MIND MAPPING PPH 22 & PPH

23
AKUNTANSI PERPAJAKAN

NAMA : ROPHINTA VIOLYTA

NIM : 1932039
 PPH 22

PPh yang dipungut oleh :

Bendaharawan PemPu/PemDa dan Lembaga Negara lainnya dengan
pembayaran atas penyerahan barang
 Atas penjualan hasil
produksi atau
PPH 22 TARIF PPH 22 penyerahan barang oleh
produsen atau importir
Atas Impor :
bahan bakar minyak,
gas, dan pelumnas
- Yang menggunakan API (Angka adalah sebagai berikut :
PEMUNGUT & OBJ SIFAT PEMUNGUT Pengenal Impor) = 2,5% x Nilai Impor - Pungutan PPH
Pasal 22 kepada
Bank devisa dan dirjen bea dan cukai ; atas
PPH 22 - Non API = 7,5% X Nilai Impor penyalur/agen,
Atas pembelian barang yang dilakukan bersifat final.
impor barang & ekspor komoditas tambang.
Sifatnya tidak final, kecuali pemungutan oleh dirjen perbendaharaan, Bendahara Selain
Bendahara pengeluaran berkenan dengan PPH 22 atas penjualan BBM, gas kepada Pemerintah, BUMN/BUMD penyalur/agen
pembayaran ; atas pembelian yang dilakukan bersifat tidak final
penyalur/agen
dengan mekanisme uang persediaan. = 1,5% x Harga Pembelian (tidak termasuk Atas pembelian bahan-
PPN dan tidak final) bahan untuk keperluan
KPA, atas pembelian barang kepada pihak ke tiga industri atau ekspor
Atas penjualan hasil produksi ditetapkan
BUMN ; atas pembelian barang atau bahan untuk
dari pedagang
berdasarkan Keputusan Direktur Jendral
keperluan kegiatan usahanya
pengumpul ditetapkan
Pajak, yaitu = 0,25% x Harga
Badan usaha yang bergerak dalam bidang - Kertas : 0,1% X DPP PPN (Tidak Pembelian (Tidak
industry semen, kertas, baja, otomotif dan Final) Termasuk PPN)
farmasi ; atas penjualan hasil produksinyakepada Atas Impor kedelai,
distributor dalam negri - Semen : 0,25% x DPP PPN (Tidak gandum dan tepung
Final) terigu oleh importer
yang menggunakan
- Baja : 0,3% x DPP PPN (Tidak Final)
API = 0,5% X Nilai
- Otomotif : 0,45% x DPP PPN (Tidak Impor
Final)
 PPH 23
PPh 23 adalah Pajak yang dikenakan pada penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau
hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh Pasal 21. Objek PPH Pasal 23 telah
ditambahkan oleh pemerintah hingga menjadi 62 jenis jasa lainnya seperti yang tercantum
dalam PMK No. 141/PMK.03/2015.
 PEMBAYARAN PPH PASAL 23

• Pembayaran dilakukan oleh pihak pemotong yang kemudian menyetorkannya melalui Bak Persepsi
(Atm, Teller Bank, Fitur Bayar Pajak Online di Online Pajak, dll) yang telah disetujui oleh Kementrian
Keuangan.
• Pihak pemotong harus memberikan bukti potong (rangkap-1) yang sudah dilengkapi kepada pihak yang
dikenakan pajak tersebut dan bukti potong (rangkap-2) pada saat melakukan e-filing pajak PPh 23 di
Online Pajak. Pelaporan dilakukan oleh pihak pemotong dengan cara mengisi SPT Masa PPh Pasal 23,
lalu bisa melaporkannya melalui fitur lapor pajak online atau e-filing gratis di Online Pajak
• Jatuh Tempo Pelaporan adalah tanggal 20, sebulan setelah bulan terutang pajak penghasilan 23.
TARIF PAJAK PPH 23 1) Tarif 15% dividen, kecuali pembagian Dividen
kepada orang pribadi dikenakan final, bunga, dan
royalti. Hadiah dan penghargaan, selain yang telah
Tarif PPh 23 dikenakan dipotong PPh Pasal 21.
atas nilai Dasar 2) Tarif 2% dari jumlah bruto atas sewa dan penghasilan
Pengenaan Pajak (DPP) lain yang berkaitan dengan penggunaan harta kecuali sewa
atau jumlah bruto dari tanah dan/atau bangunan.

penghasilan. 3) Tarif 2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa teknik,

jasa manajemen, jasa konstruksi, dan jasa konsultan.
Ada 2 jenis tariff yang
dikenakan pada 4) Tarif 2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa lainnya
penghasilan yaiu 15% adalah yang diuraikan dalam Peraturan Menteri Keuangan
No. 141/PMK.03/2015 dan efektif mulai berlaku pada
dan 2%, tergantung dari tanggal 14 Agustus 2015.
objek PPh pasal 23
5) Bagi wajib pajak yang ber-NPWP akan dipotong 100%
tersebut. lebih tinggi dari tarif PPh Pasal 23.
 Pihak Pemotong PPh Pasal
23
- Badan Pemerintah
- Subjek Pajak Badan Dalam Negeri
- Penyelenggara Kegiatan
- Bentuk Usaha Tetap (BUT)
- Perwakilan Perusahaan Luar Negeri lainnya
- Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negri
tertentu yang ditunjuk Direktur Jenderal Pajak