Makalah Praktek KGD Kelompok 1
Makalah Praktek KGD Kelompok 1
Kelompok 1
Oleh:
1. Alex Wibowo
2. Geby Ulfatmi
3. Dea Melva Sari
4. Lola Herlina Fitri
5. Nadiah Ulfa Rahayun
6. Nurhofifah Hidayat
7. Pamela Yulandari
8. Ridatul Aulia
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Praktek
Keperawatan Gawat Darurat. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Penatalaksanaan Pada Trauma Kepala bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
1. Tujuan umum.........................................................................................................................5
2. Tujuan khusus........................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Defenisi.....................................................................................................................................6
B. SOP Trauma Kepala..................................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Trauma Kepala atau Cidera Kepala merupakan salah satu penyebab kematian
dan kecacatan utama pada usia reproduktif, sebagian besar terjadi akibat kecelakaan
lalu lintas. Penanganan yang tepat dan adekuat mulai dari tempat kejadian, selama
transportasi ke rumah sakit serta penanganan awal di ruang gawat darurat sangat
menentukan perjalanan klinis pasien serta prognosis penyakitnya (Mansyour, 2007).
Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau
tanpa disertai perdarahan interstitial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya
kontinuitas otak. (Muttaqin, 2008), cedera kepala biasanya diakibatkan salah satunya
benturan atau kecelakaan. Sedangkan akibat dari terjadinya cedera kepala yang paling
fatal adalah kematian. Akibat trauma kepala pasien dan keluarga mengalami
perubahan fisik maupun psikologis, asuhan keperawatan pada penderita cedera kepala
memegang peranan penting terutama dalam pencegahan komplikasi. Komplikasi dari
cedera kepala adalah infeksi, perdarahan. Cedera kepala berperan pada hampir
separuh dari seluruh kematian akibat trauma-trauma. Cedera kepala merupakan
keadaan yang serius. Oleh karena itu, diharapkan dengan penanganan yang cepat dan
akurat dapat menekan morbiditas dan mortilitas penanganan yang tidak optimal dan
terlambatnya rujukan dapat menyebabkan keadaan penderita semakin memburuk dan
berkurangnya pemilihan fungsi (Tarwoto, 2007).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2004) sekitar 16.000 orang
meninggal di seluruh dunia setiap hari yang diakibatkan oleh semua jenis cedera.
Cedera mewakili sekitar 12% dari beban keseluruhan penyakit, sehingga cidera
penyebab penting ketiga kematian secara keseluruhan. Sepuluh penyebab kematian
utama di dunia salah satunya karena kecelakaan jalan raya dan diperkirakan akan
menjadi tiga penyebab utama kecacatan seumur hidup. Kecelakaan jalan raya
merupakan masalah kesehatan yang sangat besar diberbagai belahan dunia yaitu
sekitar 45% berasal dari pasien trauma yang rawat inap di rumahsakit disebabkan
karena kecelakaan sepeda motor (Artikova, 2011). Di dunia diperkirakan sebanyak
1,2 juta jiwa nyawa melayang setiap tahunnya sebagai akibat kecelakaan bermotor,
diperkirakan sekitar 0,3- 0,5% mengalami cedera kepala. Cedera kepala merupakan
penyebab kematian tetinggi untuk usia 45 tahun, perbandingan laki-laki dan wanita
adalah 2:1 yang 70% disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Setiap tahun di Amerika
Serikat mencatat 1,7 Juta kasus trauma kepala, 52.000 pasien meninggal dan
selebihnya dirawat inap. Trauma kepala juga merupakan penyebab kematian ketiga
dari semua jenis trauma yang dikaitkan dengan kematian. Sekitar 40% penderita
cedera multiple akan mengalami cedera cedera susuan syaraf pusat. Kelompok ini
akan mengalami angka kematian dua kali lebih tinggi (35% banding 17%)
dibandingkan dengan kelompok tanpa cedera SSP.
Di Indonesia kesadaran berlalu lintas masih rendah. Penegakkan hukum lalu
lintas yang tidak konsisten, perkembangan sistem dan sarana transportasi yang
semakin meningkat dengan populasi yang semakin bertambah menyebabkan
meningkatnya angka kejadian kecelakan lalu lintas. Faktor lain yang berpengaruh
terhadap kecelakaan jalan raya sebagaimana dilaporkan oleh Qirjako (2008) adalah
mengemudi dengan kecepatan tinggi, mengkonsumsi alkohol sewaktu mengendarai
dan pengemudi dibawah umur.
Penanganan awal trauma kepala sangat penting karena dapat mencegah
terjadinya cedera otak sekunder sehingga dapat menekan morbiditas dan
mortalitasnya. Dua hal penting dalam penanganan awal ini adalah penanganan segera
ditempat kejadian dan proses transportasi saat merujuk ke fasilitas yang lebih tinggi.
Tujuan dari penanganan trauma kepala bukan lagi sekedar menolong jiwa, akan tetapi
juga menyembuhkan penderita dengan sequele yang seminimal mungkin. Petugas
medis di fasilitas tenaga kesehatan sebagai ujung tombak penyedia pelayanan
kesehatan terdepa, memiliki tanggung jawab yang penting untuk melakukan
penanganan awal yang seoptimal mungkin dan mempersiapkan rujukan penderita ke
tingkat fasilitas yang lebih tinggi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
PEMBAHASAN
A. Defenisi
peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan kecepatan, serta notasi yaitu
pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada
yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik bersifat temporer maupun
trauma kepala, yang dapat melibatkan kulit kepala , tulang dan jaringan otak atau
kombinasinya. Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan
utama pada lelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu
gangguan neurologis
Tujuan Dapat mengerti dan memahami tentang penaganan
trauma kepala
Alat-alat Sarana:
1. Tandu
2. Ambulance
Alat Kesehatan:
1. OPA
2. NPA
3. ETT
5. Tabung O2
6. Pulse Oxymetri
7. Tensimeter + Stetoskop
8. Paket Infus
9. Collar neck
10. Spuit
11. Penlight
14. Suction
2. Manitol
3. Furosemid
6. Diazepam ampul
Penatalaksanaan 1. Cek kesadaran dengan melihat AVPU (Alert,
bantuan.
lakukan resusitasi.
lain.
6. Lakukan reevaluasi.
7. Lakukan evakuasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Clevo, M. Rendy dan Margareth TH. 2012. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan
Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika
Dr. M.Z. Arifin,Sp.Bs (K),dkk. 2013. Cedera Kepala. Jakarta : Sagung Seto
Badan Pendidikan & Pelatihan Persatuan Perawat Nasional Indonesia Dewan Pengurus
Wilayah Jawa Timur. 2017. Pelatihan BTCLS. Surabaya: PPNI Jatim
Morton, P. G., Dorrie, F., Carolyn, M. H., & Barbara, M. G. (2008). Keperawatan Kritis:
Pendekatan Asuhan Holistik, Ed. 8, Vol. 2. Jakarta: EGC.
Heardman, T. Heather.2015. Nanda Inc. Diagnosis Keperawatan defisit klasifikasi 2005-
2007. Jakarta :EGC
Moorhead,Sue dkk.2013. Nursing Outcomes Clasification (NOC) Edisi Kelima. Yogyakarta :
Moco media
Bulechek, Gloria M. Dkk.2013.Nursing Intervention (NIC) edidi ke Enam. Yogyakarta:
Moco Media