masa
aisenwaktu
odnI rtertentu,
irhaT juga tidak
48 .........rabergantung
tnagneP hapada ubeS faktor
:simalsyangI nakmewajibkan
areG acabmyangeM lain
.1 selain oleh
69 ...........akal.
.........70...Ini
.......adalah
.............pandangan
....... )TJ( hayang
yibrasama
T haam aJ .2 yang dianut
dengan
111 .........oleh
.........ulama’
............Hanafiah.
............. aisenodnI rirhaT tubziH .3
Dari uraian di atas terlihat bahwa ‘Abd al-Jabbar menyebut
sebab hukum dengan faktor pendorong (da’i) dan motif III B AB
(bâits),
Nsedangkan
AGNADNA P MHusain
Abu ALAD H ALWAmendefinisikannya
al-Basri D NAD HAMMU sebagai
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
sebab yang mewajibkan berdasarkan otoritas Tuhan. Penjelasan
121 .......................................................................... AISENODNI
di atas bertolak belakang dengan pandangan tentang ‘illat yang
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
dinisbatkan oleh ortodoksi kepada Mu’tazilah secara umum.
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
Pandangan kedua tentang ‘illat adalah ia sebagai penanda
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
ketetapan hukum (mu’arrif li l-hukm), yang berarti tanda (‘alâm
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
atau ‘alâmah) bagi ketetapan hukum. Definisi ini dipakai oleh
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
al-Baidhawi, al-Isnawi, Tajuddin al-Subki dan sejumlah ahli fiqh
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
Sysyâfi’îyyah. Definisi ini semula diberikan oleh Fakhruddin
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
al-Rrâzî dan diikuti oleh ahli fiqh terkemudian.71
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
631 ................Ulama’
...............Hanâbilah
....................juga
..........menganggap
.......... hayibraTjuga mengangap
451 .........‘illat
.ITHsebagai
nagnadtanda naP m(‘alâmah)
alad halwketetapan
aD nad hahukum. mmU .Ibn2 Qudamah
menegaskan bahwa intensitas efek memabukkan yang dianggap
sebagai tanda keharaman khamr dapat dianggap sebagai
VI Btanda
AB
TUBZmubahnya
IH NAD HA anggur,
YIBRAT karena
HAAM iaAtidak
J LAISmeniscayakan
OS NAKAREGketetapan
571 SNUhukum
PUKGN dengan
IL GNAsendirinya.72
UR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SNU i‘A dlâmah
hayibrsecaraaT haaharfiah
maJ ayaberarti D rebm uS is(‘amarah)
tanda asiliboM atau.A sesuatu
/isageyang rgA(menandakan
laisnetoP ayaD rebmuyang
sesuatu S nak lupm
lain, ugneM
seperti asap.1menandakan
671...........adanya
...............api.
.........Secara
..............teknis ...... )noitagberarti
..............‘‘alâmah erggA sesuatu yang
iskud 70 orP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM
Abu Husain al-Basri , Kitâb al-Mu’tamad…, hlm. 714-715.
.2
681............. .Tajuddin
71
............Abd
......al-Wahab .. )nSubki,
.............ibn oitcuJam’u
dorP -fleS/ir(Kairo:
l-Jawâmi’, idnaM Mathba’ah al-Khairiyyah,
1916), hlm. 84.; Bandingkan dengan al-Isnawi, Nihâyat…, hlm. 28-29.
Ibn Qudamah, Raudhaṯu l-Nnâzhir, (Kairo: Mathba’ah al-Syalafiah, 1976), hlm. 155.
72

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 143
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
dengannya ketetapan hukum dapat diketahui. Dengan demikian,
‘‘alâmah adalah petunjukIslamisme
B. Membaca (dalîl) bagi adanyaTarbiyah
Jamaah ketetapan hukum,
(JT) dan Hizbut
seperti azan merupakan tanda (HTI)
Tahrir Indonesia shalat. ..................................................... 84
1. Membaca
‘Illat melambangkan Gerakanhukum
ketetapan Islamis:nash. Sebuah Pengantar......... 84
Ia berperan
sebagai tanda2.bagiJamaah
adanya Tarbiyah (JT)
ketetapan ..................................................
hukum yang sebenarnya 96
ditentukan oleh3. nash.
Hizbut Tahrir
‘Illat dalamIndonesia
pengertian ...........................................
ini menunjukkan 111
bahwa ada ketetapan hukum bagi kasus tertentu, tetapi ia tidak
BAB III
menyebabkan adanya hukum. Otoritas yang menyebabkan
ketetapanUMMAH
hukum, yangDAN DAWLAH
secara DALAM
teknis disebut PANDANGAN
mu’tatsir, hanyalah
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Tuhan. Jelasnya ‘illat tidak mempunyai hubungan kausalitas TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
dengan ketetapan hukum. ‘Illat yang berperan sebagai tanda
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
bagi ketetapan hukum ini kadang-kadang ada kadang- kadang
Implementasi Islamisme .................................................. 121
tidak, meskipun disitu ada hukum. Ini dapat dicontohkan
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
dengan mendung yang menjadi pertanda akan turun hujan,
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
tetapi hujan tidak harus turun ketika ada mendung. Demikian
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
juga, ketetapan hukum tetap terpisah atau tidak bercampur
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
dengan ‘illat yang merupakan penanda keberadaan hukum itu.73
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
Definisi ‘illat ini dikritik karena ia tidak menyeluruh (jami’)
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
juga tidak spesifik (mani’). Tentang definisi yang menyeluruh,
Tarbiyah ....................................................................... 136
dapat dikatakan bahwa ia tidak meliputi ‘illat yang diambil dari
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
nash (mustanbathah), Karena ‘illat yang semacam itu diketahui
melalui
BAB IV
ketetapan hukum. Kualitas (washf) yang membentuk
‘illat ketetapan tidak dapat tidak bergantung pada pengetahuan
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
tentang ketetapan hukum. Sekarang,
TAHRIR INDONESIA DALAM jikaRUANG
ketetapan hukum UNS 175
LINGKUP
diketahuiA.melalui ‘illatSumber
Mobilisasi ini, danDaya pengetahuan
Jamaah Tarbiyah tentangdi‘illat UNS ...... 176
bergantung pada pengetahuan tentang
1. Mengumpulkan Sumber ketetapan
Daya Potensial hukum,(Agregasi/hal
ini membuat persoalan tersebut
Aggregation) menjadi tidak terselesaikan.74
.....................................................................176
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
73
Abu Husain al-Basri,Mandiri/Self-Production)
kitâbu l-Mu’tamad…, hlm. 748. ...............................................186
Al-Isnawi, Nihâyat…, hlm. 30.
74

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


144 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Terhadap keberatan ini dijawab bahwa ketetapan hukum
tubziHmenandakan
nad )TJ( hayi‘illat braT dalam
haamakasus J emsim alsIdan
asal acab meMmenandakan
’illat .B
48 ...........ketetapan
..................hukum
.............dalam
...........kasus
)ITHcabang.
( aisenoKetetapan
dnI rirhaThukum kasus
48 .........raasal
tnagmendahului
neP haubeS ketetapan :simalsI nahukumkareG akasus
cabmecabang.
M .1 Karena itu
69 ...........ia
.....tidak
..........mengandung
........................ kerumitan
)TJ( hayibryang
aT hatak
amaterselesaikan.
J .2 Al-
111 .........Isnawi
.............menambahkan
..................... aibahwa
senodnkualifikasi
I rirhaT tuuntuk
bziH akibat
.3 ini harus
ditambahkan pada definisi, sehingga lengkapnya berbunyi:
“’illat adalah sesuatu yang menandakan ketetapan hukum III Bkasus
AB
Ncabang”.
AGNAD 75 NAP MA LAD HA LWAD NAD HAMMU

RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ


Al-Taftazani tidak puas dengan jawaban tersebut. Ia terus
121 .......................................................................... AISENODNI
mengkritik jawaban tersebut dengan mengatakan bahwa dalam
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
definisi pertama, jika kualitas (washf) yang merupakan ‘illat
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
adalah tanda bagi ketetapan hukum kasus asal, tentunya ia
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
juga menjadi penanda bagi ketetapan hukum kasus cabang.
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
Disamping itu, jika ia menjadi penanda bagi ketetapan
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
hukum kasus asal, namun tidak menjadi penanda bagi kasus
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
cabang, dalam arti ia bukan motif bagi ketetapan kasus asal, itu
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
berarti kasus asal tidak mempunyai hubungan dengan kasus
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
cabang. Padahal sudah disepakati bahwa ketetapan hukum kasus
631 ....................................................................... hayibraT
asal dapat diperluas ke kasus cabang karena adanya kesamaan
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
‘illat. Ini menunjukkan bahwa kasus asal tidak mempunyai
hubungan dengan kasus cabang, berarti qiyâs gagal dibangun.76
VI BAB
TUBZIH N Al-Taftazani
AD HAYIBRAberusaha T HAAMAmenyelesaikanJ LAISOS NAKAR problem
EG ini.
571 SNUKenyataan
PUKGNILbahwa GNAU‘illat R M(washf,
ALAD A kualitas)
ISENOD menandakan
NI RIRHATketetapan
671 ...... SN hukum
U id htidak ayibraberarti
T haambahwa aJ ayaD ketetapan
rebmuS hukumisasiliboditentukan
M .A oleh
/isage‘illat
rgA( semata.
laisnetoPKarena ayaD rketetapan
ebmuS nakhukum lupmugmerupakan
neM .1 perintah
671...........Syarî’ah
..............yang
.........harus
..........didasarkân
....................pada
..... )ndalîl erggA yakni nash dan
oitagSyarî’ah,
iskud 75 orP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM
Ibid, hlm. 30.
.2
681............. .Sa’ad
76
.......al-Din
.........Mas’ud
..........ibn .. )noal-Taftazani,
.....Umar itcudorP-Hasyiyyaṯ
fleS/iridSyarḫ
naMMuhtashari l-Muntahâ,
(Kairo: al-Mathba’ah al-Kubra al-Amiriyyah, 1927), hlm. 214.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 145
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
ijma’. Ini berarti ketetapan hukum harus dibuktikan oleh nash
Syarî’ah, dan
B. kualitas
Membaca merupakan
Islamismetanda Jamaah baginya.
TarbiyahDengan (JT)tanda
dan Hizbut
ini dapat diketahui
Tahrir bahwa
Indonesia ketetapan
(HTI) hukum telah ditentukan
..................................................... 84
atau terbukti 1.adaMembaca
dalam keseluruhan
Gerakan Islamis: substansinya.
SebuahMisalnya,
Pengantar......... 84
larangan minum khamr Tarbiyah
2. Jamaah oleh nash, karena
(JT) ..................................................
telah ditentukan 96
3. Hizbut Tahrir
adanya sifat memabukkan padaIndonesia
khamr tersebut. ...........................................
Kualitas ini 111
merupakan sebab pelarangan khamar. Sebab (‘illat) merupakan
BABbagi
tanda III pelarangan semua item (afrâd) yang masuk dalam
UMMAH
kategori khamr. DANini
Jawaban DAWLAH
menolak argumentDALAM bahwa PANDANGAN definisi
ini menjadiJAMAAH
berputar TARBIYAH
tanpa akhirDAN (dawr).HIZBUT TAHRIR
Singkatnya, ‘illat
INDONESIA ..........................................................................
bergantung pada pengetahuan tentang ketetapan hukum sebagai 121
perintah A. Syumuliyah
Syarî’ah Islam: Sebuah
yang ditunjukkan Kerangka
dengan dalîl.Acuan
Dan yang bagi
bergantung padaImple‘illat
mentasiadalahIslamisme
pengetahuan..................................................
tentang adanya 121
ketetapanB. Memahami
hukum Konsep Ummah
dalam kasus-kasus dan Dawlah
individual. 77 .................... 127
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Keberatan lain adalah bahwa definisi ‘illat sebagai penanda
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
(mu’arrif) juga tidak spesifik (mani’), karena ia meliputi tanda
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
(‘alâmah) juga. Dengan demikian tidak ada perbedaan yang
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
tegas antara ‘illat dengan ‘allamah, padahal keduanya jelas
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
berbeda. Perintah-perintah hukum tentang transaksi (‘aqd)
Tarbiyah ....................................................................... 136
dan hukuman (‘uqûbah) dinisbatkan kepada sebab-sebabnya.
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
Misalnya, kepemilikan dinisbatkan kepada pembelian, dan
ganti rugi (diyat) dinisbatkan kepada pembunuhan. Tetapi
BAB IV
perlu dicatat bahwa perintah-perintah hukum tidak dinisbatkan
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
kepada tanda-tanda (‘‘alâmah), sebagaiman hukum rajam tidak
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
dinisbatkan kepada ihsan (kualitas merdeka dan sudah menikah
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
dalam kasus pelanggaran perzinahan dengan orang yang sudah
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
menikah). Alasannya adalah ihsan adalah tanda (‘‘alâmah) dan
Aggregation) .....................................................................176
bukan sebab (‘illat). Karena itu seseorang harus membedakan
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
77 Mandiri/Self-Production)
Sa’ad al-Din Mas’ud ibn Umar al-Taftazani, Hasyiyyah…,...............................................186
hlm. 214.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


146 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
antara ‘illat dan ‘‘alâmah. Keberatan ini dimajukan oleh Sadr
tubziHSyarî’ah.
nad )TJ78( hayibraT haamaJ emsimalsI acabmeM .B
48 ..................Definisi
...............yang
.........ketiga
...........mengatakan
)ITH( aisen‘illat
odnIadalah
rirhaT sesuatu yang
48 .........rameniscayakan
tnagneP haubatau eS :smewajibkan
imalsI nakaketetapan
reG acabm eM .1bukan dengan
hukum
69 ...........sendirinya
.....................tetapi
...........berdasarkân
....... )TJ( hayiotoritas
braT haaTuhan
maJ .2(mujib bi ja’l
111 .........Allah).
............Dengan
...............kata
.......lain,
aise‘illat
nodntidak
I rirhmenjadikan
aT tubziH sesuatu
.3 menjadi
wajib dengan sendirinya. Tuhanlah yang mewajibkannya, dan
kewajiban itu dinisbatkan kepada ‘illat hanya dalam Iarti II Bkiasan
AB
N(majazi).
AGNADNDefinisi AP MALini ADdiberikan
HALWAD NAulama’
oleh D HAMHanafiah.
MU Ini
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
merupakan jalan tengah antara dua pandangan yang berbeda
121 .......................................................................... AISENODNI
antara Mu’tazilah dengan Ash’ariyyah. Ash’ariyyah berpendapat
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
‘illat tidak menimbulkan akibat terhadap ketetapan hukum
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
sama sekali. Ia tidak memainkan peran sama sekali dalam
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
dalam kewajiban hukum. Mereka tidak menisbatkan kewajiban
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
perintah kepada ‘illat. Ulama’ Hanafiah berpendapat bahwa ‘illat
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
mewajibkan ketetapan hukum bukan dengan sendirinya, tetapi
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
dibuat wajib oleh Tuhan.
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
Ketika mendefinisikan ‘illat dalam fiqh, al-Bazdawi
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
menyatakan ‘illat adalah sesuatu yang kepadanya mula-
631 ....................................................................... hayibraT
mula ketetapan hukum dinisbatkan, seperti penjualan
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
merupakan ‘illat pemilikan, nikah sebagai ‘illat halalnya
wanita, pembunuhan sebagai ‘illat hukuman qishâsh VIdan
BAlain
B
sebagainya. Tetapi
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG sebab- sebab hukum (‘ilal al-syâr’) tidak
571 SNUmewajibkan
PUKGNIL Gketetapan NAUR MAhukum LAD AIdengan SENODsendirinya.
NI RIRHATTuhanlah
671 ...... SN yang
U idmewajibkannya.
hayibraT haamaJ Karena ayaD rebm tindakan-Nya
uS isasiliboMmewajibkan
.A
/isagedinisbatkan
rgA( laisnetkepada oP ayaDsebab-sebab
rebmuS nak(‘ilal), lupmsebab-sebab
ugneM .1 itu menjadi
671...........mewajibkan
......................(mujîbah)
...................bagi
........orang-orang
......... )noitagekarena
rggA dilakukan oleh
iskud pemberi
orP( lanhukum.
79
retnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681...........78.. .Ubaidillah
..............ibn
.....Ma’ud
.........Sadr noitcual-Taudhih,
..... )Syari’ah, dorP-fleShlm.
/irid62.
naM
Al-Bazdawi, Ushûl…, pada catatan pinggir Kasyf al-Asrâr, hlm. 1291.
79

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 147
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Al-Bazdawi menolak pandangan-pandangan ekstrim. Ia
mengatakan bahwa jikaIslamisme
B. Membaca sebab-sebab Jamaah(‘ilal)Tarbiyah
dianggap (JT)sebagai
dan Hizbut
faktor-faktor yang
Tahrirmewajibkan
Indonesia(mujîbah) dengan sendirinya, hal
(HTI) ..................................................... 84
itu akan mengantar pada politeisme,
1. Membaca Gerakankarena Islamis: sesungguhnya
Sebuah Pengantar yang ......... 84
2. Jamaah
mewajibkan hanyalah Tarbiyah
Tuhan. (JT) ..................................................
Juga tidak mungkin menganggap 96
3. Hizbut
sebab-sebab (‘ilal) sebagaiTahrir Indonesia
tanda-tanda ...........................................
(a’lam) semata, karena 111
dalam hal ini perbuatan-perbuatan manusia akan menjadi kosong
BAB
dari III
kehendak, dan dengan demikian semua ketetapan hukum
UMMAHtanpa
hanya ditetapkan DANsebab.
DAWLAH Hukuman DALAM qishâshPANDANGAN
misalnya,
JAMAAH
dilembagakan sebagaiTARBIYAH
ganjaran bagi DANtindakanHIZBUT TAHRIR
penyerangan,
INDONESIA ..........................................................................
demikian pula dengan hukuman-hukuman yang telah ditentukan 121
A. Syumuliyah
(ḫudûd). Jika kita menganggapIslam:sebab-sebabnya
Sebuah Kerangka Acuan
hanya bagi
sebagai
tanda, sepertiImpandangan
plementasi Ash’ariyyah,
Islamisme ..................................................
hukuman- hukuman 121
B. Memahami
tersebut tidak ganjaranUmmah
lagi sebagai Konsep (ajziyah). dan Dawlah .................... 127
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Abu Mansur al-Maturidi mengatakan bahwa ‘illat adalah
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
ide atau alasan (ma’na) ketetapan hukum dan ketetapan hukum
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
ada dengan keberadaan ma’na secara bersamaan. Dengan
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
pernyataan ini ia menolak pandangan sebagian kaum Qadariah
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
yang mengatakan bahwa ‘illat adalah materi, dan ketika ia ada
Tarbiyah ....................................................................... 136
ketetapan hukum ada menyertainya tanpa pemisahan (bila
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
fashl). Ketika menjelaskan hal ini, ‘Abd al-‘Aziz al-Bukhari
mengatakan bahwa menurut ulama’ Hanafiyah keberadaan
BAB IV
ketetapan hukum bersamaan dengan keberadaan ‘illat secara
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
langsung (bi tariqaḫi l-muqâranah) dan bukan secara berurutan
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
(bi tarîqi l-taakhkhur). Dengan kata lain, meskipun ‘illat
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
merupakan bagian dalam ketetapan hukum secara berurutan,
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
yang pertama ada secara bersama-sama (muqarinah) dengan
Aggregation) .....................................................................176
yang kedua. Ini seperti gerak jari yang menjadi gerakan
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
cincin, dan gerakan itu ada bersamaan dengan gerakan cincin.
Mandiri/Self-Production) ...............................................186

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


148 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Dengan demikian, gerak merupakan sebab seseorang bergerak
tubziHdan nadwarna)TJ( hhitamayibraTmerupakan
haamaJ emsebab simalsIsesuatu
acabmemenjadi
M .B hitam.
48 ...........Keduanya
...................ada
.......secara
............bersamaan.
.... )ITH( aisKarena enodnIiturirhulama’
aT Hanafiah
48 .........raberpendapat
tnagneP haubahwa beS :sim alsI nakareuntuk
kemampuan G acabberbuat
meM .(istithaah)
1 ada
69 ...........bersamaan
.....................dengan
..............perbuatan
.... )TJ( hay(muqarinaḫ
ibraT haamabiJ l-fi’l)
.2 dan tidak
111 .........mendahuluinya.
..............................Demikian
.... aisenodjuga nI ritindakan-tindakan
rhaT tubziH .3 merusak,
menghancurkan dan memotong adalah sebab-sebab sesuatu
menjadi rusak, hancur dan terpotong. Mereka ada bersamaan III BAB
Ndengan
AGNAD NAP MALAD H80AL
akibat-akibatnya. WAD Ndemikian,
Dengan AD HAMM U
definisi ‘illat
R I R H A T T U B Z I H N A D H A Y I
yang diberikan oleh ulama’ Hanafiah sejalan dengan pandanganB R AT H A A M A J
121 .........mereka
..............tentang
..............kemampuan
.......................dan ....... AISEN
.......perbuatan ODNI
manusia.
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
Penting untuk ditambahkan bahwa dalam pandangan
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
ulama’ Hanafiah, kata-kata mu’tatsir (mempengaruhi), mujib
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
(mewajibkan) dan mu’arrif (menandakan) mempunyai makna
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
yang sama, dalam arti ‘illat tidak mewajibkan ketetapan
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
hukum secara langsung dengan sendirinya, tetapi berdasarkân
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
otoritas pemberi hukum. Sebagian ulama’ keberatan dengan
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
kata mu’tatsir yang mereka gunakan dalam arti ‘illat. Mereka
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
berpendapat bahwa semua seba hukum adalah penanda atau
631 ....................................................................... hayibraT
indikator (mu’arrifat), karena perintah Tuhan abadi dan tidak
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
ada sesuatu yang diciptakan dapat mempengaruhinya. Terhadap
keberatan ini Sadr Syarî’ah menjawab bahwa ketetapan hukum
VI BAB
dalam pengertiannya yang teknis adalah bayang-bayang atau
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
akibat perintah Tuhan yang abadi (atsar hukm Allah al-Qadim).
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SNU iTindakan
d hayibraTTuhan haamamewajibkan
J ayaD rebmusuatu S isasilketetapan
iboM .A hukum
/isageadalah
rgA( laisabadi,netoP aysedangkan
aD rebmuS nakibatnya, aklupmugneyakni M .1 kewajiban
671...........(wujub),
................diciptakan
.....................(huduth).
..................Jika
... )n‘illat
oitagemenjadi
rggA berpengaruh
iskud dalam
orP( lahukum aD rebmuSfinal-hukm),
nretnI ay(mu’tatsir aklamiskamitu eMtidak
.2 berarti ia
681...........mempengaruhi
.............................tindakan
....... )noitcTuhan
udorP-fmewajibkan
leS/iridnaM perintah dalam
80
‘Abd al-‘Aziz al-Bukhârî, Kasyf…, hlm. 1291.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 149
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
keabadian (ijâb qadim), tetapi berpengaruh dalam kewajiban-
kewajibanB.yang diciptakan
Membaca (wujud
Islamisme hadits).
Jamaah Perintah
Tarbiyah (JT)suatu
dan Hizbut
ketetapan hukum
Tahriryang diciptakan
Indonesia (HTI)merupakan konsekuensi
..................................................... 84
dari perbuatan Tuhan mewajibkan
1. Membaca perintah
Gerakan Islamis: Sebuahsecara abadi. ......... 84
Pengantar
2.matahari
Tergelincirnya Jamaah adalah ‘illat
Tarbiyah (JT) ..................................................
untuk shalat zuhur, tetapi 96
3. Hizbut Tahrir
shalat zuhur sebenarnya Indonesia
diwajibkan Tuhan...........................................
dalam keabadian 111
dan ditetapkan bahwa shalat zuhur menjadi wajib dengan
BAB III
tergelincirnya matahari.81
‘Illat UMMAH DAN DAWLAH
yang berpengaruh DALAM
(mu’tatsir) PANDANGAN
berarti ia telah
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
ditetapkan oleh Tuhan sepanjang kualitas yang cocok sebagai TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
sebab, sedangkan akibatnya juga akan mengikutinya, seperti
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
hukuman qishâsh dalam kasus pembunuhan dan membakar
Implementasi Islamisme .................................................. 121
dalam kasus api. Dalam pengertian ini tidak ada perbedaan
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
antara sebab rasional dengan sebab hukum.
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Mu’tazilah menjadikan keduanya, yakni sebab rasional
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
dan sebab hukum berpengaruh dengan sendirinya. Ortodoksi,
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
sebaliknya menjadikan keduanya berpengaruh karena perintah
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
Tuhan. Tentang sebab-sebab rasional, ortodoksi berpendapat
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
hal itu merupakan kebiasaan atau hukum alam (‘adah) untuk
Tarbiyah ....................................................................... 136
menciptakan akibat atau reaksi (atsar) sebagai akibat perbuatan
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
sesuatu. Tuhan misalnya, menciptakan kebakaran berdasarkân
sentuhan
BAB IV
api, tetapi bukan api itu yang mempengaruhi
atau membakar sesuatu dengan sendirinya. Hal yang sama
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
terjadi pada sebab-sebab
TAHRIR hukum.
INDONESIA DALAMTuhanRUANG telah menetapkan
LINGKUP UNS 175
bahwa kapanpun
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah diatau
sesuatu (yakni, sebab-sebab hukum UNS ...... 176
ketetapan) ada,
1. kewajiban ketetapan
Mengumpulkan Sumber hukum Daya (wujub)
Potensial juga(Agregasi/
ada
sejalan dengan adanya sebab, .....................................................................176
Aggregation) seperti adanya kebakaran akibat
sentuhan api.2.Penciptaan-penciptaan
Memaksimalkan Sumber (mutawallidat),
Daya Internal menurut(Produksi
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
‘Abd al-‘Aziz al-Bukhârî, Kasyf…, hlm. 1290.
81

