Anda di halaman 1dari 4

ENERGI TERBARUKAN (RENEWABLE ENERGY)

Ocdhitya Gloriadi
Universitas Palangka Raya

Abstract
Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui apa itu energi terbarukan, penerapannya
di Indonesia, serta berbagai jenis dari energi terbarukan di Indonesia.
Energi ini dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif
pengganti energi fosil yang saat ini cadangannya sudah mulai menipis.

1. Pendahuluan

Konsep energi terbarukan mulai dikenal di dunia pada era 1970-an. Kemunculannya sebagai antitesis
terhadap pengembangan dan penggunaan energi berbahan fosil (batubara, minyak bumi, dan gas alam) dan nuklir.
Selain dapat dipulihkan kembali, energi terbarukan diyakini lebih bersih (ramah lingkungan), aman, dan terjangkau
masyarakat. Penggunaan energi terbarukan lebih ramah lingkungan karena mampu mengurangi pencemaran
lingkungan dan kerusakan lingkungan di banding energi non-terbarukan. Tidak bisa dipungkiri bahwa keseharian
dari hidup manusia tidak akan pernah bisa lepas dari kebutuhan atas sumber daya energi. Hampir seluruh aktivitas
yang dijalankan akan memerlukan sumber daya baik terbarukan ataupun tidak. Eksploitasi sumber daya minyak
mulai meningkat pesat sejak zaman revolusi industri. Seluruh perkembangan dan kemajuan dari industri
membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit sehingga energi minyak dan sumber daya tidak terbarukan lainnya
terus digunakan secara masif.

Penggunaan energi yang terlalu masif akhirnya berhasil membuat kekacauan dan kerusakan dari
lingkungan alam di sekitarnya. Hasil buangan dari energi tersebut menciptakan polusi yang sangat merusak
lingkungan dan berbahaya bagi pernapasan. Setelah banyak yang mulai menyadari bahwa sumber daya tak
terbarukan mulai menipis jumlahnya akhirnya banyak ilmuwan yang memutuskan untuk mulai mengalihkan sumber
daya tersebut menuju ke energi yang masih bisa terbarukan.

2. Energi Terbarukan

Energi yang terbarukan merupakan sebuah opsi lain atas pengembangan dari berbagai sumber daya yang
sudah ada. Karena semakin tingginya permintaan atas energi akhirnya membuat peneliti terus mengembangkan
sumber daya yang bisa terus digunakan dalam jangka waktu yang panjang tanpa harus takut untuk habis jika
digunakan.

Dilansir dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, konsep dari energi yang terbarukan sendiri baru
mulai dikenal secara luas pada tahun 1970-an. Kemunculan dari energi yang terbarukan merupakan sebuah antitesis
atas pengembangan dan penggunaan energi yang tidak terbarukan secara masif dan besar – besaran. Selain
mempunyai kemampuan untuk bisa dibuat dan dipulihkan kembali, energi yang terbarukan ini dipercaya sebagai
salah satu solusi untuk mengatasi polusi lingkungan karena sifatnya yang jauh lebih bersih dan aman bagi
lingkungan.
Tren energi yang terbarukan saat ini terus semakin gencar dikembangkan hingga akhirnya beberapa negara
di dunia sudah mulai meninggalkan energi yang tidak terbarukan secara perlahan dan pasti. Indonesia sendiri juga
sudah semakin mengedepankan teknologi yang ramah terhadap lingkungan dan minim untuk menggunakan energi
yang tidak terbarukan.
3. Penerapan Energi Terbarukan Di Indonesia

Potensi energi terbarukan di Indonesia sangat besar tetapi pemanfaatannya masih kecil, potensi air
misalnya, masih dimanfaatkan sebesar 13,69%. Peraturan Kepmen 1122 K/30/MEM/2002 tentang pembangkit skala
kecil tersebar hingga Permen ESDM no.4 tahun 2012 tentang harga pokok produksi dan kelebihan energi
mempertegas peran kerjasama pemerintah dan swasta dalam pembangunan pembangkit listrik terbarukan. Hal ini
juga memberikan jaminan tentang kepastian investasi bagi swasta yang salah satunya adalah PLTM Cikidang.
Potensi energi yang sudah diteliti kemudian dilanjutkan dengan kelayakan investasi dengan metode yang sudah
lazim digunakan. Indonesia kaya sumber energi terbarukan, seperti angin, matahari, air, panas bumi, arus laut dan
lain-lain dengan potensi bisa mencapai 442 GW. Sayangnya, kekayaan yang berlimpah ini seakan terabaikan.
Kapasitas terpasang baru 9,32 GW atau hanya sekitar 2%. Pemenuhan energi Indonesia, 92% fosil, 8% energi
terbarukan.

Untuk itu, Indonesia harus bergegas transisi energi ke terbarukan, meninggalkan energi fosil seperti minyak
dan batubara, yang bisa memperparah krisis iklim, merusak lingkungan juga membebani anggaran belanja negara.
Surya Darma, Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) dalam workshop Mongabay di Semarang,
belum lama ini mengatakan, Indonesia, harus berpikir dan mempersiapkan transisi energi. Dia bilang, negara lain
sudah punya rencana melepaskan diri dari energi fosil. Contoh, negara-negara di Eropa, seperti Jerman dan Belanda,
akan menghentikan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil pada 2030, Prancis dan Inggris pada 2040. Untuk
pembangkit listrik di Indonesia, kata Surya, dari kapasitas 68 GW terpasang, 88% masih energi kotor, 64% batubara,
sisanya, minyak. Energi terbarukan sekitar 12%.

Sebenarnya, Indonesia sejak lama menyadari soal keterbatasan energi fosil. Pada 1981, sudah lahir
kebijakan umum bidang energi (KUBE) dengan gagasan sejak 1976. KUBE muncul berdasarkan kesadaran kalau
cadangan energi fosil–kala itu, minyak bumi–terbatas. Selanjutnya, pada 2014 pertama kali kebijakan energi
nasional (KEN) masuk dalam regulasi, lewat Peraturan Pemerintah Nomor 79/2014, antara lain mengatur
pemanfaatan energi terbarukan dan membatasi laju penggunaan energi fosil. Usai Perjanjian Paris pada 2015,
Indonesia pun meratifikasi soal itu lewat UU Nomor 16/2016. Setahun setelah meratifikasi Perjanjian Paris,
Indonesia mengeluarkan produk hukum lewat Peraturan Presiden Nomor 22/2017 tentang rencana umum energi
nasional (RUEN), yang jadi pedoman penyusunan rencana umum energi daerah (RUED). RUED ini terbagi dua,
RUED-P untuk provinsi dan RUED-K untuk kabupaten dengan waktu sampai 2050.

4. Jenis-jenis Energi Terbarukan Di Indonesia

Jenis sumber energi terbarukan (renewable energy) yang dimiliki Indonesia cukup banyak. Jika dikelola
dan dimanfaatkan dengan baik diyakini dapat menggantikan energi fosil. inilah daftar 8 sumber energi terbarukan di
Indonesia yang dapat dimanfaatkan.

A. Biofuel

Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan berupa bahan bakar (baik padat, cair, dan
gas) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Sumber biofuel adalah tanaman yang memiliki kandungan gula
tinggi (seperti sorgum dan tebu) dan tanaman yang memiliki kandungan minyak nabati tinggi (seperti jarak,
ganggang, dan kelapa sawit).

B. Biomassa

Biomassa adalah jenis energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang berasal dari organisme
yang hidup atau belum lama mati. Sumber biomassa antara lain bahan bakar kayu, limbah dan alkohol. Pembangkit
listrik biomassa di Indonesia seperti PLTBM Pulubala di Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung.
C. Panas Bumi

Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang
dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi diyakini cukup ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan
ramah lingkungan. Namun pemanfaatannya masih terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat
menjangkau di sekitar lempeng tektonik. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dimiliki Indonesia
antara lain: PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP Dieng (Jawa Tengah), dan PLTP
Lahendong (Sulawesi Utara).

D. Air

Energi air adalah salah satu alternatif bahan bakar fosil yang paling umum. Sumber energi ini didapatkan
dengan memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki air. Sat ini, sekitar 20% konsumsi listrik
dunia dipenuhi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Di Indonesia saja terdapat puluhan PLTA, seperti :
PLTA Singkarak (Sumatera Barat), PLTA Gajah Mungkur (Jawa Tengah), PLTA Karangkates (Jawa Timur), PLTA
Riam Kanan (Kalimantan Selatan), dan PLTA Larona (Sulawesi Selatan).

E. Angin

Energi angin atau bayu adalah sumber energi terbarukan yang dihasilkan oleh angin. Kincir angin
digunakan untuk menangkap energi angin dan diubah menjadi energi kinetik atau listrik. Pemanfaat energi angin
menjadi listrik di Indonesia telah dilakukan seperti pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu) Samas di
Bantul, Yogyakarta.

F. Matahari

Energi matahari atau surya adalah energi terbarukan yang bersumber dari radiasi sinar dan panas yang
dipancarkan matahari. Pembankit Listrik Tenaga Surya yang terdapat di Indonesia antara lain : PLTS Karangasem
(Bali), PLTS Raijua, PLTS Nule, dan PLTS Solor Barat (NTT)

G. Gelombang Laut

Energi gelombang laut atau ombak adalah energi terbarukan yang bersumber dari dari tekanan naik
turunnya gelombang airlaut. Indonesia sebagai negara maritim yang terletak diantara dua samudera berpotensi tinggi
memanfaatkan sumber energi dari gelombang laut. Sayangnya sumber energi alternatif ini masih dalam taraf
pengembangan di Indonesia.

H. Pasang Surut

Energi pasang surut air laut adalah energi terbarukan yang bersumber dari proses pasang surut air laut.
Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut, pertama adalah perbedaan tinggi rendah air laut saat pasang
dan surut. Yang kedua adalah arus pasang surut terutama pada selat-selat yang kecil. Layaknya energi gelombang
laut, Indonesia memiliki potensi yang tinggi dalam pemanfaatan energi pasang surut air laut. Sayangnya, sumber
energi ini belum termanfaatkan.

Sumber energi terbarukan ternyata belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia. Sebanyak 90% energi
di Indonesia masih menggunakan energi berbahan fosil (batubara, minyak bumi, dan gas alam) dan sisanya, kurang
dari 10%, yang memanfaatkan sumber energi terbarukan. Sebuah ironi mengingat Indonesia mempunyai potensi
yang tinggi akan sumber energi terbarukan.

Dari berbagai sumber energi terbarukan yang tersedia, baru energi air yang banyak dimanfaatkan. Jumlah
pembangkit listrik bersumber dari energi panas bumi, angin, dan matahari pun masih bisa dihitung dengan jari,
dengan kapasitas energi yang sangat kecil. Apalagi sumber energi yang berasal dari laut, meski pun potensinya
sangat besar, nyatanya belum satupun yang berhasil dikembangkan.

5. Penutup
Kesimpulan dari artikel ini adalah di Indonesia banyak sekali energi terbarukan tetapi, hanya sedikit yang dapat
dimanfaatkan dikarenakan fasilitas dan infrastruktur yang kurang memadai. Kedepannya jika kebutuhan untuk
memaksimalkan penggunaan energi terbarukan di Indonesia dapat terpenuhi, kiranya dapat meminimalisir polusi,
penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global.

Sumber :
https://badungkab.go.id/instansi/dislhk/baca-artikel/269/8-Sumber-Energi-Terbarukan-di-
Indonesia.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_terbarukan#:~:text=Energi%20terbarukan%20energi%20yang
%20berasal,proses%20biologi%2C%20dan%20panas%20bumi.

http://eprints.ums.ac.id/28924/3/04._BAB_I.pdf

https://www.rumah.com/panduan-properti/mengenal-energi-terbarukan-manfaat-dan-cara-
menggunakannya-27421

https://www.mongabay.co.id/2019/12/29/energi-terbarukan-indonesia-berlimpah-tetapi-masih-
terabaikan/

Anda mungkin juga menyukai