Disusun oleh:
Anita Dewi Permatasari (1406544513)
Program Profesi
I. IDENTITAS
A. Nama : Tn. Sarwan
B. Jenis Kelamin : Laki – laki
C. Umur : 57 tahun
D. Agama : Islam
E. Status perkawinan : Menikah
F. Pendidikan terakhir : Belum terkaji
G. Pekerjaan terakhir : Buruh
H. Alamat rumah : Taman Cimanggu, Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah
Sareal, Bogor.
II. ALASAN BERADA DI PANTI
Tn. S mengalami nyeri yang cukup hebat pada bagian skrotum pada hari Jumat tanggal
5 Oktober 2018.
III. RIWAYAT KESEHATAN
1. Masalah kesehatan yang pernah dialami dan dirasakan saat ini
Tn. S memiliki riwayat hipertensi, operasi hernia saat 5 tahun yang lalu, tumor pada
kolon. Saat ini pasien mengeluhkan nyeri. Berdasarkan hasil pengkajian pada
pasien didapatkan informasi bahwa nyeri terasa seperti mendapat tekanan yang
kuat, lokasi pada skrotum kiri, nampak bengkak dan berwarna kemerahan,
menyebar hingga ke pangkal paha, skala nyeri 3, dan nyeri terasa sepanjang waktu.
2. Masalah kesehatan keluarga/ keturunan
Belum terkaji
IV. KEBIASAAN SEHARI – HARI
A. BIOLOGIS
a. Pola Makan
Tn. S makan sebanyak 3 kali sehari sesuai dengan jadwal yang diberikan dari
pihak RS. Namun saat ditemui, nasi yang disiapkan seringkali tidak dihabiskan.
Pasien seringkali hanya menghabiskan sekitar ¼ dari makanan yang disajikan.
Menurut Tn. S napsu makan menjadi berkurang semenjak terdapat nyeri. Jenis
makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu lengkap dengan
buah dan sayur.
b. Pola minum
Menurut Tn. S, dirinya cukup banyak dalam mengkonsumsi air putih yaitu
sekitar kurang lebih 1800 cc.
c. Pola Tidur
Menurut Tn. S, dalam 3 hari terakhir dirinya tidak dapat tidur dengan nyenyak.
Tn.S dapat tidur di malam hari dengan nyenyak kurang lebih hanya 1 jam saja.
Terbangun di malam hari karena nyeri atau karena ingin buang air kecil. Tn.S
mengatakan 7 kali terbangun untuk melakukan buang air kecil. Saat dilakukan
komunikasi pasien nampak murung dan berusaha memejamkan mata. Nampak
pasien terlihat sering tidur di siang bahkan pagi hari.
d. Pola Eliminasi
Tn. S dapat melakukan buang air besar setiap 3 – 4 hari sekali. Buang air besar
dilakukan tanpa adanya dorongan yang kuat dari Tn. S sendiri sehingga Tn.S
seringkali merasa tidak tuntas setelah melakukan buang air besar. Konsistensi
tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek. Sementara terkait dengan buang air
kecil, menurut Tn. S tidak menentu karena tergantung pada asupan cairan yang
dikonsumsinya .
e. Kebersihan
Tn. S nampak bersih dan tidak tercium adanya aroma tidak sedap.
B. PSIKOLOGIS
B.1. Keadaan Emosi
Tn. S menunjukan ekspresi yang tenang cenderung apatis. Tn.S nampak sedikit
murung. Sikap kurang terbuka kepada petugas kesehatan terutama terkait dengan
keluhan yang dirasakannya.
C. SOSIAL
C.1. Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga cukup baik, nampak dari adanya keluarga yang selalu
bergantian dalam menjaga Tn. S.
C.2. Hubungan antar penghuni
Tn. S nampak jarang melakukan komunikasi dengan pasien lain di ruangan tersebut.
C.3. Hubungan dengan orang lain
Nampak Tn. S sangat minimal sekali dalam melakukan komunikasi dengan pasien
atau orang lain.
D. SPIRITUAL
D.1. Pelaksanaan Ibadah
Semenjak sakit menurut Tn. S merasa kesulitan untuk melakukan sholat sehingga
Tn. S tidak sholat.
D.2. Keyakinan tentang Kesehatan
Tn. S menyatakan bahwa nyeri pada skrotum kiri akan menyebar pada skrotum
bagian kanan karena kini sudah terdapat benjolan pada skrotum kanan.
Sebelumnya, Tn.S lebih meyakini pengobatan alternatif dibandingkan dengan
pengobatan medis untuk penyakit yang dideritanya.
E. Aktivitas sehari – hari
Tn. S nampak menghabiskan waktunya hanya di tempat tidur saja. Terkadang Tn. S
sering memainkan handphone nya. Tn.S masih cukup mandiri dalam melakukan
aktivitasnya.
F. Rekreasi
Belum terkaji
G. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda Vital
Kesadaran Umum : Nampak pasien dengan kesadaran yang baik
Kesadaran : Compos mentis
Suhu : 36OC
Nadi : 72 x/menit
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Pernafasan : 20 x/menit
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 54 kg
B. Pemeriksaan head to toe
1. Kepala
Rambut : Kering, tidak terdapat ketombe, rambut cukup rapih.
Mata : Nampak bersih, mata bagian kanan memiliki riwayat operasi
katarak.
