Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN KOMUNITAS

PADA KELUARGA BAPAK BASRIN

DESA KALOMBANG KECAMATAN BUNGKU UTARA

KABUPATEN MOROWALI UTARA

OLEH:

Husnul Hatima

Nim: PO7124318071

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIV KEBIDANAN

2O21
ASUHAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN KOMUNITAS

PADA KELUARGA BAPAK BASRIN

DESA KALOMBANG KECAMATAN BUNGKU UTARA

KABUPATEN MOROWALI UTARA

TELAH DISETUJUI OLEH DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing

Praktek Kerja Lapangan Komunitas

Hadriani,SST.M.Keb

Nip. 197607272003122001

Mengetahui

Ketua Prodi DIV Kebidanan

Muliani,S.Kep.,Ns.,M.Kes

Nip : 196503241988032001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Individu Praktik
Kebidanan Komunitas Pada Keluarga Bapak Basrin Desa Kalombang Kecamatan
Bungku Utara Kabupaten Morowali Utara.

Saya menyadari bahwa penyelesaian laporan ini berkat pengawasan dan


bimbingan para dosen pembimbing dan orang-orang disekeliling yang
memberikan pengarahan bagi saya dalam menyusun laporan ini. Untuk itu saya
sangat berterimakasih atas bantuan dan perhatian untuk semuanya.

Semoga apa yang dipaparkan dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan menambah wawasan kita semua. Dan semoga Allah SWT
melimpahkan anugrah dan hidayah - Nya kepada kita semua. Amin.

Kalombang, 25 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
TINJAUAN TEORI...........................................................................................................4
A. Batasan Keluarga...................................................................................................4
B. Struktur Keluarga.......................................................................................................6
C. Asuhan Kebidanan Pada Keluarga.........................................................................7
A. Jamban...................................................................................................................9
A. Gizi Buruk............................................................................................................12
BAB III............................................................................................................................15
ASUHAN KEBIDANAN SOAP.....................................................................................15
A. DATA PENGKAJIAN SUBJEKTIF....................................................................15
B. PENGKAJIAN DATA OBJECTIF PADA KELUARGA BAPAK BASRIN......28
C. ASSASSMENT (A).............................................................................................29
D. PLAN (P).............................................................................................................29
E. IMPLEMENTASI................................................................................................30
BAB IV............................................................................................................................35
PEMBAHASAN KASUS................................................................................................35
BAB V.............................................................................................................................37
PENUTUP.......................................................................................................................37
A. KESIMPULAN....................................................................................................37
B. SARAN................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................39
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan kebidanan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang merupakan
implementasi dari ilmu kebidanan yang diberikan melalui praktik kebidanan
dengan sasaran keluarga dan ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan
yang dialami keluarga. Dalam sebuah keluarga biasanya dijumpai lebih dari
satu permasalahan. Asuhan kebidanan komunitas fokus keluarga binaan
dilaksanakan dilaksanakan di Desa Kalombang Kecamatan Bungku Utara
Kabupaten Morowali Utara dengan mengambil keluarga sebagai keluarga
binaan. Keluarga yang dijadikan keluarga binaan adalah keluarga Tn.B yang
terdapat pada Dusun 2 RT 4 Desa Kalombang, keluarga ini mempunyai
masalah terutama masalah kebidanan. Dalam laporan ini, masalah-masalah
yang ada dalam keluarga Tn, B yaitu kurang gizi pada balita dan jamban.
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tidak ada satu jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang
mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan
produktif oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam
makanan' kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi air Susu
ibu ASI saja. bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal
yang  penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat
Makan makanan yang beranekaragam sangat berman%aat bagi kesehatan.
Makanan yang  beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur

1
zat gizi yang diperlukan tubuh  baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam
pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang
mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. apabila terjadi
kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis
makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. jadi
makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat  pengatur.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asuhan kebidanan yang diberikan dengan menggunakan
pendekatan kebidanan komunitas pada keluarga Tn.B?

2. Apa yang melatar belakangi keluarga Tn. B sehingga tidak mempunyai


jamban keluarga?

3. Bagaimana cara mengatasi gizi buruk pada An.H ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum

Melaksanakan Asuhan Kebidanan Komunitas pada keluarga Tn. B

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian pada keluarga Tn. B

b. Menganalisa masalah kesehatan pada keluarga Tn. B

c. Menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan terhadap masalah


kesehatan yang di alami pada keluarga Tn.B

d. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan terhadap masalah kesehatan


pada keluarga Tn. B

2
e. Melakukan evaluasi tindakan asuhan kebidanan terhadap masalah
kesehatan yang di alami pada keluarga Tn. B

D. Manfaat
Manfaat dari penulisan laporan ini yaitu kita dapat secara langsung
melakukan pengkajian serta komunikasi langsung dengan keluarga binaan,
dapat mengetahui tingkat kesehatan pada keluarga binaan Tn. B, dan dapat
menambah ilmu pengetahuan secara lebih mendalam mengenai asuhan
kebidanan komunitas dengan pendekatan keluarga.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI
A. Batasan Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi sattu sama lain dan di
dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Friedman, 2010). Keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul yang tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 2014). Keluarga adalah
anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah,
adopsi, atau perkawinan (WHO, 2012).

2. Tipe atau Jenis Keluarga


Menurut allender dan spradley (2011), seperti :
a. Tipe keluarga tradisional terdiri dari :
1) Nuclear family atau keluarga inti yaitu keluarga yang terdiri dari
suami, istri dan anak kandung atau anak angkat
2) Extended family atau keluarga besar adalah keluarga inti ditambah
dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya
kakek, nenek, bibi dan paman.
3) Dyad family yaitu rumah tangga terdiri dari suami dan istri tanpa
anak
4) Single parent family adalah suatu keluarga yang terdiri dari satu
orang tua dengan anak kandung atau anak angkat, yang disebabkan
oleh perceraian atau kematian

4
5) Single adult adalah rumah tangga yang hanya terdiri dari seorang
orang dewasa saja
6) Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami dan
istri yang sudah lanjut usia
b. Tipe keluarga non tradisional terdiri atas :
1) Commune family yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian
darah hidup serumah
2) Orang tua (ayah, ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
hidup bersama dalam satu rumah tangga.
3) Homoseksual dan lesbian adalah dua individu sejenis yang hidup
bersama dalam satu rumah.

3. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga berbeda sesuai dengan sudut pandang terhadap
keluarga. Akan tetapi, dari sudut kesehatan keluarga yang sering
digunakan adalah fungsi keluarga yang disusun oleh friedman, antara lain :
a. Fungsi efektif yaitu perlindungan psikologi, rasa aman, interaksi,
mendewasakan dan mengenal identitas dari individu
b. Fungsi sosialisai peran yaitu fungsi dan peran di masyarakat, serta
sasaran untuk kontak sosial didalam /diluar rumah
c. Fungsi reproduksi yaitu menjamin kelangsungan generasi dan
kelangsungan hidup masyarakat
d. Fungsi memenuhi kebutuhan fisik dan perawatan merupakan
pemenuhan sandang, pangan dan papan serta perawatan kesehatan
e. Fungsi ekonomi adalah fungsi untuk pengadaan sumber dana,
pengalokasian dana serta pengaturan keseimbangan
f. Fungsi pengontrolan/pengaturan adalah memberikan pendidikan dan
norma-norma.

5
B. Struktur Keluarga
Menurut Friedman struktur keluarga terdiri atas :
1. Pola dan Proses Komunikasi
Pola dan proses komunikasi dapat dikatakan berfungsi apabila jujur,
terbuka, melibatkan emosi, dapat menyelesaikan konflik keluarga serta
adanya hirarki kekuatan. Pola komunikasi dalam keluarga dikatakan akan
berhasil jika pengirim pesan (sender) yakin mengemukakan pesannya, isi
pesan jelas dan berkualitas, dapat menerima dan memberi umpan balik,
tidak bersifat asumsi, berkomunikasi sesuai. Sebaliknya, seseorang
menerima pesan (receiver) dapat menerima pesan dengan baik jika dapat
menjadi pendengar yang baik, memberi umpan balik yang dapat
memvalidasi pesan yang diterima.
2. Struktur Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan
posisi sosial yang diberikan.Yang dimaksud dengan posisi atau status
adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri,
anak, dan sebagainya. Tetapi kadang peran ini tidak dapat dijalankan oleh
masing-masing individu dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa
mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang lain
sedangkan orang tua mereka entah kemana atau malah berdiam diri
dirumah.
3. Struktur Kekuatan
Struktur kekuatan adalah kemampuan individu untuk mengontrol dan
memperngaruhi atau mengubah perilaku orang lain yang terdiri dari
legitimate power (hak), referen power (ditiru), expert power (keahlian),
reward power (hadiah), coercive power (paksaan), dan affektif power.
4. Nilai Keluarga dan Norma

6
Nilai keluarga dan norma adalah sistem ide-ide, sikap dan
keyakinan yang mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu
sedangkan norma adalah pola perilaku yang diterima pada lingkungan
sosial tertentu.

C. Asuhan Kebidanan Pada Keluarga


Asuhan kebidanan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang
merupakan implementasi dari ilmu kebidanan yang diberikan melalui praktik
kebidanan dengan sasaran keluarga dan ditujukan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang dialami keluarga dengan pendekatan asuhan kebidanan.

1. Peran Tambahan Bidan Dalam Komunitas Antara Lain :


a. Sebagai fasilitator
Bidan berperan sebagai fasilitator yaitu mampu menjadikan
pelayanan kesehatan khususnya dalam lingkup kebidanan yang mudah
dijangkau oleh keluarga serta mampu mencarikan cara pemecahan
masalahnya.
b. Pendidik kesehatan
Bidan sebagai pendidik kesehatan yaitu untuk mengubah perilaku
keluarga dari perilaku yang kurang / tidak sehat menjadi perilaku
sehat.
c. Sebagai penyuluh dan konsultan
Bidan sebagai penyuluh dan konsultan yang berperan dalam
memberikan petunjuk tentang asuhan kebidanan dasar dalam keluarga
(Wahyuni, 2018).

2. Langkah-langkah Asuhan Kebidanan Keluarga


a. Pengkajian
Pengkajian kebidanan keluarga ini melalui 3 tahapan, yaitu
persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan. Pengkajian dimulai dengan

7
pengenalan keluarga, pengumpulan data, riwayat keluarga, tahap dan
tugas perkembangan keluarga. Metode yang digunakan dalam
pengkajian adalah wawancara, pemeriksaan fisik, dan observasi.
b. Perumusan masalah
1) Disusun dengan melibatkan anggota keluarga
2) Diagnosa kebidanan pada keluarga merupakan gambaran
kebutuhan atau respon keluarga terhadap masalah kesehatan yang
diahadapi
3) Rumusan diagnosa harus merefleksikan pendekatan promotif dan
preventif
c. Penentuan skala prioritas
Setelah menentukan masalah pada keluarga, langkah selanjutnya
adalah menentukan prioritas masalah pada keluarga. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menentukan prioritas masalah adalah sebagai
berikut :
1) Tidak mungkin masalah-maslaah kesehatan dan kebidanan yang
ditemukan dalam keluarga dapat diatasi sekaligus
2) Perlu memertimbangkan masalah-masalah yang dapat mengancam
kehidupan keluarga, seperti masalah penyakitatau masalah
kesehatan ibu dan anak
3) Perlu mempertimbangkan respon dan perhatian keluarga terhadap
asuhan kebidanan yang akan diberikan
4) Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan maslaah
kesehatan / kebidanan pada keluarga.
5) Pengetahuan dan kebudayaan keluarga
d. Perencanaan
Rencana kesehatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang
ditentukan bidan untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah
kesehatan yang telah teridentifikasi.
e. Pelaksanaan

8
Pelaksanaan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana
yang akan dicapai.
f. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui ketepatan atau
kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Suatu kegiatan dikatakan berhasil apabila
evaluasi menunjukkan data yang sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.

A. Jamban
1. Pengertian Jamban
Pembuangan tinja merupakan salah satu upaya kesehatan lingkungan
yang harus memenuhi sanitasi dasar bagi setiap keluarga. Pembuangan
kotoran yang baik harus dibuang kedalam tempat penampungan yang
disebut dengan jamban.
Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang daan
mengumpulkan kotoran sehingga kotoran itu tersimpan dalam satu tempat
tertentu dan tidak menjadi sarang penyakit (Notoatmodjo, 1996).
Menurut Josep Soemardji (1999) arti pembuangan tinja adalah
pengumpulan kotoran manusia disuatu tempat sehingga tidak
menyebabkan bibit penyakit yang ada pada kotoran manusia yang
menggangu estetika.
Berarti jamban keluarga sangat berguna bagi kehidupan manusia
karena jamban sangat berguna dalam mencegah berbagai penyakit yang
disebabkan oleh kotoran yang tidak dikelola dengan baik. Jamban atau
sarana kotoran yang memenuhi syarat adalah upaya penyehatan
lingkungan pemukiman. Sarana jamban yang tidak saniter berpengaruh
bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.
2. Jenis-jenis Jamban
Jenis-jenis jamban yaitu :
a. Jamban cemplung adalah jamban yang penampungannya berupa
lubang yang berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan

9
kotoran/tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar
lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak
berbau.
b. Jamban tangki septik/leher angsa adalah jamban berbentuk leher angsa
yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi
sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang
dilengkapi dengan resapannya.

3. Tujuan Penggunaan Jamban


Dapat mencegah terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan
yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia serta
dapat mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan penyakit pada
pemakai dan lingkungan sekitarnya.

4. Syarat-syarat Jamban Sehat


Kementerian Kesehatan telah menetapkan syarat dalam membuat
jamban sehat. Ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan. Berikut syarat-
syarat tersebut :
a. Tidak mencemari air
1) Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar
lubang kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum.
Jika keadaan terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus
dipadatkan dengan tanah liat atau diplester.
2) Jarak lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter
3) Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air
kotor dari lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur.
4) Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam
selokan, empang, danau, sungai, dan laut
b. Tidak mencemari tanah permukaan
1) Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun,
pekarangan, dekat sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan.

10
2) Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras
kotorannya, atau dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang
galian.
c. Bebas dari serangga
1) Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya
dikuras setiap minggu. Hal ini penting untuk mencegah
bersarangnya nyamuk demam berdarah 
2) Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat
menjadi sarang nyamuk. 
3) Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang
bisa menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya 
4) Lantai jamban harus selalu bersih dan kering 
5) Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup 

d. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan 


1) Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup
setiap selesai digunakan.
2) Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa
harus tertutup rapat oleh air.
3) Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa
ventilasi untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran 
4) Lantai jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin.
Pembersihan harus dilakukan secara periodik 
e. Aman digunakan oleh pemakainya
Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding
lubang kotoran dengan pasangan batu atau selongsong anyaman
bambu atau bahan penguat lain yang terdapat di daerah setempat.
f. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya
1) Lantai jamban rata dan miring kearah saluran lubang kotoran 
2) Jangan membuang plastik, puntung rokok, atau benda lain ke
saluran kotoran karena dapat menyumbat saluran 

11
3) Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran
karena jamban akan cepat penuh 
4) Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan
pipa berdiameter minimal 4 inci. Letakkan pipa dengan kemiringan
minimal 2:100 
g. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan 
1) Jamban harus berdinding dan berpintu 
2) Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya
terhindar dari kehujanan dan kepanasan.

5. Manfaat dan Fungsi Jamban Keluarga


Jamban berfungsi sebagai pengisolasi tinja dari lingkungan. Jamban
yang baik dan memenuhi syarat kesehatan akan menjamin beberapa hal
yaitu:
a. Melindungi masyarakat dari berbagai penyakit
b. Melindungi dari gangguan estetika ,bau ,dan penggunaan sarana yang
aman, bukan tempat berkembangnya serangga sebagai vektor penyakit.
c. Melindungi pencemaraan dari penyediaan air bersih dan lingkungan

A. Gizi Buruk
1. Pengertian
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tidak ada satu jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang
mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan
produktif oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam
makanan' kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi air Susu

12
ibu ASI saja. bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal
yang  penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat
Makan makanan yang beranekaragam sangat berman%aat bagi
kesehatan. Makanan yang  beraneka ragam yaitu makanan yang
mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh  baik kualitas
maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan
zat pengatur. apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat
gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa
dari makanan yang lain. jadi makan makanan yang beraneka ragam akan
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan
zat  pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain beras, jagung, gandum, ubi
kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan
yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan
sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan
nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari
hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti
keju. zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-
buahan. Makanan Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat
kekurangan atau ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan
kehidupan.

2. Etiologi

1. jumlah makanan yang di makan kurang.

Asupan makanan yang kurang diantara lain disebabkan oleh :

13
a. Tidak tersedianya makanan secara adekuat
b. Anak tidak cukup mendapat gizi seimbang
c. Pola makan yang salah
d. Penyakit.

2. Penyakit.

Menjadi penyebab terpenting kedua kekurangan gizi, apalagi di


negara negara terbelakang dan yang sedang berkembang seperti
Indonesia, dimana kesadaran akan kebersihan 3  personal hygine yang
masih kurang, serta ancaman endemisitas penyakit tertentu.

3. Patofisiologi
Gizi kurang biasanya terjadi pada anak balita dibawah usia 5 tahun.
Gizi kurang umumnya terjadi pada balita dengan keadaan lahir BBLR
(bayi berat lahir rendah) atau dengan  berat lahir kurang dari 2500 gram.
Tidak tercukupinya makanan dengan gizi seimbang serta kondisi
kesehatan yang kurang baik dengan kebersihan yang buruk
mengakibatkan balita atau anak-anak menderita gizi kurang yang dapat
bertambah menjadi gizi buruk atau kurang energi kalori. !ada akhirnya
anak tersebut akan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan

14
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN SOAP

FORMAT PENGKAJIAN DATA PADA KELUARGA

A. DATA PENGKAJIAN SUBJEKTIF


I. DATA DAN IDENTITAS KELUARGA

1. Kepala Keluarga

1.1 Nama : Basrin

1.2 Umur : 36 Tahun

1.3 Jenis Kelamin : laki- laki

1.4 Pendidikan terakhir : Tamat SD

1.5 Pekerjaan Pokok : Petani

1.6 Pekerjaan Tambahan :-

1.7 Agama : Islam

1.8 Suku / Kebangsaan : Ta/indonesia

1.9 Alamat : desa kalombang

1.10 Nikah yang ke :1

1.11 Lama Menikah :

1.12 Penghasilan Keluarga : 3.100.000

15
2. Data Anggota Keluarga Yang Hidup
J.KEL/ PENG-
TIDAK
N PENDIDIKAN PEKERJAAN SERUMAH
SERUMAH
NAMA UMUR AGAMA HASILAN
O
L P T TT S TS BS

1. Basrin 36 Islam SD

2. Hadija 28 Islam SD

3 Moh malik 7 Islam tt

4 Hijra Wati 4 Islam tt


azzahra

Keterangan :

T : Tamat TS : Tidak Sekolah S : Sementara

TT : Tidak tamat BS : Belum Sekolah

16
3. Genogram 1 Generasi ( Lengkap )

D D

D D D

= Laki-laki

=Perempuan

17
4. Data Anggota Keluarga Yang Meninggal (Satu Tahun
Terakhir )
NAMA JENIS UMUR KETERANGA
TGL/THN
N ANGGOTA KELAMI WAKTU N
O N MENINGGA
KELUARG MENINGGA SEBAB
L
A L P L MENINGGAL

Tidak ada

II. DATA RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA ( DALAM 1


TAHUN TERAKHIR )
PENYAKIT
KESEHATAN YG PERNAH
LAMANYA PERAWATAN
NO NAMA DIDERITA 1
KELUARGA SAKIT PENGOBATAN
TAHUN
TERAKHIR

Hijra wati Munta ber 2 hari Puskesmas


azzahra

III. KESEHATAN LINGKUNGAN


1. Perumahan
1.1 Status Pemilikan Rumah
1.1.1. Milik Sendiri ( )

18
1.1.2 Kontrak ( )

1.1.3. Menumpang ( )

1.2 Jenis Bangunan


1.2.1 Permanen ( )

1.2.2 Semi Permanen ( )


1.2.3 Kayu ()
1.2.4 Gedek / Bambu ( )
1.3 Lantai Rumah kayu. Atap seng Rumah kayu
1.4 Ventilasi ada Saluran Pembuangan air Limbah : terbuka /
tertutup. Jarak sumber pembuangan limbah …100….Meter
IV. SUMBER AIR
1. Sumber Air Minum
1.1. Ledeng (PAM) ( )
1.2. Sumur Gali ( )
1.3. Sumur Pompa Tangan ( )
1.4. Sungai ( )
1.5. Mata Air ( )
1.6. Penampungan Air Hujan ( )
2. Tempat mengambil air minum
2.1. Ledeng (PAM) ( )
2.2. Sumur Gali ( )
2.3. Sumur Pompa Tangan ( )
2.4. Sungai ( )
2.5. Mata Air ( )
2.6. Penampungan Air Hujan ( )
3. Penggunaan air minum
3.1. Dimasak ( )

3.2. Kadang-kadang ( )

3.3. Tidak dimasak ( ), Alasan : Air galon

V. JAMBAN KELUARGA
1. Tempat pembuangan kotoran ( BAB dan
BAK )
1.1. Kakus/WC ( )
1.2. Selokan ( )
1.3. Kolam ( )
1.4. Sawah ( )

19
1.5. sungai ( )
2. Jenis Jamban
2.1. Cemplung ( )

2.2. Angsa Latrine ( )

2.3. Septik tank ( )

3. Tempat Pembuangan Limbah Keluarga Sungai

Jarak antara tempat pembuangan limbah dengan sumber air minum 100
meter

Jarak antara tempat pembuangan limbah dengan sumber air rumah 100
meter

VI. SAMPAH
1. Tempat keluarga membuang sampah
1.1. Tempat sampah ( )
1.2. Selokan ( )
1.3. Sungai ( )
1.4. Lubang tempat sampah ( )
1.5. Sembarang tempat ( )

2. Masalah yang menyangkut sampah


Tidak ada

VII. HALAMAN
1. Pemilikan : Punya (  ), Tidak ( ), Luas 57
Meter
2. Pemanfaatan: Ya ( ), Tidak (  ),

VIII. PEMANFAATAN SARANA KESEHATAN


1. Apabila anggota keluarga
sakit, berobat kemana :
1.1. Rumah Sakit ( )
1.2. Puskesmas, Pustu, Posyandu ( )
1.3. Dokter Praktek, Bidan/Perawat ( )

20
1.4. Dukun ( )
2. Jarak rumah dengan
fasilitas kesehatan :
2.1. 0 – 1 Kilo meter ( )

2.2. 1 – 2 Kilo meter ( )

2.3. 2 – 3 Kilo meter ( )

2.4. Lebih dari 3 Kilo meter ( )

21
IX. KESEHATAN IBU DAN ANAK
1. Anak Balita
1.1. Data Imunisasi dan Berat Badan
No.
Urut Berat Badan IMUNISASI
Anak Pertolonga
N Nama
/ n
o Anak DPT Polio Hepatitis
Persalinan BC
UMU Lahir Kini
G 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3
R

4/4 Hijra wati Polindes 2,5 13.7           


tahu azzahra
n

22
1.2. Tempat Pemeriksaan Kehamilan (ANC)
2.2.1. Rumah Sakit ( )

2.2.2. Puskesmas /Poskesdes ( )


( )

2.2.3. Dokter Praktik ( )

2.2.4. Bidan/Perawat Praktik ( )

2.2.5. Dukun ( )

Frekuensi Pemeriksaan 6 kali.Lihat Buku KIA)

1.3. Apakah Anak ditimbang ? : (lihat BukuKIA)


Ya (  ), Tidak ( )

1.4. Apakah Anak Memiliki KMS/BUKU KIA ? :


Ya (  ), Tidak ( )

1.5. Pertumbuhan dan Perkembangan Balita sesuai dengan KMS


1.5.1. Normal ( )
1.5.2. Tidak Normal ( )
1.6. Apakah ada Makanan pantang bagi anak ? :
Ya ( ), Tidak (  )

1.7. Apakah Anak diberikan makanan tambahan ? :


Ya (  ), Umur 7 Bulan

5. Kegiatan Sehari-hari
a. Kebiasaan Tidur anggota keluarga

-Tidur siang 3 Jam


-Tidur malam 8 jam

b. Kebiasaan Makan anggota Keluarga


Makan 3 kali sehari
Sayur + ikan
c. Pola Kebiasaan Kesehatan
- Merokok
Bapak atas nama basrin perokok, kebiasaan tempat merokok
dalam rumah
d. Olahraga

23
- Kadang-kadang
e. Penggunaan Waktu senggang
-biasanya digunakan untuk istirahat dan berkumpul bersama
keluarga
f. Komunikasi
- Komunikasi dengan keluarga sangat baik
g. Transportasi
- Motor

X. SOSIAL – EKONOMI – BUDAYA – SPIRITUAL


1. Apakah
Pendapatan dapat memenuhi kebutuhan keluarga : Ya (  ), Tidak (
)
Bila tidak, bagaimana cara mengatasinya : ( )

1.1. Meminjam dari orang lain ( )


1.2. Bantuan dari Family/Keluarga ( )
2. Siapa yang
menentukan Penggunaan Keuangan Keluarga
2.1. Kepala Keluarga ( )

2.2. Isteri ( )

2.3. Anak ( )

3. Apakah ada
pembagian tugas masing-masing anggota keluarga : Ya ( ), Tidak (
 )
Kalau Ya, bagaimana pengaturannya :

3.1. Ditentukan oleh kepala keluarga ( )

3.2. Oleh masing-masing anggota keluarga ( )

3.3. Oleh Ibu ( )

4. Apakah ada
anggota keluarga yang mengikuti kegiatan masyarakat
4.1. Ya (  ), Tidak ( )

4.2. Kalau Ya kegiatan apa

Kerja bakti

24
TANGGAPAN KELUARGA TERHADAP PELAYANAN
KESEHATAN
1. Cukup ( )
2. Kurang ( )
3. Komentar

25
XI. MASALAH HIDUP BERSIH & SEHAT (PHBS)
No Masalah Dilakukan Tidak Dilakukan Ket

1 Persalinan ditolong oleh Nakes 

2 Pemberian ASI Ekslusif 

3 Penimbangan Balita 

4 Cuci Tangan Sebelum Makan 

5 Menggunakan Air Bersih 

6 Menggunakan Jamban 

7 Rumah Bebas Jentik 

8 Melakukan Aktifitas Fisik 

9 Makan Buah & Sayur 

10 Tidak Merokok Diruangan 

26
XII. LAIN-
LAIN………………………………………………………………………………
………………
1. PUS : 1
2. WUS : 1
KALOMBANG, 13 JUNI 2021
Pendamping Pengumpul Data

Hadriani, S.ST., M. Keb Husnul Hatima


NIP : 197607272003122001 NIM: PO7124318071

27
B. PENGKAJIAN DATA OBJECTIF PADA KELUARGA BAPAK
BASRIN
1. BASRIN

KU : Baik

TD : 110 / 80 mmHg

2. HADIJAH

KU : Baik

TD : 120 / 80 mmHg

3. MOH MALIK

KU : Baik

4. HIJRA WATI AZZAHRA

KU : Baik

28
C. ASSASSMENT (A)
i. Bapak basrin umur Umur 36 tahun tidak
memiliki jamban

ii. A.n Hijra umur 4.3 tahun dengan kekurangan


gizi berat

D. PLAN (P)
1. Melakukan penyuluhan tentang jamban

2. Melakukan penyuluhan tentang


tumbuh kembang anak

3. Melakukan Observasi TD pada ibu


Hadija

Kalombang, 13 Juni 2021

Perencana Asuhan

Husnul Hatima

29
E. IMPLEMENTASI

TTD DAN TTD


N WAKTU TINDAKAN
NAMA DAN
O PETUGAS NAMA
PASIEN
Kegiatan yang sudah dilakukan adalah :
1 23/6/2021 1. Melakukan
penyuluhantentang
Pukul jamban pada ibu Hadija
15.56- Penjelasannya : yaitu
17.00 1. pentingnya memiliki
wita jamban keluarga.
Penjelasannya
Membuang tinja di
jamban sangat penting
karena untuk menjaga
lingkungan tetap bersih,
sehat dan tidak berbau,
menghindari dari
penyakit seperti diare,
gatal-gatal, cacingan,
muntaber, dan lain
sebagainya. Serta
meningkatkan derajat
kesehatan keluarga dan
masyrakat.

2 1. Melakukan penyuluhan
tentang
Kekurangan gizi
pada balita beserta
tumbuh kembang

30
anak : Makanan
sumber zat pengatur
adalah semua sayur-
sayuran dan buah-
buahan. Makanan
Gizi kurang adalah
gangguan kesehatan
akibat kekurangan
atau
ketidakseimbangan
zat gizi yang
diperlukan untuk
pertumbuhan,
aktivitas berfikir dan
semua hal yang
berhubungan dengan
kehidupan.

1. Setelah dilakukan penyuluhan tentang,


pentingnya memiliki jamban keluarga
Evaluasi
ibu Hadija mengerti dan memahami
penjelasan yang telah diberikan.
2. Setelah dilakukan penyuluhan tentang
kekurangan gizi pada balita, ibu hadija
paham dengan penjelasan yang telah
disampaikan.

31
CACATAN PERKEMBANGAN
Tanggal Pengkajian : 27 Juni 2021

Waktu pengkajian : 16.00 wita


Subjectif (S) :

Bapak Basri dan ibu Hadija masih belum memiliki jamban

Ibu Hadija mengatakan An.Hijra pola makannya sudah mulai banyak


Objectif (O) :

TD Ibu Hadija : 120 / 80 mmHg


Assassment (A) :

Bapak Basri Belum memiliki Jamban


Plan (P) :

1. Memberi saran kepada keluarga Bapak basrin untuk membuat jamban


keluarga.

2. Mengucapkan terima kasih kepada Keluarga Bapak Basrin karena sudah


bersedia untuk menjadi keluarga binaan.

32
33
BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Kegiatan ini merupakan kegiatan Asuhan Kebidanan Keluarga dalam


Praktik Kebidanan Komunitas. Terdapat 5 keluarga yang diberikan asuhan, dan 1
keluarga yang dipilih menjadi keluarga binaan. Kegiatan yang sudah dijalankan
yaitu penyuluhan pentingnya memiliki jamban dan pentingnya gizi pada anak
Keluarga yang dipilih dan dijadikan keluarga binaan disini adalah keluarga Tn.B
yang terdapat pada Dusun 2 RT 4 Desa Kalombang. Masalah yang terdapat pada
keluarga Tn. B adalah Tidak memiliki jamban dan kurangnya gizi pada anak H
Keluarga Tn.B terdiri atas 4 anggota keluarga.Fungsi keluarga pada
keluarga Tn. B berjalan dengan baik dimana saling memenuhi kebutuhan psikis
dan fisik, sebagai pasangan suami istri Tn. B dapat bertanggung jawab terhadap
ekonomi keluarga, serta dapat memberikan rasa aman kepada Ny. H beserta anak-
anaknya
Sebagai bidan dalam memberikan Asuhan Kebidanan Kepada Keluarga
harus mampu mendeteksi permasalahan yang ada pada keluarga, mencari
pemecahan masalah, mampu mengubah perilaku keluarga dari kurang sehat
menjadi sehat, serta dapat memberikan penyuluhan atau petunjuk.
Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga Tn. B maka dapat diketahui
masalah yang terdapat pada keluarga Tn. B adalah Kuranganya gizi pada balita
dan tidak mempunyai jamban keluarga. Sehingga dibuat perencanaan : 1)
Memberikan penyuluhan pada Tn. B tentang penting memiliki jamban
Kepemilikan jamban, sangatlah penting untuk setiap keluarga atau rumah.
Jamban keluarga sangat berguna bagi kehidupan manusia karena jamban sangat
berguna dalam mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh kotoran yang
tidak dikelola dengan baik, misalnya mudah terkena diare, muntaber, lingkungan
terganggu, dan lain sebagainya. Pada keluarga Tn. B belum memiliki jamban dan
jika ingin membuang tinja mereka pergi ke sungai yang jaraknya cukup jauh dan

34
mencemari lingkungan. Asuhan yang diberikan kepada keluarga Tn. B yaitu
dengan memberikan penyuluhan pentingnya mempunyai jamban keluarga dengan
media leaflet. Keluarga merespon dengan baik atas asuhan yang diberikan dan
akan segera membuat jamban keluarga di rumah mereka.

35
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Asuhan kebidanan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang merupakan
implementasi dari ilmu kebidanan yang diberikan melalui praktik kebidanan
dengan sasaran keluarga dan ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan
yang dialami keluarga dengan pendekatan asuhan kebidanan.

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang


dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.

Keluarga yang dipilih dan dijadikan keluarga binaan disini adalah keluarga
Tn.B yang terdapat pada Dusun 2 RT 4 Desa Kalombang. Masalah yang
terdapat pada keluarga Tn. B adalah Kuranganya gizi pada balita dan tidak
mempunyai Jamban kelurga.

Jamban keluarga sangat berguna bagi kehidupan manusia karena jamban


sangat berguna dalam mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh
kotoran yang tidak dikelola dengan baik. Di keluarga Tn. Y belum memiliki
jamban dan masih membuang kotoran tinja di sungai, dalam memberikan
edukasi atau penyuluhan di tekankan pentingnya memiliki jamban keluarga
sehat di setiap rumah.

B. SARAN
1. Keluarga dan individu
Diharapkan pada keluarga Tn. Basrin lebih memperhatikan
pentingnya buang air besar di jamban agar lingkungan tidak tercemar.

36
Untuk An. Hijra sebaiknya mengatur pola makan dengan makanan
bergizi seimbang dan melakukan konsultasi kepada bidan
2. Puskesmas
Sebaiknya pihak kesehatan memberikan pelayanan kesehatan yang
optimal seperti dalam kunjungan langsung ke rumah-rumah masyarakat
khususnya Di Desa Kalombang. Karena saat melakukan pengkajian, dalam
keluarga ini mengatakan bahwa kurangnya mendapat pelayanan kesehatan.
3. Aparat pemerintah desa
Sebaiknya aparat pemerintah desa memperhatikan setiap masyarakat
setempat khususnya Desa kalombang sangat diharapkan senantiasa
berpartisipasi untuk mengurangi ketidak pemilikan jamban.

37
DAFTAR PUSTAKA

Ending Purwoasstuti, Elisabeth. 2015. Panduan Materi Kesehatan Reproduksi dan


Keluarga Berencana. Yogyakarta : PT PUSTAKA BARU

Notoatmodjo S, 1996. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta. Penerbit : Rinerka


Cipta.

Ehler dan Stell, 2000. Syarat-syarat jamban sehat yang memenuhi standar,
Jakarta.

Makalah Gizi Kurang | PDF (scribd.com)

Sodik, Ali. 2018. Merokok. Pekalongan : PT. Nasya Expanding Manajement

Ending Purwoasstuti, Elisabeth. 2015. Panduan Materi Kesehatan Reproduksi dan


Keluarga Berencana. Yogyakarta : PT PUSTAKA BARU

38
LAMPIRAN : DATA PIS-PK KELUARGA BAPAK BASRIN

12 Indikator
Nama Nama Hubun Alama Kepersertaan Tidak Tersedia Tersedia Minum Minum Mengguna Persalina ASI Imunisasi Pemantau Penderita
KK ART -gan t JKN Merokok Jamban Sarana Obat Obat -kan KB n Faskes Eksklusi Lengkap an Balita Gangguan
Keluarga Air TB Hiperten f Jiwa
keluar
bersih Teratur si berobat
ga teratur/
tidak

BASR Dusun
Suami Y T T Y N N N N N N N N
IN II
Kel.
BASR
IN HADI Dusun
Istri Y Y T Y N N Y N N N N N
JAH II

MOH
Dusun
MALI Anak Y Y T Y N N N N N N N N
II
K

HUJR
A
Dusun
WATI Anak Y Y T Y N N N N Y Y Y N
II
AZZA
HRA

39
JUMLAH 1 0 0 1 N N 1 N 1 1 1 N

NILAI IKS 0,75 (keluarga Pra Sehat )

40
DOKUMNTASI

41

Anda mungkin juga menyukai