Anda di halaman 1dari 2

AL LUQMAN

Ayat 6

‫يل ٱهَّلل ِ ِب َغي ِْر‬


ِ ِ‫ُض َّل َعن َسب‬
ِ ‫ث لِي‬ِ ‫اس َمن يَ ْشتَ ِرى ٓ لَ ْه َو ْٱل َح ِدي‬ ِ َّ‫َو ِم َن ٱلن‬
ٌ ‫ك لَهُ ْم َع َذابٌ ُّم ِه‬
‫ين‬ َ ِ‫ِع ْل ٍم َويَتَّ ِخ َذهَا هُ ُز ًوا ۚ أُ ۟و ٰلَئ‬

Artinya :

Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna
untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah
itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.

(Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna)
maksudnya (untuk menyesatkan) manusia; lafal ayat ini dapat dibaca liyadhilla dan liyudhilla
(dari jalan Allah) dari jalan Islam (tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu) kalau
dibaca nashab yaitu wa yattakhidzahaa berarti diathafkan kepada lafal yudhilla, dan jika
dibaca rafa' yaitu wa yattakhidzuhaa, berarti diathafkan kepada lafal yasytarii (olok-olokan)
menjadi objek ejekan dan olokan mereka. (Mereka itu akan memperoleh azab yang
menghinakan) azab yang hina sekali.
Ayat 7

‫َوإِ َذا تُ ْتلَ ٰى َعلَ ْي ِه َءا ٰيَتُنَا َولَّ ٰى ُم ْستَ ْكبِرًا َكأَن لَّ ْم يَ ْس َم ْعهَا َكأ َ َّن فِ ٓى‬
ٍ ‫أُ ُذنَ ْي ِه َو ْقرًا ۖ فَبَ ِّشرْ هُ بِ َع َذا‬
‫ب أَلِ ٍيم‬
Artinya :

Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan
diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya;
maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.

(Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami) ayat-ayat Alquran (dia berpaling dengan
menyombongkan diri) dengan rasa sombong (seolah-olah dia belum mendengarnya,
seakan-akan ada sumbatan di kedua telinganya) artinya kedua telinganya tersumbat; dan
kedua jumlah tasybih menjadi hal atau kata keterangan keadaan dari dhamir yang
terkandung di dalam lafal walla, atau tasybih yang kedua menjadi bayan atau penjelasan
bagi tasybih yang pertama (maka beri kabar gembiralah dia) beritahukanlah kepadanya
(dengan azab yang pedih) azab yang menyakitkan. Disebutkannya lafal al-bisyaarah
dimaksudkan sebagai tahakkum atau ejekan, dan orang yang dimaksud adalah Nadhr bin
Harits. Dia datang ke negeri Al-Hairah dengan tujuan berniaga, lalu ia membeli kitab-kitab
cerita orang-orang Ajam. Setelah itu ia menceritakan isinya kepada penduduk Mekah seraya
mengatakan, "Sesungguhnya Muhammad telah menceritakan kepada kalian kisah-kisah
kaum Ad dan kaum Tsamud, dan sekarang saya akan menceritakan kepada kalian kisah-
kisah tentang kerajaan Romawi dan kerajaan Persia." Ternyata mereka menyenangi kisah
Nadhr itu, karenanya mereka meninggalkan Alquran serta tidak mau mendengarkannya lagi.

Anda mungkin juga menyukai