D A S A R - D A S A R
MANAJEMEN OPERASI
DAN PRODUKSI
Diterbitkan oleh:
I Putu Artaya i
NAROTAMA University Press
Penulis,
I Putu Artaya v
BAB 3 MENDISAIN SISTEM MANAJEMEN OPERASI
Mendisain Sistem Manajemen Operasi ……………………………….. 51
Sistem Manajemen Operasi Pariwisata ……………………………….. 52
Faktor Pendukung Input ………………………………………. 52
Faktor Proses …………………………………………………. 53
Faktor Output atau Keluaran …………………………………. 54
Disain Sistem Manajemen Operasi Perguruan Tinggi ……………….. 58
Faktor Input atau Masukan …………………………………… 58
Bagian Proses atau Proses Utama …………………………….. 62
Output atau Keluaran …………………………………………. 64
Disain Paket Pelayanan Program Studi ………………………………. 68
Disain Sistem Manajemen Operasi Perusahaan ……………………… 69
Rangkuman …………………………………………………………… 71
Daftar Istilah ………………………………………………………….. 71
Latihan Soal …………………………………………………………… 72
Gambar 1.1 Proses transformasi material bangunan menjadi sebuah rumah tinggal … 2
Gambar 1.2 Kursus disain grafis bentuk transformasi secara intangible ……………. 3
Gambar 1.3 Kursus mengemudi, bentuk lain dari transformasi secara intangible …… 4
Gambar 1.4 Kursus musik, bentuk dari sebuah transformasi intangible …………….. 4
Gambar 1.5 Proses transformasi akan menciptakan nilai tambah produk …………… 5
Gambar 1.6 Unsur yang melengkapi sebuah proses transformasi …………………… 6
Gambar 1.7 Sistem manajemen operasi ……………………………………………… 8
Gambar 1.8 Disain kendaraan roda empat untuk penyandang cacat ………………… 11
Gambar 1.9 Disain kendaraan roda dua untuk penyandang cacat …………………… 11
Gambar 1.10 Mesin ATM merupakan output dari menciptakan daya guna ……………. 12
Gambar 1.11 Perubahan sistem pembakaran pada sepeda motor yang awalnya
menggunakan karburator berubah menjadi sistem full injection ………… 13
Gambar 1.12 Perubahan alat komunikasi seluler akibat dari perubahan
teknologi di bidang komunikasi ………………………………………… 14
Gambar 1.13 Empat komponen utama yang terdapat pada lingkup sempit manajemen
produksi ………………………………………………………………… 15
Gambar 1.14 Enam komponen penting yang menjadi fokus utama dalam
lingkup luas manajemen produksi ……………………………………… 17
Gambar 1.15 Salah satu metode dalam daur ulang sampah botol plastik …………….. 18
Gambar 1.16 Satu metode pengolahan limbah sampah rumah tangga dalam bentuk
sampah daur ulang di lingkungan tempat tinggal ………………………. 19
Gambar 1.17 Disain lampu kamar yang menyatu dengan Fan Cycling (kipas) ……… 21
Gambar 2.1 Sistem Manajemen Operasi Pada Sebuah Industri Otomotif …………… 32
Gambar 2.2 Bagian kendaraan yang dapat memicu terjadinya masalah …………….. 34
Gambar 2.3 Berbagai jenis mobil yang digerakkan menggunakan
bahan bakar ramah lingkungan …………………………………………. 35
Gambar 2.4 Sistem Manajemen Operasi Rumah Sakit Dalam Pelayanan Kesehatan . 36
Gambar 2.5 Kegiatan produksi dalam sebuah sistem manajemen operasi …………. 38
I Putu Artaya ix
Universitas Narotama Surabaya
I Putu Artaya xi
SANKSI PELANGGARAN PASAL 113
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta:
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
(1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran
hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran
hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Secara sederhana, menurut Kosasih, (2012) sebuah kegiatan operasi atau proses produksi
dalam sebuah organisasi baik manufaktur maupun jasa memiliki dua unsur mendasar yaitu:
1. Syarat Penting, artinya dalam menjalankan sebuah proses atau kegiatan operasi harus
bersungguh-sungguh melakukan proses transformasinya dari bentuk bahan menjadi
bentuk produk jadi, dihindarkan terjadinya penyimpangan dan kesalahan karena sebuah
proses yang dijalankan bermuara pada satu tujuan yaitu pemenuhan kebutuhan dasar
manusia atau konsumen. Proses transformasi dapat berbentuk nyata (tangible) dan dapat
berbentuk tidak nyata (intangible), tangible berarti produk dapat terlihat dengan jelas,
dapat dipindah, dimiliki dan disimpan, sedangkan intangible berarti sebaliknya, tidak
terlihat namun bisa dirasakan manfaatnya, namun tidak dapat dimiliki, tidak dapat
disimpan, penjelasan ini berikut akan dijabarkan dalam bentuk gambar di bawah ini:
Gambar 1.1 Proses transformasi material bangunan menjadi sebuah rumah tinggal
Sumber: http://waodeizzati.blogspot.co.id/2013/04/teori-transformasi.html
Dari gambar 1.1 di atas, untuk mewujudkan sebuah rumah tinggal tidak hanya
dibutuhkan bahan bangunan atau material saja, namun juga dibutuhkan keahlian,
kemampuan, pengalaman, teknologi, kajian/evaluasi, pengujian, dan sebagainya. Tujuan
untuk membangun rumah tidak hanya untuk memiliki rumah, namun juga untuk mencari
Melalui tabel 1.1 di atas, walau seseorang telah memiliki keahlian-keahlian tertentu,
ternyata keahlian tersebut tidak dapat dilihat melalui mata, berbeda dengan benda phisik
dapat jelas terlihat, karena keahlian yang dimiliki seseorang bersifat intangible yaitu
suatu kondisi bahwa sesuatu dapat dirasakan manfaat atau daya gunanya namun tidak
dapat terlihat langsung oleh mata. Keahlian seseorang akan nampak jelas melalui mata
jika yang bersangkutan berhubungan dengan alat bantu atau sedang mengoperasikan alat
kerja yang telah membuatnya menjadi seorang ahli. Keahlian melekat pada manusia atau
individu bukan melekat pada produk. Seseorang dikatakan ahli musik ketika dia sedang
memainkan alat musik, seseorang dikatakan mahir mengemudi disaat seseorang tersebut
sedang mengemudikan kendaraan, namun disaat seseorang tersebut sedang diam tidak
mengerjakan sesuatu, maka keahliannya tidak tampak dan tidak terlihat.
Sistem merupakan penggabungan berbagai unsur, faktor produksi, alat, pendukung, keahlian,
mesin, peralatan, peraturan-peraturan, pikiran, perasaan dan segala kebijakan untuk
melaksanakan sebuah proses dalam sebuah kegiatan yang terencana dan dikelola secara baik
pada sebuah manajemen. Sebuah kegiatan operasi dapat berjalan dan dapat dilaksanakan
dengan baik jika terpenuhinya aspek pendukung yaitu primary input/input utama,
recources/faktor produksi, dan kegiatan proses itu sendiri. Sistem operasi berguna untuk
mengatur kegiatan proses, perlu di atur agar tidak terjadi kesalahan, kerusakan atau
penyimpangan. Melalui sebuah proses maka dihasilkan service (jasa), dan atau barang
(product) untuk tujuan pemenuhan kebutuhan hidup. Untuk menjelaskan sistem manajemen
operasi secara lengkap, simak gambar di bawah ini:
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya sistem manajemen
operasi, setiap proses produksi yang dilakukan ada sebuah jaminan bahwa produk atau jasa
yang dibuat tidak akan memberikan rasa kecewa pada konsumennya dan produk atau jasa
yang digunakan cenderung memuaskan dan minim keluhan. Sistem manajemen operasi
berusaha membuat atau memproduksi produk dan atau jasa sesuai jaminan yang dijanjikan
oleh produsen. Sehingga dijamin tidak terjadi deffect (kerusakan/cacat).
Dalam konsep manajemen produksi, kegiatan produksi dapat diartikan secara sederhana
menjadi dua bentuk pemahaman, yaitu:
1. Menambah Daya Guna, maksudnya adalah produksi tidak hanya berfokus bagaimana
menciptakan sebuah produk atau jasa, namun memiliki pengertian lain yaitu bagaimana
menambah daya guna sebuah produk atau jasa, artinya produk yang telah usang dapat di
reproduksi menjadi sesuatu yang lebih berguna, atau produk yang telah rusak dapat
diperbaiki menjadi produk utuh kembali sehingga kembali dapat difungsikan atau
digunakan seperti sedia kala. Pengertian lain adalah produk di modifikasi atau dirubah
sesuai kebutuhan dan peruntukan sehingga dapat lebih berfungsi dan memiliki manfaat
lebih bagi pengguna tertentu dalam menjalankan aktifitasnya. Misal sepeda motor
rodanya dua, dimodifikasi menjadi roda tiga sehingga motor yang telah dimodifikasi
Gambar 1.10 Mesin ATM merupakan output dari menciptakan daya guna
Sumber: www.hukumonline.com/.../struk-atm-sebagai-bukti-transfer-dana
Dengan pendekatan manajemen produksi, produk atau jasa tidak mustahil untuk dibuat,
semua berawal dari sebuah kebutuhan, lalu di sinergikan dengan kemajuan teknologi,
12 Konsep Manajemen Operasi dan Produksi
maka proses inovasi akan lahir begitu saja menuju pada sebuah proses penciptaan
produk. Kekuatan imajinasi seseorang (ahli) dapat mendorong dan memotivasi
mengembangkan sebuah pemikiran guna mewujudkan produk yang ingin dibuat
tersebut. Melalui proses pengujian dan percobaan berulang-ulang dan dukungan
teknologi yang terbarukan maka inovasi produk dapat dilakukan.
Gambar 1.11 Perubahan sistem pembakaran pada sepeda motor yang awalnya menggunakan
karburator berubah menjadi sistem full injection
Sumber: https://blkimojokerto.wordpress.com/2009/07/01/sistem-bahan-bakar
Contoh gambar 1.11 memperlihatkan ada tujuan khusus yang ingin dicapai pada sistem
pembakaran sepeda motor, yang awalnya menggunakan karburator kemudian berubah
teknologinya menjadi full injection, dengan perubahan tersebut diperoleh kualitas gas
emisi yang lebih ramah lingkungan dan konsumsi bahan bakar yang jauh lebih irit dan
ekonomis. Ini merupakan sebuah penciptaan daya guna, yang awalnya tidak ramah
lingkungan menjadi ramah lingkungan yang awalnya tidak irit menjadi lebih irit. Untuk
menciptakan daya guna dalam jangka panjang, semakin lama peran teknologi semakin
besar kontribusinya, baik teknologi bidang permesinan dan bidang teknologi informasi.
Teknologi dan perkembangannya tidak dapat dibendung namun yang harus dilakukan
adalah menyesuaikan. Karena semakin lama manusia menginginkan sesuatu yang serba
praktis dan efisien dalam menunjang segala kebutuhan hidupnya dalam kegiatan sehari-
hari.
Untuk mengenal lebih lanjut tentang lingkup manajemen di bidang kegiatan produksi, maka
dapat dijelaskan dari sudut pandang dua hal, lingkup sempit dan lingkup luas.
Manajemen produksi dalam lingkup sempit, menyangkut mengenai segala bentuk persiapan
dan kegiatan inti serta tujuannya menciptakan produk, dan didalamnya terdapat aspek sebagai
berikut:
Gambar 1.13 Empat komponen utama yang terdapat pada lingkup sempit manajemen produksi
Sumber: Ilustrasi Penulis
Selain memiliki lingkup sempit, kegiatan manajemen produksi juga memiliki lingkup luas,
komponen/unsur yang tercakup dalam lingkup luas adalah:
1. Raw materials/Bahan baku, seluruh kegiatan operasi yang bertujuan untuk mencari
dan menciptakan bahan baku pengganti atau substitusi jika bahan baku utama kelak
habis, maka kegiatan produksi tidak akan terhenti atau terganggu, bahan baku pengganti
meliputi bahan baku yang hampir sama jenisnya, bentuknya atau wujudnya atau
mengganti bahan baku yang benar-benar berbeda dan terbarukan. Ini semua dilakukan
untuk menjaga kelangsungan proses produksi. Dalam kegiatan industri secara umum,
bahan kayu kemungkinan dapat digantikan menggunakan plastik, atau kayu buatan dari
sisa limbah kayu, atau menggunakan bahan karet. Kegiatan di bidang pengadaan bahan
baku tidak saja melibatkan antar wilayah dalam sebuah negara, bahkan bisa melibatkan
antar negara.
2. Teknologi, bagian yang paling krusial dalam sebuah kegiatan teknologi adalah
bagaimana melakukan adopsi teknologi dalam jangka panjang, mengingat hal ini
membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Teknologi pada umumnya akan membuat
sebuah produk atau jasa semakin modern saat digunakan, menjadi lebih mudah, praktis
dan cepat, bahkan mampu multifungsi. Teknologi akan membuat harga produk semakin
murah dan di sisi konsumen akan menghemat biaya.
3. Kebijakan, otoritas yang mengeluarkan kebijakan adalah pemerintah, mengingat segala
kegiatan yang berlangsung dalam sebuah negara di atur oleh undang-undang sehingga
dapat dihindarkan praktek monopoli dan persaingan tidak sehat. Undang-undang yang
mendasari lahirnya sebuah kebijakan bertujuan mengatur kegiatan operasi dan produksi
yang tidak menyimpang dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat luas. Misal
terjadinya pencemaran limbah lindustri dalam bentuk polusi udara, tanah, air dan
dampak negatif pada kesehatan. Atau kebijakan berusaha untuk melindungi terjadinya
kerusakan lingkungan di lokasi industri/perusahaan. Kebijakan juga bertujuan mengatur
dengan baik tingkat harga produk secara wajar sehingga dapat dihindari praktek yang
dapat merugikan masyarakat luas sebagai konsumen akhir. Dengan demikian tercipta
produk yang memberi manfaat tinggi namun tidak menimbulkan dampak kerusakan bagi
alam dan lingkungan ketika proses produksi dilakukan oleh industrinya.
4. Sumber energi, salah satu ketergantungan kegiatan proses produksi adalah tersedianya
sumber energi yang mencukupi dan berlangsung dalam jangka panjang, karena kegiatan
produksi dan operasi memang membutuhkan energi. Sumber energi yang tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan industri meliputi energi listrik, sumber air bersih, energi
matahari, energi gas, bahan bakar minyak. Namun di sisi lain penyediaan sumber energi
di atas cenderung selalu terkendala sehingga mudah menjadi langka dan semakin mahal.
