Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN


Dosen Pengampu : Fajri M. Hanif, M. Kom

Disusun oleh :

Sabania

1914201090

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

BANGKINANG KOTA

2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kita, sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang
tepat pada waktunya yang berjudul “Sistem Informasi Keperawatan”.

Terima kasih saya sampaikan kepada dosen bidang studi yang telah memberikan
kesempatan bagi saya untuk mengerjakan tugas makalah ini, sehingga saya menjadi lebih
mengerti dan memahami tentang materi yang bersangkutan tentang sistem informasi
keperawatan itu.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih.

Bangkinang, 14 Desember 2020

Sabania

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
1.1 Rumusan Masalah..............................................................................................................1
1.2 Tujuan Masalah..................................................................................................................2
1. Pengertian SIK......................................................................................................................3
1). Pengertian Sistem................................................................................................................3
2). Karakteristik Sistem............................................................................................................3
3). Pengertian Informasi...........................................................................................................3
4). Pengertian Keperawatan....................................................................................................3
2. Sejarah SIK..............................................................................................................................4
3. Fungsi atau Manfaat SIK.........................................................................................................5
1). Fungsi SIK..........................................................................................................................5
2). Manfaat SIK........................................................................................................................5
4. Keuntungan dan Kelemahan SIK.............................................................................................5
1). Hemat tempat......................................................................................................................5
2). Lebih cepat dalam hal pelayanan........................................................................................5
3). Mudah diakses.....................................................................................................................5
4). Pengecekan data lebih mudah.............................................................................................6
5). Mempermudah pengolahan data.........................................................................................6
1). Bergantung pada sumber listrik..........................................................................................6
2). Bergantung pada aplikasi....................................................................................................6
3). Perlu pelatihan khusus........................................................................................................6
5. Pentingnya penerapan SIK di Indonesia..................................................................................6
6. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan SIK.............................................................7
7. Peralatan untuk mendukung pelaksanaan SIK.........................................................................8
8. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam penerapan SIK................................................................9

ii
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam
mencapai tujuan pembangunan kesehatan, dimana pelayanan keperawatan menurut Gillies
(1996), sangat menentukan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit secara keseluruhan, hal
ini terkait erat dengan tugas perawat yang selama yaitu 24 jam melayani klien dan jumlah
perawat yang mendominasi tenaga kesehatan di rumah sakit yaitu sekitar 40 - 60 % ( Swanburg,
2000). Keperawatan melingkupi pelayanan secara otonom dan kolaboratif bagi individu dari
segala usia, keluarga, kelompok, dan komunitas, sakit ataupun sehat dalam segala latar, yang
mencakup promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan orang sakit, cacat, atau akan
meninggal. Kunci lain peran keperawatan: Pendampingan, promosi lingkungan yang aman,
penelitian, partisipasi dalam pembentukan kebijakan kesehatan, manajemen klien dan sistem
kesehatan, serta pendidikan (International Council of Nurses). 

Perawat selalu ikut serta mengkontribusikan pengetahuan dan keterampilan khususnya


bagi pelayanan klien. Hadir secara kontinu mendampingi klien dengan lingkup tanggung jawab
profesional yang mencakup segala aspek kesehatan, penyakit, dan pengobatan klien. Menilai
respons klien terhadap penyakit, risiko kesehatan, perkembangan sepanjang hidup, dan
pengobatan.

 Menurut Goossen (1996) Informatika keperawatan: adalah upaya ilmiah multidisiplin


untuk analisis, formalisasi, dan pemodelan cara perawat mengumpulkan dan mengelola data,
memproses data menjadi informasi dan pengetahuan, membuat keputusan berbasispengetahuan
dan inferensi bagi perawatan klien, serta menggunakan pengetahuan empirik dan berdasarkan
pengalaman ini untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kualitas praktek profesional
mereka (Goossen, 1996).

1.1 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan pengertian SIK
2. Menjelaskan sejarah SIK
3. Jelaskan fungsi/ manfaat SIK
4. Jelaskan keuntungan dan kerugian SIK
5. Jelaskan pentingnya penerapan SIK

1
6. Jelaskan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan SIK
7. Jelaskan peralatan untuk mendukung pelaksanaan SIK
8. Jelaskan hal-hal yang perlu disiapkan dalam penerapan SIK

1.2 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui pengertian SIK
2. Untuk mengetahui sejarah SIK
3. Unutk mengetahui fungsi/ manfaat SIK
4. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian SIK
5. Untuk menjelaskan pentingnya penerapan SIK
6. Untuk menjelaskan faktor pendukung dan penghambat SIK
7. Untuk menjelaskan peralatan untuk mendukung pelaksanaan SIK
8. Untuk menjelaskan hal-hal yang perlu disiapkan dalam penerapan SIK

2
1. Pengertian SIK

1). Pengertian Sistem


Menurut Gordon B. Davis ( 1984 ) “sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling
berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa ssaran atau maksud”. Menurut
Raymond Mcleod “sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga
membentuk satu kesatuan yang utuh dan terpadu”. Sedangkan menurut Jerry Fitz Gerald “sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Jadi, pengertian sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan
saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

2). Karakteristik Sistem


Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat tertentu, yaitu :
1). Komponen/ elemen ( component )
2). Batas sistem ( boundary )
3). Lingkungan luar sistem ( environment )
4). Penghubung ( interface )
5). Masukan ( input )
6). Pengolah ( process )
7). Keluaran ( output )
8). Sasaran ( objective ) atau tujuan ( goal )
Adapun contoh dari sistem adalah sebagai berikut :
1). Sistem komputer, terdiri dari elemen hardware, software, brainware
2). Sistem akuntasi
3). Sistem transportasi

3). Pengertian Informasi


Menurut B, Davis “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang memiliki arti
bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”. Jadi,
sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang
berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem informasi mempunyai
komponen-komponen yaitu proses, prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk,
pelanggan, supplier, dan rekanan menurut ( Eko, I. 2001 ).

4). Pengertian Keperawatan


Perawat ( bahasa Inggris: nurse, berasal dari bahasa latin: nutrix yang berarti merawat
atau memelihara ) adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan
masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan
yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati.

3
Jadi, pengertian dari sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu computer,
ilmu informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses
pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan
keperawatan.

2. Sejarah SIK
Komputer telah dikenal sekitar 50 tahun yang lalu, tetapi rumah sakit lambat dalam
menangkap revolusi computer. Perawat terlambat mendapatkan manfaat dari computer, usaha
pertama dalam menggunakan computer oleh perawat terjadi pada akhir tahun 1960- an.
Teknologi informasi pertama kali diterapkan di rumah sakit El Camino, California pada akhir
tahun 1960- an.

Dimasa itu, komputer digunakan untuk mengolah seluruh data klien yang diperoleh
selama klien dirawat di rumah sakit. Tahun 1970- an banyak institusi kesehatan mengembangkan
Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) dengan menggunakan komputer.

Pada tahun 1980- an dibuat software khusus keperawatan untuk memprmidah


pendokumentasian, dimana dikenal dengan istilah Computer based Patient Record ( CPRS ).
Ditahun tersebut, mikrokomputer atau Personal Computer ( PC ) juga diciptakan. Hal tersebut
menjadikan penggunaan computer lebih mudah dilakukan oleh perawat maupun praktisi
kesehatan lainnya.

Di Indonesia sendiri, sejak 2000- an, pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung
asuhan keperawatan sudah mulai diwacanakan. Pada tahun 2002, RS Charutas Palembang mulai
membuat model dokumentasi asuhan keperawatannya dengan menggunakan komputer. Tahun
2004, RS Fatmawati juga membuat model yang hamper sama dengan RS Charutas Palembang.

Perkembangan teknologi computer dapat dijadikan sebagai alat yang penting dalam usaha
menjaga kontinuitas dan koordinasi asuhan ( Stevent, 1999 ). Semua data informasi pasien yang
sekarang masih dituliskan diatas kertas dapat digantikan dengan komputer.

