OLEH:
Husnul Hatima
Nim: PO7124318071
2O21
ASUHAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN KOMUNITAS
Pembimbing
Hadriani,SST.M.Keb
Nip. 197607272003122001
Mengetahui
Muliani,S.Kep.,Ns.,M.Kes
Nip : 196503241988032001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Individu Praktik
Kebidanan Komunitas Pada Keluarga Bapak Basrin Desa Kalombang Kecamatan
Bungku Utara Kabupaten Morowali Utara.
Semoga apa yang dipaparkan dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan menambah wawasan kita semua. Dan semoga Allah SWT
melimpahkan anugrah dan hidayah - Nya kepada kita semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
TINJAUAN TEORI...........................................................................................................4
A. Batasan Keluarga...................................................................................................4
B. Struktur Keluarga.......................................................................................................6
C. Asuhan Kebidanan Pada Keluarga.........................................................................7
A. Jamban...................................................................................................................9
A. Gizi Buruk............................................................................................................12
BAB III............................................................................................................................15
ASUHAN KEBIDANAN SOAP.....................................................................................15
A. DATA PENGKAJIAN SUBJEKTIF....................................................................15
B. PENGKAJIAN DATA OBJECTIF PADA KELUARGA BAPAK BASRIN......28
C. ASSASSMENT (A).............................................................................................29
D. PLAN (P).............................................................................................................29
E. IMPLEMENTASI................................................................................................30
BAB IV............................................................................................................................35
PEMBAHASAN KASUS................................................................................................35
BAB V.............................................................................................................................37
PENUTUP.......................................................................................................................37
A. KESIMPULAN....................................................................................................37
B. SARAN................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................39
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan kebidanan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang merupakan
implementasi dari ilmu kebidanan yang diberikan melalui praktik kebidanan
dengan sasaran keluarga dan ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan
yang dialami keluarga. Dalam sebuah keluarga biasanya dijumpai lebih dari
satu permasalahan. Asuhan kebidanan komunitas fokus keluarga binaan
dilaksanakan dilaksanakan di Desa Kalombang Kecamatan Bungku Utara
Kabupaten Morowali Utara dengan mengambil keluarga sebagai keluarga
binaan. Keluarga yang dijadikan keluarga binaan adalah keluarga Tn.B yang
terdapat pada Dusun 2 RT 4 Desa Kalombang, keluarga ini mempunyai
masalah terutama masalah kebidanan. Dalam laporan ini, masalah-masalah
yang ada dalam keluarga Tn, B yaitu kurang gizi pada balita dan jamban.
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tidak ada satu jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang
mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan
produktif oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam
makanan' kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi air Susu
ibu ASI saja. bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal
yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat
Makan makanan yang beranekaragam sangat berman%aat bagi kesehatan.
Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur
1
zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam
pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang
mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. apabila terjadi
kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis
makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. jadi
makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asuhan kebidanan yang diberikan dengan menggunakan
pendekatan kebidanan komunitas pada keluarga Tn.B?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2
e. Melakukan evaluasi tindakan asuhan kebidanan terhadap masalah
kesehatan yang di alami pada keluarga Tn. B
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan laporan ini yaitu kita dapat secara langsung
melakukan pengkajian serta komunikasi langsung dengan keluarga binaan,
dapat mengetahui tingkat kesehatan pada keluarga binaan Tn. B, dan dapat
menambah ilmu pengetahuan secara lebih mendalam mengenai asuhan
kebidanan komunitas dengan pendekatan keluarga.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Batasan Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi sattu sama lain dan di
dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Friedman, 2010). Keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul yang tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 2014). Keluarga adalah
anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah,
adopsi, atau perkawinan (WHO, 2012).
4
5) Single adult adalah rumah tangga yang hanya terdiri dari seorang
orang dewasa saja
6) Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami dan
istri yang sudah lanjut usia
b. Tipe keluarga non tradisional terdiri atas :
1) Commune family yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian
darah hidup serumah
2) Orang tua (ayah, ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
hidup bersama dalam satu rumah tangga.