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


150 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
ortodoksi, menjadi ada karena ciptaan Tuhan sebagaimana telah
tubziHditentukan
nad )TJ( hdalam
ayibraT haam82
teologi. aJ emsimalsI acabmeM .B
48 ..................Ketika
............menjelaskan
......................pandangan
. )ITH( aiseininoal-Taftazani
dnI rirhaT mengatakan
48 .........rabahwa
tnagnejika P hpemberi
aubeS :sihukum malsI na(Tuhan)
kareG amenunjuk
cabmeM sesuatu
.1 sebagai
69 ...........sebab
...........hukum,
..............itu
......berarti
........ )TiaJ(telah
hayimenetapkan
braT haamaJbahwa.2 kapanpun
111 .........sesuatu
..............ditemukan,
.................... dengan
aisenodsegala
nI rirhkonsekuensinya,
aT tubziH .3 ketetapan
hukum tersebut harus mengikutinya karena perintah atau
kemestian Tuhan. Dengan demikian, sebelum datangnya III BAB
NSyarî’ah
AGNADsebab- NAP Msebab ALADhukum HALWtidak AD Nmewajibkan
AD HAMMU ketetapan-
RIRHAT TUBZIH N A D H A Y IB R AT HAAMAJ
ketetapan hukum itu. Lebih jauh, Sadr al-Syarî’ah menegaskan
83
121 .......................................................................... AISENODNI
bahwa ketetapan-ketetapan Syarî’ah dinisbatkan kepada
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
sebab-sebabnya demi manfaat bagi masyarakat. Hukuman
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
qishâsh dinisbatkan kepada pembunuhan meskipun korbannya
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
meninggal karena takdir Tuhan tentang kematiannya pada
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
saat tertentu. Karena itu, ketetapan-ketetapan Syarî’ah secara
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
eksternal dinisbatkan kepada sebab-sebabnya. Inilah makna
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesno K .C
sebab-sebab itu berpengaruh (mu’tatsirah).84 Dengan kata
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
lain, yang mewajibkan ketetapan-ketetapan Syarî’ah Tuhan
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
semata. Karena tindakannya mewajibkan tidak diketahui oleh
631 ....................................................................... hayibraT
masyarakat, dan mereka juga tidak dapat memahami, maka
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
sebab-sebab (‘illat) ditunjuk sebagai faktor yang mewajibkan
(mujib) dan kewajiban itu dinisbatkan kepadanya dari sudut
VI BAB
pandang masyarakat.
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SN Ubaidillah
U id hayibn ibrMa’ud
aT haSadr J ayaD rNihâyat…,
amaal-Syari’ah, ebmuS ihlm. sasi62.;
liboIaMtelah membuktikan
82
.A
hubungan sebab-akibat dalam sebab-sebab ketetapan hukum. Disepakati bahwa
/isagergsebab-sebab
A( laisnehukum toP ayhanyalah
aD rebm uS nakluketetapan
tanda-tanda pmugnehukum.
M .1Lebih jauh, tidak
ada hubungan yang pasti (talazum) antara ketetapan hukum dengan sebabnya.
671..............Suatu
........ketetapan
.............hukum
..........kadang-kadang ... )n
.....................ada oitagerggA
dan sebabnya tidak ada, demikian pula
iskudosebaliknya.
rP( lanrKarenaetnI aitu yapernyataan
D rebmuSadr S nal-Syari’ah
aklamisjika kam eM (yakni,
sesuatu .2 sebab hukum)
ada, maka kewajiban hukum ada, tidak dapat dipertahankan.
681...........83.. .Sa’ad
.......al-Din
.........Mas’ud
..........ibn .. )noal-Taftazani,
.....Umar itcudorP-al-Talwih…,
fleS/iridnahlm.
M 62-63.
Ubaidillah ibn Mas’ud Sadr al-Syari’ah, Nihâyat…, hlm. 63.
84

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 151
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Definisi keempat tentang ‘illat menyatakan bahwa ia adalah
motif (bâits) yang menggerakkan
B. Membaca Islamisme Jamaah pemberi hukum
Tarbiyah (JT)untuk
dan Hizbut
memberikan Tahrir
hukum.Indonesia
Definisi ini dikemukakan
(HTI) oleh al-Âmidî,
..................................................... 84
Ibn al-Hajib 1.danMembaca
Kamal ibnGerakan Humam. Al-Âmidî
Islamis: Sebuah mengatakan
Pengantar......... 84
bahwa di antara2. Jamaah
ahli fiqhTarbiyah (JT) ..................................................
terjadi perbedaan pendapat tentang 96
3. Hizbut
‘illat dalam kasus Tahrir
asal yang Indonesia ...........................................
dipergunakan dalam pengertian 111
tanda yang abstrak atau murni (amarah mujarradah). Pendapat
yangBAB III diterima adalah bahwa ‘illat harus mempunyai
umum
pengertian UMMAH DANdalam
motif (bâits) DAWLAH kasus DALAM
asal. Dengan PANDANGAN
kata lain,
JAMAAH kebijakan
‘illat mengandung TARBIYAH DAN
atau HIZBUT
alasan batinTAHRIR(hikmah)
INDONESIA ..........................................................................
yang menjadi tujuan pemberi hukum, jika tidak ia hanya 121
merupakan A.kualitas
Syumuliyah
umumIslam: (washf Sebuah
tard) yangKerangka Acuan bagi
tidak mempunyai
Implementasi
hikmah didalamnya, hanyaIslamisme
semata-mata ..................................................
tanda, dan dengan 121
demikianB. Memahami
tidak menimbulkan Konsep Ummahsebab-akibat
hubungan dan Dawlah karena .................... 127
1. Konsep
dua alasan. Pertama, tidakUmmah
ada gunanya .........................................................
menjadi tanda kecuali 127
ia melambangkan2. Konsep
ketetapan Dawlahhukum. ..........................................................
Ketetapan hukum dalam 130
kasus asalC.diketahui Ummahkomunikasi
Konsepmelalui dan Dawlah dalam(khithâb)
Tuhan Pandangan danJamaah
Tarbiyah
bukan oleh sebab danyang
(‘illat) HTIdiambil
.............................................................
darinya. Kedua, sebab 136
1. Ummah
kasus asal diambil dan Dawlah
dari ketetapan hukum dalamkasusPandangan
asal, ini berarti Jamaah
Tarbiyahjika
ia sekunder. Sekarang, .......................................................................
sebab kasus asal menentukan 136
ketetapan hukum2. Ummah
kasus asal, dan ia Dawlah dalam Pandangan
akan bergantung pada ketetapan HTI.......... 154
hukum dan menjadi sekunder. Ini menjadi problem yang tidak
BAB IV 85
terselesaikan.
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Ibn al-Hajib juga mengajukan keberatan yang sama
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
atas penggunaan ‘illat dalam pengertian tanda murni bagi
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
ketetapan hukum. Ketika menjelaskan tujuan pemberi
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
hukum, komentatornya, Adhuddin al-Iji mengatakan bahwa
Aggregation) .....................................................................176
tujuan pemberi hukum adalah tercapainya kebaikan umum
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
(tahsil al-mashlaḫah) atau penyempurnaannya (takmil), atau
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Saifuddin al-Âmidî, al-Iḫkâm…, hlm. 289.
85

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


152 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
mencegah keburukan atau menguranginya. Lebih lanjut ia
tubziHmenjelaskan
nad )TJ( hayidengan braT haamengambilmaJ emsimacontoh
lsI acabm eM .B minum
larangan
48 ...........khamr.
.............Menurutnya,
........................sebab
..... )IT H( aisenod
pelarangan nI ridisebutkan
tidak rhaT dalam
48 .........raayat
tnagal-Qur’an
neP haubeyang S :simmemberikan
alsI nakareG aketetapan
cabmeM hukum.
.1 Sebab
69 ...........larangan,
.................yakni
..........memabukkan,
............ )TJ( hadiambil
yibraT hdarinya.
aamaJ Jika
.2 ‘illat hanya
111 .........menandakan
........................hukum
.......... adanisenhukum
odnI rirditentukan
haT tubziHolehnya,
.3 ini tetap
menjadi problem yang tidak terselesaikan. 86

Ibn Humam tidak menyebut ‘illat dengan motif III B AB


(bâits)
Nyang
AGNmenggerakkan
ADNAP MALA D HALhukum
pemberi WAD Nuntuk AD Hmembuat
AMMU hukum.
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
Namun definisi yang ia berikan mengandung makna yang
121 .......................................................................... AISENODNI
sama. Ia mendefinisikan ‘illat sebagai kualitas yang karenanya
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
ketetapan hukum ditentukan demi tercapainya hikmah, baik
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
berupa kebaikan umum atau penyempurnaanya, atau mencegah
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
keburukan atau menguranginya. Selanjutnya ia mengatakan
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
bahwa hikmah ini merupakan sasaran pemberi hukum
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
ketika menetapkan hukum, dan kualitas yang menjadi ‘illat
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
mempunyai kemungkinan (mazinnah) mengandung hikmah
631 ...............87
.............................................. ITH nad hayibraT
ini.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
Kata bâits ditafsirkan oleh kebanyakan ulama’ sebagai motif
631 ....................................................................... hayibraT
atau pendorong yang menyebabkan pemberi hukum menetapkan
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
hukum. Misalnya, pembunuhan yang disengaja dengan sarana
yang mematikan merupakan motif (bâits) yang menggerakkan VI BAB
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG untuk
pemberi hukum memberikan ketetapan hukuman qishâsh
571 SNUmenjagaPUKGNkehidupan IL GNAURmanusia MALADdari AISpembunuhan.
ENODNI RIRTetapi HAT menurut
671 ...... SN pandangan
U id hayibrortodoks, aT haamaJmotif ayaD ini rebm tidak
uS issemestinya
asiliboM .Amengikat
/isageTuhan
rgA( laatau isnetmemaksa-Nya
oP ayaD rebmumemerintah S naklupmuatau gneM melarang
.1 sesuatu.
671...........Mu’tazilah
...................sebaliknya,
....................berpendapat
................... )nbahwa
oitager‘illat
ggA mengikat Tuhan
iskud untuk
orP( lmemerintah
anretnI ayaDatau rebmelarang,
muS naklakarena miskam menurut
eM .2 teori mereka
681...........86.. .Adhuddin
..............al-Iji,
.......Syarḫ .... )noitcu
........Muhtashar dorP-fleS/iridnaM
al-Muntahâ, (Beirut: Dar al-Fikr, 1960), hlm. 360.
87
Amir Badsyah, Taisîru l-Thahrîr, (Kairo: Mustafa al-Babial-Halabi, 1951), hlm. 302.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 153
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
memerintah apa yang terbaik bagi manusia merupakan pengikat
bagi-Nya.B.Pandangan
Membaca ortodoks
Islamisme adalah tidakTarbiyah
Jamaah ada yang (JT) mengikat
dan Hizbut
Tahrir perbuatan
Tuhan. Perbuatan- Indonesia (HTI) Tuhan .....................................................
atau perintah-perintah 84
1. Membaca
Tuhan didorong oleh kebaikan Gerakan Islamis: Sebuah
dan kesejahteraan Pengantar......... 84
masyarakat,
2. Jamaahyang
meskipun memerintah Tarbiyah
terbaik(JT) tidak ..................................................
mengikat- Nya. ‘Illat 96
3. Hizbut
dalam pengertian Tahrir Indonesia
ini menunjukkan bahwa ...........................................
perintah Tuhan 111
mengandung hikmah atau alasan batin yang menjadi tujuan
BAB III
pemberi hukum dalam pemberian hukum. Tujuan ini bisa jadi
UMMAH
tercapainya manfaatDAN
atau DAWLAH
menolak bahaya DALAM dariPANDANGAN
masyarakat.
JAMAAH TARBIYAH
Dengan demikian, perbuatan Tuhan DAN HIZBUT disebabkanTAHRIR (mu’allal)
INDONESIA ..........................................................................
oleh kepentingan masyarakat. 88 121
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Ada penjelasan yang berbeda tentang bâits dari yang baru
Implementasi Islamisme .................................................. 121
saja disebutkan. Taj al-din al-Subki mengatakan bahwa ‘illat
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
bepergian (safar) sebagai motif (bâits) bagi seseorang yang
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
berada di bawah kewajiban hukum, bukan bagi Tuhan. Al-Subki
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
mengkritik pandangan yang mengatakan bahwa setiap perintah
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Tuhan mempunyai motif yang menggerakkan pemberi hukum
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
untuk memberikan hukum. Menurutnya, hal itu tidak mungkin
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
bagi Tuhan. Jika Tuhan melakukan perbuatan untuk mencapai
Tarbiyah ....................................................................... 136
objek bagi diri-Nya sendiri, hal itu bergantung pada pemberian
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
hukum kepada seseorang yang menjadi makhluk-Nya. Dengan
demikian, sifat-sifat-Nya yang sempurna, mesti dan abadi,
BAB IV
menjadi diciptakan dan tunduk pada ketidak sempurnaan.
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Karena itu, menurut al-Subki, penjelasan di atas lemah.
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
Selanjutnya ia menjelaskan
A. Mobilisasi Sumberbahwa Daya Jamaah penjelasannyaTarbiyah tentang
di UNS ...... 176
bâits, didukung
1. oleh ayahnya, Taqiyy
Mengumpulkan Sumberal-dinDaya al-Subki.
PotensialTaj al-din
(Agregasi/
ibn al-Subki menjelaskan bagaimana ‘illat hukum berperan
Aggregation) .....................................................................176
sebagai motif2.bagi perbuatan manusia.
Memaksimalkan Sumber Kembali ia mengambil
Daya Internal (Produksi
hukuman qishâsh sebagai contoh. Pemeliharaan kehidupan
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Ubaidillah ibn mas’ud Sadr al-Syari’ah, al-Taudhih…., hlm. 63.
88

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


154 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
merupakan motif bagi hukuman qishâsh dan hukuman
tubziHqishâshnad )TJmerupakan
( hayibraT hperbuatan aamaJ emsimanusia malsI acayangbmeM .B dalam
berada
48 ...........hukum
..............kewajiban
....................(mukallaf)
........ )ITH(yang aisenditentukan
odnI rirhaToleh Syarî’ah.
48 .........raIni
tnamenunjukkan
gneP haubeS :sibahwa malsI ndi akasitu
reG tidak
acabmadaeM ‘illat
.1 ketetapan
69 ...........Syarî’ah,
.................juga
.........tidak
...........ada
.. )Tsesuatu
J( hayibryang aT hamendorong
amaJ .2 pemberi
111 .........hukum
..............memberikan
.................... ahukum-Nya,
isenodnI rirhkarena aT tubzTuhan
iH .3 maha kuasa
memelihara kehidupan meskipun tanpa ketetapan hukum ini.
Perintah-Nya dihubungkan dengan pemeliharaan kehidupan III BAB
Nyang
AGNmenjadi
ADNAPtujuan MALAkehidupan D HALWAitu D sendiri.
NAD HA MMU perintah
Dengan
R I R H A T T U B Z I H N A
hukum qishâsh sebagai sarana pemeliharaannya. D H A Y IB R AT H A A MA J sarana
Baik
121 .........maupun
................tujuannya
..................adalah
............objek ........ AIShukum.
...........pemberi ENODNI
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
Tuhan secara kebiasaan menjadikan hukum qishâsh sebagai
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
sebab-akibat pemeliharaan kehidupan. Sekarang, ketika
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
perintah hukum qishâsh dari Tuhan diimplementasikan, hakim
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
atau wali dari orang yang terbunuh dan pembunuh tunduk
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
kepada-Nya karena mentaati perintah-Nya dan sebagai sarana
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
untuk memelihara kehidupan, ia akan memperolah dua pahala:
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
pertama, karena menaati hukuman qishâsh dan kedua, karena
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
memelihara kehidupan. Tuhan telah memerintahkan keduanya
631 ....................................................................... hayibraT
itu. Dari sini terlihat bahwa pemberi hukum mempunyai dua
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
sasaran ketika memberikan ketetapan hukum di mana alasan
atau ide dapat dipahami (ma’qul ma’na).
VI BAB
TUBZIH N Kedua
AD HsasaranAYIBRAtersebut T HAAM adalah
AJ LAIide SOatau
S NAalasan
KAREG (ma’na) itu
571 SNUsendiri.PUKGNDisamping IL GNAURperbuatan MALAD yang AISEN mengarah
ODNI RIkepada
RHATalasan itu
671 ...... SN danU iperintah
d hayibrbagi aT hmanusia
aamaJ ayyang aD reberada
bmuS dalam
isasilibkewajiban
oM .A hukum
/isage(mukallaf)
rgA( laisnetuntuk oP ayamelaksanakan
D rebmuS nakluperbuatan pmugneMyang .1 bertujuan
671...........pada
..........ide
........(ma’na)
...............yang
..........terkandung
............... )noidalam
tagerggA ketetapan hukum
iskud tersebut.
orP( lanDenganretnI ayademikian,
D rebmuSide nakataulamialasan
skameM (ma’na)
.2 motif bagi
681...........agen
..........dan
.........bukan
.............bagi
.... )nopemberi
itcudorP-hukum. fleS/iridnPenjelasan
aM ini juga
menunjukkan ketetapan hukum dimana alasan atau ide yang

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 155
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
dapat dipahami mengandung lebih banyak pahala ketimbang
alasan yang
B. supra
Membacarasional (ta’abbud).
Islamisme Jamaah Karena itu pembedaan
Tarbiyah (JT) dan Hizbut
harus dilakukan
Tahrirdalam tiga tahap:
Indonesia (HTI)perintah Tuhan tentang
..................................................... 84
hukum qishâsh,1. hukum
Membaca qishâsh
Gerakan itu sendiri
Islamis: danSebuahpemeliharaan
Pengantar......... 84
2. Jamaah Tarbiyah
kehidupan. Pemeliharaan kehidupan (JT)merupakan
..................................................
motif bagi 96
yang kedua dan3. Hizbut
bukan Tahrir
bagi yang Indonesia
pertama. ...........................................
Demikian juga 111
dengan pemeliharaan hak milik dimaksudkan dengan hukuman
BAB tangan
potong III dan pemeliharaan akal dengan menjaganya dari
UMMAH
kondisi mabuk. 89 DAN DAWLAH
Penjelasan tentang bâits DALAM yang PANDANGAN
diberikan Ibn
JAMAAH
al-Subki ini TARBIYAH
tidak banyak DAN Kebanyakan
diapresiasi. HIZBUT TAHRIR ahli fiqh
INDONESIA ..........................................................................
menganggapnya sebagai motif pemberian hukum oleh pemberi 121
hukum dan A. bukan
Syumuliyah Islam: Sebuah
bagi seseorang Kerangka
yang tunduk pada Acuanperintahbagi
hukum. Implementasi Islamisme .................................................. 121
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
Ash’ariyyah mengkritik penafsiran ‘illat sebagai bâits. Dalam
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
pendekatan mereka terhadap perintah-perintah hukum, sangat
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
dipengaruhi oleh Fakhruddin al- Rrâzî. Mereka berpendapat
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
bahwa ketetapan Syarî’ah tidak tunduk pada sebab- akibat dan
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
dan tidak didasarkân pada kepentingan umum dan kebaikan
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
manusia. Ketetapan-ketetapan itu ada karena diciptakan Tuhan
Tarbiyah ....................................................................... 136
dan kehendak-Nya. Ketika mengkritik definisi ‘illat dengan
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
bâits (motif), Ibn al-Subki mengatakan, kami menafsirkan ‘illat
sebagai mu’arrif (penanda) dan tidak menafsirkannya sebagai
BAB IV
bâits (motif), karena tidak ada yang menggerakkan Tuhan
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
melakukan suatu perbuatan.
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
Sebaliknya, mereka yang
A. Mobilisasi mendefinisikan
Sumber Daya Jamaah ‘illat sebagaidibâits
Tarbiyah UNS ...... 176
mengkritik para penentangnya, yakni
1. Mengumpulkan Sumber mereka yang menolak
Daya Potensial (Agregasi/
sebab-akibat perintah-perintah hukum dan mereka yang
Aggregation) .....................................................................176
berpendapat 2.
bahwa ‘illat hanyalah
Memaksimalkan tanda Daya
Sumber bukan sebab. (Produksi
Internal Sadr

Taqiyy al-din dan Taj Mandiri/Self-Production)


89 ...............................................186
al-din al-Subki, al-Ibhâju Syarḫi Minhâji l-Ushûl, Vol III (Kairo:
Mathba’ah al-Taufiq al- Adabiyyah, tt), hlm. 29-30.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


