Linawaty Jakobus
2021
1
OUTLINE
Metabolisme bilirubin
Ikterus fisiologis
Strategi pencegahan
2
IKTERUS NEONATORUM
perubahan warna kuning pada selaput lendir dan kulit karena
peningkatan kadar bilirubin.
minggu pertama kehidupan
paling sering disebabkan oleh hiperbilirubinemia tidak
terkonjugasi yang bersifat fisiologis.
Angka Kejadian Ikterus fisiologis: bayi cukup bulan 60%,
bayi kurang bulan 80%
Mulai tampak bila kadar bilirubin serum melebihi 5 mg/dL.
3
Bilirubin adalah produk metabolisme
hemoglobin dan heme lainnya protein. Produk
pemecahan awal bilirubin tak terkonjugasi
(bilirubin indirek), yang dengan terikat pada
albumindibawa dalam darah. Saat ikatan
albumin jenuh, bilirubin tak terkonjugasi yang
bebas, larut dalam lemak dapat melewati
sawar darah otak. Bilirubin tak terkonjugasi
terikat albumin mengalami konjugasi di hati
oleh glucoronyl transferase menjadi bilirubin
terkonjugasi (bilirubin direk) yang bersifat larut
dalam air diekskresikan dalam empedu ke
dalam usus. Bilirubin terkonjugasi lalu diubah
menjadi urobilinogen, lalu sterkobilinogen.
Sebagian bilirubin dalam usus diubah lagi
menjadi bilirubin tak terkonjugasi dan diserap
kembali melalui sirkulasi enterohepatik dan
masuk ke hati lagi.
METABOLISME BILIRUBIN
Lissauer,T.Carroll,W.2018.Illustrated Textbook of
Paediatrics:5th Edition.Elsevier.Europe 4
5
Kliegman,RM.Greenbaum,LA.Lye,PS.2004.Practical Strategies in Pediatric Diagnosis and Therapy. Elsevier Saunders.Philadelphia.
6
BILIRUBIN
’ Unconjugated’ ’ Conjugated ’
Bilirubin Indirek Direk
Larut dalam air (-) (+)
Larut dalam lemak (+) (-)
Bersenyawa dengan (+) (-)
albumin
Bilirubin bebas Toksik di otak Tidak
Materi Hyperbilirubinemia .UKK NEONATOLOGI PP IDAI.Annual Neonatology Update 4th “Manajemen BBLR Level 2” Hotel Harris Convention City Link
Bandung, 10- 11 Mei 2018
7
THE FIRST BOWEL MOVEMENT AT FIVE HOURS AFTER BIRTH
Denise Both & Kerri Frischknecht, Breastfeeding: An Illustrated Guide to Diagnosis and Treatment © Elsevier 2008
8
Saat lahir ada 200 gram mekoneum yang mengandung ±175
mg bilirubin; separuhnya bilirubin tak terkonjugasi = 5-10x
kecepatan produksi bilirubin bayi aterm
Keterlambatan keluarnya mekoneum akan meningkatkan
bilirubin terkonjugasi untuk mengalami dekonjugasi dan
kembali ke sirkulasi (sirkulasi enterohepatik)
Blackburn, ST.Loper, DL.1992. Maternal, Fetal, and Neonatal Physiology: A Clinical Perspective. W.B.Saunders, USA
9
FAKTOR TERKAIT PATOGENESIS IKTERUS FISIOLOGIS
Blackburn, ST.Loper, DL.1992. Maternal, Fetal, and Neonatal Physiology: A Clinical Perspective. W.B.Saunders, USA
10
KRITERIA EKSKLUSI UNTUK DIAGNOSIS
IKTERUS FISIOLOGIS
Ikterius muncul dalam 24 jam pertama kehidupan
Kadar bilirubin serum total> persentil ke-95 untuk usia dalam jam
berdasarkan nomogram untuk konsentrasi bilirubin serum spesifik
jam
Kadar bilirubin meningkat dengan kecepatan> 0,2 mg / dL / jam
atau> 5 mg / dL / hari
Kadar bilirubin serum langsung> 1,5 sampai 2,0 mg / dL atau> 20%
dari TSB
Penyakit kuning berlangsung selama> 2 minggu pada bayi cukup
bulan.
Gomella, TL. 2020. Gomella's Neonatology: Management, Procedures, On-Call Problems, 8th Edition.McGraw-Hill
11
NOMOGRAM UNTUK
MENENTUKAN PENUNJUKAN
RISIKO PADA BAYI BARU
LAHIR SEHAT PADA USIA
KEHAMILAN ≥36 MINGGU
DENGAN BERAT LAHIR ≥2000
G ATAU USIA KEHAMILAN ≥35
MINGGU DENGAN BERAT
LAHIR ≥2500 G
BERDASARKAN NILAI
BILIRUBIN SERUM SPESIFIK
JAM.
12
KUNING DAN ASI
Gomella, TL. 2020. Gomella's Neonatology: Management, Procedures, On-Call Problems, 8th Edition.McGraw-Hill
13
BREAST-FEEDING (FAILURE) JAUNDICE
14
BREAST MILK JAUNDICE
Bayi yang diberi ASI jauh lebih mungkin mengalami penyakit ikterik
dibandingkan bayi yang diberi susu formula
Dapat berlangsung lebih dari 3 sampai 4 minggu kehidupan
Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi prolonged telah dilaporkan
terjadi pada hingga 30% dari ASI bayi.
Patogenesis genetik yang dicirikan oleh polimorfisme gen UGT1A1.
20%-40% wanita memiliki kadar β-glukoronidase yang tinggi pada
ASI-nya
Ikterik fisiologis?