3) Homoseksual dan lesbian adalah dua individu sejenis yang hidup
bersama dalam satu rumah.
3. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga berbeda sesuai dengan sudut pandang terhadap
keluarga. Akan tetapi, dari sudut kesehatan keluarga yang sering
digunakan adalah fungsi keluarga yang disusun oleh friedman, antara lain :
a. Fungsi efektif yaitu perlindungan psikologi, rasa aman, interaksi,
mendewasakan dan mengenal identitas dari individu
b. Fungsi sosialisai peran yaitu fungsi dan peran di masyarakat, serta
sasaran untuk kontak sosial didalam /diluar rumah
c. Fungsi reproduksi yaitu menjamin kelangsungan generasi dan
kelangsungan hidup masyarakat
d. Fungsi memenuhi kebutuhan fisik dan perawatan merupakan
pemenuhan sandang, pangan dan papan serta perawatan kesehatan
e. Fungsi ekonomi adalah fungsi untuk pengadaan sumber dana,
pengalokasian dana serta pengaturan keseimbangan
f. Fungsi pengontrolan/pengaturan adalah memberikan pendidikan dan
norma-norma.
5
B. Struktur Keluarga
Menurut Friedman struktur keluarga terdiri atas :
1. Pola dan Proses Komunikasi
Pola dan proses komunikasi dapat dikatakan berfungsi apabila jujur,
terbuka, melibatkan emosi, dapat menyelesaikan konflik keluarga serta
adanya hirarki kekuatan. Pola komunikasi dalam keluarga dikatakan akan
berhasil jika pengirim pesan (sender) yakin mengemukakan pesannya, isi
pesan jelas dan berkualitas, dapat menerima dan memberi umpan balik,
tidak bersifat asumsi, berkomunikasi sesuai. Sebaliknya, seseorang
menerima pesan (receiver) dapat menerima pesan dengan baik jika dapat
menjadi pendengar yang baik, memberi umpan balik yang dapat
memvalidasi pesan yang diterima.
2. Struktur Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan
posisi sosial yang diberikan.Yang dimaksud dengan posisi atau status
adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri,
anak, dan sebagainya. Tetapi kadang peran ini tidak dapat dijalankan oleh
masing-masing individu dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa
mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang lain
sedangkan orang tua mereka entah kemana atau malah berdiam diri
dirumah.
3. Struktur Kekuatan
Struktur kekuatan adalah kemampuan individu untuk mengontrol dan
memperngaruhi atau mengubah perilaku orang lain yang terdiri dari
legitimate power (hak), referen power (ditiru), expert power (keahlian),
reward power (hadiah), coercive power (paksaan), dan affektif power.
4. Nilai Keluarga dan Norma
6
Nilai keluarga dan norma adalah sistem ide-ide, sikap dan
keyakinan yang mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu
sedangkan norma adalah pola perilaku yang diterima pada lingkungan
sosial tertentu.
7
pengenalan keluarga, pengumpulan data, riwayat keluarga, tahap dan
tugas perkembangan keluarga. Metode yang digunakan dalam
pengkajian adalah wawancara, pemeriksaan fisik, dan observasi.
b. Perumusan masalah
1) Disusun dengan melibatkan anggota keluarga
2) Diagnosa kebidanan pada keluarga merupakan gambaran
kebutuhan atau respon keluarga terhadap masalah kesehatan yang
diahadapi
3) Rumusan diagnosa harus merefleksikan pendekatan promotif dan
preventif
c. Penentuan skala prioritas
Setelah menentukan masalah pada keluarga, langkah selanjutnya
adalah menentukan prioritas masalah pada keluarga. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menentukan prioritas masalah adalah sebagai
berikut :
1) Tidak mungkin masalah-maslaah kesehatan dan kebidanan yang
ditemukan dalam keluarga dapat diatasi sekaligus
2) Perlu memertimbangkan masalah-masalah yang dapat mengancam
kehidupan keluarga, seperti masalah penyakitatau masalah
kesehatan ibu dan anak
3) Perlu mempertimbangkan respon dan perhatian keluarga terhadap
asuhan kebidanan yang akan diberikan
4) Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan maslaah
kesehatan / kebidanan pada keluarga.
5) Pengetahuan dan kebudayaan keluarga
d. Perencanaan
Rencana kesehatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang
ditentukan bidan untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah
kesehatan yang telah teridentifikasi.
e. Pelaksanaan
8
Pelaksanaan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana
yang akan dicapai.
f. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui ketepatan atau
kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Suatu kegiatan dikatakan berhasil apabila
evaluasi menunjukkan data yang sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.
A. Jamban
1. Pengertian Jamban
Pembuangan tinja merupakan salah satu upaya kesehatan lingkungan
yang harus memenuhi sanitasi dasar bagi setiap keluarga. Pembuangan
kotoran yang baik harus dibuang kedalam tempat penampungan yang
disebut dengan jamban.
Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang daan
mengumpulkan kotoran sehingga kotoran itu tersimpan dalam satu tempat
tertentu dan tidak menjadi sarang penyakit (Notoatmodjo, 1996).
Menurut Josep Soemardji (1999) arti pembuangan tinja adalah
pengumpulan kotoran manusia disuatu tempat sehingga tidak
menyebabkan bibit penyakit yang ada pada kotoran manusia yang
menggangu estetika.
Berarti jamban keluarga sangat berguna bagi kehidupan manusia
karena jamban sangat berguna dalam mencegah berbagai penyakit yang
disebabkan oleh kotoran yang tidak dikelola dengan baik. Jamban atau
sarana kotoran yang memenuhi syarat adalah upaya penyehatan
lingkungan pemukiman. Sarana jamban yang tidak saniter berpengaruh
bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.
2. Jenis-jenis Jamban
Jenis-jenis jamban yaitu :
a. Jamban cemplung adalah jamban yang penampungannya berupa
lubang yang berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan
9
kotoran/tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar
lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak
berbau.
b. Jamban tangki septik/leher angsa adalah jamban berbentuk leher angsa
yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi
sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang
dilengkapi dengan resapannya.
10
2) Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras
kotorannya, atau dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang
galian.
c. Bebas dari serangga
1) Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya
dikuras setiap minggu. Hal ini penting untuk mencegah
bersarangnya nyamuk demam berdarah
2) Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat
menjadi sarang nyamuk.
3) Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang
bisa menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya
4) Lantai jamban harus selalu bersih dan kering
5) Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup
11
3) Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran
karena jamban akan cepat penuh
4) Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan
pipa berdiameter minimal 4 inci. Letakkan pipa dengan kemiringan
minimal 2:100
g. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan
1) Jamban harus berdinding dan berpintu
2) Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya
terhindar dari kehujanan dan kepanasan.
A. Gizi Buruk
1. Pengertian
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tidak ada satu jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang
mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan
produktif oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam
makanan' kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi air Susu
12
ibu ASI saja. bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal
yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat
Makan makanan yang beranekaragam sangat berman%aat bagi
kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang
mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas
maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan
zat pengatur. apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat
gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa
dari makanan yang lain. jadi makan makanan yang beraneka ragam akan
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan
zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain beras, jagung, gandum, ubi
kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan
yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan
sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan
nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari
hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti
keju. zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-
buahan. Makanan Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat
kekurangan atau ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan
kehidupan.
2. Etiologi
13
a. Tidak tersedianya makanan secara adekuat
b. Anak tidak cukup mendapat gizi seimbang
c. Pola makan yang salah
d. Penyakit.
2. Penyakit.
3. Patofisiologi
Gizi kurang biasanya terjadi pada anak balita dibawah usia 5 tahun.
Gizi kurang umumnya terjadi pada balita dengan keadaan lahir BBLR
(bayi berat lahir rendah) atau dengan berat lahir kurang dari 2500 gram.
Tidak tercukupinya makanan dengan gizi seimbang serta kondisi
kesehatan yang kurang baik dengan kebersihan yang buruk
mengakibatkan balita atau anak-anak menderita gizi kurang yang dapat
bertambah menjadi gizi buruk atau kurang energi kalori. !ada akhirnya
anak tersebut akan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan
14
BAB III
1. Kepala Keluarga
15
2. Data Anggota Keluarga Yang Hidup
J.KEL/ PENG-
TIDAK
N PENDIDIKAN PEKERJAAN SERUMAH
SERUMAH
NAMA UMUR AGAMA HASILAN
O
L P T TT S TS BS
1. Basrin 36 Islam SD
2. Hadija 28 Islam SD
Keterangan :
16
3. Genogram 1 Generasi ( Lengkap )
D D
D D D
= Laki-laki
=Perempuan
17
4. Data Anggota Keluarga Yang Meninggal (Satu Tahun
Terakhir )
NAMA JENIS UMUR KETERANGA
TGL/THN
N ANGGOTA KELAMI WAKTU N
O N MENINGGA
KELUARG MENINGGA SEBAB
L
A L P L MENINGGAL
Tidak ada
18
1.1.2 Kontrak ( )
1.1.3. Menumpang ( )
3.2. Kadang-kadang ( )
V. JAMBAN KELUARGA
1. Tempat pembuangan kotoran ( BAB dan
BAK )
1.1. Kakus/WC ( )
1.2. Selokan ( )
1.3. Kolam ( )
1.4. Sawah ( )
19
1.5. sungai ( )
2. Jenis Jamban
2.1. Cemplung ( )
Jarak antara tempat pembuangan limbah dengan sumber air minum 100
meter
Jarak antara tempat pembuangan limbah dengan sumber air rumah 100
meter
VI. SAMPAH
1. Tempat keluarga membuang sampah
1.1. Tempat sampah ( )
1.2. Selokan ( )
1.3. Sungai ( )
1.4. Lubang tempat sampah ( )
1.5. Sembarang tempat ( )
VII. HALAMAN
1. Pemilikan : Punya ( ), Tidak ( ), Luas 57
Meter
2. Pemanfaatan: Ya ( ), Tidak ( ),
20
1.4. Dukun ( )
2. Jarak rumah dengan
fasilitas kesehatan :
2.1. 0 – 1 Kilo meter ( )
21
IX. KESEHATAN IBU DAN ANAK
1. Anak Balita
1.1. Data Imunisasi dan Berat Badan
No.
Urut Berat Badan IMUNISASI
Anak Pertolonga
N Nama
/ n
o Anak DPT Polio Hepatitis
Persalinan BC
UMU Lahir Kini
G 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3
R
22
1.2. Tempat Pemeriksaan Kehamilan (ANC)
2.2.1. Rumah Sakit ( )
2.2.5. Dukun ( )
5. Kegiatan Sehari-hari
a. Kebiasaan Tidur anggota keluarga
23
- Kadang-kadang
e. Penggunaan Waktu senggang
-biasanya digunakan untuk istirahat dan berkumpul bersama
keluarga
f. Komunikasi
- Komunikasi dengan keluarga sangat baik
g. Transportasi
- Motor
2.2. Isteri ( )
2.3. Anak ( )
3. Apakah ada
pembagian tugas masing-masing anggota keluarga : Ya ( ), Tidak (
)
Kalau Ya, bagaimana pengaturannya :
4. Apakah ada
anggota keluarga yang mengikuti kegiatan masyarakat
4.1. Ya ( ), Tidak ( )
Kerja bakti
24
TANGGAPAN KELUARGA TERHADAP PELAYANAN
KESEHATAN
1. Cukup ( )
2. Kurang ( )
3. Komentar
25
XI. MASALAH HIDUP BERSIH & SEHAT (PHBS)
No Masalah Dilakukan Tidak Dilakukan Ket
3 Penimbangan Balita
6 Menggunakan Jamban
26
XII. LAIN-
LAIN………………………………………………………………………………
………………
1. PUS : 1
2. WUS : 1
KALOMBANG, 13 JUNI 2021
Pendamping Pengumpul Data
27
B. PENGKAJIAN DATA OBJECTIF PADA KELUARGA BAPAK
BASRIN
1. BASRIN
KU : Baik
TD : 110 / 80 mmHg
2. HADIJAH
KU : Baik
TD : 120 / 80 mmHg
3. MOH MALIK
KU : Baik
KU : Baik
28
C. ASSASSMENT (A)
i. Bapak basrin umur Umur 36 tahun tidak
memiliki jamban
D. PLAN (P)
1. Melakukan penyuluhan tentang jamban
Perencana Asuhan
Husnul Hatima
29
E. IMPLEMENTASI
2 1. Melakukan penyuluhan
tentang
Kekurangan gizi
pada balita beserta
tumbuh kembang
30
anak : Makanan
sumber zat pengatur
adalah semua sayur-
sayuran dan buah-
buahan. Makanan
Gizi kurang adalah
gangguan kesehatan
akibat kekurangan
atau
ketidakseimbangan
zat gizi yang
diperlukan untuk
pertumbuhan,
aktivitas berfikir dan
semua hal yang
berhubungan dengan
kehidupan.
31
CACATAN PERKEMBANGAN
Tanggal Pengkajian : 27 Juni 2021
32
33
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
34
mencemari lingkungan. Asuhan yang diberikan kepada keluarga Tn. B yaitu
dengan memberikan penyuluhan pentingnya mempunyai jamban keluarga dengan
media leaflet. Keluarga merespon dengan baik atas asuhan yang diberikan dan
akan segera membuat jamban keluarga di rumah mereka.
35
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asuhan kebidanan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang merupakan
implementasi dari ilmu kebidanan yang diberikan melalui praktik kebidanan
dengan sasaran keluarga dan ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan
yang dialami keluarga dengan pendekatan asuhan kebidanan.
Keluarga yang dipilih dan dijadikan keluarga binaan disini adalah keluarga
Tn.B yang terdapat pada Dusun 2 RT 4 Desa Kalombang. Masalah yang
terdapat pada keluarga Tn. B adalah Kuranganya gizi pada balita dan tidak
mempunyai Jamban kelurga.
B. SARAN
1. Keluarga dan individu
Diharapkan pada keluarga Tn. Basrin lebih memperhatikan
pentingnya buang air besar di jamban agar lingkungan tidak tercemar.
36
Untuk An. Hijra sebaiknya mengatur pola makan dengan makanan
bergizi seimbang dan melakukan konsultasi kepada bidan
2. Puskesmas
Sebaiknya pihak kesehatan memberikan pelayanan kesehatan yang
optimal seperti dalam kunjungan langsung ke rumah-rumah masyarakat
khususnya Di Desa Kalombang. Karena saat melakukan pengkajian, dalam
keluarga ini mengatakan bahwa kurangnya mendapat pelayanan kesehatan.
3. Aparat pemerintah desa
Sebaiknya aparat pemerintah desa memperhatikan setiap masyarakat
setempat khususnya Desa kalombang sangat diharapkan senantiasa
berpartisipasi untuk mengurangi ketidak pemilikan jamban.
37
DAFTAR PUSTAKA
Ehler dan Stell, 2000. Syarat-syarat jamban sehat yang memenuhi standar,
Jakarta.
38
LAMPIRAN : DATA PIS-PK KELUARGA BAPAK BASRIN
12 Indikator
Nama Nama Hubun Alama Kepersertaan Tidak Tersedia Tersedia Minum Minum Mengguna Persalina ASI Imunisasi Pemantau Penderita
KK ART -gan t JKN Merokok Jamban Sarana Obat Obat -kan KB n Faskes Eksklusi Lengkap an Balita Gangguan
Keluarga Air TB Hiperten f Jiwa
keluar
bersih Teratur si berobat
ga teratur/
tidak
BASR Dusun
Suami Y T T Y N N N N N N N N
IN II
Kel.
BASR
IN HADI Dusun
Istri Y Y T Y N N Y N N N N N
JAH II
MOH
Dusun
MALI Anak Y Y T Y N N N N N N N N
II
K
HUJR
A
Dusun
WATI Anak Y Y T Y N N N N Y Y Y N
II
AZZA
HRA
39
JUMLAH 1 0 0 1 N N 1 N 1 1 1 N
40
DOKUMNTASI
41