156 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Syarî’ah menegaskan alangkah jauh dari kebenaran pandangan
tubziHmereka nad )TJyang ( hayimengatakan
braT haamaJbahwa emsimaperintah-perintah
lsI acabmeM .B hukum
48 ...........tidak
..........tunduk
..............pada
..........sebab-akibat.
........ )ITH( aPara
isenoNabi
dnI ridiutus
rhaT oleh Tuhan
48 .........raagar
tnagmakhluk
neP haubememahami S :simalsI npetunjukakareG acbagi
abmemereka
M .1 dan tujuan
69 ...........menyuguhkan
...........................mu’jizat
............ )T J( hapara
oleh yibraNabi
T haatersebut
maJ .2 adalah agar
111 .........masyarakat
.....................puas
.........dengan
.... aisen odnI rirMereka
mereka. haT tubyang
ziH menolak
.3 sebab-
akibat, sesungguhnya menolak kenabian. Jika perbuatan Tuhan
tidak mempunyai tujuan sama sekali, hal itu menunjukkan III BAB
Nbahwa
AGNAperbuatan-Nya
DNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
sia-sia.
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
Al-Ghazâlî tampaknya ragu dalam mendefinisikan ‘illat.
121 .......................................................................... AISENODNI
Alasan keraguannya sama dengan yang dialami oleh ulama’
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
Ash’ariyyah lainnya. Ia menghadapi dilema karena dalam teologi
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
Ash’ariyyah menolak kausalitas, sebab-akibat, dalam ketetapan-
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
ketetapan Syarî’ah, tetapi fiqh mengakuinya, terutama dalam
............................ hammU pesnoK .1
721 .............................90
kasus qiyâs.
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
Al-Rrâzî, Yang juga ulama’ Ash’ariyyah, jatuh ke dalam
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
paradoks ini. Ia mengkritik para pendukung kausalitas dalam
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
perintah hukum. Karena itu al-Rrâzî dan ulama’ Sysyâfi’îyyah
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
lainnya mendefinisikan ‘illat hanya sebagai penanda (mu’arrif)
631 ....................................................................... hayibraT
atau tanda (‘alâmah). Al-Ghazâlî juga memberikan berbagai
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
definisi tentang ‘illat sebagai berikut:

a. Tanda (‘alâmah) VI BAB


TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
Dalam fiqh makna ‘illat adalah tanda (‘‘alâmah) dan
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
merupakan suatu kemungkinan bahwa pemberi hukum
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
menentukan semua jenis ‘illat yang disebut sebagai tanda
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
(‘alâmah).
671..................................................................... )noitagerggA
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
90
Taqiyy al-din al-Subki dan Taj al-din al-Subki menyadari kontradiksi ini dan
681..............berusaha
.............menyelesaikan noitcudtersebut.
.................... )problem orP-fleLihat
S/iridal-Ibhaj…,
naM juz III, hlm. 63.;
Bandingkan dengan al-Ghazâlî, al Mustasfa…., hlm. 281.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 157
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Terjadi perbedaan pendapat tentang apakah ada dua
sebab bagi
B. satu ketetapan
Membaca hukum.
Islamisme Yang benar,
Jamaah Tarbiyah menurut
(JT) dan al-Hizbut
Ghazâlî, hal itu adalah
Tahrir mungkin,
Indonesia karena
(HTI) ‘illat suatu ketetapan
..................................................... 84
hukum Syarî’ah adalah tanda
1. Membaca (‘alâmah)
Gerakan Islamis:dan Sebuah bukan tidak ......... 84
Pengantar
mungkin untuk 2. menentukan
Jamaah Tarbiyah (JT) ..................................................
dua tanda bagi sesuatu.91 96
3. Hizbut Tahrir Indonesia ........................................... 111
b. ‘Illat dengan arti motif (bâits)
YangIIIdimaksud dengan ‘illat hanyalah motif (bâits) yang
BAB
menggerakkanUMMAH pemberi
DANhukum
DAWLAH memberikan DALAM ketetapan
PANDANGAN hukum:
jika seseorang menyebutkan
JAMAAH TARBIYAH semuaDAN yangHIZBUT
memabukkan TAHRIR dengan
namanya INDONESIA ..........................................................................
satu persatu. Misalnya, jangan minum khamar, nabiz 121
dan lainnya.A. Syumuliyah
Kemudian iaIslam: Sebuah
jelas-jelas Kerangka Acuan
mengungkapkan semuabagi
Implementasi
objek yang ketetapan hukum Islamisme
berlaku..................................................
baginya. Penyebutan 121
B. Memahami
yang menyeluruh tentangKonsep
objek-objek Ummah yangdan Dawlahhukum
ketetapan .................... 127
berlaku baginya1. tidak
Konsep Ummah .........................................................
menghalangi untuk berpendapat bahwa 127
2. Konsep Dawlah
motif yang menggerakkannya pada..........................................................
larangan adalah karena efek 130
memabukkan C. Konsep
itu.92 Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
c. ‘Illat berarti mewajibkan hukum karena otoritas Syarî’ah
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
(mujib bi ja’l al- syâr’)
Tarbiyah ....................................................................... 136
‘Illat tentunya
2. Ummah mewajibkan
dan Dawlah (mujîbah). Tentang sebab
dalam Pandangan HTI.......... 154
rasional (‘illat ‘aqliyyah), ia mewajibkan dengan sendirinya.
Adapun
BAB IV tentang sebab hukum (‘illat syar’îyyah), Syarî’ahlah yang
menjadikan sebab itu mewajibkan
GERAKAN (mujîbah)
SOSIAL JAMAAH atau memastikan,
TARBIYAH DAN HIZBUT
dalam artiTAHRIR
bahwa kewajiban
INDONESIA (wujub)
DALAM dinisbatkan
RUANGkepadanya, LINGKUP UNS 175
seperti kewajiban potongSumber
A. Mobilisasi tangan dinisbatkan
Daya Jamaah kepada
Tarbiyahpencurian,
di UNS ...... 176
meskipun diketahui bahwa hal Sumber
1. Mengumpulkan itu menjadi wajib karena
Daya Potensial (Agregasi/
otoritas Tuhan. Aggregation) .....................................................................176
93

2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi


91
Al-Ghazâlî, al-Mustasfa, hlm. 282-283.
92
Ibid., hlm. 284. Mandiri/Self-Production) ...............................................186
93
Al-Ghazâlî, Syifâ’…, hlm. 21.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


158 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Pandangan bahwa sebab-sebab hukum (‘ilal syar’îyyah)
tubziHdan nad sebab-sebab
)TJ( hayibraTrasional haamaJ(‘ilal emsi‘aqliyyah)
malsI acabsama
meMadalah
.B salah,
48 ...........karena
..............ada
........sebab-sebab
.................... )yang
ITH( tidak
aisenosesuai
dnI rirhbagi
aT ketetapan
48 .........rahukum,
tnagnePdan hauadabeS :pulasimalsyangI naksesuai
areG adengan
cabmeMketetapan
.1 hukum
69 ...........tetapi
............tidak
..........menetapkan
................. )Thukum
J( hayibrdengan
aT haam aJ .2
sendirinya, bahkan
111 .........ketetapan
.................hukum
.............menjauh
.... aisenodaridnIsebabnya.
rirhaT tuKarena
bziH .itu3 merupakan
suatu kemungkinan bahwa hal-hal yang memabukkan tidak
mesti melarang khamr dan bahwa hukuman hadd tidak III Bmesti
AB
Nditimbulkan
AGNADNAkarena P MALzina AD dan HApencurian.
LWAD NAIni DH AMMU
berlaku bagi sebab-
R I R H A T T U B Z I H N A D
sebab, baik yang langsung (‘illat) maupun tidak. H AY IB R AT H A A M AJ
121 .......................................................................... AISENODNI
d. ‘Illat
igab naucdapat A akgnberarti
areK hatanda, ubeS :m motif
alsI ha dan
yilukewajiban
muyS .A karena
121 ................otoritas
..............Syarî’ah
.................... emsimalsI isatnemelpmI
.... hDalam
721 ................1) alwaD bahasanad ham mU pes‘illat
hukum, noK iterkadang
mahameMdidefinisikan
.B
721 .......................sebagai
.............aksiden ....... ham
..............(‘aridh) yangmUmeniscayakan
pesnoK .1 penciptaan
031 .......................ketetapan
.................hukum, .... halwaD pesnsebagai
..............kadang-kadang oK .2motif, seperti
haamaJ nagnadkepentingan naP malad humum alwaD n ad h
dan ammU pesnoKsebagai
kadang-kadang .C tanda
631 .......................(‘‘alâmah)
..................yang
.........menunjukkan
........... ITH naketetapan
d hayibraThukum. 94

haama2) J naOrang-orang
gnadnaP malmenetapkan ad halwaD n‘illat ad hakarena
mmU karena
.1 beberapa
631 .......................pertimbangan.
................................................ hayibraT
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
Mereka tidak memahami dengan baik dan berbeda
pendapat tentang jenis ‘illat yang seperti ini. ‘Illat adalah
VI BAB
istilah pinjaman yang digunakan sebagai tanda Syarî’ah.
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
Mereka meminjam istilah ini dari tiga tempat karena
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
berbagai pertimbangan. Pertama, ia dipinjam dari
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
sebab rasional yang berarti sebab yang meniscayakan
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
ketetapan hukum dengan sendirinya. Kedua, ia dipinjam
671..................................................................... )noitagerggA
dari motif (bâits), karena motif perbuatan disebut sebab
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
perbuatan. Jika seseorang misalnya, memberikan
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM
Ibid., hlm. 550.
94

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 159
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
sesuatu kepada orang miskin, hal itu diduga bahwa ia
memberi karenaIslamisme
B. Membaca Jamaah Ketiga,
kemiskinannya. Tarbiyah ia (JT)
dipinjam
dan Hizbut
dari arti “rasa
Tahrir Indonesia (HTI)al-maridh).
sakit“ (‘illat Apa yang ia
..................................................... 84
anggap
1. sebagai
Membaca penyakit
Gerakan adalah sebab
Islamis: sakit.Pengantar
Sebuah Dengan ......... 84
2. Jamaah Tarbiyah
mempertimbangkan hal ini(JT)
para..................................................
fuqaha’ memberikan 96
nama3. yang
Hizbut Tahrir
berbeda Indonesia
bagi ...........................................
sebab menjadi ‘illat (sebab 111
langsung) dan sabab (sebab tak langsung). Karena itu
BAB III
mereka percaya bahwa sebab (‘illat) hukuman qishâsh
UMMAH
adalah DAN DAWLAH
pembunuhan dan sebab DALAM
potong PANDANGAN
tangan adalah
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
pencurian. 95

INDONESIA .......................................................................... 121


Perbedaan pendapat dalam
A. Syumuliyah Islam:mendefinisikan
Sebuah Kerangka ‘illat Acuan
sebenarnya bagi
akibat perbedaan pendekatan terhadap sebab-akibat ketetapan
Implementasi Islamisme .................................................. 121
Shariah. B.
Namun sudah Konsep
Memahami pasti bahwa Ummah ketetapan-ketetapan
dan Dawlah .................... 127
hukum Syarî’ah mempunyai sebab-sebab dan sebab-sebab
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
dapat dinisbatkan kepadaDawlah
2. Konsep pemberi..........................................................
hukum, juga kepada fuqaha’. 130
Penisbatan sebab hukum kepada pemberi hukum
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah berarti sebab
itu menggerakkannya
Tarbiyah untuk
dan HTI memberi hukum. Penisbatannya
............................................................. 136
kepada fuqaha’ berarti ahli hukum tersebut berpendapat
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah bahwa
ketetapan hukum dalam .......................................................................
Tarbiyah kasus tertentu adalah begini dan 136
begitu menurut
2. pendapatnya
Ummah dan ketikaDawlahiadalam menegaskan Pandangan sebabnya.
HTI.......... 154
Singkatnya, ‘illat dapat didefinisikan sebagai kualitas yang
meniscayakan
BAB IV pengetahuan tentang ketetapan hukum Syarî’ah
dalam kasus-kasus
GERAKAN yang tidak diungkap
SOSIAL JAMAAHoleh nash. DAN HIZBUT
TARBIYAH
‘Illat TAHRIR INDONESIA
kadang-kadang DALAM RUANG
dicampuradukkan dengan LINGKUP sabab, UNS 175
A. Mobilisasi
‘‘alâmah, syarth Sumber
dan hikmah. ‘Abd Daya
al-‘AJamaah Tarbiyah
ziz al-Bukhari di UNS ...... 176
melihat
1. Mengumpulkan
bahwa ‘illat, sabab Sumbersatu
dan ‘‘alâmah serupa Daya samaPotensial
lain. Sabab (Agregasi/
kadang-kadang Aggre gation) .....................................................................176
menggambarkân makna ‘illat dan kadang-
kadang ‘illat 2. Memaksimalkan
menggambarkân Sumber Daya
pengertian ‘alâmah, Internaldemikian(Produksi
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Al-Ghazâlî, al-Mustasfa…., hlm. 58.
95

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


160 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
juga syarat kadang-kadang digunakan dalam pengertian ‘illat
tubziHdan nadkeduanya
)TJ( hayibmenggambarkan
raT haamaJ emsim alsI acabKetiganya
‘alâmah. meM .B hampir
48 ...........tidak
..........dapat
..........dibedakan
...................satu
... )Idengan
TH( aisyang
enodlainnya
nI rirhakecuali
T dengan
48 .........rapemikiran
tnagneP hyang aubeSsangat :simalmendalam.
sI nakareG96a[]cabmeM .1
69 .................................................. )TJ( hayibraT haamaJ .2
111 ........................................... aisenodnI rirhaT tubziH .3

III BAB
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
121 .......................................................................... AISENODNI
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
631 ....................................................................... hayibraT
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2

VI BAB
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
671..................................................................... )noitagerggA
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM
96
‘Abd al-‘Aziz al- Bukhârî, Kasyf…, hlm. 1294.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 161
ivx
urugreP id kitiloP malsI nakareG Gerakan Islam Politik di Pergurua

haamaJ emsimalsI acabmeM .B B. Membaca Islamisme Jamaah T


........... )ITH( aisenodnI rirhaT BAB IV
Tahrir Indonesia (HTI) ...........
simalsI nakareG acabmeM .1 1. Membaca Gerakan Islamis
........ )TJ( hayibraT haamaJ .2 2. Jamaah Tarbiyah (JT) ........
... aisenodnI rirhaT ANALISIS
tubziH .3 METODOLOGI3.QIYÂS
Hizbut Tahrir Indonesia ...

TERHADAP FATWA HUKUM NU


III BAB BAB III
LAD HALWAD NAD HAMMU UMMAH DAN DAWLAH DALA
IH NAD HAYIBRAT HAAMAJ JAMAAH TARBIYAH DAN HIZ
.................................. AISENODNI INDONESIA ..................................
reK haubeS :malsI hayilumuyS .A A. Syumuliyah Islam: Sebuah Ker
.......... emsimalsI isatnemelpmI Implementasi Islamisme ..........
d hammU pA. esnSekilas
oK imahSejarah NU
ameM .B B. Memahami Konsep Ummah d
................. hammU pesnoK .1 1. Konsep Ummah .................
Nahdlatul Ulama’ atau biasa disingkat dengan NU
.................. halwaD pesnoK .2 2. Konsep Dawlah ..................
merupakan salah satu ormas Islam Indonesia yang banyak
halwaD nad hammU pesnoK .C C. Konsep Ummah dan Dawlah d
menarik perhatian berbagai kalangan, meskipun kebanyakannya
..................... ITH nad hayibraT Tarbiyah dan HTI .....................
menyoroti gerakan sosial dan politik. Organisasi ini berdiri pada
alad halwaD nad hammU .1 1. Ummah dan Dawlah dalam
tanggal 31 Januari 1926 M/16 Rajab 1344 H,1 sebagai sebuah
............................... hayibraT Tarbiyah ...............................
strategi perjuangan alternatif yang berasal dari kegagalan
alad halwaD nad hammU .2 2. Ummah dan Dawlah dalam
tradisionalis untuk ikut memperjuangkan beberapa isu2 yang
menjadi identitas mereka untuk dibawa ke kongres al-Islam,
VI BAB BAB IV
baik Kairo maupun
AT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
Hijaz.3
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TA
R MALAD A 1
ISoeleiman
SENODFadeli NI RdanIRH AT
Mohammad Subhan, AntologiTAHRIR
NU; Sejarah,INDONESIA
Istilah, Amaliah, DALAM RU
dan Uswah, Buku I (Surabaya: Khalista, 2010), hlm. 1.; Martin van Bruinessen,
amaJ ayaD reNU; bmTradisi,
uS isaRelasi-Relasi
siliboM .Kuasa,
A dan Pencarian Wacana A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaa
Baru. Terj. Farid Wajidi
D rebmuS na(Yogyakarta: klupmugn eM1994),
LKiS, .1 hlm. 27.; Andree Feillard, NU Vis
1. a-Vis
Mengumpulkan
Negara; Pencarian Sumber Da
Isi, Bentuk, dan Makna. Terj. Lesmana (Yogyakarta: LKiS, 1999), hlm. 11-12.
.. )nyang
.....................2. ..Isu oitaterbesar
gerggAadalah agar ide keberagamaan dengan pendekatan
Aggregation) ..........................
bermadzhab
D rebmuS naktidak lamidipersoalkan
skameM oleh .2 kekhalifahan yang memegang 2. kekuasaan
Memaksimalkan
atas Tanah Sumber D
Haram, dan amaliah-amaliah tradisionalis tetap diperkenankan untuk dilakukan.
.... )noitcudorPBandingkan -fleS/iriddengan:
naM Martin van Bruinessen, NU; Tradisi…., hlm. Mandiri/Self-Production)
32. ....
3
Pilihan ditetapkan untuk menghadiri kongres Hijaz (Makkah) setelah diadakan

163
xvi
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Sebab kelahiran NU secara langsung sebenarnya merupakan
respons terhadap
B. Membacageliat Islamisme
pemikiran Jamaah pembaharuan Tarbiyah yang(JT)terjadi
dan Hizbut
tidak hanya diTahrir
Indonesia, bahkan
Indonesia sebelum
(HTI) Abdul Aziz bin Sa’ud
..................................................... 84
menaklukkan1.raja Hijaz pada
Membaca GerakantahunIslamis:
1942. Namun moment ......... 84
Sebuah Pengantar
2. Jamaah
yang tepat, sekaligus Tarbiyahakumulasi
merupakan (JT) ..................................................
dari gerakan yang 96
3. Hizbutadalah
cukup lama dilakukan Tahrirsaat Indonesia
di mana ...........................................
Kongres Makkah 111
yang diyakini akan sangat mengganggu aktivitas peribadatan
BAB III ketika beribadah di Tanah Suci atau akan memberi
tradisionalis
pengaruhUMMAH DAN DAWLAH
terhadap orang-orang Indonesia DALAM yang saatPANDANGAN
itu sedang
mengadakan JAMAAH TARBIYAH
pendidikan di Makkah. DAN HIZBUT
Ketika Kongres TAHRIRAl-Islam
INDONESIA ..........................................................................
yang sedianya akan digunakan untuk menyuarakan aspirasi 121
A. Syumuliyah
tersebut tidak menyepakatiIslam:usulanSebuah Kerangka wakil-wakil
dan menetapkan Acuan bagi
Implementasi
yang tidak menyediakan tempatIslamisme ..................................................
bagi orang-orang tradisionalis, 121
maka usaha B. Memahami
tersebut harus Konsep Ummahsendiri
dilakukan dan Dawlah dengan....................
cara 127
1. Konsepyang
membentuk organisasi Ummah akan .........................................................
mengirim utusan menemui 127
Raja Sa’udi. 2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Pada Awalnya, organisasi tersebut bernama Komite Hijaz
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
yang berdiri atas dorongan Kyai Wahab Hasbullah, seorang
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
ulama tradisionalis yang semula termasuk delegasi hasil kongres
Tarbiyah ....................................................................... 136
al-Islam kemudian dicoret dengan alasan tidak memiliki
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
organisasi. Misi jangka pendeknya bukanlah untuk merespons
ide kekhalifahan, namun lebih kepada usaha memperjuangkan
BAB IV
nilai-nilai tradisional yang dianut. Saat kongres Mekkah
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
(1952) berlangsung, utusan komite ini (KH. R. Asnawi Kudus)
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
batal berangkat karena alasan teknis, maka diputuskan untuk
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
mengirimakan utusan susulan terdiri dari tiga orang, yaitu KH.
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
A. Wahab Hasbullah, Syeikh Ghanaim al Misri (warga Negara
Aggregation) .....................................................................176
kongres al-Islam2.ke Memaksimalkan Sumber
lima. Kedua kongres tersebut Daya
dalam Internal
istilah (Produksi
van Bruinessen
merupakan upaya pencarian makna internasinonalisasi Islam baru. Keduanya sama-
Mandiri/Self-Production)
sama mewakili ide pembaruan. Penjelasan lengkap lihat;...............................................186
Martin van Bruinessen,
NU; Tradisi…, hlm. 28-44.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


164 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Mesir yang kemudian diangkat menjadi salah satu anggota
tubziHMustasyar),
nad )TJ( hadan yibKH.
raT hDahlan
aamaJ Abdul
emsimQahar
alsI ac(salah
abmeM .B pelajar
seorang
48 ...........yang
..........sedang
.............menempuh
................... studi
)ITHdi( aMekkah).
isenodnI rUtusan
irhaT Komete ini
48 .........rakembali
tnagnePdengan haubeSmembawa :simalsI najaminan
kareG acdari
abmRaja
eM Saudi
.1 terhadap
69 ...........kebebasan
...................amaliah
...............madzhab-madzhab
..... )TJ( hayibraT haSunni
amaJ di.2Tanah Suci.4
111 ................Saat
..........dirasa
.............perlu
.... aisesebuah
nodnI rirorganisasi
haT tubziHsebagai
.3 sarana
memperjuangkan aspirasi agar lebih efektif, muncullah
kesepakatan untuk membentuk organisasi yangIIbernama I BAB
NNahdlatul
AGNADN AP M(kebangkitan
Ulama ALAD HALW AD Npada
ulama) AD H
16ARajab
MMU 1344 H (31
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
Januari 1926) dengan KH. Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar.5
121 .......................................................................... AISENODNI
K.H. Hayim Asy’ari merupakan tokoh sentral dalam pendirian
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
NU, dan pemikirannya pun paling berpengaruh di internal
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
NU. Salah satunya adalah pemikirannya tentang bermadzhab,
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
di mana ia menawarkan empat pilihan bermadzhab. Dalam
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
pandangannya yang kemudian menjadi pandangan resmi NU.
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
Beliau sendiri telah menetapkan memilih madzhab Syafi’i, sebab
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
madzhab ini dianut oleh sebagian besar bangsa Indonesia dan
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
selalu mengambil jalan tengah dalam menentukan (Istinbâth)
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
hukum-hukum Islam.
631 ....................................................................... hayibraT
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
B. NU dan Pemikiran Hukum dengan Pendekatan
Bermadzhab
VI BAB
TUBZIH N Kemunculan
AD HAYIBRAT NU HAsebagai
AMAJ LArespons ISOS NAK terhadap
AREG spirit
571 SNUpembaharuan
PUKGNIL GNyang AURdibawa MALApemerintah
D AISENODbani NI RSa’ud,
IRHAtidak
T hanya
671 ...... SN mewakili
U id hayikomitmenbraT haamaterhadap J ayaD rebmoralitas muS isasiltradisional
iboM .A dalam
/isagememperlakukan
rgA( laisnetoP asitus-situs yaD rebmu S naklupmusejarah,
peninggalan gneM seperti
.1 kuburan
671...........para
........pejuang
...............dan
........tokoh-tokoh ..... )noitadalam
......................penting gerggAperjalanan sejarah
iskud 4 orP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM
Soeleiman Fadeli dan Mohammad Subhan, Antologi NU; Sejarah…., .2 hlm. 71.; Martin
van Bruinessen, NU; Tradisi…, hlm. 28-44.
681...........5.................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM
Abdul Muchith Muzadi, NU dalam Perspektif Sejarah dan Ajaran, (Surabaya :
Khalista, 2006), hlm. 8.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 165
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Islam, melainkan juga menghendaki formulasi argumentasi
yang meyakinkan atau setidaknya
B. Membaca Islamismedapat
Jamaahditolerir
Tarbiyahdan dihormati
(JT) dan Hizbut
oleh berbagaiTahrir
kalangan. Dalam
Indonesia bidang
(HTI) hukum, argumentasi
..................................................... 84
yang meyakinkan dapat ditemukan
1. Membaca Gerakan(tersedia)
Islamis: Sebuahpada 4 madzhab
Pengantar......... 84
besar Sunni, 2. Jamaah
yaitu Tarbiyah
Hanafi, Maliki,(JT) ..................................................
Syâfi’î, dan Hanbali. Oleh 96
3. Hizbut
karena itu, pilihan Tahrir Indonesia
bermadzhab dengan ...........................................
keempat madzhab 111
ini merupakan upaya strategis dalam bertahan dari serangan
BAB III
puritan.
UMMAH
Di samping DAN DAWLAH
itu, kemampuan DALAM PANDANGAN
madzhab-madzhab yang empat
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
ini bertahan dalam masa panjang dan dianut di berbagai belahan TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
dunia, di tempat dan masa yang bahkan sama sekali berbeda
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
dari tempat dan saat ia dirumuskan, meninggalkan produk-
Implementasi Islamisme .................................................. 121
produk hukum dan alur argumentasi yang hegemonic. Oleh
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
karena itu, keempat madzhab ini menempati posisi terhormat
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
dalam ilmu hukum Islam, baik oleh yang sepaham maupun
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
yang berseberangan. Apa lagi dalam konteks Indonesia, di
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
mana sejarawan sepakat bahwa kedatangan Islam di Tanah Air
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
dibawa oleh propagandis-propagandis muslim yang mengikat
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
diri dalam keyakinan-keyakinan bermadzhab, khususnya
Tarbiyah ....................................................................... 136
Syâfi’îyyah.6
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
Madzhab-madzhab Sunni khususnya empat madzhab
besar tersebut juga memberikan beragam produk hukum, yang
BAB IV
cukup kaya dan terdokumentasi dengan baik, guna merespons
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
masalah-masalah
TAHRIRyang terjadi diDALAM
INDONESIA masyarakat RUANG baik LINGKUP
berkenaan UNS 175
dengan praktek-praktek
A. Mobilisasi murni
Sumber keagamaam
Daya Jamaah danTarbiyah
keberagamaan, di UNS ...... 176
maupun kemasyarakatan.
1. MengumpulkanRespons Sumber terhadapDaya permasalahan
Potensial (Agregasi/
keagamaan dapatAggre
dengan cepat diberikan dan cukup praktis,
gation) .....................................................................176
2. Memaksimalkan
Mahsun Fuad, Hukum
6 Sumber
Islam Indonesia; dari Nalar Dayahingga
Partisipatoris Internal (Produksi
Emansipatoris
(Yogyakarta: LKiS, 2005), Islam Nusantara; Jaringan
hlm. 27.; Azyumardi Azra,...............................................186
Mandiri/Self-Production)
Global dan Lokal. Terj. Iding Rosyidin Hasan (Bandung: Mizan, 2002).

