Anda di halaman 1dari 171

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

PENGATURAN
DAN
KONSEPSI KEAMANAN
BENDUNGAN
JAKARTA, 17 JULI 2017
ZAINUDDIN

Juli 2017 ZAIN 1


TUTJUAN PEMBELAJARAN
UMUM (TPU)

• Setelah mengikuti pembelajaran ini


peserta diklat diharapkan mampu
memahami garis besar pengaturan
keamanan bendungan dan konsepsi
keamanan bendungan.

Juli 2017 ZAIN 2


Juli 2017 ZAIN 3
Juli 2017 ZAIN 4
I PENDAHULUAN
• Dewasa ini pemerintah Indonesia sedang giat
melaksanakan pembangunan bendungan untuk
memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat.
• Membangun bendungan disamping akan
memperoleh manfaat juga berarti dengan
sengaja mengundang datangnya potensi bahaya
yang dapat mengancam kehidupan masyarakat
luas.
• Walaupun bendungan menyimpan potensi
bahaya yang besar, karena tuntutan kebutuhan,
pembangunan bendungan-bendungan baru terus
berjalan.
Juli 2017 ZAIN 5
• Dalam rangka melindungi masyarakat dari potensi
bahaya kegagalan bendungan, pemerintah
memandang perlu untuk melakukan pengaturan
keam bdgn secara khusus dalam pembangunan
dan pengelolaan bendungan.
• Pasal 2 ayat 3 Permen PUPERA no
27/M/PRT/2015 tentang Bendungan:
“Pembangunan bendungan dan pengelolaan
bendungan beserta waduknya, harus dilaksanakan
berdasarkan pada konsepsi keamanan bendungan
dan kaidah-kaidah keamanan bendungan yang
tertuang dalam berbagai norma, standar, pedoman
dan manual”.

Juli 2017 ZAIN 6


PENGERTIAN:
• BENDUNGAN ADALAH BANGUNAN YANG BERUPA URUGAN
TANAH, URUGAN BATU, BETON DAN/ATAU PASANGAN BATU
YANG DIBANGUN UNTUK MENAMPUNG AIR, LIMBAH TAMBANG
ATAU LUMPUR SEHINGGA TERBENTUK WADUK (PP 37/2010).

• YANG DIMAKSUD DENGAN “BENDUNGAN” TIDAK HANYA TUBUH


TIMBUNAN SAJA, TETAPI JUGA BANGUNAN PELENGKAPNYA
SEPERTI BANGUNAN PELIMPAH, BANGUNAN SADAP, BENDUNGAN
SADEL/TANGGUL BESERTA FONDASI DAN TUMPUAN.

• WADUK : WADAH BUATAN YANG TERBENTUK SEABAGAI AKIBAT


DIBANGUNNYA BENDUNGAN

Juli 2017 ZAIN 7


Sept 2017 ZAIN 8
Juli 2017 ZAIN 9
Juli 2017 ZAIN 10
Sept 2017 ZAIN 11
Skip Bab 2 hal 18

Juli 2017 ZAIN 12


TIPE BENDUNGAN: Beton & Urugan

Juli 2017 ZAIN 13


Juli 2017 ZAIN 14
CONTOH BENDUNGAN URUGAN TANAH HOMOGEEN DENGAN BERBAGAI KETINGGIAN
DAN SISTEM DRAINASINYA
Juli 2017 ZAIN 15
Juli 2017 ZAIN 16
Juli 2017 ZAIN 17
Bdgn Bt Tegi

Juli 2017 ZAIN 18


CONCRETE FACED ROCKFILL DAM (CFRD)

Untuk Prinsip konstruksi skip 78

Juli 2017 ZAIN 19


BENDUNGAN : MEMILIKI MANFAAT YANG BESAR +
POTENSI BAHAYA

Juli 2017 ZAIN 20


II. GARIS BESAR PENGATURAN KB
2.1 PERTIMBANGAN PERLUNYA PENGATURAN
• BENDUNGAN DISAMPING MEMILIKI MANFAAT YANG
BESAR, JUGA MENYIMPAN POTENSI BAHAYA YANG BESAR
PULA. BENDUNGAN YANG RUNTUH AKAN MENIMBULKAN
BENCANA BANJIR DAHSYAT YANG AKAN MENGAKIBATKAN
TIMBULNYA BANYAK KORBAN JIWA, HARTA BENDA,
FASILITAS UMUM DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN YANG
SANGAT PARAH DIDAERAH HILIR.
• BENCANA YANG DITIMBULKAN OLEH KERUNTUHAN
BANGUNAN BENDUNGAN TIDAK HANYA TERJADI DILOKASI
BANGUNAN SEPERTI BANGUNAN GEDUNG, JEMBATAN
DLL., TETAPI MENYEBAR SAMPAI JAUH KEHILIR
MENCAKUP AREAL YANG LUAS.

• BENDUNGAN HARUS AMAN DALAM PEMBANGUNAN DAN


PENGELOLAANNYA.

Juli 2017 ZAIN 21


BENDUNGAN JATILUHUR MEMILIKI MANFAAT
UNTUK : IRIGASI , AIR BAKU, PLTA, DLL

Skip 30
Juli 2017 ZAIN 22
Juli 2017 ZAIN 23
Skip 17
Juli 2017 ZAIN 24
Juli 2017 ZAIN 25
Bendungan Teton (Amerika Serikat) runtuh 5 Juni 1976

Pada jam 10:30 - 11 AM. Debit bocoran melarutkan material timbunan, tindakan darurat
untuk menutup bocoran dilakukan dengan bulldozer D-9 namun tidak berhasil (Foto oleh
Mrs. Eunice Olson, 5 Juni 1976).
Juli 2017 ZAIN 26
Bendungan Teton (Amerika Serikat) runtuh 5 Juni 1976

Lubang akibat bocoran semakin besar (Foto oleh Mrs. Eunice Olson, 5 Juni 1976).
Juli 2017 ZAIN 27
Bendungan Teton (Amerika Serikat) runtuh 5 Juni 1976

Lembah hilir dan beberapa bangunan fasilitas di hilir bendungan tergenang banjir akibat runtuhnya bendungan. (Foto oleh
Mrs. Eunice Olson, 5 Juni 1976).
Juli 2017 ZAIN 28
Bendungan Teton (Amerika Serikat) 1976
Tipe Bendungan Urugan, H=93 m,

・14 orang meninggal


・ lebih dari 25.000 orang
kehilangan tempat
tinggal

Keruntuhan akibat rembesan Bendungan Teton, 5 Juni 1976

Juli 2017 ZAIN 29


BENDUNGAN TETON AS -1976
・14 orang meninggal
・ > 25.000 orang kehilangan tempat
tinggal

Skip 45

Juli 2017 ZAIN 30


Bendungan Campos Novos (Brazil) 10 Juli 2006

Aerial foto Bendungan Campos Novos, tampak retakan bagian bawah concrete
face setelah waduk dikosongkan
Juli 2017 ZAIN 31
Juli 2017 ZAIN 32
Juli 2017 ZAIN 33
Juli 2017 ZAIN 34
Juli 2017 ZAIN 35
Juli 2017 ZAIN 36
Juli 2017 ZAIN 37
Kegagalan bendungan beton

Juli 2017 ZAIN 38


Juli 2017 ZAIN 39
Juli 2017 ZAIN 40
Juli 2017 ZAIN 41
Juli 2017 ZAIN 42
INGAT!!!
KEGAGALAN BENDUNGAN :
• DAPAT TERJADI KAPAN SAJA;
• DIMANA SAJA,
• BENDUNGAN TIPE APA SAJA,
• TERMASUK BENDUNGAN KITA.
OLEH KARENA ITU, KITA HARUS PERHATIAN
DAN PEDULI TERHADAP KEAMANAN
BENDUNGAN KITA.

Juli 2017 ZAIN 43


• DALAM RANGKA MELINDUNGI MASYARAKAT DARI POTENSI
KEGAGALAN BENDUNGAN, PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN
BENDUNGAN PERLU DIATUR SECARA KHUSUS.
• UNTUK ITU PEMERINTAH / MENTERI PEKERJAAN UMUM PADA
TAHUN 1997 TELAH MENGELUARKAN PERATURAN MENTERI
PEKERJAAN UMUM NOMOR 72/PRT/1997 TENTANG KEAMANAN
BENDUNGAN,
• KEMUDIAN PADA TAHUN 2010 PEMERINTAH MENGELUARKAN :
PP NO. 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN YANG
MENGATUR MENGENAI A.L.:
- PEMBANGUNAN BENDUNGAN,
- PENGELOLAAN BENDUNGAN,
- KEAMANAN BENDUNGAN, DLL.

