Kelompok 2 - Makalah Media Pembelajaran (Sem V)
Kelompok 2 - Makalah Media Pembelajaran (Sem V)
Disusun Oleh:
Puji dan syukur tim penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
masih memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang dilakukan untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen mata kuliah Media Pembelajaran. Judul makalah yang kami buat
tentang “Sejarah dan Perkembangan Media Pembelajaran”.
Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami selaku tim penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Hadi Susiyono, M. Pd selaku dosen
program studi PGMI atas bimbingan dan arahannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang bersifat membangun kami
terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Tuhan kami serahkan segalanya.
Mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita
semua.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
2.1 Pengertian Media Pembelajaran....................................................... 2
2.2 Tujuan Media Pembelajaran............................................................. 3
2.3 Manfaat dan Kegunaan Media Pembelajaran................................... 4
2.4 Sejarah Perkembangan Media Pembelajaran................................... 6
2.5 Latar Belakang Media Pembelajaran............................................... 7
2.6 Dasar atau Landasan Penggunaan Media Pembelajaran.................. 8
2.7 Urgensi Media Pembelajaran........................................................... 11
BAB III PENUTUP...................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 12
3.2 Saran................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Berdasarkan definisi diatas, maka yang dimaksud media pembelajaran adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa berupa sarana fisik/sarana
komunikasi dalam bentuk Audio, Visual, maupun Audio Visual yang dipergunakan
dalam kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan pesan/informasi mengenai
materi pelajaran dari guru kepada para peserta didik agar peserta didik terpacu untuk
mencurahkan pikiran, perasaan, perhatian dan minatnya dalam proses pembelajaran
sehingga proses interaksi antara guru dan peserta didik dapat berlangsung secara tepat
guna dan berdaya guna serta merangsang pikiran, perasaan, perhatian.
3
2.3 Manfaat dan Kegunaan Media Pembelajaran
Media Pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan:
1. Menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah.
2. Membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya.
3. Membuat konsep abstrak ke konsep konkret.
4. Memberi kesamaan persepsi.
5. Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak.
6. Menyajikan ulang informasi secara konsisten.
7. Memberi suasana yang belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik.
Selain fungsi diatas, Livie dan Lentz (1982) mengemukakan 4 fungsi media
pembelajaran yaitu:
1. Fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik dan mengrahkan
perhatian pembelajar akan berkosentrasi pada isi pelajaran.
2. Fungsi afekti maksudnya media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmaran
pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar.
3. Fungsi kognitif yaitu mengungkapkan bahwa lambang visual mempelancar
pencapaian tujuan dalam memahami dan mendengar informasi.
4. Fungsi kompensatoris yaitu media visual memberikan konteks untuk
memahami teks dan membantu pembelajr yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
4
5. Menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan minat, motivasi,
aktivitas, dan kreativitas belajar siswa.
6. Membantu siswa belajar secara individual, kelmpok, atau klasikal.
7. Materi pembelajaran lebih lama diingat dan mudah untuk diungkapkan
kembali dengan cepat dan tepat.
8. Mempermudah dan mempercepat guru menyajikan materi pembelajaran
sehingga siswa mudah mengerti.
9. Mengatasi ruang, waktu dan indera.
Dari berbagai macam fungsi dan manfaat dapat di ambil intisarinya bahwa
fungsi, manfaat dan kegunaan media pembelajaran menghadirkan dan membuat
duplikasi dari obyek yang sebenarnya, yang langkah, dari yang abstrak ke konkret serta
member dan mengatasi dari persepsi yang berbeda ke yang sama, dari hambatan, waktu
5
dan jarak serta menyajikan ulang informasi secara kontinew agar suasana belajar bisa
nyaman, santai, menarik dan tidak tertekan.
6
hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga berfungsi sebagai
penyalur pesan belajar. Sayangnya, waktu itu faktor siswa, yang merupakan komponen
utama dalam pembelajaran, belum mendapat perhatian khusus.
Baru pada tahun 1960-an, para ahli mulai memperhatikan siswa sebagai
komponen utama dalam pembelajaran. Pada saat itu teori Behaviorisme BF. Skinner
mulai mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. Teori ini telah
mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah tingkah laku siswa sebagai hasil
proses pembelajaran. Produk media pembelajaran yang terkenal sebagai hasil teori ini
adalah diciptakannya teaching machine (mesin pengajaran) dan Programmed
Instruction (pembelajaran terprogram).
Pada tahun 1965-70, pendekatan sistem (system approach) mulai menampakkan
pengaruhnya dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Pendekatan sistem ini mendorong
digunakannya media sebagai bagian intregal dalam proses pembelajaran. Media, yang
tidak lagi hanya dipandang sebagai alat bantu guru, melainkan telah diberi wewenang
untuk membawa pesan belajar, hendaklah merupakan bagian integral dalam proses
pembelajaran. Media, yang tidak lagi hanya dipandang sebagai alat bantu guru,
melainkan telah diberi wewenang untuk membawa pesan belajar, hendaklah merupakan
bagian integral dari kegiatan belajar mengajar.
7
Learning belajar pembelajaran sampai saat ini. Aturan-aturan dari pendidik dan
pembelajar telah berubah karena dipengaruhi media dan teknologi yang digunakan di
dalam kelas. Perubahan ini sangat esensial, karena sebagai penuntun dalam proses
pembelajaran, pendidik (guru) berhak menguji media dan teknologi dalam konteks
belajar dan itu berdampak pada hasil belajar siswa. Learning belajar adalah proses
pengembangan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan, atau pengembangan tingkah laku
sebagai interaksi indi.
Dalam sejarah, media dan teknologi memiliki pengaruh terhadap pendidikan.
Contohnya, komputer dan internet telah mempengaruhi proses pembelajaran sampai
saat ini. Aturan-aturan dari pendidik dan pembelajar telah berubah karena dipengaruhi
media dan teknologi yang digunakan di dalam kelas. Perubahan ini sangat esensial,
karena sebagai penuntun dalam proses pembelajaran, pendidik (guru) berhak menguji
media dan teknologi dalam konteks belajar dan itu berdampak pada hasil belajar siswa.
Learning Belajar adalah proses pengembangan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan,
atau pengembangan tingkah laku sebagai interaksi individu, menyangkut fasilitas-
fasilitas fisik, psikologis, metode pembelajaran, media, dan teknologi. Belajar adalah
proses yang dilakukan sepanjang waktu oleh individu manapun.Dengan demikian,
belajar adalah proses yang melibatkan proses seleksi, pengaturan, dan penyampaian
pesan yang pantas kepada lingkungan dan bagaimana cara pebelajar berinteraksi dengan
informasi tersebut.
8
cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian,
penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi. Sebenarnya perbedaan pendapat
tersebut tidak perlu muncul, yang penting bagaimana pandangan guru terhadap
siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru menganggap siswa sebagai anak
manusia yang memiliki keprbadian, harga diri, motivasi, dan memiliki
kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain,maka baik menggunaka
media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan
tetap menggunakan pendekatan humanis.
2. Landasan psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka
ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat
mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping
memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna
persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi
hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut perlu:
Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian
siswa serta memberikan kejelasan objek yang diamatinya. Bahan
pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.
Kajian psikologis menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajarai
hal yang konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan continum
konkret-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada
beberapa pendapat. Pertama, bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya
menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau film (iconic
representation of experiment) kemudian ke belajar dengan simbol, yaitu
menggunakan kata-kata (symbolic representation). Hal ini juga berlaku tidak
hanya untuk anak, tetapi juga untuk orang dewasa. Kedua, bahwa
sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses
penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang
paling nyata ke yang paling abstrak. Ketiga, membuat jenjang konkrit-
9
abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman
nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan
ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media,
dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan symbol.
Jenjang konkrit-abstrak ini ditunjukkan dengan bagan dalam bentuk kerucut
pengalaman (cone of experiment).
3. Landasan teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan,
pengembangan, penerapan, pengelolaan, penilaian proses dan sumber belajar.
Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis
masalah, mencari cara pemecahan, melaksankan, mengevaluasi, dan mengelola
pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu
mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan
masalah dilakukan dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen system
pembalajaran yang telah disusun dalm fungsi desain atau seleksi, dan dalam
pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadi system pembelajaran yang
lengkap. Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media,
peralatan, teknik dan latar.
4. Landasan empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara
penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam
menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang
signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan
karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memilih tipe belajar visual
akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media
visual, seperti gambar, diagram, video, atua film. Sementara siswa yang memilih
tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio,
rekaman suara, atau ceramah guru. Akan kebih tepat dan menguntungkan siswa
dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual.
10
Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media
pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus
mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik
media pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Definisi media pembelajaran, kata media merupakan bentuk jamak dari kata
medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya
komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997;
Ibrahim et.al., 2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai
pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996). Tujuan media
pembelajaran adalah mempermudah, meningkatkan efisiensi, membantu konsentrasi
pembelajar dalam pembelajaran, serta membantu mempermudah guru dalam
menyampaikan pesan dan peserta didik dalam menerima pesan.
Fungsi dan kegunaan media pembelajaran menghadirkan dan membuat duplikasi
dari obyek yang sebenarnya, yang langkah, dari yang abstrak ke konkret serta memberi
dan mengatasi dari persepsi yang berbeda ke yang sama, dari hambatan, waktu dan
jarak serta menyjikan ulang informasi secara kontinew agar suasana belajar bisa
nyaman, santai, menarik dan tidak tertekan. Landasan penggunaan media pembelajaran,
antara lain landasasan filosofis, psikologis, teknologis dan empiris.
3.2 Saran
Dengan adanya media pembelajaran maka sudah seharusnya para pendidik harus
mampu menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran yang
diterapkan sehingga stimulus yang diterima oleh peserta didik dapat dengan mudah
ditangkap dan dimengerti oleh peserta didik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Website:
Jurnal:
Aurora Nandia, F., Waluyo, H. J., & Haryanto, S. (2017). Pengembangan media
pembelajaran sejarah berbasis media audio visual situs purbakala pugung
raharjo untuk meningkatkan kesadaran sejarah siswa kelas x sma negeri 1
kotagajah. Jurnal Ilmiah Dikdaya, 6(1), 29-45.
13