Dosen Pembimbing :
dr. Purwoadi Sujatno, Sp.PD,FINASIM,MPH
Disusun Oleh :
Berlian Wahyu Puspita Hapsari
42180227
Pasien laki-laki berusia 76 tahun datang ke IGD tanggal 17 Oktober 2018 pukul
22.25 dengan keluhan utama badan lemas. Pasien tidak mau makan dan minum sudah
sejak 4 hari, dan terasa mual. Pasien datang dengan kondisi teriak-teriak. Memiliki
riwayat penyakit hernia, muncul nanah bewarna putih coklat berbau menyengat dan
batuk berdahak warna putih sangat kental sudah 3 tahun menggunakan terapi
alternatif tanpa melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Pasien memiliki kartu JKN.
Pasien juga sering terjatuh dikamar mandi.
A. IDENTITAS
Nama : Tn. Enditania Salamon
Usia : 72 tahun
Alamat : Klitren lor-Gondokusuman
Tanggal lahir : 4 September 1946
No. RM : 02-06-87-19
HMPRS : 17 Oktober 2018, Pukul 22.25
Bangsal/kamar: E/10 A
Pekerjaan : Tidak bekerja
B. ANAMNESIS
RPD : Hipertensi
-Nadi : 74x/mnt
-Suhu : 360C
-Respirasi : 20x/mnt
Psikolgis: cemas
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Mengapa pasien tidak pernah periksa ke rumah sakit, sedangkan pasien memiliki
JKN ?
2. Apa alasan pasien lebih memilih memakai obat alternatif ketimbang melakukan
operasi ?
VII. PEMBAHASAN
1. Pasien mempunyai pikiran bahwa periksa ke dokter atau rumah sakit itu
menyebabkan penyakit semakin banyak dan menyebar. Hal ini dikarenakan tingkat
pendidikan terakhir pasien SD sehingga kurangnya pengetahuan, dan kurangnya
motivasi dari anak-anaknya. Hanya 1 anak yang memotivasi pasien ini untuk
melakukan pemeriksaan tetapi anak-anak yang lainnya kurang memberikan motivasi.
2. . -Pasien memiliki pemikiran bahwa biaya operasi itu mahal, sehingga pasien sering
membaca koran mengenai pengobatan alternatif dan mengunjungi pengobatan
alternatif yang sampai sekarang tidak membaik.
-Kurangnya perhatian dari anak-anaknya, karena anaknya hanya sekedar tahu bahwa
orang tua mengkonsumsi obat tertentu tapi anak pasien tidak pernah ingin tahu dan
tidak menyarankan pasien untuk melakukan operasi. Karena menurut pengakuan
anaknya, keputusan orang tua sudah yang paling tepat, jadi anak mengikuti kehendak
orang tua.
VIII. KESIMPULAN
Dari kasus tersebut didapatkan bahwa ada masalah dalam pendidikan dan
ekonomi yang seharusnya pasien serta keluarga dapat diberikan edukasi mengenai
kesehatan dan JKN. Terlebih untuk keluarga yang harus memberikan motivasi kepada
pasien untuk hidup yang lebih sehat seperti berhenti merokok, berhenti minum kopi,
makan sayur, melakukan pemeriksaan bila sakit sehingga membuat persepsi pasien
bahwa periksa ke rumah sakit atau dokter itu tidak menimbulkan komplikasi. Dapat
juga diberikan pemahaman tentang penyakitnya, sehingga pasien dan keluarga pasien
mengerti manfaat pengobatan ke rumah sakit dan dampak bila tidak dilakukan
pengobatan serta keluarga pasien juga dapat memberikan semangat dan motivasi pada
pasien. Memberikan edukasi mengenai JKN sehingga pasien tidak memiliki persepsi
bahwa melakukan pemeriksaan itu mahal.