PADA TH 2014 UU NO.7 TH 2004 TENTANG SDA BATAL


PP N0.37 BATAL
. SEBAGAI PENGGANTI PP TSB:
TH 2015, MENTERI PU PERA MENGELUARAKAN PERMEN
NO 27/PRT/M/2015 TENTANG BENDUNGAN ISINYA HAMPIR
SAMA DENGAN PP 37 TH 2004
Juli 2017 ZAIN Skip 60 44
2.3. MAKSUD DAN TUJUAN PENGATURAN
KEAMANAN BENDUNGAN
• Maksud : mewujudkan tertib pembangunan dan pemanfaatan
bendungan agar bendungan aman , desain dan konstruksi layak
teknis, aman dalam pengelolaan, sehingga risiko kegagalan
bendungan dapat dicegah/dikurangi . (SESUAI PERMEN PU
72/PRT/1997)

• Tujuan Pengaturan:
Pengaturan keamanan bendungan ditujukan untuk melindungi bendungan
dari kemungkinan kegagalan bendungan, serta melindungi jiwa, harta
dan prasarana umum di wilayah yang terpengaruh oleh potensi bahaya
akibat kegagalan bendungan (PP37/2010).
Untuk Kelestarian fungsi, kehandalan keamanan bendungan,
melindungi masyarakat dari ancaman kegagalan bendungan.
(SESUAI PERMEN PU 72/PRT/1997)
• Bendungan harus aman. yang bagaimana? Akan dibahas pd bab
III)
Juli 2017 ZAIN 45
2.4. LINGKUP PENGATURAN (PS 3 PP BENDUNGAN)
MENCAKUP: - KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN
- PENGELOLAAN BENDUNGAN
BERLAKU BAGI:
(1). BENDUNGAN DENGAN TINGGI >15 m DIUKUR DARI DASAR PONDASI
TERDALAM DAN DAYA TAMPUNG WADUK >100.000 m3 ;
(2). BENDUNGAN DENGAN TINGGI 10 ~ 15 m DIUKUR DARI DASAR
PONDASI TERDALAM DAN DENGAN:
- PANJANG PUNCAK BENDUNGAN > 500 m, ATAU
- DAYA TAMPUNG WADUK > 500.000 m3, ATAU
- DEBIT BANJIR MAKSIMAL YANG DIPERHITUNGKAN >1000 m3 /dt; ATAU
(3). BENDUNGAN LAINNYA YANG MEMPUNYAI: RISIKO TINGGI, KESULITAN
KHUSUS PADA PONDASI, ATAU BENDUNGAN YANG DIDESAIN
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI BARU.
BENDUNGAN LAIN (PS 71): BENDUNGAN LAIN DILUAR PS 3:
- PEMBANGUNANNYA HRS DILAPORKAN KE MENTERI ,
- TATA CARA PERIZINAN, PERSETUJUAN, DAN PELAPORAN DALAM
PEMBANGUNAN DIATUR DENGAN PERATURAN MENTERI.
Juli 2017 ZAIN 46
2.5. Instansi Teknis Keamanan Bendungan
• Dalam melaksanakan pengaturan keamanan
bendungan Menteri PUPR (selanjutnya akan disebut:
Menteri) dibantu oleh : Instansi teknis keamanan
bendungan, yang kemudian dinamakan Komisi
Keamanan Bendungan (KKB).
• Dalam melaksanakan tugasnya, KKB didukung oleh
Unit Pelaksana Teknis Bidang (Keamanan)
Bendungan atau Balai Bendungan.
• Tugas Komisi Keamanan Bendungan:
- Melakukan kajian keamanan bendungan
- Memberi rekomendasi mengenai pengaturan
keamanan bdgn.
- Menyelenggarakan inspeksi (bersama Balai
Bendungan).
Juli 2017 ZAIN 47
Keanggotaan KKB terdiri dari:
• Ketua merangkap anggota, adalah Direktur Jenderal
Sumber Daya Air
• Anggota, ditunjuk dari instansi pemerintah, BUMN
berstatus sebagai pemilik bendungan, wakil asosiasi
profesi di bidang bendungan
• Sekretaris bukan anggota, secara fungsional dijabat
Kepala Balai Bendungan.
Unit pelaksana teknis bidang keamanan
bendungan/Balai Bendungan
Tugasnya:
- Memberi dukungan dukungan teknis (dan administratif)
kpd KKB.
- Melakukan kajian keamanan bendungan
- Melakukan inspeksi bendungan,dll. Skip 50

Juli 2017 ZAIN 48


Untuk melaksanakan tugas tersebut Balai Bendungan
memiliki fungsi :
1). pengumpulan dan pengolahan data;
2). pengkajian bendungan dan analisis perilaku
bendungan;
3). penyiapan saran teknis bendungan;
4). penyelenggaraan inspeksi keamanan bendungan;
5). inventarisasi dan registrasi bendungan dan
klasifikasi bahaya bendungan;
6). penyiapan peraturan, pedoman dan petunjuk teknis
keamanan bendungan;
7). penyebarluasan dan pemberian bimbingan
keamanan bendungan; dan
8). pelaksanaan kerjasama dengan instansi terkait dan
pihak pemilik bendungan.
9). Dokumentasi dan pusat informasi bendungan
Juli 2017 ZAIN 49
2.6 Izin dan Persetujuan dalam pembangunan dan
pengelolaan bendungan (yg diatur dlm Permen PUPR No
27/PRT/M/2015).
“Pembangunan bendungan dan pengelolaan bendungan
beserta waduknya, harus dilaksanakan berdasarkan pada
konsepsi keamanan bendungan dan kaidah-kaidah
keamanan bendungan yang tertuang dalam berbagai norma,
standar, pedoman dan manual” (Pasal 2 ayat 3 Permen
PUPERA no 27/M/PRT/2015 tentang Bendungan).
Untuk memastikan bahwa pembangunan dan
pengelolaan telah memenuhi persyaratan tsb diatas, setiap
tahap kegiatan pembangunan dan pengelolaan bendungan
harus diperiksa/dikaji serta memperoleh persetujuan
dan izin dari Menteri PUPR.
Kajian pembangunan dan pengelolaan bendungan
dilakukan oleh Komisi Keamanan Bendungan dan Balai
Keamanan Bendungan.
Juli 2017 ZAIN 50
Lanjutan:
2.6 Izin dan Persetujuan dalam pembangunan dan pengelolaan bendungan
(yg diatur dlm Permen PUPR No 27/PRT/M/2015)

Kegiatan pembangunan bendungan, terdiri dar empat


tahapan, yaitu:
1). persiapan pembangunan (pengurusan izin sipa, perstjn
prinsip)
2). perencanaan pembangunan (FS, DD, Pengadaan tanah);
3). pelaksanaan konstruksi; dan
4). pengisian awal waduk.
Tahapan 2), 3) dan 4) adalah merupakan tahapan dalam
pelaksanaan pembangunan bendungan.
Izin dan persetujuan pada tahapan ini, dikeluarkan dalam
rangka memastikan persyaratan keamanan bendungan
telah terpenuhi, demikian pula izin dan persetujuan pada
tahapan pengelolaan bendungan dibawah.
Juli 2017 ZAIN 51
2.6.1. Izin dan Persetujuan pada tahap
persiapan pembangunan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan
pembangunan antara lain pengurusan perizinan
yang meliputi:
1). Izin penggunaan sumber daya air, dan
2). Persetujuan prinsip pembangunan.
1) dan 2) dikeluarkan oleh Menteri PUPR/
Gubernur/ Bupati/Walikota sesuai dgn
kewenangannya . Skip 55

