Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

HEPATITIS

A. Pengertian
Penyakit hepatitis akut merupakan penyakit infeksi akut dengan gejala utama
berhubungan dengan adanya nekrosis pada sel-sel hati (kapita selekta kedokteran,
2005). Hepatitis virus akut merupakan penyakit infeksi yang penyebarannya luas
dalam tubuh, walaupun efek yang mencolok pada hati. bentuk hepatitis yang paling
dikenal adalah hepatitis A dan B. Jadi kesimpulannya , hepatitis akut merupakan suatu
penyakit infeksi atau peradangan yang terjadi pada sel-sel hati atau hepatosit yang
disebabkan oleh virus hepatitis.
B. Etiologi

type A type B type C type D type E type G

Metode Fekal-oral Parenteral Parenteral, Parenteral Fekal- Tranfusi


transmisi melalui seksual, jarang seksual, perinatal, oral darah,
orang lain perinatal orang ke orang, memerlukan jarum
perinatal koinfeksi suntik
dengan type b

Keparaha Tak ikterik Parah Menyebar luas, Peningkatan Sama Tidak


n dan asimto- dapat insiden kronis dengan D menyebab
matik berkembang dan gagal hepar kan
sampai kronis akut hepatitis
fulminan
ataupun
hepatitis
kronik.

Sumber Darah, Darah, Terutama Melalui darah Darah, Darah


virus feces, saliva saliva, melalui darah feces,
semen, saliva
sekresi
vagina

Lima jenis penyebab penyakit hepatitis virus akut dengan melalui ragam
penyerangan, ragam permulaan dan masa inkubasi. Virus ini untuk jenis parenteral
dan non parenteral sehubungan dengan mekanisme transmisi (penyerangan).
Jenis non-parenteral : Hepatitis A dan Hepatitis E, penyebaran virus melalui
rute oral-fecal. Jenis parenteral : Hepatitis B, Hepatitis C, dan Hepatitis D,
penyerabannya melalui transfusi darah melalui pembuluh darah vena dan hubungan
sex.
a.    Hepatitis A

Dahulu disebut juga dengan hepatitis infeksiosa. Penyebab yang dapat


menjangkit Hepatitis A kemungkinannya adalah virus RNA dari famili enterovirus.
Karakteristik Hepatitis A adalah sama dengan sifat khas dari syndroma virus dan
sering kali tidak dapat dikenali. Penyebaran Hepatitis A adalah melalui jalur fekal –
oral terutama lewat konsumsi makanan atau minuman yang tercemar virus hepatitis
A, air yang tidak bersih mengandung sumber penyakit atau infeksi, kerang-kerang
yang diambil dari air yang tercemar. Virus dapat juga tersebar melalui aktivitas sex
oral-anal dan kadang-kadang melalui pembukaan pengeluran fecal dalam Rumah
Sakit. Dalam kasus yang sama, Hepatitis A dapat juga bertransmisi dalam aliran
darah. Penyakit ini sering terjadi pada daerah yang sanitasinya kurang. Masa inkubasi
Hepatitis A antara 1 hingga 7 minggu dengan rata-rata 30 hari. Perjalanan penyakit
dapat berlangsung lama, dari 4 sampai denagn 8 minggu. Umumnya hepatitis A
berlangsung lebih lama dan lebih berat pada penderita yang berusia diatas 40 tahun
(Brunner, dkk, 2002).

Virus hepatitis A hanya terdapat dalam waktu singkat didalam serum. Pada saat
terjadinya ikterus, kemungkinan pasien sudah tidak infeksius lagi (Brunner, dkk,
2002).

