BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Motivasi
Motivasi merupakan salah satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk
melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai
rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan
hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu
tujuan.
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk
memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan
dapat menjadi seperti apa.
Huitt, W. (2001) mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status internal
(kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang
mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai
suatu tujuan. Jadi ada tiga kata kunci tentang pengertian motivasi menurut Huitt,
yaitu: 1) kondisi atau status internal itu mengaktifkan dan memberi arah pada
perilaku seseorang; 2) keinginan yang memberi tenaga dan mengarahkan perilaku
seseorang untuk mencapai suatu tujuan; 3) Tingkat kebutuhan dan keinginan akan
berpengaruh terhadap intensitas perilaku seseorang.
Thursan Hakim (2000 : 26) mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu
dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam belajar, tingkat ketekunan siswa sangat
ditentukan oleh adanya motif dan kuat lemahnya motivasi belajar yang
ditimbulkan motif tersebut.
Pengertian motivasi yang lebih lengkap menurut Sudarwan Danim (2004 : 2)
motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan,
atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang
untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
Motivasi paling tidak memuat tiga unsur esensial, yakni :
1. faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal,
2. tujuan yang ingin dicapai,
4
5
2. Belajar
Banyak orang yang menganggap bahwa yang dimaksud belajar adalah
mencari ilmu atau menuntut ilmu. Menurut Hilgard dan Bower ( 1975)
mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang
terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang
berulang ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat
dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan , kematangan atau
keadaan sesaat seseorang, seperti ketika seseorang sedang berada dalam pengaruh
obat.
Secara pesikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Sudjatmiko dan lili Nurlaili ( 2003) , kegiatan belajar merupakan
kegiatan aktif siswa untuk membangun makna atau pemahaman terhadap suatu
obyek atau peristiwa. Sedangkan kegiatan mengajar motivasi dan tanggung jawab
pada siswa untuk selalu menerapkan seluruh potensi diri dalam membangun
gagasan melalui kegiatan belajar sepanjang hayat.
Teori-teori belajar
a. Teori Jean Piaget
Teori ini merekomendasikan perlunya pengamatan terhadap tingkat
perkembangan intelektual anak sebelum suatu bahan pelajaran matematika
diberikan
b. Teori Vygotsky
3. Pembelajaran IPS
Dalam tingkat Sekolah Dasar IPS merupakan program pengajaran yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap
masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, memilki sikap mental positif terhadap
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah
yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa
masyarakat.
Dalam pelaksanaannya pembelajaran IPS ditingkat Sekolah Dasar
berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Dalam
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 tercantum bahwa tujuan IPS
adalah :
b. Memilki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
C. Gambar
Menurut Arief Sadiman ( 2003) : Media grafis visual sebagaimana halnya
media yang lain. Media grafis untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima
pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol
10
tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil
dan efisien.
Gambar dapat berfungsi sebagai media untuk menarik perhatian serta
memperjelas sajian serta ide , mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin
cepat akan dilupakan atau diabaikan tidak digambarkan. Gambar termasuk media
yang relatif mudah ditinjau dari segi biayanya . ( ian43. Wordpress.com)
D. Media Gambar
Media gambar sebagai pendukung dalam proses pembelajaran. Kedudukannya
sebagai media gambar dalam proses belajar dan mengajar . Media gambar
dimanfaatkan oleh pendidik dalam proses belajar mengajar agar semua materi dapat
tersampaikan dan dapat dipahami oleh peserta didik dengan cepat , mudah dan
menyenagkan.
Sadiman( 2003): ada tiga tahapan yang harus diikuti dalam pemanfaatan media
gambar yaitu:
a. Tahap persiapan, yaitu tahap awal sebelum media gambar dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran
b. Tahap pelaksanaan yaitu tahap pemanfaatan gambar dalam kelas meliputi cara
memperhatikan gambar bagaimana agar seluruh siswa dapat melihat gambar
tersebut dengan maksimal/ merata. Setiap gambar harus mempunyai tujuan
tertentu sesuai dengan tujuan pembelajrana yang ingin dicapai. Jumlah gambar
yang akan diperlihatkan kepada siswa harus dibatasi , yaitu dengan
memperhatikan satu persatu sesuai dengan materi yang dijelaskan.
c. Tahap tindak lanjut untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran , yaitu
dengan mengadakan evaluasi dan pemberian tugas tugas rumah.
Fungsi Media
Kata media berasal daribahasa latin, yaitu medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. Selain itu, kata media juga berasal dari bahasa latin
yang merupakan bentuk jamak dari medium, dan secara harfiah berarti perantara atau
pengantar, yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Menurut Gerlach dan ely (Hamdani 2010 : 243)) media apabila dipahami
secara garis besar, media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
11
kondisi agar siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara
lebih khusus, diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau eletronik untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.
Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik
yang mengandung materi intruksional dilingkungan siswa, yang dapat merangsang
siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengadung maksud-
maksud pengajaran.
Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu bagi
guru untuk mengajar dan media yang digunakan pun baru sebatas alat bantu visual.
Sekitar abad ke-20, usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan alat audio mulai
dilakukan sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat
ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan
interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Fungsi edukatif artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif pada pendidikan
1. Sifat konkrit. Gambar/ foto lebih realitis menunjuk pokok masalah dibanding
dengan media verbal semata
13
2. Gambar dapat mengatasi masalah batasan ruang dan waktu. Tidak semua
benda, objek atau peristiwa dapat dibawa kekelas dan tidak selalu bisa, anak-
anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat
mengatasinya.
3. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman kita.
4. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat
usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah
pahaman