Juli 2017 ZAIN 52


Izin penggunaan sumber daya air
Izin ini diberikan oleh:
1). Menteri untuk penggunaan sumber daya air pada wilayah
sungai lintas provinsi, wilayah sungai lintas negara,
dan wilayah sungai strategis nasional;
2). Gubernur untuk penggunaan sumber daya air pada
wilayah sungai lintas kabupaten/kota; dan
3). Bupati/walikota untuk penggunaan sumber daya air pada
wilayah sungai dalam satu kabupaten/kota.
Permohonan, harus memenuhi persyaratan administratif dan teknis.
Persyaratan administratif:
a. permohonan izin penggunaan sumber daya air;
b. identitas Pembangun bendungan; dan
c. izin atau persyaratan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. lap FS
Persyaratan teknis : berupa rekomendasi teknis dari unit pelaksana
teknis yang membidangi sumber daya air pada wilayah sungai yang
bersangkutan (untuk izin Menteri: BWS/BBWS).
Juli 2017 ZAIN 53
Persetujuan prinsip pembangunan
Permohonan Persetujuan prinsip pembangunan bendungan, diajukan oleh
pembangun bendungan kepada :
1). Menteri untuk penggunaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas
provinsi, wilayah sungai lintas negara, dan wilayah sungai strategis
nasional;
2). Gubernur untuk penggunaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas
kabupaten/kota; dan
3). Bupati/walikota untuk penggunaan sumber daya air pada wilayah sungai
dalam satu kabupaten/kota.
Permohonan persetujuan prinsip harus memenuhi
Persyaratan admisitrasi
a. permohonan persetujuan prinsip pembangunan;
b. identitas Pembangun bendungan; dan
c. izin atau persyaratan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan (SIPA, dll) antar lain: lap FS, RTRW
Persyaratan teknik, antara lain:
- dokumen studi kelayakan;
- dokumen pengelolaan lingkungan hidup
- rekomendasi teknis dari unit pelaksana teknis yang membidangi sumber
daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan;
Juli 2017 ZAIN 54
2.6.2 Izin dan Persetujuan pada tahap
pelaksanaan pembangunan bendungan
• Kegiatan yg dilakukan pd tahap pelaks pemb,
meliputi:
- Perenc pembangunan: FS, DD, Pengadaan tanah (psl19 Permen
PUPR27/PRT/M/2015;
- Pelaks Konstruksi;
- Pengisian awal waduk
• Izin dan persetujuan dalam tahap pelaks
pembangunan, ada beberapa persetujuan dan izin dari
Menteri PUPR yang harus dipenuhi. oleh pembangun
bendungan.
• Menteri mengeluarkan izin dan persetujuan setelah
mendapat rekomendasi dari Komisi Keamanan
Bendungan (KKB).

Juli 2017 ZAIN 55
TAHAP PERENC PEMB BDGN
MENURUT PERMEN PUPR 27/PRT/M/2015

Pasal 19 :
(1) Perencanaan pembangunan bendungan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)
huruf b meliputi:
• a. studi kelayakan;
• b. penyusunan desain; dan
• c. studi pengadaan tanah.

Juli 2017 ZAIN 56


• Kajian keamanan bendungan
Untuk memastikan bahwa konsepsi dan kaidah-kaidah
keamanan bendungan yang tertuang di dalam NSPM telah
dipenuhi dalam setiap kegiatan tahapan pembangunan dan
pengelolaan bendungan, perlu dilakukan kajian keamanan
bendungan pada kegiatan pemb dan pengel bdgn.
• Kajian keamanan bendungan dilakukan oleh Balai
Bendungan dan Komisi Keamanan Bendungan (KKB).
• KKB akan mengeluarkan rekomendasi setelah menilai bahwa
proses pembangunan atau pengelolaan bendungan telah
memenuhi konsepsi keamanan bendungan dan kaidah-kaidah
keamanan bendungan yang tertuang di dalam NSPM
(norma/peraturan, standar/SNI, dan pedoman dan manual)
yang terkait dengan keamanan bendungan.

Juli 2017 ZAIN 57


Juli 2017 ZAIN 58
2.6.2 KAJIAN , PERSETUJUAN & IZIN DLM RANGKA
KEAMANAN BENDUNGAN
NO JENIS KAJIAN PERSETUJUAN & PERIZINAN
1. KAJIAN DESAIN PERSETUJUAN DESAIN & IZIN
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
2. KAJIAN PELAKSANAAN IZIN PENGISIAN AWAL WADUK
KONSTRUKSI (+Kesiapan (utk bendungan limbah tambang oleh KLH)
pengisian awal)
3. KAJIAN PELAKSANAAN IZIN OPERASI
PENGISIAN AWAL (+kesiapan (utk bendungan limbah tambang oleh KLH)
operasi)
4. KAJIAN PENGHAPUSAN IZIN PENGHAPUSAN FUNGSI
FUNGSI BENDUNGAN BENDUNGAN
UNTUK PEMB BENDUNGAN BARU, SELAIN IZIN DAN PERSETUJUAN DIATAS, JUGA PERLU:
1. IZIN PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR DR MENTERI/GUB/BUPATI/WALI KOTA
2. PERSETUJUAN PRINSIP DR MENTERI/GUB/BUPATI/WALI KOTA
UTK REHAB/PERUBAHN : PERSETUJUAN dan IZIN, BERLAKU SPT BENDUNGAN BARU

Juli 2017 ZAIN SKIP 81 bab 3 59


Konsepsi KB
2.6.3. Izin pada tahapan pengelolaan bendungan

Yg termasuk dlm tahap pengelolaan bdgn, dpt berupa:


- OP bendungan (izin OP dikeluarkan pd thp pemb/ pengisian awal waduk)
- Perubahan dan rehabilitasi bendungan,
- Penghapusan fungsi bendungan

Izin Perubahan dan Rehabilitasi (prinsipnya=bendungan baru)


• Persetujuan desain.
• Izin pelaksanaan konstruksi perubahan;
• Izin pengisian awal perubahan/rehab, dan
• Izin operasi pasca perubahan/rehab.

Yang dimaksud rehabilitasi, adalah perbaikan bendungan dalam skala besar


yang berpengaruh terhadap keamanan struktur utama atau struktur mendasar
bendungan. Persetujuan dan Izin yang harus dipenuhi adalah seperti
pembangunan bendungan baru diatas.

Juli 2017 ZAIN 60


2.6.3. Izin pada tahapan pengelolaan bendungan (lanjutan)

Izin Penghapusan fungsi bendungan


Jenis persetujuan dan izin yang harus dipenuhi,
disesuaikan dengan metode penghapusan
bendungan yang dipilih dan kondisi bendungan:
• persetujuan desain,
• izin konstr,
• penghapusan fungsi bdgn

Juli 2017 ZAIN Skip 89 61


• PERSETUJUAN DESAIN
Pengajuan persetujuan desain harus memenuhi persyaratan administratif dan
persyaratan teknis.
• Persyaratan administratif, meliputi dokumen:
a. permohonan persetujuan desain;
b. identitas Pembangun bendungan; dan
c. izin atau persyaratan lain sesuai dg ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Persyaratan teknis meliputi antara lain dokumen:
a. gambar teknis rencana bendungan beserta bangunan pelengkapnya dan
fasilitas yang berkaitan dengan pembangunan bendungan serta peta genangan;
b. nota desain yang meliputi kriteria yang dipergunakan dalam menyusun desain
dan perhitungan, gambar teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a;
c. spesifikasi teknis yang meliputi ukuran yang harus dipenuhi untuk mencapai
kualitas pekerjaan yang disyaratkan dan peralatan yang dipergunakan dalam
pelaksanaan konstruksi;
d. metode pelaksanaan yang paling sedikit meliputi cara pengelakan aliran sungai,
penimbunan tubuh bendungan, dan pemasangan peralatan hidromekanikal; dan
e. rencana anggaran biaya pelaksanaan konstruksi bendungan yang meliputi
perhitungan volume pekerjaan dan biaya.

• Dalam surat permohonan, harus dijelaskan maksud dan tujuan pembangunan


bendungan.
Juli 2017 ZAIN 62
IZIN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Permohonan harus memenuhi persyaratan administratif
dan persyaratan teknis.
1) Persyaratan administratif, meliputi dokumen:
a. permohonan izin pelaksanaan konstruksi;
b. identitas Pembangun bendungan; dan
c. izin atau persyaratan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2) Persyaratan teknis, meliputi dokumen:
a. desain bendungan yang telah mendapat
persetujuan;
b. studi pengadaan tanah; dan
c. pengelolaan lingkungan hidup;
d. Pernyataan/bukti bahwa lahan kerja (lokasi bendungan,
sumber material) telah bebas
Juli 2017 ZAIN 63
• Selama pelaksanaan konstruksi, Pembangun bendungan
1). Harus melakukan kegiatan:
a. pembersihan lahan genangan;
b. pemindahan penduduk dan/atau pemukiman kembali
penduduk;
c. penyelamatan benda bersejarah; dan/atau
d. pemindahan satwa liar yang dilindungi dari daerah genangan.
2). Harus menyiapkan dokumen (merupakan persyaratn teknis
untuk permohonan pengisian awal):
a. rencana pengisian awal waduk;
b. rencana pengelolaan bendungan;
c. rencana pembentukan unit pengelola bendungan; dan
d. rencana tindak darurat.
• Pada akhir pelaksanaan konstruksi, Pembangun bendungan
harus membuat laporan akhir pelaksanaan konstruksi bendungan.

