Anda di halaman 1dari 2

TUGAS FRAUD TRIANGLE

Nama : Athaya Sekar Noviana


NPM : 120110190049
Mata Kuliah : Akuntansi Forensik
Dosen : I Nyoman Wara, SE, M.Ak, CA, CPA, ACPA, CFrA, CFSA
Kasus : Kasus Korupsi Kementerian Sosial – Juliari Batubara

Kasus korupsi Menteri Kementerian Sosial, Juliani Batubara, menghasilkan keputusan


kasus yaitu pada tanggal 5 Desember 2020, beliau menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) atas tuduhan korupsi dana bantuan Kemensos untuk masyarakat dengan total mencapai lebih
dari 20 Milyar. Pembahasan kali ini berdasarkan teori fraud triangle, yaitu perceived opportunity,
pressure, dan rationalization.

1. Perceived opportunity
Dalam kasus ini, Kementerian Sosial memiliki kualitas yang buruk pada internal
controlnya. Terlihat dari kemensos yang lengah akan adanya tim khusus yang dibuat Juliani
Batubara untuk merencanakan kasus korupsi ini. Tim khusus yang dipimpin langsung oleh
Juliani Batubara ini sudah jelas membuat bias bagi kemensos karena pengaruh dari
kepemimpinannya. Juliani Batubara memanfaatkan posisinya sebagai pemimpin di kemensos
untuk mengatur segala scenarionya dan juga ingin membawa untung bagi partai politik yang
mendukungnya.

2. Pressure
Dalam kasus ini, Juliani Batubara sebagai Menteri dari kemensos memiliki gaya hidup
yang tinggi, untuk memenuhi kebutuhannya itu, beliau mengambil langkah menggunakan
kekuasaannya untuk melancarkan aksinya. Selain itu, conflict interest dengan partainya yaitu
PDIP. Saya menilai bahwa Juliani Batubara memiliki tekanan untuk membuat parpol yang
diusungnya berhasil dalam menjalankan misinya, yang mungkin salah satu misinya ada
pencarian dana. Juliani Batubara seperti di kendalikan oleh partai politik yang diusungnya
untuk memanfaatkan keadaan.

3. Rationalization
Dalam kasus ini, partai politik yang diusung oleh Jualiani Batubara membuat pengaruh
yang amat besar bagi kinerjanya di kementerian sosial. PDIP yang terkenal dengan slogannya
wong cilik membuat masyarakat dan kemensos sendiri bias akan kemungkinan kadernya
melakukan hal-hal yang justru menyengsarai rakyat (korupsi). PDIP berkelit bahwa tidak
membenarkan jika kadernya melakukan tindakan korupsi, dan mencari pembenaran atas
kesalahan yang dilakukan oleh kadernya.

Anda mungkin juga menyukai