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


166 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
hanya dengan melacak ke dalam dokumen-dokumen/kitab-
tubziHkitab nad para)TJ( hyuris.
ayibrDemikian
aT haamaJpula emsidalam
malsI amasalah
cabmeMsocial,
.B seperti
48 ...........politik,
..............hukum,
...............moralitas,
............. )ITNegara,
H( aisendan
odnlain-lain,
I rirhaT juga dapat
48 .........radiberikan
tnagneP hdengan aubeS :sicara malsIyang nakasama,
reG acmeskipun
abmeM .1tidak sekaya
69 ...........masalah-masalah
...............................keagamaan.
........ )TJ( haPola
yibrbermadzhab
aT haamaJ .seperti
2 ini bisa
111 .........disebut
..............dengan
..............‘bermadzhab
...... aisenodnsecara
I rirhaharfiah’
T tubzi.H .3
Generasi awal NU mengikatkan diri dengan sangat erat
pada pola bermadzhab dalam arti harfiah seperti ini. III B AB
Alasan
Nutamanya
AGNADNadalah AP MA LAD H
bahwa ALini
saat WAtidak
D NAditemukan
D HAMMorang
U yang
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
memiliki kualitas yang cukup untuk berijtihâd, dalam makna
121 .......................................................................... AISENODNI 7
menggagas dan menggali hukum secara mandiri. Alasan
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
lain mengapa NU terkesan sangat berhati-hati dan tidak mau
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
memecahkan persoalan keagamaan yang dihadapi dengan
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
merujuk langsung kepada nash Al-Qur’an maupun As-Sunnah
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
adalah adanya pandangan bahwa mata rantai perpindahan ilmu
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
agama Islam (transmisi) tidak boleh terputus dari suatu generasi
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
ke generasi berikutnya. Sehingga, yang perlu dilakukan adalah
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
menelusuri mata rantai yang baik dan sah pada setiap generasi.8
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
Dalam hal ini KH. Hasyim Asy’ari menegaskan:
‫�ذ‬ ‫ت‬ ‫ �غ‬.2‫ا �أ ن ل � ل � ف‬
631 ....................................................................... hayibraT
451 ..........ITH�‫�� ن‬n‫�ع‬a‫�م‬g�
‫ب ي‬ ‫ي‬‫ق����ل‬a�‫��لت‬l‫ا‬a‫�م‬d‫ز�ا‬h��‫�ل‬a‫ ا‬l‫ن‬w�‫�م‬a‫ق‬D‫��م��ط�ل‬
n�a‫�ه‬dn�‫��م‬a�‫�ل‬P‫��د‬m
� � ‫�د ا‬h‫����ه‬a‫�ت‬m
na�‫ �ل‬d �‫را �ل‬U��‫� ي‬
�‫��م� ج‬m ‫م ب‬ ‫���ل‬
‫ع��ل ��ه ا ��د ل��م ك‬
9 ‫ث‬
‫أ‬ ‫أ‬
‫� ز �ل�ه الا ����س��ت�د لا ل �ا ل� �ا ت‬ ‫�ة‬ ‫أ‬ ‫ئ �ة‬ ‫أ‬ ‫�ذ‬
��‫� وال� ح�ا د ي‬ ‫ب ي‬ � ‫�م� ن� �م� ا‬
�‫ال� ����م� ال� ر ب��ع� ولا ي�ج�و‬V�I‫ه� ب‬B AB
TUBZIH N AD HAYIBRAT H
Konsekuensinya, AAMAJ LA(taqrîr)
penetapan ISOS NA KAREG hukum
keputusan
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
diambil secara utuh dari kitab-kitab yang terafiliasi dalam
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
7
Imam Yahya, Dinamika Ijtihad NU, Semarang: Walisongo Press, cet. I, 2009, hlm. 47.
/isage8 rgAhmadA( laiZahro,
snetoTradisi
P ayaIntelektual
D rebmNU uSLajnah
nakluBahtsul
pmugMasa’il
neM 1926-1999,
.1 Yogyakarta
671..................................................................... )noitagerggA
: LkiS, cet. I, 2004, hlm. 115-116.
9
Hasyim Asy’ari, Muqoddimah Qanun Asasi Nahdlatul ‘Ulama (Kudus: Menara
iskudoKudus, rP( la1971),
nretn I ay65-66.;
hlm. aD rMuqaddimah
ebmuS nakQanun lamisAsasi,
kammerupakan
eM .2 pijakan strategis
681..............organisasi.
...............Ia...diambil
...........dari noitcupembukaan
.... )pidato dorP-fleSMuktamar
/iridnaM NU pertama di Surabaya
pada tahun 1926, yang disampaikan oleh KH. Hasyim Asy’ari.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 167
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
empat madzhab yang diakui tersebut. Pola ini menjadi trend
dan terusB.berlangsung
Membaca hingga sekarang,
Islamisme JamaahdenganTarbiyah pematangan
(JT) dan Hizbut
yang terstruktur dalam
Tahrir sebuah(HTI)
Indonesia lembaga khusus yang dikenal
..................................................... 84
dengan Lembaga Bahtsul Masail
1. Membaca (LBM).
Gerakan Awalnya
Islamis: Sebuah LBM bukan ......... 84
Pengantar
2. Jamaah
merupakan sebuah Tarbiyah
lembaga, namun (JT)
merupaka sebuah Lajnah
.................................................. 96
3. Hizbut Tahrir
yang dalam managemen Indonesia
organisasi NU berarti...........................................
perangkat yang 111
bertugas menjalankan program tertentu dan memerlukan
BAB III khusus, sehingga bersifat ad hoc. Sejak Muktamar
penanganan
UMMAHSolo,
31 di Donohudan DANbaru
DAWLAH DALAM
dinaikkan PANDANGAN
statusnya menjadi
lembaga. JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
LBM merupakan sebuah lembaga yang memiliki
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
kewenangan menjawab segala permasalahan keagamaan yang
Implementasi Islamisme .................................................. 121
dihadapi warga Nahdhiyyin. Secara organisatoris, lembaga ini
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
bertingkat mulai dari tingkat ranting sampai tingkat pusat. Secara
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
hirarki, pengkajian persoalan dalam Lembaga Bahtsul Masail
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
berlangsung secara bertahap. Persoalan yang belum selesai
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
dikaji pada level majelis cabang, akan diteruskan kepada cabang.
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
Jika pada level ini belum juga terselesaikan, maka masalah
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
tersebut dibawa ke tingkat wilayah, terus sampai pusat (PBNU)
Tarbiyah ....................................................................... 136
dalam forum muktamar. Dengan demikian, secara teoritis bisa
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
dikatakan bahwa bahtsul masail yang diselenggarakan oleh
PBNU merupakan forum yang mempunyai otoritas tertinggi
BAB IV
dan memiliki daya mengikat lebih kuat bagi warga NU dalam
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
memutuskan masalah keagamaan.
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
Mekanisme penjawaban
A. Mobilisasi masalah
Sumber Daya Jamaahyang dilakukanTarbiyahdalam di UNS ...... 176
bahtsul masail
1. tidak
Mengumpulkan word view
keluar dari Sumber Daya NUPotensial
tentang (Agregasi/
pola
bermadzhab. Meskipun secara
Aggregation) factual disadari, kekayaan
.....................................................................176
produk hukum 2. yang terdokumentasi
Memaksimalkan Sumberdalam Dayatulisan para (Produksi
Internal yuris
madzhab dan juga lewat mekanisme periwayatan/transmisi
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
yang sah tidak lagi mampu mengcover secara tekstual masalah-

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


168 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
masalah kekinian dalam konteks Indonesia, atau teks-teks yang
tubziHditemukan
nad )TJ( hdirasa ayibraTtidak haam aJ erelevan
lagi msimaldengan
sI acabm eM dan
masa .B tempat
48 ...........karena
.............berbagai
................sebab.
............. )ITH( aisenodnI rirhaT
48 .........ratnaUntuk
gneP hamengatasi
ubeS :simalskenyataan
I nakareG atersebut,
cabmeM .NU 1 bergerak
69 ...........secara
.............dinamis
................dengan
.......... )Tmendefinisikan
J( hayibraT haam aJ .2 baru dalam
makna
111 .........bermadzhab.
........................Re-definisi
.......... aiseniniodterlihat
nI rirhaT tubzdua
pada iH dekade
.3 terakhir
melalui auto kritik dari tokoh-tokoh muda NU; Abdurrahman
Wahid, Sahal Mahfudz, dan Masdar Farid Mas’udi, dan IIlain-lain,
I BAB
Nhingga
AGNAmuncul DNAP M ALAD HA
keputusan LWAD
Munas NAD
Alim HAMtahun
Ulama MU 1992 di
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
Bandar Lampung, dimatangkan dalam Muktamar tahun 2004,
121 .......................................................................... AISENODNI
dan dilengkapi dengan Munas Surabaya tahun 2006, di mana
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
implementasi bermadzhab tercermin dari cara/mekanisme
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
penjawaban atas masalah-masalah yang dibicarakan dan harus
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
dicarikan hukumnya. Keputusan penting berkenaan dengan
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
perubahan pola bermadzhab ini berupa petunjuk penjawaban
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
atas masalah yang dihadapi menggunakan pendekatan manhaji.
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
Pendekatan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu ilahaq al-
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
masail bi nazairiha dan Ijtihâd Jama’i. Cara yang pertama
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
dilakukan “…dengan memperhatikan mulhaq, mulhaq bih dan
631 ....................................................................... hayibr10aT
wajhu al-ilhaq oleh para mulhiq yang ahli”. Dengan demikian
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
sesungguhnya metode ilhaq ini tidak keluar dari pendekatan
Qauli, namun hanya sekedar memperluas jangkauan ‘ibarat
VI BAB
kitab dalam konteks permasalahan internalnya kepada konteks
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
lain.
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SNU iSedangkan
d hayibraT hcara aamaJyang ayaDterakhir
rebmuS isadalah
asiliboMbenar-benar
.A
/isagediperuntukkan
rgA( laisnetoP ayauntuk D rebm menghadapi
uS naklupmugkeadaan neM .1 yang besar
671...........kemungkinan
...........................tidak
...........lagi
........bisa
........dijawab
.... )noitagdengan
erggA menggunakan
iskud orP( lanretnIqauli,
pendekatan ayaD rsebagaiebmuS namana klamisterlihat
kameM dalam
.2 diktum
681...........keputusan
...................Munas .... )noitcudkasus,
.............“….Dalam orP-fledi S/mana
iridnatidak
M ada qawl atau
Soeleiman Fadeli dan Mohammad Subhan, Antologi NU; Sejarah, Istilah, Amaliah,
10

dan Uswah, Buku II (Surabaya: Khalista, 2010), hlm. 37.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 169
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
wajh sama sekali dan tidak mungkin dilakukan ilhaq, maka bisa
dilakukanB.
istinbâth
Membacajama‘iIslamisme
dengan prosedur
Jamaahbermadhhab
Tarbiyah (JT) manhaji
dan Hizbut
oleh para ahlinya.”.
Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
11

1. Membaca
Dengan produk MunasGerakan
tahun 1992Islamis: ini,Sebuah Pengantar......... 84
yang kemudian
dikukuhkan 2.dalamJamaah Tarbiyahtahun
Muktamar (JT) ..................................................
2004, Donohudan- 96
Solo, terlihat3.pergeseran
Hizbut Tahrir Indonesia
aktivitas pemikiran...........................................
hukum oleh 111
NU. Pergeseran ini menjadi menarik karena perubahan
BAB III penjawaban masalah ditempatkan secara cerdas
metodogi
UMMAH
dengan tidak keluarDAN
dari DAWLAH
lingkup pola DALAM
bermadzhab. PANDANGAN Ahmad
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Baso menyebutkan pergeseran ini dengan ‘perubahan tipikal’, TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
yang diidentifikasinya terjadi dalam lima tipe; (1) interpretasi
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
teks fiqh secara kontekstual, (2) perubahan pola bermadzhab
Implementasi Islamisme .................................................. 121
qauli (tekstual) ke arah manhaji (kontekstual), (3) verifikasi
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
mendasar mana ajaran pokok (usul) dan mana yang cabang
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
(furu’), (4) fiqh dihadirkan sebagai etika social dan bukan
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
hukum positif Negara, dan (5) pengamalan pendekatan dan
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
metodologi filosofis, terutama dalam masalah-masalah social.12
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
Bahtsu l-masâil NU Sejak 1926-2010 setidaknya telah
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
menetapkan 444 masalah Diniyyah waqi’iyyah, 30 masalah
Tarbiyah ....................................................................... 136
Diniyah maudhu’iyyah, dan 10 masalah Diniyyah Qanuniyyah.13
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
Dengan rincian sebagai berikut:

1. BAB IV
Muktamar I di Surabaya pada tanggal 13 Rabius Tsani 1345
GERAKAN SOSIAL
H / 21 Oktober 1926 JAMAAH
M memutus 27 TARBIYAH
masalah, DAN HIZBUT
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
2. Muktamar II di Surabaya pada tanggal 12 Rabius Tsani 1346
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
H. / 9 Oktober 1927 M memutus 9 masalah,
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
11
Ibid.
12 Aggregation) .....................................................................176
Ahmad Baso, NU Studies; Pergolakan Pemikiran antara Fundamentalisme-Islam dan
Fundamentalisme2.Neo-Liberal
Memaksimalkan Sumber
(Jakarta: Erlangga, Daya
2006), hlm. 42. Internal (Produksi
13
Data ini merupakan hasil verifikasi penulis dari tulisan Imam Ghazali Said dalam
Mandiri/Self-Production)
catatan editornya untuk buku Ahkam al-Fuqaha’, dan ...............................................186
ditambahkan dengan hasil
muktamar Makasar tahun 2010.

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


170 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
3. Muktamar III di Surabaya pada tanggal 12 Rabius Tsani
tubziH nad1347
)TJ(H.
ha/y28
ibrSeptember
aT haamaJ 1928
emsim alsmemutus
M. I acabme22
M masalah,
.B
48 ...........4.
.......Muktamar
....................IV
......di
....Semarang
..... )ITH( apada
isenotanggal
dnI rirh14
aTRabius Tsani
48 .........ratna1348gneP H. h au/ b19eSSeptember
:simalsI na1929kareGM.acmemutus
abmeM 26 .1 masalah,
69 .................................................. )TJ( hayibraT haamaJ .2
5. Muktamar V di Pekalongan pada tanggal 13 Rabius Tsani
111 ........................................... aisenodnI rirhaT tubziH .3
1349 H. / 7 September 1930 M. memutus 23 masalah,
6. Muktamar VI di Pekalongan tanggal 22 Rabius Tsani 1350
III BAB
H. / 27 Agustus 1931 M. memutus 11 masalah,
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
7. RMuktamar
IRHAT TUVII BZIdi HBandung
NAD HApada YIBRtanggal
AT HA13AMRabius
AJ Tsani
121 ................1351
..........H....../..9...Agustus
...............1932
.........M.
......memutus
........ AISE11 masalah,
NO DNI
igabMuktamar
8. naucA akgVIII naredi K Jakarta
haubeSpada I hayilu12
:malstanggal muMuharram
yS .A 1352
121 ................H.
....../..7...Mei
........1933
.........M.
......memutus
emsimals15 I ismasalah,
atnemelpmI
721 .........9. .... halwaD IX
.......Muktamar naddiha mmU pesnopada
Banyuwangi K imatanggal
hameM8 .Muharram
B
721 ................1353
..........H....../..23
.....April
..........1934
.........M.hamemutus
mmU pesn 12oKmasalah, 
.1
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
10. Muktamar X di Surakarta pada tanggal 10 Muharram 1354
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
H. /  5 April 1935 M. memutus 25 masalah,
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
11. Muktamar XI di Banjarmasin pada tanggal 19 Rabiul Awal
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
1355 H. / 9 Juni 1936 M. memutus 15 masalah,
631 ....................................................................... hayibraT
451 .........12.
.ITHMuktamar
nagnadnaXII P mdialMalang
ad halwpada aD ntanggal
ad ham12 mURabius
.2 Tsani 1356
H. / 25 Maret 1937 M. memutus 18 masalah,
13. Muktamar XIII di Menes Banten pada tanggal V
13I B
Rabius
AB
TUBZIH NTsani
AD H 1357
AYIBH.RA
/T
12HJuli
AA1938
MAJ M.
LAImemutus
SOS NAK22
ARmasalah,
EG
571 SNU14. PUK GNIL GNA
Muktamar UR di
XIV MA LAD AISpada
Magelang ENOD NI RIR14
tanggal HA T
Jumadil Ula
671 ...... SNU i1358 d hayH. ibr/a1TJuli
haa1939maJ aM. yaD r e b m uS i sa
memutus  21 masalah,si l iboM . A
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
15. Muktamar XV di Surabaya 10 Dzul Hijjah 1359 H. / 9
671..................................................................... )noitagerggA
Pebruari 1940 M. memutus  13 masalah. Muktamar XVI
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
di Purwokerto tanggal 26-29 Maret 1946 M. memutus 5
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM
masalah,

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 171
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
16. Muktamar XX di Surabaya tanggal 10-15 Muharram 1374
H. / 8-13 SeptemberIslamisme
B. Membaca 1954 M. memutus 5 masalah,
Jamaah Tarbiyah (JT) dan Hizbut
17. KonfrensiTahrir
Besar Indonesia (HTI)Syuriah
Pengurus Besar .....................................................
Nahdhatul Ulama 84
1. tanggal
di Surabaya Membaca Gerakan
16-17 Sya’banIslamis:
1376 H.Sebuah / 19 Maret Pengantar
1957 ......... 84
2. Jamaah
M. memutus Tarbiyah (JT) .................................................. 96
2 masalah,
3. Hizbut Tahrir Indonesia ........................................... 111
18. Konfrensi Besar Pengurus Besar Syuriah Nahdhatul Ulama
di Jakarta 21-25 Syawal 1379 H. / 18-22 April 1960 M.
BAB III
memutus 19 masalah,
UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
19. Konfrensi Besar Pengurus
JAMAAH TARBIYAH Besar DAN SyuriahHIZBUT Nahdhatul TAHRIR Ulama
di Jakarta 1-3 Jumadil
INDONESIA Ula 1381 H. / 11-13 Oktober 1961
.......................................................................... 121
M. memutus 7 masalah,
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
20. Rapat dewan partai
Imple NU di
mentasi Salatiga tanggal
Islamisme 25 Oktober 1961
.................................................. 121
M. memutus 1 masalah
B. Memahami tentang
Konsep perempuan
Ummah dan Dawlahmencalonkan .................... 127
diri menjadi kepala desa,
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Konsep Dawlah
21. Muktamar2.Nahdhatul ..........................................................
Ulama XXIII di Solo tanggal 29 Rojab 130
C. Konsep
– 3 Sya’ban Ummah
1381 H. / 25-29dan Dawlah1962
Desember dalam M.Pandangan
memutus 6Jamaah
masalah, Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
22. Muktamar Ummah dan
1. Nahdhatul Ulama Dawlah
XXVdalam di SurabayaPandangantanggalJamaah 20-
Tarbiyah .......................................................................
25 Desember 1971 M. memutus 8 Masalah, 136
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
23. Muktamar Nahdhatul Ulama XXVI di Semarang tanggal 10-
16 Rojab 1399 H. / 5-11 Juni 1979 M. memutus 6 masalah,
BAB IV
24. Munas Alim Ulama di Kaliurang Yogyakarta tanggal 30
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
Syawwal 1401 H.
TAHRIR / 30 AgustusDALAM
INDONESIA 1981. memutus
RUANG11 masalah, UNS 175
LINGKUP
25. MunasA.Alim Ulama di
Mobilisasi Sukorejo
Sumber Situbondo
Daya Jamaahtanggal 6 Rabiul
Tarbiyah di UNS ...... 176
Awal 14041.H.Mengumpulkan
/ 21 Desember 1983 M. memutus
Sumber 6 masalah,
Daya Potensial (Agregasi/
Aggregation)
26. Muktamar Nahdhatul .....................................................................176
Ulama XXVII di Situbondo 8-12
Desember2. 1984
Memaksimalkan
M. memutusSumber 16 masalah, Daya Internal
Munas (Produksi
Alim
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Ulama di Kesugihan Cilacap 23-26 Rabiul Awal 1408 H. /
15-18 Nopember 1987 M. memutus 8 masalah,

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


172 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
27. Muktamar Nahdhatul Ulama XXVIII d Muktamar
tubziH nadNahdhatul )TJ( hayibraUlama T haamadiJ ePondok
msimalsI Pesantren
acabmeM .Krapayak
B
48 ..................Yogyakarta
....................26-29
...........Rabiul
.... )ITH ( aise1410
Akhir nodnH.
I ri/r25-28
haT Nopember
48 .........ratna1989gneP M. haumemutus
beS :sima23 lsI masalah,
nakareG acabmeM .1
69 ...........28.
.......Munas
.............Alim
..........Ulama
......... )di
TJBandar
( hayibrLampung
aT haamaJ16-20
.2 Rajab 1412
111 ................H.
....../...21-25
...........Januari
....... aise1992
nodnM.I rimenghasilkan
rhaT tubziH .33 keputusan.
1 masalah penting yaitu tentang sistem pengambilan
keputusan hukum dalam Bahtsul Masail di lingkungan III BAB
NAGNU. NADPada NAPsaat MA LADdunia
inilah HALW AD NADdiHkalangan
pemikiran AMMU NU telah
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
mengalami kemajuan yang signifikan karena melelui Munas
121 .......................................................................... AISENODNI
ini dapat disepakati tentang metode bermadzhab secara
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
manhaji (metodologi). Metode ini sebagai metode alternatif
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
dari dua metode yang telah digunakan sebelumnya yakni
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
metode qauli (tekstual) dan metode ilhaqi (analogi).
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
29. Muktamar Nahdhatul Ulama XXIX di Cipasung Tasikmalaya
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
tanggal 1 Rajab 1415 H. / 4 Desember 1994 M. memutus 9
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
masalah waqi’iyyah dan 3 masalah maudu’iyyah,
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
haa30. Munas
maJ nagnadAlim naP mUlama alad haldi waPondok
D nad ham Pesantren
mU .1 Qomaeul
631 ................Huda
...........Bagu,
...........Pringgarata
......................Lombok
........... haTengah
yibraT Nusa Tenggara
451 ..........ITHBarat nagntanggal
adnaP m16-20 alad haRojablwaD n 1418
ad haH.mm/U17-20
.2 Nopember
1997 M. memutus 13 masalah waqi’iyyah dan 4 masalah
maudu’iyyah, VI BAB
TUBZ31. IH NMuktamar
AD HAYIB Nahdhatul
RAT HAAUlama
MAJ LAXXX
ISOSdiNLirboyo
AKAREKediri
G Jawa
571 SNU PUK GNIL 21-27
Timur GNAUNopember
R MALAD A ISENM.
1999 ODmemutus
NI RIRHA T masalah
10
671 ...... SNU iwaqi’iyyah
d hayibraTdan
haa6mmasalah
aJ ayaD rmaudu’iyyah,
ebmuS isasiliboM .A
/isage32. Munas
rgA( laisnetAlim oP ayaUlama D rebm diuSPondok
naklupm GedeugneJakarta
M .1 tanggal 14-
671..................17
.....Rabi’ul
..............Akhir
............1423
..........H. .. )noitaJuli
....../..25-28 gerg2002
gA M. memutus 9
iskudorPmasalah ( lanretnwaqi’iyyah
I ayaD rebm uS naklamdan
(kasuistik) iska4mmasalah
eM .2 muduiyyah
681..................siyasiyyah ......... )noitcudorP-fleS/iridn
....................(tematik-teoritis-politik) aM
kontemporer seperti