Untuk memenuhi kebutuhan energi ke depan, banyak riset yang dikembangkan untuk
menciptakan sumber energi terbarukan misal sumber energi panas bumi namun hingga
sekarang belum optimal, sehingga belum dapat dimanfaatkan secara layak.
5. Limbah Industri, pengolahan limbah industri dan pabrik, menjadi suatu hal yang tidak
dapat dikendalikan dengan mudah, walaupun beberapa negara manju mampu mengelola
limbah industri dengan baik, akan tetapi di negara berkembang persoalan limbah industri
masih menjadi masalah besar yang belum teratasi dengan sempurna sehingga
dampaknya jelas merusak lingkungan karena menimbulkan pencemaran udara, tanah dan
pencemaran air sungai dan air laut. Menanggulangi limbah industri butuh inovasi dan
bantuan teknologi, agar proses pengelolaan limbah industri tidak menimbulkan dampak
negatif berkelanjutan pada kehidupan manusia dan lingkungan. Pembuangan limbah
pabrik ke sungai dan gas polutan ke udara, pembukaan lahan perkebunan pada lahan
Gambar 1.15 Salah satu metode dalam daur ulang sampah botol plastik
Sumber: www.PETlastic.com
Gambar 1.17 Disain lampu kamar yang menyatu dengan Fan Cycling (kipas)
Sumber: https://listrikdirumah.com/membagi-penerangan-dalam-rumah
JAKARTA – Kamis, 26 Maret 2015. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu
Hadiningrat mengungkap adanya peredaran es balok tidak layak konsumsi yang mengandung
bakteri coliform. Kepastian itu berdasarkan hasil pemeriksaan Balai Besar Laboratorium
Kesehatan (BBLK) Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
terhadap es balok tersebut. Kapolres menjelaskan, bahan baku es balok yang diambil dari
aliran air anak Sungai Kalimalang Bekasi tersebut diangkut menggunakan truk tanki menuju
lokasi PT EU di Jalan Rawagelam, Jakarta Timur, yang berjarak sekira 10 kilometer. Di
dalam pabrik tersebut, es balok diproduksi dengan tidak memenuhi standar baku yang
higienis dan es balok tersebut dijual di warung, depo, dan langsung ke masyarakat. Kapolres
menjelaskan, dalam kasus tersebut, polisi berhasil menangkap dua tersangka berinisal DNN,
55 tahun, pemilik alat angkut air; dan AL, 55 tahun, penanggung jawab PT EU yang
memproduksi es balok. Dari tangan keduanya, polisi mengamankan barang bukti berupa tiga
truk; 116 es balok; tiga alat cetak batu es; amoniak; serta bahan kimia seperti kaporit, soda
api, tawas, ANP, dan antifoam. Jajaran kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan masih
melanjutkan penyelidikan lebih dalam untuk menelusuri kasus itu. Informasi yang dihimpun,
pengungkapan kasus ini berawal dari adanya laporan masyarakat ke Polsek Metro Setiabudi.
Seorang warga yang membeli es teh manis di warung di kawasan Jl. Setiabudi I, Karet,
Jakarta Selatan, setelah mengkonsumsi minuman tersebut mengalami sakit perut. Laporan
kemudian ditindaklanjuti dengan penyelidikan bekerjasama dengan melakukan uji laboratoris
di BBLK Dirjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Jakarta dan hasilnya
terbukti terdapat bakteri Coliform dan dinyatakan tidak memenuhi standar atau tidak layak
untuk dikonsumsi. Tersangka bakal terancam Pasal berlapis yaitu Pasal 94 (3) Pasal 45 (3)
UU No. 7 Tahun tentang SDA dengan ancaman tiga tahun dendan Rp 500 juta, Pasal 62 UU
No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen ancaman lima tahun penjara atau denda
Rp 2 Miliar, dan Pasal 135, Pasal 140 UU No. 18 Tahun 2012 tentang pangan ancaman dua
tahun dan denda maksimal Rp 4 Miliar.
ANALISIS PENULIS
Tanggapan penulis atas terjadinya kasus di atas, adalah jika pabrik es balok tersebut telah
mengetahui bahwa sumber bahan baku yang digunakan untuk memproduksi es balok diambil
dari air sungai Kalimalang Bekasi sudah pasti dan jelas pihak pabrik mengetahui bahwa es
balok yang di produksinya bukan untuk konsumsi manusia. Seharusnya pihak manajemen
pabrik melakukan pengawasan secara ketat agar jangan sampai es balok yang diproduksinya
tidak dijual untuk konsumsi masyarakat. Selain itu, pihak pabrik harus melakukan uji
labotatorium untuk mengetahui kandungan atau zat berbahaya yang ada di dalam es balok
yang diproduksinya dan semua pekerja pabrik harus mengetahui, agar tidak disalah gunakan.
Bila prosedurnya jelas atas pemusnahan makanan atau minuman yang telah kadaluarsa
dilakukan secara benar dan diawasi secara baik tentu kasus seperti di atas kecil kemungkinan
dapat terjadi, ada satu lembaga yang terkait dan punya kewajiban terhadap peredaran
makanan atau minuman, terutama makanan dan minuman kadaluarsa di tengah masyarakat,
namun jika masih bisa terjadi peredaran makanan dan minuman kadaluarsa berarti
pengawasan makanan, minuman, atau obat-obatan berbahaya masih lemah dan cenderung
lengah sehingga situasi ini dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu untuk meraih keuntungan
secara pribadi. Padahal apa yang dilakukan yaitu menjual makanan atau minuman atau obat-
obatan yang berbahaya (kadaluarsa) beresiko terhadap kesehatan dan nyawa konsumen.
Lembaga BP.POM harusnya jeli melakukan pengawasan atau inspeksi ke pabrik biskuit,
melalui suatu prosedur agar tidak terbuka celah bagi seseorang untuk melakukan
pelanggaran, yakni mengedarkan dan menjual makanan atau minuman yang kadaluarsa.
Tetapi jika masih ada masyarakat yang dengan sengaja atau diam-diam melakukan
pelanggaran tersebut dengan alasan apapun, pihak kepolisian wajib memberikan tindakan
tegas sesuai undang-undang dan hukum yang berlaku guna melindungi keselamatan
masyarakat luas atau konsumen.
RANGKUMAN
Setelah mempelajari dan mendalami bab 1 di atas, beberapa hal penting yang dapat dijadikan
rangkuman adalah sebagai berikut:
1. Dalam kegiatan manajemen operasi dikenal dua istilah penting yakni syarat cukup dan
syarat penting, syarat cukup artinya menciptakan produk atau jasa dari awalnya tidak ada
menjadi ada dengan tujuan utama memenuhi kebutuhan hidup konsumen, sedangkan
syarat penting adalah dalam setiap proses penciptaan barang atau jasa, diupayakan untuk
menciptakan barang atau jasa yang berkualitas sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan konsumen.
2. Untuk terlaksananya kegiatan manajemen operasi, bagian terpenting yang harus
dipertimbangkan dengan baik adalah kemampuan perusahaan untuk menyediakan faktor
produksi secara baik sehingga produk dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan harapan
dan keinginan konsumen.
3. Kegiatan produksi pada sebuah perusahaan identik dengan kegiatan untuk menambah
daya guna dan menciptakan daya guna, menambah daya guna adalah mampu melakukan
maintenance (pemeliharaan) dengan baik terhadap produk yang rusak atau usang
sehingga dapat dimanfaatkan kembali, tujuannya untuk menghemat recourcess (faktor
produksi) yang semakin langka.
DAFTAR ISTILAH
Operasi Produksi
Syarat Cukup Syarat Penting
Efisiensi Maintenance
Metode Produsen
Ekosistem Pencemaran
Recourcess Faktor Produksi
Kadaluarsa Daya Guna
Konsumsi Energi
Password Parsial
Transformasi Konversi
Sumber Daya Alam Terbarukan
Tangible Intangible
Devisa Nilai Tambah
Transfer Knowledge Instruktur
Konsep Polusi
Raw Materials Kebijakan
Keahlian Kepuasan
Kesejahteraan Konsumen
Moril Imaterials
Deffect Grafis
1. Jelaskan proses penerapan manajemen operasi pada sebuah perusahaan jasa agar syarat
cukup dan syarat penting dapat dipenuhi!
2. Dalam sebuah kegiatan produksi untuk menghasilkan produk dan jasa, mengapa harus
memperhatikan syarat penting dan syarat cukup?
3. Bila terjadi permasalahan yang timbul dalam proses menghasilkan produk, jelaskan
faktor-faktor yang dapat memicu timbulnya masalah!
4. Apa yang dimaksud dengan :
a. Menambah daya guna sebuah produk atau jasa
b. Kapan menambah daya guna dibutuhkan?
c. Apa tujuan utama pentingnya menambah daya guna?
5. Gambarkan skema manajemen operasi secara lengkap, kemudian tentukan pada bagian
mana saja dapat timbul masalah, disaat proses produksi dilakukan?
6. Menurut anda, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kapasitas produksi jika
dihubungkan dengan peluang?
7. Kapan sebuah perusahaan dapat mengukur atau menilai potensi yang dimilikinya ketika
melakukan proses produksi?
8. Berikan penjelasan mengenai arti manajemen produksi dalam lingkup sempit dan dalam
lingkup luas! Berikan contoh penerapan yang sederhana!
9. Berikan penjelasan singkat, dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari kegiatan proses
produksi! Langkah-langkah nyata apa yang menurut anda telah dilakukan hingga
sekarang dalam upaya meminimalkan dampak negatif tersebut!
Setelah selesai mempelajari bab 1, sekarang dibahas mengenai sistem dalam manajemen
operasi, sistem merupakan satu kesatuan langkah dalam sebuah rangkaian kegiatan dan di
dalamnya berisi interaksi masing-masing langkah atau proses dalam upaya menghasilkan
sebuah tindakan dan akhirnya menghasilkan sebuah keluaran (output), baik berupa produk
atau benda phisik atau jasa. Untuk memperjelas sebuah interaksi dalam sebuah rangkaian
sistem, berikut akan ditampilkan ilustrasi pada sebuah industri / pabrikan otomotif roda
empat seperti tampak pada gambar 2.1 di bawah ini:
Hal yang sangat krusial (penting dan menjadi perhatian) pada sebuah pelayanan rumah sakit
dalam fungsinya memberikan pelayanan, kesembuhan, pengobatan kepada masyarakat umum
menurut Adikoesoemo (2002) adalah:
1. Tersedianya ruang pemeriksaan pasien secara khusus berupa ruang laboratorium lengkap
di area rumah sakit dan dibangun secara terpadu,
2. Tersedianya ruang tindakan khusus, untuk bentuk tindakan darurat berupa ruang operasi,
Untuk memberi ilustrasi yang lebih jelas, berikut disajikan sebuah sistem manajemen operasi
rumah sakit sesuai gambar di bawah ini:
Gambart 2.4 Sistem Manajemen Operasi Rumah Sakit Dalam Pelayanan Kesehatan
Sumber: Ilustrasi penulis
Seperti gambar 2.4 di atas, pada sebuah sistem manajemen operasi sebua rumah sakit,
tersedianya tempat, sarana dan prasarana, peralatan medis, tenaga medis, yang sangat
memadai dapat dan mampu menciptakan pelayanan kesehatan yang prima atau berkualitas,
artinya mayoritas pasien akan berpeluang untuk sembuh. Namun jika yang terjadi sebaliknya,
sulit bagi rumah sakit tersebut untuk dapat memberikan pelayanan prima, karena banyak
keterbatasan. Jika dipaksakan maka cenderung akan terjadi kegagalan, penyimpangan, mall
praktek, atau pasien berpeluang tidak sembuh. Dalam gambar di atas, satu sistem akan saling
berkait dengan sistem lainnya dan membentuk sebuah kinerja sistem dalam satu kesatuan
yang tidak dapat dipisah dalam upaya menghasilkan layanan prima di bidang kesehatan dan
pengobatan pasien. Menurut Hatta (2008) kurang lengkapnya sarana dan prasarana dan tidak
Kegiatan proses produksi dalam sebuah sistem operasi ternyata bersifat sangat kompleks,
karena sebuah proses produksi memiliki keterkaitan dengan banyak hal dan aspek dalam
sistem manajemen operasi, interaksi yang terjadi harus bersifat positif dan normal agar proses
produksi dalam sebuah sistem dapat berjalan dengan sempurna sesuai estimasi yang
ditetapkan. Proses produksi dalam sebuah manajemen operasi tidak dapat di gambarkan
secara sederhana, karena banyak faktor yang terlibat dan perlu dipertimbangkan di dalamnya.
Menurut Tanjung (2006), peran faktor produksi dan peran lingkungan eksternal yang
memadai, ketersediaan (daya serap) pasar, dan kolaborasi (sinergi) pelaku kegiatan produksi
juga menjadi pertimbangan yang wajar guna menjaga kelancaran proses. Tanpa adanya
interelasi yang bagus antara faktor internal dan faktor eksternal, maka kegiatan produksi tidak
dapat berjalan dalam jangka panjang. Kondisi ini dapat berlangsung apabila faktor produksi
yang dibutuhkan tidak mengalami kelangkaan atau hambatan distribusi dari pemasok. Jika
semua faktor produksi dapat berjalan dengan baik dan relatif tidak ada masalah pada setiap
sistem operasi maka kondisi ini dapat dijadikan sebagai keunggulan komparatif dalam
Skema Manajemen Operasi 37
menghadapi segala bentuk persaingan di dalam sebuah industri. Keterkaitan proses produksi
dalam sebuah sistem manajemen operasi dapat disajikan berikut:
1. Bahan baku, pesatnya pertumbuhan industri akan membuat persediaan bahan baku
dunia semakin menipis, karena terbentur alokasi, suplay dan permintaan. Ketersediaan
bahan baku akan menjadi kunci operasi kegiatan produksi dalam jangka panjang,
selain kuantitas juga kualitas bahan baku yang harus senantiasa dijaga
peruntukkannya dengan baik, sebagai misal industri makanan di seluruh dunia
membutuhkan suplay gandum dengan kualitas tertentu untuk kebutuhan secara
kontinyu, bahkan beberapa negara mencoba untuk menanam gamdum sendiri agar
ketergantungan terhadap pemasok dapat dikurangi. Industri dan pabrik semen
senantiasa membutuhkan bahan baku gunung kapur, sebagai salah satu komposisi
bahan dalam proses pembuatan semen. Jika gunung kapur telah habis di ekplorasi,
maka dengan terpaksa pabrik semen akan mencari gunung kapur yang baru, agar
kelancaran proses produksi tidak terganggu.
2. Internal customer, terjadinya perubahan kehidupan bidang ekonomi dan
kesejahteraan buruh membuat kalangan pekerja di dunia industri selalu menuntut
perbaikan hidup dan perubahan tingkat upah dari tahun ke tahun. Untuk industri di
Indonesia, umumnya masih bersifat labour intensive hingga sekarang. Sehingga
Ada beberapa hal yang bisa diperoleh konsumen akibat kehadiran produk dan teknologi yang
dilakukan oleh perusahaan atau industri, antara lain:
1. Manfaat Teknologi, hal ini dapat terjadi dan dirasakan oleh konsumen karena adanya
kemajuan di bidang teknologi, efek positif ini akan menjadikan individu konsumen
menjadi semakin mudah dalam mengelola segala bentuk kebutuhan hidupnya dengan
jalan memilih dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginannya. Contoh
sederhana, semenjak komputer mulai dikenal dan mulai digunakan secara luas di
Indonesia, peran mesin ketik manual dan mesin ketik elektronik menjadi semakin
berkurang, karena kehadiran komputer dianggap lebih mampu menjawab tantangan dan
problem hidup dan teknologinya lebih maju dibanding produk sebeleumnya. Sehingga
semua urusan pekerjaan dirumah, dikantor dan dimana saja menjadi lebih praktis dan
lebih cepat sehingga tidak makan waktu dan sumber daya yang lebih boros dibandingkan
sebelumnya. Lompatan kemajuan yang demikian, membuat hidup dan kehidupan jauh
berkembang lebih praktis dan penuh manfaat. Kondisi ini semakin mendatangkan mafaat
hidup yang lebih baik, terhadap seluruh aktifitas hidup dan urusan bisnis/pekerjaan,
kegiatan ekonomi dan perekonomian secara luas. Bidang komunikasi dan informasi yang
makin berkembang melalui jaringan internet, membuat pelayanan dan pemenuhan
kebutuhan hidup dapat di akses melalui jaringan secara online. Untuk teknologi
komunikasi bidang seluler, membawa dampak signifikan terhadap tingkat kemajuan
bisnis secara individu maupun industri, sebelum teknologi seluler di kenalkan secara
bebas, komunikasi hanya dapat dilakukan melalui analog dan tingkat mobilitas manusia
dalam berkomunikasi sangat terbatas. Namun sejak tahun 1997 di Indonesia semakin
maju dan berkembang hingga sekarang komunikasi seluler telah menjadi kebutuhan
primer sehari-hari dalam setiap aktifitas manusia.
2. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan, hadirnya produk dan jasa, membawa perubahan
mendasar pada semua sendi kehidupan manusia secara luas terutama perubahan dalam
pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan dasar konsumen dapat terpenuhi oleh sebuah
pergeseran manfaat yang semakin sempurna sepanjang waktu secara tiada henti, ini
merupakan dampak dari perubahan fisik dan manfaat produk. Dahulu (1970) manusia
untuk berkomunikasi jarak jauh lebih mengutamakan telegram, karena saat itu telegram
dianggap paling cepat dan akurat dalam proses penyampaian informasi penting dan
emergency. Kemudian bentuk komunikasi menjadi lebih sempurna dengan hadirnya
Skema Manajemen Operasi 45
telepun rumah atau PSTN (1975), kemudian teknologi ini menjadi lebih sempurna lagi
dengan hadirnya serat kabel konvensional (1984) mejadikan kualitas komunikasi
semakin jernih. Tidak berhenti sampai disitu, tahun 1989 kembali komunikasi
mengalami kemajuan teknologi menjadi komunikasi melalui jaringan satelit dan
berkembangnya jaringan komunikasi melalui seluler walaupun masih dalam bentuk
sederhana (monochrome), kemudian semenjak tahun 1990 kembali hadir teknologi baru
dalam era berkomunikasi melalui email, faksimile, SMS, MMS dan jalur online chatting.
Apapun bentuk teknologi komunikasinya, yang jelas konsumen menjadi lebih mudah
dan lebih cepat, akurasi komunikasi semakin tepat karena kontribusi teknologi yang
digunakan. Sehingga antara individu satu dengan lainnya menjadi lebih dekat. Ini jelas
sangat bermanfaat dalam kehidupan pribadi dan bisnis konsumen.
3. Perkembangan budaya, selain mudah untuk mengakses informasi yang kita butuhkan,
kita dapat dengan mudah mencari lowongan pekerjaan, karena pada jaman sekarang
banyak sekali perusahaan yang memasang iklan lowongan pekerjaan di web dan dapat
diakses oleh semua orang tanpa batasan, pada jaman sekarang orang-orang dapat bekerja
dirumah saja tanpa harus pergi ke kantor karena mereka dapat bekerja secara online yang
biasanya disebut dengan freelance online dan bagi para mereka pengusaha rumahan,
mereka dapat menawarkan atau menjual produk atau baran mereka secara online dan
para pembeli dapat memesan dan membelinya secara online. Dampak positif terhadap
bidang komunikasi adalah semua orang dapat berkomunikasi dengan lancar dan cepat
tanpa terhalang oleh waktu dan jarak jauh, yang pada jaman dulu sangat menganggu
seseorang jika ingin berkomunikasi dengan orang lain dan penyebaran informasi dengan
mudah dan kita juga dapat dengan mudah mengirimkan informasi atau bertukar
informasi , kita juga bisa mendapatkan banyak teman akibat pekembangan teknologi
komunikasi dan informasi, bisa melalui jejaring sosial atau media sosial. Dampak positif
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi terhadap budaya adalah kita dapat
dengan mudah mengetahui dan mempelajari budaya – budaya asing yang ada di dunia.
Dampak positif dalam bidang pendidikan adalah banyak munculnya web yang berisi
tentang informasi pendidikan dan ilmu pengetahuan sehingga semua murid atau
mahasiswa bisa belajar tidak hanya dibuku saja tetapi juga bisa belajar melalui internet.
Munculnya metode belajar yang baru, karena murid atau mahasiswa tidak lagi harus
memperhatikan papan tulis karena guru atau dosen pada jaman sekarang bisa
menjelaskan materi pembelajaran mereka melalui power point dan mahasiswa tinggal
mencatat apa yang penting yang disampaikan oleh dosen atau guru. Sistem pembelajaran
46 Skema Manajemen Operasi
tidak harus melalui tatap muka, karena proses belajar pada jaman sekarang dengan
melihat sebuah video atau rekaman suara dari sebuah file saja kita bisa mendapatkan
pelajaran penting yang disampaikan.
Gambar 2.6 Berbagai Manfaat Bagi Manusia Atas Hadirnya Produk & Teknologi
Sumber: Ilustrasi penulis
4. Peningkatan Penghasilan dan Kesejahteraan, dengan kehadiran produk bagi kehidupan
manusia atau konsumen, perilaku sosial dan budaya pada manusia mulai berubah menuju
ke arah yang lebih modern. Tidak terbatas pada bidang kehidupan tertentu, namun telah
mencakup bidang kehidupan lainnya. Produk memiliki nilai ekonomi, yang dapat
dipertukarkan, dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, sehingga muncul trading
atau perdagangan, motivasi bagi individu adalah memperoleh keuntungan.
