Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI

PENGARUH JENIS MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN


BIJI KACANG HIJAU

Disusun oleh:

Kelompok 3

Nama Kelompok

1. Baiq Dwi Intan Cahyani


2. Fandu Ramandha Putra
3. Hilmiati
4. Nispurna Ayu

KELAS: XlI IPA 3

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 (SATU)

GERUNG

TAHUN PELAJARAN

2015/2016
BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul :

“ PENGARUH JENIS MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI


KACANG HIJAU “

B. Tujuan :

Untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis media tanam terhadap pertumbuhan


kacang hijau, dan pada media apakah tanaman kacang hijau dapat tumbuh dengan
maksimal dan tidak tumbuh dengan maksimal.

C. Waktu :
Hari/ Tanggal : Kamis, 27-31 Agustus 2015

D. Latar Belakang
Kacang hijau atau Phaseoius aureus berasal dari Famili Leguminoseae adalah
sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika.
Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan protein nabati tinggi. Kacang
hijau di indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan
legum,setelah kedelai dan kacang tanah.
Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sel
irreversible (tidak dapat mengecil kembali). Pada tumbuhan bersel 1 terjadi
penambahan besar sel,sedangkan pada tumbuhan multiselluler terjadi pembesaran sel
maupun penambahan ukuran sel.

E. Rumusan Masalah
1) Bagaimana pengaruh media tanam tanah sawah (sebagai pengontrol) terhadap
pertumbuhan kacang hijau?
2) Bagaimana pengaruh media tanam sabut kelapa terhadap pertumbuhab kacang
hijau?
3) Bagaimana pengaruh media tanam serbuk gergaji kayu terhadap pertumbuhan
kacang hijau?
4) Bagaimana pengaruh media tanam tanah liat terhadap pertumbuhan kacang hijau?
5) Bagaimana pengaruh media tanam pecahan batu-bata terhadap pertumbuhan
kacang hijau?
F. Manfaat :
1. Dapat mengetahui proses pertumbuhan tumbuhjan kacang hijau dibeberapa media
tanam seperti (tanah sawah sebagai pengontrol, tanah liat, sabut kelapa, pecahan
batu-bata, dan serbuk gergaji kayu )
2. Sebagai sumber informasi sebagian orang yang belum mengetahi pengaruh media
tanam terhadap pertumbuhan kacang hijau.
3. Sebagai media pembelajaran mengenai pengaruh media tanam terhadap
pertumbuhna kacang hijau.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
 Kandungan gizi kacang hijau
Kacang hijau mempunyai nilai gizi yang cukup baik, mengandung vitamin
B1 cukup tinggi (150-400 i.u) dan vitamin A (9 i.u). kacang hijau yang sudah
menjadi kecambah banyak mengandung vitamin E (tokoferol) yang penting
sebagai anti oksida, dalam mencegah penuaan dini, dan anti sterilitas.
Kandungan vitamin kacang hijau mencpai 24%, dengan kandungan asam
amino esnsiai seperti isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin,
triptofat, dan vanila. Kacang hijau mengandung karbohidrat sekitar 58%.
Pemanfaatan sifat fungsional dari patinya dapat dibuat sebagai tepung bahan
berbagai bentuk makanan bayi sampai orang dewasa. Pati kacang hijau terdiri
dari amilosa 28,8%, dan amilopektin 71,2%.
Kandungan gizi yang terdapat dalam kacang hijau, antara lain: dalam 110
gram kacang hijau mengandung 345 kalori, 22,2 gram protein, 1,2 gram
lemak, vitamin A, B1, 1,157 IU, mineral berupa fosfor, zat besi, dan mg.

 Air
Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam
tubuh tumbuhan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Pada tumbuhan yang
kekuranga air akan meningkatkan sinsetis asam absisat. Sebagai pelarut air
juga mempengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung
mempengaruhi laju metabolisme.

 Media Tanam sabut kelapa


( Kami mengambil tanah dari Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Gerung, RT
2, RW 1. )
Serbuk sabut kelapa memiliki kandungan trichoderma molds, Selain itu, Ia
juga memiliki pori-pori yang memudahkan terjadinya pertukaran udara, dan
masuknya sinar matahari. Di dalam serbuk sabut kelapa juga terkandung
unsur-unsur hara dari alam yang sangat dibutuhkan tanaman, berupa kalsium
(Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), nitrogen (N), fospor (P), dan kalium
(K).

