Equity Report - Athaya Sekar - 120110190049 - Devania Stefani - 120110190084 - IPM08
Equity Report - Athaya Sekar - 120110190049 - Devania Stefani - 120110190084 - IPM08
Industri Farmasi
Company Profile
Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di
Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun
1817. Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien
Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi
atas eks perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada
tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan
sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara
Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16
Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi
Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi
PT Kimia Farma (Persero). Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia
Athaya Sekar Noviana Farma (Persero) kembali mengubah statusnya menjadi perusahaan
120110190049 publik, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam penulisan berikutnya
disebut Perseroan. Bersamaan dengan perubahan tersebut,
Athayasekar08@gmail.com
Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama
Bursa Efek Indonesia). Berbekal pengalaman selama puluhan
tahun, Perseroan telah berkembang menjadi perusahaan dengan
pelayanan kesehatan terintegrasi di Indonesia. Perseroan kian
diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan dan
pembangunan bangsa, khususnya pembangunan kesehatan
masyarakat Indonesia. nama perusahaan yang semula PT Kimia
Farma (Persero) Tbk menjadi PT Kimia Farma Tbk, efektif per
tanggal 28 Februari 2020.
(Source: Annual Report)
Tinjauan Industri
PT Kimia Farma Tbk, mengalami penurunan penjualan neto hingga
4,25% pada kuartal 1 2021 dibanding kuartal yang sama pada tahun
lalu. Sepanjang tiga bulan pertama 2021, KAEF mencatatkan
penjualan hingga Rp 2,3 triliun. Padahal, di kuartal I 2020 KAEF
mampu mencetak penjualan hingga Rp 2,40 triliun. Tekanan dari sisi
top line itu turut menyeret bottom line-nya. Tercatat, laba tahun
berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
tertekan hingga 33,90% yoy menjadi Rp 17,29 miliar. Sebelumnya,
laba tahun berjalan KAEF tercatat Rp 26,16 miliar. penurunan
disebabkan segmen distribusi dan ritel terdampak pandemi Covid-
19. Ia mengingatkan, pada kuartal I 2020, dampak pandemi Covid-
19 baru dimulai pada awal Maret 2020 saat warna negara Indonesia
pertama yang terinfeksi Covid-19 resmi diumumkan oleh
pemerintah, penurunan kinerja di sektor distribusi dipicu oleh
penurunan kunjungan ke rumah sakit karena Bed Occupancy Rate
(BOR) rumah sakit juga mengalami. Hal ini mempengaruhi
penjualan di sektor distribusi rumah sakit, sisi ritel juga mengalami
penurunan karena kunjungan pelanggan ke outlet menurun.
Layanan klinik kesehatan juga terbatas karena adanya pembatasan
kontak fisik antara tenaga kesehatan dengan pasien.
Namun, KAEF optimis target pertumbuhan kinerja sepanjang tahun
ini akan tercapai. pendapatan KAEF diharapkan bisa menyentuh Rp
11,27 triliun tahun ini. target tersebut akan tercapai mengingat
peluang penjualan yang positif pada produk obat dan alat kesehatan
serta multivitamin serta jasa layanan kesehatan lainnya. Baik
produk yang berkaitan dengan Covid-19 maupun produk dan
layanan kesehatan secara keseluruhan. Di sisi lain KAEF
berpartisipasi dalam kegiatan vaksinasi baik program pemerintah
maupun program Gotong Royong. KAE juga terlibat dalam
pemenuhan produk obat dan alat kesehatan program pemerintah
dalam rangka peningkatan kebutuhan masyarakat. Adapun KAEF
juga tengah melakukan optimalisasi penjualan digital agar sejalan
dengan consumern behavior saat ini, melalui penjualan di Kimia
Farma Mobile maupun market place
(Source: Portal berita Investasi Kontan.co.id)
Analisis Keuangan
Profitability Ratio
Rasio profitabilitas perusahaan untuk 2019:
• Gross Profit Margin = 37,27%
• Operating Profit Margin = 5,34%
• Net Profit Margin = 0,17%
• ROA = 0,09%
• ROE = 0,21%
Liquidity Ratio (2020)
Rasio likuiditas perusahaan untuk tahun 2019:
• Current Ratio = 0,99
• Quick Ratio = 0,61
• Cash Ratio = 0,18
Solvability Ratio (2020)
Rasio solvabilitas perusahaan untuk tahun 2019:
• Debt to Equity Ratio = 1,48
• Debt to Asset Ratio = 0,60
Activity Ratio (2020)
Rasio aktivitas perusahaan untuk tahun 2019:
• Total Asset Turnover = 0,51
• Fixed Asset Turnover = 1,01
Valuation
Dengan menggunakan Dividend Discount Model (DDM) dengan
asumsi zero-growth rate, diperoleh nilai wajar dari harga saham
KAEF adalah sebesar Rp335,27. Dividen dibagikan oleh PT Kimia
Farma Tbk. pada 16 Mei 2019 sebesar Rp14,98/lembar. Tingkat
diskonto (rs) ditentukan dengan menggunakan CAPM yang terdiri
dari return market sebesar -0,03%; koefisien beta sebesar 0,3; dan
risk-free rate sebesar 6,43%. Sehingga diperoleh rs sebesar 4,47%.
Harga saham KAEF pada tanggal 28 Mei 2021 adalah
Rp2.430/lembar. Jika dibandingkan nilai wajarnya, harga saham
KAEF saat ini dapat dibilang overvalued karena harga saham saat
ini, yaitu sebesar Rp2.430/lembar lebih besar dibandingkan nilai
wajarnya, yaitu sebesar Rp335,27/lembar. Hal tersebut
menunjukkan bahwa harga saham saat ini sudah 7x lebih mahal
dibandingkan dengan nilai wajarnya. Menurut kami seorang
investor yang sudah memiliki saham KAEF dapat melakukan hold
walaupun harga saham sudah 7x lebih mahal dibanding nilai
wajarnya karena KAEF optimis target pertumbuhan kinerja akan
tercapai mengingat peluang penjualan yang positif pada produk
obat dan alat kesehatan serta multivitamin serta jasa layanan
kesehatan lainnya. Baik produk yang berkaitan dengan Covid-19
maupun produk dan layanan kesehatan secara keseluruhan. Di sisi
lain KAEF berpartisipasi dalam kegiatan vaksinasi baik program
pemerintah maupun program Gotong Royong. KAEF juga terlibat
dalam pemenuhan produk obat dan alat kesehatan program
pemerintah dalam rangka peningkatan kebutuhan masyarakat.
P/E Ratio perusahaan untuk tahun 2019 adalah sebesar 437,06.
Sedangkan, P/E Ratio kompetitornya, yaitu Kalbe Farma Tbk.
adalah sebesar 30,29. Jika dibandingkan dengan kompetitornya,
bukan kesempatan bagus untuk membeli saham karena P/E Ratio
perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan P/E Ratio
kompetitornya.
(Source: Laporan Keuangan PT Kimia Farma Tbk. 2019, Laporan
Keuangan Kalbe Farma Tbk. 2019, finance.yahoo.com)
Kesimpulan
Untuk saat ini, harga saham KAEF sudah 7x lebih mahal
dibandingkan nilai wajarnya. Meskipun demikian, menurut
pandangan kami, saham KAEF masih layak untuk di-hold oleh
investor yang sudah memilikinya karena dilihat dari data-data
tinjauan makroekonomi dan industri yang menunjukkan prospek
perusahaan yang cukup baik kedepannya. PT Kimia Farma Tbk.
juga optimis dapat mencapai target pertumbuhan kinerja mengingat
peluang penjualan yang positif pada produk obat dan alat
kesehatan serta multivitamin serta jasa layanan kesehatan lainnya.
Selain itu, KAEF berpartisipasi dalam kegiatan vaksinasi baik
program pemerintah maupun program Gotong Royong.
Appendix
1.
KAEF.JK
Financial Ratios Perhitungan
Q1 2021 2020 2019
Profitability
Gross Profit Margin Gross Profit/Sales 36,12% 36,55% 37,27%
Operating Profit Margin Operating Profit/Sales 6,79% 6,53% 5,34%
Net Profit Margin Net Profit/Sales 0,66% 0,20% 0,17%
Return on Asset Net Profit/Total Asset 0,09% 0,12% 0,09%
Return on Equity Net Profit/Total Equity 0,21% 0,29% 0,21%
Liquidity
Current Ratio Current Asset/Current Liabilities 1,01 0,90 0,99
Quick Ratio (Current Asset - Inventory)/Current Liabilities 0,59 0,54 0,61
Cash Ratio Cash and Cash Equivalent/Current Liabilities 0,11 0,18 0,18
Solvability
Debt to Equity Ratio Total Liabilities/Total Equity 1,45 1,47 1,48
Debt to Asset Ratio Total Liabilities/Total Asset 0,59 0,60 0,60
Activity
Total Asset Turnover Sales/Total Asset 0,13 0,57 0,51
Fixed Asset Turnover Sales/Fixed Asset 0,25 1,06 1,01
Profitability:
● Gross Profit Margin → MENURUN dari tahun 2019 sampai dengan Q1 2021
● Operating Profit Margin → MENINGKAT dari tahun 2019 sampai dengan Q1 2021
● Net Profit Margin → MENINGKAT dari tahun 2019 sampai dengan Q1 2021
● ROA → MENINGKAT pada tahun 2020 lalu MENURUN pada Q1 2021
● ROE → MENINGKAT pada tahun 2020 lalu MENURUN pada Q1 2021
Liquidity:
● Current Ratio → MENURUN pada tahun 2020 lalu MENINGKAT pada Q1 2021
● Quick Ratio → MENURUN pada tahun 2020 lalu MENINGKAT pada Q1 2021
● Cash Ratio → STAGNAN pada tahun 2020 lalu MENURUN pada Q1 2021
Solvability:
● Debt to Equity Ratio → MENURUN dari tahun 2019 sampai dengan Q1 2021
● Debt to Asset Ratio → STAGNAN pada tahun 2020 lalu MENURUN pada Q1 2021
Activity:
● Total Asset Turnover → MENINGKAT pada tahun 2020 lalu MENURUN pada Q1 2021
● Fixed Asset Turnover → MENINGKAT pada tahun 2020 lalu MENURUN pada Q1 2021