Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Zootek (‘Zootek” Journal ) Vol 34 No 1 : 124-139 (Januari 2014) ISSN 0852-2626

KAJIAN WARNA DAN CORAK BULU PADA BURUNG WERIS DI


KOTA KOTAMOBAGU SULAWESI UTARA

Bayu A. Sinyo*, L. Lambey** F. Kairupan;** J. Keintjem**)

Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115

ABSTRAK penampilan luar atau eksterior, yaitu


perbedaannya warna dan corak bulu.
Burung mandar (Gallirallus) yang
dalam bahasa lokal dikenal dengan Kata kunci: Burung weris, Warna,
nama Weris (Minahasa), dan Boruit corak bulu
(Kotamobagu) merupakan burung yang
masuk dalam keluarga Rallidae, yaitu
keluarga burung yang memiliki ukuran ABSTRACT
tubuh kecil hingga menengah. Habitat
umum dari jenis burung ini adalah rawa, STUDY ON FEATHER PATTERN
dekat sungai atau danau. Burung weris AND COLORS OF “WERIS” BIRDS
umumnya berkembang biak di daerah IN CITY OF KOTAMOBAGU.
yang bervegetasi padat Menurut Rusila Mandar bird (Gallirallus) which in local
(1994) . Identifikasi maslah dalam language known as Weris (Minahasa),
penelitian adalah warna indentifikasi and Boruit (Kotamobagu) is a bird in the
dan corak bulu, dua spesis burung weris family Rallidae, are a family of birds
yang ada di Kotamobagu (Sulawesi that have small to medium body size.
Utara). Tujuan penelitian ini adalah General habitat of this bird species is
untuk mendapatkan data mengenai swamp, near a river or lake. Weris birds
ragam warna dan corak burung weris generally breed in densely vegetated
yang ada di Kotamobagu, Kab. Bolaang areas According Rusila (1994). Identify
mongondow, Sulawesi Utara. Manfaat an issue in the study is the identification
yang diharapkan dalam penelitian ini of colors and feather patterns, two
yaitu dapat memberikan informasi species weris birds that exist in
mengenai identifikasi warna dan corak Kotamobagus (North Sulawesi). The
bulu burung weris, berguna proses purpose of this study was to obtain date
penangkaran. on the diversity of colors and patterns
Burung weris yang ada di that exist in weris birds of
Indonesia terdiri dari beberapa jenis, Kotamobagu,Bolaang Mongondow,
berdasarkan hasil penelitian yang North Sulawesi. The expected benefits
dilakukan di Kotamobagu Kabupaten of this research is to provide information
Bolaang Mongondow Sulawesi Utara on the identification of plumage color
didapatkan 2 jenis burung weris yang and pattern weris birds, useful breeding
berbeda yaitu Gallirallus Philipensis process.
dan Gallirallus Torquatus. Kedua jenis Weris birds in Indonesia
burung weris memiliki karakter kunci consists of several types, based on the
yang berbeda dapat dilihat dari results of research conducted in
Kotamobagu Bolaang Mongondow
North Sulawesi weris got 2 different
types of birds that Gallirallus
*Alumni Fakultas Peternakan Unsrat Philipensis and Gallirallus torquatus.
*Jurusan Produksi Peternakan Both types of weris birds have different
key characters can be seen from the
Jurnal Zootek (‘Zootek” Journal ) Vol 34 No 1 : 124-139 (Januari 2014) ISSN 0852-2626

outside or exterior appearance, that is saat ini hanya ditemukan dua jenis
the difference of colors and patterns.
yaitu Galliralus philippensis dan
Key words : Weris Birds, Color, and Galliralus torquatus (Lambey 2013).
Patterns
Kegiatan penangkaran
PENDAHULUAN merupakan salah satu cara yang
Burung mandar atau dalam dapat dilakukan untuk mencegah
bahasa lokal (Minahasa) dikenal kepunahan dan diharapkan dapat
dengan burung weris sedangkan di meningkatkan populasi berbagai
Kotamobagu dan Bolmong dikenal satwa khususnya burung weris yang
sebagai burung Boruit merupakan ada di Sulawesi Utara. Salah satu
jenis burung yang saat ini di duga cara yang harus dilakukan dalam
mengalami penurunan jumlah penangkaran burung weris yaitu
populasi disebabkan perburuan yang terlebih dahulu dilakukan indetifikasi
sering dilakukan untuk konsumsi warna dan corak buluh burung weris,
sebagai pemenuhan kebutuhan hal ini dilakukan untuk melihat
protein hewani, dibuktikan sulitnya keragaman dan karakteristik genetik
memperoleh daging burung weris di yang diharapkan dapat bermanfaat
pasar-pasar tradisional maupun untuk pelestarian.
restoran, yang dulunya menjual Berdasarkan latar belakang di
daging burung weris dan makanan atas didapati permasalahan bahwa
olahan daging burung weris. Ukuran faktor yang mempengaruhi
tubuh burung weris lebih kecil penurunan populasi burung weris
dibandingkan dengan ayam, namun atau boruit disebabkan karna
daging burung weris sangat diminati pemburuan yang sangat tinggi oleh
oleh masyarakat di Minahasa, masyarakat Sulawesi utara lebih
Kotamobagu dan Bolmong walaupun khusus masyarakat Kotamobagu.
harga daging burung weris relatif
mahal. Hal inilah yang diduga MATERI DAN METODE
PENELITIAN
menyebabkan terjadinya penurunan
populasi burung weris di Sulawesi
Penelitian ini dilakukan di
Utara. Dari beberapa jenis burung
Kotamobagu, Kabupaten Bolaang
weris yang ada di Sulawesi Utara,
Mongondow Provinsi Sulawesi
Jurnal Zootek (‘Zootek” Journal ) Vol 34 No 1 : 124-139 (Januari 2014) ISSN 0852-2626

Utara dan lama penelitian adalah 43 warna iris mata, warna paruh, warna
hari dengan mengunakan 20 sampel shank, bentuk kaki, dan bentuk
burung weris dari 2 spesis. Materi paruh.
penelitian yang di gunakan adalah Data yang diperoleh dianalisis
Burung Weris yang berada di dan disajikan secara deskriptif yaitu
Kotakobagu Kabupaten Bolaang menguraikan dan menjelaskan
Mongondow Provinsi Sulawesi tentang gambaran-gambaran umum
utara. Alat yang di gunakan :Pukat, dari hasil pengamatan secara
Kandang pengumpul, Kamera, Alat langsung di lapangan.
Tulis Menulis, Timbangan, GPS.
Penelitian ini mengunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
metode survey, untuk mengetahui Warna Bulu Dada, Bulu Leher,
Bulu Sayap, Bulu Ekor, Warna
keberadaan burung weris di lokasi,
Paruh, Warna Iris Mata, Warna
kemudian dilakukan pengambilan Shank Gallirallus philippensis,
Gallirallus Torquatus
sampel dengan dua cara yaitu
Hasil penelitian menunjukan
mengunakan pukat untuk daerah
bahwa warna bulu sayap burung
persawaan dan mengunakan dodeso
weris Gallirallus Philippensis R1
(jerat) untuk daerah perkebunan.
sampai R10 memiliki kesamaan
Hasil tangkapan ditandai dengan
yaitu sayap primer bagian bulu
menggunakan pita selanjutnya
terluar berwarna hitam kecoklatan
dilakukan indentifikasi secara visual
dan memiliki empat garis putih
dan dibantu dengan menggunakan
bercampur dengan coklat sedangkan
kamera digital, bagian paruh, kepala,
bagian dalam berwarna coklat dan
dada, sayap, ekor, shank,
memiliki lima garis hitam. Untuk
berdasarkan pendapat Coastes dan
bulu sekunder berwarna coklat dan
Bishop (2000).Parameter penelitian
memiliki lima garis hitam sampai
ini adalah mengamati dan
R10 dengan berat yang berfariasi
mengidentifikasi warna dan corak
yaitu 169,1g, 144,2g. 254,7g, 169,9g,
bulu pada burung weris yang
136,6g, 159,4g, 138,1g. 152,8g,
meliputi : habitat, warna bulu leher,
163,4g, tidak memiliki perbedaan
warna bulu dada, warna bulu sayap,
tetapi memiliki kesamaan dimana
warna bulu ekor, warna alis mata,
burung ini memiliki warna hitam
Jurnal Zootek (‘Zootek” Journal ) Vol 34 No 1 : 124-139 (Januari 2014) ISSN 0852-2626

bercorak putih (Gambar 2). Hasil dan meruncing kedepan serta kokoh.
penelitian di lapangan menunjukan Cere terdapat pada paruh bagian atas
bahwa warna dan corak yang yang berfungsi seperti hidung. Paruh
terdapat pada bulu leher burung ini digunakan untuk mengambil
weris ini yaitu abu-abu pada pangkal makanan seperti serangga, biji-bijian,
leher bagian dalam, coklat muda cacing yang ada dalam lumpur dan
terdapat pada leher bagian luar, dan memecahkan cangkang crustacea
dilengkapi dengan warna kuning untuk diambil isinya. R1-R10
muda yang melingkar pada bagian memiliki bentuk paruh yang sama
leher. sehingga jenis makanan yang
Hasil penelitian di lapangan mereka peroleh sama (Gambar 4).
menunjukan warna dan corak yang Penelitian di lapangan
terdapat pada bulu ekor Gallirallus menunjukan iris mata yang terdapat
philippensis hitam corak putih pada pada burung ini tidak berbeda dari
pangkal ekor, dan pada ujung ekor R1 sampai R10 dimana lingkaran
berwarna coklat muda (Gambar 3). merah terdapat pada bagian luar
Hasil penelitian di lapangan (Gambar 4). Warna iris mata diduga
menunjukan bahwa bulu alis mata bisa menentukan umur burung weris.
R1 sampai R10 berwarna putihri Warna iris mata Gallirallus
pangkjal paruh atas sampai pada philippensis akan berubah secara
bagian leher teratas (Gambar 4). bertahap dari warna hitam kemudian
Hasil penelitian di lapangan menjadi coklat muda, selanjutnya
menunjukan bahwa warna paruh berubah menjadi coklat tua dan
burung weris Gallirallus philippensis akhirnya menjadi warna merah
yaitu pada ujung paruh terdapat (Lambey 2013). Diduga R1 sampai
warna coklat, sedangkan di pangkal R10 memiliki umur relatif sama,
paruh berwarna merah mudah. karena
Penelitian di lapangan R1,R2,R3,R4,R5,R6,R7,R8,R9 dan
menunjukan bahwa burung R1 R10 memiliki warna iris mata yang
sampai R10 tidak ada perbedaan sama yaitu merah.
warna paruh. Burung R1 sampai R10 Penelitian di lapangan
memiliki bentuk paruh yang panjang menunjukan bahwa warna yang
Jurnal Zootek (‘Zootek” Journal ) Vol 34 No 1 : 124-139 (Januari 2014) ISSN 0852-2626

terdapat pada shank burung weris disesuaikan dengan kebiasaan makan


Gallirallus philippensis ini memiliki dan kemampuan lokomotif. Menurut
perbedaan dengan ketingian lokasi McLelland dan King (1975),
yang berfariasi diantaranya R1 warna sebagian besar burung ditemukan
shank adalah abu-abu muda sampai digit I sampai IV (dengan jumlah
abu-abu tua dengan berat badan tulang jari dua, tiga, empat dan lima).
161,4g, dengan ketingian lokasi 291 Jari pertama secara tepat berada
m. R2 memiliki warna shank coklat paling belakang. Posisi dari jari-jari
tua dengan berat badan 169,1g. dapat digunakan untuk kepentingan
Memiliki ketingian sama dengan R1, taksonomi yang berkaitan dengan
R3 memiliki warna coklat muda posisi burung saat bertengger atau
dengan berat badan 144,2 gram pun tidak bertengger (Gambar 6).
ketingian lokasi 291m. R4 memiliki Hasil penelitian di lapangan
warna coklat muda dengan berat menunjukan burung weris
badan 254,7g, ketinggian 235m. R5 (Gallirallus torquatus) memiliki
warna shank coklat muda dengan warna sayap dari R1 sampai R10
berat badan 169.9 gram, memiliki tidak memiliki perbedaan yaitu sayap
ketinggian 235 m. Warna shank R6 primer memiliki warna coklat tua
yaitu coklat muda dengan berat dengan mempunyai enam garisan
badan 136,6g, dengan ketingian putih yang terdapat di unjung sayap
235m. R7 berwarna coklat muda terluar, bulu sayap sekundar
dengan berat 159.4g, dengan memiliki warna coklat tua. walaupun
ketinggian 235 m. Warna shank R8 dengan berat badan yang bervariasi
coklat tua dengan berat badan 134g. maupun dengan ketingian lokasi
R9 warna coklat muda dengan berat penangkapan yang berbeda.
badan 152g, dengan ketingian lokasi Hickman et al. (2007) menyatakan
291m. warna shank yang terdapat bahwa sayap pada burung memiliki
pada R10 yaitu coklat tua dengan ukuran dan bentuk yang bervariasi
berat badan 163.4g, dengan ketingian karena perbedaan perkembangan dan
235m (Gambar 5). Menurut Pough et disesuaikan dengan habitat (Gambar
al. (2005) menyatakan bahwa bentuk 7).
paruh dan kaki tiap burung berbeda
Jurnal Zootek (‘Zootek” Journal ) Vol 34 No 1 : 124-139 (Januari 2014) ISSN 0852-2626

Hasil penelitian di lapangan perbedaan yaitu merah terdapat


menunjukan bahwa warna bulu leher bagian luar, yang di teliti dari
pada burung weris Gallirallus lingkara mata bagian terluar dari R1
torquatus dari R1 sampai R10 sampai R10. Gambar 10.
adalaha hitam bercorak putih dari Warna paru yang terdapat pada
bagian bulu leher terdalam sampai burung ini adalah berwarna hitam
bagian bulu leher terluar Gambar 8. mulai dari pangkal paruh sampai
Hasil penelitian di lapangan ujung paruh. Burung R1 sampai R10
menunjukan bahwa warna bulu dada memiliki bentuk paruh yang panjang
burung weris Gallirallus torquatus dan meruncing kedepan serta kokoh.
R1 sampai R10, tidak memiliki Cere terdapat pada paruh bagian atas
perbedaan dimana burung ini yang berfungsi seperti hidung. Paruh
berwrna hitam bercorak putih. ini digunakan untuk mengambil
Gambar 8. makanan seperti serangga, biji-bijian,
Hasil penelitian menunjukan cacing yang ada dalam lumpur dan
warna dan corak bulu ekeor yang memecahkan cangkang crustacea
terdapat pada Gallirallus torquatus untuk diambil isinya. R1-R0
adalah berwarna coklat, hitam dan memiliki bentuk paruh yang sama
corak putih dari unjung ekor sampai sehingga jenis makanan yang
pada pangkal ekor (Gambar 9). mereka peroleh sama. Gambar 10.
Warna shank yang terdapat pada
Warna Alis Mata, Warna Iris burung ini dengan ketingiaan 235 m.
Mata, Dan Warna Paruh Pada
adalah coklat dari R1 sampai R 10
Weris (Gallirallus torquatus).
tidak memiliki perbedaan dengan
Penelitian di lapangan berat berat yang berfariassi dimana
menunjukan warna garis putih dari R1 memili berat 194.2 gram, R2
R1 sampai R10 pada burung bobot badan 180.1 garam, R3 bobot
Gallirallus torquatus yang terletak di badan 168.1 gram, R4 bobot badan
bawa mata.Gambar 10. 180.5 gram, R5 bobot badan 190.7
Hasil penelitian di lapangan gram, R6 bobot badan 190.1 gram,
menunjukan bahwa warna iris mata R7 bobot badan 189.6 gram, R8
pada burung ini tidak memiliki bobot badan 194.5 garam, R9 190.1
Jurnal Zootek (‘Zootek” Journal ) Vol 34 No 1 : 124-139 (Januari 2014) ISSN 0852-2626

gram, R10 bobot badan 189.1 gram. adalah syndactyl. Gambar 11.
Bentuk shank pada burung ini

R R2 R R4
1 3

R R R R8
5 6 7

R9 R1
0
Gambar 1 Warna dan corak bulu sayap pada Gallirallus philipensis
Jurnal Zootek (‘Zootek” Journal ) Vol 34 No 1 : 124-139 (Januari 2014) ISSN 0852-2626

R R
3 4

R7 R
8

R6

Gambar 2 Bulu dada dan leher pada Gallirallus philipensis


Jurnal Zootek (‘Zootek” Journal ) Vol 34 No 1 : 124-139 (Januari 2014) ISSN 0852-2626

R
5 R R R
6 7 8

R R1
9 0

Gambar 3 Bulu ekor pada Gallirallus philipensis.

Alis mata

Iris
mata
Jurnal Zootek (‘Zootek” Journal ) Vol 34 No 1 : 124-139 (Januari 2014) ISSN 0852-2626

Gambar 4a. Warna alis mata dan iris mata Gallirallus pilipensis

R1 R2 R3 R4

R5 R6 R7 R8

R10
R9

Gambar 4b. warna paruh pada Gallirallus pilipensis

Gambar 5. Keterangan pada gambar 6 : a = anisodactyl, b = zygodactyl, c


= heterodactyl, d = syndactyl, & e =pamprodactyl Sumber: Proctor dan
Lynch (1993)
Jurnal Zootek (‘Zootek” Journal ) Vol 34 No 1 : 124-139 (Januari 2014) ISSN 0852-2626

R R R
2 3 4

R R R
6 7 8

R9 R10

Gambar 6 . Warna shank pada Gallirallus philipensis

R1 R2 R3 R4

R5 R6 R7 R8

R9 R1
0

Gambar 7 Warna bulu sayap Gallirallus torquatus


Jurnal Zootek (‘Zootek” Journal ) Vol 34 No 1 : 124-139 (Januari 2014) ISSN 0852-2626

R R
6 7

R R1
9 0
R R
2 3

Gambar 8. Warna dan corak bulu dada, dan leher pada Gallirallus
torquatus
Jurnal Zootek (‘Zootek” Journal ) Vol 34 No 1 : 124-139 (Januari 2014) ISSN 0852-2626

R1 R2 R3 R4

R9 R1
0

Gambar 9. Warna bulu ekor Gallirallus torquatus

Iris
mata
Garis putih

Gambar 10. Warna garis dan iris mata Gallirallus torquatus


Jurnal Zootek (‘Zootek” Journal ) Vol 34 No 1 : 124-139 (Januari 2014) ISSN 0852-2626

R1 R2 R3 R4

R5 R6 R7 R8

R9 R10

Gambar 11. Warna garis mata, warna iris mata dan warna paruh pada
Gallirallus torquatus
Jurnal Zootek (‘Zootek” Journal ) Vol 34 No 1 : 124-139 (Januari 2014) ISSN 0852-2626

R R R
2 3 4

R R R
6 7 8

R R1
9 0

Gambar 12. Warna shank Gallirallus torquatus


Jurnal Zootek (‘Zootek” Journal ) Vol 34 No 1 : 124-139 (Januari 2014) ISSN 0852-2626

KESIMPULAN Lambey L. J. Noor R. R. Manalu W.


Duryadi D. 2013. Karakteristik
Dari hasil penelitian disimpulkan Morfologi Perbedaan jenis
bahwa burung weris di Kotamobagu Kelamin, dan Pendugaan Umur
terdapat 2 spesis yaitu Burung Weris (Gallillarus
1 Kedua jenis burung weris memiliki phlippensis) di Minahasa, Sulawesi
karakter kunci yang berbeda dapat Utara. Veteriner 14:228-238.
dilihat dari penampilan luar atau
eksterior, yaitu Galliralus McLelland, J. dan A.S. King. 1975.
phlipensis dan Galirallus torquatus Outlines of Avian Anatomy.
memiliki karakter kunci yang Bailliere Tindall,London.
berbeda yaitu pada bagian atas
mata Galliralus phlipensis terdapat Rusila Noor Y. 1994. Pengetahuan
warna putih dan pada bagian Tentang Burung Air Khususnya
bawah mata Galliralus turquatus Burung Air Bermigrasi
nterdapat garisan warna putih.. (Migratory Waterbirds). Di
2 Gallirallus philipensis dan Indonesia Makalah disajikan pada
Gallirallus torquatus adalah Watland Conservation Assement
burung monomrfik. and Manogement Trainng Course
III. Bogor 03 September 1994.
Pusdiklat Pegawai & SDM
DAFTAR PUSAKA kehutanan. Bogor. PHPA/AWB.
Coastes BJ, Bishop KD. 2000. Panduan
Lapangan BUrung-burung di Pough, F.H., C.M. Janis dan J.B. Heiser.
Kawasan Wallacea. (Sulawesi, 2005. Vertebrate Life. Seventh
Maluku, dan Nusa Tenggara). Bird Edition. Pearson Education Inc.
Life International. New Jersey

Hickman, C.P., L.S. Roberts, S.L. Keen,


A. Larson dan D.J. Eisenhour.
2007. Animal Diversity. Mc
Graw-Hill, New York.

Anda mungkin juga menyukai