4
3. Fungsi atau Manfaat SIK

1). Fungsi SIK


Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan empat fungsi utama
dalam praktik keperawatan klinik dan administrative :

1. Proses perawatan psien


2. Proses manajemen bangsa
3. Proses komunkasi
4. Proses pendidikan dan penelitian

2). Manfaat SIK


1. Membuat keputusan

2. Manajemen pasien/ costumers

3. Manajemen unit pelayanan kesehatan

4. Manajemen sistem kesehatan

4. Keuntungan dan Kelemahan SIK

Penggunaan peralatan teknologi sangat pening untuk peningkatan kualitas pelayanan


diagnosa dan bahkan terapi dalam pengobatan pasien. Dengan kata lain, penggunaan peralatan
teknologi tersebut dapat membantu pengobatan agar tercapai secara sempurna. Dengan adanya
teknologi informasi, ada banyak hal yang dapat dilakukan. Pemanfaatan teknologi informasi
untuk dunia kesehatan memang menawarkan banyak kelebihan, di antaranya yaitu:
1). Hemat tempat

Dengan menggunakan teknologi informasi untuk kesehatan maka dapat menghemat tempat
ataupun lingkup ruang kerja dari petugas medis. Jika dulu segala sesuatu disimpan dan dicatat
secara manual, maka bayangkan ada berapa banyak buku dan kertas yang harus disimpan.
Berbeda jika Anda menggunakan komputer, Anda dapat menghemat tempat untuk penyimpanan
data tersebut.
2). Lebih cepat dalam hal pelayanan

Teknologi informasi untuk kesehatan menawarkan kelebihan dalam hal pelayanan kepada
pasien. Dengan menggunakan sistem komputerisasi, berbagai pelayanan di rumah sakit akan
lebih mudah dan lebih cepat. Petugas juga dapat melakukan pengaturan antrean pasien dengan
menggunakan sistem komputerisasi tersebut. Pemanggilan pasien juga dapat dilakukan secara
otomatis secara elektronik.

5
3). Mudah diakses

Pemanfaatan teknologi informasi dan komputer dalam dunia kesehatan juga menawarkan
akses yang lebih mudah. Data yang sudah disimpan dapat diakses oleh petugas rumah sakit
secara kapan saja sesuai kebutuhan. Petugas dapat mencari data tersebut sesuai dengan kata
kuncinya lalu membuka data yang dibutuhkan.
4). Pengecekan data lebih mudah

Teknologi informasi untuk kesehatan juga menawarkan kelebihan dalam pengecekan data.
Petugas dapat melakukan pengecekan data secara lebih mudah, selain itu penggunaan komputer
juga dapat meminimalisir kesalahan. Di mana sistem komputer akan mendeteksi adanya
kesalahan ataupun kekurangan ketika melakukan penyimpanan dan pengolahan data.
5). Mempermudah pengolahan data

Setelah data dimasukkan, diolah dan disimpan maka akan membentuk sebuah informasi yang
siap dipakai. Dengan menggunakan komputer, segala sesuatunya akan terasa lebih mudah dan
lebih praktis. Tidak hanya menghemat tempat tetapi juga dapat menghemat waktu dan tenaga
dalam pengolahan data tersebut. Setelah data-data diproses, petugas dapat menampilkan
informasi sesuai laporan yang sudah diberikan.

Selain memiliki kelebihan, penggunaan sistem komputerisasi juga tentu memiliki


kekurangan. Kekurangan tersebut di antaranya yaitu:
1). Bergantung pada sumber listrik

Karena menggunakan komputer, semua hal yang berhubungan dengan teknologi informasi
untuk kesehatan bergantung pada sumber listrik. Apabila listrik padam, maka segala pekerjaan
yang berkaitan dengan penyimpanan dan pengolahan data akan sulit untuk dilakukan
menggunakan komputer. Hal ini tentu akan mengganggu pelayanan yang akan diberikan kepada
para pasien di rumah sakit.
2). Bergantung pada aplikasi

Selain bergantung pada sumber listrik, penggunaan teknologi informasi untuk kesehatan juga
bergantung pada aplikasi yang digunakan. Jika aplikasi yang digunakan sering bermasalah, maka
pelayanan kepada pasien juga akan buruk. Untuk itu, gunakan aplikasi yang tepat agar pelayanan
kepada pasien dapat dilakukan secara maksimal.

6
3). Perlu pelatihan khusus

Tidak semua orang dapat bekerja dengan komputer secara akrab, hal ini memberikan
kesulitan tersendiri. Untuk dapat menggunakan sistem komputerisasi tersebut maka petugas
rumah sakit harus melakukan pelatihan khusus. Terutama untuk menyesuaikan diri dalam
menggunakan aplikasi yang akan digunakan dalam pengolahan data pasien tersebut.

Itulah beberapa kekurangan dalam penggunaan teknologi informasi untuk kesehatan secara
umum. Walaupun menawarkan banyak kelebihan, penggunaan komputer juga memiliki
kekurangan.
5. Pentingnya penerapan SIK di Indonesia
a. Semakin tingginya beban kerja perawat di RS. Menuntut adanya suatu sistem
teknologi informasi yang mampu mengatasinya. Tuntutan adanya kerja perawat yang
lengkap dan hanya menulis tangan, hanya menambah beban kerja perawat dan
semakin mengurangi jumlah waktu perawat bersama pasien.
b. SIK diluar negeri sudah modern dan canggih dengan memanfaatkan sistem teknologi
informatika sehingga bekerja secara efisien dan berkala atau berkualitas tinggi
c. Perlunya keperawatan di Indonesia memiliki SIMK dalam melakukan pelayanan
kepada pasien di RS. Sehingga lebih efektif dan efisien
d. Pelaksanaan proses asuhan keperawatan akan lebih cepat, efektif dan efisien engan
menggunakan SIM
e. Diharapkan hari rawat pasien lebih cepat karena interaksi pasien-perawat lebih banyak
sehingga tujuan askep lebih cepa tercapai
f. Profesionalisme perawat akan semakin meningkat dan pengakuan kesetaraan perawat
dan tenaga medis lainnya lebih baik
g. Citra perawat dimasyarakat dan diantara profesi lain akan semakin membaik
h. Penggunaan SIMK akan meningkatkan kualitas pelayanan di RS.

6. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan SIK


Adapun faktor pendukung pelaksanaan SIK di rumah sakit yaitu :
1. Ketersediaan produk ( aplikasi ) SIMK
Tersedia atau tidaknya aplikasi SIMK dipasaran seperti ada penjualnya, kelolanya
(programmer), bias atau tidak kita beli dengan dana yang kita punya
2. Kemudahan akses informasi
Mudah atau tidaknya kita menggunakan SIK ini, mudah atau tidaknya kita
mendapatkan aplikasi ini. Apakah pelaksanaannya mempermudah atau
mempersulit kita.
3. Aspek kode etik

Adanya user dan password yang bertujuan untuk menjaga privasi pasien

7
4. Adanya infrastruktur/ fasilitas di RS.
Meliputi ketersediaaan komputer, jaringan, adanya akses internet, adanya listrik
yang memadai
5. Perawat
Pndai atau tidaknya perawat dalam menggunakan IT atau SIK yang telah dibuat
oleh pihak rumash sakit
6. Dana
Menjadi faktor pendukung, karena kalau tidak memiliki dana yang cukup maka
kita tidak bisa membeli SIMK tersebut

Adapun faktor penghambat pelaksanaan SIK di rumah sakit yaitu :

1. Faktor manajemen rumah sakit


Ini bisa menjadi buka prioritas dari pihak rumah sakit karena berbagai faktor seperti :
1). Karena adanya pertimbangan, bahwa program SIK belum menjadi urgent karena
mungkin perawat di rumah sakit tersebut tidak bisa menggunakan aplikasi dari SIMK
2). Berasumsi ada yang lebih penting dari SIMK
3). Biaya uang kurang atau tidak memadai

2. Sumber dana

Cukup atau tidaknya dana untuk membeli aplikasi SIMK dipasaran

3. Kemampuan sumber daya perawat

Kemungkinan di rumah sakit tersebut sumber daya atau pengetahuan perawat tentang
IT kurang sehingga membuat rumah sakit menjadi rugi atau membatalkan memakai SIMK

4. Kurangnya fasilitas IT

Seperti ada komputer tetapi jaringan tidak ada, listrik juga tidak ada dan akses internet
yang susah didapat.

7. Peralatan untuk mendukung pelaksanaan SIK


Aplikasi “SIKDA Generik” dirancang dan dibuat untuk memudahkan petugas puskesmas
saat melakukan pelaporan ke berbagai program di lingkungan Kementerian Kesehatan.Dengan
demikian diharapkan aliran data dari level paling bawah sampai ke tingkat pusat dapat berjalan
lancar, terstandar, tepat waktu, dan akurat sesuai dengan yang diharapkan.Diharapkan aplikasi
tersebut dapat berguna secara efektif sebagai alat komunikasi pengelola data/informasi di daerah,
dapat saling tukar menukar data dan informasi, serta membantu pengelola data/informasi agar
selalu siap memberikan data atau gambaran kondisi kesehatan secara utuh dan berdasarkan bukti.
Aplikasi “SIKDA Generik” merupakan penerapan standarisasi Sistem Informasi Kesehatan,
sehingga diharapkan dapat tersedia data dan informasi kesehatan yang cepat, tepat dan akurat
dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengambilan

8
keputusan/kebijakan dalam bidang kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan Daerah Sistem
kesehatan di Indonesia dapat dikelompokkan dalam beberapa tingkat sebagai berikut:
a Tingkat Kabupaten/Kota, dimana terdapat puskesmas dan pelayanan kesehatan dasar lainnya,
dinas kesehatan kabupaten/kota, instalasi farmasi kabupaten/ kota, rumah sakit kabupaten/kota,
serta pelayanan kesehatan rujukan primer lainnya.
b Tingkat Provinsi, dimana terdapat dinas kesehatan provinsi, rumah sakit provinsi, dan
pelayanan kesehatan rujukan sekunder lainnya.
c Tingkat Pusat, dimana terdapat Departemen Kesehatan, Rumah Sakit Pusat, dan Pelayanan
kesehatan rujukan tersier lainnya.
Tujuan dikembangkannya SIKDA Generik, yaitu untuk membangun suatu data base kesehatan
Indonesia yang komprehensif, SIKDA Generik harus mampu menghimpun, mengolah dan
mendistribusikan semua data kesehatan dari berbagai pelaksana kesehatan di Indonesia, baik
pelaksana kesehatan yang telah memiliki sistem informasi elektronik maupun masih paper based.
Dengan berbagai sistem pengelolaan informasi yang berbeda-beda, maka SIKDA Generik
dituntut untuk dapat berkomunikasi secara interaktif, memiliki kemampuan interoperabilitas
yang tinggi, sehingga dapat berkomunikasi dan melakukan pertukaran data kesehatan dengan
sistemlainnya yang sudah berjalan.
Kemampuan interoperabilitas adalah kemampuan sistem untuk saling tukar menukar data atau
informasi dan saling dapat mempergunakan data atau informasi tersebut.Interoperabilitas bukan
berarti penentuan atau penyamaan penggunaan platform perangkat keras, atau perangkat lunak
semisal operating system tertentu, bukan pula berarti penentuan atau penyeragaman data base.
Namun berupa penyamaan format pertukaran data yang digunakan, misalnya dengan
menggunakan format data dalam bentuk data base SQL, Access, Excell, maupun dalam format
XML.

SIKDA Generik terbagi menjadi beberapa sub sistem, yaitu:


1. SIM Puskesmas
Aplikasi SIM Puskesmas digunakan di puskesmas dalam kegiatan pencatatan berbagai kegiatan
pelayanan, baik itu kegiatan dalam gedung maupun kegiatan luar gedung, dan dapat dilakukan
koneksi data base secara online melalui jaringan internet ke Server

2. Sistem Informasi Manajemen Dinas Kesehatan (SIMDinkes)


Aplikasi ini berfungsi untuk menangani pencatatan dan pengelolaan data yang berasal dari:
a. Pengelolaan data puskesmas, berfungsi untuk mencatat dan mengelola data manual dari
puskesmas yang ada dalam wilayah kerja dinkes kabupaten/kota, yang bersifat agregat.
b. Pengelolaan data rumah sakit tingkat kabupaten/kota, berfungsi untuk mengentri data manual
yang berasal dari rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, yang berada dalam wilayah kerja
dinkes kabupaten/kota yang bersifat agregat.
c. Pengelolaan data rumah sakit tingkat provinsi, berfungsi untuk mengentri data manual yang
berasal dari rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, yang berada dalam wilayah kerja
dinkes provinsi yang bersifat agregat.
d. Pengelolaan data apotek/instalasi farmasi, berfungsi untuk mencatat dan mengelola data
manual yang berasal dari apotek/instalasi farmasi baik pemerintah maupun swasta, yang berada

9
dalam wilayah kerja dinkes kabupaten/kota, yang bersifat agregat.
e. Pengelolaan data penunjang, berfungsi untuk mencatat dan mengelola data manual, yang
bersifat agregat, yang berasal dari laboratorium/ radiologi/fasilitas penunjang lainnya, baik itu
milik pemerintah maupun swasta yang berada dalam wilayah kerjadinkes kabupaten/kota.
f. Pengelolaan data kesehatan lainnya, yang berfungsi untuk mencatat dan mengelola data
kesehatan yang berasal dari fasilitas kesehatan selain puskesmas, rumah sakit, apotek/instalasi
farmasi, dan laboratorium penunjang, yang berada dalam wilayah kerja dinas kesehatan,
misalnya dari lembaga lintas sektor (institusi non kesehatan), praktik dokter dan klinik, lembaga
survei, dan organisasi kesehatan lainnya, yang berada dalam wilayah kerja dinas kesehatan.
g. Pengelolaan data SDM, yang berfungsi untuk mencatat dan mengelola data SDM kesehatan di
kabupaten/kota/provinsi.
h. Pengelolaan data aset, berfungsi untuk mencatat dan mengelola data aset pada dinkes
kabupaten/kota dan dinkes Provinsi.

8. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam penerapan SIK


Menurut Jasun ( 2006 ) hal-hal yang perlu disiapkan dalam penerapan SIM keparawatan
ialah :

1. Hardware

1). Komputer yaitu prangkat keras berupa PC/ CPU pada masing-masing ruang implementasi,
yang terhubung dengan jaringan

2). Kabel UTP yaitu berfungsi menghubungkan suatu komputer dengan computer lainnya
melalui perangkat jaringan

3). Switch yaitu berfungsi sebagai penghubung antar computer

4). USB Wereless yaitu berfungsi menerima, menyebarkan atau membagikan sinyal koneksi
wifi dari satu computer ke computer lain

5). Acces Point adalah perangkat keras untuk mengbhubungkan computer dengan jaringan,
sehingga tidank menggunaka kabel, tapi dengan wireless

6).Printer digunakan untuk mencetak dokumen yang telah dibuat

2. Software

Adalah program yang dibua sesuai dengan kebutuhan perawat dan kebutuhan rumah sakit

2. Brainware

Pembentukan mind set seorang perawat dan tidak adanya istilah gagap teknologi, tidak
percaya diri dengan membawa notebook ke hadapan pasien, merasa repot dan lain-lain akan
menjadi faktor penentu yang cukup signifikan bagi keberhasilan penerapan SIMK.

Skill

10
Keterampilan perawat juga merupakan faktor penting yang tidak diabaikan, mengingat
standar yang dipakai adalah standar internasional.Bahasa label dalam NIC adalah sesuatu yang
baru, belum popular disamping membutuhkan pemahaman yang cukup mendalam.

DAFTAR PUSTAKA

http://masoleno.blogspot.com/2016/10/sisitem-informasi-kesehatan-sik.html

https://dinkes.lebakkab.go.id/sistem-informasi-kesehatan-sikda/

11

Anda mungkin juga menyukai