dapat disimpulkan bahwa sindrom steven johnson yaitu suatu sindrom yang terjadi
pada kulit/integumen, dimana seluruh permukaan tubuh dipenuhi oleh eritema dan
lepuhan, yang kebanyakan diketehui disebabkan oleh respon dari pengobatan, infeksi,
dan terkadang keganasan.
Etiologi
Beberapa penyebab menurut kusuma& nurarif 2015:
• Infeksi (biasanya merupakan lanjutan dari infeksi seperti virus herpes simpleks, influenza,
gondongan/mumps, histoplasmosis, virus Epstein-Barr, atau sejenisnya).
• Efek samping dari obat-obatan (allopurinol, diklofenak, fluconazole, valdecoxib, sitagliptin, penicillin,
barbiturat, sulfanomide, fenitoin, azitromisin, modafinil, lamotrigin, nevirapin, ibuprofen,
ethosuximide, carbamazepin).
• Keganasan (karsinoma dan limfoma).
• Faktor idiopatik (hingga 50%).
• Sindrom steven johnson juga dilaporkan secara konsisten sebagai efek samping yang jarang dari
suplemen herbal yang mengandung gingseng. Sindrom steven johnson juga mungkin disebabkan oleh
karena penggunaan kokain.
Manifestasi Klinis
Menurut Bunner & suddarth,2013 :
• Konjungtiva terasa panas atau gatal
• Nyeri tekan kutaneus
• Demam
• Sakit kepala
• Batuk
• Sakit tenggorokan
• Malaise
• Mialgia (nyeri dan sakit)
Menurut Kusuma& Nurarif 2015 pada Sindrom Steven Johnson dapat terlihat adanya
kelainan berupa :
1. Kelainan kulit
Kelainan kulit dapat berupa eritema, vesikal, dan bulla. Eritema mberbentuk seperti
cincin (pinggir eritema tengahnya relatif hiperpigmentasi) yang berkembang menjadi
urtikari atau lesipapuler berbentuk target dengan pusat ungu atau lesi sejenis dengan
vesikel kecil.
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium : Biasanya dijumpai leukositosis atau eosinofilia. Bila disangka
penyebabnya infeksi dapat dilakukan kultur darah.
2. Histopatologi : Kelainan berupa infiltrat sel mononuklear, oedema, dan esktravasasi
sel darah merah. Degenerasi lapisan basalis. Nekrosis sel epidermal dan spongiosis
dan edema intrasel di epidermis.
3. Imunologi : Dijumpai deposis IgM dan C3 di pembuluh darah dermal superficial
serta terdapat komplek imun yang mengandung IgG, IgM, IgA.
Penatalaksanaan
Penanganan secara cepat bertujuan untuk mengontrol keseimbangan dan
elektrolit, mencegah sepsis, dan mencegah komplikasi pada mata.
Focus penanganan adalah pemberian asuhan yang suportif diantaranya :
• Semua pengobatan yang tidak penting dihentikan dengan segera
• Operasi debridement untuk mengangkat kulit yang rusak
• Pemberian cairan intravena untuk mempertahankan keseimbangan cairan
dan elektrolit
• Penggantian cairan diberikan melalui NGT dan oral secepat mungkin
• Pemberian imunoglobin melalui intravena untuk mempercepat kondisi
dan penyembuhan kulit
• Pemberian antibiotic
• Perawatan topikal