Hidung : Nampak bersih dan tidak terdapat sumbatan jalan nafas
Mulut : Lembab
Telinga : Tidak terdapat penumpukan serumen, fungsi pendengaran
masih cukup baik
2. Leher : Tidak terdapat adanya benjolan
3. Dada/ Thorax :
Dada : Tidak terlihat adanya penggunaan otot bantu nafas,
pengembangan dada simetris
Paru – paru : Suara nafas vesikuler
Jantung : Tidak terdapat suara bunyi jantung tambahan
4. Abdomen : Tidak teraba adanya massa, abdomen tidak buncit
5. Muskuloskeletal : Otot masih dapat digerakkan, hasil pengukuran otot
menunjukkan:
5555 5555
5555 5555
6. Lain – lain:
o Hasil MFS menunjukkan skor 20 yang berarti Tn. S berada dalam kategori
tidak berisiko dengan tindakan pelaksanaan intervensi berupa perawatan
dasar
o Hasil Barthel Index menunjukkan skor 90 yang berarti Tn. S tergolong ke
dalam kategori mandiri
H. Keadaan lingkungan sekitar
Kondisi lingkungan cukup bersih, ukurannya sangat luas, pencahayaan yang
cukup.
V. INFORMASI PENUNJANG
DIAGNOSA MEDIS: Orchitis
LABOLATORIUM : -
TERAPI MEDIS :
o Ceftriaxone 3 x 1 gr
o Ketorolac 3 x 3 mg
o Metronidazole 2x 500 gr
o Ringer Laktat
ANALISA DATA
N MASALAH
DATA
O KEPERAWATAN
1 Data Subjektif:
o Pasien mengeluhkan nyeri
o Nyeri terletak pada skrotum bagian kiri, terasa
seperti mendapat tekanan yang kuat, menyebar
hingga ke pangkal paha, skala nyeri 3/10, dan nyeri
terasa sepanjang waktu.
o Hasil pengukuran TTV: TD 130/85 mmHg, Nadi
78 x/menit, RR 20x/menit, Suhu 36,7%, Saturasi Nyeri akut
Oksigen 95%.
Data objektif:
Pasien mendapatkan ketorolac 3 x 3 mg
Skrotum kiri nampak bengkak dan berwarna
kemerahan
2 Data Subjektif
o Pasien menyatakan 3 hari terakhir terbangun di
malam hari
o Pasien menyatakan tidur yang tidak nyenyak.
Hanya dapat tidur nyenyak kurang lebih 1 jam saja.
o Pasien mengatakan 7 kali terbangun saat tidur di
Gangguan Pola Tidur
malam hari untuk melakukan buang air kecil
Data Objektif
Nampak pasien terlihat sering tertidur di siang,
bahkan pagi hari
Saat dilakukan komunikasi di pagi hari, pasien
nampak murung dan berusaha memejamkan mata
RENCANA KEPERAWATAN
Referensi
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., & Dochterman, J. M. (2013). Nursing interventions classification (NIC), 6th edition. Elsevier: Mosby
Herdman, T. H. & Kamitsuru, S. (2014). Nanda international nursing diagnoses: definitions & classification, 2015–2017. Oxford: Wiley
Blackwell.
Moorhead, S., Johnson, M., Mass, M. L & Swanson, E. (2013). Nursing outcome classification (NOC): measurement of health outcome, 5 th
edition. Elsevier: Mosby
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Objektif
Tn.S nampak sedikit lebih segar
Tn.S nampak lebih rileks, tidak begitu terlihat cemas
Tekanan darah 120/80, N 70x/menit, RR 20x/menit
Analisa
Masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian karena
terdapat penurunan skala nyeri dari 3 menjadi 2
Perencanaan
Pantau perkembangan atau perbaikan nyeri
Lakukan teknik relaksasi
Kolaborasi pemberian medikasi
Gangguan tidur o Pemberian edukasi peningkatan tidur Subjektif
dengan pembelajara terkait dengan o Tn.S menyatakan bahwa dirinya mengerti terkait dengan
pembatasan cairan sebelum tidur pengurangan konsumsi cairan sebelum tidur untuk
o Pemberian informasi terkait dengan meningkatkan kualitas tidur
pembentukan lingkungan yang nyaman
Objektif
o Tn.S nampak mengantuk saat dilakukan pengkajian
o Tn.S berusaha untuk menutup matanya
Analisa
o Masalah keperawatan gangguan tidur belum dapat teratasi
Perencanaan
o monitor perkembangan jumlah dan jam tidur
Kamis, 11 Nyeri Akut o Pantau perkembangan atau perbaikan Subjektif
Oktober nyeri o Tn.S menyatakan bahwa nyeri berkurang
2018 o Lakukan teknik relaksasi o Tn.S menyatakan selalu menerapkan teknik relaksasi
o Kolaborasi pemberian medikasi nafas dalam
Objektif
o Nampak lebih rileks
o TTV:
Analisa
o Masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian karena
nyeri tetap berada pada skala 2, tidak mengalami
perburukan
Perencanaan
o Pantau perkembangan atau perbaikan nyeri
o Lakukan teknik relaksasi
o Kolaborasi pemberian medikasi
Gangguan pola o Pantau jumlah dan jam tidur Subjektif
tidur o Ajarkan pasien dan orang terdekat o Tn.S menyatakan bahwa kini tidurnya sudah lebih enakan
mengenai faktor yang berkontribusi o Tn. S menyatakan tidurnya lebih nyenyak
pada terjadinya gangguan pola tidur o Buang air kecil dimalam hari sudah tidak sesering yang
dilakukan pada malam2 sebelumnya
o Keluarga mengatakan
Objektif
o T.S nampak lebih segar
o Tn.S lebih banyak terjaga di siang hari
o Tidak nampak mengantuk
Analisa
o Masalah gangguan pola tidur teratasi sebagian karena
sudah terdapat peningkatan pada kualitas tidur pasien
Perencanaan
o Pantau jam dan jumlah tidur
o Perhatikan sumber ketidaknyamanan seperti lingkungan yang
mengganggu