 Media Tanam Pecahan Batu Bata


( Kami mengambil tanah dari Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Gerung, RT
2, RW 1. )
Pecahan batu bata juga bisa dijadikan pilihan sebagai media tanam.
Semacam halnya bahan anorgaik lainnya, media tipe ini juga berkegunaan
untuk melekatkan akar. Sebaliknya, ukuran batu bata yang akan dipakai
sebagai media tanam dibagun kecil, semacam kerikil, dengan ukuran kurang
lebih 2-3 cm. Semakin kecil ukurannya, performa daya serap batu bata kepada
air maupun unsur hara akan lebih baik. Tidak hanya itu, ukuran yang terus
kecil juga akan membuat sirkulasi udara dan kelembapan pada akar tanaman
berjalan lebih baik. Hal yang butuh diperhatikan dalam pemakaian media
tanam ini adalah keadaannya yang masih hara. Tidak hanya itu, kebersihaan
dan kesterilan pecahan batu bata yang belum pasti terjamin. Oleh sebab itu,
pemakaian media ini butuh ditambahkan dengan pupuk kandang yang
komposisi haranya disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Meskipun
kekurangan unsur hara, media pecahan batu bata tak mudah melapuk. Dengan
demikian, pecahan batu bata tepat dipakai sebagai media tanam di dasar pot
sebab mempunyai performa drainase dan aerasi yang baik. Tanaman yang tak
jarang memakai pecahan batu bata sebagai media dasar pot adalah anggrek.

 Media Tanam Tanah Liat


( Kami mengambil tanah dari Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Gerung, RT
2, RW 1. )
Tanah liat merupakan jenis tanah yang bertekstur paling halus dan lengket
atau berlumpur. Karakteristik dari tanah liat adalah memiliki pori-pori
berukuran kecil (pori-pori mikro) yang lebih banyak dari pada pori-pori yang
berukuran besar (pori-pori makro) sehingga memiliki kemampuan mengikat
air yang cukup kuat. Pori-pori mikro adalah pori-pori halus yang berisi air
kapiler atau udara. Sementara pori-pori makro adalah pori-pori kasar yang
berisi udara atau air gravitasi yang mudah hilang. Ruang dari setiap pori-pori
mikro berukuran sangat sempit sehingga menyebabkan sirkulasi air atau udara
menjadi lamban.
Pada dasarnya, tanah liat bersifat miskin unsur hara sehingga perlu
dikombinasikan dengan bahan-bahan lain yang kaya akan zat hara.

 Media tanam serbuk gergaji kayu


( Kami mengambil tanah dari Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Gerung, RT
2, RW 1. )

Limbah yang dihasilkan dari pabrik atau pengrajin kayu dapat juga
dimanfaatkan sebagai media tanam. Kelebihan dari media ini adalah
teksturnya yang tidak begitu padat, sehingga memudahkan akar untuk
berkembang, namun kekurangannya adalah media cepat berjamur, sehingga
media ini akan lebih cocok jika digunakan dalam fase pembibitan. Limbah
serbuk gergaji kayu mempunyai kandungan selulosa, lignin, pentosan, air, dan
abu. Untuk kadar selulosa didapat sebesar 48,8935% kadar lignin sebesar
28,8977%, kadar abu sebesar 6,015% dan kadar pentosan sebesar 14,09945%.

B. Alat dan Bahan


 Alat :
 5 Buah Pot
 Penggaris
 Alat tulis
 Kertas

 Bahan :
 50 Biji Kacang hijau
 Tanah Liat 1 kg
 Serbuk gergaji kayu Sebanyak 1kg
 Pecahan Batu Bata Sebanyak 1kg
 Serabut kelapa sebanyak 1kg
 Tanah sebagai kontrol
 Air Sebanyak 150 ml / hari

C. Cara kerja penelitian


1) Siapkan 5 pot masing-masing diberi nama dengan label
2) Rendam biji kacang hijau ke dalam air dengan jangka waktu 8 jam
3) Masukkan media tanam kedalam masing-masing pot yaitu tanah biasa
(sebagai pengontrol), Tanah Liat, Serbuk gergaji kayu, serbuk sabut kelapa,
dan pecahan batu-bata,
4) Basahkan semua media dengan air
5) Kemudian Masukkan 10 biji kacang hijau yang sudah direndam ke dalam
masing-masing pot
6) Beri air secukupnya kepada masing-masing pot dengan volume yang sama
setiap harinya (2x sehari)
7) Setelah itu amati perubahan atau perkembangan kacang hijau yang terjadi
8) Ukurlah panjang batang dan catatlah pada tabel pengamatan
9) Buatlah grafik pertumbuhan masing masing pot
D. Tabel Hasil Pengamatan