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 173
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
masalah zakat profesi, Hutang Negara, hukuman bagi
koruptor, dan money
B. Membaca politik. Jamaah Tarbiyah (JT) dan Hizbut
Islamisme
33. Muktamar Tahrir IndonesiaUlama
Nahdhatul (HTI) XXXI
.....................................................
di Asrama Haji 84
Donohudan1. Membaca Gerakan
Boyolali Jawa TengahIslamis:
16-18SebuahSyawalPengantar
1425 H. ......... 84
2. Jamaah
/ 29 Nopember-1 Tarbiyah2004
Desember (JT)M...................................................
memutus 4 masalah 96
3. (realistis-kasuistik)
waqi’iyyah Hizbut Tahrir Indonesia ...........................................
dan 3 masalah mauduiyyah 111
(tematik-teoritis).
BAB III
34. Muktamar Nahdhatul Ulama’ XXXII di Asrama Haji
UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
Sudiang-Makasar, 7 Rabi’ al-Awwal 1431 H/23 Maret
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
2010 M. memutuskan 8 masalah waqi’iyyah, 6 masalah
INDONESIA .......................................................................... 121
Maudlu’iyyah, dan 10 masalah Qanuniyyah.
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Implementasi Islamisme .................................................. 121
C. Mekanisme Pemecahan Masalah
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
Telah dijelaskan
1. Konsep bahwa
Ummah istinbâthh dalam pengertian
......................................................... 127
penggalian langsung
2. KonsepdariDawlah
al-Qur’an dan al-Hadits masih sulit
.......................................................... 130
dilakukanC.oleh para ulama NU karena adanya
Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah keterbatasan-
keterbatasan.Tarbiyah
Untuk dan
itulah,
HTIpara ulama NU memandang
............................................................. 136
bahwa melakukan istinbâthh dari hasil istinbâthh
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah ulama-ulama
terdahulu lebih Tarbiyah
praktis dan lebih mudah untuk dilakukan.
....................................................................... 136
Namun, sebenarnya
2. Ummahpara ulama
dan Dawlah NU dalam dalam memberikan
Pandanganfatwa HTI.......... 154
telah memakai kaidah-kaidah fiqh dan ushul fiqh atau berproses
BABmanhaji.
secara IV Dalam praktiknya, LBM NU menggunakan
tiga macam metode untuk
GERAKAN menjawab
SOSIAL JAMAAHpermasalah
TARBIYAH hukum
DANyang
HIZBUT
diajukan. TAHRIR
KetiganyaINDONESIA
diterapkan secara
DALAM berjenjang,
RUANGyaitu:
LINGKUP UNS 175
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
a. Metode Qauly
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Metode ini adalah suatu.....................................................................176
Aggregation) cara penetapan hukum yang
digunakan oleh ulama NU dalam
2. Memaksimalkan Sumber Bahtsul DayaMasailInternalketika (Produksi
membahas persoalan hukum dengan cara mempelajari masalah
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
yang dihadapi. Setelah dipelajari, persoalan tersebut kemudian

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


174 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
dicarikan jawabannya pada kitab-kitab fiqh yang menjadi
tubziHrujukannad )TJ(kutub ( hayibal ramu’tabarah)
T haamaJ emdari simempat
alsI acamadzhab.
bmeM .BCara yang
48 ...........ditempuh
..................dalam
...........bahtsul
.............masail
)ITH(melalui
aisenodmetode
nI rirhqauly
aT ini adalah
48 .........radengan
tnagnePmengacu haubeS :dan simamerujuk
lsI nakarlangsung
eG acabmpada
eM .bunyi
1 teksnya,
69 ...........dengan
...............kata
........lain,
.........mengikuti
....... )TJ( hpendapat-pendapat
ayibraT haamaJ .2 yang sudah
111 .........“jadi”
...........dalam
............lingkup
........... amadzhab
isenodnI14rirhaT tubziH .3
Dalam kasus ketika jawaban masalah bisa dicukupi oleh
‘ibārah al-kitāb (ungkapan teks kitab rujukan) dan IIIdi
BAsana
B
Nterdapat
AGNADhanya NAP M ALA
satu D HALWA
qaul/wajah D NAD HA
(pendapat), MMU
maka dipakailah
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
qaul/wajah sebagaimana diterangkan dalam teks tersebut.
121 .......................................................................... AISENODNI
Secara operasional prosedur pertama ini dilakukan dengan
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
mencocokkan kasus yang hendak dicari jawaban hukumnya
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
dengan arti teks fiqh secara tektual tanpa ada pertimbangan
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B15
konteks situasi dan kondisi dimana teks itu muncul.
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
Apabila jawaban masalah bisa dicukupi oleh ‘ibārah al-
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
kitāb (ungkapan teks kitab rujukan) dan di sana terdapat lebih
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
dari satu qaul/wajah, maka dilakukan taqrīr jama’i (penetapan
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
secara kolektif) untuk memilih satu qaul/wajah yang dianggap
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
lebih valid. Bila perbedaan tersebut terjadi dalam madzhab
631 ....................................................................... hayibraT
al-Sysyâfi’î, maka diselesaikan dengan memilih secara hirarkis
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
pendapat-pendapat sebagai berikut; 1) pendapat yang disepakati
asy-Syaikhani (al-Nawawi dan Rofi’i), 2) pendapat yangVdipegang
I BAB
oleh al-Nawawi saja, 3) pendapat
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG yang dipegang oleh Rafi’I saja,
571 SNU4) PUpendapat
KGNIL GyangNAUdidukung
R MALAD oleh
AISmayoritas
ENODNIulama,
RIRHA5) T pendapat
ulama yang
ayibterpandai,
raT haama6) J apendapat
yaD rebmulama
uS isayang M .A wara’.
silibopaling
16
671 ...... SN U id h
/isage14r Ahmad gA( laiArifi,
snetoPergulatan
P ayaD Pemikiran
rebmuSFiqih nakl“Tradisi”
upmugPola
neM .1 ( Yogyakarta :
Madzhab
Elsaq Press, 2010), hlm. 202.
671...........15.. .Mahsun
............Mahfudh,
...............“NALAR
.............HUKUM . )noitagerggA
..............NAHDLATUL ULAMA” dalam: http://
iskudomahsunmahfudh.blogspot.com/2010/08/nalar-hukum-nahdlatul-ulama_6534.html
rP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
di akses pada Desember 2010.
681...........16.. .Munawir
.............Abdul
........Fattah, .. )noiOrang-orang
..........Tradisi tcudorP-flNU eS/(Yogyakarta
iridnaM : LKIS Pelangi Aksara,
2007), hlm. 31.; ketetapan ini telah ada sejak muktamar pertam. Lihat: Ahkamul

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 175
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
b. Metode Ilhaqi
B. Membaca Islamisme Jamaah Tarbiyah (JT) dan Hizbut
Metode ini ditempuh apabila metode qauli tidak dapat
Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
dilakukan. Bila suatu masalah dalam bahtsu l-masâil tidak
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
ditemukan jawabannya secara tekstual pada kitab-kitab madzhab,
2. Jamaah Tarbiyah (JT) .................................................. 96
maka langkah yang dilakukan adalah dengan menyamakan
3. Hizbut Tahrir Indonesia ........................................... 111
hukum suatu kasus atau masalah yang belum dijawab oleh
kitab rujukan (belum ada ketetapannya) dengan kasus atau
BAB III
masalah serupa yang telah dijawab oleh kitab (telah ada jawaban
UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
atau ketetapan hukumnya).17 Metode ini dinamakan dengan
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
Ilhaq al-masail bi nazairiha (menghubungkan/menyamakan
INDONESIA .......................................................................... 121
masalah-masalah dengan padanannya). Teknisnya dilakukan
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
secara jama’i (kolektif) oleh para ahli yang disebut Mulhiq.
Implementasi Islamisme .................................................. 121
Prosedur ilhaq ini dilakukan
B. Memahami Konsep Ummah dengandan mengikuti
Dawlah logika .................... 127
analogi dalam metode qiyās. Prosedur ini sering disebut
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
sebagai metode “al-qiyās”
2. Konsep khas Nahdhatul
Dawlah Ulama. Apakah
.......................................................... 130
metode ini merupakan redefinisi NU terhadap
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah qiyâs, atau ia
termasuk dalam makna
Tarbiyah qiyâs
dan HTIdalam tradisi pemikiran fiqh 4
............................................................. 136
madzhab, akan dibicarakan lebih lanjut. Namun
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah yang pasti, bila
ia merupakan implementasi dari makna qiyâs, atau perluasan-
Tarbiyah ....................................................................... 136
perluasan yang
2. dihasilkan
Ummah dandari Dawlahkaidah-kaidah
dalam Pandangan umum yang HTI.......... 154
dieksplorasi dari hasil-hasil pemikiran qiyâs (al-qawaid al-
fiqhiyyah),
BAB IV maka sesungguhnya Ilhaq tidak lagi berada dalam
kon teks bermadzhab Qauli. JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
GERAKAN SOSIAL
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
c. Metode Manhaji
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
Proses penerapan pengambilan
1. Mengumpulkan Sumber hukum Daya melalui
Potensial metode
(Agregasi/
ini setelah tidak Aggre
mendapatkan rujukan dari teks dalam kitab
gation) .....................................................................176
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
Fuqaha; Solusi Hukum Islam, Keputusan Muktamar, Munas dan Konbes Nahdlatul
Mandiri/Self-Production)
Ulama (1926-2004), editor: Imam Ghazali Said (Surabaya: ...............................................186
Diantama, 2006), hlm. 3.
Ahmad Arifi, Pergulatan …, hlm. 204.
17

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


176 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
mu’tabar dan juga tidak dapat di-ilhaq-kan kepada hukum suatu
tubziHmasalahnad )TJyang ( hayimiripbraT hdalam aamaJkitab
emsimmu’tabar
alsI acabtersebut.
meM .BAkhirnya,
48 ...........digunakan
....................jawaban ....... )ITkaidah
...............melalui H( aisefiqhiyyah
nodnI riryang
haT relevan.18
48 .........ratnagneP haubeS :simalsI nakareG acabmeM .1
69 ...........D. ............dalam
.......Qiyâs .............Pandangan
....... )TJ( hayNU
ibraT haamaJ .2
111 ................Permasalahan
........................... keagamaan
aisenodnI riyang
rhaT tterjadi
ubziH .3 Masyarakat
di
dengan sadar dan sengaja dimintakan keputusannya kepada
orang tertentu yang dipandang cakap. Hal sepertiIIini I BA B
telah
Nmenjadi
AGNADcara NAPinteraksi
MALADulama’-awam HALWAD Nsejak AD H AMMawal
zaman U Islam.
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
Dalam konteks masa kenabian, Umat Islam tidak merasa perlu
121 .......................................................................... AISENODNI
untuk saling bertanya atau orang yang ditanya tidak merasa
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
pantas untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
agama sebab Rasulullah SAW paling berhak dalam masalah ini.
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
Di masa Shahabat, masyarakat muslim telah harus menentukan
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
pilihan kepada siapa persoalan harus dimintakan keputusan.
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
Meskipun pilihan tempat membawa masalah sudah cukup
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
banyak, namun secara umum masyarakat memiliki kriteria yang
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
cukup popular, yaitu shahabat-shahabat besar atau yang pernah
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
mendapat pengakuan Nabi SAW kapabilitasnya. Pilihan pertama
631 ....................................................................... hayibraT
adalah Khalifah atau orang-orang yang pernah dikirim Nabi
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
SAW sebagai amir, qadi, atau utusan khusus untuk mengajarkan
agama kepada daerah yang jauh dari keberadaan Nabi SAW,
VI BAB
dan kemudian Shahabat-Shahabat lain yang diketahui memiliki
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNUpengalaman
PUKGNIL Gkhusus NAURbersama MALADNabi AISE SAW.
NODKriteria
NI RIRtersebut
HAT seolah
671 ...... SNtelah
U idmenjadi
hayibraT command
haamaJ asense yaD rpadaebmu masyarakat Islam.
S isasiliboM .A
/isagergAYang ( laisnmenarik
etoP ayaDpada rebmmasa uS naShahabat
klupmugnadalah
eM .1 sikap orang
671...........yang
..........kepadanya
....................dimintakan
......................jawaban
...... )noitadari
gergpermasalahan
gA yang
iskud dihadapi
orP( lanrseseorang
etnI ayaD atau rebmkelompok.
uS naklamiSikap skameumum
M .2 dari mereka
681...........adalah
.............mengalihkan
....................... )nkepada
oitcudoorang rP-fleS/lain
iridnyang
aM dianggap lebih
Ibid, hlm. 207.
18

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 177
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
mengetahui kasus tersebut. Hingga terkadang, seseorang harus
berkeliling
B. membawa
Membacamasalahnya dari seorang
Islamisme Jamaah Tarbiyah shahabat
(JT) dan keHizbut
shahabat yangTahrir
lain. Indonesia (HTI) ..................................................... 84
1. Membaca
Dengan melihat konteksGerakan
etis sepertiIslamis:
di atas,Sebuah Pengantar......... 84
dapat dipahami
2. bermadzhab
dasar itba’ pola Jamaah Tarbiyah
yang(JT) ..................................................
terjadi dalam tradisi NU. 96
3. Hizbut
Tinjauan historis di atasTahrir Indonesia ...........................................
juga mengisyaratkan bahwa teknik 111
penjawaban masalah dengan melimpahkan kepada orang yang
BAB IIIlebih layak, memiliki akar dalam moralitas beragama
dianggap
UMMAH
pada masyarakat DANawal.
muslim DAWLAH DALAM
Persoalannya PANDANGAN
kemudian adalah
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
nilai intrinsik dari sebuah persoalan terutama persoalan TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
beragama dan keagamaan yang kebanyakannya berkenaan
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
dengan halal dan haram, yang mempunyai konsekuensi benar
Implementasi Islamisme .................................................. 121
dan tidaknya dalam beragama yang menghendaki jawaban yang
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
benar dan sah.
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
Dalam hal ini, semua orang yang menerima permasalahan
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
dan akan menjawab persoalan tersebut, dituntut untuk
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
memberikan jawaban yang tidak hanya dapat diterima oleh
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
orang yang menghadapi persoalan tersebut tapi juga harus
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
mendasarkan jawabannya dengan dasar-dasar yang sah.
Tarbiyah ....................................................................... 136
Terhadap permasalahan pokok agama atau yang memiliki
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
dasar yang cukup jelas dalam teks-teks Syara’, barangkali hanya
diperlukan
BAB IV
penjawaban naratif-deskriptif. Namun terhadap
permasalahan furu’, diperlukan seperangkat penalaran logis
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
dalam mengoperasikan
TAHRIR INDONESIA dalil-dalil DALAM agama RUANGhingga menjadi UNS 175
LINGKUP
konklusiA.hukum. Perangkat
Mobilisasi Sumberpenalaran
Daya Jamaah iniTarbiyah
disebutdijuga UNS ...... 176
metodologi, yang salah satunya adalah
1. Mengumpulkan Sumber qiyâs.
Daya Potensial (Agregasi/
Qiyâs dalamAggre
fatwa NU dapat
gation) dipastikan eksistensinya.
.....................................................................176
Hal ini merupakan konsekuensiSumber
2. Memaksimalkan logis dari Daya penerimaannya
Internal (Produksi
terhadap empatMandiri/Self-Production)
Madzhab Sunni yang ...............................................186
walaupun berbeda

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


178 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
intensitasnya menerima qiyâs sebagai salah satu cara mencari
tubziHsolusi nad )T J( hayib
hukum raT haamaJBahkan,
(istinbâth). emsimaldalam sI acabtradisi
meM 4 .Bmadzhab
48 ...........tersebut
................penerimaan
.......................terhadap
... )ITH( aqiyâs isenoadalah
dnI rirhabsolute
aT karena
48 .........radidasarkan
tnagneP hau beS :sim
kepada alsI. nOleh
Ijma’ akarekarena
G acabm eMdapat
itu, .1 dipastikan
69 ...........bahwa
............fatwa
..........yang
.........diberikan
........ )TJ( dengan
hayibraT carahamenuqil
amaJ .2 ‘ibarat kitab-
111 .........kitab
..........yang
..........mu’tabarah
.............. aisememuat
nodnI riproduk-produk
rhaT tubziH .3 hukum yang
dihasilkan dari penalaran qiyâs, baik disebutkan19 atau tidak.20
Namun demikian, dalam hal bagaimana mencari solusi III hukum
BAB
Nyang
AGNdalam ADNAP MALADpenjawaban
prosedur HALWAD N AD HAMMditetapkan
masalahnya, U
R I R H A T T U B Z I H N A D H
mendasarkan kepada Al-Qur’an, Al-Sunnah, Ijma’, dan A Y IB R AT H A A M AJ Qiyâs
121 .........(NU
..........tidak
...........menggunakan
...........................qiyâs ...... AISmandiri).
...........secara ENODNISikap ini
igab naucsebagai
dianggap A akgnakehati-hatian
reK haubeS :m alsI hayilumuyS .A
(ihtiyath).
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
........... halwaIlhaq;
721 .........E. Metode D nad h Sebuah
ammU p Fenomena
esnoK imahQiyâs ameMala .BNU
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
Seperti telah disebutkan bahwa prosedur kedua dalam
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
memutuskan persoalan dalam bahtsu l-masail adalah ilhaq,
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
lengkapnya ilhâqu l-masâili bi nazhâirihâ.21 Oleh NU, istilah
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
ini berarti “menyamakan hukum suatu kasus/masalah yang
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
631 .........19.. Seperti
............fatwa
.........tentang
............alat-alat
............yang
........dibunyikan
....... hayibdengan
raT tangan. Muktamar
451 ..........IT memutuskan
H nagnadhukumnya naP malamubah d halw (boleh)
aD naselamad hamtidak
mU dipergunakan
.2 untuk
menimbulkan kerusakan dan tidak menjadi tanda kefasikan. Putusan ini berdasarkan
‘ibarat kitab Ithaf ‘ala al-Ihya’, yang menyebutkan dasarnya adalah Qiyâs kepada
suara burung dan suara-suara yang berirama lain.; Ahkamul Fuqaha; Solusi Hukum
VI BAB
Islam, Keputusan Muktamar, Munas dan Konbes Nahdlatul Ulama (1926-2004),
TUBZIH NAD
editor: ImamHA YIBRSaid
Ghazali AT(Surabaya:
HAAMDiantama, AJ LAIS2006),
OS Nhlm. AK21.
AREG
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHNabi
Seperti fatwa tentang berdiri ketika memperingati Maulid AT SAW, yang
20

menyertakan ‘ibarat kitab fatawa al-hadisiyyah ibn Hajr. Redaksi kitab tersebut
671 ...... SNU id hapendapat
memuat yibraT Imam haamNawawi aJ ayaD yangremeskipun
bmuS istidakasilib oM .A berdasarkan
disebutkan
Qiyâs, namum memuat ‘illat ‘penghormatan’.; Ibid, hlm. 98-99.
/isage21rgA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
Istilah ini adalah istilah resmi NU sebagaimana tartuang dalam hasil keputusan
671..............Munas
..........Alim
........Ulama
...........NU
......tahun
.........1992 ... )noitagelagi
........dikukuhkan rggdengan
A Muktamar 2004.
Lihat: Ahkamul Fuqaha; Solusi…., hlm. 627, 750. Istilah dengan makna serupa juga
iskudodigunakan
rP( lanroleh etnItokohayaDlain reseperti
bmuSKH. nakSahal
lamiMahfudh
skameM .2
dengan “tanzir al-masail
681..............bi...nazairiha”.;
................Sahal ...... )noi“Bahtsul
........Mahfudh, tcudorPMasail -fleS/dan
iridIstinbath
naM Hukum NU: Sebuah
Catatan Pendek”, Kata Pengantar dalam: Ahkamul Fuqaha; Solusi…., hlm. xiii.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 179
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
belum dijawab oleh kitab dengan kasus/masalah serupa yang
telah dijawab oleh kitabIslamisme
B. Membaca (menyamakan Jamaah dengan pendapat
Tarbiyah (JT) danyangHizbut
sudah “jadi”)”. Istilah
Tahrir
22
ini memiliki
Indonesia (HTI) kemiripan dengan qiyâs
..................................................... 84
dalam makna1.menyamakan
Membaca Gerakanatau membawakanIslamis: Sebuah satu keputusan
Pengantar......... 84
hukum ke (pada) 2. Jamaah
putusanTarbiyah
lain yang (JT)telah..................................................
ada sebelumnya. 96
3. Hizbut Tahrir
Hal Ini memperlihatkan Indonesia
kehati-hatian untuk...........................................
tidak menyebut 111
ketidakberanian fuqaha NU untuk melakukan kajian-kajian
BAB IIIterhadap sumber-sumber syari’ah. Qiyâs dipandang
langsung
tidak patut UMMAH
dilakukan DAN DAWLAH
karena penggunaannyaDALAMhanya PANDANGAN menjadi
kompetensi JAMAAH
mujtahid. TARBIYAH
Pada ilhaq DAN yang HIZBUT
diperlukan TAHRIR adalah
INDONESIA ..........................................................................
mempersamakan persoalan fiqh yang belum ditemukan 121
jawabannya A. dalam
Syumuliyah Islam:tekstual
kitab secara Sebuahdengan Kerangka Acuanyang
persoalan bagi
Implementasi
sudah ada jawabannya. Islamisme
Sementara pada ..................................................
qiyâs, persoalan yang 121
B. Memahami
belum terjawab Konsep
tersebut dirujuk Ummahkepada
langsung dan Dawlahal-Qur’an ....................
dan 127
1. Konsep Ummah
Hadis guna mempersamakan oleh.........................................................
karena keduanya memiliki 127
2. Konsep
‘illat (alasan hukum) yangDawlah
sama. .......................................................... 130
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Penggunaan ilhaq para prakteknya dilakukan hanya dalam
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
hal apabila tidak terdapat pendapat yang tertera dalam ‘ibarat
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
kitab atau ‘ibarat yang ada dalam kitab membicarakan masalah
Tarbiyah ....................................................................... 136
tersebut namun tidak bisa digunakan sebagai keputusan. Dalam
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
istilah keputusan Munas dan Muktamar “tidak ada pendapat
yang memberikan penyelesaian”.23 Prosedur pelaksanaan Ilhaq
BAB IV
adalah “dengan memperhatikan mulhaq, mulhaq bih, dan wajh
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
al-ilhaq” oleh Mulhiq yang ahli.
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
Mulhaq, mulhaq bih,
A. Mobilisasi dan wajh
Sumber Dayaal-ilhaq,
Jamaah Tarbiyah mirip dengan di UNS ...... 176
tiga rukn dalam struktur qiyâs; far’,
1. Mengumpulkan Sumber ashl,Daya ‘illah. Dengan
dan Potensial (Agregasi/
asumsi kemiripanAggre
tersebut, maka mulhaq sepertinya dipahami
gation) .....................................................................176
sebagai “masalah yang akan dicarikan
2. Memaksimalkan Sumber hukumnyaDaya Internal dengan
(Produksi
Ibid, hlm. 627, 750.
22 Mandiri/Self-Production) ...............................................186
Ibid.
23

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


180 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
membawa kepada hukum yang ada padanannya dalam Kitab”,
tubziHMulhaq nad )TJbih ( haberarti
yibraT hukum haamaJyang emsitelah malsIada acab meM ‘ibarah
dalam .B kitab
48 ...........yang
..........kepadanya
.....................masalah
........... )Ilain
TH(akan aiseno dnI rirhaT hukumnya.
dipadankan
48 .........raSedangkan
tnagneP hawajh ubeSal-ilhaq
:simalsImenempati
nakareG acposisi abmeM .1 dalam qiyâs,
‘illah
69 ...........yaitu
...........alasan
..............yang
..........digunakan
.... )TJ( hayiuntuk braT hamengesahkan
amaJ .2 usaha
111 .........penyamaan
.......................tersebut.
........... aisDengan
enodnI rmelihat irhaT tubmakna
ziH .3dan struktur
‘ilhaq ini, adalah wajar sebagian peneliti beranggapan bahwa
metode ini merupakan konsep yang mirip dengan qiyâs, III BAatau
B
Nsecara
AGNApasti DNAP MALdiyakini
dapat AD HALbahwa WAD N AD HAini
metode MM U karena
lahir
R I R H A T T U B Z I H N A D H
terinspirasi oleh konsep qiyâs. Yang menjadi ciri khas A Y IB R AT H A A M A J Ilhaq
121 .........adalah
.............menyamakan
........................hukum
..............satu ....... AISproduk
.......kepada ENODhukumNI yang
igab na‘jadi’
sudah ucA. akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
Aplikasi metodologi seperti ini menimbulkan kesan bahwa
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
ilhaq merupakan qiyâs furu’ kepada hukum furu’ yang telah
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
ada. Di tahap ini, kritik menjadi tidak terhindari. Karena
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
pada dasarnya pola penalaran ini telah ada dalam tradisi
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
pemikiran hukum madzhab-madzhab sunni, yang diterapkan
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
dengan menggeneralisasikan beberapa produk hukum untuk
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
kemudian digenerallisasikan dan ditentukan kaidah umumnya.
631 ....................................................................... hayibraT
Sehingga kaidah-kaidah tersebut kemudian digunakan secara
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
induktif untuk diterapkan pada kasus-kasus yang serupa.
Pada dasarnya pola ini merupakan penyederhanaan dari qiyâs
VI BAB
agar memudahkan para mujtahid dan mufti dalam mencari
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
(istinbâth) hukum. Pola penalaran ini biasa dikenal dengan
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
qawaid al-fiqhiyyah (legal maxim).
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
/isagergAPenalaran( laisnetoPdengan bmuS naklupmugqawaid
ayaD remengoperasikan neM .1usuliyyah dan
671...........qawa’id
..............fiqhiyyah
..................dalam
............anggapan
.............. )nNU
oitamerupakan
gerggA bagian dari
iskud orP( lanretnmanhaji,
bermadzhab I ayaD reyang bmuSdalam naklapelaksanaannya
miskameM .2 merupakan
681...........jalan
..........terakhir
................manakala
.......... )noittidak
cudorP lagi
-flediperoleh
S/iridnaM jawaban dengan

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 181
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
prosedur yang tergolong qawli. Akibat dari penetapan ini,
metode ilhaq
B. menjadi
Membaca tidak ada tempat
Islamisme dalamTarbiyah
Jamaah penalaran hukum.
(JT) dan Hizbut
Upaya menjelaskan metode ini(HTI)
Tahrir Indonesia menjadi sebentuk penalaran
..................................................... 84
yang dilakukan
1. dengan
Membaca cara menggunakan/mengoperasikan
Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
qawâid fiqhiyyah
2. Jamaah
dengan Tarbiyah (JT)
sendirinya tidak..................................................
dapat dibenarkan.[] 96
3. Hizbut Tahrir Indonesia ........................................... 111

BAB III
UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Implementasi Islamisme .................................................. 121
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Tarbiyah ....................................................................... 136
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154

BAB IV
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Aggregation) .....................................................................176
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
Mandiri/Self-Production) ...............................................186

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


182 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
urugreP id kitiloP malsI nakareG Gerakan Islam Politik di Pergurua

haamaJ emsimalsI acabmeM .B B. Membaca Islamisme Jamaah T


........... )ITH( aisenodnI rirhaT BAB V Tahrir Indonesia (HTI) ...........
simalsI nakareG acabmeM .1 1. Membaca Gerakan Islamis
........ )TJ( hayibraT haamaJ .2 2. Jamaah Tarbiyah (JT) ........
... aisenodnI rirhaT tubziH .3 PENUTUP 3. Hizbut Tahrir Indonesia ...

III BAB BAB III


LAD HALWAD NAD HAMMU UMMAH DAN DAWLAH DALA
IH NAD HAYIBRAT HAAMAJ JAMAAH TARBIYAH DAN HIZ
.................................. AISENODNI INDONESIA ..................................
reK haubeS :malsI hayilumuyS .A A. Syumuliyah Islam: Sebuah Ker
.......... emsimalsI isatnemelpmI Implementasi Islamisme ..........
d hammU pesnoK imahameM .B B. Memahami Konsep Ummah d
................. hammU pesnoK .1 1. Konsep Ummah .................
A. Kesimpulan
.................. halwaD pesnoK .2 2. Konsep Dawlah ..................
halwaD nad hPembahasan ammU pesnoKdalam .C C. Konsep Ummah
buku ini memberikan beberapa dan Dawlah d
.....................kesimpulan,
ITH nad hayyaitu: ibraTPertama, Qiyâs adalah Tarbiyah dan HTI .....................
warisan intelektual
alad halwaIslam D nadyang hamoriginal
mU .1 dan berharga. Ia hadir sebagai
1. Ummah
sebuah dan
nalarDawlah dalam
.....................Islami
.......... h ayibrdidasari
yang aT Tarbiyah
dari kesadaran dan kepekaan ...............................
manusiawi
alad halwadalam D nadmembacahammU dan .2 memahami pesan-pesan 2. Ummah dan ini
syar’i. Spirit Dawlah dalam
membawa pada perkembangan dan pematangan metodologi
VI dinamika
qiyâs cukup pesat dalam BAB BAB IV logis dan beradab.
yang
AT HAAMAJ LAISOS NAKAREG GERAKAN SOSIAL JAMAAH TA
Kedua, Penelitian ini memperlihatkan bahwa perkembangan
R MALAD AISENODNI RIRHAT TAHRIR INDONESIA DALAM RU
metodologi qiyâs yang secara umum dibagi ke dalam; (1)
amaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaa
pemikiran hukum awal, dimana qiyâs merupakan metode berfikir
D rebmuS naklupmugneM .1 1. Mengumpulkan Sumber Da
dalam mencari solusi hukum digunakan secara sederhana, dan
.......................... )noitagerggA Aggregation) ..........................
(2) pemikiran formal, yang berusaha memformulasi konsep qiyâs
D rebmuS naklamiskameM .2 2. Memaksimalkan Sumber D
menjadi metode penalaran yang terbatas dan ketat. Pada masa
.... )noitcudorP-fleS/iridnaM Mandiri/Self-Production) ....
awal, subjektifitas ahli menjadi penentu keputusan yang kemudian

183
xvi
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
diumumkan/difatwakan serta diikuti oleh pengikut atau pengguna
hukum. Meskipun
B. Membaca tidakIslamisme
terlalu kebal terhadap
Jamaah Tarbiyah kritik,(JT) format
dan Hizbut
penalaran hukum
Tahrirawal lebih mempertimbangkan
Indonesia sisi maslahah.
(HTI) ..................................................... 84
Sedangkan pada masa Al-Sysyâfi’î
1. Membaca Gerakandan selanjutnya,
Islamis: Sebuahpenalaran
Pengantar......... 84
objektif-tekstual adalah identitas
2. Jamaah Tarbiyah utama, pengujian terhadap
(JT) .................................................. 96
produk hukum 3. yang dihasilkan
Hizbut dari penalaran
Tahrir Indonesia qiyâs bertumpu
........................................... 111
secara objektif terhadap teks/nash}.
BAB III Unsur utama pembentuk qiyâs adalah adanya
Ketiga,
kasus asal,UMMAH DAN cabang/furu’,
adanya kasus DAWLAH DALAM dan adaPANDANGAN
penghubung
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
antara keduanya yang dikenal dengan ‘Illat. NU menggunakan TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
qiyâs sebagai salah satu metode penalaran hukumnya. Namun
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
terdapat kelemahan dalam penggunaannya. Hal ini terjadi
Implementasi Islamisme .................................................. 121
karena tidak ada usaha pemutakhiran metodologi yang
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
berakibat pada penggunaan secara serampangan metode-
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
metode yang dihasilkan para pemikir klasik, atau hanya
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
sekedar menggabungkan sebagian dengan sebagian yang lain
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
tanpa ada sistem verifikasi yang dapat memastikan validitas
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
penggunaannya. Kenyataan ini mengisyaratkan akan adanya
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
ketidak-pedulian kolektif akan penalaran-penalan logis hukum
Tarbiyah ....................................................................... 136
yang seyogyanya semakin matang dan kompleks karena
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
ditangani oleh sekelompok orang dalam sebuah organisasi yang
berijtihad secara kolektif, dibandingkan dengan yuris-yuris
BAB IV
klasik yang nota bane bekerja sendiri.
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
NU, merupakan organisasi DALAM
TAHRIR INDONESIA penganjur qiyâs yang
RUANG LINGKUP tidak UNS 175
cukup berani menggunakan
A. Mobilisasi Sumber qiyâs
Daya secara
Jamaah konsisten,
Tarbiyahkarena di UNS ...... 176
terikat dengan
1. keyakinan
Mengumpulkanbermazhab.
SumberMeskipun Daya Potensial ada usaha (Agregasi/
memperbaharui penerapan qiyâs –sambil tetap mempertahankan
Aggregation) .....................................................................176
ide bermazhab, namun semakin menampakkan
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal kemunduran (Produksi
dari idealisme dan spirit qiyâs itu sendiri.
Mandiri/Self-Production) ...............................................186

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


184 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
B. Saran
tubziH nad )TJ( hayibraT haamaJ emsimalsI acabmeM .B
Beberapa saran yang penulis berikan kepada pembaca yaitu:
48 ..................................................... )ITH( aisenodnI rirhaT
Pertama, Menggagas ulang mekanisme penalaran qiyâs dalam
48 .........ratnagneP haubeS :simalsI nakareG acabmeM .1
organisasi-organisai Islam di Indonesia. Untuk itu diperlukan
69 .................................................. )TJ( hayibraT haamaJ .2
penyadaran dan kesadaran dari internal organisasi keagamaan
111 ........................................... aisenodnI rirhaT tubziH .3
agar program penetapan hukum berbanding lurus dengan
penentuan kader atau anggota yang terlibat direkrut dengan
III BAB
kualifikasi kemampuan metodologi penalaran/usul al-fiqh yang
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
mapan.
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
121 ................Kedua,
.............Setiap
...........organisasi
..................hendaknya
................ Aberani
ISENOsepakat
DNI dengan
organisasi
igab naucAmanapun akgnareKdalam haubeShal :mmencari
alsI hayilu solusi
muyShukum
.A yang
121 .........bersifat
..............keindonesiaan
..........................dengan
. emsimukuran alsI isatn kedisiplinan
emelpmI berpegang
721 .........pada
..........metodologi
. halwaD nayang d ham valid.[]
mU pesnoK imahameM .B
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
631 ....................................................................... hayibraT
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2

VI BAB
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
671..................................................................... )noitagerggA
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 185
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum

B. Membaca Islamisme Jamaah Tarbiyah (JT) dan Hizbut


Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
Glosarium
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
2. Jamaah Tarbiyah (JT) .................................................. 96
3. Hizbut Tahrir Indonesia ........................................... 111

NU : Nahdhatul Ulama
BAB III
LBM : Lajnah Bahtsul
UMMAH DAN DAWLAHMasail/Lembaga DALAM Bahtsul PANDANGAN
Masail
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
HPT. : Himpunan Putusan
INDONESIA Tarjih
.......................................................................... 121
MUI. A.: Majelis UlamaIslam:
Syumuliyah Indonesia Sebuah Kerangka Acuan bagi
HKI. : Hak Kekayaan Intelekual
Implementasi Islamisme .................................................. 121
IQ.: B. Intellegence
Memahami Quotient
Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
SAW.: Shollallahu
1. Konsep ‘Alaihi
Ummah Wasallam ......................................................... 127
2. Konsep
SWT.: Subhanahu WaDawlah
Ta’ala .......................................................... 130
Konsep Ummah
ORMAS . C.: Organisasi dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Kemasyarakatan
GUPPI . Tarbiyah Usaha
: Gabungan dan HTI .............................................................
Perbaikan Pendidkan 136
. 1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Islam
PTDI. Tarbiyah
: Perseroan .......................................................................
Terbatas Dirgantara Indonesia 136
DMI. 2. Ummah
: Dewan Masjiddan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
Indonesia
AD. : Angkatan Darat
BAB IV
AU. : Angkatan Udara
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
AL. : Angkatan Laut
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
POLRI. : Kepolisian Republik Indonesia
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
PDI. : Partai Demokrasi Indonesia
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
PPP. : PartaiAggre
Persatuan Pembangunan
gation) .....................................................................176
DSN-MUI. : Dewan Syari’ah
2. MemaksimalkanNasional MajelisDaya
Sumber UlamaInternal (Produksi
Indonesia
Mandiri/Self-Production) ...............................................186
MUNAS. : Musyawarah Nasional

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


186 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG

tubziH nad )TJ( hayibraT haamaJ emsimalsI acabmeM .B


48 ..................................................... )ITH( aisenodnI rirhaT
Daftar Pustaka
48 .........ratnagneP haubeS :simalsI nakareG acabmeM .1
69 .................................................. )TJ( hayibraT haamaJ .2
111 ........................................... aisenodnI rirhaT tubziH .3

III BAB
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
BUKU RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
121 .......................................................................... AISENODNI
igab naFatah,
Abdul ucA akRohadi.gnareK Analisis
haubeS :Fatwa malsI h ayilumuyS dalam
Keagamaan .A Islam
121 ................(Jakarta:
................Bumi
..........Aksara,
........ em2006).
simalsI isatnemelpmI
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
Abdul Fattah, Munawir. Tradisi Orang-orang NU (Yogyakarta:
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
LKIS Pelangi Aksara, 2007).
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
haamaJAbdullah,
nagnadnaP malad haDinamika
Sulaiman. lwaD nad hQiyâs ammU dalam
pesnoPemabaharuan
K .C
Hukum Islam (Kajian Qiyâs Imam Syafi’i),
631 ............................................................. ITH nad hayibraT (Jakarta:
haamaPedoman
J nagnadnIlmu aP mJaya,alad h1996).
alwaD nad hammU .1
631 .........Abu
..........Hasani
..............l-Sysyaibânî,
........................al-Ssiyâru
.............. hayl-Kabîr,
ibraT (Kairo, Dâru
451 ..........ITHl-Kutub,
nagnad1945). naP malad halwaD nad hammU .2

Abu Muhammad ibn al-Muqaffa’, Risalatu fî l-Shshahâbah,


VI BAB
TUBZAbu
IH NYusuf,
AD HA Al-Rraddu
YIBRAT H ‘alâ
AASiyâri
MAJ L l-Auza’i.
AISOS N (Kairo:
AKARDârEG al-kutub,
571 SNU PUKt.t).
GNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SNAbuU idZahrah,
hayibraMuhammad.
T haamaJ ayaUshûlu D rebml-Fiqh.
uS isasi(Mesir:
liboM .Dâr
A al-Fikr
/isagergAal-‘ ( laAisrabi,
netoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
1973).
671..................................................................... )noitagerggA
Ahkamul Fuqaha; Solusi Hukum Islam, Keputusan Muktamar,
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
Munas dan Konbes Nahdlatul Ulama (1926-2004), editor:
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM
Imam Ghazali Said (Surabaya: Diantama, 2006).

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 187
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Al-‘Aini, Muhammad bin Ahmad. Al-Binâyatu fî Syarhi
l-Hidâyah. (Beirut: Dâr
B. Membaca al-Fikr,Jamaah
Islamisme 1990). Tarbiyah (JT) dan Hizbut
Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
Al-Âmidî, ‘Ali bin Muhammad. al-Ihkâmu fî Ushûil l-Ahkâm
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
(Beirut: Dâr al-Kutub al-Ilmiyyah, 1993).
2. Jamaah Tarbiyah (JT) .................................................. 96
Al-Afghani, Said
3. Hizbut TahrirFi
Jamaluddin. Ushûl al-Nahwi.
Indonesia (Beirut: Al-
........................................... 111
Maktab Al-Islami, 1987).
BAB III  Ghayatu  l-Wushûl  Syarhi lubbi l-Ushûl (Semarang:
Al-Anshari,
UMMAH
Syirkah DANtth).
al-Nur Asia, DAWLAH DALAM PANDANGAN
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
Al-Baji, Abu al-Walid ibn Khallaf. al-Isyaratu fi Ushûl al-Fiqh,
INDONESIA .......................................................................... 121
pada catatan pinggir Syarhi l-Waraqât, (Beirut: Dâr al- Fikr,
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
1951).
Implementasi Islamisme .................................................. 121
Al-BabertiB.Al-Hanafi,
Memahami Muhammad
Konsep Ummah bin Mahmud dan Dawlah bin Ahmad..................... 127
Al-Rrudûdu1. wa l-Nnuqûd;
Konsep Ummah Syarhu Mukhtashari Ibni l-Hâjib,
......................................................... 127
vol. 2 (Riyadh: Maktabah
2. Konsep Dawlahal-Rusyd Nasyirun, 2005).
.......................................................... 130
C. Konsep
Al-Badakhsi, Ummah dan Minhâji
Syarhu al-Badakhsyî Dawlahl-‘Uqûl,dalam Pandangan
(Bairut: DârJamaah
Tarbiyah dan
al-Kutub  al-‘Ilmiyah, HTI ............................................................. 136
tth).
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Al-Barzanji, al-Ta’ârudu  wa l-Ttarjihu baina l-Adillati l-
Tarbiyah ....................................................................... 136
Sysyar’iyyah: Bahtsu Ushûlî wa muqârani bi l-Madzâhibi
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
l-Islâmiyyati l- Mukhtalifah, Juz.II. (Bairut: Dâr al-Kutub
al-‘Ilmiyah,1993).
BAB IV
Al-Basri, GERAKAN
Abu Husain. KitâbuJAMAAH
SOSIAL l-Mu’tamadi fî ‘UshûliDAN
TARBIYAH l-Fiqh,
HIZBUT
TAHRIR
(Beirut: INDONESIA
Dâr al-kutub DALAM
al- Ilmiyyah, RUANG LINGKUP UNS 175
1982).
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
al-Bukhari, ‘Abd al-Aziz. Kasyfu l-asrâr. (Beirut: Dâr al-fikr
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
al-Hadith, 2000).
Aggregation) .....................................................................176
Al-Damanhuri,
2. Ahmad. Syarhu Idhâhi
Memaksimalkan al-Mubham,
Sumber Daya Internal (Singapura:(Produksi
al-Haramain,Mandiri/Self-Production)
tanpa tahun). ...............................................186

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


188 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Al-Ghazali, Muhammad bin Muhammad. Al-Mustasfa min ‘Ilmi
tubziH nadl-Ushûl
)TJ( h(Beirut:
ayibraT Dâr
haamaJ emsim
al-Kutub alsI acabmeM
al-‘Ilmiyyah, .B
2008).
48 ..................................................... )ITH( aisenodnI rirhaT
Al-Imriti, Tashîlu l-Tturuqâti  li­Nazhmi l-Waraqât. (Bandung:
48 .........ratnagneP haubeS :simalsI nakareG acabmeM .1
Shirkah al-Ma’arif, tth).
69 .................................................. )TJ( hayibraT haamaJ .2
111 .........Al-Isnawi,
....................Jamal
...........al-Din
... aisenAbd rirhaT tubziNihâyatu
odnIal-Rahman. H .3 l-Ssul Fi
Syarhi Minhâji l-Ushûl. (Kairo; Dâr al-Kutub al-Arabiyyah,
tt). III BAB
NAl-Jassas,
AGNADN AbuAP Bakar
MALA D HALibn
Ahmad WA DN
Ali. AD HAl-Qur’
Ahkâmu MMU an (Beirut:
RDâr
IRHal-kutub,
AT TUBZ I H
1925). N A D H A Y IB R AT H A A M A J
121 .......................................................................... AISENODNI
Al-Jassas, Abu Bakr Ushûlu l-Jassas. (Kairo: Dâr al-Kutub al-
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
Misriyyah, 1995).
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
........... halwaMawâthinu
721 .........Al-Madani, D nad hamml-Ijtihâdi U pesnoKfiim Syari’ati l-Islâmiyyiah.
ahameM .B
721 ................(Kuwait:
................Maktabah
..................al-Manar,
....... hamm tth).
U pesnoK .1
031 .........Al-Mahalli, Syarhu
....................................Matni halwl-Jawâmi’
.............Jam’i aD pesnoK(Bairut:.2 Dâr  al-
nadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
haamaJ nagFikr,1982).
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
Al-Namlah, ‘Abd al-Karim bin ‘Ali bin Muhammad. al-
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
Muhadzdzabu fi ‘ilmi Ushûli l-Fiqh al-Muqâran; Tahrîru
631 ....................................................................... hayibraT
li Masâilihi wa Dirasatiha Dirasatan Nazhariyyatan
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
Tathbîqiyyah (Riyad, Maktabah al-Rusyd, 1999).
Al-Namlah, Abd al-Karim bin Ali bin Muhammad. IthafuVI Bdzawi
AB
TUBZIH N l-Bashâiri
AD HAYIbiBR Syarhi
AT HA Raudhati
AMAJ Ll-Nnazir
AISOS NfiAK
Ushûli
AREG l-Fiqhi ‘alâ
571 SNU PUK GNIL GNl-Imami
Madzhabi AUR MAAhmadi
LAD AIbin
SENHambal,
ODNI RVol.7
IRHA(Riyad:Dâr
T
671 ...... SNU ial-‘
d hAasimah,
yibraT 1996).
haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
Al-Nawawi, Shahîhu Muslimi bi Syarhi  l-Nnawawi (Bairut: Dâr
671..................................................................... )noitagerggA
al-Fikr, 1983).
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681...........Al-Qudri,
..................Muhammad itcudoIjtihâd;
.................. )noTahir. rP-fleS/Meaning,
iridnaM Application and
Scope (Lahore: Minhajul Qur’an Press, 2007).

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 189
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Al-Razi, Abu Bakar. Al-Mahsûlu min ‘Ilmi l-Ushûl, (Beirut: Dâr
al-Fikr,
B. 1986).
Membaca Islamisme Jamaah Tarbiyah (JT) dan Hizbut
Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
Al-Sahalawi, ‘Abd ‘Ali Muhammad bin Nizam al-Din
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
Muhammad Fawâtihu l-Rrahamûti bi Syarhi Musallami
2. Jamaah Tarbiyah (JT) .................................................. 96
l-Tsubût (Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2002).
3. Hizbut Tahrir Indonesia ........................................... 111
Al-Sarakhsi, Muhammad bin Ahmad bin Abi Sahl. Ushûlu
l-Sarakhsi.
BAB III (India: Lajanah Ihya’ al-Ma’arif al-Nu’maniyyah,
tanpaUMMAH
tahun). DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
JAMAAH
Al-Sarakhsi, TARBIYAH
Muhammad bin Abi DAN Sahl. HIZBUT TAHRIR
Kitâb al-Mabsûth.
INDONESIA ..........................................................................
(Beirut: Dâr al-Ma’rifah, tanpa tahun). 121
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Al-Sysyâfi’î, Muhammad bin Idris. al-Risâlah (Beirut:Dâr al-
Implementasi Islamisme .................................................. 121
Fikr, tanpa tahun).
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
Al-Sysyâfi’î, Ikhtilafu
1. Konsep l-Hadits,
Ummah dalam catatan pinggir Kitâbu
......................................................... 127
l-Umm, (Kairo: Dâr al-Kutub
2. Konsep Dawlah al-Arabiyyah).
.......................................................... 130
C. Konsep
Al-Sysyâthibî, Ummah
Abu Ishaq. dan Dawlahfi dalam
al-Muwafaqâtu Ushûli Pandangan
l-Sysyari’ah.Jamaah
Tarbiyah
(Beirut: Dâr al-Fikr,dan HTI ............................................................. 136
2000).
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Al-Sysyâfi’î, Muhammad bin Idris Kitâb al-Umm, (Kairo: Dâr
Tarbiyah ....................................................................... 136
al-Kutub al-‘Arabî, 1924).
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
Al-Sysyahrastanî, Muhammad bin ‘Abd al-Karim. al-Milalu wa
l-Nnihal,
BAB IV juz III (Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2007).
GERAKAN
Al-Sysyaibânî, SOSIAL
Abu Hasan. JAMAAH
al-Ashl, (Beirut:TARBIYAH
Dâr al-Fikr,DAN HIZBUT
1964).
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
Al-Sysyaibânî, Abu Hasan.
A. Mobilisasi al-Ssiyâru
Sumber Daya l-Kabîr
Jamaah(Beirut:
TarbiyahDâr al- ...... 176
di UNS
Fikr, 1957).
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Aggregation)
Al-Sysyirazi, al-Luma’ .....................................................................176
 fi  Ushûli l-Fiqh (Surabaya: Mathba`ah
2. tth.).
al-Hi­dayah, Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
Mandiri/Self-Production) ...............................................186

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


190 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Al-Syayaukani, Muhammad. Irsyâdu l-Fuhûli ilâ tahqîqi l-haqqi
tubziH nadmin
)TJ‘Ilmi
( hayl-ushûl,
ibraT ha(Beirut:
amaJ em simal-Fikr,
Dâr alsI aca2000).
bmeM .B
48 ..................................................... )ITH( aisenodnI rirhaT
Al-Subki, Taqiyy al-din dan Taj al-din. al-Ibhâj Syarh Minhâji
48 .........ratnagneP haubeS :simalsI nakareG acabmeM .1
l-Ushûl. (Kairo: Mathba’ah al-Taufiq al- Adabiyyah, tt).
69 .................................................. )TJ( hayibraT haamaJ .2
111 .........Al-Subki, Jam’u l-Jawâmi’.
.................................. aiseno(Bairut:
dnI rirhDâr al-Fikr,
aT tubziH 1982).
.3
Al-Suyuti,  al-Jami’ al-Saghir  fi Ahadithi al-Bashir al-Nazir
III BA
(Indonesia:  Maktabah Dâr Ihya’ al-Kutub  al-Arabiyyah, B
tth.)
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
Al-Taftazani, Sa’ad al-Din Mas’ud ibn Umar. Hasyiyyatu Syarhi
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
Muhtashari l-Muntahâ, (Kairo: al-Mathba’ah al-Kubra al-
121 .......................................................................... AISENODNI
Amiriyyah, 1927).
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
121 .........Al-Taftazani,
.......................Sa’ad
..........al-Din
........ em Mas’ud
simalsibn tnemeal-Ttalwîhu
I isaUmar. lpmI Syarhi
721 ................l-Ttaudhîh,
.... halwaD(Kairo: nad haDâr mmU al-‘pAehd
snoal-Jadid
K imahliamal-Thiba’ah,
eM .B 1957).
721 .........Al-Umari,
...................al-Ijtihâdu ....... ha Ushûluhu,
...................fi...l-Islâm: mmU pesnAhkamuhu,Tafâquh
oK .1
031 ................(Bairut:
...............Muassasah ....... halwaD
....................al-Risalah, pesnoK .2
1986).
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
Al-Zarkasyi, Badruddin Muhammad bin Bahadur bin Abdullah.
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
al-Bahru al-Muhîthi fi Ushûli l-Fiqh, vol.5 (Kuwait: Dâr al-
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
Safwah, 1992).
631 ....................................................................... hayibraT
451 .........Al-Zuhaili,
.ITH nagnaWahbah. dnaP maUshûlu lad halw l-Fiqhi
aD nal-Islamî
d hamm (Beirut:
U .2 Dâr al-Fikr,
1986).
VIWacana
Amir Syarifuddin, Ushûl Fiqh, jilid 1 (Jakarta: Logos BAB
TUBZIH N AD H
Ilmu, AYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
1997).
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SN U id hayibToward
An-Na’im, raT haam anaJ Islamic
ayaD reb  Reformation:
muS isasiliboMCivil
.A liberties,
/isagergAHuman ( laisnetoRaightP ayaDand rebm International
uS naklupmu  Law,
gneMTerj.
.1 (Yogyakrta:
671..................LKiS
..........dan
........Pustaka
...............Pelajar,1994).
.................. )noitagerggA
iskud orP(Ahmad.
Arifi, lanretnIPergulatan
ayaD rebmPemikiran uS naklam iskam
Fiqih eM .2 Pola Mazhab
“Tradisi”
681..................(..Yogyakarta ..... )noPress,
.....................:.Elsaq itcudo2010).
rP-fleS/iridnaM

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 191
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Asy’ari, Hasyim. Muqoddimah Qanun Asasi Nahdlatul ‘Ulama
(Kudus:
B. Menara
MembacaKudus, 1971). Jamaah Tarbiyah (JT) dan Hizbut
Islamisme
Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
Asyari, Suaidi. Nalar Politik NU dan Muhammadiyah; Over
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
Crossing Java Sentris (Yogyakarta: LkiS. 2009).
2. Jamaah Tarbiyah (JT) .................................................. 96
Atho Mudzhar, Mohammad.
3. Hizbut Fatwa-fatwa
Tahrir Indonesia Majelis Ulama
........................................... 111
Indonesia; Sebuah Studi tentang Pemikiran Hukum Islam
di Indonesia,
BAB III 1975-1988, edisi DwiBahasa, terj. Soedârso
Soekarno (Jakarta:
UMMAH DAN INIS,1993).
DAWLAH DALAM PANDANGAN
JAMAAH
Azra, Azyumardi. TARBIYAH
Islam Nusantara;DAN JaringanHIZBUT GlobalTAHRIRdan Lokal.
INDONESIA ..........................................................................
Terj. Iding Rosyidin Hasan (Bandung: Mizan, 2002). 121
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
B. Hallaq, Wael. A History of Islamic legal Theories, (London:
Implementasi Islamisme .................................................. 121
Cambridge, 1997).
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
Badsyah, Amir. Taisîru l-Tahrîr,
1. Konsep (Kairo: Mustafa al-Babial-
Ummah ......................................................... 127
Halabi, 1951).
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
C. Konsep
Baso, Ahmad. Ummah Pergolakan
NU Studies; dan Dawlah Pemikiran dalam Pandangan antaraJamaah
Tarbiyah dan HTI
Fundamentalisme-Islam dan .............................................................
Fundamentalisme Neo-Liberal 136
1. Ummah
(Jakarta: Erlangga, dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
2006).
Tarbiyah ....................................................................... 136
Bazdawi, Ushûlu l-Bazdawi, dalam margin ‘Abd al-‘Aziz bin
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
ahmad al-Bukhari, Kasyfu l-asrâri ‘an Ushûli Fakhri l-Islami
l-bazdawi. (Beirut: Dâr al-Kitâb al-‘Arabiy, 2000).
BAB IV
bin Hazm,GERAKAN
‘Ali bin Muhammad Al-Ihkâmu DAN
bin Sa’id.TARBIYAH
SOSIAL JAMAAH fi ushûli
HIZBUT
TAHRIR
l-Ahkam. INDONESIA
(Beirut: Dâr al-AfaqDALAM RUANG
al-Jadidah, tanpaLINGKUP
tahun). UNS 175
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
bogdan, Robert., dkk, Pengantar Metoda Penelitan Kualitatif,
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
terj. Arief Furqon (Surabaya: Usaha Nasional, 1992).
Aggregation) .....................................................................176
Dhavamoni, Mariasusai. Fenomenologi
2. Memaksimalkan Agama,
Sumber Dayaterj. Kelompok
Internal (Produksi
Studi Agama Mandiri/Self-Production)
“Driyarkara”. (Yogyakarta:...............................................186
Kanisius, 1995).

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


192 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Dutton, Yassin. The Origins of Islamic Law, (Great Britain:
tubziH nadCurzon
)TJ( haPress,
yibraT1999).
haamaJ emsimalsI acabmeM .B
48 ..................................................... )ITH( aisenodnI rirhaT
Feillard, Andree. NU Vis a-Vis Negara; Pencarian Isi, Bentuk,
48 .........ratnagneP haubeS :simalsI nakareG acabmeM .1
dan Makna. Terj. Lesmana (Yogyakarta: LKiS, 1999).
69 .................................................. )TJ( hayibraT haamaJ .2
111 .........Fuad, ...............Hukum
...........Mahsun. ........ aisIslam
enodIndonesia;
nI rirhaT tdâri
ubziNalar
H .3Partisipatoris
hingga Emansipatoris (Yogyakarta: LKiS, 2005).
III BAB
Hasan, Ahmad. Analogical Reasoning in Islamic Jurisprudence,
NAG(Islamabad:
NADNAP MIslamic
ALADResearch
HALWAInstitute,
D NAD H AMMU
1986).
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
Hadi, Hardono. Epistemologi, (Jakarta: Kanisius, 2005).
121 .......................................................................... AISENODNI
Hasan,
igab nauAhmad. cA akgnaThe reK h Doctrine
aubeS :mof alsIIjma’
hay.ilu
(Islamabad:
muyS .A Islamic
121 ................Research
.................Institute,
................t.t).
. emsimalsI isatnemelpmI
........... hKamali,
721 .........Hashim alwaD nMuhammad.ad hammU pPrinciples esnoK imofaIslamic
hameMJurisprudence,
.B
721 ................(Cambridge:
.......................Islamic ..... hSociety,
.............texts ammU p1991). esnoK .1
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
Hilmi, Mahmud. Nizhamu l-Hukmi l-Islâmî: Muqaranatu bi
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
l-Nnizham l-Mu’âshirah. (tt:Da r al-Huda, 1987).
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
haaIbnmaal-Hajib,
J nagnadn Jamal
aP mal-Din
alad haAbu lwaDAmar. nad hMuhtasharu
ammU .1 l-Muntahâ,
631 ................(Beirut:
...............Dâr
.......al-Fikr,
..............1920).
................... hayibraT
451 .........Ibn
.ITHal-Muqaffa’
nagnadnaP malad hafilwl-Shshahâbah,
, Risalatu aD nad hammU .2 al-Babial-
(Kairo:
Halabi, 1954).
VI BAB
TUBZIbn al-Subki,
IH NAD HAYTajIBal-din
RAT HAbd
AAM AJ LAISOJam’u
al-Wahab. S NAl-Jawâmi’,
KAREG (Beirut:
571 SNU PUKDâr
GNal-Fikr,
IL GNA1997).
UR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SNIbnU iAnas,
d hayibMalik.raT haaAl-Muwaththa’,
maJ ayaD rebmu(Kairo: S isasiliDâr
boMal-Kutub
.A al-
/isagergA‘A ( lrabiyyah,
aisnetoP a1951). yaD rebmuS naklupmugneM .1
671..................................................................... )noitagerggA
Ibn Anbari, Kamaluddin Abi Barakat. luma’u l-Adillah (ttp,
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
1988).
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 193
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Ibn Hazm, Al-Ihkâm fî ushûl al-Ahkam (Beirut: Dâr al-Kutub
al-‘Ilmiyyah, tt). Islamisme Jamaah Tarbiyah (JT) dan Hizbut
B. Membaca
Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
Ibn Hisham, Abu Muhammad ‘Abdullah ibn Yusuf. Sirah al-
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
Nabawi (Kairo: Dâr al-Kutub, 1929).
2. Jamaah Tarbiyah (JT) .................................................. 96
Ibn Humam,3.Kamal.
Hizbutal-Musyarah, (Bulaq:
Tahrir Indonesia al-Mathba’ah al-
........................................... 111
Amiriyyah, 1917).
IbnBAB III al-Jauziyyah, Muhammad bin Abu Bakr Ayyub,
Qayyim
A’lâmuUMMAH DAN DAWLAH
l-Muwaqqi’îni ‘an Rabbi l-‘DALAM PANDANGAN
Alamin (al-Riyadh: Dâr
JAMAAH
ibn al-Jauziyy, TARBIYAH
1423 H). DAN HIZBUT TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
Ibn Qudamah, Muwaffaq al-Din. Raudhatu al-Nâzhir, (Kairo:
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Dâr al-Kutub, 1988).
Implementasi Islamisme .................................................. 121
Ibn Rusyd, B. Abu al-WalidKonsep
Memahami Muhammad Ummah ibndan Ahmad.
Dawlah Kitâb al-
.................... 127
Muqaddimat. (Kairo:Ummah
1. Konsep Dâr al-Mustafa, t.t).
......................................................... 127
2. Konsep
Ibn Sa’ad, Muhammad. Dawlah ..........................................................
Thabaqâtu l-Kubrâ (Beirut: Dâr al-Fikr, 130
1975).C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
Iji, Adhuddin. Syarh Muhtasar al-Muntaha, (Beirut: Dâr al-Fikr,
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
1960).
Tarbiyah ....................................................................... 136
Imam Ghazali, 2. Said,
Ummahed: Ahkamul
dan Dawlah Fuqaha; dalam Solusi Hukum Islam,
Pandangan HTI.......... 154
Keputusan Muktamar, Munas, dan Kombes Nahdlatul Ulama
(1926-2004),
BAB IV (Surabaya: Diantama, 2006).
GERAKAN
Iqbal, Muhammad. SOSIAL
The JAMAAH
Recontruction of TARBIYAH DAN HIZBUT
Religious Thought in
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
Islam. Terj.(Jakarta: PT.Bulan Bin­tang, 1983).
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
J. Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian
1. Mengumpulkan SumberKualitatif
Daya Potensial (Bandung: (Agregasi/
Rosdakarya, Aggre
1996).gation) .....................................................................176
Jamaluddin, 2. Memaksimalkan
Mustafa. SumberMathba’ah
al-Qiyâs, (Najaf: Daya Internal Nu’man,(Produksi
1972). Mandiri/Self-Production) ...............................................186

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


194 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Kamali, Hasyim. Principles of Islamic Jurisprudence. (London:
tubziH nadCambridge,
)TJ( hayibr1991).
aT haamaJ emsimalsI acabmeM .B
48 ..................................................... )ITH( aisenodnI rirhaT
Khadduri, Majid. Islamic jurisprudence. (Baltimore, 1961).
48 .........ratnagneP haubeS :simalsI nakareG acabmeM .1
69 ...........Khallaf,
...............Abdul
............Wahhab. J( hUshûl
‘Ilm
............ )T ayibraal-Fiqh
T haam(Cairo:
aJ .2  al-Dâr  al-
111 ................Kuwai­
...........t..iah,
.......1968).
....... aisenodnI rirhaT tubziH .3
Margoliouth, The Early Development of Muhammedanism,
(London: Oxford University press, 1941). III BAB
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
Muhammad Shata, Abi Bakr bin al-Sayyid. I’anat al-Talibin, juz
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
III (Beirut: Dâr al-Fikr, 1993).
121 .......................................................................... AISENODNI
Mulyana,
igab naucA akgnaMetodologi
Deddy. reK haubeSPenelitian :malsI hayKualitatif;
ilumuyS .A Paradigma
121 ................Baru
..........Ilmu
.........Komunikasi
............... emdansimaIlmulsI isaSosial
tnemLainnya
elpmI (Bandung:
721 ................Remaja
.... halwRosdakarya,
aD nad ham2004). mU pesnoK imahameM .B
721 .........Munawwir,
.....................Ahmad
.............Warson. hammU pesn(Yogjakarta,
.............. al-Munawwir oK .1 UPBIK,
.......................................... halwaD pesnoK .2
031 ................1984).
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
Muzadi, Abdul Muchith. NU dalam Perspektif Sejarah dan
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
Ajaran, (Surabaya: Khalista, 2006).
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
631 .........Noerman,
...................Muhd.
.............“Sumber
.................Hukum ayibraTIslam”, dalam Al-
Syari’at
............. h
451 ..........ITHIslam,nagnno.2,(Medan,
adnaP malad h th.1955).
alwaD nad hammU .2
Nyazee, Imran Ahsan Khan. Islamic Jurisprudence, (Islamabad:
VI BAB
The International Institute of Islamic Thought, 2000).
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNURahman,PUKGNIL GNAUIslam
Fazlur. R MAand LADModernity:
AISENODN Transformation
I RIRHAT of an
671 ...... SNU iIntellectual
d hayibraT Tradition,
haamaJ ayaterj. D reAhsin
bmuS Muhammad.
isasiliboM .ABandung:
/isagergAPustaka,( laisneto1993. P ayaD rebmuS naklupmugneM .1
671...........Rahman,
..................Fazlur.
..............Islamic ............ )noitagin
..............Methodology ergHistory,(Islamabad:
gA
iskudorPIslamic ( lanretResearch
nI ayaD reInstitute,bmuS na1965). klamiskameM .2
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 195
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
S. Praja, Juhaya. Teori Hukum dan Aplikasinya (Bandung:
Pustaka
B. Setia, 2011).Islamisme Jamaah Tarbiyah (JT) dan Hizbut
Membaca
Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
Sadr al-Syari’ah, Ubaidillah ibn Mas’ud. al-Taudhih, (Kairo: Dâr
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
al-‘ahd al-Jadid li al-Thiba’ah, 1957).
2. Jamaah Tarbiyah (JT) .................................................. 96
Sahal Mahfudh, “Bahtsul
3. Hizbut Masail
Tahrir dan Istinbath
Indonesia Hukum NU:
........................................... 111
Sebuah Catatan Pendek”, Kata Pengantar dalam: Ahkamul
Fuqaha;
BAB III Solusi…., xiii.
UMMAH DAN
Sahnun, Muhammad ibn DAWLAH DALAM PANDANGAN
Qasim. al-Mudâwwanatu l-Kubrâ.
JAMAAH
(Beirut: TARBIYAH
Dâr al-Fikr, 1939). DAN HIZBUT TAHRIR
INDONESIA .......................................................................... 121
Schacht, Joseph. The Origins of Muhammadan Jurisprudence,
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
(London: Oxford University Press, 1959).
Implementasi Islamisme .................................................. 121
Sobhi Mahmassani,
B. Memahami  Filsafat Hukum
Konsep dalam dan
Ummah Islam. Terj: Ahmad
Dawlah .................... 127
Sudjono (Bandung:
1. KonsepPT. Al-Ma`arif,
Ummah 1977).
......................................................... 127
2. Konsep
Soeleiman Fadeli Dawlah ..........................................................
dan Mohammad Subhan, Antologi NU; 130
C. Istilah,
Sejarah, Ummah dan
KonsepAmaliah, dan Dawlah
Uswah, dalam Buku IPandangan
(Surabaya:Jamaah
Khalista, Tarbiyah
2010). dan HTI ............................................................. 136
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Soeleiman Fadeli dan Mohammad Subhan, Antologi NU;
Tarbiyah ....................................................................... 136
Sejarah, Istilah, Amaliah, dan Uswah, Buku II (Surabaya:
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
Khalista, 2010).
Sutarno.
BAB IV Muhammadiyah; Gerakan Sosial Keagamaan Modernis
(SuaraGERAKAN
Muhammadiyah).
SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
Triyanta, Agus. “Greek Philosophy And Islamic Law (The
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
Influence of Aristotle’s Logic on Analogical Qiyâs in
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Sysyâfi’î’s Risala)”, dalam Logika, no.6, Volume.5 Juli 2001.
Aggregation) .....................................................................176
Tuwana, Sayyid
2.  Muhammad
MemaksimalkanMusa. al-Ijtihâd
Sumber Dayawa maza(Produksi
Internal  Ha­
jatuna ilaih Mandiri/Self-Production)
fi haza al-Asr (Mesir: ...............................................186
Dâr  al-Kutub al-
Hadithah, 1973).

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


196 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
United State Institute of Peace, Ijtihâd: Reinterpreting Islamic
tubziH nadPrinciples )TJ( hayifor bratheT haTenty-first
amaJ emsCentury,
imalsI acaedisi
bmeSpecial
M .B Report,
48 ..................no.125
.............(Washington
...................... DC:
)ITHUSIP,
( aise2004).
nodnI rirhaT
48 .........ratnagneP haubeS :simalsI nakareG acabmeM .1
van Bruinessen, Martin. NU; Tradisi, Relasi-Relasi Kuasa, dan
69 .................................................. )TJ( hayibraT haamaJ .2
Pencarian Wacana Baru. Terj. Farid Wajidi (Yogyakarta:
111 ........................................... aisenodnI rirhaT tubziH .3
LKiS, 1994).
Yahya, Imam. Dinamika Ijtihâd NU. (Semarang: Walisongo
III BAB
NAGPress,
NADN cet.
API,M2009).
ALAD HALWAD NAD HAMMU
RIRH
Zahro, AT TUTradisi
Ahmad. BZIH NIntelektual
AD HAYINU BRALajnah
T HAABahtsul
MAJ Masa’il
121 ................1926-1999.
....................(Yogyakarta
......................:..LkiS, .... AISENODNI
..........2004).
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
Zuhaili, Wahbah. Ushûlu l-Fiqhi l-Islami. (Dâr al- Fikr al-
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
Mu’asir, 1986).
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
721 .........Ibn ............al-Taqribu
.......Hazm, ..................li...Hadd
........ al-Mantiq,
hammU pe(Beirut:snoK Dâr .1 al-Fikr, tt).
031 .........------------,
.....................Kitâb
..........al-Kharaj. halwaD
..................(Kairo: peal-Kutub
Dâr snoK .2 al-‘Ilmiyyah,
haamaJ nag1945). nadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
Al-Ghazali, al-Mankhul, (Beirut: Dâr al Fikr, 1970).
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
.....................Shifa’
631 .........------------, ..........al-Ghalil,
.................(Beirut:
..............Dâr
hayial
brFikr,
aT 2003).
451 .........------------,
.ITH nagnad lad halwaD (Beirut:
naP maal-Mujtahid
Bidayat nad hamDâr mUal-Fikr,
.2 1997).
Hasan,ahmad. Qiyâs; Pelaran Analogis di dalam Hukum
VI BIslam,
AB
terj. Widyawati (Bandung:Pustaka,
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG 2001).
571 SNU------------,
PUKGNIL GThe NAU R MA
Early LAD AISENO
Develofment ofDIslamic
NI RIRJurisprudence,
HAT
671 ...... SNU i(Islamabad:
d hayibraT h aamaJ Research
Islamic ayaD rebm uS isasil1970).
Institute, iboM .A
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
------------, The Origins and Evolution of Islamic Law, (United
671..................................................................... )noitagerggA
kingdom: Cambridge University Press, 2005).
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 197
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
INTERNET
B. Membaca Islamisme Jamaah Tarbiyah (JT) dan Hizbut
http://hizbut-tahrir.or.id/2009/01/29/tanggapan-hizbut-tahrir-
Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
indonesia-terhadap-fatwa-mui-tentang-golput/. (di akses:
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
Januari 2012).
2. Jamaah Tarbiyah (JT) .................................................. 96
http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia (diakses
3. Hizbut Tahrir Indonesia ........................................... 111
pada tanggal 30 Januari 2012).
BAB III
www.scribd.com/doc/61739646/struktur-logika-dalam-teori-
UMMAH DAN
hukum-islam.(25 DAWLAH
desember 2011) DALAM PANDANGAN
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
http://mahsunmahfudh.blogspot.com/2010/08/nalar-hukum-
INDONESIA .......................................................................... 121
nahdlatul-ulama_6534.html di aksesKerangka
A. Syumuliyah Islam: Sebuah pada Desember Acuan2010 bagi
Implementasi Islamisme .................................................. 121
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Tarbiyah ....................................................................... 136
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154

BAB IV
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Aggregation) .....................................................................176
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
Mandiri/Self-Production) ...............................................186

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


198 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG

tubziH nad )TJ( hayibraT haamaJ emsimalsI acabmeM .B

Indeks
48 ..................................................... )ITH( aisenodnI rirhaT
48 .........ratnagneP haubeS :simalsI nakareG acabmeM .1
69 .................................................. )TJ( hayibraT haamaJ .2
111 ........................................... aisenodnI rirhaT tubziH .3

A Al-Shafi’i 22 III BAB


NAbbasiyah
AGNADN 30AP MALAD HALWAal-Subki D NAD 41, HA92,MM 143,
U 154, 156,
Ral-Karim
IRHAT al-Namlah
TUBZIH N 157, 193
Abd 31AD HAYIBRAT HAAMAJ
121 .........Abd
........al-Wahhab
.................Khallaf
.............15,
.....30 ....... AISE98
...............Al-Syatibi NODNI
igab naucA akgnareK haubeS :maal-Sysyâfi’î
Abdul Aziz bin Sa’ud 164
lsI hayilu22,mu101,
yS 102,
.A 103, 109,
121 .................................................. emsimalsI isa114, tnem 122,
elp130,
mI 131, 137, 175
Abu Bakar al-Jassas 103, 126, 137
721 .................... halwaD nad hammU pesnapriori oK ima7hameM .B
Abu Ḫanîfah 48, 59, 60, 66, 70,
721 ................71,
......72,
.....84,
.....87, ................... ham‘aqliyyah
......94 mU pesno 6,K140,
.1 142, 143, 158,
031 .......................................................... halwaD 159 pesnoK .2
Abu Ḫusain al-Basri 3
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hashl amm 3,U
16,p101,
esno102,
K 103,
.C 104, 105,
Abu Yusuf 48, 55, 56, 60, 67, 70,
631 ................71,
......72,
.....73,
.....84,
......85, .................. ITH na107,
.....187 d ha116,
yibr126,
aT 127, 137, 180
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nA. adWahab
hamm Hasbullah
U .1 164
Adhuddin al-iji 119
631 ....................................................................... hayibraT
afirmatif 4
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2
B
Al-Bazdawi 91, 133, 134, 147, Badui 112, 113
148
bahasa Arab 3, 32, 40,
VI63,
BA 74,B78
Al-Ghazâli 31
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ Lbâits AISO136,
S N137,
AKA 139,
RE141,
G 143, 152,
al-Qur’an 1, 2, 16, 46, 47, 48, 49,
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENO153, DN154,
I RI156,
RHA 158,
T 159
54, 56, 58, 65, 66, 74, 75, 77,
671 ...... SNU i79, d h80,ayib raT haamaJ ayaD rebBandung
81, 85, 95, 96, 101,
muS isasil7,ib14,
oM21, .A23, 34, 35,
/isagergA103, ( lais104,
neto108,
P ay120, aD 122,
rebm uS naklupm166,
125, ugn171,
eM 189,
.1 192, 194, 195,
196, 197, 203
671..................132,
.......153,
........174, ............................ )noitagerggA
........180
Banjarmasin 171
iskud orP( lan1,re2,tn
Alqur’an 5,I28,
aya30, D 32,
reb33,mu40, S naklamiskameM .2
681..................45,
......47, .................. )noitcudorP-fBanten
.....111 leS/irid171
naM
Banyuwangi 171

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 199
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Bibel 22, 61, 62 109, 113, 117, 120, 123, 124,
B. Membaca Islamisme Jamaah
Boyolali 174 125, 126, 128, 129,
Tarbiyah 132,dan
(JT) 136,Hizbut
137, 138, 139, 143, 147, 152,
bukti 6, 48, 50, Tahrir Indonesia
58, 62, 63, 85, 103 (HTI) ..................................................... 84
156, 157, 170, 174, 175, 176,
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
C 180, 185
2. Jamaah Tarbiyah (JT) .................................................. 96
cabang 3, 4, 13,3.23, Hizbut
25, 43, 79, fiqh mazhab 8
81, Indonesia
Tahrir ........................................... 111
82, 91, 96, 101, 102, 105, 106,
107, 108, 109, 110, 114, 115,
G
BAB III
117, 119, 120, 121, 122, 126, gerakan cincin 148
UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
128, 129, 130, 131, 132, 133, gerakan sosial 163
JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
134, 136, 137, 138, 139, 142,
INDONESIA ..........................................................................
145, 168, 170, 184 H 121
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
hadd 68, 94, 159
D Implementasi Islamisme .................................................. 121
hadits 22, 32, 38, 53, 54, 57, 58,
dalil 1, 3, 6,B.15,Memahami
16, 27, 29, 30,Konsep
31, Ummah 59, 60,dan Dawlah
70, 71, 80, 87, ....................
92, 93, 127
32, 33, 41, 1.42, 50, 64, 91,Ummah
Konsep 92, .........................................................
94, 103, 104, 113, 114, 119, 127
93, 96, 1782. Konsep Dawlah ..........................................................
122, 123, 150 130
E C. Konsep Ummah danHasan Dawlah dalam Pandangan
al-Syaibânî 34, 60 Jamaah
efektif 138, 165Tarbiyah dan HTI .............................................................
Hasyim Asy’ari 165, 167 136
esensi ijtihâd 27 1. Ummah dan Dawlah Hubbâb dalam Pandangan
ibn Mundzir 52 Jamaah
Tarbiyah .......................................................................
ḫujjah 1 136
F 2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154
Hukum i, iii, vii, x, 3, 5, 7, 8, 13,
Fakhruddin al-Râzî 105
14, 18, 19, 21, 23, 25, 34,
faqîh
BAB31 IV 101, 108, 110, 129, 130, 132,
far’ 3, 101, 126,
GERAKAN SOSIAL
127, 128, 130, 180 JAMAAH138,TARBIYAH
165, 166, 176,DAN HIZBUT
179, 187,
fatwa 7, 8,TAHRIR
12, 13, 14, INDONESIA
17, 18, 19, DALAM RUANG
188, 192, LINGKUP
193, 194, 195, 196, UNS 175
21, 44,A.45, Mobilisasi
50, 174, 178,Sumber
179, Daya197, 203 Tarbiyah di UNS ...... 176
Jamaah
192, 198 1. Mengumpulkan Sumber hukum Madinah 57, 58, 67,
Daya Potensial 68
(Agregasi/
filologi 62 Aggregation) .....................................................................176
fiqh 1, 2, 8, 12,2. Memaksimalkan
17, 22, 31, 33, 56,
I
Sumber Daya Internal (Produksi
61, 62, 65, 71, 74, 80, 85, 86, ibadah 18,
Mandiri/Self-Production) 36, 75
...............................................186
101, 102, 103, 105, 106, 107, Ibn Abbâs 66

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


200 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Ibn Anbari 3, 194 Istihsân 50
tubziHIbn naHazm
d )TJ(4,ha5,y194, ibraT 197haamaJ emsim alsI aca179,
Istinbath bme196
M .B
48 ...........Ibn
.......Qayyim
.............al-Jauziyyah
....................15,
.. )17,
ITH( aiI’tiqâd
senodn 34I rirhaT
48 .........ratna18, gne29,P h194 aubeS :simalsI nakareG acabmeM .1
69 ...........ijma’
.........1,
....16,
.....30,
......32,
.....33,
.....42,
..... 50, J( hayibJraT haamaJ .2
)T61,
111 ................77,
.....87,
......89,
.....91,
.....92,
.....93,
. a96, odnI rirJakarta
isen101, haT tub1,zi7,
H 17,.319, 21, 23, 39,
102, 103, 108, 109, 115, 116, 170, 171, 172, 173, 187, 191,
117, 118, 120, 121, 125, 146 192, 193, 194
III BAB
Nijtihâd
AGNA 1,D2,N 4,A9,P10,
M11,AL15,AD ALWAJamal
16,H27, D NA al-Din
D HAAbdMMal-Rahmanal-
U
R28,
IRH 29,A30,
T T31, UB 32,
ZI33,
H 34,NA35, D HAYIBRIsnawi AT H122,
AAM124,
AJ125
121 ................36,
......37,
.....38,
.....39,
......40,
.....41,
......42,
.....44,
.............Joseph
....... ASchacht
ISENO16,
DN57,
I 61, 62, 84
45, 46, 48, 49, 50, 53, 78, 79,
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
80, 81, 82, 83 K
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
Ilhaq x, 176, 179, 180, 181 khamr 104, 105, 126, 127, 129,
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
‘illah 3, 20, 73, 128, 180, 181 132, 141, 143, 146, 153, 159
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
independen 34, 76, 121 Komite Hijaz 164
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
haamaJinderawi
nagnadn4,a106, P ma107 lad halwaD nad hLammU pesnoK .C
631 ............................................39
Intellegence Quotient ................. ITH nad h8,a167,
Lajnah yibra168,
T 197
intensif 6
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
Lembaga Bahtsul Masail 168
631 .........Iraq
.........54,
......57,
......58,
......59,
......67,
......68,
......69,
................. hayibraT
451 ..........ITH70, na71,
gna72,dna73, P m83, ala84,
d ha 85,
lwaD nM ad hammU .2
136, 138
mafsadat 19
Islam v, vii, 1, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 13,
Magelang vi, 171 VI BAB
14, 16, 17, 18, 19, 21, 23, 27,
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LMalang AISOS N AKAREG
171
28, 30, 34, 36, 38, 39, 45, 46,
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
47, 50, 52, 53, 54, 55, 56, 61, manhaji vi, 169, 170, 173, 174,
671 ...... SNU i62, d h63,ay66,
ibr67,
aT 74,
haa80, ma85,J a107,
yaD rebmuS181 isasiliboM .A
/isagergA125, ( lais163,
neto164,
P ay165, aD 166,rebm uS naklmasalik
167, upmugal-‘illah
neM .120
671..................170,
.......176,
........177,
........179,
.......183, ............. )noitagerggA
........185,
Masdar Farid Mas’udi 169
iskudorP187, ( lan188,
retn192,
I ay193,
aD r194, ebm195, uS naklamiskameM .2
metodologi vii, 6, 11, 12, 13, 19,
681..................196,
.......197,
........203,
........204
...... )noitcudorP-fleS/i22, rid24,
naM 31, 34, 41, 43, 44, 170,
istidlal 31, 50 173, 178, 181, 183, 184, 185

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 201
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Mohammad Atho Mudzhar 7, otoritas 1, 13, 92, 93, 94, 96, 97,
19, 20 B. Membaca Islamisme Jamaah 108, 109, 119, 121,
Tarbiyah 124,dan
(JT) 125,Hizbut
mu’amalah 18,Tahrir
36 Indonesia (HTI) 130, 136, 138, 139, 143, 147,
..................................................... 84
149, 158, 159, 168
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
mubadzir 10, 11
2. Zahrah
Jamaah6,Tarbiyahotoritas Syarî’ah 158, 159
(JT) .................................................. 96
Muhammad Abu 15,
16 3. Hizbut Tahrir Indonesia ........................................... 111
P
Muhammadiyah 8, 192, 196
PBNU 168
BAB III Musa Tuwana 15,
Muhammad
Pekalongan 171
29 UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
perspektif 12, 14, 23, 31
JAMAAH
Mujtahid 31, TARBIYAH
32, 39, 42, 43, 44, DAN HIZBUT TAHRIR
INDONESIA
64, 126, 197 positif vii, 9, 14, 106, 170
.......................................................................... 121
premis Kerangka
A. 71Syumuliyah Islam: Sebuah
musâqah 70, 4, 5, 6, 65 Acuan bagi
Implementasi Islamisme .................................................. 121
mutawallidat 150
Q
Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
Mu’tazilahB.104,
Memahami
125, 132, 136,
Qath’i 36
1. 140,
137, 138, 139, Konsep Ummah ......................................................... 127
141, 143,
2. Konsep Dawlah Qauli
147, 150, 153 169, 176
.......................................................... 130
qawâid fiqhiyyah
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah 45, 182
N Qawâid Ushûliyyah 45
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
Nahdatul Ulama 8
1. Ummah dan Dawlah qishâsh dalam117, Pandangan
129, 130, 140,Jamaah 147,
naqliyyah 6 148, 150, 151, 153, 154, 155,
Tarbiyah ....................................................................... 136
nash 4, 5, 6, 20,2.
33, Ummah 50, Dawlah156,
37, 38, 39,dan 160
dalam Pandangan HTI.......... 154
74, 75, 82, 83, 89, 91, 92, 93, qiyâs 1, 3, 5, 16, 17, 27, 31, 40, 44,
95, 96, 102, 103, 104, 105, 50, 51, 58, 61, 62, 63, 64, 65,
BAB IV
109, 111, 116, 117, 118, 119, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 73,
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81,
121, 123, 124, 125, 126, 131,
TAHRIR INDONESIA DALAM 82, 83,RUANG
84, 85, 86, LINGKUP
87, 88, 89, UNS 175
132, 134, 135, 136, 138, 139,
A. 146,
144, 145, Mobilisasi
160, 167,Sumber
184 Daya90, Jamaah
91, 92, Tarbiyah
93, 94, 96, 97, di UNS
98, ...... 176
negatif 4, 106 1. Mengumpulkan Sumber 99, 101,Daya 102,Potensial
103, 104,(Agregasi/
106,
Aggregation) .....................................................................176
107, 109, 110, 111, 112, 113,
O 2. Memaksimalkan Sumber 114, 115,Daya 116, 117, 118,
Internal 119,
(Produksi
120, 121, 122, 123, 124, 125,
ortodoksi 74, 143, Mandiri/Self-Production)
150, 151 ...............................................186
126, 127, 128, 129, 130, 131,

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


202 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
132, 133, 134, 135, 136, 137, 139, 140, 141, 142, 145, 146,
tubziH nad )TJ( hayibraT haamaJ emsimals147,
141, 145, 157, 176, 178, 179, I aca149,
bm151,
eM 155,
.B 156, 157,
48 ..................180,
.......181,
........183,
.......184,
.......185
...... )ITH( aiseno158,
dnI159,
rirh160
aT
48 .........ratnagneP haubeS :simalsI nakareG Syari’at
acabm 7,e31,
M 36,
.1195
R
69 .................................................. )TJ( hayibraT haamaJ .2
ra’y 4, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, T
111 ........................................... aisenodnI rirhaT tubziH .3
57, 58, 60, 61, 63, 64, 65, 66, ta’assub 11
68, 71, 73, 74, 75, 79, 82, 83,
Taftazâni 97
86, 99, 101, 126 III BAB
NAGNADNAP MALAD HALWAtaqlîd
D NA15D HAMMU
S RIRHAT TUBZIH NAD HAYtarjih IBRA41, TH 44AAMAJ
121 .........Salatiga
..............172 ....... AI1,SE33,
............................................teologi NO 74,D139,
NI 141, 151,
igab nau16, cA17, ak22,gn57,are61,
K h62, beS :malsI h
au63, 157
ayilumuyS .A
Schacht
121 ................84,
......196
............................ emsimalsI isatnemelpmI
........... ha43,
721 .........Semarang lwa167,D n171,ad h172,
amm
U
U pesnoK imahameM .B
188,
Umar ibn ‘Abd al-‘Aziz 54
......................................... hammU pesnoK .1
721 ................197
031 .........subjektifitas
....................12, ....................... halwUmar
......183 aD peibnsnoal-Khaththâb
K .2 53, 54,
55, 56, 60, 83, 84
haamaJsumber nagnahukum dnaP m1,al2,ad5, h27, alw28,aD30,nad hammU pesnoK .C
‘urf 83, 86, 88, 94
631 ................86,
......92,
.....95,
.....96,
......125
....................... ITH nad hayibraT
haaSunnah
maJ na1, gn2,a5,
dn14, aP28,ma30, lwaD nUshûl
lad32,ha33, ad haal-Fiqh
mmU 1,.16, 11, 15, 16, 22,
29, 30, 31, 37, 38, 39, 40, 43,
631 ................36,
......37,
.....40,
......52,
.....53,
.....56,
......65,
.....75,
................. hayibraT
92, 127, 188, 195
451 ..........ITH77,na78, gna79,dn81, aP m 95,al96,
ad h103,
alwaD nad hammU .2
108, 167, 179, 204 ushûliyyin 17
Surabaya 8, 10, 21, 163, 165, 167, VI BAB
169, 170, 171, 172, 176, 179,
W
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LWahbah AISOS N AKAREG
al-Zuhaily 15, 29
188, 191, 192, 194, 195, 196
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
Surakarta 171 waqi’iyyah 170, 173, 174
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
washf 3, 108, 116, 118, 144, 145,
/isageSuriah
rgA( la54, isn57,
eto59P ayaD rebmuS naklupmugneM .1
152
671...........Syâfi’îyyah
...................93,
......95,
......96,
......109,
........116,
............. )noitagerggA
washf tard 152
iskudorP166 ( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681...........Syarî’ah
...............98,
......103,
........106,
.......107,
)noit110,
cudorP-fleS/iridnaM

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 203
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
Y
Yahudi 16,B.17,
Membaca Islamisme
22, 61, 62, 63, Jamaah Tarbiyah (JT) dan Hizbut
70, 71 Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
Yogyakarta 23,1. 163,
Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
166, 167,
2. 187,
172, 173, 175, Jamaah Tarbiyah (JT) .................................................. 96
192, 193,
197 3. Hizbut Tahrir Indonesia ........................................... 111

Z BAB III
zakat 37, 53, 114, 123, 174
UMMAH DAN DAWLAH DALAM PANDANGAN
Zhan 15, 30JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT TAHRIR
Zhanni 31,INDONESIA
37, 38, 50 .......................................................................... 121
zhihâr 113,A.121,
Syumuliyah
131, 132, 133Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
Implementasi Islamisme .................................................. 121
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
1. Konsep Ummah ......................................................... 127
2. Konsep Dawlah .......................................................... 130
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Tarbiyah dan HTI ............................................................. 136
1. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Tarbiyah ....................................................................... 136
2. Ummah dan Dawlah dalam Pandangan HTI.......... 154

BAB IV
GERAKAN SOSIAL JAMAAH TARBIYAH DAN HIZBUT
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Aggregation) .....................................................................176
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
Mandiri/Self-Production) ...............................................186

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


204 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG

tubziH nad )TJ( hayibraT haamaJ emsimalsI acabmeM .B


48 ..................................................... )ITH( aisenodnI rirhaT
48 .........ratnagneP haubeS :simalsI nakareG acabmeM .1

Tentang Penulis
69 .................................................. )TJ( hayibraT haamaJ .2
111 ........................................... aisenodnI rirhaT tubziH .3

III BAB
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
121 .......................................................................... AISENODNI
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H. Lahir di Tembilahan
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
pada14 Februari 1967. Saat ini penulis menjadi Dosen di
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
Universitas Islam Indragiri Riau.
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
031 ................ Riwayat
................pendidikan
......................dimulai
.... halwadari D peMadrasah
snoK .2 Ibtidaiyah
haamaJNegeri nagnad(MIN) naP malTembilahan
ad halwaD naTahun d hamm1980/1981.
U pesnoK .Madrasah
C
Tingkat Tsanawiyah (MTsN) Tembilahan
631 ............................................................. ITH nad hayibraT Tahun 1981/1983.
haaSekolah
maJ nagnMenengahadnaP malaUmum d halwaD Tingkat
nad ham Atas
mU (SMA)
.1 Tahun
631 .........1993.
.............Pondok
.................Pesantren
.....................Daarunnasyieen
........... hayibraT JawaTimur
451 .........Tahun
.ITH nag1986/1989.
nadnaP maladPondok halwaD nPesantrenad hammU .Darussalam
2
Martapura Kalimantan Selatan Tahun 1989. Kemudian
jenjang Sarjana Sosial (S.sos) di Universitas VLancang
I BAB
TUBZKuning
IH NADPekanbaru
HAYIBRATTahunHAAM2008.
AJ LAJenjang
ISOS NAMagister
KAREG Hukum
571 SNU(M.H.)PUKGNdi ILUniversitas
GNAUR MA Islam
LAD Riau
AISENTahun
ODNI2011,
RIRHdan
AT terakhir
jenjang
671 ...... SN U id hadoktor
yibraT hdiaaUnisba
maJ ayaBandung
D rebmuStahun
isasilib2015.
oM .A
/isagergA Berbagai
( laisnetoPPengalaman
ayaD rebmuOrganisasi S naklupmudan gneM .1
Pekerjaan penulis
671...........di ..................................................... )noitagerggA
.....antaranya:
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681..................1.
.......Ketua
.............Remaja
......... )noMasjid
itcudorPAl-Huda-fleS/iridnTembilahan
aM Tahun
1992.

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 205
ivx
Gerakan Islam Politik di Perguruan Tinggi Umum
2. Surat Keterangan Bupati Kepala Daerah Tingkat
IIB.Indragiri
Membaca Hilir Tahun 1999
Islamisme Jamaah sebagai
Tarbiyah Da’i(JT)Tingkat
dan Hizbut
Kabupaten.
Tahrir Indonesia (HTI) ..................................................... 84
1. Membaca Gerakan Islamis: Sebuah Pengantar......... 84
3. Anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hilir Tahun
2. Jamaah Tarbiyah (JT) .................................................. 96
2004.
3. Hizbut Tahrir Indonesia ........................................... 111
4. Sekretaris Satuan Kar ya Ulama Indonesia
Kabupaten Indragiri Hilir 2006 sampai sekarang.
BAB III
UMMAH
5. Wakil DAN
Ketua DAWLAH
AMMDI DALAMMuda
(Angkatan PANDANGAN Majelis
JAMAAH
Dakwah TARBIYAH
Islamiyah) DAN HIZBUT
Kabupaten IndragiriTAHRIR Hilir
INDONESIA
Tahun 2006. .......................................................................... 121
A. Syumuliyah Islam: Sebuah Kerangka Acuan bagi
6. WakilImKetua Komite Nasional Pemuda Indonesia
plementasi Islamisme .................................................. 121
(KNPI) Kabupaten Indragiri Hilir 2006.
B. Memahami Konsep Ummah dan Dawlah .................... 127
7. Guru1.Pendidikan Sekolah
Konsep Ummah Menengah Kejuruan
......................................................... 127
(SMK) 2. Indra Adnan
Konsep Collage
Dawlah Kabupaten Indragiri
.......................................................... 130
Hilir Tahun 2009.
C. Konsep Ummah dan Dawlah dalam Pandangan Jamaah
Tarbiyah
8. Dosen danAgama
Fakultas HTI .............................................................
Islam Universitas Islam 136
1. Ummah
Indragiri 2010Dawlah
Tahun dan sampaidalam sekarang.Pandangan Jamaah
Tarbiyah ....................................................................... 136
9. Ketua2.Yayasan
UmmahSyekh Abdurrahman
dan Dawlah Siddiq Tahun
dalam Pandangan HTI.......... 154
2011 sampai sekarang.
10. IV
BAB Pimpinan Majelis Taklim Ahlus Sunnah Waljama’ah
Kabupaten
GERAKANIndragiri
SOSIAL JAMAAH Hilir Tahun TARBIYAH 2010 DAN sampai HIZBUT
TAHRIR INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP UNS 175
sekarang.
A. Mobilisasi Sumber Daya Jamaah Tarbiyah di UNS ...... 176
11. Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Generasi
1. Mengumpulkan Sumber Daya Potensial (Agregasi/
Selamat Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2012
Aggregation) .....................................................................176
sampai sekarang.
2. Memaksimalkan Sumber Daya Internal (Produksi
Mandiri/Self-Production) ...............................................186

xvi Dr. H. Ali Azhar, S.Sos., M.H.


206 Dr. Ilyya Muhsin, M.Si.
mumU iggniT naurugreP id kitiloP malsI nakareG
Penulis tinggal di Jl. H. Hasan No. 44 Tembilahan
tubziHKota. nad )Bersama
TJ( hayibrsang aT haistriamaHj.J em Nurlianti,
simalsI acdan abmkeempat
eM .B putra/
48 ...........putrinya.
...................1.
.....Muhammad
.................. )ITNaofal
H( aiseArsyad
nodnI ri(Tembilahan,
rhaT 07
48 .........raSeptember
tnagneP hau1994). beS :sim a lsI n a k a r e G a c a bm eM
2. Alia Fatimah Zahra (Tembilahan, . 1
69 ...........03
.......Januari
.................1997).
...............3.)TMuhammad
J( hayibraT haaKhatib maJ .2 Siddiqiey
111 .........(Tembilahan,
.........................30
.....November
.... aisenodn2000). I rirha4.T Muna
tubziHHumayra
.3 Balqis
(Tembilahan, 08 Desember 2007).
III BAB
NAGNADNAP MALAD HALWAD NAD HAMMU
RIRHAT TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ
121 .......................................................................... AISENODNI
igab naucA akgnareK haubeS :malsI hayilumuyS .A
121 .................................................. emsimalsI isatnemelpmI
721 .................... halwaD nad hammU pesnoK imahameM .B
721 ......................................................... hammU pesnoK .1
031 .......................................................... halwaD pesnoK .2
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU pesnoK .C
631 ............................................................. ITH nad hayibraT
haamaJ nagnadnaP malad halwaD nad hammU .1
631 ....................................................................... hayibraT
451 ..........ITH nagnadnaP malad halwaD nad hammU .2

VI BAB
TUBZIH NAD HAYIBRAT HAAMAJ LAISOS NAKAREG
571 SNU PUKGNIL GNAUR MALAD AISENODNI RIRHAT
671 ...... SNU id hayibraT haamaJ ayaD rebmuS isasiliboM .A
/isagergA( laisnetoP ayaD rebmuS naklupmugneM .1
671..................................................................... )noitagerggA
iskudorP( lanretnI ayaD rebmuS naklamiskameM .2
681............................................... )noitcudorP-fleS/iridnaM

.iS.M ,nishuM aMETODOLOGI


yylI .rD HUKUM ISLAM; Telaah Qiyâs dalam Fatwa Hukum NU 207
ivx
CATATAN

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai