Anda di halaman 1dari 2

NARASI VIIDEO ANIMASI

Scene 1
Di Awal cerita ada seseorang yg merantau kekota untuk mengadu nasib dan dia menjadi
seorang penjual tisu agar mendapatkan hasil upah untuk menafkai kehidupan sehari-harinya.
Dia adalah seorang anak laki-laki kecil yg tinggal bersama pamannya.

Scene 2
Pada suatu hari, keadaan pasar yg ramai membuat ia bersemangat untuk menjual tisunya
karena ia mengetahuinya bakal laku banyak karena keadaan pasar yg ramai, tapi berjam-jam itu
berjualan memutar pasar tidak ada satupun yg membeli tisunya, dia lelah dan berduduk disuatu
portal dekat pasar sambil bengong memikirkan penjualannya yg kian tidak laku.

Tidak lama kemudian saat menuju ke toko sepatu yang ada dikawasan pasar tersebut , di depan
pandangannya ia melihat ada seorang yg tidak sengaja menjatujkan dompetnya di depan toko
sepatu yang ada di Kawasan pasar, dia kaget dan langsung menghampiri dompet itu dan dia
tidak langsung berteriak memanggil orang itu karena yg ia pikirkan, dia harus punya duit untuk
makan siang itu, Dan disitu dia bingung balikin atau tidak dompetnya. Tidak lama... ada teman
si penjual tissue dan melihat sipenjual tisu nemu dompet lalau dia membisik-bisikan sipenjual tisu
untuk dipakai saja uang tersebut untuk membeli makan, minum, dan kebutuhan lainnya. Niat
sipenjual tisu disini meningkatkan untuk menggunakan uang tersebut karena terhasut oleh
temannya. Namun masih belum ia gunakan, dia masih berpikir masih tidak mau menggunakan
walaupun sudah terhasut sedikit. Selepas itu dia pulang kerumah karena waktu sudah sore
juga, dia memaksakan untuk pulang. Ditengah jalan sipenjual tisu melewati toko sepatu
pikirannya agak sedikit tergoyahkan untuk menggunakan uang tersebut untuk membeli
beberapa sepatu ditoko sepatu tersebut, tapi dia lebih memilih untuk balik kerumah dahulu
dan memikirkannya mateng-mateng lagi pakai atau tidak duit yg ada di dompet itu.

Scene 3
Setelah sampainya dirumah ia membersihkan dirinya dulu dan langsung tiduran dikamar
tidurnya dan memikirkan lagi untuk pakai atau tidak duit yg ada didompet itu. Tiba tiba dia
mengingat kenangan yg waktu ia berbicara dengan ibunya, ibunya pernah berkata "jadi anak yg
jujur lebih baik, walaupun keadaan susah sedikit pun". Dia semakin bingung dan memikirkannya
lagi. Setelah ia mengingat nasihat ibunya akhirnya dia memilih tidak untuk menggunakan uang
tersebut dia memilih untuk mengembalikannya besok hari.
Selepas pagi itu, ia berjalan menuju pasar sekaligus sambil berjualan ia harap dapat ketemu
orang yg kehilangan dompet itu ia mau kembalikan dompetnya, dipertengahan jalan ia melihat
toko sepatu yg kemarin ia berhenti sebentar untuk berpikir "beli atau tidak" dan temannya
datang lalu ia menghasut sipenjual tisu itu "udah gunakan saja duit itu, orang yg punya dompet
itu pasti sudah mengikhlaskan dompet itu". Sipenjual tisu bingung agak sedikit tergoyahkan
pikiran ia untuk tidak mengembalikannya. Tiba-tiba dia mengingat kembali nasihat ibunya
untuk bersikap jujur dengan keadaan apapun jauh lebih baik dari pada berbohong. Dia
mengingat dan dia bersemangat menuju pasar untuk mencari orang sipunya dompet itu,
setelah berjam-jam dia hanya mencari orang tersebut dan merelakan waktunya untuk tidak
berjualan dia tidak bertemu orang itu. Dia lapar, bingung, capek dan lelah... Dia beristirahat dan
duduk diportal kemarin. Dan akhirnya ia menemukan orang sipunya dompet itu dia lari
kehadapannya dengan bersemangat, orang itu kaget tiba-tiba disamperin sipenjual tisu itu 'ada
apa- ada apa' supenjual tisu mengembalikan dompet itu tanpa sedikitpun duit yg ia gunakan, si
pemilik dompet itu senang karena dompetnya sudah kembali dan ia lebih senang karena masih
ada saja orang jujur walaupun keadaan kehidupannya kekurangan, dia senang... Dengan
berutang budi dan respek sama sipenjual tisu itu, ia ngasih hadiah terhadap sipenjual tisu untuk
sekolah sampai kuliah dan bekerja dikantornya.

Scene 4
Singkat cerita ia sudah lulus dan ia langsung dijemput untuk tinggal dan bekerja bersamanya
sipenjual tisu yg dulu sudah tidak pernah merasakan lapar dan bingungnya untu mendapat duit,
ia senang dan ternyata benar nasihat ibunya, karena dalam keadaan apapun kita harus tetep
berperilaku jujur. Tamat.

Scene 5
Pesan moral yang dapat kita ambil dari video cerita animasi ini adalah teruslah bersikap
Jujur tanpa mengharapkan keuntungan yang kita dapat, melainkan teruslah bersikap jujur
untuk mendapatkan kebaikan yang ada di dalam hati kita,

Anda mungkin juga menyukai