POT 1 Tanah Biasa (Sebagai Kontrol)

Biji
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Rata-rata
ke-
1 7,3 cm 11,9 cm 18,4 cm 19,4 cm 20,2 cm 15,44 cm
2 9,6 cm 11,4 cm 20,9 cm 23,5 cm 25,5 cm 18,18 cm
3 4 cm 10,5 cm 16,3 cm 19 cm 21 cm 14,16 cm
4 10,1 cm 13,9 cm 20,9 cm 22,4 cm 23,5 cm 18,16 cm
5 6,8 cm 12,4 cm 17,5 cm 19 cm 20,7 cm 15,28 cm
6 4,5 cm 9,5 cm 14,7 cm 17,7 cm 19,2 cm 13,12 cm
7 7,3 cm 14,5 cm 20 cm 22 cm 24 cm 17,56 cm
8 6 cm 15 cm 20,5 cm 23,4 cm 24,6 cm 17,9 cm
9 7,3 cm 12 cm 17,6 cm Mati Mati 7,38 cm
10 7,9 cm 12,5 cm 14 cm 20 cm Mati 10,88 cm
Rata-
7, 08 cm 12,66 cm 18,08 cm 18,64 cm 17,87 cm
rata

30

25

20
Hari 1
Hari 2
15
Hari 3
Hari 4
Hari 5
10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
POT 2 Sabut Kelapa

Biji ke- Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Rata-ra

1 7,2 cm 13,4 cm 18,9 cm Mati Mati 7,9 cm


2 6 cm 12,3 cm 16,5 cm Mati Mati 6,96 cm
3 7,5 cm 12 cm 16,3 cm 17,2 cm 18,1 cm 14,22 c
4 5,2 cm 10,5 cm 15 cm Mati Mati 6,14 cm
5 5,7 cm 9,5 cm 12,5 cm Mati Mati 5,54 cm
6 4,9 cm 10 cm 13,5 cm 13,8 cm 14,7 cm 11,38 c
7 8,5 cm 11,2 cm 15,8 cm 16,5 cm 16,9 cm 13,78 c
8 10 cm 12,4 cm 17,2 cm Mati Mati 7,92 cm
9 7,4 cm 15 cm 21,9 cm 22 cm 23,4 cm 17,94 c
10 6,5 cm 12 cm 13,2 cm 16,2 cm 17 cm 12,98 c
Rata-rata 6,89 cm 11,83 cm 16,08 cm 8,57 cm 9,01 cm

25

20

15 Hari 1
Hari 2
Hari 3
10 Hari 4
Hari 5

0
Biji ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
POT 3 Pecahan Batu Bata

Biji ke- Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Rata-ra

1 7 cm 8 cm 9,2 cm 10,9 cm 12 cm 9,42 cm


2 7,5 cm 8,2 cm 10,5 cm Mati Mati 5,24 cm
3 7,4 cm 9 cm 11,2 cm 12 cm 15 cm 10,92 c
4 6,3 cm 7 cm 8,4 cm 9,7 cm 10,3 cm 8,34 cm
5 9,5 cm 10 cm 11,2 cm 13 cm Mati 8,74 cm
6 4 cm Mati Mati Mati Mati 0,8 cm
7 7,6 cm 8 cm 9,8 cm 11 cm 11, 9 cm 9,66 cm
8 2,5 cm 4 cm 5,6 cm 7 cm 7,9 cm 5,4 cm
9 5 cm 6,2 cm 7 cm 7,9 cm 8,6 cm 6,94 cm
10 6,5 cm 7,1 cm 8 cm 8,9 cm 9,5 cm 8 cm
Rata-rata 6,33 cm 6,75 cm 8,09 cm 8,04 cm 7,52 cm

16

14

12

10
Hari 1
Hari 2
8
Hari 3
Hari 4
6 Hari 5

0
Biji ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
POT 4 Tanah liat

Biji ke- Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Rata-ra

1 5,4 cm 14,5 cm 19,5 cm 20,6 cm 23 cm 16,6 cm


2 3,6 cm 13,5 cm 17,5 cm 17,9 cm 20,3 cm 14,56 c
3 7 cm 12 cm 16 cm 19,8 cm 21,8 cm 15,32 c
4 5 cm 14 cm 20,5 cm 21 cm 22,5 cm 16,6 cm
5 5,7 cm 15 cm 18,4 cm 18,7 cm 20,4 cm 15,64 c
6 7,3 cm 14 cm 18 cm 18,5 cm 20,2 cm 15,6 cm
7 3,7 cm 12,5 cm 17 cm 19,4 cm 21,2 cm 14,76 c
8 8 cm 14,5 cm 20 cm 21,7 cm 23 cm 17,44 c
9 6,4 cm 11 cm 15,5 cm 17,8 cm 19,5 cm 14,04 c
10 7,8 cm 14,5 cm 19,5 cm 19,7 cm 21,2 cm 16,54 c
Rata-rata 5,99 cm 13,55 cm 18,19 cm 19,51 cm 21,31 cm

25

20

15 Hari 1
Hari 2
Hari 3
10 Hari 4
Hari 5

0
Biji ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
POT 5 Serbuk Gergaji Kayu

Biji ke- Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Rata-ra

1 5 cm 7 cm 10,5 cm 13 cm 16,5 cm 10,4 cm


2 6,5 cm 10 cm 13 cm 15,4 cm 17 cm 12,38 c
3 5 cm 7,5 cm 9,5 cm 10,2 cm 11,5 cm 8,74 cm
4 6,5 cm 11 cm 14,5 cm 15,3 cm 16,1 cm 12,68 c
5 5,5 cm 11,3cm 14,1 cm 16,7 cm 18,5 cm 13,22 c
6 Mati Mati Mati Mati Mati -
7 6 cm 7,5 cm 10,8 cm 12,8 cm 14,3 cm 10,28 c
8 5 cm 7,5 cm 10,5 cm 12,9 cm 14,4 cm 10,06 c
9 4,3 cm 10,9 cm 15,2 cm 18,9 cm 20 cm 13,86 c
10 4 cm 7,5 cm 10 cm 12 cm 14,2 cm 9,54 cm
Rata-rata 4,78 cm 8,02 cm 10,81 cm 12,72 cm 14,25

25

20

15 Hari 1
Hari 2
Hari 3
10 Hari 4
Hari 5

0
Biji ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

E. Pembahasan
Sesuai dengan pengertian pertumbuhan yaitu pertambahan ukuran, berat serta jumlah sel
yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali pada keadaan semula). Media tanam yang
dipakai pada percobaan ini berhasil membuat tanaman tumbuh, akan tetapi mengalami
beberapa perbedaan. Karena media tanam tersebut mempengaruhi pertumbuhan tanaman itu
masing-masing.

Berdasarkan hasil penelitian tanaman yang menggunakan media tanam serbuk gergaji kayu
tumbuh lebih subur jika dibandingkan dengan menggunakan media tanam yang lainnya.
Seperti yang dijelaskan pada landasan teori, hal ini mungkin terjadi karena serbuk gergaji
memiliki tekstur yang tidak begitu padat, sehingga memudahkan akar untuk berkembang.
Dan juga pada media tanam sabut kelapa memiliki kandungan trichoderma molds, Selain itu,
Ia juga memiliki pori-pori yang memudahkan terjadinya pertukaran udara, dan masuknya
sinar matahari. Di dalam serbuk sabut kelapa juga terkandung unsur-unsur hara dari alam
yang sangat dibutuhkan tanaman. Tetapi Pertumbuhannya tidak sebagus pada media tanam
serbuk gergaji. Sedangkan pada media tanam yang lain, seperti tanah liat dan pecahan batu
bata kekurangan unsur hara sehingga perlu dikombinasikan dengan bahan-bahan lain yang
kaya akan zat hara. Itulah yang menyebabkan pertumbuhan kacang hijau pada media tanam
ini kurang bagus.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan di atas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa media tanam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Terutama pada media tanam serbuk gergaji kayu yang membuat tanaman lebih subur dan
bagus karena serbuk gergaji memiliki tekstur yang tidak begitu padat, sehingga memudahkan
akar untuk berkembang. media tanam yang lain juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman
kacang hijau yang membuat tanaman kurang bagus karena unsur haranya sedikit.

B. Saran

Dalam penelitian ini kami menyarankan agar lebih teliti dalam hal pemilihan media tanam
yang tepat agar biji yang kita tanam dapat tumbuh dengan subur dan sebaliknya apabila kita
memilih media tanam yang kurang tepat maka biji yang kita tanam tidak tumbuh subur dan
bagus sehingga tidak mendapatkan hasil yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai