Anda di halaman 1dari 10

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Motivasi
Motivasi merupakan salah satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk
melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai
rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan
hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu
tujuan.
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk
memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan
dapat menjadi seperti apa.
Huitt, W. (2001) mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status internal
(kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang
mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai
suatu tujuan. Jadi ada tiga kata kunci tentang pengertian motivasi menurut Huitt,
yaitu: 1) kondisi atau status internal itu mengaktifkan dan memberi arah pada
perilaku seseorang; 2) keinginan yang memberi tenaga dan mengarahkan perilaku
seseorang untuk mencapai suatu tujuan; 3) Tingkat kebutuhan dan keinginan akan
berpengaruh terhadap intensitas perilaku seseorang.
Thursan Hakim (2000 : 26) mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu
dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam belajar, tingkat ketekunan siswa sangat
ditentukan oleh adanya motif dan kuat lemahnya motivasi belajar yang
ditimbulkan motif tersebut.
Pengertian motivasi yang lebih lengkap menurut Sudarwan Danim (2004 : 2)
motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan,
atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang
untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
Motivasi paling tidak memuat tiga unsur esensial, yakni :
1. faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal,
2. tujuan yang ingin dicapai,

4
5

3. strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai


tujuan
tersebut.
Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan sikap,
kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Motivasi
sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh factor di dalam diri seseorang
itu sendiri yang disebut instrinsik sedangkan factor di luar diri disebut ekstrinsik.
Faktor instrinsik berupa kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan, atau
berbagai harapan, cita-cita yang menjangkau ke masa depan. Sedangkan factor
ekstrinsik dapat ditimbulkan oleh berbagai sumber, bisa karena pengaruh
pimpinan, kolega atau faktor-faktor lain yang kompleks.
Berkaitan dengan proses belajar siswa, motivasi belajar sangatlah diperlukan.
Diyakini bahwa hasil belajar akan meningkat kalau siswa mempunyai motivasi
belajar yang kuat. Motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk mengambil
bagian di dalam proses pembelajaran (Linda S. Lumsden: 1994).
Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk
dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa
kebutuhannya terpenuh. Ada juga Siswa yang termotivasi melaksanakan belajar
dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar
dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian guru (Marx Lepper:
1988).
Menurut Hermine Marshall Istilah motivasi belajar mempunyai arti yang
sedikit berbeda. Ia menggambarkan bahwa motivasi belajar adalah kebermaknaan,
nilai, dan keuntungan-keuntungan kegiatan belajar belajar tersebut cukup menarik
bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Pendapat lain motivasi belajar itu
ditandai oleh jangka panjang, kualitas keterlibatan di dalam pelajaran dan
kesanggupan untuk melakukan proses belajar ( Carole Ames: 1990).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah
kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh
keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang
dari luar. Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus menerus
dalam rangka mencapai tujuan.
Abraham Maslow ( 1943-1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua
manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkkan dalam 5 tingkatan yang
6

terbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima


tingkatan kebutuhan itu dikenal dengan sebutan hirarki. Kebutuhan Maslow,
dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih
kompleks, yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan
pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan
pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
Teori dari Vroom ( 1964) tentang cognitive theory of moyivation menjelaskan
mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat
melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.
Motivasi yang bekerja dalam diri individu manusia mempunyai kekuatan yang
berbeda – beda. Ada motif yang begitu kuat sehingga menguasai motif –motif
lainnya. Motif yang paling kuat adalah motif yang menjadi sebab utama tingah
laku individu pada saat tertentu. Motif yang lemah hampir tidak mempunyai
pengaruh pada tingkah laku individu. Motif yang kuat pada suatu saat akan
menjadi sangat lemah karena ada motif lain yang lebih kuat pada saat itu.
Menurut Sardiman (2001: 81) indikator motivasi belajar adalah sebagai
berikut :
a. Tekun menghadapi tugas.
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam – macam masalah orang
dewasa.
d. Lebih senang bekerja mandiri.
e. Cepat bosan pada tugas – tugas rutin
f. Dapat mempertahankan pendapatnya.
Sedangkan menurut Sugihartono (2007 : 20) menyebutkan motivasi tinggi
dapat ditemukan dalam sifat perilaku siswa antara lain :
a. Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat tinggi
b. Adanya perasaan dan keterlibatan efektif siswa yang sangat tinggi
dalam belajar
c. Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga agar
senantiasa motivasi belajar tinggi,
Apabila seseorang memiliki ciri – ciri diatas berarti seseorang itu memiliki
motivasi yang tinggi.
7

2. Belajar
Banyak orang yang menganggap bahwa yang dimaksud belajar adalah
mencari ilmu atau menuntut ilmu. Menurut Hilgard dan Bower ( 1975)
mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang
terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang
berulang ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat
dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan , kematangan atau
keadaan sesaat seseorang, seperti ketika seseorang sedang berada dalam pengaruh
obat.
Secara pesikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Sudjatmiko dan lili Nurlaili ( 2003) , kegiatan belajar merupakan
kegiatan aktif siswa untuk membangun makna atau pemahaman terhadap suatu
obyek atau peristiwa. Sedangkan kegiatan mengajar motivasi dan tanggung jawab
pada siswa untuk selalu menerapkan seluruh potensi diri dalam membangun
gagasan melalui kegiatan belajar sepanjang hayat.
Teori-teori belajar
a. Teori Jean Piaget
Teori ini merekomendasikan perlunya pengamatan terhadap tingkat
perkembangan intelektual anak sebelum suatu bahan pelajaran matematika
diberikan
b. Teori Vygotsky

Teori ini berusaha mengembangkan model konstruktvistik belajar mandiri


menjadi belajar kelompok, melalui teori ini peserta didik dapat memperoleh
pengetahuan melalui kegiatan yang beraneka ragam dengan guru sebagai
fasilitator.

B. Pembelajaran IPS tentang dokumen


1. Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , Pembelajaran adalah proses, cara
menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Pembelajaran yang bermakna merupakan kunci dari keberhasilan pendidikan di
SD. Dalam bukunya, Surakhman ( 2002) menyatakan bahwa pembelajaran
8

bermakna harus memperhatikan kebutuhan peserta didik dimana seseorang guru


mengajar,
Ciri pembelajaran:
a. Upaya sadar dan disengaja
b. Pembelajaran harus membuat siswa belajar
c. Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan
d. Pelaksanannya terkendali, baik isinya, waktunya serta proses dan hasilnya.

2. Ilmu Pengetahuan Sosial


Ilmu pengetahuan sosial (Inggris:social studies) adalah sekelompok disiplin
akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan
lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniorakarena
menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk
metoda kuantitatif, dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk menggambarkan
penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku,
dan interaksi manusia pada masa kini, dan masa lalu. Berbeda dengan ilmu sosial
secara umum, IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam
melainkan memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat ( wikipedia :
Rabu, 9-9-2015)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang
merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang di
organisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah,
geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi. Puskur (Kasim, 2008:4).

Kosasi Djahiri (Yaba, 2006:5) menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan


Sosial (IPS) adalah merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah
konsep pilihan dari cabang ilmu social dan ilmu lainnya serta kemudian diolah
berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan dan didaktif untuk dijadikan program
pengajaran pada tingkat persekolahan.
Nursid Sumaatmadja (Supriatna, 2008:1) mengemukakan bahwa "Secara
mendasar pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berkenaan dengan kehidupan
manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya”. IPS berkenaan
dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materinya,
memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya, pemanfaatan sumber
9

yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya, dan


lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan kehidupan masyarakat
manusia.

3. Pembelajaran IPS
Dalam tingkat Sekolah Dasar IPS merupakan program pengajaran yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap
masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, memilki sikap mental positif terhadap
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah
yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa
masyarakat.
Dalam pelaksanaannya pembelajaran IPS ditingkat Sekolah Dasar
berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Dalam
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 tercantum bahwa tujuan IPS
adalah :

a.    Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat


dan lingkungannya.

b. Memilki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

c.    Memilki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan


kemanusiaan.

d.   Memilki kemampuan untuk berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi


dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional dan global.
( wikipedia: Rabu: 9-9-2015)

C. Gambar
Menurut Arief Sadiman ( 2003) : Media grafis visual sebagaimana halnya
media yang lain. Media grafis untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima
pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol
10

tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil
dan efisien.
Gambar dapat berfungsi sebagai media untuk menarik perhatian serta
memperjelas sajian serta ide , mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin
cepat akan dilupakan atau diabaikan tidak digambarkan. Gambar termasuk media
yang relatif mudah ditinjau dari segi biayanya . ( ian43. Wordpress.com)

D. Media Gambar
Media gambar sebagai pendukung dalam proses pembelajaran. Kedudukannya
sebagai media gambar dalam proses belajar dan mengajar . Media gambar
dimanfaatkan oleh pendidik dalam proses belajar mengajar agar semua materi dapat
tersampaikan dan dapat dipahami oleh peserta didik dengan cepat , mudah dan
menyenagkan.
Sadiman( 2003): ada tiga tahapan yang harus diikuti dalam pemanfaatan media
gambar yaitu:
a. Tahap persiapan, yaitu tahap awal sebelum media gambar dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran
b. Tahap pelaksanaan yaitu tahap pemanfaatan gambar dalam kelas meliputi cara
memperhatikan gambar bagaimana agar seluruh siswa dapat melihat gambar
tersebut dengan maksimal/ merata. Setiap gambar harus mempunyai tujuan
tertentu sesuai dengan tujuan pembelajrana yang ingin dicapai. Jumlah gambar
yang akan diperlihatkan kepada siswa harus dibatasi , yaitu dengan
memperhatikan satu persatu sesuai dengan materi yang dijelaskan.
c. Tahap tindak lanjut untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran , yaitu
dengan mengadakan evaluasi dan pemberian tugas tugas rumah.

Fungsi Media

Kata media berasal daribahasa latin, yaitu medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. Selain itu, kata media juga berasal dari bahasa latin
yang merupakan bentuk jamak dari medium, dan secara harfiah berarti perantara atau
pengantar, yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.

Menurut Gerlach dan ely (Hamdani 2010 : 243)) media apabila dipahami
secara garis besar, media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
11

kondisi agar siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara
lebih khusus, diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau eletronik untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.

Sedangkan Education Assiciation (NEA) mendefinisikan media sebagai benda


yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga
dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.

Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik
yang mengandung materi intruksional dilingkungan siswa, yang dapat merangsang
siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengadung maksud-
maksud pengajaran.

Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu bagi
guru untuk mengajar dan media yang digunakan pun baru sebatas alat bantu visual.
Sekitar abad ke-20, usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan alat audio mulai
dilakukan sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat
ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan
interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga


dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik
dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Pemanfaatan media pembelajaran ada dalam komponen metode mengajar


sebagai salah satu utuk menambah intensitas antara guru dan murid. Oleh sebab itu
fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang
dipergunakan guru, Secara keseluruhan fungsi utama penggunaan media adalah:

Fungsi edukatif artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif pada pendidikan

a. Fungsi sosial artinya memberikan informasi yang autentik dan pengalaman


berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap
orang
12

b. Fungsi ekonomis artinya memberikan produksi melalui pembinaan prestasi


kerja secara naksimal
c. Fungsi politis artinya berpengaruh pada politik pembangunan.
d. Fungsi seni budaya dan telekomunikasi yang mendorong dan meninmbulkan
ciptaan baru termasuk pola usaha penciptaan teknologi kemediaan yang
modern( Hamalik, 2006).

Fungsi diatas terkesan masih bersifatkonseptual. Fungsi praktis yang


dijalankan oleh media pengajaran adalah sebagai berikut:

a. Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik, misalnya kaset vidio


rekaman kehidupan di luar sangat diperlukan oleh anak yang ditinggal
didaerah pegunungan
b. Mengatasi batas ruang dan kelas, misalnya gambar tokoh pahlawan yang
dipasang diruang kelas.
c. Mengatasi keterbatasan kemampuan indera
d. Mengatasiperistiwa alam, misalnya rekaman peristiwa letusan gunung berapi
untuk menerangkan gejala alam
e. Menyederhanakan kompleksitas materi
f. Memungkinkan siswa mengadakan kontak langsung dengan masyarakat atau
alam sekitar ( Rohani : 1997 : 6-7 )

Menurut Rohadi ( 2003: 27-28 ) ada beberapa karakter media gambar:

a. Harus autentik, artinya dapat menggambarkan obyek atau peristiwa seperti


jika siswa melihat langsung.
b. Sederhana, komposisisnya cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok
dalam gambar tersebut.
c. Ukuran media proporsional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran
yang sesungguhnya benda atau obyek yang digambar
d. Memadukan antara keindahan dengan kesunyiannya untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

Kelebihan dari media adalah:

1. Sifat konkrit. Gambar/ foto lebih realitis menunjuk pokok masalah dibanding
dengan media verbal semata
13

2. Gambar dapat mengatasi masalah batasan ruang dan waktu. Tidak semua
benda, objek atau peristiwa dapat dibawa kekelas dan tidak selalu bisa, anak-
anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat
mengatasinya.
3. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman kita.
4. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat
usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah
pahaman

Kelemahan dari media adalah:

1. Gambar atau foto hanya menekankan pada obyek tertentu


2. Ukuran sangat terbatas

Sedangkan untuk penggunaan media dalam pembelajaran mata pelajaran


Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :

1. Dengan meminta Siswa menyebutkan bagian-bagian dari media yang


digunakan tanpa ada media.
2. Menggunakan media yang berwarna hitam dan putih, dan meminta
menyebutkan kembali bagian-bagian yang ada didalam media tersebut
3. Menggunakan media yang berwarna sesuai aslinya, dan meminta kembali
siswa menyebutkan kembali bagian-bagian dari media.

Anda mungkin juga menyukai

  • Modul 8
    Modul 8
    Dokumen3 halaman
    Modul 8
    Embhel Ghedezt
    Belum ada peringkat
  • RPP Kelas 1 Tema 4 Subtema 2
    RPP Kelas 1 Tema 4 Subtema 2
    Dokumen35 halaman
    RPP Kelas 1 Tema 4 Subtema 2
    Embhel Ghedezt
    Belum ada peringkat
  • Resume Persepektif Modul 12
    Resume Persepektif Modul 12
    Dokumen28 halaman
    Resume Persepektif Modul 12
    Embhel Ghedezt
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Embhel Ghedezt
    Belum ada peringkat
  • Abstrak Rev
    Abstrak Rev
    Dokumen1 halaman
    Abstrak Rev
    Embhel Ghedezt
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Embhel Ghedezt
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Embhel Ghedezt
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen15 halaman
    Bab Iv
    Embhel Ghedezt
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Embhel Ghedezt
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen15 halaman
    Bab Iii
    Embhel Ghedezt
    Belum ada peringkat
  • Kartu Penilaian
    Kartu Penilaian
    Dokumen5 halaman
    Kartu Penilaian
    Embhel Ghedezt
    Belum ada peringkat
  • Resume Persepektif Modul 12
    Resume Persepektif Modul 12
    Dokumen28 halaman
    Resume Persepektif Modul 12
    Embhel Ghedezt
    Belum ada peringkat