b.    Hepatitis B

Brunner, dkk (2002), Hepatitis B disebut juga sebagai serum hepatitis. Dimana
penyebabnya adalah virus hepatitis B (HVB). Jenis penularan HVB ini adalah secara
perenteral atau kontak dengan karier atau penderita infeksi akut kontak seksual,
penularan secara perinatal dari ibu kepada bayinya, dan merupakan ancaman
kesehatan kerja yang penting bagi petugas kesehatan. Selain itu juga penyebarannya
melalui mukosa membran dengan lewat :
1)   Kontak dengan cairan tubuh, seperti : semen, saliva, dan darah.
2)   Kontaminasi dengan luka yang terbuka
3)   Peralatan dan perlengkapan yang terjangkit
Contoh waktu terjadinya transmisi (penyebaran), antara lain :
1)   Jarum suntik (secara sengaja atau kebetulan)
2)   Transfusi darah yang terkontaminasi dengan luka, goresan atau lecet
3)   Mulut atau mata yang terkontaminasi selama irigasi luka atau suction
4)   Prosedur bedah mulut atau gigi
Nugroho (2001), Hepatitis B dapat tersebar melalui hubungan sex dan khususnya para
gay (homoseksual). Virus ini dapat juga tersebar dengan melalui penggunaan
peralatan ”tato” dan pelubang daun telinga ; penggunaan yang terkontaminasinya
perlengkapan pembagian obat); berciuman; dan perlengkapan lainnya. Seperti :
cangkir, pasta gigi, dan rokok.
Perjalanan penyakit Hepatitis B sangat beragam. Hepatitis B kemungkinan
mempunyai serangan tipuan dengan sinyal yang lemah dan sekumpulan penyakit atau
komplikasi yang serius. Masa inkubasi virus hepatitis B ini adalah 28 sampai 160 hari
dengan rata-rata 70 sampai 80 hari (Brunner, 2002). Virus HVB ini dapat menyerang
semua umur dengan mortalitas sedikit lebih tinggi daripada hepatitis A.             (Price,
1995).
c.    Hepatitis C

Hepatitis C juga sering disebut dengan hepatitis non A non B. Penyebab


hepatitis ini adalah Virus Hepatitis C (HCV). Virus ini dapat menular melalui
transfusi darah dan produk darah yang terkontaminasi lewat peralatan atau peralatan
obat. Masa inkubasi dari virus hepatitis C ini adalah 150 hari sampai dengan 160 hari
dengan rata-rata50 hari. Pada HVC ini sering terjadi status krier yang kronis pada
penderita dan penyakit hati yang kronis dapat meningkatkan resiko kanker hati
(Brunner, 2002).

d.   Hepatitis D

Hepatitis D disebabkan karena terinfeksi HDV, virus RNA yang tidak


sempurna membutuhkan fungsi pembantu HBV. Penularan dari HVD ini adalah sama
dengan penularan HVB, dengan masa inkubasi 21 sampai 140 hari dengan rata-rata
35 hari. Hasil akhir dari HVD adalah serupa dengan HBV tetapi kemungkina status
karier, hepatitis aktif yang kronis dan sirosis hepatitis lebih besar (Brunner, dkk,
2002).

e.    Hepatitis E
Brunner, dkk (2002), Hepatitis E disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV).
Cara penularan HEV adalah melalui jalur fekal-oral dan kontak antara manusia
meskipun resikonya rendah. Masa inkubasi dari HEV adalah selama 15 hari sampai
65 hari dengan masa rata-rata 42 hari. Hasil akhir yang dapat ditimbulkan oleh HEV
serupa dengan HAV kecuali sangat berat pada wanita hamil.

C. Patofisiologi
Liver membuka sejumlah agen seperti virus masuk kedalam hati/liver sehinga
terjadi peradangan pada sel-sel hati/liver/ liver menjadi membesar dan mendesak
dengan meradangnya sel-sel hati dan bertambahnya cairan, sehingga dalam kuadran
kanan atas terasa sakit, tidak nyaman mual, dan anoreksia. Kemajuan dan kelanjutan
dari proses penyakit hepatitis ini adalah pembelahan sel-sel hati yang normal berupah
menjadi peradangan yang meluas, nekrose dan regenerasi sel-sel hepar tersebut
menyebabkan terjadinnya kegagalan hati untuk melakukan detoksifikasi sehingga
terjadi pelepasan toksin dari hati yang rusak dan peningkatan kadar sgpt dan sgot.
Akibat kejadian tersebut, terjadi pula perubahan pada sistem sirkulasi sel hepar yaitu
masuk dan bercampurnya sirkulasi darah kedalam pembelahan jaringan hepar sehinga
terjadi peningkatan tekanan dalam lintasan sirkulasi sel hepar yang kemudian
menyebabkan udema terutama pada saluran-saluran empedu hati intrahepatik
akibatnya terjadi kolestasis kronik yang menimbulkan bilirubin total dan bilirubin
direct meningkat melebihi batas normal yang menimbulkan manisfestasi ikterik,
pruritus, urine berwarna gelap dan feses pucat. Gangguan metabolisme zat gizi juga
terjadi terutama pada metabolisme protein dan lemak sehingga penderita hepatitis
biasannya terjadi kelemahan atau mudah letih.
D. PHATWAY
E. Klasifikasi

