Anda di halaman 1dari 3

TERMODINAMIKA DAN TERMOREGULASI

Tri Pitara Mahanggara, S.Si, M.Kes


Editor: Fajariska KJ

‫رضيت باهلل ربا وباالسالم دينا وبمحمد نبيا و رسوال ربي زدني علما وارزقني فهما‬
Haloo olefams, kita berjumpa lagi dalam tulisan ini menandakan EB sudah tinggal
menghitung hari. Nah biar lebih mudah memahami materi ini jangan lupa baca do’a dulu ya,
semoga diberikan hasil EB yang memuaskan juga.

Sebelum membahas lebih jauh alangkah baiknya kita tau dulu istilah termodinamika.
Termodinamika berarti suhu yang bergerak. Apa sih maksudnya? Misalnya ada suatu benda
dengan suhu 10°C naik menjadi 15°C berarti telah terjadi pergerakan suhu, artinya telah
terjadi perubahan suhu. Semua yang bergerak akan menimbulkan perubahan.
Jadi Termodinamika adalah ilmu mengenai fenomena-fenomena energi yang
berubah-ubah karena pengaliran panas dan usaha yang dilakukan. Nah dasar dari
termodinamika adalah energi. Apa itu energi? Segala sesuatu adalah energi. Dalam fisika
energi terbagi menjadi 4:
a. Energi Potensial  energi yang belum dieksplorasi atau diberdayakan
b. Energi Mekanik/energi dinamik/energi kinetik
c. Energi Kalor
d. Energi Kimia
Ketika kita membicarakan tentang energi maka kita tentu harus mengenal bahwa ada
sebuah hukum yaitu Hukum Kekekalan Energi yang terdiri dari:
a. Energi tidak dapat diciptakan
b. Energi tidak dapat dimusnahkan
c. Energi hanya dapat dipindahkan
d. Energi hanya dapat diubah-ubah
Dan perlu kita tahu, bahwa tanpa panas maka manusia tidak dapat bergerak.
Contohnya orang meninggal, kan tubuhnya dingin kayak es kan yaa karena dia sudah tidak
mempunyai panas di tubuhnya.
Nah selanjutnya kita bakal bahas tentang metabolisme. Apa sih metabolisme itu?
Metabolisme adalah istilah untuk identifikasi perubahan yang terjadi pada makhluk hidup
atau bisa disebut dengan perubahan energi pada makhluk hidup. Jadi yang bisa
bermetabolisme hanyalah makhluk hidup saja, makhluk tak hidup alias benda mati meskipun
ketika bergerak terjadi perubahan energi tidak bisa disebut bermetabolisme. Dalam proses
metabolisme terdapat syarat utama yang hanya dimiliki oleh makhluk hidup yaitu adanya
enzim. Enzim adalah protein yang berperan menjadi biokatalisator untuk proses
metabolisme.
Selain berkaitan dengan perubahan energi, metabolisme merupakan jumlah total
reaksi kimia dan fisika yang diperlukan untuk kehidupan. Dan biasanya dipakai dalam
batasan untuk menunjukkan serangkaian reaksi dari tipe-tipe makanan atau derivatnya.
Metabolisme terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Anabolisme  reaksi sisntesis menjurus ke arah penyimpanan/penyusunan energi di
dalam tubuh
b. Katabolisme menggambarkan degradasi/pemecahan substrat dan penggunaan dari
sumber energi.
Kedua hal tersebut haruslah seimbang agar terbentuk homeostasis yang dinamis dalam
tubuh.
Konversi Energi
Pembakaran dengan Kalorimeter:
a. Sukrosa : 3,94 Kkal/g
b. Glukosa : 3,74 Kkal/g
c. Glikogen : 4,19 Kkal/g
d. Tepung : 4,18 Kkal/g
e. Protein : 5,6 Kkal/g
f. Lemak : 9,3 Kkal/g

Persamaan dengan Termodinamika


Gas dalam suatu ruangan apabila temperaturnya meningkat maka tekanan udara pun
meningkat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tekanan udara berbanding lurus dengan suhu
dan diperoleh perbandingan sebagai berikut:

T(suhu) ↑ = P(tekanan) ↑
T(suhu) ↓ = P(tekanan) ↓

Tekanan absolut adalah tekanan yang ditimbulkan akibat tabrakan molekul pada
dinding ruangan. Molekul-molekul mengalami tabrakan elastis sempurna antara sesamanya
dan saling tukar menukar tenaga. Dapat disimpulkan bahwa tekanan udara berbanding
terbalik dengan volumenya dan diperoleh perbandingan sebagai berikut:

Hukum Boyle
Volume ↑ = P(tekanan) ↓
Volume ↓ = P(tekanan) ↑

Persamaan dengan Kelembababan


Kelembababan merupakan adanya uap air dalam udara. Cara pengukuran
kelembaban udara ialah dengan cara mengukur tekanan parsial uap air dalam udara. Nah
perasaan lembab ataupun kering yang biasa kita alami bukan hanya ditentukan oleh tekanan
parsial semata tapi ditentukan pula oleh suhu. Misalnya, pada tekanan parsial uap air
15mmHg akan terasa lembab pada suhu 20°C dibanding pada suhu 30°C.

Nah dari penjabaran di atas kita akan semakin mengerucut dalam membahas
mengenai termoregulasi. Termoregulasi tubuh diatur oleh hipotalamus dengan set point
±36,5°C-37,2°C. Selain itu manusia adalah homoioterm sehingga suhu tubuh manusia tidak
berubah-ubah seperti pada makhluk poliioterm. Suhu tubuh akan dijaga keseimbangannya
dengan cara mengatur Heat Production dan Heat Lost.
Heat production diperoleh dari dalam tubuh, panas(ATP) dihasilkan oleh metabolisme
yang berlangsung di mitokondria. Sedangkan Heat Lost dilakukan dengan cara:
a. Konduksi penjalaran panas karena tumbukan antar molekul melalui media dari
suhu tinggi ke suhu rendah.
b. Radiasi transfer energi panas dari permukaan obyek ke obyek lain dengan
pancaran tanpa mengalami kontak dari obyek tersebut.
c. Konveksi apabila temperatur sekeliling lebih rendah daripada suhu tubuh.
d. Evaporasi  peralihan panas dari bentuk cairan menjadi gas, jika udara kering dapat
terjadi evaporasi dan jika udara lembab maka evaporasi tidak terjadi.

Nah ini ada satu contoh kasus. Jika seseorang sedang berada dalam lingkungan
berAC, bagaimanakah termoregulasi dalam tubuhnya?
Tubuh akan heat lost karena panas tubuh menuju lingkungan  Hipothalamus
memproduksi TRH  TRH merangsang Hipofisis anterior untuk memproduksi TSH  TSH
menuju kelenjar tiroid untuk merangsangnya dan membentuk T3 dan T4  T3 dan T4
memerintahkan mitokondria untuk membentuk ATP.
Sebagai akibatnya ketika berada di ruangan berAC maka seseorang akan lebih mudah
lapar, mudah berkemih, frekuensi napas meningkat, dan dapat menyebabkan dehidrasi
meskipun tidak merasa haus (akibat adanya water lost).

Nah, demikian materi kuliah ini. Semoga bisa membantu teman teman dalam
memahami materi tersebut. Kritik dan saran selalu ditunggu bisa langsung ngobrol sama aku
ataupun PC ke fajariska20kj.

Anda mungkin juga menyukai