Juli 2017 ZAIN 64


Rencana pengisian awal memuat:
a. rencana pelaksanaan pengisian awal;
b. rencana pemantauan selama pengisian awal;
c. rencana pengawasan dan pengendalian

Rencana pengelolaan bendungan


Untuk bendungan penampung air, rencana ini meliputi:
- Rencana pengelolaan bendungan untuk konservasi sumber
daya air
- Rencana pengelolaan bendungan untuk pendayagunaan
waduk
- Rencana pengelolaan bendungan untuk pengendalian daya
rusak air,
- Pedoman operasi dan pemeliharaan termasuk pemantauan
dan pola operasi.

Juli 2017 ZAIN 65


Rencana pengelolaan bendungan untuk konservasi sumber daya
air, meliputi:
• Perlindungan dan pelestarian waduk
• Pengawetan air pada waduk
• Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air pada waduk.

Rencana pengelolaan bendungan untuk pendayagunaan


waduk, meliputi:
• Penatagunaan waduk
• Penyediaan air dan atau daya air
• Penggunaan atau pengusahaan air dan atau daya air
• Pengusahaan kawasan bendungan beserta waduknya.

Rencana pengelolaan bendungan untuk pengendalian daya
rusak air, meliputi :
pengurangan besaran banjir agar daya rusak air terkendali yang
diselaraskan dengan system peringatan dini diwilayah sungai yang
bersangkutan.

Juli 2017 ZAIN 66


Panduan OP bendungan, isinya paling tidak
mencakup:
- Ketentuan/Petunjuk umum
- Organisasi OP
- Petunjuk operasi
- Petunjuk pemeliharaan
- Petunjuk pemantauan atau pengamatan
bendungan
- Sistem pelaporan
- Perkiraan biaya
- Lampiran

Juli 2017 ZAIN 67


Laporan akhir, paling tidak memuat:
1. Uraian pembangunan bendungan terkait tujuan pembangunan
bendungan
2. Desain yang berupa gambar teknis rencana bendungan beserta
bangunan pelengkapnya dan fasilitas yang terkait dengan
pembangunan bendungan termasuk kaji ulang desain (bila
dilakukan) dan desain perubahan/revisinya
3. Nota desain yang meliputi kriteria yang dipergunakan dalam
penyusunan desain dan perhitungan desain diatas.
4. Metode pelaksanaan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
konstruksi.
5. Laporan investigasi tambahan serta hasil pemetaan geologi selama
penggalian fondasi.
6. Laporan perbaikan dan pemeriksaan fondasi,
7. Pelaksanaan pemasangan dan uji peralatan hidro-elektro
mekanikal.
8. Pelaksanaan pemasangan dan kalibrasi instrumentasi bendungan
termasuk evaluasi datanya yang dikumpulkan selama pelaksanaan
konstruksi
Juli 2017 ZAIN 68
Laporan akhir (lanjutan)
9. Manual operasi peralatan hidro-elektro mekanikal dan
instrumentasi bendungan .
10. Peralatan yang digunakan selama pelaksanaan konstruksi
11. Laporan uji mutu konstruksi, pengendalian mutu dan
evaluasinya untuk mengetahui kesesuaian mutu konstruksi
yang dihasilkan terhadap spesifikasi teknis yang disyaratkan.
12. Permasalahan yang timbul selama pelaksanaan dan upaya
penanganannya
13. Gambar terbangun (as built drawing) serta foto pelaksanaan.
14. Laporan tindak lanjut atas saran/rekomendasi dari kajian dan
sidang KKB sebelumnya.
15. Evaluasi pelaksanaan konstruksi untuk menilai kesesuaian
hasil pelaksanaan konstruksi dengan desain, khususnya
keamanan struktur tubuh bendungan sesuai kondisi terpasang,
meliputi antara laian geometri tubuh bendungan,, hasil uji mutu
material dan pelaksanaan timbunan, data instrumentasi.
16. Lain-lain seperti: peristiwa dan musibah, kelola dan
pemantauan lingkungan, dll..
Juli 2017 ZAIN 69
Izin Operasi
Permohonan harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan
teknis.

1). Persyaratan administratif , meliputi dokumen:


a. permohonan izin operasi bendungan;
b. identitas Pengelola bendungan;
c. keputusan pembentukan unit pengelola bendungan; dan
d. izin atau persyaratan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

2) Persyaratan teknis, berupa:


a. data teknis bendungan;
b. laporan pengisian awal waduk;
c. laporan analisis perilaku bendungan;
d. pedoman operasi dan pemeliharaan bendungan beserta waduknya;
dan
e. laporan kejadian khusus selama pengisian awal waduk.

Juli 2017 ZAIN 70


2.7 Kewajiban pemilik bendungan terkait dengan
keamanan bendungan, antara lain:
a. Mengumpulkan serta mengarsipkan data dan dokumen bendungan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Melakukan pemantauan kondisi bendungan, yang kegiatannya meliputi:
1). Mengadakan, memasang dan memelihara instrumen yang berkaitan dengan
keamanan bendungan ( alat pantau tekanan pori, tekanan angkat, deformasi,
rembesan),
2). Melakukan pengukuran/pembacaan instrumen, mencatat, menyimpan dan
mengevaluasi datanya secara berkala.
3). Mengatur agar setiap bendungannya selalu berada di dalam pemantauan
satuan yang bertugas melakukan pemantauan perilaku bendungan.
4). Melakukan:
- pemeriksaan rutin (harian, mingguan, bulanan)
- pemeriksaan berkala biasa (tengah tahunan, tahunan)
- pemeriksaan besar dan evaluasi keamanan bendungan sekurang-kurangnya
satu kali dalam 5 tahun
- pemeriksaan luar biasa dan pemeriksaan khusus
5). Melakukan uji operasi secara berkala, sekurang-kurangnya satu kali per tahun
terhadap peralatan yang terkait dengan keamanan bendungan.
6). Melaporkan hasil pemantauan tengah tahunan dan tahunan, serta hasil
pemeriksaan luar biasa, pemeriksaan khusus, pemeriksaan besar beserta
evaluasi keamanan bendungan ke Balai Bendungan.

Juli 2017 ZAIN 71


c. Melakukan pemeliharaan bendungan, yang mencakup
pemeliharaan rutin dan berkala; dan pada kondisi bendungan
mengalami kerusakan wajib melakukan perbaikan atau
rehabilitasi sehingga bendungan selalu dalam kondisi aman untuk
dioperasikan.
d. Memiliki kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat. Untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya kondisi darurat, pemilik
bendungan harus menyiapkan system penanganan kondisi
darurat, yang “selalu siap menangani kondisi terburuk”.
System dimaksud mencakup antara lain: system gawar darurat,
organisasi dan staf yang terlatih, peralatan dan bahan untuk
penanganan pada kondisi darurat serta panduan Rencana Tindak
Darurat (RTD).
e. Dalam melakukan operasi bendungan, harus
mempertimbangkan keamanan bendungan serta keamanan
daerah hulu dan daerah hilir bendungan.
f. Dan lain-lain