a.    Hepatitis virus
1)   Hepatitis A
Disebabkan oleh virus Hepatitis A. Penularannya akibat kontak dengan orang
yang terinfeksi melalui kontaminasi feces, pada makanan, masa inkubasinya
15-45 hari.
2)   Hepatitis B
Disebabkan oleh virus Hepatitis B.
Hepatitis B terjadi pada semua kelompok umur, kelompok orang tertentu dan
orang yang memiliki cara hidup tertentu yang beresiko tinggi kelompok
tersebut mencakup:
-      Imigran dari daerah endomis HBV
-      Pengguna obat intravena yang sering bertukar jarum dan alat suntik
-      Pelaku hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan orang
terinfeksi
-      Pria homoseksual yang secara seksual aktif
-      Pasien rumah sakit jiwa
-      Narapidana pria
-      Pasien hemodialisis dan penderita hemofilia yang menerima produk
tertentu dari plasma
-      Kontak serumah dengan karier HBV
-      Pekerja sosial dibidang kesehatan terutama yang banyak kontrak dengan
darah
-      Bayi baru lahir dari ibu terinfeksi
Masa inkubasinya 30-180 hari.
3)   Hepatitis C
Disebabkan oleh virus Hepatitis C. Menyerang kelompok orang yang
berprilaku sex bebas (berganti pasangan), transfusi darah atau penggunaan
obat IV masa inkubasinya 15-150 hari.
4)   Hepatitis D
Disebabkan oleh virus hepatitis D menyerang kelompok pecandu obat. Masa
inkubasinya 30-180 hari.
5)   Hepatitis E
Disebabkan oleh virus hepatitis E daerah kumuh masa inkubasi 15-60 hari.
6)   Hepatitis F & G
Ini jarang terjadi.
b.    Hepatitis toksikum/toksik
Terjadi setelah terpapar suatu substansi (obat-obatan) dapat terjadi nekrosis 2-3 hari
sejak pemaparan terhadap substansi toksik. Gejalanya muncul 2-3 minggu.
c.    Hepatitis aktif kronis
Menyebabkan inflamasi hepatik, nekrosis hepatik dan fibrosis yang progresif. Banyak
terjadi pada wanita dan anak-anak muda.
d.   Hepatitis alkoholik
Merupakan inflamasi liver akut dan kronik.

F. Tanda dan gejala

Menurut Brunner, dkk (2002)


a.    Hepatitis A
Hepatitis A dapat terjadi dengan atau tanpa gejala, sakit mirip dengan flu.
1) Pada fase Preikhterik yaitu Sakit kepala, malaise, fatique, anoreksia dan
febris.
2) Pada fase ikhterik yaitu urine berwarna gelap seperti teh, gejala ikhterus pada
sklera dan kulit, nyeri tekan pada hati.
b.    Hepatitis B
Dapat terjadi tanpa gejala. Namun dapat juga terjadi artalgia dan ruam pada kulit.
c.    Hepatitis C
Serupa dengan HBV, tidak begitu beat dan anikhterik.

d.   Hepatitis D
Tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh HDV adalah serupa dengan tanda dan
gejala HBV. 

e.    Hepatitis E
Serupa dengan tanda dan gejala HAV namun akan sangat berat jika terjadi pada
wanita yang sedang hamil.
Menurut Selekta Kapita (2005), manifestasi klinik yang ditimbulkan oleh virus
hepatitis adalah
1) Stadium preikhterik berlangsung selama 4 sampai 7 hari. Pasien mengeluh sakit
kepala, lemah, anoeksia, mual, muntah, sub febris, nyeri otot, dan nyeri diperut
kanan atas. Urine menjadi lebih coklat.
2) Stadium inkterik yang berlangsung selama 3 sampai 6 minggu. Ikhterus mula-
mula terlihat pada sklera, kemudian pada kulit dan seluruh tubuh. Keluhan-
keluhan berkurang namun klien masih lema, anoreksia, dan muntah. Tinja
mungkin berwarna kelabu atau kuning muda. Hati membesar dan nyeri tekan
3) Stadium pascakhterik (rekonvalesensi). Ikterus mereda, warna urine dan tinja
menjadi normal kembali. Penyembuhan pada anak-anak lebih cepat daripada
orang dewasa yaitu pada akhir bulan kedua karena penyebab yang biasanya
berbeda.
Gambaran klinis pada hepatitis virus biasanya bervariasi, mulai dari yang tidak
merasakan apa-apa atau hanya mempunyai keluhan sedikit sampai keadaan yang
berat, bahkan koma dan kematian dalam beberapa hari saja.
Pada hepatitis anikterik, keluhan sangat ringan dan samar-sama, umumnya anoreksia
dan gangguan pada pencernaan. Urine secara makroskopis berwarna seperti teh tua
dan apabila dikocok akan memperlihatkan busa berwarna kuning kehijauan.
Pada hepatitis akut ikhterik, paling sering ditemukan dalam klinis. Biasanya
perjalanan jinak dan akan sembuh dalam waktu kira-kira 8 minggu.
G. Pemeriksaan fisik

Difokuskan pada bagian yang terganggu :


 Mata
Inspeksi : lihat perubahan sclera ikterus
 Kulit
Inspeksi : lihat perubahan kulit ikterus
 Abdomen
Inspeksi : apakah ada perubahan warna kulit dan luka
Perkusi : apakah ada massa
Palpasi : apakah ada pembesaran hepar dan nyeri tekan
Auskultasi : untuk mengetahui oeristaltik usus.
H. Pemeriksaan penujang/diagnostik
1. Laboratorium
A. Tes fungsi hati seperti :
 Ast (sgot)/ alt (sgpt) : awalnya meningkat dapat meningkat 1-2 minggu sebelum
ikterik kemudian tampak menurun.
 Alkali fospatase : agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat )
 Bilirubin serum : di atas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml prognosis buruk
mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler).
a.Darah lengkap : sdm menurun sehubungan dengan penurunan hidup sdm
(gangguan enzim hati).
b. Leukemia : trombositopenia mungkin ada (splenomegali).
c. Feses : warna tanah liat, steatorea (penurunan fungsi hati).
d. Albumin serum menurun.
e. Anti-havigm : positif pada tipe a.
f. Hbsag : dapat positif (tipe b) atau negatif (tipe a).
g. Urinalisa : peninggian kadar bilirubin, protein/hematuria dapat terjadi.
h. Tes ekskresi bsp : kadar darah meningkat
2. Radiologi
a. Foto polos abdomen : menunjukkan densitas kalsifikasi pada kandung empedu,
pankreas, hati juga dapat menimbulkan splenomegali.
b. Skan hati : membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkim.
3. Pemeriksaan tambahan
Biopsi hati : menunjukkan diagnosis dan luasnya nekrosis
I. Penatalaksanaan

a.    Tirah baring (bed rest)


