Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Praktek Profesi Keperawatan Departemen
Keperawatan Dasar Profesi Di Ruang Nilam 1 (Penyakit Dalam) RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin
Oleh:
Nama : Nur Aprilisa Wulandari
NIM : P17212215112
Asuhan keperawatan pada Pasien Ny S dengan Gangguan Kebutuhan Rasa Nyaman (Nyeri) dengan
Diagnosis Medis DM Tipe II Di Ruang Nilam 1 (Penyakit Dalam) RSUD Dr. H. Moch. Anshari Saleh
Banjarmasin periode tanggal 27 s/d 02 Bulan Oktober Tahun Akademik 2021/2022.
Telah disetujui dan disahkan pada tanggal … Bulan ……….. Tahun 2021
Banjarmasin, 27 September 2021
Preceptor Lahan RS Preceptor Akademik
_________________________ _________________________
NIP/NIK NIP.
Mengetahui,
Kepala Ruang Nilam 1
_________________________
NIP/NIK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY S DENGAN
GANGGUAN PEMENUHAN RASA NYAMAN (NYERI)
IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Ny S
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Umur : 56 tahun
4. Status Kawin : Menikah
5. Suku/ Bangsa : Banjar / Indonesia
6. Agama : Islam
7. Pendidikan : SD
8. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
9. Alamat : Sungai tabuk
10. Sumber Biaya : BPJS
KELUHAN UTAMA
Keluhan utama :
Klien mengeluh nyeri pada punggung kaki kanan yang terdapat ulkus. Nyeri seperti berdenyut dan
memberat jika tersentuh dan beraktivitas. Klien tidak dapat tidur nyenyak pada malam hari dan tidak
selera makan sejak 1 bulan yang lalu.
5. Lain-lain:
Klien pernah dirawat di RS tahun 2016 dengan diagnosa stroke iskemik pada tahun 2016, selain itu tidak ada riwayat
penyakit lainnya
Keterangan :
= Tinggal serumah
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien
= Meninggal
0 1 2 3 4
Makan minum
Mandi
Berpakaian/dandan
Toileting
Berpindah
Berjalan
Naik tangga
Berbelanja
Memasak
Pemeliharaan rumah
POLA TIDUR-ISTIRAHAT
Kebiasaan tidur : 5 - 6 jam/malam hari 1 jam/tidur siang
Nyenyak tidur : Ya tidak
Masalah tidur : Tidak ada Ya terbangun malam hari Sulit
tidur/Insomnia Mimpi buruk Nyeri/tdk nyaman Gangg. Psikologis,
Sebutkan:
POLA KOGNITIF-PERSEPTUAL
Keadaan mental : stabil Afasia Sukar bercerita Disorientasi
Kacau mental Menyerang/agresif Tidak ada respons
Berbicara : Normal Bicara tidak jelas Berbicara inkoheren
Tidak dapat berkomunikasi verbal
Bahasa yang dikuasai : Indonesia Lain-lain: banjar
Kemampuan memahami : Ya Tidak
Ansientas : Ringan Sedang Berat Panik
Ketakutan : Tidak Ya
Pendengaran : DBN Terganggu ( Ka Ki) Tuli ( Ka Ki)
Alat Bantu dengar Tinitus
Penglihatan : DBN Kacamata Lensa kontak Mata kabur ( Ka Ki)
Buta ( Ka Ki) Vertigo: Ya Tidak
Nyeri : Tidak Ya Akut Kronis
Lokasi Nyeri : Punggung kaki kanan hingga jari kaki
Nyeri berkurang dengan cara meminum analgetic Ya Tidak Dapat
Hasil pengkajian lain:
Pengkajian nyeri :