Juli 2017 ZAIN 72


2.8. Rangkuman
1). Bendungan disamping memiliki manfaat yang besar, juga
menyimpan potensi bahya yang besar pula.
2). Pengaturan keamanan bendungan dimaksudkan untuk
mewujudkan tertib penyelenggaraan pembangunan dan
pengelolaan bendungan agar layak teknis desain dan
konstruksi, aman dalam pengelolaannya, sehingga dapat
mencegah atau sekurang-kurangnya mengurangi risiko
kegagalan bendungan.
3). Pengaturan keamanan bendungan ditujukan untuk melindungi
bendungan dari kemungkinan kegagalan bendungan, serta
melindungi jiwa, harta dan prasarana umum di wilayah yang
terpengaruh oleh potensi bahaya akibat kegagalan bendungan.
4). Setiap pembangunan bendungan harus melalui tiga tahapan
kajian dan mendapat tiga macam persetujuan dari Menteri
PUPR, yaitu: kajian desain untuk persetujuan desain dan izin
pelaksanaan konstruksi, kajian pelaksanaan konstruksi untuk
izin pengisian awal waduk dan kajian pelaksanaan pengisian
awal untuk izin pengoperasian bendungan.
5). Keamanan suatu bendungan merupakan tanggung jawab
pemilik bendungan.
Juli 2017 ZAIN 73
2.9. Latihan
1). Apa yang dimaksud dengan bendungan menurut
pengertian Permen PUPR no.27/PRT/M/2015?
2). Jelaskan kenapa diperlukan adanya pengaturan
keamanan bendungan?
3). Apakah maksud dan tujuan pengaturan keamanan
bendungan?
4). Sebutkan macam-macam kajian serta persetujuan
dan izin yang harus dipenuhi saat pembangunan
bendungan
5). Siapakah yang bertanggung jawab terhadap
keamanan suatu bendungan dan sebutkan
kewajiban pemilik bendungan setelah
bendungan beroperasi!
Juli 2017 ZAIN 74
III. KONSEPSI KEAMANAN
BENDUNGAN
BENDUNGAN DIANGGAP AMAN:
APABILA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
DAN PENGELOLAAN (O&P) BENDUNGAN
TELAH DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN:
KONSEPSI KEAMANAN BENDUNGAN DAN
KAIDAH-KAIDAH KEAMANAN BENDUNGAN
YANG TERTUANG DALAM BERBAGAI NSPM
(Norma/peraturan perundang-undangan,
Standar (SNI), Pedoman dan Manual.
APA YANG DIMAKSUD KONSEPSI
KEAMANAN BENDUNGAN?
Juli 2017 ZAIN 75
Pasal 2 Permen PUPERA no 27/M/PRT/2015 tentang
Bendungan
(1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi Pemerintah Pusat dan
pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pembangunan bendungan dan
pengelolaan bendungan beserta waduknya.
(2) Peraturan Menteri ini bertujuan agar pembangunan bendungan dan pengelolaan
bendungan beserta waduknya dilaksanakan secara tertib dengan memperhatikan
daya dukung lingkungan hidup, kelayakan teknis, kelayakan ekonomis, kelayakan
lingkungan, dan keamanan bendungan.
(3) Pembangunan bendungan dan pengelolaan bendungan beserta waduknya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), harus dilaksanakan
berdasarkan pada konsepsi keamanan bendungan dan kaidah-kaidah
keamanan bendungan yang tertuang dalam berbagai norma, standar,
pedoman dan manual untuk meningkatkan kemanfaatan fungsi sumber daya air,
pengawetan air, pengendalian daya rusak air, dan fungsi pengamanan tampungan
limbah tambang atau tampungan lumpur.
(4) Konsepsi keamanan bendungan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), terdiri
dari 3 (tiga) pilar yaitu:
a. keamanan struktur berupa aman terhadap kegagalan struktural, aman
terhadap kegagalan hidraulis, dan aman terhadap kegagalan rembesan;
b. operasi, pemeliharaan dan pemantauan; dan
c. kesiapsiagaan tindak darurat.

Juli 2017 ZAIN 76


KONSEPSI KEAMANAN BENDUNGAN
Bendungan dianggap aman apabila pembangunan dan pengelolaan
bendungan dilaksanakan sesuai dengan konsepsi dan kaidah-kaidah/NSPM
keamanan bendungan. Konsepsi Keamanan Bendungan memiliki 3 pilar
sebagai berikut:
1). Pilar I : Keamanan struktur
Bendungan harus didesain dan dikonstruksi sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga aman untuk segala kondisi dan
kombinasi beban kerja serta aman dioperasikan pada segala kondisi
operasi (normal , luar biasa, darurat) harus memenuhi kreteria desain
2). Pilar II: Pemantauan , pemeliharaan dan operasi
Bendungan harus selalu dipantau sehingga dapat diketahui sedini mungkin setiap
problem yg sedang berkembang sebelum menjadi ancaman yang nyata, selalu
dipelihara dengan baik sehingga selalu siap dioperasikan pada segala kondisi
operasi, dan dalam pengoperasiannya harus memperhatikan kemanan bendungan
termasuk keamanan daerah hulu dan hilir bendungan. Pada kondisi darurat atau
pada kondisi yang diperkirakan akan mengancam keamanan bendungan, operasi
bendungan harus di utamakan pada keamanan bendungan.
3). Pilar III :Kesiapsiagaan tindak darurat Pemilik/Pengelola bendungan
harus menyiapkan sistem penaganan tindak darurat dan selalu siap
menghadapi kondisi terburuk dari bendungan yang dimiliki /dikelolanya.
Penanganan pada kondisi darurat tidak dibenarkan
dilakukan dengan cara ”improvisasi” / coba-coba tetapi harus berdasar-kan
RENCANA TINDAK DARURAT yang
Juli 2017 ZAINtelah disiapkan secara matang. 77
KONSEPSI KEAMANAN BENDUNGAN

PEMANTAUAN,
KEAMANAN KESIAPSIAGAAN
PEMELIHARAAN &
STRUKTUR OPERASI
TINDAK DARURAT

DESAIN DAN KONSTRKSI DIDUKUNG PEMERIKSAAN


LAYAK TEKNIS: RUTIN, BERKALA, LUAR SIAP MENGHADAPI
PENYIAPAN SYSTEM
Aman thdp kegagalan: struk- BIASA, KHUSUS, SERTA
PEMELIHARAAN, PERBAIKAN
KONDISI TERBURUK
PENANGANAN KEADAAN
tural, hidraulis, rembesan DARURAT
DAN REHABILITASI

Juli 2017 ZAIN 78


5.2. KRITERIA POKOK DESAIN BENDUNGAN :

1). Aman thd. kegagalan stuktural (structural failure)

2). Aman thd. kegagalan hidrolis (hydraulic failure)

3). Aman thd. kegagalan rembesan (seepage failure)

Juli 2017 ZAIN 79


5.2.1 Aman thd kegagalan/keruntuhan
Struktural
1). Bendungan harus selalu aman pada segala kondisi
(selesai pemb, rembesan tetap, surut cepat, luar biasa)
dan kombinasi beban kerja (tanpa gempa-dengan gempa)
dalam segala kondisi operasi (operasi normal, banjir).
- Didesain dengan berdasar perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
- Bendungan secara keseluruhan, termasuk tubuh bendungan,
pondasi, abutmen (bukit tumpuan) dan lereng sekeliling waduk,
harus selalu stabil dalam kondisi apapun termasuk
kondisi banjir dan gempa bumi dan segala kondisi operasi
(rembesan langgeng, surut cepat dan luar biasa) selama umur
bendungan
2). Harus tersedia prasarana dan sarana operasi yang dapat
dioperasikan pada kondisi normal maupun darurat, dan
Sarana untuk keperluan pemantauan, perbaikan dan
rehabilitasi.
Juli 2017 ZAIN 80
Persyaratan faktor keamanan minimum stabilitas bendungan tipe urugan

No Kondisi Kuat Tekanan Pori FK tnp FK dg


gempa Gempa
geser
1. Selesai pembangunan tergantung : 1. Efektif Peningkatan tek. pori pada timbunan dan 1,30 1,20
1. Jadual pembangunan pondasi dihitung menggunakan data lab.
2. Hubungan antara tek. pori & pengawasan instrumen
dengan waktu
Lereng U/S dan D/S Idem hanya tanpa pengawasan instrumen 1,40 1,20

Dengan gempa tanpa kerusakan, digunakan 50% Hanya pada timbunan tanpa data lab. & 1,30 1,20
koef. gempa desain dengan/tanpa pengawasan instrumen
(parameter desain diambil konservatif)
2. Total Tanpa pengawasan instrumen 1,30 1,20

2. Rembesan tetap tergantung : 1. Efektif Dari analisis rembesan 1,50 1,20


1. Elevasi muka air normal sebelah
udik
2. Elevasi muka air sebelah hilir
Lereng U/S dan D/S. Dengan gempa tanpa
kerusakan digunakan 100% koef. gempa desain

3. Pengoperasian waduk tergantung : 1. Efektif Surut cepat dan dari elevasi muka air 1,30 1,10
1. Elevasi muka air maks. di udik normal sampai muka air minimum.
2. Elevasi muka air min. di udik Lereng U/S dan D/S
(dead storage)
Lereng U/S harus dianalisis untuk kondisi surut Surut cepat dari muka air maks. sampai 1,30 -
cepat muka air min. Pengaruh gempa diambil
0% dari koef. Gempa desain

4. Luar biasa tergantung : 1. Efektif Surut cepat dari elevasi muka air 1,20 -
1. Pembuntuan pada sistim maksimum sampai muka air terendah
drainase bangunan pengeluaran.
Juli 2017 cepat karena penggunaan
2. Surut ZAIN Pengaruh gempa diabaikan 81
air melebihi kebutuhan
3. Surut cepat keperluan gawat
TEKNOLOGI
LAMA

TEKNOLOGI
BARU
ATAU
EMBADED

Juli 2017 ZAIN 82


18 February 2015 ZAIN 83
Juli 2017 ZAIN 84
Harus tersedia SARANA
OPERASI yang memadai

Juli 2017 ZAIN 85


Juli 2017 ZAIN 86
Juli 2017 ZAIN 87
Tabel 4-1 Kriteria stabilitas dan tegangan bendungan beton
Kondisi Lokasi resultan FK geser Tegangan Kuat beton
beban pada dasar minimu pada dasar
Tekan Tarik
pondasi m pondasi
(kPa) (kPa)

Biasa Pertengahan 2,0 ≤ izin 0,3 fc’ 0


1/3
Luar biasa Pertengahan 1,7 ≤ izin 0,5 fc’ 1,142
1/2 (fc’)2/3
Ekstrim Di dasar 1,3 ≤ 1,33xizin 0,9 fc’ 2,855
(fc’)2/3
Catatan: fc’ adalah kuat tekan bebas beton berumur 1 tahun. Faktor keamanan terhadap
geser (FK) berdasarkan program hasil penyelidikan lapangan dan pengujian yang
komprehensif. Kuat izin beton adalah untuk kondisi pembebanan statik.

Juli 2017 ZAIN 88


BENDUNGAN PLTA TIPE BETON GAYA BERAT
SIPANSIHAPORAS SUMATRA UTARA
Juli 2017 ZAIN 89
Juli 2017 ZAIN 90
5.2.2 AMAN THD KEGAGALAN HIDROLIK
– Bangunan pelimpah bendungan harus mampu mengalirkan banjir
desain dengan aman kapasitasnya cukup, aliran di dan dari
pelimpah tidak boleh mengancam (erosi, scouring) stabilitas pelimpah
dan bendungan.

– Tinggi jagaan (stlh settlement) harus cukup untuk mencegah


terjadinya luapan.

– Tidak boleh terjadi erosi permukaan dan gerusan yang membahyakan


bendungan.
Erosi permukaan dan gerusan dapat terjadi pada puncak dan lereng
tubuh bendungan, pada fondasi dan tumpuan, saluran luncur
bangunan pelimpah (kavitasi), peredam energi/kolam olak, plunge
pool, dll.
– Sarana pengeluaran darurat (emergency release facility)
kapasitasnya cukup utk mengeluarkan air dengan cepat saat terjadi
kondisi darurat .
– Dll.
Juli 2017 ZAIN 91
Juli 2017 ZAIN 92
RIP RAP UNTUK MELINDUNGI
LERENG HULU DARI HEMPASAN
OMBAK WADUK

Juli 2017 ZAIN 93


Juli 2017 ZAIN 94
Juli 2017 ZAIN 95
Juli 2017 ZAIN 96
H1 = ¾ Hw + Hs + Hr + He + hu
H2 = ¾ Hw + Hs + Hr + hu
hc = tinggi cadangan konsolidasi Hw = tinggi gelombang karena angin,
He = tinggi gelonbang akibat gempa Hr = tinggi rayapan gelombang (wave run-up)
Hs = kenaikan mujka air karena angin (wind set up)
.hu =cadangan ketidak pastian, untuk muka air normal: hu > 1,0 m
Juli 2017 ZAINtak berpintu; hu> 1,0 bagi yang berpintu
untuk Q1000 atau ½ BMB: hu>0,50m bagi pelimpah 97
5.2.3. AMAN THD KEGAGALAN REMBESAN
• Rembesan melalui tubuh bendungan, fondasi, tumpuan, dan bukit
sekeliling waduk harus terkendali, tidak boleh terjadi:
- gaya angkat (uplift) yang berlebihan,
- ketidak stabilan, longsoran,
- aliran buluh,
- terhanyutnya material karena pelarutan,
- erosi internal /material terbawa aliran rembesan melalui
rekahan, kekar dan rongga, dll.
• Tebing/dinding sekeliling waduk harus stabil pada segala kondisi
operasi (severe operation)
tidak boleh terjadi ketidak stabilan pada dinding sekeliling waduk
yang tipis, atau saat waduk terisi kemungkinan terjadinya
longsoran besar yang masuk ke waduk sehingga memicu
timbulnya gelombang besar yang dapat mengakibatkan luapan air
waduk.(stabilitas lereng dipengaruhi, tekanan pori dan rembesan)
• Untuk memenuhi fungsi bendungan, total debit rembesan tidak
boleh mengganggu fungsi bendungan.
• Dll.

Juli 2017 ZAIN 98


Juli 2017 ZAIN
Skip 135 99
Juli 2017 ZAIN 100
Internal Erosion

Juli 2017 ZAIN 101


Juli 2017 ZAIN 102
Juli 2017 ZAIN 103
Juli 2017 ZAIN 104
Juli 2017 ZAIN 105
Juli 2017 ZAIN 106
Juli 2017 ZAIN 107
Juli 2017 ZAIN 108
Juli 2017 ZAIN 109
Juli 2017 ZAIN 110
Juli 2017 ZAIN 111
Juli 2017 ZAIN 112
Juli 2017 ZAIN 113
Teknologi baru

Juli 2017 ZAIN 114


Juli 2017 ZAIN 115
Teknologi baru

Juli 2017 ZAIN 116


Juli 2017 ZAIN 117
REMBESAN YANG MUNCUL PADA LERENG HILIR TUBUH
BENDUNGAN DAPAT MEMICU TERJADINYA PIPING DAN AKAN
MENGGANGGU STABILITAS LERENG

Juli 2017 ZAIN 118


Sinkholes: Inspection Actions
If you observe a sinkhole:
􀀹 Probe the sinkhole to determine if the void is larger than it appears.
􀀹 Photograph and record the location, size, and depth of the sinkhole.
INSPECTION TIP: Sinkholes can be very serious. Request that a qualified engineer
evaluate the situation immediately.

Juli 2017 ZAIN 119


PIPING/ EROSI INTERNAL MASUK KE REKAH-REKAH FONDASI BATUAN

Juli 2017 ZAIN 120


Juli 2017 ZAIN 121
DIDIH PASIR/SAND BOIL
DAN PIPING/ALIRAN
BULUH

Juli 2017 ZAIN 122


Juli 2017 ZAIN 123
Juli 2017 ZAIN 124
Juli 2017 ZAIN 125
Juli 2017 ZAIN 126
3.3. PILAR II : PEMANTAUAN
PEMELIHARAAN&OPERASI
• BENDUNGAN HARUS SELALU DIPANTAU, AGAR DAPAT
DIKETAHUI SEDINI MUNGKIN PROBLEM YANG SEDANG
BERKEMBANG SEBELUM MENJADI ANCAMAN YANG NYATA,
SEHINGGA DAPAT DIAMBIL LANGKAH
PERBAIKAN/PENCEGAHAN DENGAN CEPAT DAN TEPAT.
• BENDUNGAN HARUS SELALU DIPELIHARA, SEHINGGA DAPAT
BERFUNGSI SEPERTI RENCANA DAN SELALU SIAP
DIOPERASIKAN PADA SEMUA KONDISI OPERASI.
• Pengoperasian bendungan harus memperhatikan kemanan
bendungan termasuk keamanan daerah hulu dan hilir bendungan.
Pada kondisi darurat atau pada kondisi yang diperkirakan akan
mengancam keamanan bendungan, operasi bendungan harus di
utamakan pada keamanan bendungan.

Juli 2017 ZAIN 127


PILAR 2 : PEMANTAUAN & PEMELIHARAAN

- ½ tahunan
- 5 tahunan

Juli 2017 ZAIN 128


a. Pengukuran dan pembacaan instrumen, terutama ditujukan
untuk mengetahui:
kondisi didalam tubuh bendungan dan pondasi. Pengukuran dan
pembacaan dilakukan terhadap perilaku dan terhadap beban luar,
yang terdiri dari:
• Aspek perilaku bendungan, minimal:
- Deformasi
- Rembesan
- Tekanan Pori dan Gaya angkat (up lift)
• Beban luar:
- Elevasi muka air waduk,
- Elevasi sedimen
- Data meteorology (hujan, suhu udara), gempa bumi

Hasil pembacaan dicatat oleh petugas lapangan, kemudian secara


berkala dikirim kekantor induk untuk dievaluasi oleh engineer yang
berpengalam-an dan setiap tahun sekali dibuat laporan perilaku
bendungan tahunan,
Juli 2017 ZAIN 129
b. PEMERIKSAAN
• Tujuan pemeriksaan, secara umum adalah untuk mengetahui:
- Gejala perilaku bendungan,
- Perubahan yang terjadi,
- Kerusakan yang terjadi,
- Hal-hal lain yang berpotensi mengancam keamanan bendungan.
• Kegiatan pemeriksaan yang harus dilakukan oleh Pemilik atau Pengelola
bendungan adalah :
- Pemeriksaan rutin, tujuannya untuk mengetahui tanda-tanda
perilaku bendungan. Dilakukan dalam interval waktu pendek,
yaitu : Harian, Mingguan, Bulanan.
- Pemeriksaan berkala bias: Setengah ½ tahun, tiap satu tahun
dirangkum dalam laporan tahunan,
- Pemeriksaan besar : minimal 1 xdalam 5 tahun
- Pemeriksaan luar biasa, dilakukan sebelum dan sesudah
hujan badai, setelah gempa bumi, stlh terjadi sabotase
- Pemeriksaan khusus: dilakukan setelah terjadinya kondisi
khusus yang dapat mengancam keamanan bendungan,
seperti : adanya perubahan perilaku bendungan yang mencolok,
longsoran besar, retakan besar, amblesan pada puncak bendungan,
dll.
Juli 2017 ZAIN 130
c. Uji operasi
Uji operasi harus dilakukan minimal satu
tahun sekali terhadap semua peralatan yang
terkait dengan keamanan bendunga, seperti:
- pintu pelimpah;
- pintu darurat atau pintu-pintu yang
dugunakan untuk penurunanmuka air
waduk secara cepat pada kondisi darurat;
- Sistem peringatan bahaya banjir;
- Dll.
Skip 118
Juli 2017 ZAIN 131
Pemeriksaan tengah tahunan.
• Pemeriksaan dilakukan secara khusus (diluar pemeriksaan rutin) pada:
- saat kemarau saat muka air waduk terendah dengan perhatian
khusus pada lereng hulu bendungan dan saat musim hujan
- saat muka air waduk maksimum dengan perhatian khusus pada
lereng hilir.
• Hasil pemantauan selama setahun termasuk hasil pemeriksaan tengah
tahunan saat kemarau dan saat musim hujan serta hasil pelaksanaan
operasi dan pemeliharaan kemudian dievaluasi dan dirangkum dalam
laporan tahunan, yang isinya meliputi antara lain:
- Hasil pemeriksaan visual termasuk identifikasi komponen/bagian-
bagian bendungan yang memerlukan perbaikan
- Hasil pemantauan perilaku bendungan
- Perbandingan hasil pemantauan dengan nilai desain
- Kondisi instrumentasi
- Kondisi operasi
- Peristiwa, musibah, kejadian luar biasa
- Kegiatan studi, pekerjaan perbaikan, inspeksi dan pemeriksaan
(besar, khusus, luar biasa) yang dilakukan pada tahun tersebut.
- Dan lain sebagainya
Juli 2017 ZAIN 132
Pemeriksaan besar
• Pemeriksaan besar adalah pemeriksaan secara
menyeluruh terhadap aspek teknis dan non teknis dalam
rangka evaluasi keamanan bendungan. Pemeriksaan besar
dilakukan oleh Tim tenaga ahli bendungan (expert) yang
paling tidak terdiri dari seorang dam engineer dan seorang
geologist. Tujuan pemeriksaan besar, adalah untuk:
- Mengetahui status/kondisi keamanan bendungan
berkaitan dengan keamanan struktural dan
operasional, hidrolis serta rembesan.
- Meng-identifikasi problem yang sedang berkembang
dan menetapkan usulan tindak lanjut untuk
peningkatan keamanan bendungan yang dapat berupa:
pembatasan operasi, perbaikan, studi lanjutan atau
studi khusus (special study) untuk memecahkan
masalah yang ada.

Juli 2017 ZAIN 133


Langkah-langkah kegiatan pemeriksaan besar:
1). Langkah Pertama :
(1). Kaji semua data yang ada, antara lain:

- Kaji /pelajari desain dan data desain bendungan dan


bangunan pelengkap, untuk menilai performance aktual
dengan membandingkannya dengan performance yang
direncanakan dalam desain. Bandingkan desain dengan
NSPM terbaru.

- Kaji laporan (data dan rekaman) pelaksanaan konstruksi.


Apakah bangunan dikonstruksi sesuai desain? Adakah revisi
desain yang dibuat untuk mengatasi kondisi yang tidak biasa (
unusual) atau kondisi diluar perkiraan (unanticipated)

- Kaji riwayat OP bendungan dan bangunan pelengkapnya,


sehingga Tim Inspeksi/Pemeriksa benar-benar memahami
penuh bendungan dan riwayat operasi serta pemeliharaannya

Juli 2017 ZAIN 134


(2). Pelajari perilaku dan kondisi bendungan
Untuk itu lakukan pemeriksaan bendungan secara menyeluruh
(bendungan dan waduk, diatas air dan bawah air) untuk
mengidentifikasi semua potensi masalah:
- yang dampaknya merugikan terhadap keamanan bendungan,
daerah hulu dan hilir bendungan, serta
- periksa kecukupan bendungan dan bangunan pelengkapnya
untuk memenuhi fungsinya, dengan didukung:
* data yang relevan,
* pertimbangan dan analisis teknis diantaranya dengan
membandingkan perilaku bendungan aktual dengan
perilaku yang direncanakan dalam desain.

Dari evaluasi langkah pertama akan diperoleh indikasi adanya


kelainan/kelemaham/problem /ancaman terhadap bendungan
tersebut.

Juli 2017 ZAIN 135


2). Langkah kedua
• Lakukan analisis teknik untuk menilai status/tingkat keamanan
bendungan berdasar keadaan aktual seperti: adanya perubahan
sifat material, adanya perubahan geometri bendungan, pola banjir
terbaru, kapasitas tampung waduk terbaru, hasil studi gempa
terbaru serta NSPM terbaru, ditinjau dari:
(1). Aspek struktur; periksa stabilitas tubuh bendungan termasuk
stabilitas terhadap gempa pada kondisi normal dan luar biasa,
minimal pada potongan:
- bagian yang perilakunya menyimpang
- bagian tertinggi, dan
- bagian yang geometrinya berubah cukup besar dan
- bagian kritis lainnya.
(2). Aspek hidrolik (kecukupan kapasitas pelimpah berdasar hasil
banjir desain dan kapasitas waduk terbaru, tinggi jagaan, dll).
(3). Aspek rembesan (erosi internal, piping, boiling, uplift, pelarutan
materil bendungan dan pondasi, dan lain-lain), berdasar data-data
yang tersedia.
Juli 2017 ZAIN 136
3). Buat kesimpulan status/tingkat keamanan bendungan
dan saran tindak lanjut yang diperlukan.
Tingkat keamanan bendungan:
- Baik : aman pada beban normal, luarbiasa dan beban
ekstrim/gempa dan banjir
- Cukup : aman pada beban normal, indikasi tidak aman pada
beban ekstrim.
- Kurang : keamanan struktur disangsikan, perilaku struktural
mengkhawatirkan,
- Buruk : bendungan tidak aman pada beban normal
Saran tindak lanjut dapat berupa:
- pembatasan operasi,
- perbaikan,
- studi lanjutan atau studi khusus (special study) untuk
memecahkan masalah yang ada

4). Buat/susun laporan pemeriksaan besar


Juli 2017 ZAIN 137
3.4. PILAR 3: KESIAPSIAGAAN TINDAK
DARURAT SIAP MENGHADAPI KONDISI TERBURUK

SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN


Juli 2017 ZAIN 138
Juli 2017 ZAIN 139
Juli 2017 ZAIN 140
Juli 2017 ZAIN 141
Juli 2017 ZAIN 142
Juli 2017 ZAIN 143
• Jenis keruntuhan- indikasi problema –
tindakan pencegahannya
LIHAT LAMPIRAN A : L5

Juli 2017 ZAIN 144


Juli 2017 ZAIN 145
Juli 2017 ZAIN 146
Juli 2017 ZAIN 147
Juli 2017 ZAIN 148
Juli 2017 ZAIN 149
Juli 2017 ZAIN 150
Juli 2017 ZAIN 151
Juli 2017 ZAIN 152
Juli 2017 ZAIN 153
Juli 2017 ZAIN 154
Juli 2017 ZAIN 155
Contoh : Matriks Indikasi Keruntuhan Bendungan Namuk Akibat Peluapan (Overtopping )

No. Tingkat Siaga Indikasi Tindakan Pencegahan Pemberitahuan & Komunikasi


Bendungan

1 WASPADA -Terjadi hujan deras se-lama 48 jam -Memeriksa tubuh ben-dungan lebih intensif. -Petugas di bendungan melapor
dengan in-tensitas hujan total 537 -Menganalisa & mengevaluasi keadaan ke Koordinator RTD.
mm. bendungan apakah kritis atau tidak. -Koordinator RTD melapor ke
-Muka air di waduk me-lebihi RL -Melakukan perbaikan yang bersifat sementara. Kepala Tim RTD.
259,20m (ambang pelimpah darurat) -Membersihkan batang kayu/ pohon apabila a-da -Kepala Tim RTD melapor ke
& cenderung meningkat terus. yang tersangkut di trash rack di muka pe-limpah Dinas PU & Kimpraswil
-Penurunan/ settlement yang besar operasional & pelimpah darurat. Kab.Kubar.
pada pun-cak bendungan. - Dalam keadaan yang mendesak,
-Terjadi rekahan/ long-soran pada (Turunkan muka air waduk, bagi apabila atasan langsung tidak
puncak bendungan. bendungan penampung air) berada di tempat, maka Petugas
-Terjadi gempa > 0,1 g dapat melapor ke tingkat atasan
yang lebih tinggi lagi.

2 SIAGA -Muka air di waduk te-lah mencapai -Menempatkan karung tanah di sepanjang -Kepala Dinas PU & Kimpraswil
elevasi EL 260,04 atau 0,96m dibawah puncak bendungan un-tuk menambah tinggi Kab. Kubar berkoordinasi dengan
elevasi nomi-nal desain puncak jagaan. Satlak PBP Kabupaten Kubar.
Bendungan Namuk, dan air di waduk -Mengisi rekahan/ long-sorang yang terjadi di -Satlak PBP bersiaga penuh untuk
cenderung akan terus meningkat. puncak bendungan. persiapan evakuasi penduduk.
-Apabila memungkinkan, menempatkan lembar-
an plastik atau material lain di daerah puncak
bendungan sampai ke lereng hilir tubuh ben-
dungan untuk mengu-rangi gerusan di pun-cak
bendungan dan mencegah erosi di le-reng hilir
bendungan.

3 AWAS -Terjadi hujan deras se-lama 48 jam -Melakukan evakuasi penduduk ke daerah yang -Bupati Kubar sebagai Ketua
dengan intensitas hujan total 1070 aman. SatLak PBP me-merintahkan
mm. -Membuka sebagian timbunan saddle dam No.2 SatLak PBP untuk mengevakuasi
-Debit banjir yang terjadi yang ada di se-belah utara waduk untuk penduduk.
kemungkinan adalah PMF sebesar mengurangi volume air di waduk untuk me- -Kepala Dinas PU & Kimpraswil
1000 m3/det. ngurangi dampak ben-cana. Kab. Kubar memberitahu Bupati
-Muka air di waduk mencapai EL Kubar selaku Ketua SatLak PBP
260,50 m dan cenderung naik dan Kabupaten Kubar untuk evakuasi
akan melimpas puncak bendungan. penduduk.

Juli 2017 ZAIN 156


Juli 2017 ZAIN 157
Juli 2017 ZAIN 158
Bulu Bakokura

Pakatolombo

Ds.Bili-Bili
Ds.Bontobonto

Ds. Lanna

Ds. Towata

Dsn. Panaikang
Dsn. Salekoa

Ds. Lasang
Juli 2017 Jenemaeja ZAIN 159
Kampung Beru
Ds. Matta Allo

Ds. Panciro
Ds. Jenetalasa

Ds. Bontomanai
Bulu Bakokura

Ds. Pakatto

Ds. Parangbanoa
Ds. Sokkolia

Ds. Pangkabinanga
Pakatolombo

CAMBAYA

,
Ds. Bontoramba

Juli 2017 ZAIN 160


Ds. Panciro
Ds. Jenetalasa

Ds. Bontolanra
Ds. Pakaba
Ds. Aeng Batubatu

Ds. Bontolebang Ds. Parangbanoa

Ds. Pangkabinanga

Juli 2017 ZAIN 161


Bontoramba Cambaya
Ds. Moncongloelappara

Tammutammu

Kel. Antang

Kel, Manggala

Juli 2017 ZAIN 162


Ke arah Bulu Bakokura
Ke arah Parangloe, Kapassa Ke arah Daya Ke arah Tammutammu

Kel. Gunungsari

Kel. Mangasa

Ds. Matta Allo

Ds. Panciro
Ds. Jenetalasa

Ke arah Bulu
Bakokura

Juli 2017 ZAIN 163


Ke arah CAMBAYA
Ke arah Parangloe, Kapassa Ke arah Daya

Kel. Batua

Kel. Matoangin Kel. Borong


Kel. Bonturannu Kel. Kassikassi
Kel. Antang

Kel. Sambungjawa
Kel. Mappala

Kel. Karunrung
Kel. Bangkala

Kel. Karanganyar

Kel. Gunungsari Kel. Tamalanrea Jaya


Kel. Balangbaru

Kel. Mangasa

Ds. Taeng

Juli 2017 ZAIN 164


Ke arah BONTORAMBA
Ke arah CAMBAYA
,
Ke arah Parangloe,
Kapassa Ke arah Daya

Kel. Tamalanrea Indah

Kel. Ballaparang

Kel. Tamalanrea Jaya

Juli 2017 ZAIN 165


Parangloe, Kapassa

Daya, Sudiang

Kel. Buloa
Kel. Kalukubadoa
Kel. Lakkang

Kel. Ujung Pandang Baru

Kel. Rappojawa
Kel. Walawalaya Kel. Pampang
Kel. Bontoala Kel. Rappokaling

Kel. Paranglayang Kel. Karuwisi Utara


Kel. Wajobaru
Kel. Karuwisi Kel. Tello Baru

Kel. Sinrijala Kel. Panaikang

Juli 2017 ZAIN 166


DAYA, SUDIANG

Kel. Tello Baru


Kel. Panaikang

Kel. Batua Ds. Moncongloelappara

TAMMUTAMMU

Kel. Antang

Kel, Manggala
Juli 2017 ZAIN 167
Contoh Embung yang runtuh pada masa operasi,

Juli 2017 ZAIN 168


Juli 2017 ZAIN 169
PENUTUP
BERDASARKAN PERATURAN YANG BERLAKU,
SETIAP BENBENDUNGAN HARUS
DILENGKAPI DENGAN RENCANA TINDAK
DARURAT (RTD)
PENYIAPAN RTD SUATU BENDUNGAN, BUKAN
KARENA BENDUNGAN AKAN RUNTUH/JEBOL
TAPI KARENA MERUPAKAN KEWAJIBAN
BAGI PEMILIK/PENGELOLA BENDUNGAN.
AWARE/SADAR, CARE/PEDULI
SHARE/BERBAGI TANGGUNG JAWAB,
Juli 2017
BENDUNGAN
ZAIN
AMAN 170
Terimakasih
BALAI BENDUNGAN

Juli 2017 ZAIN 171

Anda mungkin juga menyukai