Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS ISU KONTEMPORER ( TUGAS KELOMPOK )

Masih Maraknya Tindakan Korupsi Di Indonesia

A. Pendahuluan

Isu adalah suatu fenomena/kejadian yang diartikan sebagai masalah. Masalah yang
terjadi saat ini dan menjadi perbincangan publik dapat dinyatakan sebagai isu
kritikal. Isu-isu kontemporer yang sering terjadi diantaranya adalah korupsi,
narkoba, terorisme dan radikalisme, money laundering, proxy war, dan kejahatan
mass communication. Isu kritikal dipandang sebagai topik yang berhubungan
dengan masalah-masalah sumber daya yang memerlukan pemecahan disertai
dengan adanya kesadaran publik akan isu tersebut. Isu kritikal terbagi ke dalam tiga
kelompok berdarkan tingkat kepentingannya, yaitu Isu saat ini (current issue), Isu
berkembang (emerging issue), dan Isu potensial. Dalam menganalisis sebuah isu,
ada beberapa teknik yang dapat digunakan, diantaranya yakni , teknik Tapisan,
teknik Analisis Isu, dan analisis Kesenjangan atau Gap Analysis.
Saat ini dunia Indonesia sedang dihadapkan pada isu-isu yang sedang berkembang
ditengah masyarakat. Isu-isu ini menjadi perbincangan dan menjadi masalah bagi
bangsa hingga nantinya menjadi ancaman.
B. Deskripsi Dan Analisis Isu
Korupsi berasal dari Bahasa Latin yaitu corruptio. Dari segi hukum, korupsi adalah
perbuatan melawan hukum dengan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, dan sarana
untuk kepentingan atau memperkaya diri sendiri.
Di Indonesia, ada banyak sekali kasus korupsi yang harus ditindak lanjuti, diselidiki
dan diatasi. Perbuatan korupsi termasuk sebagai perbuatan yang tidak menyenangkan, dan
bisa merugikan orang lain. Korupsi diatur dalam dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun
1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme,
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, serta
UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Korupsi bisa terjadi dimana saja, entah di kantor, pemerintahan, pendidikan, bahkan
di lingkungan keluarga. Belajar tentang antikorupsi dapat dipelajari sejak dini.
Karena korupsi tidak hanya masalah uang, waktu juga dapat dikorupsi dan merugikan orang
lain.
Di atas merupakan salah satu contoh korupsi, yang dimana Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) resmi menahan mantan Bupati Tanah Bumbu, Mardani Maming terkait kasus
dugaan suap izin usaha pertambangan (IUP) di Kalimantan Selatan. Mardani maming ditahan
di rutan Pomdam Jaya Guntur.
https://20.detik.com/detikflash/20220729-220729038/kpk-penyuap-mardani-maming-
sudah-meninggal

C. Dampak yang akan terjadi Jika Isu tersebut Tidak Segera di selesaikan
Tindakan korupsi merupakan tindakan yang sangat merugikan negara. Korupsi
mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi negara, menurunnya investasi,
meningkatnya kemiskinan serta meningkatnya ketimpangan pendapatan. Korupsi juga
dapat menurunkan tingkat kebahagiaan masyarakat di suatu negara.

D. Penyebab-penyebab terjadinya Isu tersebut


1. Sifat Serakah Manusia
2. Gaya Hidup yang Konsumtif
Perilaku konsumtif adalah perilaku yang suka membeli barang-barang tidak penting,
dengan harga yang mahal maupun ekonomis
3. Dorongan Keluarga
Karena memiliki jabatan yang tinggi, ada beberapa orang yang menyelewengkan
jabatannya untuk korupsi. Bahkan pelaku tindak pidana korupsi mendapatkan dorongan
dari keluarganya untuk melakukan perbuatan tersebut.
4. Aspek Ekonomi
Penyebab terjadinya korupsi paling sering karena adanya aspek ekonomi. Karena
banyaknya kebutuhan untuk hidup dan merasa memiliki pendapatan yang kurang,
sehingga ada sebagian orang yang nekat melakukan korupsi. 
5. Aspek Politis
Tindakan ini dilakukan karena memiliki jabatan atau kekuasaan yang tinggi di
pemerintahan. Demi mempertahankan jabatan dan memenangkan urusan politik, maka
banyak orang melakukan tindakan korupsi.
6. Aspek Organisasi
Biasanya hal ini akan didukung karena organisasi tersebut tidak memiliki aturan yang
kuat. Organisasi juga tidak memiliki pemimpin yang dapat diteladani. Parahnya, organisasi
tidak memiliki lembaga pengawasan dan sistem pengendalian manajemen yang lemah.

E. Rekomendasi Penyelesaian terhadap Isu tersebut

Meskipun pemberantasan korupsi menghadapi berbagai kendala, namun upaya


pemberantasan korupsi harus terus-menerus dilakukan dengan melakukan berbagai perubahan
dan perbaikan. Perbaikan dan perubahan tersebut antara lain terkait dengan lembaga yang
menangani korupsi agar selalu kompak dan tidak sektoral, upaya-upaya pencegahan juga terus
dilakukan, kualitas SDM perlu ditingkatkan, kesejahteraan para penegak hukum menjadi
prioritas.

Anda mungkin juga menyukai