Anda di halaman 1dari 25

REFERAT

Ikterus
Neonatus
Graditama Wira B (42190388)
Lukas Lumadya L (42190389)
Rizki Vidya T (42190390)

Pembimbing :
dr. Margareta Yuliani, Sp.A
01.
Pendahuluan
Latar Belakang

Terjadi pada 60% bayi Akibat peningkatan


cukup bulan bilirubin serum/plasma

80% pada bayi prematur IKTERUS

Bisa bersifat patologis, jika


tidak tertangani maka dapat
Sebagian besar fisiologis menyebabkan komplikasi
(kernikterus)
Pembahasan Topik

Definisi Epidemiologi Etiologi Patofisiologi

Manifestasi
Tatalaksana Komplikasi Prognosis
Klinis
02
Tinjauan
Pustaka
Definisi
Ikterus :
Warna kuning pada kulit & jaringan mukosa karena peningkatan bilirubin dalam
darah

Jaune (Perancis) Ikteros (Yunani)


= Kuning = Kuning
Epidemiologi
Angka kejadian ikterus pada bayi cukup
bulan sekitar 50%-70%, dan sekitar 80%-
90% pada bayi prematur
Etiologi
(ikterus fisiologis)

Aktivitas enzim uridine


Masa hidup eritrosit lebih Peningkatan diphosphoglucuronyltransfera
singkat  lebih cepat produksi bilirubin se (UDPGT) di hepar masih
destruksi  UCB di sirkulasi belum sempurna
meningkat

Peningkatan Keterlambatan keluarnya


Flora bakteri belum
mekonium
banyak sirkulasi
enterohepatik
Patofisiologi
METABOLISME
BILIRUBIN
Bilirubin Uncojugated Conjugated
Indirek Direk
Larut dalam air - +
Larut dalam lemak + -
Bersenyawa dengan + -
Albumin
Bilirubin bebas Toksik di otak Tidak
ASI & Ikterus

Breastfeeding
Breastmilk Jaundice
Jaundice
Breastmilk jaundice
Breastfeeding Jaundice merupakan yang menetap
disebabkan ketika bayi setelah ikterus fisiologis
tidak mendapatkan mereda. Ini terlihat pada
cukup ASI bayi yang sehat, cukup
bulan, dan disusui.
Manifestasi Klinis

METODE KRAMER
Pemeriksaan Fisik
& Visual
Indirek  kuning
Pemeriksaan
Direk  kuning gelap kehijauan Penunjang
Kriteria Kramer tidak bisa secara Pemeriksan Bilirubin :
pasti memastikan kadar bilirubin Invasif & non invasif

Pemeriksaan laboratorium lainnya


Grafik Nomogram Bilirubin
Curigai Patologis :
Kadar bilirubin serum
Ikterus muncul dalam 24 total > persentil ke 95
jam pertama kehidupan. untuk usia dalam jam
berdasarkan nomogram

Kadar bilirubin meningkat


dengan kecepatan >0,2 Kadar bilirubin direk
mg/dL/ jam atau >5 mg >1.5-2 mg/dL atau >20%
/dL/hari dari total serum bilirubin

Berlangsung >2 minggu pada


bayi cukup bulan.
Diagnosa Banding

Hemolytic Disease
of Newborn Kolestasis

(+) Penyebab Hemolisis lainnya


Hemolytic Disease of Newborn

Penyebab utama HDN adalah ketidakcocokan


golongan darah Rh antara ibu dan janin.

HDN juga dapat disebabkan oleh


ketidakcocokan golongan darah ABO (lebih
ringan)

Lakukan Coombs Test


Kolestasis

Penyebab :
-Ikterik atresia bilier (AB) (25%–
-Feses Akolik 35%), kelainan genetik
-Urin berwarna seperti (25%), penyakit metabolik
(20%), dan defisiensi a1-
teh (gelap) antitripsin (A1AT) (10%)

Penanda klinis lain :


Biilirubin direk >2 mg/dL (>20% dari bilirubin total)
Hepatomegali
Diare
Tatalaksana
NUTRISI (ASI)

FOTOTERAPI
Cahaya menyebabkan reaksi fotokimia 
mengubah bilirubin indirek jadi bilirubin
direk (larut air)  mempercepat ekskresi
melalui urine & feses

TRANSFUSI
TUKAR
Jika kadar bilirubin tidak turun setelah
fototerapi 2x24 jam
Komplikasi

Acute Bilirubin Encephalopathy


Fase Awal  tampak letargis, hipotonik, dan reflek
menghisap buruk,
Fase Intermediate  ditandai dengan moderate stupor,
iritabilitas, hipertoni. Untuk selanjutnya bayi akan
Júpiter es el planeta
demam, high-pitced cry, kemudian akan menjadi
más grande en el
drowsiness dan hipotoni
Sistema Solar
Kernikterus
letargi, mata berputar, gerakan tidak menentu
(involuntary movements), kejang, tonus otot
meninggi, leher kaku dan akhirnya opistotonus
Prognosis

• Ikterus fisiologis memiliki prognosis baik

• Ikterus Patologis  penyebab akumulasi bilirubin tidak


tertangani  Kernikterus  prognosis buruk
Thankyou

CRÉDITOS: Esta plantilla de presentación fue creada por


Slidesgo, que incluye iconos de Flaticon, infografía e
imágenes de Freepik.

Por favor conserva esta diapositiva para atribuirnos

Anda mungkin juga menyukai