Anda di halaman 1dari 4

Kamis, 7 Januari 2021

Wanda Alfiani Syifa

204201516059 // RA.1

Konsep Dasar Keperawatan

LANDASAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)


Sistem Kesehatan Nasional (SKN) merupakan wujud dan sekaligus metode
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, yang memadukan berbagai upaya Bangsa Indonesia
dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan.

Landasan SKN
1. Landasan idil : Pancasila
2. Landasan konstitusional : UUD 1945, khususnya :

a. Pasal 28 A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya
b. Pasal 28 B ayat (2)
Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang
c. Pasal 28 C ayat (1)
Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia
d. Pasal 28 H ayat (1)
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan, dan
ayat (3); setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat
e. Pasal 34 ayat (2)
Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memperdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan, dan ayat
(3) : negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.

Peran Perawat Profesional dalam SKN

Dari uraian tentang perawat profesional serta sistem kesehatan sebagaimana


dikemukakan diatas, jelaslah peran perawat profesional dalam sistem kesehatan tidak lain
adalah berupaya mewujudkan sistem kesehatan yang baik, sedemikian rupa sehingga di satu
pihak penyelenggaraan pelayanan kesehatan (health services) sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan kesehatan (health needs and demands) masyarakat, serta di pihak lain biaya
pelayanan kesehatan (health cost) sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat (ability
to pay).

Untuk dapat terselenggaranya sistem kesehatan yang baik, yang perawat profesional serta
pelayanan keperawatan merupakan salah satu dari kunci pokoknya, semua elemen peran
perawat profesional, sebagaimana yang dikemukakan oleh Doheny, Cook dan Stopper
(1982), yakni :

1. Pemberiasuhan keperawatan
2. Advokat
3. Konselor
4. Pendidik
5. Koordinator
6. Kolaborator
7. Konsultan
8. Pembawa perubahan
Harus dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Tentu saja aplikasinya tidak terbatas
hanya pada waktu berhadapan dengan klien dikamar praktek saja (sehat atau sakit), tetapi
yang terpenting lagi adalah pada waktu menyelenggarakan sub-sistem pelayanan kesehatan
serta sub-sistem pembiayaan kesehatan secara keseluruhan.

Untuk terselenggaranya sub-sistem pelayanan kesehatan yang baik, kedelapan elemen


peran perawat profesional sebagaimana dikemukakan diatas, harus dapat diarahkan
sedemikian rupa sehingga pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang dalam hal ini
adalah pelayanan keperawatan, dapat memenuhi kedelapan syarat sub-sistem pelayanan
kesehatan yang baik, yakni tersedia (available), menyeluruh (comprehensive), terpadu
(integrated), berkesinambungan (countinue), wajar (appropriate), dapat diterima
(acceptable), tercapai (accesible), serta bermutu (quality).

Hal yang sama juga berlaku pula untuk sub-sistem pembiayaan kesehatan. Untuk
terselenggaranya sub-sistem pembiayaan kesehatan yang baik, kedelapan elemen peran
perawat profesional sebagaimana dikemukakan diatas, harus dapat diarahkan pula
sedemikian rupa sehingga biaya pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang dalam hal
ini adalah biaya pelayanan keperawatan, dapat memenuhi keempat syarat sub-sistem
pembiayaan kesehatan yang baik, yakni tersedia (available), terjangkau (affordable), efektif
(effective) dan efisien (efficient). Secara singkat peran perawat profesional dalam sistem
kesehatan dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :

No. Elemen peran perawat Sub-sitem pelayanan Sub-sistem


kesehatan pembiayaan kesehatan
1.        Pemberi asuhan Tersedia Tersedia
keperawatan menyeluruh
2.        Advokat   Terpadu Efektif
3.        Konselor   Berkesinambungan Efisien
4.        Pendidik  Wajar
5.        Koordinator   Dapat diterima
6.        Kolaborator Dapat dicapai
7.        Konsultan    Bermutu
8.        Pembawa perubahan
Jika diperhatikan sistem kesehatan sebagaimana yang ditemukan di Indonesia saat ini,
secara jujur haruslah diakui bahwa peran perawat profesional dalam turut menyempurnakan sub-
sistem pelayanan kesehatan dan sub-sistem pembiayaaan kesehatan belumlah begitu
menggembirakan. Penerapan peran perawat profesional dalam sistem kesehatan masih terbatas
hanya pada waktu berhadapan dengan klien saja. Inipun masih dalam lingkup bangsal-bangsal
rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai