“DISTANCE LEARNING”
DOSEN PEMBIMBING :
S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
Jl. Raya Jabon Km.6 Mojokerto
2021/2022
PENGALAMAN, TANTANGAN, DAN PENERIMAAN E-LEARNING SEBAGAI ALAT
UNTUK MENGAJAR SELAMA PANDEMI COVID-19 DI KALANGAN STAF MEDIS
UNIVERSITAS
I. Penulis
II. Tujuan
Staf medis dari departemen sains dasar dan klinis yang terlibat dalam
pengembangan dan pengajaran kursus online diundang untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini. Sedangkan yang menolak keikutsertaan, pensiun, atau cuti (misalnya sakit,
bersalin, atau cuti apapun) dikeluarkan.
Kuesioner elektronik dirancang pada formulir Google, dan tautan undangan untuk
berpartisipasi dalam survei dibagikan melalui surat dan media sosial seperti grup
WhatsApp masing-masing departemen, oleh para peneliti, melalui koordinator
departemen. Dua pengingat lainnya dikirim setiap 10 hari untuk meningkatkan tingkat
respons peserta. Surat pengantar disajikan pada halaman pertama setiap survei elektronik
yang menjelaskan tujuan penelitian, menekankan pentingnya dan signifikansinya,
sehingga mendorong kerja sama oleh responden.
IV. Hasil
V. Diskusi
Mayoritas peserta kami setuju (59,5%) tentang keuntungan fleksibili tas waktu
mengajar kursus online. Sebaliknya, penelitian sebelumnya lainnya, melaporkan bahwa
anggota fakultas menganggap bahwa e-learning dapat memakan waktu dan dapat
menyebabkan kesulitan pemantauan siswa dan dapat mengurangi minat dalam pengajaran
tradisional langsung.Tetapi sebagian be sar peserta kami tidak setuju / sangat tidak
setuju (44,2%) bahwa ujian dalam kursus online lebih sulit bagi siswa. Alasan untuk
persepsi staf ini dapat dikaitkan dengan fakta bahwa sebagian besar tes online didasarkan
pada pertanyaan pilihan ganda yang memungkinkan pengujian sejumlah besar siswa
dengan cepat, dan di hamparan konten yang luas daripada pertanyaan esai.
Dalam studi ini, penerapan TAM pada peserta kami mengungkapkan bahwa
persentase yang lebih tinggi dari responden setuju dengan kegunaan yang dirasakan
dari e-learning yang berarti bahwa staf medis universitas meneri ma bahwa e-learning
sangat berharga dalam meningkatkan dan memajukan pro ses belajar mengajar.
VI. Kesimpulan
Dalam studi saat ini, mayoritas peserta sangat setuju dengan kegunaan yang
dirasakan, kemudahan penggunaan yang dirasakan, dan penerimaan e-
learning. Tantangan tertinggi untuk menerima e-learning adalah konektivitas internet
yang tidak memadai/tidak stabil, lab komputer yang tidak memadai, kurangnya
komputer/laptop, dan masalah teknis. Indikator signifikan yang mempengaruhi
penerimaan e-learning adalah usia di bawah 40 tahun, pengalaman mengajar kurang dari
10 tahun, dan jenis kelamin laki-laki. Studi ini menyoroti tantangan dan faktor yang
mempengaruhi penerimaan e-learning sebagai alat untuk mengajar dalam pendidikan
tinggi, di negara berkembang dan dapat menyebabkan pengembangan strategis dan
implementasi e-learning dan melihat teknologi sebagai langkah positif menuju evolusi
dan perubahan.
VII. Referensi