Nurainun fadillah lubis (2030107011) ➢Pengetahuan Faktual Pengetahuan faktual, Pengetahuan faktual berisi elemen-elemen dasar yang harus diketahui para peserta didik jika mereka akan dikenalkan dengan suatu disiplin atau untuk memecahkan masalah apapun di dalamnya. ➢Pengetahuan konseptual, Pengetahuan konseptual meliputi skema-skema, model-model mental, atau teori-teori eksplisit dan implisit dalam model-model psikologi kognitif yang berbeda. Pengetahuan konseptual meliputi tiga jenis: a. Pengetahuan klasifikasi dan kategori meliputi kategori, kelas, pembagian, dan penyusunan spesifik yang digunakan dalam pokok bahasan yang berbeda; b. Prinsip dan generalisasi cenderung mendominasi suatu disiplin ilmu akademis dan digunakan untuk mempelajari fenomena atau memecahkan masalah-masalah dalam disiplin ilmu; dan c. Pengetahuan teori, model, dan struktur meliputi pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi bersama dengan hubungan- hubungan di antara mereka yang menyajikan pandangan sistemis, jelas, dan bulat mengenai suatu fenomena, masalah, atau pokok bahasan yang kompleks. ➢Pengetahuan Prosedural Kemampuan menyusun atau melakukan suatu solusi (kemampuan prosedural) adalahsuatu kesanggupan untuk sesuatu menyusun uraian pemikiran dalam bentuk langkah- langkah sistematis dan tepat untuk menyelesaikan permasalahan. Kemampuan ini diperlukan dalam penyelesaian masalah yang terdiri atas beberapa tahapan jawaban atau berupa uraian langkah-langkah. Siswa diberikan permasalahan yang memerlukan kombinasi dari beberapa konsep agar dapat menunjukkan kemampuan penyusunan solusi. Saat tatap muka berlangsung, terlihat siswa mengalami kesulitan atau kebingungan saat berhadapan dengan permasalahan yang lebih kompleks. Permasalahan kompleks yang diberikan akan mendorong siswa untuk mengkolaborasikan pengetahuan-pengetahuan yang telah diperoleh. ➢Pengetahuan Metakognitif Pengetahuan metakognitif ditunjukkan melalui kesadaran seseorang untuk menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa harus mengalami proses pengaktifan agar pengetahuan tersebut dapat disimpan dalam memori jangka panjang siswa. Cara mengaktifkan pengetahuan adalah dengan memodifikasi lingkungan belajar yang mendorong siswa untuk menyusun strategi dalam menghadapi permasalahan yang kontekstual. Pada penelitian ini, permasalahan kontekstual yang digunakan untuk melihat pengetahuan metakognitif siswa adalah fenomena kecelakaan yang sering terjadi di jalan tol Cipularang km 90. ✓Orientasi Pada tahap orientasi ini, dilakukan penetapan suatu kerangka isi pembelajaran. Selama tahap ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran, tugas-tugas yang akan dikerjakan dan mengembangkan tanggung jawab siswa
✓ Penyajian Dalam tahap ini, guru menjelaskan konsep-konsep
atau keterampilan baru disertai dengan contoh-contoh. Jika yang diajarkan berupa konsep baru, adalah penting untuk mengajak siswa untuk mendidskusikan karakteristik konsep, aturan atau definisi serta contoh konsep. Jika yang diajarkan berupa keterampilan baru, adalah penting untuk mengajar siswa untuk mengidentifikasi langkah-langkah kerja keterampilan dan berikan contoh untuk tiap langkah keterampilan yang diajarkan. Penggunaan media pembelajaran, baik visual maupun audiovisual sangat disarankan dalam mengajarkan konsep atau keterampilan baru. Dalam tahap ini, perlu diadakan evaluasi seberapa jauh siswa telah paham dengan konsep atau keterampilan baru yang baru diajarkan. ✓ Latihan Terstruktur Dalam tahap ini guru memberi siswa contoh praktik penyelesaian masalah, berupa langkah- langkah penting secara bertahap dalam penyelesaian suatu masalah/tugas. Langkah penting dalam mengajarkan latihan penyelesaian soal adalah dengan menggunakan berbagai macam media (misalnya OHP, LCD, dan sebagainya) sehingga semua siswa bias memahami setiap langkah kerja dengan baik. Dalam tahap ini siswa perlu diberi beberapa pertanyaan, kemudian guru memberbalikan atas jawaban siswa. ✓Latihan Terbimbing Pada tahap ini guru memberi kesempatan pada siswa untuk latihan menyelesaikan suatu permasalahan, tetapi masih di bawah bimbingan. Dalam tahap ini guru memberikan beberapa tugas/permasalahan yang harus dikerjakan siswa, namun tetap diberi bimbingan dalam menyelesaikannya. Melalui kegiatan latihan terbimbing ini memungkinkan guru untuk menilai kemampuan siswa dalam menyelesaikan sejumlah tugas dan melihat kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. ✓Latihan Mandiri Tahap latihan mandiri merupakan inti dari strategi ini. Tujuan latihan mandiri adalah menguatkan atau memperkokoh bahan ajar yang baru dipelajari, memastikan peningkatan daya ingat/retensi, serta untuk meningkatkan kelancaran siswa dalam menyelesaikan permasalahan. Kegiatan praktik dalam tahap ini tanpa bimbingan dan umpan balik dari guru. Kegiatan ini dapat dikerjakan di kelas atau berupa pekerjaan rumah