15
PENYEBAB IKTERIK BERDASARKAN USIA AWITAN
Lissauer,T. Fanaroff,AA. Miall, L. Fanaroff,J. 2016 Neonatology at A Glance: 3rd Edition. Willey Blackwell
16
Faktor-faktor Risiko Ikterus
Neonatorum (dalam kotak
biru)
Lissauer,T. Fanaroff,AA. Miall, L. Fanaroff,J. 2016 Neonatology at A Glance: 3rd Edition. Willey Blackwell 17
KERNIKTERUS
Deposisi bilirubin tak terkonjugasi di ganglia Deposisi bilirubin tak terkonjugasi di nukleus batang otak
basalis
18
Ensefalopati Bilirubin
Opistotonus
Materi Hyperbilirubinemia .UKK NEONATOLOGI PP IDAI.Annual Neonatology Update 4th “Manajemen BBLR Level 2” Hotel Harris Convention City Link Bandung, 10- 11 Mei 2018
19
Insidensi ikterus neonatorum berat di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.
Data yang dilaporkan sesuai dengan statistik rumah sakit.
Greco, C.Arnolda, G.Boo, NY. et.al. Neonatal Jaundice in Low- and Middle-Income Countries: Lessons and Future Directions from the 2015 Don Ostrow Trieste Yellow Retreat.
Neonatology 2016;110:172–180
20
ABE adalah sindrom klinis kelesuan, hipotonia, dan pengisapan yang buruk, yang dapat berkembang menjadi hipertonia (dengan opisthotonos dan retrocollis) dengan tangisan melengking dan
demam, dan akhirnya kejang dan koma. b CBE dan kernikterus terdiri dari gejala sisa klinis ABE yang ditandai dengan kerusakan otak ireversibel yang berhubungan dengan athetoid cerebral
palsy (dengan atau tanpa kejang), keterlambatan perkembangan, defisit pendengaran, gangguan okulomotorik, displasia gigi dan gangguan mental. kekurangan. Secara histologis, CBE ditandai
dengan pewarnaan kuning tua pada neuron dan nekrosis saraf pada ganglia basalis dan nukeus batang otak.
21
PENILAIAN IKTERUS
22
TRANSCUTANEOUS BILIRUBINOMETER (TCB)
23
Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin
25
FOTOTERAPI
26
TRANSFUSI TUKAR
27
ATRESIA BILIARIS
28
KOLESTASIS
Insidensi 1 : 2.500 kelahiran hidup
Singkirkan atresia biliaris
Sindrom kolestasis
30
Atresia biliaris • Penyebab tersering kolestasis pada bayi
• Prevalensi 1:8000 (di Asia) – 1:18.000
(di Eropa) kelahiran hidup
• Terjadi obstruksi total aliran empedu
karena destruksi atau hilangnya
sebagian atau keseluruhan duktus
biliaris ekstrahepatik
• Penyebab tersering kematian karena
penyakit hati dan indikasi utama
transplantasi hati pada anak
• Penyebabnya sampai sekarang masih
belum diketahui
31
GAMBARAN KLINIS ATRESIA BILIARIS
Lebih sering ditemukan pada bayi perempuan
Berat lahir normal dan cukup bulan
Pertumbuhan normal pada awal terjadinya penyakit
Ikterus berkepanjangan
Feses akolik SINDROM KOLESTASIS
Urin seperti teh
Jika sudah lanjut : hepatomegali (permukaan licin, konsistensi
kenyal), splenomegali, ascites, tanda-tanda sirosis yg lain.
32
KOMPLIKASI ATRESIA BILIARIS:
Malnutrisi akibat malabsorpsi lemak
Malabsorpsi vitamin yang larut dalam lemak: Defisiensi vitamin A
(rabun senja, kulit tebal) Defisiensi vitamin E (degenerasi
neuromuskuler Defisiensi vitamin D (penyakit tulang metabolik)
Defisiensi vitamin K (hipoprothrombinemia)
Defisiensi mikronutrien Kalsium, fosfat, atau seng
Retensi konstituen empedu seperti kolesterol (gatal atau xantoma)
Penyakit hati progresif; hipertensi portal (perdarahan varises, asites,
hipersplenisme)
Penyakit hati stadium akhir (gagal hati)
33
KOMPLIKASI
KOLESTASIS
34
EVALUASI
Pemeriksaan laboratorium : hiperbilirubinemia direk,
peningkatan kadar serum transaminase, fosfatase alkali,
dan gamma glutamil transpeptidase
USG abdomen : lihat kontraksi atau Triangular Cord Sign
Cholangiografi
35
MANAJEMEN
Usia <12 minggu : Kasai
portoenterostomi
Transplantasi hati
36
PEMERIKSAAN/PENILAIAN KLINIS
Pencahayaan cukup baik
Cari:
Apakah kulit & mata kuning?
Seberapa luas kuning?
Tanda dehidrasi
37
38
39
Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial 2017
40
41
Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial 2017
42
43
FOLLOW UP IKTERUS (TIDAK BERAT)
44
45
46
BEBERAPA STRATEGI PENCEGAHAN HIPERBILIRUBINEMIA
Pencegahan primer
Menganjurkan ibu menyusui bayinya 8-12x sehari selama hari-hari pertama
Tidak memberikan cairan tambahan rutin seperti dekstrosa atau air pada
bayi yang mendapat ASI dan tidak mengalami dehidrasi
Pencegahan sekunder
Memastikan semua bayi secara rutin dipantau tentang timbulnya ikterus
dan menerapkan penilaian ikterus saat memeriksa tanda vital bayi setiap 8-
12 jam
Lakukan penilaian sistematis terhadap kemungkinan terjadinya
hiperbilirubinemia berat
47
SIMPULAN
48