Anda di halaman 1dari 4

Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah

Malaysia tentang pemberantasan penyelundupan dan bajak laut

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia (selanjutnya


disebut sebagai "Para Pihak");

Berkeinginan mengadakan kerja sama yang lebih efektif antara kedua


Negara dalam pemberantasan penyelundupan dan bajak laut berdasarkan
saling penghormatan terhadap kedaulatan, kesetaraan dan saling
menguntungkan;

TELAH MENYETUJUI sebagai berikut:

PASAL 1
ISTILAH

1. Bajak laut adalah setiap kegiatan penyerangan terhadap kapal di laut,


dengan tidak memperdulikan apakah itu di laut lepas atau di jurisdiksi satu
negara.

2. Penyeludupan adalah pemasukan barang secara gelap untuk menghindari


bea masuk atau karena menyelundupkan barang terlarang ke suatu negara.

PASAL 2
TUJUAN

Masing-masing Pihak sepakat untuk saling melakukan pemberantasan


penyelundupan dan bajak laut, sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini, setiap
orang yang melakukan pemberantasan penyelundupan dan bajak laut di
wilayah Negara akan ditindak oleh kedua Negara untuk penuntutan atau
penjatuhan atau pelaksanaan hukuman.

PASAL 3
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup bajak laut terdiri atas:
a. Setiap tindakan kekerasan atau penahanan yang tidak sah, atau setiap
tindakan memusnahkan, yang dilakukan untuk tujuan pribadi oleh awak
kapal atau penumpang dari suatu kapal dan ditujukan:
1). Di laut lepas, terhadap kapal atau pesawat udara lain atau terhadap
orang atau barang yang ada di atas kapal atau pesawat udara demikian;
2). Terhadap suatu kapal, orang atau barang di suatu tempat di luar
yurisdiksi Negara.
b. Setiap tindakan turut serta secara sukarela dalam pengoperasian suatu
kapal dengan mengetahui fakta yang membuatnya suatu kapal pembajak.

Ruang lingkup penyelundupan diartikan sebagai suatu pemasukan barang


secara ilegal ke suatu tempat (perbatasan negara) dengan tujuan untuk
menghindari bea dan cukai yang masuk atau karena barang barang terlarang.

PASAL 4
HAK

Masing-masing Pihak memiliki hak untuk memberantasan penyelundupan


dan bajak laut dinegaranya.

PASAL 5
KEWAJIBAN

Perjanjian ini tidak akan mempengaruhi hak dan kewajiban Para Pihak
mengenai penyelundupan dan bajak laut berdasarkan konvensi-konvensi
internasional atau pengaturan-pengaturan lainnya dimana mereka menjadi
pihak.

PASAL 6
BENTUK KERJASAMA

1. Melakukan di sepanjang tempat yang dijadikan tempat masuknya bajak


laut dan penyeludupan.
2. Memasang radar navigasi untuk memantau aktivitas bajak laut dan
penyeludupan.
3. Melakukan pengamanan melalui udara untuk mendukung patroli
terkoordinasi.
4. Melakukan pengejaran seketika atau hot pursuit terhadap bajak laut dan
penyeludupan.

PASAL 7
AMANDEMEN

Perjanjian ini dapat diubah setiap saat melalui kesepakatan bersama Para
Pihak. Perubahan dimaksud akan berlaku melalui prosedur yang sama
dengan prosedur pemberlakuan Perjanjian ini.

PASAL 8
BERLAKUNYA PERJANJIAN

1. Para Pihak harus memberitahukan satu sama lain mengenai selesainya


persyaratan domestik masing-masing untuk pemberlakuan Perjanjian ini.
Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal diterimanya pemberitahuan
pemberlakuan yang lebih akhir.

2. Salah satu Pihak dapat mengakhiri Perjanjian ini setiap saat dengan
pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak lainnya melalui saluran
diplomatik. Pengakhiran ini berlaku setelah 6 (enam) bulan setelah
diterimanya pemberitahuan mengenai pengakhiran dimaksud. Pengakhiran
Perjanjian ini tidak akan mempengaruhi pemberantasan penyelundupan dan
bajak laut yang telah disampaikan sebelum pengakhiran Perjanjian ini.

SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan di bawah ini, diberi kuasa oleh


Pemerintahnya masing-masing, telah menandatangani Perjanjian ini.

DISELESAIKAN di Jakarta, pada tanggal lima belas April tahun dua ribu
dua satu, dalam dua naskah asli masing-masing dalam bahasa Indonesia,
Melayu, dan lnggris, semua naskah memiliki kekuatan hukum yang sama.
Apabila terdapat perbedaan penafsiran, maka naskah bahasa lnggris yang
berlaku.

Untuk Pemerintah Republik Indonesia Untuk Pemerintah Malaysia


TTD TTD

Prabowo Subianto Djojohadikusumo Ismail Sabri Yaakob


Menteri Pertahanan Indonesia Menteri Pertahanan Malaysia

Anda mungkin juga menyukai