P = Nyeri akibat kerusakan kontinuitas jaringan (ulkus diabetikum)
Q = Nyeri seperti berdenyut
R = Lokasi nyeri di punggung kaki hingga jari kaki kanan
S = 6 (0-10)
T = nyeri hilang timbul memberat Ketika tersentuh dan beraktivitas
POLA PERAN-HUBUNGAN
Peran saat ini yang dijalankan : Istri dan Ibu
Penampilan peran sehubungan dengan sakit : Tidak ada masalah Ada masalah,
Sebutkan :
Sistem pendukung : Pasangan(Istri/Suami) Saudara/famili
Orang tua/wali teman dekat tetangga
Interaksi dengan orang lain : Baik Ada masalah
Menutup diri : Tidak Ya
Mengisolasi diri/diisolasi orang lain : Tidak Ya
POLA NILAI-KEYAKINAN
Agama yang dianut : Islam
Pantangan agama : Tidak Ya (sebutkan)
Meminta dikunjungi Rohaniawan : Ya Tidak
Nilai/keyakinan terhadap penyakit yang diderita: Klien mengatakan penyakitnya adalah takdir dari tuhan dan akan
berusaha menerimsnya
Distres Spiritual : Tidak Ya, sebutkan
8. Sistem pendengaran
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior : tidak ada
Masalah Keperawatan :
b. Tes Audiometri : tidak ada Tidak ada gangguan sistem
penglihatan
c. Keluhan nyeri ya tidak
P : tidak ada
Q : tidak ada
R : tidak ada
S : tidak ada
T : tidak ada
f. Luka operasi: ada tidak
Tanggal operasi : tidak ada
Jenis operasi : tidak ada
Lokasi : tidak ada
Keadaan : tidak ada
e. Alat bantu dengar: tidak ada
f. Lain-lain : Fungsi pendengaran baik, klien dapat mendengar dengan jelas dalam jarak 2 meter. Telinga bersih,
tidak ada cairan yang keluar dari telinga
9. Sistem Integumen
a. Penilaian resiko decubitus
Aspek Yang Kriteria Penilaian Nilai
Dinilai 1 2 3 4
Persepsi Sensori Terbatas Sangat Terbatas Keterbatasan Tidak Ada 4
Sepenuhnya Ringan Gangguan
Kelembaban Terus Menerus Sangat Lembab Kadang2 Basah Jarang Basah 4
Basah
Aktifitas Bedfast Chairfast Kadang2 Jalan Lebih Sering 1
jalan
Mobilisasi Immobile Sangat Terbatas Keterbatasan Tidak Ada 3
Sepenuhnya Ringan Keterbatasan
Nutrisi Sangat Buruk Kemungkinan Adekuat Sangat Baik 2
Tidak Adekuat
Gesekan & Bermasalah Potensial Tidak 3
Pergeseran Bermasalah Menimbulkan
Masalah
NOTE: Pasien dengan nilai total < 16 maka dapat dikatakan bahwa pasien beresiko Total Nilai 17
mengalami dekubisus (pressure ulcers)
(15 or 16 = low risk, 13 or 14 = moderate risk, 12 or less = high risk)
b. Warna : keseluruhan tubuh berwarna kuning langsat, akan tetapi pada Masalah Keperawatan :
Jari kaki kanan berwarna hitam kecoklatan, jan jempol berwarna hitam
c. Pitting edema: - grade: tidak ada Gangguan integritas kulit
d. Ekskoriasis : Ya tidak
e. Psoriasis: Ya tidak
f. Pruritus: ya tidak
g. Urtikaria: ya tidak
h. Lain-lain:
Terdapat ulkus pedis bilateral. Pada punggung kaki kanan hingga jari kaki dan punggung
kaki kiri hingga sela jari ke 3 dan 4
10. Sistem Endokrin
a. Pembesaran tyroid: ya tidak Masalah Keperawatan :
b. Pembesaran kelenjar getah bening: ya tidak Resiko ketidakstabilan
c. Hipoglikemia: ya tidak kadar glukosa darah
d. Hiperglikemia: ya Tidak
e. Kondisi kaki DM
- Luka gangren ya tidak
Jenis : Gangren basah pada punggung kaki kanan dan kiri, gangren kering pada jempol kaki kanan
- Lama : 1,5 bulan
- Warna : Luka punggung kaki kanan kiri berwarna pucat kemerahan, jari kaki kanan berwarna hitam
kecoklatan
- Luas luka : kanan 5 cm, kiri 2 cm
- Kedalaman : kanan kiri 0,5 cm
- Kulit kaki : melepuh pada punggung kaki kanan kiri dan nekrosis pada jempol kaki kanan
- Kuku kaki : kuku masih baik kecuali jempol kaki kanan
- Telapak kaki : telapak kaki baik
- Jari kaki : jari kaki menghitam (jempol kanan)
- Infeksi ya tidak
- Riwayat luka sebelumya ya
tidak Jika ya:
- Tahun :-
- Jenis Luka :-
- Lokasi :-
- Riwayat amputasi sebelumya ya tidak
Jika ya:
- Tahun :-
- Lokasi :-
d. Gangguan konsep diri: tidak ada gangguan konsep diri, klien merasa dirinya tetap bisa menjadi ibu yang baik
bagaimanapun kondisinya
PENGKAJIAN SPIRITUAL
a. Kebiasaan beribadah Masalah Keperawatan :
- Sebelum sakit sering kadang- kadang tidak pernah Tidak ada ada gangguan
- Selama sakit sering kadang- kadang tidak pernah spiritual
b. Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah:
Selama dirawat di rs klien sholat dengan cara duduk ditempat tidur, jika tidak
bisa klien akan berdzikir dan berdoa untuk kesembuhannya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium,Radiologi, EKG, USG , dll)
1. Pemeriksaan laboratorium (27-9-21)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN METODE
HEMATOLOGI
LEUKOSIT 15.56 H 3-11 ribu/uL Impedance
HEMOGLOBIN 11,9 L 12-16 g/dl Impedance
HEMATOKRIT 37,5 36-48 % Analyzer calculates
ERITROSIT 4,72 4-5 juta/uL Impedance
TROMBOSIT 262 150-400 ribu/uL Impedance
EUSINOFIL% 0,0 L 2-4 % Impedance
LIMFOSIT% 3,9 %
NEUROTROFIL 92,2 H 46-73 % Impedance
BASOFIL% 0,1 %
MONOSIT% 3,8 %
MCH 25,2 23-35 Pg Analyzer calculates
MCV 79,4 75-100 Fl Analyzer calculates
MCHC 31,7 31-37 g/gl Analyzer calculates
IG% 1,5 %
P-LCR 28,0 H 15-25 %
NLR 23,64 H <3,5 %
KIMIA KLINIK
METABOLIK ENDROKRIN
HbA1C 7,2 H 5,7-65 %
GLUCOSE SEWAKTU 146 H 70-115 mg/dL Glucose oxidase
FUNGSI GINJAL
UREUM 95,4 H 15-45 mg/dL Urease (Color/UV)
CREATINE 1,6 H 0,7-1,2 mg/dL Jaffe
FUNGSI HATI
SGPT 33 12-40 u/L IFFC
SGOT 21 10-37 u/L IFFC
TERAPI MEDIS
Tanda Tangan
(……………………………)
ANALISA DATA
Nama pasien : Ny. S
Umur : 56 tahun
Hari/
Tgl/ DATA ETIOLOGI MASALAH
Jam
Selasa, DS : Agen pencedera fisiologis Nyeri akut (D.0077)
28-9- Klien mengeluh nyeri pada kaki (diabetic foot)
2021 kanan sehingga sulit tidur
Pukul DO :
11.00 - Klien tampak meringis
WITA - k/u lemah
- Klien sulit tidur
- Vital sign :
TD; 135/85
N; 103
T; 36,6
RR; 24
SPO2; 98%
- Pengkajian nyeri
Q = Nyeri berdenyut
S = 6 (0-10)
46
2. Selasa, 28- (D.0038) Resiko Kestabilan glukosa darah (L.03022) Manajemen hiperglikemia
ketidakseimbangan kadar Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
9-2021
glukosa darah - Identifikasi penyebab hipo/hiperglikemia
Pukul 3x24 jam, masalah resiko
ketidakseimbangan kadar glukosa darah - Identifikasi situasi yang menyebabkan
11.00 kebutuhan insulin meningkat (misal penyakit
tidak terjadi dengan indicator :
WITA 1. Kadar glukosa dalam darah dari kambuhan)
skala 1 (memburuk) menjadi skala 5 - Monitor kadar glukosa bila perlu
(membaik) - Monitor gejala dan tanda hiperglikemia
(mis.poliuria, polipdipsia, polifagia,
kelemahan, melaise, pandangan kabur, sakit
kepala)
- Monitor intake dan output cairan monitor
keton urin, kadar analisa gas darah elektrolit,
tekanan darah orstotatik dan frekuensi nadi
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral
- konsultasi dengan medis jika tanda gejala
hiperglikemia tetap ada dan memburuk
- fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi
ortostatik
Edukasi
- Berikan edukasi tentang makanan yang boleh
dan tidak boleh dikonsumsi pasien dengan
DM
3. Selasa, 28- (D.0129) Gangguan Setelah melakukan tindakan
Observasi
9-2021 keperawatan selama 3 × 24 jam
integritas kulit bd Neuropati - Identifikasi penyebab gangguan
Pukul integritas kulit/ jaringan meningkat,
perifesr (DM tipe II) integritas kulit (mis. perubahan
11.00
dengan indikator :
WITA
sirkulasi, perubahan status nutrisi,
1. Elastisitas cukup
penurunan kelembaban, suhu
46
meningkat
lingkungan ekstrem, penurunan
2. Hidrasi cukup meningkat
mobilitas)
3. Perfusi jaringan cukup
meningkat - Identifikasi kebiasaan aktivitas
4. Kerusakan jaringan cukup menurun perawatan diri sesuai usia
5. Kerusakan lapisan kulit cukup
menurun - Monitor tingkat kemandirian
6. Nyeri cukup menurun - Identifikasi kebutuhan alat bantu
7. Nekrosis cukup menurun kebersihan diri, berpakaian, berhias,
dan makan
- Observasi luka dan lakukan perawatan
luka setiap harinya
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang terapeutik
(mis. suasana hangat, rileks, privasi)
- Siapkan keperluan abadi (mis. parfum,
sikat gigi, dan sabun mandi)
46
IMPLEMENTASI HARI KE 1
Nama pasien : Ny. S
Umur : 56 tahun
Hari/
Tgl/ Diagnosa Kep. Jam Implementasi Paraf
Shift
Selasa/ (D.0077) Nyeri akut bd 11.00 1. Melakukan pemeriksaan vital sign (TD,
28-9- Agen pencedera WITA N, RR, SPO2 dan T)
21/ fisiologis (diabetic foot)
Pagi 2. Melakukan pengkajian lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
3. mengidentifikasi skala nyeri
4. mengidentifikasi factor yang
memperingan dan memperberat nyeri
5. Mengontrol lingkungan yang
memperberat nyeri (misal: suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan).
6. Memberikan teknik non farmakologis
untuk meredakan nyeri (teknik
imajinasi terbimbimbing, teknik tarik
napas dalam dan kompres hangat/
dingin.
7. Kolaborasi pemberian analgetik
Selasa/ (D.0038) Resiko 11.00 1. Mengidentifikasi penyebab
28-9- ketidakseimbangan kadar WITA hipoglikemia/hiperglikemia
21/ glukosa darah
Pagi 2. Lakukan pemeriksaan kadar glukosa
(GDP dan GD2 JPP)
3. Memonitor gejala dan tanda
hiperglikemia (mis.poliuria,
polipdipsia, polifagia, kelemahan,
melaise, pandangan kabur, sakit
kepala)
4. Memonitor hasil lab keton urin, kadar
HbA1C
5. Memberikan edukasi tentang makanan
yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi
pasien dengan DM
Selasa/ (D.0129) Gangguan 11.00
28-9- integritas kulit bd WITA 1. Mengidentifikasi penyebab gangguan
21/ Neuropati perifesr (DM integritas kulit (mis. perubahan
Pagi sirkulasi, perubahan status nutrisi,
tipe II)
penurunan kelembaban, suhu
lingkungan ekstrem, penurunan
mobilitas)
47
2. Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas
perawatan diri sesuai usia
3. Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu
kebersihan diri, berpakaian, berhias,
dan makan
4. Melakukan pengukuran luas gangguan
integritas kulit
5. Memberikan perawatan luka setiap
harinya
6. Menyediakan lingkungan yang
terapeutik (mis. suasana hangat, rileks,
privasi)
48
EVALUASI HARI KE 1
Hari/
Tgl/ Diagnosa Kep. Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
Shift
Selasa/ (D.0077) Nyeri akut bd 11.30 S:
28-9-21/ Agen pencedera
Klien mengeluh masih nyeri pada kaki kanan
Pagi fisiologis (diabetic foot)
sehingga sulit tidur
O:
- Klien tampak meringis
- k/u lemah
- Klien kesulitan tidur
- Vital sign :
TD; 145/85
N; 113
T; 36,6
RR; 24
SPO2; 98%
- Pengkajian nyeri
Q = Nyeri berdenyut
S = 6 (0-10)
50
51
IMPLEMENTASI
HARI KE 2
Nama pasien : Ny. S
Umur : 56 tahun
Hari/
Tgl/ Diagnosa Kep. Jam Implementasi Paraf
Shift
Rabu, (D.0077) Nyeri akut bd 09.00 1. Melakukan pemeriksaan vital sign
29-9-9- Agen pencedera WITA (TD, N, RR, SPO2 dan T)
21/ fisiologis (diabetic foot)
Pagi 2. Melakukan pengkajian lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
3. mengidentifikasi skala nyeri
4. mengidentifikasi factor yang
memperingan dan memperberat nyeri
5. Mengontrol lingkungan yang
memperberat nyeri (misal: suhu
ruangan, pencahayaan dan
kebisingan).
6. Memberikan teknik non farmakologis
untuk meredakan nyeri (teknik
imajinasi terbimbimbing, teknik tarik
napas dalam dan kompres hangat/
dingin.
7. Kolaborasi pemberian analgetik
Rabu, (D.0038) Resiko 09.00 1. Mengidentifikasi penyebab
29-9-9- ketidakseimbangan kadar WITA hipoglikemia/hiperglikemia
21/ glukosa darah
Pagi 2. Lakukan pemeriksaan kadar glukosa
(GDP dan GD2 JPP)
3. Memonitor gejala dan tanda
hiperglikemia (mis.poliuria,
polipdipsia, polifagia, kelemahan,
melaise, pandangan kabur, sakit
kepala)
4. Memonitor hasil lab keton urin, kadar
HbA1C
5. Memberikan edukasi tentang
makanan yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi pasien dengan DM
Rabu, (D.0129) Gangguan 09.00
29-9-9- WITA 1. Mengidentifikasi penyebab gangguan
integritas kulit bd
21/ Neuropati perifesr (DM integritas kulit (mis. perubahan
Pagi sirkulasi, perubahan status nutrisi,
tipe II)
penurunan kelembaban, suhu
lingkungan ekstrem, penurunan
52
mobilitas)
2. Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas
perawatan diri sesuai usia
3. Mengidentifikasi kebutuhan alat
bantu kebersihan diri, berpakaian,
berhias, dan makan
4. Melakukan pengukuran luas
gangguan integritas kulit
5. Memberikan perawatan luka setiap
harinya
6. Menyediakan lingkungan yang
terapeutik (mis. suasana hangat,
rileks, privasi)
EVALUASI HARI KE 2
Hari/
Tgl/ Diagnosa Kep. Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
Shift
Rabu, (D.0077) Nyeri akut bd 11.30 S:
29-9-21/ Agen pencedera
Klien mengatakan nyeri berkurang, sudah mulai
Pagi fisiologis (diabetic foot)
bisa tidur nyenyak
O:
- k/u lemah
- klien tampak protektif terhadap kaki yang nyeri
- Pengkajian nyeri
Q = Nyeri berdenyut
S = 4 (0-10)
- T = nyeri hilang timbul memberat Ketika
tersentuh
- Vital sign :
TD; 115/85
N; 109
T; 36,5
RR; 20
53
SPO2; 99%
IMPLEMENTASI HARI KE 3
Nama pasien : Ny. S
Umur : 56 tahun
Hari/
Tgl/ Diagnosa Kep. Jam Implementasi Paraf
Shift
kamis, (D.0077) Nyeri akut bd 09.00 1. Melakukan pemeriksaan vital sign
30-9-9- Agen pencedera WITA (TD, N, RR, SPO2 dan T)
21/ fisiologis (diabetic foot)
Pagi 2. Melakukan pengkajian lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
3. mengidentifikasi skala nyeri
4. mengidentifikasi factor yang
memperingan dan memperberat nyeri
5. Mengontrol lingkungan yang
memperberat nyeri (misal: suhu
ruangan, pencahayaan dan
kebisingan).
6. Memberikan teknik non farmakologis
untuk meredakan nyeri (teknik
imajinasi terbimbimbing, teknik tarik
napas dalam dan kompres hangat/
dingin.
7. Kolaborasi pemberian analgetik
kamis, (D.0038) Resiko 09.00 1. Mengidentifikasi penyebab
30-9-9- ketidakseimbangan kadar WITA hipoglikemia/hiperglikemia
21/ glukosa darah
Pagi 2. Lakukan pemeriksaan kadar glukosa
(GDP dan GD2 JPP)
3. Memonitor gejala dan tanda
hiperglikemia (mis.poliuria,
polipdipsia, polifagia, kelemahan,
55
melaise, pandangan kabur, sakit
kepala)
4. Memonitor hasil lab keton urin, kadar
HbA1C
5. Memberikan edukasi tentang
makanan yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi pasien dengan DM
kamis, (D.0129) Gangguan 09.00
30-9-9- WITA 1. Mengidentifikasi penyebab gangguan
integritas kulit bd
21/ Neuropati perifesr (DM integritas kulit (mis. perubahan
Pagi sirkulasi, perubahan status nutrisi,
tipe II)
penurunan kelembaban, suhu
lingkungan ekstrem, penurunan
mobilitas)
2. Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas
perawatan diri sesuai usia
3. Mengidentifikasi kebutuhan alat
bantu kebersihan diri, berpakaian,
berhias, dan makan
4. Melakukan pengukuran luas
gangguan integritas kulit
5. Memberikan perawatan luka setiap
harinya
6. Menyediakan lingkungan yang
terapeutik (mis. suasana hangat,
rileks, privasi)
56
EVALUASI HARI KE 3
Hari/
Tgl/ Diagnosa Kep. Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
Shift
Kamis. (D.0077) Nyeri akut bd 11.30 S:
30-9-21/ Agen pencedera
Klien mengatakan nyeri berkurang, tidak ada
Pagi fisiologis (diabetic foot)
nyeri pada malam hari sehingga bisa tidur
neynyak
O:
- K/u baik
- Intensitas tidur meningkat
- Pengkajian nyeri
Q = Nyeri berdenyut
S = 2 (0-10)
- T = nyeri hilang timbul (jarang)
- Vital sign :
TD; 125/80
N; 103
T; 36,6
RR; 20
SPO2; 99%
P : Intervensi dihentikan
58
59