Tirah baring merupakan penatalaksanaan yang direkomendasikan tanpa
memperhitungkan bentuk terapi yang lain sampai gejala hepatitis sudah mereda.
Selanjutnya aktivitas baru dibatasi sampai gejala pembesaran hati dan kenaikan
kadar bilirubin serta enzim-enzim hati dalam serum sudah kembali normal
(Brunner, dkk, 2002).
b.    Diet
Jika pasien mual, tidak napsu makan, atau muntah-muntah, sebaiknya diberikan
infus. Jika sudah tidak mual lagi, diberikan makanan yang cukup kalori yaitu 30-
35 kalori/kg BB. Pasien hepatitis dapat diberikan diet hati II-III (Kapita Selekta,
2005).
Menurut Ester (2002) secara umum, pasien dengan hepatitis dianjurkan diet
seimbang tinggi karbohidrat dan rendah lemak. Makanan harus diberiakn dalam
porsi kecil dan diberikan 4 sampai 6 kali sehari.
c.    Medikamentosa
1) Kortikosteroid tidak diberikan bila untuk mempercepat penurunan
bilirubin darah. Kortikosteroid dapat digunakan apabila kolestasis terjadi
berkepanjangan, dimana transminase serum sudah kembali normal tetapi
bilirubin masih tinggi. Pada keadaan ini dapat diberikan prednison 3 x 10 mg
selama 7 hari.
2) Berikan obat-obat yang melindungi hati
3) Berikan krim lipid dan emolien untuk penatalaksanaan pruritus
4) Antiemetik untuk mengontrol mual dan muntah, tetapi golongan
fenotiazid tidak digunakan karena agens ini dibiotransformasikan dihepar
sehingga berpotensi untuk menjadi toksik.
5) Vitamin K parenteral dapat diberikan pada pasien dengan masa
protrombin memanjang.

J. Komplikasi
1. Edema selebral, gagal ginjal, gangguan elektrolit, gangguan pernafasan,
hipoglikemi, hipotensi dan sepsis
2. Sindrom guilain baire
3. Hepatitis kronik persisten
4. Hepatitis agresif
5. Perkembangan karsinoma hepato seluler
B.   Konsep Dasar Askep Hepatitis Akut
Pengkajian
Pengkajian merupakan pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan data tentang klien agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah,
kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien baik fisik, mental, sosial dan lingkungan.
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam 4 kegiatan, yaitu:
pengumulan data, analisa data, sistematika data dan penentuan masalah (Effendy, 1995).
Pengkajian yang muncul pada klien dengan hepatitis akut menurut Doenges (2000)
adalah:
a. Dasar Data Pengkajian Pasien
Data tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan/ gangguan hati.
b. Aktivitas/Istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelahan, malaise umum
c. Sirkulasi
Tanda :
-      Bradikardia (hiperbilirubinemia berat)
-      Ikterik pada sklera, kulit, membran mukosa
d.   Eliminasi
Gejala :
-      Urine gelap
-      Diare/konstipasi, feses warna tanah liat
-      Adanya/berulangnya hemodialisa
e.    Makanan/Cairan
Gejala :
-      Hilang nafsu makan (anoreksia), penurunan berat badan atau meningkat
(edema).
-      Mual/muntah
Tanda : Asites
f.    Neurosensori
Gejala :
-      Kram abdomen, nyeri tekan pada kuadran kanan atas
-      Mialgia, artralgia, sakit kepala
-      Gatal (pruritus)
Tanda : Otot tegang, gelisah
g.    Pernapasan
Gejala : Tidak minat/enggan merokok (perokok)
h.    Keamanan
Gejala : Adanya transfusi darah/produk darah
Tanda :
- Demam
- Urtikaria, lesi makulopapular, eritema tak beraturan
- Eksaserbasi jerawat
- Angioma jaring-jaring, eritema palmar, ginekomastia (kadang-kadang ada pada
penyakit hepar akibat Alkoholik)
i.     Seksualitas
Gejala : Pola hidup/perilaku meningkatkan risiko terpajan (contoh homoseksual aktif
biseksual wanita).
Adanya infeksi seperti flu pada pernapasan atas
j.     Pemeriksaan Diagnostik
- Tes fungsi hati : Abnormal (4-10 kali dari normal). Catatan : Merupakan
batasan nilai untuk membedakan hepatitis virus-non virus.
- AST (SGOT)/ALT(SGPT) : Awal meningkat. Dapat meningkat 1-2 minggu
sebelum ikterik.
- Dalam darah lengkap : SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup
SDM (gangguan enzim hati) atau mengakibat perdarahan.
- Leukopenia : Trombositopenia mungkin ada (splenomegali)
- Diferensial darah lengkap : Leukositosis, monositosis, limfosit antipikal. Dan
sel plasma.
- Alkali fostatase; Agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat)
- Feses : Warna tanah liat, steatorea (penurunan fungsi hati).
- Albumin serum : Menurun
- Gula darah : Hiperglikemia transien/hipoglikemia (gangguan fungsi hati).
- Anti-HAV IgM : Positif pada tipe A
- HbsAG : Dapat positif (tipe B) atau negatif (tipe A). Catat : merupakan
diagnostik sebelum terjadi gejala klinik.
- Masa protrombin : Mungkin memanjang (disfungsi hati)
- Bilirubin serum : Di atas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml, prognosis buruk
mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler.
- Tes ekskresi BSP : Kadar darah meningkat
- Biopsi hati : menunjukkan diagnosis dan luasnya nekrosis
- Skan hati : Membantu perkiraan, beratnya kerusakan parenkim
- Urinalisa : Peninggian kadar bilirubin; protein/hematuria dapat terjadi
Menurut Brunner, dkk (2002) pengkajian pada klien dengan hepatitis akut adalah :
a.    Pengkajian pada klien dengan hepatitis A
Banyak klien tidak tampak ikterik gegala. Ketika gejala muncul, bentuknya berupa
infeksi saluran pernafasan akut ringan seperti flu dan demam sub febris, anoreksia,
warna urine gelap dan ikterus.
Gejala dispepsia dapat terjadi dalam berbagai derajat yang ditandai dengan nyeri
epigatrium, mual, dan flatuensi, dan pembesaran hati.
b.    Pengkajian pada klien dengan hepatitis B
Gejala dan tanda hepatitis B dapat samar dan bervariasi. Gejala yang muncul berupa
demam dan dispnea, artralgia, ruam/pruritus, penurunan napsu makan, dispepsia,
nyeri abdomen, tidak enak badan dan lemah. Gejala ikterus, warna feses cerah,
warna urine gelap, pembesaran lien dan hepar. Nyeri tekan pada hati.
Diagnosa Keperawatan
a. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, penurunan kekuatan,
malaise dan latergi
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan
masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik, anoreksia, mual/muntah.
c. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ikterus dan edema
d. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
berlebihan melalui diare, asites, gangguan proses pembekuan.
e. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan gejala jengkel/marah,
terkurung/isolasi, sakit yang lam/periode penyembuhan.
f. Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan pertahan primer tidak adekuat,
lekopenia, penekanan respon inflamasi, dan depresi imun.
g. Nyeri akut berhubungan dengan refleks spasme otot sekunder terhadap hepar.
h. Risiko terhadap perubahan suhu tubuh berhubungan dengan tidak efektifnya:
termoregulasi sekunder terhadap infeksi.
i. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis, dan
kebutuhan pengobatan berhubunagn dengan kurang terpaja/mengingat, salah
interpretasi interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi.

Anda mungkin juga menyukai

  • Silvy
    Silvy
    Dokumen14 halaman
    Silvy
    Andra Clalu Cyng Ue
    Belum ada peringkat
  • LP BBL
    LP BBL
    Dokumen13 halaman
    LP BBL
    Andra Clalu Cyng Ue
    Belum ada peringkat
  • Askep Meningitis KMB 4
    Askep Meningitis KMB 4
    Dokumen16 halaman
    Askep Meningitis KMB 4
    Andra Clalu Cyng Ue
    Belum ada peringkat
  • AsKep Struma
    AsKep Struma
    Dokumen33 halaman
    AsKep Struma
    Andra Clalu Cyng Ue
    100% (1)
  • Sindrom Steven
    Sindrom Steven
    Dokumen9 halaman
    Sindrom Steven
    Andra Clalu Cyng Ue
    Belum ada peringkat
  • Sindrom Steven
    Sindrom Steven
    Dokumen9 halaman
    Sindrom Steven
    Andra Clalu Cyng Ue
    Belum ada peringkat
  • Alga Cladophora
    Alga Cladophora
    Dokumen9 halaman
    Alga Cladophora
    Andra Clalu Cyng Ue
    Belum ada peringkat
  • PNEUMOTORAKS
    PNEUMOTORAKS
    Dokumen29 halaman
    PNEUMOTORAKS
    Andra Clalu Cyng Ue
    100% (1)
  • Makalah KMB 1
    Makalah KMB 1
    Dokumen29 halaman
    Makalah KMB 1
    Andra Clalu Cyng Ue
    100% (1)