Menggunakan kehadiran produk yang semakin modern dan teknologi yang semakin
memadai maka otomatis keuntungan finansial begitu mudah diperoleh, karena adanya
kegiatan suplay and demand untuk jenis produk tertentu yang dibutuhkan oleh
masyarakat konsumen, semakin tinggi permintaan jenis produk tertentu, akan
menyebabkan semakin tinggi pertumbuhan bisnis produk tersebut. Dengan kemajuan
teknologi informasi, individu dapat menjalankan bisnisnya secara online dari mana saja,
bahkan seseorang dapat membuka kantor secara online untuk melayani kebutuhan bisnis
dan pelanggan yang membutuhkan pelayanan tertentu.
Skema Manajemen Operasi 47
KEPEDULIAN SOSIAL PERUSAHAAN
Bagi sebagian besar negara maju, kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility)
merupakan suatu wadah dan gerakan kepedulian sosial dari beberapa perusahaan besar dan
atau negara yang peduli akan peruabahan bagi sebuah ketertinggalan. Tujuan ke depan CSR
memperbaiki taraf hidup, kesejahteraan, tingkat pendidikan, taraf kesehatan dan sanitasi.
Gerakan CSR di motori oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang telah mewajibkan
beberapa perusahaan besar untuk menyisihkan sebagian penghasilannya atau keuntungannya
guna membantu memperbaiki taraf hidup masyarakat miskin di seluruh dunia. Menurut
Fahmi (2012), Gerakan ini mendapat dukungan dari banyak negara, fokus gerakan dalam
CSR yakni memberikan kontribusi :
Secara nyata gerakan CSR di negara Indonesia mampu diterapkan secara baik, mengingat
beberapa perusahaan besar yang ada di Indonesia menyatakan dukungannya dalam gerakan
ini. CSR sebenarnya sebuah gerakan kemanusiaan yang mencakup wilayah luas tanpa batas
dan merupakan respon balik bagi konsumen tertentu yang membutuhkan bantuan secara
ekonomi dan sosial dalam hidupnya, tujuan utama CSR di Indonesia adalah golongan
massyarakat miskin baik perkotaan dan pedesaan, misal kebutuhan akan sarana tempat
tinggal yang lebih baik dan sehat, perbaikan sarana dan media belajar bagi anak putus
sekolah, sarana dan media kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu berobat, dan
RANGKUMAN
Setelah mempelajari dan mendalami bab 2 di atas, kesimpulan yang dapat diambil atas
beberapa penjelasan materi di atas adalah:
1. Dalam memproduksi suatu produk atau jasa, fokus perhatian utama produsen adalah
memperhatikan faktor safety, sehingga produk atau jasa aman dikonsumsi,
2. Faktor produksi yang digunakan sebagai komponen dalam kegiatan produksi harus
berkualitas, sehingga memungkinkan terciptanya produk atau jasa yang bagus, aman dan
ramah lingkungan,
3. Dalam kegiatan proses produksi kendaraan, yang perlu diciptakan bukan hanya
kendaraan yang aman dan nyaman, namun gas emisi yang dihasilkan kendaraan harus
ramah lingkungan,
4. Kegiatan proses produksi dalam sebuah sistem manajemen operasi, jika dilakukan tanpa
kontrol ketat oleh pihak manajemen, cenderung menimbulkan penyimpangan berupa
limbah industri yang dapat merusak ekosistem dan lingkungan,
5. Produk atau jasa yang berkualitas, tidak hanya disukai oleh pasar domestik, namun juga
harus disukai oleh pasar eksport,
6. Sistem manajemen operasi dapat berjalan dengan baik dan dikatakan bagus, apabila
tidak menimbulkan efek negatif bagi konsumen dan lingkungannya,
7. Industri mampu bertahan dan bersaing dalam jangka panjang, jika dalam proses
memproduksi produk, selalu melibatkan aspek kemajuan teknologi yang terkini,
DAFTAR ISTILAH
LATIHAN SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan skema dalam manajemen operasi, berikan uraian singkat
dengan menggunakan contoh!
2. Mengapa dalam setiap kegiatan manajemen operasi, senantiasa dihubungkan dengan
kualitas produk atau jasa?
3. Untuk mendapatkan sebuah hasil yang memuaskan dan sesuai yang diinginkan
konsumen, faktor apa saja yang perlu menjadi perhatian khusus dalam kegiatan operasi?
4. Buatlah skema manajemen operasi tempat wisata, menggunakan input-proses-output!
Jelaskan bagian-bagian input-proses-output pada skema tersebut secara detil ! sehingga
jelas maknanya!
5. Menurut pendapat anda, apa saja yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengurangi
tingkat kesalahan dalam kegiatan proses produksi?
Dalam mendisain sistem manajemen operasi, yang perlu diperhatikan adalah segala bentuk
sub sistem yang terkait langsung dengan sistem manajemennya, agar sistem dapat berjalan
dengan baik dan tidak berpeluang menimbulkan masalah saat sistem tersebut dioperasikan.
Menurut Jasfar (2010) dalam bukunya manajemen jasa, mengatakan tujuan utama
mencermati sub sistem adalah dapat dihindarkannya segala bentuk permasalahan yang
mungkin timbul ketika manajemen operasi di laksanakan dan langsung berhubungan dengan
customer (user, konsumen). Dalam mendisain sistem manajemen operasi bidang usaha atau
perusahaan jasa, output cenderung intangible dan tidak tampak oleh mata, oleh karena itu
peraturan dan standart operasi yang menyertai pelaksanaan sistem membutuhkan sebuah
pengawasan dan ketelitian, untuk meminimalkan penyimpangan. Jika mendisain sistem
manajemen operasi pariwisata, atau obyek wisata maka beberapa hal penting yang terkait
langsung dengan obyek wisata tersebut harus disediakan secara lengkap, tujuannya untuk
melengkapi pelayanan yang diberikan kepada pengunjung obyek wisata tersebut.
FAKTOR PENDUKUNG INPUT
Pada bagian ini seluruh faktor input tidak memiliki keluaran yang tampak oleh mata, keluaran
hanya dapat dirasakan oleh hati dan perasaan dan bersifat intangible. Unsur-unsur dalam
input dalam sistem manajemen operasi pariwisata adalah:
1. Obyek wisata, yaitu lokasi wisata yang dijadikan obyek kunjungan para wisatawan,
sekedar untuk menikmati pemandangan atau untuk tujuan lain.
2. Penginapan, sarana tempat bermalam bagi wisatawan jika kunjungan dilakukan selama
lebih dari sehari di tempat lokasi wisata.
3. Restaurant, kedai makanan, ini merupakan obyek penunjang bagi wisatawan untuk tempat
beristirahat sambil menikmati kuliner.
4. Lokasi parkir, tempat bagi pengunjung untuk menitipkan kendaraannya dengan aman saat
ditinggal menelusuri obyek wisata.
5. Agen perjalanan, institusi atau lembaga yang membidangi dan mengurus perjalanan dari
dan ke obyek wisata dan mengatar kembali wisatawan menuju kembali ke tempat asal.
6. Art shop, tempat menjual cindera mata, merupakan sarana yang digunakan untuk menjual
barang-barang seni atau produk yang dapat dijadikan buah tangan dan oleh-oleh ketika
wisatawan berkunjung ke obyek wisata.
Gambar 3.1 Sistem manajemen mutu dalam sebuah sistem manajemen operasi
Sumber: About.com/Iso 9001 Certification
Untuk menjamin sistem manajemen operasi pada sebuah tempat wisata dapat bertahan secara
baik dalam jangka panjang maka sesuai tampilan gambar 3.1 di atas, harus ada
Perusahaan dan konsumen merupakan sebuah ikatan jangka panjang yang bersifat
mutualisme, saling menguntungkan dari sudut pandang kedua pihak, dari perusahaan akan
terjadi aliran barang dan jasa kepada konsumen, sedangkan dari konsumen akan ada aliran
uang dan kepercayaan kepada perusahaan, ini akan terus berlangsung seperti itu selama
kedua pihak saling membutuhkan. Alasan klasik bagi perusahaan untuk meciptakan barang
dan jasa adalah karena ada kebutuhan dari masyarakat konsumen. Sehingga muncul berbagai
macam produk dan pilihan bagi konsumen untuk menyukainya dalam memenuhi kebutuhan.
Menurut Wijaya (2012) dari sudut pandang kepentingan perusahaan, tujuan menciptakan
produk atau jasa, dapat dinilai dari dua sisi, yakni:
1. Kemampuan produk untuk menciptakan kepuasan, dengan menggunakan atau
mengkonsumsi sebuah produk, konsumen bukan hanya terpenuhi kebutuhannya namun
konsumen juga mendapatkan kepuasan dari produk atau jasa yang dikonsumsinya. Rasa
puas konsumen merupakan sesuatu yang intangible (tidak tampak secara langsung).
Karena konsumen memiliki sebuah outcome yaitu rasa puas maka sebuah produk atau
jasa akhirnya dapat diperbandingkan satu sama lain, hasil dari perbandingan adalah
ditemukannya sebuah produk atau jasa yang dianggap (secara persepsi) paling memiliki
kegunaan yang paling tinggi diantara produk lain yang dipilih. Kepuasan merupakan
efek tidak langsung yang timbul karena proses penggunaan produk atau jasa yang
dilakukan konsumen. Jika sebuah produk memiliki tingkat kepuasan yang semakin
menurun di mata konsumen, maka produk tersebut dalam kurun waktu tertentu akan
ditinggalkan oleh konsumennya, dan konsumen beralih ke produk lain yang sejenis dan
memilih produk kompetitor. Kondisi ini sering disebut sebagai brand war, atau product
war di pasar. Sampai akhirnya muncul metode pemilihan produk untuk menetapkan
produk terbaik, tentu berdasarkan persepsi dan penilaian dari customer yang pernah
menggunakan produk tersebut, sudut pandang pengukuran sebuah produk diantara
produk lainnya seperti tampilan fisik produk, disain, model, tipe, fitur, kelengkapan,
kinerja atau kemampuan, harga, kemanfaatan, nilai jual kembali, prestise termasuk cara
pembelian. Jika sebuah produk mampu menciptakan sebuah kepuasan bagi pemakainya,
maka yang terjadi di pasar adalah semakin banyak konsumen menggunakan produk
tersebut, dengan demikian produk tersebut berhasil menjadi benchmarking karena
memiliki tingkat utilitas tertinggi.
Gambar 4.1 Disain tempat duduk pada mobil dengan disain ergonomi
Sumber: https://www.creativebloq.com/how-to/11-tips-for-ergonomic
1. Resiko yang minimum bagi kesehatan konsumen, resiko ini muncul dari bahaya bahan,
alat, kemasan, pengaman produk yang cenderung mengandung zat kimia, seperti cat
mobil, dan sejenisnya, cairan pembersih noda, produk kosmetika, bahan pengawet pada
makanan dan minuman.
2. Produk atau bahan pembuat produk harus ramah lingkungan, sebagaimana perannya
dalam memenuhi kebutuhan konsumen dan saat produk menjadi usang, tidak
menimbulkan sampah yang dapat membahayakan bagi lingkungan tempat tinggal.
Limbah yang berbahaya tersebut perlu mendapatkan penanganan agar tidak merusak
lingkungan, terutama pencemaran yang sulit dideteksi, misal produk pelumas, deterjen,
obat-obatan yang telah kadaluarasa.
3. Teknologi harus lebih berperan dalam proses pembuatan produk sehingga produk yang
dihasilkan lebih ramah lingkungan (Go Green), maka komponen yang digunakan untuk
proses produksi harus dapat di daur ulang dan tidak menimbulkan pencemaran atau
sampah bagi lingkungan, sebagaimana konsep produksi yang dianut negara di benua
Eropa. Kondisi ini merupakan tantangan serius bagi industri di negara berkembang
termasuk Indonesia. Jerman dikenal sebagai negara yang paling ramah lingkungan
karena hampir 90% produk yang ada dinegara tersebut senantiasa berbentuk daur ulang.
Gambar 4.3 Perubahan disain dan teknologi printer yang semakin modern
Sumber: https://bliexperience.wordpress.com/tag/ergonomi
Perkembangan teknologi lain di bidang elektronik yakni printer, semakin lengkap,
modern, utilitas tinggi, serbaguna, dan sangat membantu tugas dan pekerjaan manusia.
Ini semua akan meningkatkan nilai hidup penggunanya, dan segala kebutuhan akan jadi
semakin mudah.
2. Modified Product Oriented, jenis atau tipe produk dalam kategori ini, bukan produk baru
yang dihasilkan melainkan melakukan modifikasi produk asli ke bentuk yang sesuai
diminta oleh konsumennya, istilah ini dikenal dengan nama product custom. Ini dapat
terjadi karena produk original yang digunakan oleh konsumennya belum mampu
memberikan nilai tambah optimal dalam kehidupan konsumen, sehingga perlu dilakukan
sedikit perombakan (variasi dan modifikasi) agar tampilan dan bentuk atau model lebih
mengena sesuai keinginan konsumen. Walaupun untuk merubah dan memodifikasi
sebuah produk kadang dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Contoh yang bisa dilihat
untuk jenis ini adalah perubahan atau modifikasi pada produk otomotif, baik roda empat
maupun roda dua, yang divariasi adalah modelnya, bentuknya, disain atau tampilannya,
atau bentuk spare part, dari spare part asli ke bentuk custom. Kenapa perlu di
modifikasi, banyak alasan sebenarnya, misal tampilan menjadi lebih prestice dan
elegant, meningkatkan gengsi dan gaya hidup pemiliknya, atau alasan lainnya. Karena
3. Clasical Product Design Oriented, produk untuk jenis ini mengalami perkembangan
yang sangat evolosi (lambat) dan cenderung mempertahankan bentuk dan karakteristik
tertentu dari jaman ke jaman. Produk tipe ini memiliki penggemar tertentu dari
kelompok konsumen yang ada di masyarakat. Disain produk memang dibuat klasik
karena memang ada penggemar tertentu yang menghendaki produk dengan model seperti
ini. Bahkan model senantiasa dipertahankan dari tahun ke tahun untuk memenuhi
kebutuhan tertentu sebagian kecil konsumen yang menyukainya. Jika kita amati
umumnya produk seperti ini merupakan evolosi dan modifikasi produk keluaran tempo
dulu, yang telah mengalami perbaikan pada bagian tertentu, agar senantiasa memiliki
daya guna.
seperti tampak pada gambar di atas, walau model lama dan keluaran tahun lama, produk
di atas hingga sekarang tetap memiliki penggemar setia, bisa disebabkan karena nilai
sejarahnya, nilai produknya yang klasik maupun atribut tertentu yang melekat pada
produk tersebut. Dari tahun ke tahun produk klasik selalu dicari oleh penggemar tertentu
untuk disimpan atau dikoleksi sebagai barang yang memiliki daya seni yang tidak dapat
Analisis Pemilihan Disain Produk 83
dinilai nominalnya. Justru produk yang telah langka atau telah tidak diproduksi lagi akan
memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena memang sulit di dapat, tidak diperdagangkan
secara bebas di pasaran, atau hanya orang tertentu saja yang memilikinya, sehingga
harga jual menjadi begitu tinggi.
Proses perhitungan untuk skor di atas pada tabel 4.1 tertera seperti di bawah ini:
Samsung-Galaxy-Mega = [(4x1)x3] + [(3x2)x4] + [(7x3)x1] + [(4x4)x6] + [(2x5)x5] x 0.3 = 60.9
Microsoft Lumia 640 LTE = [(2x1)x3] + [(1x2)x4] + [(3x3)x1] + [(3x4)x6] + [(3x5)x5] x 0.4 = 68.0
Berdasarkan hasil analisa tabel 4.1 sekarang dapat dilihat dengan jelas, produk yang mana
memiliki nilai skor tertinggi. Skor tertinggi menunjukkan produk tersebut mendapat apresiasi
paling bagus dari konsumennya melalui penilaian enam atribut yang digunakan untuk
membandingkan produk-produk tersebut. Produk dengan nilai skor total tertinggi berarti
sangat disukai oleh konsumennya, memiliki kehandalan, layak dikembangkan menjadi
produk generasi berikutnya, atau dengan kata lain produk ini dinilai superior oleh konsumen
yang menggunakannya.
Analisis Pemilihan Disain Produk Metode Multidimension Scaling (MDS)
Selain menggunakan metode perbandingan atau comparison, analisis pemilihan disain produk
juga dapat dilakukan menggunakan metode MDS (Multidimension Scaling). Melalui metode
ini beberapa produk yang diperbandingkan, diukur dan di nilai atributnya satu sama lain
Analisis Pemilihan Disain Produk 89
menggunakan persepsi user atau pengguna. Bedanya dengan metode pertama, metode kedua
menggunakan dua sisi dimensi dalam analisa, satu dimensi mengukur atribut tertentu,
sedangkan satu dimensi lagi, mengukur atau menilai produk berdasarkan atribut tertentu yang
lain. Sebagai misal dimensi 1 berisi atribut tentang : performance, styling, use friendly.
Sedangkan satu dimensi yang lain berisi atribut: comfort, price dan reliability.
Data yang digunakan dalam analisis dengan menggunakan metode MDS masih sama dengan
data awal di atas, hanya metode analisanya yang berubah. Skala yang digunakan dalam
pengukuran persepsi adalah sebagai berikut:
1. Sama-sama bagus diantara produk yang dibandingkan skor 1
2. Agak lebih bagus satu produk dibanding produk lain skor 3
3. Lebih bagus satu produk dibandingkan produk lain skor 5
4. Sangat lebih bagus dibandingkan produk lain skor 7
5. Mutlak lebih bagus dibandingkan produk lain skor 9
Hasil analisa dengan menggunakan metode MDS, dapat disajikan seperti di bawah (hasil
analisa hanya ditampilkan bagian penting saja):
Grafik 4.2 Hasil MDS untuk linieritas pendapat atau persepsi responden yang menilai kelima
produk seluler tersebut dapat dilihat pada bentuk grafik 4.2 di atas, tampilan data yang
bergerak dari sisi kiri atas bergerak ke kanan bawah menunjukkan bahwa responden dalam
menilai kelima produk seluler tersebut bersifat konsisten dan logis. Sehingga hasil akhir
analisa MDS ini dapat diambil keputusan hanya ada dua merek seluler yang memiliki kualitas
superior dan layak dikembangkan disainnya ke depan oleh vendor yaitu iPhone 6 dan LG G3.
RANGKUMAN
Setelah selesai membahas materi di bab 4 ini, beberapa kesimpulan yang dapat diambil
adalah sebagai berikut:
1. Fungsi produk dalam memenuhi kebutuhan konsumen ada dua yaitu : fungsi produk
untuk memenuhi kebutuhan, dan fungsi produk untuk menciptakan kepuasan
Atribut yang digunakan untuk menilai ke lima merek otomotif roda dua tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Ramah lingkungan, minim gas emisi
2. Keiritan bahan bakar
92 Analisis Pemilihan Disain Produk
3. Ketersediaan suku cadang
4. Harga jual kembali
5. Adopsi teknologi
6. Kenyamanan berkendara
Pertanyaan :
1. Coba anda lakukan analisa pemilihan disain produk menggunakan metode
comparison dan dengan metode MDS (Multidimension Scaling) secara terpisah!
2. Berikan komentar anda berupa penjelasan singkat, atas hasil kedua analisa pemilihan
disain yang telah anda lakukan!
LATIHAN SOAL
1. Dalam mengembangkan kualitas secara sederhana, faktor apa saja yang dapat menjadi
penghambat ?
[1] Abbas, Syahrial, (2014), Manajemen Perguruan Tinggi, Jakarta: Prenada Media.
[2] Adikoesoemo, Suparto, (2002), Manajemen Rumah Sakit, Jakarta: Sinar Harapan.
[3] Aisyah, (2011), Manajemen Mutu, From https://eprints.walisongo.ac.id/1312/,
diakses tgl. 28 Januari 2015.
[4] Anggara, Bayu, (2012), Manajemen Operasi, From
http://bayu.blogspot.com/2012/11/definisi-manajemen-operasional, diakes tgl. 17
Februari 2015.
[5] Ariani, D. Wahyu., (2009), Manajemen Operasi Jasa, Jakarta: Graha Ilmu.
[6] Asdhi, Andi, (2012), Kasus: Strategi Global Hard Rock Café, From http:
//www.academia.edu /6191943/Manajemen_operasi_studi_kasus_hard_rock_cafe,
diakses tgl. 04 April 2015.
[7] Assauri, Sofjan., (2010), Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta: LP FEUI.
[8] Atmadjati, Arista, (2012), Meraih Kunci Sukses Service Excellent, Jakarta: Leutika
Prio.
[9] Azheri, Busyra, (2011), Corporate Social Responsibility, Jakarta: Setara Press.
[10] Daryanto, (1985), Teknik Otomotif, Jakarta: Bina Aksara.
[11] Deitiana, Tita, (2011), Manajemen Operasioanl – Service and Manufactur, Jakarta:
Mitrawacanamedia.
[12] Dharma, Surya, (2014), Manajemen Kinerja, Jakarta: Pustaka Pelajar.
[13] Dyambi, Yuni, (2010), Manajemen Produksi Lintas 5 Dalam Menjaga Eksistensinya
Ditengah Persaingan Industri Penyiaran Indonesia, From
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/950, diakses tgl. 06 Februari
2015.
[14] Fahmi, Irham., (2012), Manajemen Produksi dan Operasi, Bandung: Alfabeta.
[15] Ginting, Rosnani, (2007), Sistem Produksi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
[16] Ginting, Rosnani, (2010), Perancangan Produk, Yogyakarta: Graha Ilmu.
[17] Haming, Murdifin., (2012), Manajemen Produksi Modern, Edisi Kedua, Jakarta:
Bumi Aksara.
[18] Handoko, Hani., (2010), Era Baru Manajemen, Jakarta: Salemba Empat.
Disain Produk Model, bentuk, tipe yang memiliki nilai seni dan
estetika dari sebuah produk
Sumber Daya Alam Segala sesuatu yang berasal dari alam yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia. Yang tergolong di dalamnya
tidak hanya komponen biotik, seperti hewan,
tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga
komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas
alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah.